STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3

“MUSEUM ALAT MUSIK TRADISIONAL SOLO”

DOSEN PEMBIMBING :
RONIM AZIZAH, ST, MT

MAHASISWA :
YONATHAN THEO PRAKOSA
D300 15 0033

FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
 TRANSFORMASI DESAIN
DATA
1. Pengertian

Museum : Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan
menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan. (Ayo Kita Mengenal Museum ;
2009)
Alat musik : Benda yang di pakai mengerjakan sesuatu atau yang di pakai untuk menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk
menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
Tradisional : Sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun.

2. Fungsi
Sebagai tempat pelestarian,
Museum harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
 Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi.
 Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.
 Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia.

Sebagai sumber informasi,

Museum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian.

 Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Penyajian harus tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.
(Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995)
3. Konsep Lokasi
Museum alat museum tradisional ini didirakan di Jalan Adi Sucipto karena di area ini merupakan jalur pusat kota Surakarta yang sering di lewati oleh wisatawan,yang dekat
dengan Bandara Adi Sumarmo dan di sekitar area pada tapak terdapat banyak hotel yang sering di kunjungi oleh wistawan yang merupakan sasaran utama pembangunan
museum ini untuk memperkenalkan alat museum tradisional solo pada wisatawan dari luar kota maupun luar negri.

4. Data Site
 Luas Lahan = 5.414m2
 BC 60% = 5.414m2 x 60% = 3.248,4m2

5. Btasan Site
 SEBELAH UTARA : PEMUKIMAN
 SEBELAH SELATAN : JL.ADI SUCIPTO
 SEBELAH BARAT : GANG NANAS 8 DAN PT TRIANGGA DEWI
 SEBELAH TIMUR : UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
 PENGELOMPOKAN RUANG DAN ANALISA KEGIATAN

Penglompokan Ruang
1. Bangunan Utama 2. Bangunan Penunjang
A. Ruang Pameran Tetap A. Ruang Pertunjukan
B. Ruang Perpustakaan  Panggung
C. Ruang Edukasi  R. Tata Rias
D. Ruang Laboratorium  R. Multimedia
 Lab Penelitian  Lavatory
 R. Karantina B. Ruang Kantor Administrasi
 R. Konservasi  R. Kepala Museum
E. Ruang Penjualan Tiket  R. General Manager
F. Hall  R. Manager
G. Ruang Penitipan Barang  R. Staff Administrasi
H. Lobby  R. Staff Kurator
I. Lavatory  R. Rapat
J. MEE  Rest Room
K. R. Pengawas CCTV C. Ruang Transit Koleksi
L. R. AHU D. Ruang Kerja Reparasi
M. Loading Dock E. Ruang Cindramata
N. Ruang CS dan OB F. Kafetaria
G. Mushola
O. Gudang
H. Tempat Parkir BUS
P. Tempat Parkir Mobil dan Motor
I. Ruang Pos Jaga
J. Tempat Parkir Khusus pengangkut

ANALISA KEGIATAN
A. Karyawan Bagian Administrasi
 Bekerja mengelola museum
 Mengurus Administrasi
 Melayani Pengunjung
B. Pengunjung
 Melihat-lihat koleksi museum
 Membaca
 Belajar
 Menonton Pertunjukan
 Mengabadikan Foto
 Mencari Informasi
C. Guide
 Mendampingi pengunjung untuk melihat-lihat koleksi museum
 Memberikan Informasi Pada Pengunjung
D. Cleaning Service
 Menjaga dan Membersihkan fasilitas museum
 Melayani Karyawan Bagian Administrasi
 Membantu Mengelola Museum
E. Peneliti
 Meneliti koleksi museum
 Mengembangkan Inovasi untuk Menambah Koleksi Pada Museum
F. Karyawan Bengkel Kerja Reparasi
 Memperbaiki koleksi museum yang mulai rusak
G. Tim Karawitan
 Memainkan Alat Musik Dalam Pertunjukan
 Bernyanyi
 Memainkan Drama
H. Satpam
 Menjaga Keamanan Museum
 Menjaga Keamanan Pengunjung
 Menjaga Keamanan Karyawan
 BESARAN RUANG

