6811 17997 1 SM
6811 17997 1 SM
Yogi Genovan1 ; Endang Sutrisno 2; Ratu Mawar Kartina3; dan Alip Rahman4
1
Mahasiswa Program Hukum Fakultas Hukum Universitas Swadaya Gunung Jati
fakultashukum.ugj@gmail.com
2
Dosen Program Hukum Fakultas Hukum Universitas Swadaya Gunung Jati
endangsutrisno94@gmail.com
3
Dosen Program Hukum Fakultas Hukum Universitas Swadaya Gunung Jati
ratumawar86@gmail.com
4
Dosen Program Hukum Fakultas Hukum Universitas Swadaya Gunung Jati
aliprahman8@gmail.com
DOI: http://dx.doi.org/10.33603/hermeneutika.v3i2
Diterima: 20 Januari 2022; Direvisi: 10 Februari 2022; Dipublikasikan: 28 Februari 2022
Abstrak: Kawasan Pesisir Kota Cirebon harus mampu dicegah untuk terjadinya kerusakan
lingkungan, dan melalui kebijakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis diharapkan dapat
menjadi pendorong dalam upaya-upaya membangun lingkungan menjadi lebih baik dengan
kebijakan, rencana dan program yang dapat menjadi solusi untuk pencegahan kerusakan
lingkungan, permasalahan yang timbul yaitu implementasi kebijakan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis serta peran Pemerintah Daerah untuk mewujudkan taraf perbaikan
lingkungan hidup yang baik, dengan metode penelitian yuridis empiris menganalisis
ketentuan aturan hukum dalam produk peraturan tertulis dan penerapannya di masyarakat.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis di kawasan pesisir Kota Cirebon tercantum dalam
berbagai aturan di tingkat lokalitas, hanya tidak membahas secara detail tentang penerapan
lingkungan hidup di Kawasan Pesisir Kota Cirebon serta kesadaran hukum masyarakat
menjadi persoalan tersendiri untuk merumuskan dan membangun lingkungan hidup yang
baik, hal ini sangat dibutuhkan mengingat peran Pemerintah Daerah melalui kebijakan,
perencanaan serta program-program berbasis go green untuk Kawasan Pesisir Kota
Cirebon, tetap harus mengikutsertakan keterlibatan masyarakat secara genuine sebagai
faktor penting dalam membangun lingkungan hidup. Titik berat kebijakan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis diharapkan dapat membantu memperbaiki kondisi kawasan
pantai Kota Cirebon sehingga tercipta lingkungan yang hijau untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
Kata kunci: Kajian Lingkungan Hidup Strategis; Peran Pemerintah Daerah; Kesadaran
Hukum Masyarakat; Kawasan Pesisir Kota Cirebon.
hidup menurun yang pada akhirnya 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
menjadi beban nasional22. Kajian Lingkungan Hidup Strategis diatur
Pelaksanaan Kajian Lingkungan untuk segala Kebijakan,Rencana,dan
Hidup Strategis (KLHS) sebagaimana Program (KRP) yang dibuat oleh
dimaksud tersebut, Pasal 15 ayat (3) pemerintah daerah harus sesuai dengan
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 pembangunan berkelanjutan yang sesuai
tentang Perlindungan dan Pengelolaan dengan Pasal 2 ayat 1 dan 2 Peraturan
Lingkungan Hidup (PPLH) Pemerintah No.46 Tahun 2016 tentang
,menguraikannya sebagai tahapan yang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
meliputi: Lingkungan Hidup Strategis yaitu :
a. Pengkajian pengaruh Kebijakan, (1). Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Rencana dan Program (KRP) Daerah wajib membuat KLHS untuk
terhadap kondisi lingkungan hidup di memastikan bahwa prinsip
suatu wilayah; Pembangunan Berkelanjutan telah
b. Perumusan alternatif penyempurnaan menjadi dasar dan terintegrasi dalam
Kebijakan, Rencana dan Program pembangunan suatu wilayah dan/atau
(KRP); Kebijakan, Rencana, dan/atau
c. Rekomendasi perbaikan untuk Program.
pengambilan Kebijakan, Rencana dan (2). KLHS sebagaimana dimaksud pada
Program (KRP) yang ayat (1) wajib dilaksanakan ke dalam
mengintegrasikan prinsip penyusunan atau evaluasi:
pembangunan berkelanjutan. a. Rencana tata ruang wilayah beserta
Adapun kajian-kajian Kajian rencana rincinya, RPJP nasional,
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJP daerah, RPJM nasional, dan
diatur dalam ketentuan Pasal 16 Undang- RPJM daerah; dan
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang b. Kebijakan, Rencana, dan/atau
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Program yang berpotensi
Hidup disebutkan beberapa kajiannya menimbulkan dampak dan/atau
antara lain: risiko Lingkungan Hidup.”
a. Kapasitas daya dukung dan daya Pemerintah daerah dalam Pembuatan
tampung lingkungan hidup untuk dan pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
pembangunan; Strategis (KLHS), uraian dalam Pasal 6
b. Perkiraan mengenai dampak dan risiko sampai dengan Pasal 16 Peraturan
lingkungan hidup; Pemerintah No.46 Tahun 2016 tentang
c. Kinerja layanan/jasa ekosistem; Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
d. Efisiensi pemanfaatan sumber daya Lingkungan Hidup Strategis yaitu pada
alam; kementerian/lembaga pemerintah
e. Tingkat kerentanan dan kapasitas nonkementerian, pemerintahan daerah
adaptasi terhadap perubahan iklim; provinsi, dan pemerintahan daerah
Tingkat ketahanan dan potensi kabupaten/kota diatur oleh menteri/kepala
keanekaragaman hayati. lembaga pemerintah nonkementerian,
Pelaksanaan Kajian Lingkungan gubernur, dan bupati/wali kota sesuai
Hidup Strategis (KLHS) telah diatur dalam dengan kewenangannya beserta
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun kebijakannya yang mana hal tersebut harus
sesuai dengan pembangunan
22
Endang Sutrisno, Implikasi Usaha Penambang berkelanjutan.
