Dimsum Singkong
Dimsum Singkong
PENDAHULUAN
1
Dimsum yang dikenal umumnya rendah kandungan serat, karena diketahui
tidak adanya bahan pangan sayuran didalamnya. Sebagai penambah serat dari
golongan sayuran hijau, dilakukan inovasi penambahan daun kelor sehingga
mampu didapatkan dimsum yang lebih menyehatkan. Daun kelor diketahui
mengandung serat sebesar 16-24% terhadap bobot total, rendah kalori, dan tinggi
antioksidan (Rani dkk., 2019). Daun kelor juga mengandung karotenoid,
isotiosianat, polifenol, asam fenolik, tannin, flavonoid, saponin, alkaloid,
glukosinolat, dan kaya vitamin (Leone et al., 2015). Telah dilakukan penelitian
sebelumnya oleh Fitri (2018), aplikasi daun kelor pada nugget jamur yang
diperoleh kadar serat tertinggi (3,33%) dengan penambahan 3% daun kelor.
Dimsum siomay secara umum jika dilihat berdasarkan istilahnya,
menggunakan lumatan daging/ikan dengan persentase minimum 25-30% (BSN,
2013). Berdasarkan hal ini, maka juga dilakukan penambahan berupa daging
ayam ke dalam dimsum jamur dengan tujuan sebagai salah satu standart
persyaratan yang ada. Daging ayam dipilih dengan tujuan sebagai sumber protein
hewani, yang perlu ditambahkan ke dalam dimsum. Protein hewani memiliki nilai
biologi yang lebih tinggi (lebih lengkap) karena semua jenis asam amino esensial
terkandung didalamnya dibandingkan dengan protein nabati (Ernawati dkk.,
2016). Kandungan protein daging ayam mencapai 18,2 g/ 100 g (Depkes, 1996;
Alamsyah dkk., 2019). Selain itu, daging ayam relatif lebih terjangkau
dibandingkan daging lainnya, serta memiliki rasa enak yang banyak disukai.
Beberapa penelitian mengenai dimsum dan olahan sejenis seperti siomay
telah banyak dilakukan diantaranya oleh Murdiasa dkk., (2021) yaitu penambahan
puree daun kelor 10% pada siomay ayam menghasilkan kadar serat kasar 1,11 %
dan aktivitas antioksidan 11,10%, penelitian Jannah dkk., (2014) yaitu substitusi
daun kelor (5%) terhadap siomay ikan tenggiri bernilai positif terhadap kadar
protein (5,9%). Akan tetapi belum ditemukan penelitian dimsum jamur dengan
penambahan daun kelor dan daging ayam yang berpotensi meningkatkan kadar
serat, protein dan antioksidan dimsum, namun rendah kadar lemak. Berdasarkan
hasil penelitian sebelumnya, maka dalam hal ini akan dilakukan inovasi produk
pangan olahan berupa dimsum jamur yang ditambahkan daun kelor dan daging
ayam sehingga diharapkan dapat meningkatkan kandungan nilai gizi dari dimsum.
2
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui ada tidaknya interaksi antara penambahan daun kelor dan
daging ayam terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik dimsum
jamur.
2. Mengetahui pengaruh perbedaan penambahan daun kelor terhadap
karakteristik fisikokimia dan organoleptik dimsum jamur.
3. Mengetahui pengaruh perbedaan penambahan daging ayam terhadap
karakteristik fisikokimia dan organoleptik dimsum jamur.
4. Mendapatkan perlakuan yang menghasilkan dimsum jamur dengan
karakteristik fisikokimia dan organoleptik terbaik.