Anda di halaman 1dari 27

Fitler Aritonang, S.Si, M.

Si
Intensifying Screen merupakan suatu perangkat yang
dipasang dalam kaset yang berfungsi untuk
mengubah berkas sinar–X yang menembus obyek
menjadi cahaya tampak dan akan berinteraksi dengan
film membentuk bayangan laten.
Prinsip dari tabir penguat (intensifying screen )
adalah apabila bahan menyerap radiasi sinar-x maka
akan memancarkannya kembali dalam bentuk sinar
tampak.
Tabir penguat ini dipakai dalam radiography dan
tabir fluoroskopi .
Banyaknya cahaya yang dipancarkan berbanding
lurus dengan exposi sinar-x yang mengenai IS .
Jadi setiap pola yang terbentuk oleh berkas sinar-x
akan diubah kedalam pola yang serupa dan
kelihatan.
Bila memakai film emulsi tunggal, digunakan sebuah
lembar penguat yang berhadapan dengan sisi emulsi
film, sedangkan pada film emulsi ganda digunakan
dua buah lembar penguat yang masing-masing
berhadapan dengan kedua permukaan film.
Foton sinar-X yang mengenai kristal fosfor, dapat
menghasilkan beribu foton cahaya yang diemisikan
kristal fosfor.
Proses perubahan sinar-X menjadi cahaya tampak
oleh screen disebut dengan luminisensi (perpendaran
cahaya).
Energi radiasi diserap (penyerapan fotolistrik oleh
atom-atom dari material fosfor). Ada dua jenis
luminisensi :
➢ Fosforisensi, yaitu cahaya yang dipancarkan setelah
terjadinya penyerapan energi dari radiasi gelombang
pendek (sinar-X), pemancaran akan diteruskan
walaupun radiasi gelombang pendek sudah berhenti
menyinarinya.
Istilah ini disebut afterglow. Waktu terjadinya
pencahayaan lebih besar dari 10⁻⁸ detik.
➢ Fluoresensi, yaitu cahaya yang dipancarkan setelah
terjadi penyerapan energi dari radiasi gelombang
pendek, cahaya dipancarkan hanya selama adanya
radiasi gelombang pendek tersebut. Waktu
terjadinnya pencahayaan kurang dari 10⁻⁸ detik.
Ketika sinar-X mengenai butiran fosfor akan
memendarkan cahaya, kerapatan lapisan fosfor
juga terdapat celah antar butiran fosfor lainnya
sehingga radiasi akan melewati celah tersebut
yang juga akan memendarkan cahaya pada
lapisan lembar penguat berikutnya.
Elektron yang terlepas meninggalkan pita
valensi menuju pita konduksi. Pada posisi ini
elektron memasuki energy yang lebih tinggi.
Material fosfor yang tidak murni
menghasilkan luminisensi yang cenderung
memiliki kekuatan menarik electron kembali
ke pita valensi. Karena energinya cukup tinggi
maka terjadi lompatan elektron dari energi
tinggi ke daerah energi rendah.
Pada saat terjadi lompatan energy terebut
terjadilah pelepasan energi foton cahaya,
sebagai bentuk pencahayaan fluoresensi.
1. Komposisi Fosfor
Komposisi yang diproduksi dengan baik tentu
akan menghasilkan efisiensi pencahayaan
yang baik. Pemakaian jenis fosfor yang
berbeda pada lembar penguat akan
mempengaruhi kecepatannya.
2. Ketebalan Lapisan Fosfor
Lapisan fosfor lebih tebal akan menghasilkan lembar
penguat lebih cepat karena menyerap banyak foton
sinar-X dari pada lapisan tipis, tetapi lapisan tebal akan
menyebabkan pengurangan ketajaman gambar yang
tercatat pada film.
3. Ukuran Kristal Fosfor
Semakin besar ukuran kristal fosfor, semakin besar
pula penyerapan yang terjadi maka semakin banyak
cahaya yang dipancarkan setiap adanya interaksi
dengan energi gelombang sinar-X, semakin besar pula
kecepatan pada lembar penguat (IS).
4. Adanya Lapisan Pemantul / Penyerap
Lapisan pemantul berfungsi memantulkan cahaya
kembali ke arah permukaan lembar penguat untuk
membantu proses pembentukan gambar sehingga
menambah kecepatan tetapi mengurangi resolusi
gambar.
Lapisan penyerap memiliki sifat yang berlawanan
dengan lapisan pemantul. Berfungsi mengontrol
penyebaran cahaya, menyerap cahaya hamburan
sehingga dapat menigkatkan ketajaman gambar.
5. Pemilihan Nilai Tegangan Tabung
Tegangan tabung merupakan beda potensial antara
katoda dan anoda di dalam tabung yang diperlukan
untuk memindahkan satuan muatan yaitu untuk
menerik elektron dari filament ke permukaan target
anoda.
Menggunakan nilai tegangan tabung tinggi (kV) maka
faktor penguatnya akan naik sehingga lembar penguat
memperoleh penguatan yang maksimum.
Kecepatan IS adalah kemampuan lembar penguat
dalam mengubah energi sinar-X menjadi cahaya
tampak pada eksposi yang diperlukan untuk
menghasilkan densitas pada radiografi. Jenis lembar
penguat menurut kecepatannya dibagi menjadi tiga :
1. Kecepatan Tinggi (High Speed)
Mempunyai butiran-butiran fosfor yang lebih besar
