Acara 6 Feraa
Acara 6 Feraa
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
FERA FEBRYANTI POMBELO
D061221025
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
berkembangnya alat restitusi yang digunakan dari alat restitusi analog dan analitik
yang canggih, untuk mendapatkan data yang efektif dan efisien oleh karena itu
pemetaan ini menggunakan drone yang biasa disebut pesawat tanpa awak. Drone
biasanya juga dilengkapi dengan peralatan kamera resolusi tinggi dapat melakukan
resosuli spasial yang besar, tidak terkendala awan, karena pengoperasiaannya pada
ketinggian di bawah awan, Melalui drone, skala kedetailan data menjadi sangat
Drone adalah agar peserta dapat mengetahui jenis-jenis drone dan fungsinya dalam
dunia pemetaan foto udara. Sedangkan tujuan dari praktikum acara ini adalah :
2. Peserta dapat mengetahui cara penerbangan Drone yang baik dan benar.
4. Peserta dapat mengetahui pengambilan foto udara yang baik dan benar
5. Peserta dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pemetaan foto udara
menggunakan Drone.
Sabtu, 12 November 2022 yang dimulai pada pukul 07.00 WITA dengan cuaca
cerah, yang bertempat di Bukit Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa,
Sulawesi Selatan.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam acara ini adalah :
1. 1 unit drone
2. Baling - baling
3. Remote control
4. Charger battery
5. Charger remote control
6. SD card
7. Smartphone
8. Laptop
9. Software DJI GO 4
11. Windmeter
12. Dokumen
Dalam pengoprasian Drone beberapa hal yang perlu dipastikan yaitu drone
dalam keadaan hidup dan sudah dikalibrasi kemudian pesawat drone telah terkoneksi
1. Menyalakan Mesin
2. Mematikan Mesin
Untuk mematikan mesin, Anda cukup menarik dan menahan tuas gas ke
bawah.
5. Sebelum pasang gimbal matikan terlebih dahulu biar listrik tidak mengalir
6. Buka penutup gimbal,pasang gimbal, lihat garis putih dan pasangkan gimbal
dapat terbang rendah akan menghasilkan resolusi peta citra yang tinggi (GSD hingga
saja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Drone
otomatis melalui program komputer yang dirancang, atau melalui kendali jarak jauh
dari pilot yang terdapat di dataran atau di kendaraan lainnya. Awalnya UAV
merupakan pesawat yang dikendalikan jarak jauh, namun sistem otomatis kini mulai
pengembangan pesawat tanpa pilot sudah ada sejak 22 Agustus 1849. Waktu itu,
Austria berusaha menyerang kota Venesia di Italia dengan menggunakan balon tak
berawak yang penuh akan bahan peledak. Cara kerja drone sederhana ini tidak
sepenuhnya berhasil. Beberapa balon mengenai sasaran, tetapi ada pula yang terjebak
angin dan berubah arah. Perkembangan teknologi membuat drone juga mulai banyak
diterapkan untuk kebutuhan sipil, terutama di bidang bisnis, industri dan logistik.
Amazon memulai persaingan industri ini melalui peluncuran layanan Amazon Prime
Air. Pengangkutan barang menjadi lebih cepat, lebih praktis, minim human error, dan
Drone atau yang sering dikenal dengan UAV memiliki dua sisi pandang dari
para akademisi secara positif dan negatif. Hal ini dapat dilihat dari perkembangannya
sejak sebelum Perang Dunia I. Dimulai pada tahun 1849, Austria mengembangkan
sebuah balon terbang tanpa awak yang digunakan untuk aksi menyerang Italia
dengan mengebom Kota Venesia. Purnomo menjelaskan bahwa balon yang diisi oleh
berbalik menyerang pihak Austria akibat cuaca yang tidak menentu dan di luar
sekaligus risiko di luar dugaan, dan sekaligus menunjukkan kepeloporan negara itu
dalam hal mengembangkan wahana tanpa awak pertama di dunia dan selanjutnya
mengilhami pengembangan drone lebih jauh. Pada tahun 1861, balon udara tersebut
digunakan oleh kubu konfederasi dan union dalam perang sipil Amerika sebagai
pemantauan jarak jauh. Selama Perang Dunia I pengembangan pesawat tanpa awak
semakin pesat yang salah satunya dikembangkan menjadi pesawat sayap tetap dan
nirkabel jaringan atau bantuan dari radio sederhana (Firmansyah, Puspitasari. 2021).