Jumlah
Jenis Fasilitas Nama Ruang Pengelompokan Ruang Standar Pengguna Sumber Hasil (m2)
Ruang
Ruang Pameran Tetap 1.8 850 1 DA 1530
Ruang Pertunjukan 1.6 1000 1 DA 1600
R. Kepala Museum 1.3 4 1 DA 5
R. General Manager 1.3 3 1 DA 4
R. Manager 1.3 3 1 DA 4
Ruang Kantor / Administrasi R. Staff Administrasi 1.3 20 1 DA 26
R. Staff Kurator 1.3 5 1 DA 7
R. Rapat 1.5 100 1 DA 150
Bangunan Utama
Rest Room 1.3 50 1 DA 65
Ruang Perpustakaan 1.5 600 1 DA 900
Lab. Penelitian 1.2 5 1 DA 6
Ruang Laboratorium R. Karantina 1.2 5 1 DA 6
R. Konservasi 1.2 5 1 DA 6
Ruang Edukasi 1.2 20 1 DA 24
Ruang Transit Koleksi 1.2 5 1 DA 6
Bengkel Kerja Reparasi 1.6 10 1 DA 16
Total Luas 4355

Jumlah
Jenis Fasilitas Nama Ruang Pengelompokan Ruang Standar Pengguna Sumber Hasil (m2)
Ruang
Mushola / Tempat Ibadah 1.2 500 1 DA 600
Ruang Cinderamata 1.6 500 1 DA 800
Kafetaria 2.3 90 1 DA 207
Ruang Penjualan Tiket 1.8 4 1 DA 7
Ruang Antrean 0.8 100 6 DA 480
Penitipan Barang 1.8 2 1 DA 4
Bangunan Penunjang
R. Lobby 1.2 500 1 600
Hall 1.6 700 1 DA 1120
Motor 1.2 150 1 180
Tempat Parkir Mobil 1.2 75 1 DA 90
Bus 1.2 8 1 10
Ruang Pos Jaga 1.8 5 1 DA 9
Total Luas 4106

Jumlah
Jenis Fasilitas Nama Ruang Pengelompokan Ruang Standar Pengguna Sumber Hasil (m2)
Ruang
KM/WC 0.8 24 12 DA 230
Washtafle 0.8 12 6 DA 58
Lavatory
Urinoir 0.8 12 3 DA 29
Shaft 0.8 1 6 DA 5
MEE 1.2 1 1 DA 2
Fasilitas Service R. Pengawas CCTV 1.6 3 1 DA 5
R. CS dan OB 1.2 20 1 DA 21
R. AHU 1.2 1 1 DA 2
Loading Dock 1.6 10 1 DA 12
Gudang 1.2 1 1 DA 2
Parkir Khusus Pengangkut 1.2 3 1 DA 4
Total Luas 48
 Nama Ruang Nama Barang Standar Barang Jumlah Hasil (m2)
Vitrin
Rebab 1,5x1 1 1.50
Gender Baron 2x1 1 2.00
Gender Panembung 2,45x1 1 2.00
Gender Penerus 2x1 1 2.00
Bendhe 1,5x1 1 1.50
9.00
Ruang Sirkulasi 100 x 1.8 180.00
Total 189.00
Terbuka
Kendhang 1,2x1,25 1 1.50
Ruang Pameran Tetap
Saron Demung 0,95x1,35 1 1.28
Saron Ricik 1,1x2,2 1 2.42
Saron Peking 1,05x1,1 1 1.16
Gong 3,2x0,7 1 2.24
Bonang 2,8x2,8 1 7.84
Slenthem 0,85x2,45 1 2.08
Kethuk Kenong 2,7x2,7 1 7.29
Gambang 0,45x0,85 1 0.38
Ruang Sirkulasi 100 x 1.8 180.00
Total 206.00

