Anda di halaman 1dari 6

Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633

Vol. 3 No. 2, 2015



ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KAIN ENDEK BALI
SEBAGAI INDUSTRI PARIWISATA KREATIF
(STUDI KASUS DENPASAR)

Deannisa Hakika Putri


I Wayan Suardana
I GPB Sasrawan Mananda
Email : deannisa@gmail.com
PS. S1 Industri Perjalanan Wisata
Fakultas Pariwisata UNUD

ABSTRAK

Sebagai daerah tujuan wisata dengan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak nomor dua
di Indonesia, Bali perlu menyediakan fasilitas pariwisata yang baik. Begitu juga dalam hal
cinderamata. Cinderamata memiliki nilai emosi yang tinggi karena cinderamata dapat
memberikan kenangan bagi wisatawan yang membuat wisatawan ingin mengunjungi kembali
daerah tujuan wisata tersebut. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan
bahwa industri kreatif dapat berkontribusi untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (DBP)
nasional yang diperoleh dari nilai tambah yang dihasilkan oleh 14 industri kreatif, salah satunya
adalah industri kerajinan. Karena itulah perlu dilakukan penelitian tentang strategi pemasaran
untuk industri kreatif Kain Endek Bali sebagai cinderamata khas Bali dengan fokus Kota
Denpasar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi
kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang
dianalisis dengan bauran pemasaran meliputi produk, harga, promosi, dan distribusi. Kemudian
dipadukan dengan Analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dapat
diterapkan adalah; SO mempertahankan kualitas produk dan aktif mengikuti pameran-pameran,
ST meningkatkan mutu produk dan tetap menggunakan sistem distribusi langsung, WO
memperbaiki ruang produksi dan WT membuka cabang di daerah lain. Saran yang dapat
diberikan adalah bekerjasama dengan agen perjalanan, pemerintah agar konsisten dalam
mendukung kelestarian Kain Endek Bali, mempertahankan kualitas produk, dan mengemas hasil
produksi dengan lebih menarik.

Kata kunci: Pemasaran, Industri Pariwisata Kreatif, Kain Endek.

PENDAHULUAN kunjungan wisatawan terbanyak, tentunya


Menurut data statistik tahun 2014 Bali harus menyediakan objek-objek wisata
dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bali yang menarik dan tidak membosankan.
merupakan daerah yang paling banyak Begitu pun dalam hal cinderamata khas Bali,
dikunjungi wisatawan nomor dua setelah tentunya harus menarik, tidak membosankan
Jakarta dengan total 24.420 wisatawan baik dan berbeda dari daerah lain karena
wisatawan domestik maupun mancanegara cinderamata merupakan kenang-kenangan
per hari, diikuti Jawa Barat dan Jawa yang nantinya akan membuat wisatawan
Tengah. Sebagai salah satu daerah dengan ingat dengan kenangan perjalanan yang