Di zaman Mesir kuno, dikenal adanya Khensu yaitu Dewa bersayap sejak
1.000 tahun sebelum Masehi, demikian pula Chaerubim, banteng bersayap dengan
kepala manusia dari Assyria. Di dalam mitologi Yunani, nama Icarus yang dikenal
bisa terbang, namun karena terbang terlalu dekat dengan matahari menyebabkan
sayapnya meleleh dan jatuh ke laut. Sedangkan di dalam cerita 1.001 malam, dikenal
adanya karpet terbang atau the flying carpet. Di dalam cerita pewayangan, dikenal
pula tokoh Gatot Kaca, seorang ksatria yang gagah berani dan bisa terbang. Dalam
cerita Mahabrata, Keluarga Pandawa yang terdiri dari 5 bersaudara yaitu Yudistira,
Bima, Arjuna dan si kembar Nakula dan Sadewa. Gatot Kaca adalah anak Bima,
ksatria ke-2 yang dikenal sebagai ksatria yang teguh pada pendiriannya dengan
postur tubuh yang tinggi besar karena gagah berani dan bisa terbang. Demikian pula
dalam mitologi Yunani kuno, dikenal adanya Dewa Icarus yang memiliki sayap dan
dapat terbang mengarungi angkasa. Upaya manusia untuk bisa terbang terus berlanjut
pada abad pertengahan masa setelah kelahiran Nabi Isa, tercatat antara lain Bladud,
Raja Inggris pada tahun 863 SM mengalami patah leher pada waktu berupaya untuk
terbang dengan menggunakan sayap yang terbuat dari bulu burung. Demikian pula
Oliver, seorang Paderi dari Malnesury pada tahun 1065, menyiapkan sepasang sayap
untuk bisa terbang, namun gagal dan ia menemui kematiannya. Seorang Philosop dan
sekaligus seorang ilmuwan Inggris, Roger Bacon pada abad ke13 mengatakan bahwa
pada dasarnya manusia akan bisa mewujudkan cita-citanya untuk dapat terbang,
namun kiranya Tuhan belum memberikan ilmunya untuk bisa melaksanakan cita-cita
itu. Pada awal abad ke-16, Leonardo da Vinci (1452 - 1519) seorang jenius dari
Italia, merupakan ilmuwan terkemuka pada masa Renaissance yang pertama kali
mempelajari anatomi burung dan menyelidiki bagaimana burung bisa terbang. Dialah
yang pertama kali menulis teori tentang mekanisme terbang pada tahun 1505. Ia juga
merancang mesin terbang yang didasarkan pada struktur sayap kelelawar. Kontribusi
besar pertama terhadap evolusi Drone yaitu penemuan mekanisme mesin yang bisa
terbang terjadi pada masa Pythagoras dan dikaitkan dengan Archytas dari Tarantas,
terciptalah UAV pertama pada 425 SM, berupa mesin berbentuk burung yang dapat
terbang menggunakan sistem mesin yang diletakkan di bagian perutnya. Pada tahun
400 SM, Cina telah mendokumentasikan gagasan tentang sebuah perangkat yang
sebuah pesawat terbang yang mampu naik secara vertical, berdasarkan pertimbangan
dari beberapa ahli sebagai gambaran helikopter di masa kini. Pada tahun 1508 da
mekanisme poros engkol ganda menggunakan kabel. Kemudian pada tahun 1754,
Mikhail Lomonosov merancang sebuah pendorong aksial, lalu pada 1783, George
Cayley merancang sebuah gerbong convertaplane yang masih dalam bentuk gagasan
karena pengukur sistem tenaga penggerak pada saat yang sama hanya tersedia untuk
lokomotif uap. Pada tahun 1840, Horatio Phillips merancang sebuah mesin yang
mampu menempuh rute penerbangan vertikal. Mesin ini mengandung ketel kecil
model helikopter yang lebih kecil dengan menggunakan uap. Pada tanggal 5 Juni
pertama balon udara yang berdiameter 35 kaki dan diisi dengan udara panas, berhasil
mengudara setinggi 6000 kaki (1800m) dan terbang secara horisontal sejauh 7500
1783, balon udara berhasil mengangkut seekor domba, seekor ayam dan seekor
