Anda di halaman 1dari 2

Bahasa Inggris Teknik I

Mr. Ishak M.Pd

Nama : Achmad Aldy Febrian


NIM : 2226201019
Kelas : Reguler A / Semester 2
Prodi : Teknik Industri
GAJAH TUNGGAL Tbk
Didirikan pada tahun 1951, PT Gajah Tunggal Tbk. memulai pembuatan bannya
dengan memproduksi ban sepeda. Setelah itu, Perseroan tumbuh menjadi produsen ban
terintegrasi terbesar di Asia Tenggara. Perseroan memperluas produksi dan
mendiversifikasi produknya dengan memproduksi ban sepeda motor pada tahun 1971,
diikuti ban bias untuk kendaraan penumpang dan niaga pada tahun 1981. Pada awal tahun
90-an, Perseroan mulai memproduksi ban radial untuk mobil penumpang dan truk ringan.

Perseroan saat ini mengoperasikan 5 pabrik pembuatan ban dan ban dalam yang
dimodernisasi untuk berbagai jenis dan ukuran ban radial, bias dan sepeda motor, dan 2
fasilitas produksi terkait ban yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene
Rubber). Kelima pabrik ban ini bersama dengan pabrik kain ban berlokasi strategis di
Tangerang, sekitar 30 kilometer sebelah barat Jakarta, Indonesia. Pabrik SBR Perseroan
terletak di Kawasan Industri Kimia di Merak, Banten, sekitar 90 km sebelah barat
Jakarta. Pada tahun 2005, Perseroan memulai program perluasan yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas terpasang ban radial dan ban sepeda motor serta ban dalam
sepeda motor di lokasi yang berdekatan dengan pabrik ban yang ada saat ini. Dengan
program ini. kapasitas terpasang ban radial akan meningkat dari 30.000 pcs/hari menjadi
45.000 pcs/hari. Perluasan ini akan dilakukan dalam tiga tahap dan diharapkan akan
selesai pada tahun-tahun mendatang. Kapasitas terpasang ban sepeda motor akan
meningkat dari 37.000 pcs/hari pada tahun 2005 menjadi 105.000. pcs/hari, juga secara
bertahap. Saat ini kapasitas ban sepeda motor sudah mencapai 75.000 pcs/hari, sedangkan
kapasitas ban radial meningkat menjadi 37.000 pcs/hari.

Perseroan terus mengupayakan rasionalisasi biaya produksi dan mengamankan


pasokan bahan baku untuk operasional manufakturnya melalui strategi integrasi vertical
yang dilakukan melalui akuisisi aset yang memproduksi bahan baku utama untuk proses
manufakturnya. Perseroan mengakuisisi dan mengintegrasikan aset manufaktur kain ban
dan karet sintetis pada tahun 2004. Hingga tahun 2010, sekitar 60% dari hasil produksi
Kain Ban dan SBR Perseroan digunakan untuk produksi ban sendiri, sedangkan sisanya
dijual kepada pihak ketiga.

Anda mungkin juga menyukai