Galian C Terhadap Degradasi Kualitas Mutu Pemerintah Kota Cirebon menyadari
Lingkungan Hidup Sungai (Studi Kasus Kecamatan bahwa potensi permasalahan lingkungan
Palasah Kabupaten Majalengka), Jurnal Hukum hidup dimasa yang akan datang tentu akan
Bisnis Bonum Commune Volume 3 Nomor 1
semakin kompleks, maka dari itu
Februari 2020, hlm.7.
Hermeneutika : Jurnal Ilmu Hukum
186 Vol. 6, No. 1, Februari 2022
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA
pula, rusaknya hutan mangrove dapat dan/atau kegiatan yang telah melampaui
meningkatkan kerentanan masyarakat daya dukung dan daya tampung
pesisir atas risiko badai dan lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi
gelombang tinggi. Kerusakan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal
mangrove juga akan mengakibatkan 17 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
semakin berkurangnya biota laut yang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
ada di sekitar hutan itu sendiri. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Dampak perubahan iklim pun Hidup29.
dirasakan oleh warga Kesunean Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Selatan dengan terjadinya kenaikan wajib menyusun setiap Rencana Tata
muka air laut (rob) yang semakin Ruang Wilayah yang harus disertai
sering. Mula-mula air laut menerjang rinciannya dalam Rencana Pembangunan
kawasan mangrove, ketika mangrove Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
sudah mulai berkurang jumlahnya , Rencana Pembangunan Jangka Panjang
maka air lautpun menghempas tambak (RPJP),dan Rencana Pembangunan Jangka
ikan dan merembes ke rumahrumah Menengah (RPJM) Nasional. Kajian
warga. Jalan-jalan lingkungan menjadi Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) harus
becek, lantai rumah berair, dan mendetail tentang bagian mana yang
jamban-jamban mulai tidak nyaman menjadi titik fokus permasalahan
dipakai. lingkungan hidup karena Kajian
Berbagai macam upaya telah Lingkungan Hidup Strategis menjadi
dilakukan terkait mitigasi dan adaptasi bagian jika daya dukung dan daya
perubahan iklim diantaranya Pengendalian tampung melebihi kapasitas lingkungan
kekeringan, banjir, dan longsor upaya hidup maka instrumen ini bekerja sebagai
pemanenan air hujan melalui pembuatan pengendali kerusakan lingkungan dan
lubang penampung air 17 unit selama 2-4 peringatan dari segala pengambilan
tahun, selain itu terdapat kolam/ tambak kebijakan,rencana dan program yang
ikan sebnayak 17 unit,Pembuatan diambil pemerintah daerah. Kerusakan
peresapan air melalui lubang resapan lingkungan yang terjadi di kawasan pesisir
biopori (LRB) sejumlah 20 unit pada tahun Kota Cirebon merupakan bagian dari hal
2013, namun belum sepenuhnya mengatasi yang terpenting untuk terciptanya solusi
permasalahan. LRB tersebut tidak efektif detail pengembalian lingkungan hidup
karena ternyata kondisi tanah jenuh tidak dengan keikutsertaan berbagai lini yaitu
bisa meresapkan air,Pembangunan tanggul masyarakat juga pemerintah daerah yang
di sepanjang pinggir sungai/kali Kesunean memberikan sosialisasi tentang
dengan panjang ± 500 m pada Tahun kebijakan,rencana,dan program yang akan
2012,Sebagian warga meninggikan lantai di terapkan oleh pemerintah daerah
dari permukaan dan saluran drainase agar sehingga tercipta lingkungan yang baik.
rumahnya tidak tergenang oleh air rob28. Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Hasil Kajian Lingkungan Hidup (KLHS) sebagai instrumen baru di Kota
Strategis (KLHS) menjadi dasar bagi Cirebon telah tercantum dalam Rencana
Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dalam suatu wilayah, dan apabila hasil (RPJMD) Kota Cirebon,melalui .
Kajian Lingkungan Hidup Strategis Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
(KLHS) menyatakan bahwa daya dukung Strategis (KLHS) yang wajib dibuat dapat
dan daya tampung sudah terlampaui,
Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) 29
Widodo B - Ribut L,Donan W, KLHS untuk
wajib diperbaiki serta di atas segala usaha Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan, Jurnal
Sains Dan Teknologi Lingkungan, Volume 4,
28
Loc.Cit. Nomor 1, Januari 2012,Hlm.48
Yogi Genovan, dkk
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Di Kawasan Pesisir Kota Cirebon 189
p-ISSN 2337-6368 | e-ISSN 2615-4439
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/HERMENEUTIKA