bebek, dan merupakan awal dari mesin terbang pertama yang dibuat oleh manusia
yang bisa dikembangkan untuk transportasi udara. Historiografi Drone di dunia
militer dimulai tahun 1849. Tahun 1849 merupakan kali pertama penggunaan
kendaraan tempur udara tanpa awak yakni saat Austria menyerang kota Venice
menggunakan 200 balon tanpa pilot yang terisi bom serta dilengkapi oleh perangkat
waktu. Kemudian pada tahun 1900, Nikola Tesla (1856-1943) menghadirkan konsep
kontrol balon nirkabel dan pada tahun 1915 terjadi pertempuran udara kendaraan
udara nirawak. Sejarah tertulis tentang Drone atau kendaraan tanpa awak yang
dikembangkan untuk keperluan militer oleh negara Jerman pada saat pecahnya
Perang Dunia ke-I. Pemakaian balon udara sebagai pesawat pembom berhasil
dieksekusi dengan baik pada tanggal 8 September 1915 untuk menjatuhkan bom di
atas kota London. Pada tahun 1916, terjadi upaya untuk menggunakan kendaraan
udara nirawak yang dikenal dengan sebutan “target udara” oleh Archiband
secara otomatis yang terintentegrasi dalam kontrol jarak jauh terhadap pesawat
nirawak. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan “bom melayang”. Pada November
1917 pesawat Bug Kettering dikenal juga sebagai “Kettering Aerial Torpedo”
terbang dalam mode otomatis sebagai representasi dari pasukan Amerika Serikat,
Pengembangan Bug Kettering dimulai pada April 2017 di Daytoh, Ohio setelah
angkatan darat AS meminta Charles F Kettering untuk merancang bom tanpa awak
termasuk didalamnya Orville Wright. Pada tahun 1917, setelah konversi pesawat
perang terjadi, Tipe standar E-1 dikukuhkan untuk Drone. Pada Juni 1944, Jerman
menggunakan Drone tipe Fi-103 selama Perang Dunia II, yang diketahui sebagai
rudal jelajah. Setelah sekutu mendarat di Normandia, Jerman melepaskan Bom udara
V-1 ke London. Pada akhir perang dunia ke-2, hamper 10.000 senjata telah
diluncurkan untuk Inggris, Senjata itu adalah bom tanpa pilot pertama yang
digunakan untuk perang. Pada bulan Oktober 1944, misi tempur pertama dan
penggunaan UAV dilakukan dari pulau Balla, Jepang. Diledakkan oleh 10 bom di
atas kapal TDR-1 yang dibuat oleh Interstate Aircraft Company di Los Angeles milik
Angkatan laut AS. Lalu pada tahun 1944 diadakan proyek Aphrodite, sebuah
program yang mengkonversi US B-17 dan PBY-4Y menjadi Drone yang terbang
dengan membawa bom. Proyek ini kemudian digunakan untuk uji nuklir dalam misi
klasik bernama “dirty”. Selama perang dingin, pesawat pengintai tak berawak mulai
memainkan peran penting dalam mengatur taktik dan strategi militer. Setelah perang
Yom Kippur pada tahun 1973 industri Tadiran Israel mengembangkan Mastiff UAV
Industri pesawat Israel mulai menguji pesawat tak berawak mereka sendiri, Drone
yang dihasilkan bernama IAI Scout yang digunakan selama perang Lebanon pada
Bekaa, Israel juga menggunakan Drone sebagai umpan untuk memicu sistem anti
pesawat Hizbullah serta membuka jalur aman untuk pesawat berawak. Pada tahun
1986, Industri pesawat Terbang Israel bekerja sama dengan AAI Corporation
perang teluk pertama dan mempertahankannya hingga 2007. Pada bulan April 1946,
pesawat tanpa awak terbang pertama kali untuk melakukan penelitian ilmiah. Jenis
Drone yang digunakan dalam proyek ini yaitu Northrop P-61 Black Widow,
berfungsi untuk mengumpulkan data cuaca dan angin di wilayah Amerika Serikat.
