3.10.1.b SK Penanganan Obat Kadaluarsa 2023
3.10.1.b SK Penanganan Obat Kadaluarsa 2023
Revisi Ke
Berlaku Tgl
PenanggungJawab
Disiapkan : Diperiksa Disetujui Disahkan
Pokja UKP PJ UKP Wamen Mutu Kepala Puskesmas
Vidia Laraswati dr. Rita Syawalina. H Drg. Nelly Miarolli dr. Murni Diasfara
19860515 201101 2 19681203 200604 2 19791114 201001 2 19831104 201001 2
001 004 010 007
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KILASAH
KOTA SERANG
NOMOR :
TENTANG
PENANGANAN OBAT RUSAK DAN KADALUWARSA
Menimbang : a. bahwa obat pada dasarnya adalah bahan kimia yang dapat
mengalami perubahan sehingga mengakibatkan berubah fungsi dan
pengaruhnya pada kesehatan manusia;
b. bahwa dengan berubahnya fungsi dan pengaruh obat terhadap
kesehatan manusia, maka keadaan obat disebut telah rusak
dan/atau kadaluwarsa;
c. bahwa obat yang telah rusak atau kadaluwarsa tidak boleh
dikonsumsi oleh pelanggan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b dan c perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang penanganan
obat rusak dan kadaluwarsa di UPTD Puskesmas Kilasah.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Kilasah
Pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KILASAH,
A. PENDAHULUAN
Expired Date adalah waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas
waktu diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan. Umumnya masa kadaluarsa obat ditulis 2-3 tahun sejak obat
dikemas. Untuk masa kadaluarsa ini berhubungan dengan stabilitas obat dan masa simpan
obat.
Obat yang sudah melewati masa kadalursa dapat membahayakan karena
berkurangnya stabilitas obat tersebut dan dapat mengakibatkan efek toksik (racun). Hal
ini dikarenakan kerja obat sudah tidak optimal dan kecepatan reaksinya telah menurun,
sehinggaobat yang masuk kedalam tubuhhanya akan mengendap dan menjadi racun.
Sebenarnya obat yang belum kadaluarsa juga dapat menyebabkan efek buruk yang sama,
hal ini disebabkan karena penyimpanannya yang salah yang menyebabkan zat di dalam
obat tersebut rusak. Tanda-tanda kerusakan zat tersebut biasanya disertai dengan
perubahan bentuk, warna, bau, rasa atau konsistensi. Maka dari itu harus diperhatikan
juga cara penyimpanan obat yang baik.
Untuk memberikan perlindungan kepada pasien dari penggunaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu,
keamanan dan kemanfaatannya, maka dilakukan penanganan terhadap obat yang sudah
rusak atau kadaluwarsa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. TEMA
Penanganan obat rusak dan kadaluwarsa
C. TUJUAN
1. Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatannya.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
D. SASARAN
1. Puskesmas (Apotek dan Ruangan UGD)
2. Pustu
3. Poskesdes
4. Posyandu
5. Pusling
6. Posbindu
E. BENTUK KEGIATAN
Tata laksana pencegahan obat rusak dan kadaluarsa adalah sebagai berikut :
1. Petugas farmasi melakukan pemeriksaan tanggal kadaluarsa setiap bulannya;
2. Membuat rekap dari seluruh data yang terkumpul dan dibuat laporan
perbekalan farmasi yang mendekati kadaluarsa selama 6 bulan kedepan setiap
bulannya;
3. Mengembalikan perbekalan farmasi yang sudah kadaluarsa yang dapat
dikembalikan sesuai dengan nomor batchnya;
4. Mempersiapkan data perbekalan farmasi yang sudah kadaluarsa yang dapat
kembalikan ke gudang obat dan perbekalan kesehatan Kota Serang;
5. Mempersiapkan obat yang sudah kadaluarsa yang tidak dapat dikembalikan
gudang Farmasi dinkes;
6. Mempersiapkan data-data obat-obat yang menjelang kadaluarsa untuk dibuatkan
internal memo kepada dokter umum, dokter gigi dan dokter untuk mendahulukan
penggunaan obat yang mendekti kadaluarsa.
Penanganan obat rusak dan kadaluwarsa adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus;
2. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari
penyimpanan obat lainnya;
3. Membuat catatan nama, no. batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang rusak
dan/ atau kadaluarsa;
4. Memusnahkan obat rusak dan/ atau kadaluarsa sesuai prosedur standar;
5. Membuat berita acara pemusnahan obat yang rusak dan/ atau kadaluarsa;
6. Mendokumentasikan pencatatan tersebut.
F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penanganan obat rusak dan kadaluwarsa di Puskesmas Kilasah.
KEPALAUPT PUSKESMAS KILASAH
SHOFFA