Panggung 15 x 8 1 120
Rebab 0,6x0,8 1 0.48
Gender Baron 1,95x2 1 3.90
Gender Panembung 0,85x2,45 1 2.08
Gender Penerus 1x1 1 1.00
Bendhe 1x0,5 1 0.50
Kendhang 1,2x1,25 3 4.50
Saron 1x1,5 3 4.50
Gong 3,2x0,7 1 2.24
Bonang 2,8x2,8 1 7.84
Slenthem 0,85x2,45 1 2.08
Kethuk Kenong 2,7x2,7 1 7.29
Gambang 1,4x1,35 1 1.89
158.31
Sirkulasi 30% 47.49
Ruang Pertunjukan 205.80
(500 x 0,8) +
Audience 560.00
40%(500x0,8)
Total 765.80
Tata Rias
Meja Rias 5x1 1 5
Lemari pakaian 5x0,5 1 2.5
lemari kostum 5x0,5 1 2.5
10
Flow 50% 5
Total 15
Multimedia 3X3 1 9
Meja 1,2x0,6 10 7.2
Kursi 0,7x0,7 10 4.9
Lemari 1x0,5 3 1.5
Loker 0,6x0,5 10 3
25.6
Meja kerja 1x2 3 6
Meja diskusi 1,5x2 1 3
Kantor / Administrasi Kursi Kerja 0,6x0,8 31 14.88
Meja-Kursi Tamu 3,4x2 3 20.4
Sitting Group 5x2 1 10
 Sofa 4x0,8 2 6.4
Sirkulasi 30% 78.884
Total 139.564
Meja komputer 0,8x0,6 15 7.2
Ruang buku 0,6x3 10 18
kursi 0,6x0,8 15 7.2
Perpustakaan
kursi panjang 1,55x0,8 10 12.4
Meja panjang 1,55x1 10 15.5
Sirkulasi 30% 78.39
Total 138.69
Lab penelitian 6x10 1 60
R. Laboratorium R.Konservasi 5x8 1 40
R.Karantina 5x8 1 40
Washtafle 0,6x0,4 45 10,8
Lavatory Closet 0,65x0,55 90 32
Urinoir 0,65x0,55 45 16
Penitipan Barang Ruang penitipan barang 8,5x7 1 59,5
Motor 1.5x0,6 190 171
Mobil: tiap 5 kursi 1 mobil 3x4 70 840
Tempat Parkir Sirkulasi 80% 972
Bus 12x3 4 144
Sirkulasi 100% 120
Total 2247
Pompa 3x3 1 9
MEE
Trafo dan Genset 3x5 1 15
Monitor pengawas 0,2x0,4 20 1.6
R. Pengawas CCTV Meja 1x2 2 4.00
Kursi 0,6x 0,8 3 1.44
Loading Dock Muatan 4x6 1 24
R. AHU AHU 0,6x2 20 24
Loker 0,4x0,4 20 3.2
R. CS dan OB
Kursi panjang 1,55x0,8 3 3.72
Rak 1x2 3 6
Gudang
Lemari 1x2 1 2
Parkir Khusus
Truk 3x8 3 72
Pengangkut
Bengkel Kerja Reparasi Ruang penyimpanan asumsi 6x6 1 36
Total 4.186

TOTAL KESELURUHAN = 12.695

HUBUNGAN RUANG
 ANALISA SITE
MATAHARI
DATA
TUJAN :

MENENTUKAN LAY OUT MASA YANG DAPAT MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI SECARA OPTIMAL SEBAGAI SUMBER PENCAHAYAAN ALAMI DAN PENGENDALI SUHU
RUANGAN

DASAR PERTIMBANGAN :

 MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN DALAM PENERIMAAN SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
 MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN CAHAYA MATAHARI UNTUK MENDAPATKAN CAHAYA DAN PANAS SINAR MATAHARI DENGAN INTENSITAS SEDANG

ANALISIS
PENGANALISAAN LAY OUT MASA :

 ARAH BUKAAN MENGHADAP KE SELATAN

 MENGOLAH LAY OUT AGAR TIDAK MENERIMA SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG
 MENGOLAH LAY OUT AGAR MENERIMA INTESITAS PANAS DAN SINAR MATAHARI SEDANG, SEHINGGA RUANGAN TIDAK TERLALU PANAS DAN SILAU

HASIL
KONTRIBUSI PADA TAPAK :

 PENAMBAHAN VEGETASI BERUPA POHON PADA ARAH DATANG NYA SINAR MATAHARI UNTUK MENGURANGI INTESITAS PANAS DAN CAHAYA MATAHARI
 MENANAM RUMPUT DI SEKELILING BANGUNAN UNTUK MENGHINDARI PEMANTULAN CAHAYA MATAHARI KE ARAH BANGUNAN DAN DAPAT MENGURANGI
PENGUAPAN AIR TANAH UNTUK MENGURANGI SUHU PANAS UDARA
 MENGGUNAKAN TEKNIK PENCAHAYAAN PEMANTULAN PADA BAGIAN YANG TERKENA CAHAYA MATAHARI, SEHINGGA INTENSITAS PANAS DAN CAHAYA
MATAHARI SEDANG
 JENIS POHON YANG DI GUNAKAN ADALAH POHON TREMBESI
ANALISIS PENCAPAIAN