Pada 1951, mesin jet pertama kali digunakan, proyek ini diberi nama Teledyne Ryan
Firebee tipe I. Kemudian pada tahun 1955, terjadi penerbangan pertama pesawat
tanpa awak untuk mengintai pesawat radio. Northrop SD-1 Falconer, kemudian
Beechcraft. Pada tahun 1959, penerbangan tak berawak diberi nama UAV
((Unmanned Aerial Vehicle), saat ini populer dengan sebutan Drone. Kemudian pada
Tahun 1960, dilakukan peluncuran program UAV dengan nama kode “Red Wagon”,
lalu pada bulan Agustus tahun yang sama terjadi penerbangan pertama helikopter
Gyrodine QH-50A tanpa awak di Maryland. Pada bulan Agustus 1964, Angkatan
Laut AS dan Angkatan Laut Vietnam Utara terlibat konflik Drone di Teluk Tonkin
AS. Sejak 1964 hingga jatuhnya Saigon pada tahun 1975, Strategic Reconnaissance
Wing 100 3435 meluncurkan Drone untuk melakukan pengintaian di Vietnam Utara
akan tetapi dalam misi ini mereka kehilangan 554 kendaraan udara tak berawak.
Drone gaya modern pertama kali muncul pada tahun 1980-an, ketika insinyur Israel
dikendalikan dari jarak jauh untuk merekam tentara irak pada masa perang teluk
jangka waktu yang lama. Militer Amerika juga menggunakan Drone yang lebih kecil
dengan tipe RQ-Raven untuk memberikan pandangan bagi prajurit atas bahaya yang
Austria untuk menerbangkan banyak balon tak berawak yang dibekali dengan
bahan peledak untuk menhancurkan kota Venesia di Italia. Hanya beberapa balon
saja yang tepat sasaran, sebagian yang lain justru terjebak oleh angin dan
sebaliknya malah berubah arah. Bisa dikatakan penggunaan Drone sederhana ini
pesawat nirawak yang dapat diterbangkan lebih mudah dan lebih ringan oleh
nirawak yang dapat dikontrol dari jarak jauh oleh Otto Lilienthal 1890-1896,
terus dikembangkan secara pesat pada saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Kendaraan udara tanpa awak memiliki banyak sebutan lain sepanjang sejarah,
yaitu; Drone, UAV (Unmanned Aerial Vehicle), RPV (Remotely Piloted Vehicle),
Berbeda dengan ide asal penciptaan Drone yang dirancang untuk keperluan
militer, kini seiring dengan perkembangan zaman, Drone sudah mulai dipakai
dalam berbagai hal seperti kebutuhan umum, bisnis, industri dan logistik.
Dalam dunia industri sipil, penggunaan Drone telah digunakan untuk berbagai
Amelia dkk,2021).
Drone Fixed Wing merupakan jenis Drone yang menggunakan motor sebagai
penggerak, sehingga dapat menghasilkan daya tahan terbang yang lebih lama. Jenis
Drone ini dapat bertahan terbang hingga empat jam sebelum daya/ baterai diisi ulang
kembali. Lebih jauh, Drone tersebut dapat mencakup wilayah perekaman yang lebih
luas. Meskipun demikian, Drone jenis fixed wing memiliki kekurangan yaitu
yang kurang tepat menyebabkan resiko kerusakan baik untuk kamera yang dibawa
maupun Drone itu sendiri. Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengurangi
resiko kerusakan pada jenis fixed wing, antara lain adalah menggunakan parasut
memperkecil resiko benturan yang keras serta tidak membutuhkan landasan yang
panjang. Akan tetapi metode tersebut memiliki kekurangan, karena Drone menjadi
tidak stabil jika terkena hempasan angin yang cukup kuat. Cara lain untuk
menangkap Drone ketika mendarat. Hanya saja metode ini kurang efisien karena
membutuhkan peralatan jaring yang cukup besar. V jenis fixed wing dalam
penerapannya sudah banyak digunakan untuk beberapa kajian spasial atau pemetaan
wilayah nursery ground ikan Karang jenis sparidae. Drone jenis fixed wing dalam
aplikasinya untuk pemetaan pesisir dapat menghasilkan data DEM (Digital Elevation
pembuatan DEM menggunakan data hasil perekaman Drone jenis fixed-wing melalui
Hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan Drone jenis fixed wing sangat
potensial untuk terapan pemetaan skala besar/detail, karena dapat dilakukan secara
Rotary Wing mengandalkan kerja rotor sebagai penggerak dan sekaligus juga
untuk mempertahankan ketinggian atau terbang di udara. Drone jenis ini lebih
efisien dalam penggunaan daya karena rotor bekerja keras untuk melayangkan
Drone. Oleh karena itu, tidak memungkinkan untuk melakukan perekaman pada
wilayah yang luas. Kelebihan dari Drone jenis penggerak rotor ini adalah terletak
pada kualitas hasil perekaman yang lebih baik daripada Drone jenis fixed-wing. Hal
tersebut dikarenakan Drone jenis rotor bergerak lebih stabil dan lambat dibandingkan
dengan jenis fixed-wing. menegaskan dalam kajiannya bahwa Drone jenis penggerak
rotor menghasilkan resolusi spasial yang lebih baik dibandingkan dengan Drone
jenis fixed wing karena sifat pergerakannya yang lebih stabil dan lambat (Dwi, 2022).