7
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 3 No. 2, 2015

dilakukan di Bali dan membuat wisatawan dan tenun ikat lainnya untuk Kota Denpasar
ingin datang kembali ke Bali. Ada satu yaitu Asosiasi Bordir, Endek dan Songket
kerajinan khas Bali yang cenderung (ASBES). Untuk membatasi permasalahan
terlupakan untuk dijadikan cinderamata, dalam penelitian ini, adapun definisi dari
yaitu Kain Endek Bali. Kain Endek Bali “Analisis Strategi” adalah sebuah upaya dan
sangat cocok untuk dijadikan barang proses untuk menjelaskan strategi yang
cinderamata dan industri pariwisata kreatif mungkin dilakukan berdasarkan data yang
yang baru karena Kain Endek merupakan terkumpul dan diolah dengan menggunakan
kain khas Bali dan berbeda dari kain tenun matriks SWOT. Selanjutnya, pemasaran
lainnya karena tidak memakai mesin. Selain yang dimaksud di sini adalah bagaimana
itu, dengan dijadikannya Kain Endek Bali memasarkan Kain Endek Bali. Kain Endek
sebagai industri pariwisata kreatif, tentu Bali di sini dipusatkan pada Kain Endek
dapat menjadi sumber pendapatan yang Bali area Denpasar yang diproduksi oleh
lebih bagi para perajin Kain Endek Bali. perajin Kain Endek Bali di Sekar Jepun,
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Denpasar dan Industri pariwisata kreatif
maka akan dilakukan penelitian tentang yang dimaksud adalah ide segar untuk oleh-
analisis strategi pemasaran Kain Endek Bali oleh atau cinderamata bagi para wisatawan
sebagai industri pariwisata kreatif dengan dan menjadi tambahan penghasilan para
studi kasus Denpasar dengan rumusan perajin Kain Endek Bali khususnya untuk
masalah “Bagaimana strategi pemasaran perajin di area Denpasar.
Kain Endek Bali Kota Denpasar sehingga Adapun jenis data yang digunakan
bisa menjadi industri pariwisata kreatif di adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
Denpasar?” dan tujuan “Untuk mencari Sedangkan sumber data yang digunakan
strategi dalam memasarkan Kain Endek Bali adalah data primer dan data sekunder.
Kota Denpasar sehingga dapat menjadi Teknik pengumpulan data yang digunakan
industri pariwisata kreatif di Denpasar”. adalah observasi, wawancara, dan studi
Manfaat akademik yang diharapkan kepustakaan. Teknik analisis data yang
dari penelitian ini adalah untuk menambah digunakan adalah teknik analisis deskriptif
wawasan tentang strategi pemasaran industri kualitatif yang kemudian dipadukan dengan
pariwisata kreatif dan mengaplikasikan pendekatan analisis SWOT.
pengetahuan tentang Industri Perjalanan
Wisata yang sudah didapatkan di bangku PEMBAHASAN
kuliah. Selain itu, agar juga dapat Hasil dari penelitian ini yang
memberikan ide baru di industri pariwisata diperoleh melalui proses wawancara adalah
kreatif. Sedangkan manfaat praktis yang mengenai sejarah berdirinya Sekar Jepun
diharapkan adalah sebagai bahan masukan yang berawal dari ketertarikan Ibu Etmy
untuk ide industri pariwisata kreatif selaku pendiri Sekar Jepun terhadap dunia
sehingga diharapkan dapat menjadi bahan fashion. Ketertarikannya tersebut membuat
pertimbangan terhadap industri pariwisata beliau belajar menjahit dan meneruskan hobi
kreatif di Bali khususnya Denpasar. tersebut menjadi usaha tenun ikat Kain
Endek Bali dan mendirikan Sekar Jepun.
METODE Bahan baku yang diperlukan untuk
Penelitian ini dilakukan di pusat memproduksi Kain Endek Bali hanya
perajin Kain Endek Bali di Sekar Jepun benang katun, benang sutera dan cat. Semua
karena Sekar Jepun tergabung dalam bahan baku tersebut diperoleh dari India.
organisasi bagi para perajin Kain Endek Bali Proses pembuatan Kain Endek Bali adalah