DATA
TUJUAN
MENENTUKAN LETAK MAIN ENTRANCE (ME) DAN SIDE ENTRANCE (SE) PADA SITE BESERTA KONTRIBUSI TAPAKNYA

JALUR LALU LINTAS PADA TAPAK

 SEBELAH UTARA : PEMUKIMAN

 SEBELAH SELATAN : JL.ADI SUCIPTO
 SEBELAH BARAT : GANG NANAS 8 DAN PT TRIANGGA DEWI
 SEBELAH TIMUR : UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

DASAR PERTIMBANGAN

 KELANCARAN ME DAN SE
 KELANCARAN LALU LINTAS
 KEAMANAN DALAM PENCAPAIAN
 MEMPERLIHATKAN KEJELASAN EKSPOSE PENCAPAIAN

ANALISA
KRITERIA ME

 MUDAH DILIHAT
 TERLETAK PADA JALUR YANG LEBIH BESAR
 TIDAK MENYEBABKAN CROSSING
 MEMUDAHKAN PENGNALAN BANGUNAN

KRITERIA SE

 MUDAH DICAPAI UNTUK LOADING DAN UNLOADING

 TIDAK MENYEBABKAN CROSSING
 TIDAK MENGGANGU SIRKULASI UTAMA
 MEMUDAHKAN PENGENALAN BANGUNAN

ME : TERLETAK PADA BAGIAN SELATAN TAPAK AGAR MUDAH DIJANGKAU DAN DILIHAT OLEH PENGAMAT KARENA MERUPAKAN DAERAH TERBUKA DAN JALUR LALU
LINTAS UTAMA

SE : DIGUNAKAN JALUR ALTERNATIF KEDUA SETELAH ME DAN MEMILIKI FUNGSI UTAMA SEBAGAI AKSES UNTUK KELUAR KENDARAAN

HASIL

 UNTUK MENGHINDARI CROSSING SAAT KELUAR DAN MASUK TAPAK, MAKA JALUR DIPISAHKAN ANTARA ME DAN SE
 UNTUK MEMPERJELAS PENCAPAIAN DAN MEMBEDAKAN ANTARA ME DAN SE MAKA DI BUAT PENANDA PADA ME
 UNTUK MEMFOKUSKAN JALUR KELUAR DAN MASUK KE TAPAK, MAKA DI SEKELILING TAPAK DI BERI PAGAR PEMBATAS
 UNTUK KEAMANAN SIRKULASI TERHADAP JALAN RAYA, MAKA ME DI BUAT MENJOROK KEDALAM SEHINGGA MENCIPTAKAN RUANG BERHENTI SAAT MASUK
TAPAK
ANALISIS VEGETASI

DATA
TUJUAN

MENGOLAH VEGETASI DI DALAM SITE UNTUK MENGOPTIMALKAN FUNGSI VEGETASI TERSEBUT

DASAR PERTIMBANGAN

 SITE BERADA DI DEKAT JALAN RAYA

 SUMBER POLUSI DARI KENDARAAN YANG DITIMBULKAN SANGAT TINGGI
 SUMBER KEBISINGAN JALAN RAYA SANGAT TINGGI
 CUACA YANG SANGAT PANAS

ANALISIS
PENGANALISAAN

 VEGETASI SEBAGAI ALAT PEREDAM SUARA

 VEGETASI SEBAGAI PENETRALISIR SUHU YANG PANAS DI SEKITAR BANGUNAN
 VEGETASI SEBAGAI PENETRALISIR POLUSI YANG DI TIMBULKAN OLEH KENDARAAN
 VEGETASI SEBAGAI PENUNJUK ARAH
 VEGETASI SEBAGAI PEMECAH ARUS ANGIN YANG KENCANG