sehingga gambaran yang dihasilkan memiliki detail
yang rendah tetapi hanya membutuhkan sedikit nilai
eksposi yang dapat menghitamkan film.
Jadi dapat mengurangi dosis radiasi pada pasien dan
ini bisa digunakan pada pemeriksaan pelvis, kepala
dan abdomen.
2. Kecepatan Sedang (Medium Speed)
Jenis lembar penguat ini memiliki butiran fosfor yang
sedang sehingga memberikan perbandingan yang baik
antara kecepatan dan detail yang sedang.
3. Kecepatan Rendah (Low Speed)
Lembar penguat dengan kecepatan rendah terdiri dari
butiran butiran fosfor yang kecil sehingga dapat
menghasilkan gambaran detail yang tinggi, tetapi untuk
menghasilkan kehitaman tertentu yang dihasilkan IS
kecepatan tinggi membutuhkan sedikit eksposi maka
dengan menggunakan kecepatan rendah membutuhkan
banyak eksposi Dosis radiasi tidak terlalu
dipertimbangkan serta bagian tubuh yang diperiksa,
misalnya pemeriksaan ekstremitas.
Pada hakekatnya , penggunaan screen meningkatkan
nilai penghitaman gambar pada film. Dengan demikian
berarti meningkat speed film, yang juga berarti
meningkatkan kontras gambar.
Syarat utama bahan dasar lembar penguat mempunyai
spesifikasi koefisien serap yang tinggi, biasanya bahan
dengan nomor atom yang tinggi dan mempunyai after
glow yang singkat, yiitu:
1. Calsium Tungsten
Calsium tungsten dapat berluminisensi tanpa pengaktif.
Memancarkan cahaya ultraviolet bila terkena radiasi
gelombang pendek.Maksimum fluoresensi sekitar 420 nm.
Namun jenis fosfor ini sudah jarang digunakan lagi karena
efisiensi mengubah sinar-X ke cahaya hanya berkisar 5%
jika dibandingkan dari fosfor jenis rare earth sekitar 15%.
2. Barium Fluorochloride
Jika dibandingkan dengan calcium
tungsten maka barium fluorochloride mengabsorbsi
sinar-X lebih banyak atau dengan kata lain koefisien
absorbsinya lebih tinggi, selain itu barium
fluorochloride lebih efisien dalam mengkonversikan
sinar-X menjadi cahaya.
Diaktifkan dengan europium. Sinar yang dihasilkan
ultraviolet dan biru dengan panjang gelombang sampai
380 nm.
3. Rare Earth
Materi fosfor yang secara alamiah jumlahnya sangat
terbatas. Rare earth merupakan material fosfor efisiensi
yang tinggi dalam menyerap berkas sinar-X menjadi
cahaya tampak sehingga banyak dipakai sebagai bahan
baku lembar penguat radiografi.
Pencahayaannya menghasilkan empat kali lebih besar
dari bahan lembar penguat calsium tungsten.
Fosfor rare earth dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
 Gadolinium oxysulphide, diaktifkan oleh terbium.
 Lantanum oxysulphide, diaktifkan oleh terbium.
 Ytrium oxybromide, diaktifkan oleh telerium.
Kemampuan Phospor dalam menyerap energi Sinar-
X. Tergantung pada jenis fosfor, ketebalan dan
berat/isian fosfor dan energi foton yg
digunakan. Fosfor rare earth memiliki QDE lebih
baik dari pada kalsium tungstate. Artinya fosfor rare
earth menyerap sinar x yang lebih baik dari pada
kalsium tungstate.
Lapisan penguat memiliki struktur yang tersusun
atas beberapa lapisan secara berturut – turut sebagai
berikut.
 Lapisan Supercoat
Lapisan supercoat terbuat dari bahan selulosa asetat
yang tipis dan kuat, tebalnya sekitar 5-10 μm.
Fungsinya untuk melindungi seluruh permukaan
lapisan bahan fluoresensi, serta tahan terhadap goresan.
 Lapisan Phosphor Layer
Lapisan ini mengandung kristal bahan fluoresensi yang
diikat oleh suatu bahan tebalnya sekitar 100-200 μm.
Bahan fluoresensi yang dapat digunakan adalah
kalsium tungsten, barium lead sulfat atau rare earth.
 Lapisan Substratum
Digunakan untuk menempelkan lapisan fosfor dengan
lapisan dasar. Lapisan ini dibuat setipis mungkin untuk
menghasilkan perlekatan yang cukup antara kedua
lapisan. Tebalnya sekitar 10-20 μm.
Ada 2 jenis lapisan substratum yaitu
lapisan reflektive dan lapisan absorptive.
Lapisan reflektif berfungsi untuk memantulkan
kembali cahaya menuju ke film.
Sedangkan bila menggunakan lapisan
absorptive cahaya akan diserap oleh zat warna pada
lapisan ini.
 Lapisan Base
Lapisan dasar yang berfungsi sebagai penyokong
untuk lapisan lain. Terbuat dari polyester, cardboard
dan plastik. Tebalnya sekitar 200-400 μm. Sifatnya
tidak mempengaruhi bahan fluoresensi, tidak berkerut
dan tembus sinar-X.
 QDE besar
 Efisiensi konversi besar
 Cahaya yang dipancarkan sesuai dengan film
 Tidak ada after glow
 Kristal bisa dibentuk seragam dan dapat dilapiskan
secara merata

Anda mungkin juga menyukai