Anda di halaman 1dari 57

MAKALAH

TENTANG ULTRASONOGRAFI ( USG)

DI SUSUN OLEH: NAMA:MICHAEL

ARAPENTA TARIGAN

NIM: 2111402017

PRODI

D-III RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

STIKES SENIOR MEDAN

TP 2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga kepada Bapak
Hendra Tampubolon, S.Si.,M.Si yang telah memberikan saya tugas sebagai dosen mata kuliah
Teknik Ultrasonografi Dasar. Juga jelas bagi saya bahwa makalah ini memiliki kekurangan dan
jauh dari harapan saya.

Untuk itu, saya berharap dapat diberikan kritik dan saran untuk perbaikan di masa yang
akan datang,. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapa saja, dan bermanfaat
bagi Semua orang yang membacanya.

ii
DAFTRA ISI

Cover..........................................................................................................................i

Kata Pengantar ...........................................................................................................ii

Daftar Isi ....................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................... vi

A. Latar Belkang ................................................................................................4

BAB II Pembahsan ...................................................................................................v

2.1 Prinsip dasar ultrsonografi ..................................................................................5

2.2 Peran Ultrasonografi Dalam Medis .....................................................................7

2.3 Dasar Fisika Ultrsonografi ...................................................................................11

2.4 Intraksi Gelombang Ulronic Dengan Medium ....................................................16

2.5 Atenuasi pada Ultrasonografi .............................................................................17

2.6 Proses atenuasi Pada Gelombang Ultrasonic .......................................................19

2.7 Refraksi dan Hamburn Pada Ultrasonografi .......................................................20

2.8 Peristiwa Reflekis pada Intraksi Ultrsonic ..........................................................21

2.9 Tingkat Echo Genesitas Pada Senogram ............................................................23

2.10 Sistem pada Ultrasonografi ...............................................................................25

2.11 Komponen Ultrasonografi ................................................................................30

2.12 Menggunakan Kontrol Pada Pesawat Ultrasonografi .......................................38

2.13 Tehnik Pengambil Citras Pada Ultrasonografi .................................................41

2.14 Tehnik Pervaginaan Dan Perabdomenan ........................................................... 45

2.15 Indikasi Periksaan Ultrasonografi dan Echoenesiti ...........................................48

2.16 Aspek Sonografi ................................................................................................52

BAB III Penutup ........................................................................................................57

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ultrasonografi (USG) adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau Ante Natal Care
(ANC) pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh. Menurut World Health
Organization (WHO) (2017), USG merupakan moda pencitraan dengan menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi yang menghasilkan gambaran irisan melintang dari janin.
Menurut Callen (2008), pemeriksaan kandungan dengan USG dapat mengetahui ada atau
tidaknya kehamilan, hidup atau tidaknya janin, lokasi dari plasenta, dan umur gestasi.USG
merupakan moda pemeriksaan kehamilan yang aman bagi janin jika digunakan dengan baik
(Uma, 2014). Pemeriksaan kandungan dengan USG merupakan pemeriksaan standar yang tidak
wajib, namun dengan pemeriksaan tersebut diharapkan dapat mendeteksi lebih dini keadaan yang
beresiko terhadap ibu dan janin (Prawirohardjo, 2008). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 97Tahun 2014 Pasal 2, pelayanan kesehatan pada masa hamil
bertujuan untuk menjamin kesehatan ibu dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan
berkualitas, mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, menjamin
tercapainya kualitas hidup dan pemenuhan hak-hak reproduksi, 2 serta mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang bermutu. Pasal 13 pada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 menyatakan bahwa pelayanan
kesehatan masa hamil dilakukan sekurang-kurangnya empat kali selama masa kehamilan, yaitu
satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester
ketiga (Permenkes, 2014)

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Dasar Ultrasonografi

a. Pengertian Ultrasonografi

Ultrasonografi adalah alat diagnostik non invasif menggunakan gelombang suara dengan
frekuensi tinggi di atas 20.000 hertz unutuk menghasilkan gambaran struktur organ di dalam
tubuh,manusia dapat mendengar gelombang suara 20-20.000 hertz.gelombang suara dikirim
melalui suatu alat yang disebut transducer/probe.objek di dalam tubuh akan memantulkan
kembali gelombang suara yang kemudian akan ditangkap oleh suatu sensor,gelombang pantul
tersebutakan direkam dianalis dan ditayangkan di layar.Reflektivitas dari gelombang ultrasonik
inidi permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat.Gelombang ultrasonik di
transmisikan dalam bentuk vibrasi suara dengan frekuensi dibawah 20 MHz untuk aplikasi medis
biasanya antara 1-15 MHz