8
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 3 No. 2, 2015

persiapan lusi, persiapan pakan, penenunan, Produk-produk ini dikerjakan dan dihasilkan
dan penyelesaian. Produk yang dihasilkan oleh para perajin Sekar Jepun yang berasal
oleh Sekar Jepun adalah Kain Endek Bali dari Bali dengan bahan-bahan terbaik dan
yang kemudian dibagi menjadi tiga jenis bahan baku impor dari India. Produk-produk
yaitu Katun, Katun Sutera, dan Sutera. Sekar Jepun juga tidak pasaran karena Sekar
Pameran-pameran yang sudah dilakukan Jepun membatasi kuantitas kain yang akan
oleh Sekar Jepun mayoritas pameran- diproduksi untuk satu desain.
pameran yang diselenggarakan oleh Dari sisi harga, penentuan harga oleh
pemerintah seperti Pekan Kesenian Bali, Sekar Jepun tergantung pada ukuran kain
Wastra, dan Jakarta Food and Fashion yang diproduksi serta warna dan motif yang
Festival di Jakarta. Sekar Jepun dihasilkan. Apabila kain tersebut
menggunakan distribusi langsung kepada mempunyai banyak warna dengan motif
konsumen, tidak melalui perantara apapun. yang rumit dan indah, tentu harganya akan
Kelebihan dari Endek Sekar Jepun lebih tinggi dibandingkan dengan kain yang
adalah kualitasnya yang tidak pernah tidak memiliki terlalu banyak paduan warna
mengecewakan, jahitan yang rapi, warna dan motif yang sederhana.
dan motif Endek Sekar Jepun yang khas dan Dalam hal distribusi, Sekar Jepun
tidak ditemukan di perajin lainnya. memakai saluran distribusi langsung yang
Kekurangan dari Endek Sekar Jepun adalah berarti tidak ada perantara antara Sekar
tampilan toko yang kurang atraktif dan Jepun dengan konsumen. Sedangkan untuk
ruang produksi yang kurang nyaman. hal promosi, Sekar Jepun melaksanakan tiga
Peluang yang dimiliki oleh Sekar Jepun kegiatan promosi yaitu advertensi seperti
adalah dukungan dan bantuan yang datang brosur, personal selling atau penjualan
dari pihak dinas dan pemerintah, gaya hidup langsung di toko Sekar Jepun, dan sales
saat ini yang kerap menggunakan sesuatu promotion seperti pameran atau demonstrasi
yang berbau tradisional sebagai tren saat ini, yang sering dilakukan oleh Sekar Jepun.
dan lokasi Sekar Jepun yang terletak di Melihat konsep bauran pemasaran di
Denpasar. Kendala yang dihadapi Sekar atas, maka selanjutnya dianalisis faktor-
Jepun adalah permintaan pasar yang tidak faktor SWOT Kain Endek Bali di Sekar
menentu, sulitnya merekrut perajin-perajin Jepun. Adapun kekuatan Kain Endek Bali di
lainnya untuk memenuhi permintaan Sekar Jepun secara produk adalah
konsumen, konsumen yang berasal dari menawarkan kualitas yang tidak pernah
kalangan atas sehingga banyak permintaan mengecewakan, memiliki jahitan yang kuat
konsumen yang macam-macam namun dan rapi, dan memiliki warna dan motif
harus tetap dipenuhi. yang khas dan tidak dapat ditemukan di
Pembahasan penelitian ini akan perajin lain. Kekuatan dari sisi harga adalah
dibahas dengan strategi bauran pemasaran, Harga Endek Sekar Jepun berbeda-beda
analisis SWOT dan strategi pemasaran. tergantung dengan warna dan motif
Empat poin bauran pemasaran untuk dibahas sehingga konsumen dapat memilih warna
adalah produk, harga, distribusi, dan dan motif yang sesuai dengan budget
promosi. Dari sisi produk, Sekar Jepun pembeli dan Harga Endek Sekar Jepun
hanya memproduksi kain dan tidak diolah sangat sesuai untuk konsumen kalangan
menjadi pakaian, tas, atau aksesoris lainnya. atas. Dari sisi distribusi, kekuatannya adalah
Produk Sekar Jepun juga konsisten dengan menggunakan sistem distribusi langsung
ciri khasnya yaitu kualitas yang baik dan sehingga dapat dipastikan produk sampai di
warna-warna kain yang tidak terlalu terang. tangan konsumen dengan baik yang juga