HASIL
 PADA BAGIAN DEPAN, SAMPING DAN BELAKANG TAPAK DI BERI VEGETASI UNTUK MEREDAM KEBISINGAN
 DI DAERAH SEKITAR BANGUNAN DI BERI VEGETASI UNTUK MENETRALISIR SUHU PANAS DAN MENGURANGI INTENSITAS CAHAYA MATAHARI
 DI BAGIAN SELATAN TAPAK DI BERI VEGETASI UNTUK MENETRALISIR POLUSI YANG DI TIMBULKAN OLEH KENDARAAN DARI JALAN RAYA
 JENIS VEGETASI YANG DI GUNAKAN ADALAH POHON TREMBESI SEBAGAI PENGHALANG SINAR MATAHARI DAN PENETRALISIR POLUSI UDARA
 POHON GLODOKAN TIANG SEBAGAI PEREDAM KEBISINGAN
 POHON PALEM SEBAGAI PENUNJUK ARAH

POHON BERINGIN POHON GLODOKAN TIANG

POHON PALEM
ANALISIS ANGIN

DATA
DASAR PERTIMBANGAN
SITE BANGUNAN MENGHADAP KE SELATAN, SEBELAH TIMUR TERDAPAT BANGUNAN UNIVERSITAS SAHID SURAKATA, DI SEBELAH UTARA TERDAPAT PEMUKIMAN, DI
SEBELAH BARAT TERDAPAT BANGUNAN PT TRIANGGA DEWI, DAN DI SEBELAH SELATAN ADALAH JALAN ADI SUCIPTO. ANGIN BERHEMBUS DARI SELATAN KE UTARA

ANALISIS
PENGANALISAAN

 BEBERAPA TEMPAT PADA BANGUNAN HARUS BISA MEMANFAATKAN ANGIN SEBAGAI PENGHAWAAN ALAMI
 ANGIN YANG MASUK BISA DI OPTIMALKAN SECARA MERATA PADA SETIAP BANGUNAN YANG MEMBUTUHKAN PENGHAWAAN ALAMI
 ANGIN YANG MASUK HARUS BERUPA ANGIN POSITIF/ANGIN SEJUK

HASIL
 PENAMBAHAN VEGETASI DI SEKITAR BANGUNAN, TEPATNYA DI DEKAT FENTILASI SEBAGAI JALUR MASUK ANGIN, UNTUK MENDAPATKAN ANGIN POSITIF/ANGIN
SEJUK YANG MEMBERIKAN EFEK SEGAR DI DALAM BANGUNAN
 FENTILASI PADA BANGUNAN DI BUAT UNTUK MENGOPTIMALKAN SIRKULASI UDARA YANG MASUK DALAM BANGUNAN
 POHON GLODOKAN TIANG SEBAGAI PEMECAH ARUS ANGIN YANG KENCANG
ANALISIS ORIENTASI

DATA
TUJUAN

MENDAPATKAN ARAH HADAP UTAMA DAN TAMBAHAN YANG MENDUKUNG PENGENALAN BANGUNAN, BESERTA KONTRIBUSI TAPAKNYA

BERDASARKAN SIFATNYA ORIENTASI DI BAGI MENJADI 3 :

 ORIENTASI PRIMER (ORIENTASI YANG MENDUKUNG PENGENALAN BANGUNAN)

 ORIENTASI SKUNDER (ORIENTASI YANG KURANG MENDUKUNG PENGENALAN BANGUNAN)
 ORIENTASI TERSIER (ORIENTASI YANG TIDAK MENDUKUNG PENGENALAN BANGUNAN)

DASAR PERTIMBANGAN

 JANGKAUAN PANDANGAN KE ARAH SITE LUAS

 MEMUDAHKAN UNTUK PENGENALAN PADA BANGUNAN
 ORIENTASI PADA DAERAH BERINTENSITAS TINGGI

ANALISA
PENGANALISAAN

 MENYESUAIKAN LINGKUNGAN SEKITAR (DIMANA YANG MENJADI NODE DI LINGKUNGAN DI SEKITAR TAPAK)
 DARI ARAH MANA TAPAK TEREKSPOS PALING BANYAK
 KEMUDAHAN PENGAMAT MELIHAT BANGUNAN

HASIL
 ORIENTASI DI UTAMAKAN MENGHADAP KE ARAH SELATAN, TIMUR, DAN UTARA KARENA MERUPAKAN DAERAH INTESITAS TERTINGGI, SEHINGGA MEMUDAHKAN
PENGANALAN BANGUNAN
 PADA DAERAH YANG MENJADI ARAH HADAP UTAMA PERLU DIOALAH KONTUR TANAHNYA, UNTUK MEMPEMUDAH PENGAMAT UNTUK MELIHAT BANGUNAN
ANALISIS TOPOGRAFI

