Gizi - DR Lady (Diet Respirasi)
Gizi - DR Lady (Diet Respirasi)
PENYAKIT SALURAN
PERNAFASAN
dr. Yesi
Team School of Medicine
Malahayati University
GANGGUAN METABOLISME PADA
PENYAKIT PARU
Perubahan metabolisme berupa
hiperkatabolisme tergantung pada penyakit
paru yang mendasarinya
Status hiperkatabolisme yg terjadi
disebabkan krn respon stress, proses
inflamasi dan gangguan neuromuskular
Gangguan metabolisme karbohidrat
hiperglikemia peningkatan glukosa
turnover
Gangguan metabolisme protein
hiperkatabolisme keseimbangan nitrogen
negatif
Gangguan metabolisme lemak
- penggunaan lemak kurang
- penumpukkan lemak
- peningkatan lipolisis dan ketogenesis
Gangguan metabolisme vitamin dan mineral :
- defisiensi vitamin dan mineral terjadi
akibat respons stress yang berat dan
peningkatan radikal bebas shg terjadi stress
oksidasi
- Mineral : K, Ca, F, Mg berkurang
PENYAKIT PARU AKUT
Masih merupakan penyebab kematian
terbanyak
Dapat berasal dari infeksi lokal paru
(pneumonia) atau dari proses sistemik akibat
kerusakan alveolar difus , ex : ARDS
Gejala :
- Hipoksemia
- Penurunan compliance paru
- Peningkatan cairan dalam paru
Kombinasi penurunan intake energi secara
oral dan peningkatan metabolisme tubuh
keseimbangan nitrogen negatif
Keseimbangan nitrogen negatif :
- Penurunan kekuatan kontraksi otot-otot
pernafasan krn adanya peningkatan
katabolisme protein
- Gangguan pertukaran udara
- Perubahan fungsi imunitas
Kelebihan makanan pada penyakit paru akut
overload cairan, intoleransi glukosa,
infiltrasi lemak pada hati, diare
Kekurangan makanan kekurangan energi,
keseimbangan nitrogen negatif proteolisis
otot-otot pernafasan
PENYAKIT PARU KRONIS
Perubahan metabolisme pada COPD
- Semakin buruk malnutrisi tingkat
kematian akan tinggi
- Sekitar 25-50% penderita COPD mengalami
penurunan berat badan akibat terjadi
negative energy balance, dimana energy
intake sedikit tetapi energy expenditure
meningkat
- Intake makanan pada pasien COPD pd
umumnya kurang
Kadar leptin tinggi pada COPD krn :
- Inflamasi sistemik dan reaksi terhadap terapi
glukokortikosteroid yang menimbulkan
resistensi insulin
- Leptin mempengaruhi metabolisme lemak
dan keseimbangan glukosa darah serta
meningkatkan termogenesis
Terjadi hiperkatabolisme dalam tubuh krn
peningkatan beban kerja otot-otot
pernafasan
Peningkatan beban kerja otot pernafasan
adalah sekitar 10 kali dibandingkan pada
orang sehat
Pada orang sehat membutuhkan sekitar 36 –
72 kkal perhari untuk kerja paru-paru normal
COPD
Metabolisme glukosa :
- Terjadinya resistensi insulin di hepar dan
perifer
- Dalam tingkat seluler :
1. penurunan aktivitas citrate synthase
2. peningkatan enzim glycolytic
phosphofruktokinase
3. peningkatan aktivitas cytochrome
oxidase
Enzim2 tersebut metabolisme glikolitik
dan perubahan metabolisme adenosin
nukleotida ketidakseimbangan antara
penggunaan dan resintesis ATP
METABOLISME PROTEIN
Pada COPD terjadi kehilangan fat free
mass (FFM):
- mempengaruhi fungsi pernafasan
- fungsi dan kekuatan otot
- penurunan kapasitas exercise
Kehilangan FFM : proses anabolisme dan
katabolisme protein tidak seimbang
METABOLISME LEMAK
Pada COPD dengan hipoksemia akan terjadi
peningkatan lipolisis
Terjadi resistensi insulin menurunnya
lipogenesis
Kapasitas oksidasi lemak menurun disertai
peningkatan produksi laktat