9
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 3 No. 2, 2015

membuat Sekar Jepun dapat mengetahui mendistribusikan produknya ke luar Bali.
keinginan, kebutuhan dan masukan dari Peluang dari sisi promosi adalah gaya hidup
konsumen. Sedangkan secara promosi, saat ini kerap menggunakan sesuatu yang
kekuatannya adalah aktif dalam mengikuti berbau tradisional sebagai tren saat ini dan
pameran-pameran, dan memiliki jaringan banyaknya pameran-pameran yang
yang luas untuk kalangan atas. diselenggarakan yang bisa diikuti oleh Sekar
Adapun kelemahan Kain Endek Bali Jepun.
di Sekar Jepun dari sisi produk adalah Lalu, ancaman yang dihadapi Kain
tampilan toko Sekar Jepun kurang menarik Endek Bali di Sekar Jepun dari sisi produk
dan atraktif serta ruang produksi Sekar adalah sulitnya merekrut perajin untuk
Jepun kurang nyaman. Kelemahan dari memenuhi permintaan konsumen,
faktor harga adalah cenderung mahal munculnya perajin-perajin lain yang berdiri
sehingga hanya sesuai untuk kalangan atas yang juga menjual Kain Endek Bali, dan
dan kurang cocok untuk dibeli oleh permintaan konsumen yang tidak menentu.
masyarakat menengah ke bawah dan harga Dari sisi harga, ancamannya adalah
tidak tercantum dengan jelas di produk yang cenderung di atas rata-rata sehingga dapat
ditampilkan. Dari sisi distribusi, mengakibatkan konsumen lebih memilih
kelemahannya adalah menggunakan sistem untuk membeli Kain Endek Bali dari perajin
distribusi langsung sehingga persebaran dan lain dan konsumen yang sangat sensitif
ruang lingkup pemasaran Endek Sekar terhadap harga. Dalam hal distribusi,
Jepun cenderung lebih sempit dan tidak ancamannya adalah masih sedikit
memiliki cabang, galeri atau showroom perusahaan atau pusat oleh-oleh yang
lainnya. Kelemahan dalam hal promosi bersedia menjadi perantara atau distributor
adalah masih belum bekerjasama dengan dan masih belum melakukan pengiriman
agen perjalanan untuk memasukkan Sekar kain untuk konsumen luar Bali. Ancaman
Jepun sebagai toko oleh-oleh untuk dari sisi promosi adalah konsumen lebih
dikunjungi, promosi di internet tidak up to memilih produk yang ditawarkan melalui
date dan brosur yang dibuat oleh Sekar iklan atau internet dan dikemas secara
Jepun kurang menarik. menarik dan perajin yang lebih kecil yang
Peluang yang dimiliki Kain Endek melakukan promosi dengan liar dan tidak
Bali di Sekar Jepun dari sisi produk adalah tertib.
mendapat banyak bantuan dan dukungan Berdasarkan analisis SWOT di atas,
dari pemerintah dan sudah dikenal oleh maka strategi yang dapat dilaksanakan
konsumen kalangan atas. Dari sisi harga, adalah Strategi SO yaitu mempertahankan
peluang yang dimiliki adalah harga yang kualitas produk yang tidak mengecewakan
tinggi membuat Sekar Jepun lebih mudah (S) agar semakin dikenal konsumen (O) dan
dalam meyakinkan konsumen dalam hal aktif mengikuti pameran-pameran (S) agar
kualitas dan perajin lain menjual produknya lebih mudah dalam memperkenalkan
dengan harga yang lebih murah sehingga produknya lebih jauh kepada konsumen (O)
membuat Endek Sekar Jepun mempunyai terutama konsumen kalangan atas. Strategi
citra yang lebih baik. Dari sisi distribusi, ST yang dapat dijalankan adalah
peluangnya adalah berlokasi di Kota meningkatkan mutu produk yang sudah
Denpasar sehingga memudahkan konsumen berkualitas (S) untuk mengatasi persaingan
untuk mengunjungi dan Sekar Jepun dan dengan perajin lain (T) dan tetap
banyaknya perusahaan kargo yang menggunakan sistem distribusi langsung
memudahkan Sekar Jepun untuk untuk meyakinkan bahwa produk sampai di

