Anda di halaman 1dari 1

Nama : M.

Islahudin

Nim : 1903036011

Makul : Agama dan Lingkungan SAA A5

“KIAMAT YANG TAK TERHINDARKAN”

Narasi oleh Christine Hakim

Perkembangan manusia Sapiens, hanya dalam usianya yang baru sekitar 12 ribu
tahun ini kemudian sudah bertanggung jawab untuk kiamatnya yang banyak sekali
spesiesnya. Mulai dari Sabre-tooth, Mammoth, Jaguar raksasa saat mereka belum punya
teknologi seperti sekarang ini, hingga Sapiens modern seperti manusia yang sudah jelas
mengancam kelangsungan banyak sekali makhluk hidup di dunia ini. Seperti yang saat ini
terjadi di Pulau-pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur banyak spesies Komodo yang bisa
dikategorikan sebagai salah satu satwa yang akan punah akibat ulah manusia, Namun,
menurut hasil observasi terbaru, di tambah estimasi pakar, status hewan komodo sebagai
hewan endemik di Indonesia terancam. Ada lagi 2 pemuda di Nusa Tenggara Timur baru-
baru ini membawa seekor lumba-lumba. Hal ini jelas ikan Lumba-lumba tersebut juga salah
satu hewan satwa yang sangat di lindungi di Indonesia. Contohnya lagi di lautan masih
banyak sampah yang dapat merusak lingkungan sekitar. Itu pula disebabkan oleh ulah
manusia sendiri. Padahal jelas-jelas Allah SWT berfirmn dalam surah Ar-Rum Ayat 41 “telah
tampak kerusakan di darat dan di lautan yang disebabkan karena perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

Penciptaan alam ini sudah terjadi sangat jauh sebelum manusia itu ada. Akan tetapi
selama ini alam semesta tak pernah komplain ketika alam di dunia ini telah kita rusak.
Namun, Homo Sapiens sendiri selain memberi kehancuran bagi spesies lain juga terus ikut
berjuang dari kiamat yang seringkali dibawa oleh makhluk hidup lain, oleh organisme lain.
Dalam sejarah panjang Bumi, belum pernah nasib semua maklukh hidup di dalamnya
ditetukan oleh satu spesies (Manusia). Manusia selalu memiliki kekurangan dan memiliki
ambisi yang cukup besar, tidak tahu kapan mereka merasa cukup. Manusia selalu
menggunakan egonya untuk alam semesta ini

Anda mungkin juga menyukai