3. Quadcopter
4. GPS Drone
GPS Drone merupakan drone yang selalu terhubung dengan sinyal GPS dari
satelit. Keistimewaannya, drone ini bisa kembali ke titik keberangkatan tanpa perlu
kita kendalikan. Drone bisa kembali ke titik awal saat mulai kehabisan baterai atau
RTF merupakan singkatan dari Ready to Fly. Jadi Anda tak akan banyak
menemukan kesulitan untuk menerbangkan Drone ini. Keluarkan dari dalam boks,
charge baterai sampai penuh, dan Anda pun bisa segera menerbangkannya.
Mengendalikan RTF drone pun relatif mudah, karena memang dirancang untuk para
sehingga memudahkan mereka yang baru belajar mengendalikan drone (Dwi, 2022).
7. Trick Drone
Jenis ini tidak hanya bisa bergerak naik-turun atau belok kanan-kiri saja. Tapi
bisa melakukan sejumlah trik seperti berputar ke atas dan manuver-manuver menarik
lainnya. Ukurannya tak terlalu besar, panjangnya sekitar 26 cm saja. Beratnya pun
hanya beberapa puluh gram. Dilengkapi dengan alat kendali yang cukup user
friendly bagi para pemula di dunia drone. Umumnya sudah dilengkapi dengan
8. Helicopter Drone
Helicopter Drone hanya menggunakan satu mesin saja. Seperti yang biasa
ada dalam sebuah helikopter. Penggunaan satu mesin rotor justru membuat jenis
drone ini lebih mudah untuk dibuat melayang tetap di satu titik. Menerbangkan
drone ini relatif lebih mudah dibanding drone dengan empat baling-baling. Begitu
pula saat akan menurunkannya. Dilengkapi dengan landing bar di bagian bawah
drone yang sama persis dengan yang ada di helikopter. Drone ini memiliki bagian
depan, sehingga bisa memastikan ke arah mana drone ini akan bergerak secara benar.
Untuk urusan kecepatan, drone ini kurang bisa diandalkan (Dwi, 2022).
9. Photography Drone
Drone ini didesain agar dapat melayang di tempat dengan stabil. Alat kendali
dengan shutter di kamera yang menggantung di bawah drone. Tombol ini punya
fungsi sebagai remote shutter. Drone ini juga dilengkapi dengan wifi sehingga dapat
melihat secara langsung objek yang ditangkap lensa kamera sebelum menjadikannya
sebuah foto. Dapat melihat objek tersebut melalui layar ponsel atau tablet yang
saat berada di atas. Drone ini lebih mengutamakan kecepatan. kecepatan drone ini
bisa mencapai 70-80 km/jam. Agar tidak terjadi bentrokan, setiap drone dipastikan
punya frekuensi sinyal yang berbeda. Ini menjadi poin penting karena dalam setiap
balapan pasti ada beberapa drone yang terbang secara bersamaan (Dwi, 2022).
Drone ini memang didesain untuk terbang tinggi, bisa mencapai ribuan meter
dari permukaan tanah. Tak hanya itu, drone ini pun bisa dipakai selama berjam-jam
sebelum harus diisi ulang kembali baterainya. Jenis ini umum dipakai oleh militer
atau lembaga lain yang butuh memetakan sebuah wilayah yang luas. Tidak
sembarang orang bisa menerbangkan drone ini. Karena hanya mereka yang memiliki
izin saja yang bisa menerbangkan sesuatu hingga lebih dari 400 kaki di atas
1. Flight Controller
Flight Controller adalah pusat saraf dari drone. Sistem kontrol penerbangan
pesawat tidak berawak ini banyak dan beragam. Dari GPS diaktifkan sistem autopilot
dan diterbangkan melalui cara link telemetri untuk sistem stabilisasi dasar
menggunakan hardware kelas radio kontrol, dan ada sebuah program open source.