10
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 3 No. 2, 2015

tangan konsumen dengan baik dan untuk pemerintah, memperbaiki situs internet
mengetahui kebutuhan konsumen (S) untuk Endek Sekar Jepun yang sudah ada,
menghindari adanya citra buruk akibat dari mengemas hasil produksi dengan lebih
tidak tertibnya perajin-perajin kecil dalam menarik, bekerjasama dengan agen
memasarkan produknya (T). Strategi WO perjalanan agar mengunjungi Sekar Jepun,
yang dapat dijalankan adalah memperbaiki menjaga kelestarian Kain Endek Bali dan
atau merenovasi ruang produksi yang mewariskan kepada anak cucu agar tidak
kurang nyaman (W) menggunakan bantuan musnah oleh perkembangan zaman,
dari pemerintah (O) dan mencantumkan pemerintah supaya tetap konsisten dalam
harga dengan jelas di setiap produk yang membimbing Sekar Jepun dan tetap
dijual (W) untuk meyakinkan konsumen memberikan dukungan dalam melestarikan
mengenai kualitas produk (O) sehingga Kain Endek Bali, harga produk Endek Sekar
transaksi dapat dilakukan. Kemudian, Jepun harus jelas dan konsisten,
strategi WT yang dapat dilakukan adalah m mempertahankan kualitas produk dan tetap
embuka cabang, galeri atau showroom di menggunakan bahan baku serta alat yang
lokasi lain (W) untuk memenuhi permintaan baik dan memadai, dan tetap berpegang
konsumen di luar (T), memperbaiki bentuk pada standar kualitas Endek Sekar Jepun
promosi dari internet dan membuatnya lebih untuk menjaga loyalitas konsumen.
atraktif dan menarik (W) untuk memenuhi
keinginan konsumen yang lebih produk DAFTAR PUSTAKA
yang dipasarkan melalui internet dan
dikemas secara menarik (T), dan Assauri, Sofjan. 1987. Manajemen
mencantumkan harga dengan jelas di setiap Pemasaran: Dasar, Konsep dan
jenis produk yang dijual (W) untuk Strategi. Jakarta: Rajawali
mengurangi sensitifitas konsumen terhadap Damardjati, R.S. 1995. Istilah-istilah Dunia
harga produk (T). Pariwisata. Jakarta: Pradnyana
Paramitha
SIMPULAN DAN SARAN Ermayanti. 2000. Kain Songket Palembang
Sebagai simpulan, ada beberapa sebagai Daya Tarik Wisatawan di
alternatif strategi yang dapat diterapkan Provinsi Sumatera Selatan. (Sebuah
dalam pemasaran Kain Endek Bali, antara Laporan Akhir)
lain mempertahankan kualitas produk yang Rangkuti, Freddy. 2002. Analisis SWOT
tidak mengecewakan, aktif mengikuti Teknik Membedah Kasus Bisnis.
pameran-pameran, tetap menggunakan Jakarta: PT Gramedia
sistem distribusi langsung, memperbaiki S.B, Merylia E Imel. 2005. Strategi
atau merenovasi ruang produksi yang Pemasaran Tenun Ikat di Kabupaten
kurang nyaman menggunakan bantuan dari Sikka Provinsi Nusa Tenggara
pemerintah, mencantumkan harga dengan Timur. (Sebuah Laporan Akhir)
jelas di setiap produk yang dijual, membuka Sandjaja, B dan Heriyanto, Albertus. 2006.
cabang, galeri atau showroom di lokasi lain, Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi
serta membuat brosur dan promosi internet Pustaka Publisher
lebih atraktif dan menarik. Sugiono.2010. Metode Penelitian
Saran yang dapat diberikan adalah Kuantitatif Kualitatif. Bandung :
membuka cabang, galeri atau showroom di Alfabeta
daerah lain, lebih memanfaatkan fasilitas
dan dukungan yang diberikan oleh

11
Jurnal IPTA ISSN : 2338-8633
Vol. 3 No. 2, 2015

Swastha, Basu DH dan Drs MBA. 1996.
Azas-azas Marketing. Yogyakarta:
Liberty
_____ dan Irawan. 1997. Manajemen
Pemasaran Pariwisata Modern,
Edisi Kelima. Yogyakarta: Liberty
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran,
Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Yoeti, Drs. H. Oka A. 1996. Anatomi
Pariwisata. Bandung: Angkasa

12

Anda mungkin juga menyukai