DATA
DASAR PERTIMBANGAN

 BENTUK KONTUR TANAH ADALAH DATAR KARENA SITE MERUPAKAN TANAH KOSONG

ANALISIS
PENGANALISAAN

 MENGHINDARI PEMBUANGAN TANAH YANG BANYAK

 BENTUK ALAMI PADA TOPGRAFI ADALAH DATAR

HASIL
 BENTUK TOPOGRAFI DI BUAT BERKONTUR ANTARA BAGIAN DEPAN DENGAN BAGIAN BELAKANG, YANG BERTUJUAN UNTUK MEMPERLIHATKAN ESTETIS
BANGUNAN KEPADA PENGAMAT
 MENDISAIN KONTUR TANAH AGAR TELIHAT ESTETIS, TERUTAMA PADA TAMAN AGAR TELIHAT INDAH DAN RAPI
ANALISIS DRAINASE

DATA
DASAR PERTIMBANGAN

 SUMBER AIR YAITU AIR TANAH , AIR HUJAN DAN PDAM

 BANGUNAN MENGURANGI KEMAMPUAN TANAH UNTUK MENYERAP BANYAK AIR

ANALISIS
PENGANALISAAN

 MEMPERHITUNGKAN PEMBUANGAN LIMBAH DARI BEBERAPA RUANGAN (KAMAR MANDI, KOLAM, TEMPAT WUDHU)

HASIL
 MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN AIR TANAH DAN AIR HUJAN YANG DI OALAH DENGAN CARA DI SARING UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH
BANGUNAN
 MENGGUNAKAN PDAM UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN AIR BANGUNAN
 MENGOLAH LIMBAH AGAR BISA DI JADIKAN AIR BERSIH KEMBALI YANG BISA DI PAKAI LAGI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BANGUNAN DAN MENGURANGI
PEMBUANGAN LIMBAH KE RIOL KOTA DENGAN CARA DI SARING BEBERAPA KALI DENGAN MATERIAL ALAM
ANALISA KEBISINGAN

DATA
TUJUAN
MENENTUKAN DAN MEMPEROLEH BAGIAN – BAGIAN TAPAK YANG MASING-MASING SESUAI UNTUK PENEMPATAN RUANG / KELOMPOK RUANG DENGAN TINGKAT
KETENANGAN YANG DI PERLUKAN OLEH SETIAP RUANG YANG ADA

KEBISINGAN LINGKUNGAN SEKITAR :

 SEBELAH UTARA ADALAH PEMUKIMAN MEMILIKI INTESITAS KEBISINGAN SEDIKIT

 SEBELAH SELATAN ADALAH JL.ADI SUCIPTO MEMILIKI INTESITAS KEBISINGAN PALING TINGGI
 SEBELAH BARAT ADALAH GANG NANAS 8 DAN PT TRIANGGA DEWI MEMILIKI TINGKAT KEBISINGAN SEDANG
 SEBELAH TIMUR ADALAH UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA MEMILIKI TINGKAT KEBISINGAN SEDIKIT

DASAR PERTIMBANGAN

 KEBUTUHAN RUANG
 PENEMPATAN RUANG
 TINGKAT KEBISINGAN DI SEKITAR TAPAK

ANALISIS
PENGANALISAAN

 MENENTUKAN POSISI RUANG DENGAN TINGKAT KEBISINGAN RAMAI

 MENENTUKAN POSISI RUANG DENGAN TINGKAT KEBISINGAN SEDANG
 MENENTUKAN POSISI RUANG DENGAN TINGKAT KEBISINGAN TENANG

HASIL
 MENGGUNAKAN POHON SEBAGAI BARIER UNTUK MENGURANGI KEBISINGAN PADA RUANG YANG MEMBUTUHKAN TINGKAT KEBISINGAN TENANG
 MEMBUAT RUANG TERBUKA UNTUK MEMBERIKAN JARAK YANG CUKUP UNTUK MEREDAM SUARA
 POHON GLODOKAN TIANG SEBAGAI PEREDAM KEBISINGAN
IDE BENTUK