Flight controller pada saat ini memiliki banyak sensor yang tersedia GPS, sensor
gyroscope sebagai tingkat ukuran. Gyroscope adalah perangkat untuk mengukur atau
stabil. Gyroscope sering digunakan pada robot atau heli dan alat-alat cangggih
lainnya.
Brushless DC Motor adalah suatu jenis motor sinkron. Artinya medan magnet
yang dihasilkan oleh stator dan medan magnet rotor berputar di frekuensi dan
kecepatan yang sama. BLDC motor tidak mengalami slip, tidak seperti yang terjadi
pada motor induksi biasa. BLDC motor menghasilkan torsi maksimal saat putaran
awal, selanjutnya torsi akan menurun seiring dengan bertambahnya kecepatan motor.
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk memutar
lain - lain. Digunakan di industri mapun di rumah, seperti: mixer, bor listrik, kipas
Motor ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu: rotor, stator, hall sensor, dan
rangkaian kontrol. Stator suatu BLDC motor terdiri dari tumpukan baja laminasi
ini lilitan dibangun dengan banyak coil saling behubungan untuk membentuk suatu
lilitan. Satu atau lebih coil ditempatkan dalam slot dan mereka saling behubungan
untuk membuat suatu lilitan. Masing-Masing ini lilitan dibagibagikan diatas batas
luar stator untuk membentuk suatu bilangan genap kutub. 11 Ada dua jenis gulungan
stator: bentuk trapesium dan motor sinusoidal. Pembedaan ini dibuat atas dasar
interkoneksi coil di dalam gulungan stator untuk memberikan tipe yang berbeda
terhadap Back Electromotive Force (EMF) terdapat dua macam koneksi gulungan
yang digunakan pada stator motor BLDC, yaitu koneksi bintang dan segitiga.
digunakan untuk mengoperasikan sebuah mesin dari jarak jauh. Istilah remote
control juga sering disingkat menjadi "remote" saja. Remote juga sering kali
mengacu pada istilah "controller, donker, doofer, zapper, click-buzz, box, flipper,
zippity, clicker, atau changer". Pada umumnya, pengendali jarak jauh digunakan
untuk memberikan perintah dari kejauhan kepada televisi atau barangbarang
elektronik lainnya seperti sistem stereo dan pemutar DVD. Remote control untuk
perangkat-perangkat ini biasanya berupa benda kecil nirkabel yang dipegang dalam
misalnya saluran televisi, nomor trek, dan volume suara. Pada kebanyakan piranti
modern dengan kontrol seperti ini, remote controlnya memiliki segala kontrol fungsi
sementara perangkat yang dikendalikan itu sendiri hanya mempunyai sedikit kontrol
masing-masing melalui sinyal-sinyal infra merah dan beberapa saja melalui sinyal
radio. Remote control biasanya menggunakan baterai AAA yang kecil atau AA
Baterai Lithium Polymer atau biasa disebut dengan LiPo merupakan salah
satu jenis baterai yang sering digunakan dalam dunia RC. Utamanya untuk RC tipe
pesawat dan helikopter. Baterai LiPo tidak menggunakan cairan sebagai elektrolit
yang mengakibatkan pertukaran ion. Dengan metode ini baterai LiPo dapat dibuat
dalam berbagai bentuk dan ukuran. Diluar dari kelebihan arsitektur baterai LiPo,
terdapat juga kekurangan yaitu lemahnya aliran pertukaran ion yang terjadi melalui
elektrolit polimer kering. Hal ini menyebabkan penurunan pada charging dan
discharging rate. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan 15 memanaskan baterai
sehingga menyebabkan pertukaran ion menjadi lebih cepat, namun metode ini
dianggap tidak dapat untuk diaplikasikan pada keadaan sehari-hari. Seandainya para
ilmuwan dapat memecahkan masalah ini maka risiko keamanan pada batera jenis
lithium akan sangat berkurang. (Barmawi:1-3). Pada setiap paket baterai LiPo selain
tegangan ada label yang disimbolkan dengan “S”. Disini “S” berarti sel yang dimiliki
sebuah paket baterai (battery pack). Sementara bilangan yang berada didepan simbol
menandakan jumlah sel dan biasanya berkisar antara 2-6S (meskipun kadang ada
yang mencapai 10S). Sumber daya yang biasa digunakan untuk quadcopter.
