Anda di halaman 1dari 5

Dont know

1. Definisi hemeroid
2. Etiologi hemeroid
3. Epidemiologi hemeroid
4. Manifestasi klinis hemeroid
5. patofisiologi hemeroid
6. Pemeriksaan penunjang
7. Komplikasi hemeroid
8. Faktor risiko hemeroid
9. Diagnosis
10. Klasifikasi hemeroid
11. Penatalaksaan pd kasus
12. Pencegahan
13. Kenapa bab terasa nyeri
14. Kenapa timbul benjolan di pantat
15. Kenapa bisa timbul darah segar
16. Adakah hub susah bab dan jarang makan sayuran
17. Apakah harus di lakukan tindakan operasi pd kasus ini
18. Membuat alur diagnosis dari hipotesis

1. Hemorrhoid adalah salah satu penyakit anorektal yang paling sering dihadapi ahli bedah
dalam perjalanan kariernya. Kata hemorrhoid berasal dari bahasa yunani, Haem (darah)
dan rhoods (aliran). Dalam bahasa inggris disebut piles yang berasal dari bahasa latin pila
yang berarti bengkak atau bola. Hemorrhoid didefinisikan sebagai pembesaran,
pelebaran dan peranjakan (displacement) dari bantalan anus ke distal disertai dengan
adanya keluhan dan gejala (symptoms)

2. Genetik → dinding pembuluh darah yang tipis dan lemah.


Anatomi →  vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan pleksus
hemorrhoidalis kurang mendapat sokongan otot atau fasi sekitarnya.
Pekerjaan → orang yang harus berdiri atau duduk lama, atau harus
mengangkat barang berat, mempunyai predisposisi untuk hemorrhoid.
Usia → pada usia tua timbul degenerasi dari seluruh jaringan tubuh,
otot spincter menjadi tipis dan atonis.
Endokrin → misalnya pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas
anus (sekresi hormone relaksin).
Fisiologis: bendungan pada peredaran darah portal/ hipertensi porta,  
misalnya pada penderita dekompensasio kordis atau sirosis hepatic.

3. Menurut data National Center for Health Statistics (NCHS) ada sekitar 10 juta
orang di USA menderita hemorrhoid dengan prevalensi sekitar 4,4% dari populasi
dewasa terutama pada golongan usia 45-65 tahun. Penderita hemorrhoid dibawah
usia 20 tahun lebih jarang ditemukan. Hemorrhoid lebih banyak dialami kelompok
populasi kulit putih dan status sosial yang lebih tinggi dari pada kelompok yang
sebaliknya.
4.

5.

6. Anoscopy (proctoscopy),sangat disarankan pada semua pasien hemorrhoid.


hemorrhoid interna tampak berwarna keunguan sedangkan hemorrhoid eksterna
berwarna lebih pink.

f. Sigmoidoscopy rigid atau flexible : alat ini bisa mencapai rektum sejauh 15-20
cm dari anus. Pemeriksaan ini disarankan pada pasien muda (dibawah 40 tahun)
dengan keluhan prolaps, perdarahan anus, discharge, dan pruritus.
g. Colonoscopy : Penilaian seluruh colon dilakukan bila ada red flag sign seperti
perdarahan anus dengan diare berulang, obstipasi, kolik abdomen berulang, perut
distensi, dan adanya penurunan berat badan drastis.

 7. Anemia
 Syok
 Infeksi
 8. Faktor mengedan pada buang air besar 
 Lebih sering menggunakan jamban duduk dan terlalu lama duduk dijamban
 Tumor yang menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen
 kehamilan 
 konstipasi 
 Usia tua
 hubungan seks perianal 
 kurang minum air dan makanan tinggi serat 

9. Dalam anamnesis perlu dinyatakan hal-hal yang berkaitan dengan usia, kehamilan
dan varises, riwayat penyakit, riwayat keluarga, kebiasaan BAB, pola hidup, riwayat
operasi terutama di daerah anus. Sedangkan pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan
meliputi :

a. Pemeriksaan abdomen,bekas operasi, distensi, asites, caput medusae, kehamilan,


tumor, dll

b. Penilaian anorektum, ada beberapa posisi pasien yang lazim dilakukan seperti
posisi sujud, litotomi, dan posisi sims.

c. - Inspeksi, penilaian terhadap kulit perianal, hemorrhoid eksterna, skin tag, prolaps
dan hemorrhoid interna, discharge, lubang eksterna dan fistula ani dan fisura ani.
Pasien bisa diminta untuk me…. (valsava test) dan amati penonjolan atau discharge
anus.

d. - Palpasi : untuk menilai adanya massa tumor dan fistula ani atau abses perianal.
Tidak lupa lakukan colok dubur (rectal touche, digital rectal examinator) untuk
menilai tonus sfinkter ani, ada tidaknya massa tumor atau adanya darah pada sarung
tangan. Bila ada rasa nyeri perlu dipertimbangkan adanya trombosis, ulserasi, fisura
ani atau tumor.

e. Anoscopy (proctoscopy),sangat disarankan pada semua pasien hemorrhoid.


hemorrhoid interna tampak berwarna keunguan sedangkan hemorrhoid eksterna
berwarna lebih pink.

f. Sigmoidoscopy rigid atau flexible : alat ini bisa mencapai rektum sejauh 15-20 cm
dari anus. Pemeriksaan ini disarankan pada pasien muda (dibawah 40 tahun) dengan
keluhan prolaps, perdarahan anus, discharge, dan pruritus.

g. Colonoscopy : Penilaian seluruh colon dilakukan bila ada red flag sign seperti
perdarahan anus dengan diare berulang, obstipasi, kolik abdomen berulang, perut
distensi, dan adanya penurunan berat badan drastis. The American Society of Colon
and Rectal Surgeons (ASCRS), merekomendasikan procedure colonoscopy pads : -
Pasien usia 50 tahun keatas yang belum pernah dievaluasi dalam 10 tahun terakhir -
Pasien usia 40 tahun keatas dengan Keluarga terdekat (first degree relatives) yang
mengalami adenoma atau canker colon pada usia 60 tahun atau kurang - Pasien
dengan anemia defisiensi besi - Pasien dengan tes darah samar (fecal occult blood test
positif)

10. berdasarkan wujud dan derajat penonjolan/prolapse Goligher membagi 4 tingkatan


hemorrhoid interna yaitu :

1. derajat 1 : pembesaran hemorrhoid tanpa penonjolan keluar, hanya perdarahan anus


saja

2. derajat 2 ; pembesaran hemorrhoid dan menonjol ke anus tapi bisa masuk spontan

3. derajat 3: pembesaran hemorrhoid ke anus hanya masuk dengan direposisi jari

4. derajat 4 : hemorrhoid prolaps ke anus dan tidak bisa direposisi lagi.

11.

 
12. Konsumsi makanan serat (25-30 gr/hari)

untuk membuat feses menjadi lebih lembek dan besar,sehingga mengurangi proses
mengedan dan tekanan pada vena anus

• Minum banyak air putih (6-8 gelas/hari)

• Mengubah kebiasaan buang air besar. Segerakan ke kamar mandi saat merasa akan
buang air besar, jangan ditahan karena akan memperkeras feses. Hindari mengedan
13.

Anda mungkin juga menyukai