Penurunan 3-HADH (hydroxyacyl-coenzyme A
dehidrogenase) berperan pd beta oksidasi
as lemak
Peningkatan cytochrome c oxidase
berperan dlm siklus respirasi
Peningkatan phosphofructokinase
Anemia pd COPD :
- Peningkatan sitokin inflamatory
mempersingkat umur eritrosit
- Resistensi eritropoeitin
PRINSIP TERAPI NUTRISI COPD
Tinggi kalori (150% dr intake kebutuhan
dasar)
Dapat meningkatkan appetite
Diberikan dlm bentuk small frequent feeding
Intake cairan > 8 gelas / hari mencairkan
mukus dan mencegah kekeringan jaringan
Intake high fiber food 20 – 35 gram / hari
Membatasi intake makanan yg mengandung
gas krn menimbulkan distensi gaster dan
abdomen
KEBUTUHAN MAKRONUTRIEN
Karbohidrat :
- Pemberian maksimal 300 g/hr. jika
pemberian melebihi akan menimbulkan
beban ventilasi . RQ KH = 1.0
Protein :
- Pemberian protein biasanya 20% dr total
nutrisi atau 1.5 g/kgBB/hr
- Pd penderita dgn kehilangan berat badan yg
berlebihan ditingkatkan 2 g/kgBB/hr
Lemak :
- Pemberian lemak 50% dr total nutrisi krn RQ
lemak 0.7
- PUFA merupakan pilihan pd COPD krn
meningkatkan kapasitas oksidasi lemak
KEBUTUHAN MIKRONUTRIEN
Magnesium : penting dlm kontraksi dan
relaksasi otot
Kalsium : kontraksi dan relaksasi otot
Kalium : pemberian diuretik pd oedem dpt
menurunkan Kalium
Zinc : berperan dlm imunitas
Selenium : sebagai antioksidan
Vit A, C, E
TUBERKULOSIS PARU
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis.
Infeksi kuman dapat menyerang berbagai
organ salah satunya paru (pulmo)
Faktor resiko terinfeksi status gizi kurang
ataupun buruk (Malnutrisi)
REVIEW……
Cara menentukan status gizi pada anak dan
dewasa
Penentuan status gizi pada anak :
menurut WHO-NCHS
BB/TB , BB/U, TB/U
Penentuan status gizi pada dewasa :
TUJUAN PENATALAKSANAAN
DIET
memberikan makanan secukupnya
memperbaiki dan mencegah kerusakan
jaringan tubuh lebih lanjut serta
memperbaiki status gizi agar penderita
dapat melakukan aktifitas normal.
SYARAT DIET
Energi diberikan sesuai dengan keadaan
penderita untuk mencapai berat badan
normal.
Protein tinggi untuk mengganti sel-sel yang
rusak meningkatkan kadar albumin serum yang
rendah (75-100 gr).
Lemak cukup 15-25 % dari kebutuhan energi
total.
Karbohidrat cukup sisa dari kebutuhan energi
total
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
total
DIET YANG DIBERIKAN PADA PASIEN
TUBERKULOSIS
DIET TINGGI ENERGI TINGGI
PROTEIN Atau DIET TETP
DIET TINGGI ENERGI
TINGGI PROTEIN
(DIET TETP)
DEFINISI
Diet yg mengandung energi & protein diatas
kebutuhan normal
Diberikan pd pasien dgn nafsu makan cukup
dan dpt menerima makanan lengkap
Contoh : makanan biasa ditambah dgn susu,
telur dan daging
TUJUAN
Memenuhi kebutuhan energi & protein yg
meningkat
Mencegah & mengurangi kerusakan jaringan
tubuh
Menambah BB hingga mencapai BB normal
SYARAT
Energi tinggi : 40-45 kkal/kgBB
Protein tinggi : 2,0-2,5 g/kgBB
Lemak cukup : 10-25% kebutuhan
energi total
KH cukup, yi dari sisa kebutuhan energi total
Vitamin & mineral cukup, sesuai kebutuhan
Makanan dlm bentuk yg mudah dicerna
INDIKASI
Pasien kurang energi protein(KEP)
Pre dan post operasi tertentu
Multi trauma
Radioterapi & kemoterapi
Luka bakar derajat berat
Hipertiroid, Hamil, Post partum
Malnutrisi (mis : pasien TB dengan malnutrisi
berdasarkan IMT)
KLASIFIKASI
1. TETP I : Energi 2600 kkal
Protein 100 gram
(2 g/kgBB)