Ukurannya sendiri beragam namun biasanya menggunakan ukuran Lipo 3s, 4s.
5. Frame
adalah badan dari drone. Desain pada drone haruslah proporsional karena jika tidak
drone akan terbang tidak stabil, akibat beban yang tidak seimbang. Seain itu tata
letak komponen juga harus dipikirkan untuk membuat quadcopter lebih rapih dalam
instal peralatan. Dalam membuat frame untuk bahan aluminium, jika jatuh dari
ketinggian bisa menyebabkan bengkok tapi mudah untuk diperbaiki. Sedangkan jika
menggunakan akrilik, bahan ini rawan pecah namun mudah untuk dibuat karena
Electronic yang fungsinya mengatur putaran pada motor sesuai ampere yang di
butuhkan oleh motor bisa dibilang ESC yang dimaksud disini bekerja dan hanya bisa
digunakan untuk Motor Jenis AC (3 fasa connector) sedang untuk Dinamo DC bisa
tanpa menggunakan ESC dan bisa juga dengan ESC 2 fasa dan cukup 2 kutub catu
daya + dan - (2 fasa connector). (Shenzhen: 1-3). Jika dilihat dari fungsinya, kerja
ESC untuk copter dan quadcopter ini bekerja dipengaruhi oleh 2 faktor:
a. Kuat arus (Ampere) untuk di berikan motor untuk mengontrol Speed
esc minimal harus sama atau lebih besar ampere nya dari motor. Misal
motor anda mampu menyedot arus maksimal 30a, esc anda harus minimal
30a atau lebih besar. kalau ESC ampere nya lebih kecil dari motor nya,
daya kerja ESC akan semakin lebih besar untuk menyupply arus untuk
beban.
mempengaruhi.
7. Kamera
harus ada kamera yang melekat pada badan drone. Biasanya, kamera yang digunakan
untuk tujuan fotografi atau videografi menggunakan drone adalah kamera GoPro
yang berkualitas. Namun, bisa juga menggunakan kamera mirrorless yang bisa
3.1 Hasil
secara gratis. Aplikasi ini bisa dipakai di Android dan iOS. Pix4Dcapture sangat
Walaupun gratis, aplikasi ini bisa digunakan untuk kegiatan professional. Drone ini
bisa menjawab hampir semua kebutuhan surveyor, beberapa tipe misi yang bisa
mission, Grid 2D, Double Grid 3D, Circular mission dan Free flight mission. Untuk
Stick kiri ke atas lalu ke bawah sehingga lampu Drone akan berhenti berkedip
atas (utara) dan ke bawah (selatan) dan dengarkan apakah adar suara
5. Kalibasi giro, giro adalah usaha Drone agar tidak miring dan terjatuh ketika
terkena angin, jadi tetap stabil. Cara kalibrasi Drone adalah dengan menarik
kedua joy stick ke arah pojok kanan bawah secara bersamaan atau bisa juga
ke arah pojok kiri bawah secara bersamaan, maka akan ditandai dengan
6. Gunaan mode penerbangan low jika anda masih pemula, agar sensitivitas
7. Terbangkan Drone dengan mengarahkan joy stick kiri ke atas lalu arahkan joy
8. Biarkan melayang stabil (overing) terlebih dahulu dan rasakan kondisi angin,
9. Testing maju dulu, overing lagi tahan di sana, baru kembali mundur, tahan
lagi.
10. Bisa tes melakukan flip dengan jarak ketinggian Drone dari permukaan
2. Tentukan tempat landing yang datar, lalu arahkan joy stick kiri ke arah bawah
secara perlahan
4. Jika anda sudah ahli bisa menggunakan cara dekatkan Drone ke arah anda
secara perlahan, lalu pegang kaki Drone (tangkap) dan arahkan joy stick kiri
ke bawah.
3.2 Pembahasan
Pada gambar 3.2 merupakan hasil foto udara menggunakan Drone DJI
beberapa gambar atau foto udara yang dihasilkan dari ketinggian kurang lebih 150
mdpl. Dari foto udara tersebut dapat dilihat bahwa ada foto yang memiliki daerah
terjal, ada juga foto yang landai serta ada juga foto yang jika dilihat memiliki
permukaan datar.
Data hasil pengolahan Drone seperti DEM (DSM dan DTM) dan ortofoto
dapat bermanfaat untuk berbagai bidang aplikasi, salah satunya dalam bidang
bermanfaat pada saat setelah bencana (tanggap darurat, rehabilitas dan rekonstruksi)
tetapi pada saat pra bencana (mitigasi). Berikut ini disajikan beberapa contoh aplikasi
pemetaan berbasis Drone dalam penanganan bencana, dengan lokasi studi di sekitar
Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang pada bulan September 2018 mengalami bencana
Salah satu kemanfaatan utama data ortofoto dari survel UAV adalah untuk
dan informasi jumlah rumah rusak adalah salah satu data dasar (baseline data) yang
Untuk studi kasus bencana tanah longsor/gerakan tanah, ortofoto hasil UAV
dapat dimanfaatkan untuk pemetaan area terdampak longsor, bidang longsor, dan
infrastruktur terdampak longsor. Sementara hasil DTM dan DSM dapat digunakan
untuk memperkirakan antara lain volume material longsor, estimasi volume galian
4. Analisis Kebun
tanam. Anda bisa menggunakan perangkat ini untuk mengetahui kondisi kebun
kondisi kebun secara 3 dimensi. Selanjutnya, data tersebut dapat digunakan untuk
analisis kondisi lahan. Hasil analisis dapat dipakai untuk menentukan pola
5. Penanaman
berlangsung dengan lebih cepat. Drone tidak hanya punya kemampuan untuk
menembakkan bibit ke permukaan tanah, tetapi juga pemupukan. Pada waktu yang
6. Penyemprotan Tanaman
laser yang berguna dalam mengenali struktur kondisi lahan. Fitur ini memungkinkan
drone dapat melakukan penyemprotan secara lancar tanpa terjadi tabrakan. Selain itu,
tanah. Selanjutnya, hasil pemindaian bisa menjadi data awal untuk menentukan
jumlah cairan yang perlu disemprotkan. Semua itu dapat dilakukan secara real-time
adalah:
a. Kekurangan
baik.
kecil.
b. Kelebihan
pembangunan lahan
bidang pertambangan
4.1 Kesimpulan
a. Drone jenis Fixed Wing, Drone jenis ini menggunakan sayap untuk
terbang, drone jenis Fixed Wing ini sendiri memiliki beberapa bentuk dan
Wing ini bisa ditenagai baterai dan bisa juga menggunakan bahan bakar.
(Propellers) nya untuk terbang, drone jenis ini biasa dikenal dengan nama
2. Adapun cara penerbangan Drone yang baik dan benar adalah pasang beterei
pada frone, klik button power dua kali sampai bunyi, nyalakan remote klik
dua kali,kali kedua tahan selama tiga detik, untuk menaikan drone klik dua
kali button dengan cepat, sebelum pasang gimbal matikan terlebih dahulu biar
listrik tidak mengalir, buka penutup gimbal,pasang gimbal, lihat garis putih
dipasang kunci propeller pada motor hingga pas, aktifkan drone dan remote
kontrol.
4. Metode fotogrametri dibagi tiga jenis cara pengambilan foto udara yaitu:
a. Foto udara tegak (vertical photograph), adalah foto udara hasil
pemotretan dimana sumbu kamera sejajar dengan garis arah gaya berat. Jika
sumbu kamera pada saat pemotretan dalam posisi tegak, maka bidang negatif
hasil pemotretan dimana sumbu kamera membentuk sudut dengan garis arah
gaya berat.
udara hasil pemotretan dimana sumbu kamera membentuk sudut dengan garis
arah gaya berat, sedemikian rupa sehingga horison tampak pada foto ini.
drone secara umum dilihat dari perkembangannya, drone juga terbilang alat
yang mahal.
4.2 Saran
Bahar, Emirul. 2017. Drone dan Dasar-Dasarnya. Jakarta: Modul Drone Hal 4-19
Dwi, A. (1-5). Jenis Drone . 11 Jenis Drone yang Mungkin Belum Anda Ketahui.
Halaman 43-58
Prayudha, B. (2018). Defenisi dan Jenis Jenis Drone. Potensi Pemanfaatan Drone.
153, 44-52.