Ultrasonik bekerja dengan cara memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi ke tubuh pasien
melalui transducer,gelombang suara ini menembus tubuh dan mengenai batas batas antar
jaringan seperti antara cairan dan otot sebagian gelombang suara ini di pantulkan kembali ke
transducer sebagian lain terus menembus bagian tubuh lainnya sampai kemudian juga
dipantulkan/echo di dalam usg ada transpusen yang mengandung vio electrik sehingga ada
pantulan akan diubah menjadi listrik dan di tampilkan ke komputer.

Empat mode USG berbeda digunakan dalam pencitraan medis ( 1 , 3 ).

Ini adalah:

• A-mode: A-mode adalah jenis USG yang paling sederhana. Sebuah transduser tunggal
memindai garis melalui tubuh dengan gema diplot di layar sebagai fungsi kedalaman.
Ultrasonografi terapeutik yang ditujukan pada tumor atau kalkulus tertentu juga merupakan
mode A, untuk memungkinkan penentuan fokus akurat energi gelombang destruktif.

• B-mode: Dalam USG B-mode, rangkaian transduser linier secara bersamaan memindai
bidang di seluruh tubuh yang dapat dilihat sebagai gambar dua dimensi di layar.

• Mode-M: M berarti gerak. Dalam mode m, pemindaian mode B secara berurutan dan
cepat, yang gambarnya mengikuti satu sama lain secara berurutan di layar, memungkinkan
dokter melihat dan mengukur rentang gerak, karena batas organ yang menghasilkan pantulan
bergerak relatif terhadap probe.
2
b.Karakteristik ultrasonografi

Berbeda dengan prosedur pemindaian lain, seperti foto Rontgen (X-ray) dan CT scan yang
menggunakan radiasi, USG memanfaatkan teknologi gelombang suara untuk menghasilkan
gambar organ tubuh bagian dalam. Oleh karena itu, tindakan ini tergolong aman, termasuk bagi
ibu hamil.

Terdapat tiga jenis USG yang umumnya digunakan, yaitu:

*USG eksternal=USG jenis ini dilakukan dengan menggerakkan alat pemindai (probe) pada
permukaan kulit pasien.

*USG internal= USG internal dilakukan dengan memasukkan probe ke dalam vagina atau anus
pasien.

*USG endoskopi= USG endoskopi dilakukan dengan memasukkan probe yang telah dipasang
ke endoskop melalui kerongkongan. Endoskop adalah selang tipis dan fleksibel yang dilengkapi
kamera dan lampu di ujungnya.

Klasifikasi Gelombang Bunyi Berdasarkan rentang frekuensinya, gelombang bunyi dibedakan


menjad:

1 Infrasonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz.

2Audiosonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi antara 20--20.000 Hz. Frekuensi inilah
yang dapat didengar oleh telinga manusi

.3 Ultrasonik gelombang bunyi yang memiliki frekuensi > 20.000 Hz. Hewan yang dapat
mendengar gelombang bunyi ini adalah anjing dan kelelawar.

3
C. prinsip imaging ultrasonografi

Prinsip kerja sensor ultrasonik menggunakan pantulan gelombang suara (gelombang ultrasonik)
sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi
tertentu. Dengan adanya gelombang tersebut, sensor ultrasonik dapat digunakan menentukan
ketinggian muka air dalam water level controller. USG bekerja dengan cara memancarkan
gelombang ultrasound melalui sebuah transducer dengan media perantara gel, kemudian
gelombang ultrasound tersebut akan dipantulkan kembali dalam bentuk gambar di sebuah layar
monitor. Sehingga kita dapat melihat organ-organ dalam kita di monitor dan dapat segera
mengetahui kelainan apa yang terjadi.Penggunaan gelombang ultrasound di dalam dunia
kedokteran pertama kali dilakukan pada tahun 1942 untuk mendiagnosis tumor otak.Penelitian
dan penggunaan alat ultrasonografi (USG) semakin dikembangkan termasuk dalam bidang
muskuloskeletal yaitu untuk mengidentifikasi struktur muskuloskeletal yang terdiri dari otot,
tulang rawan sendi, tendon, tulang dan jaringan lunak sekitar sendi.Penggunaan USG pada saat
itu belum maksimal karena keterbatasan teknologi sehingga resolusi gambar yang didapat tidak
baik dan tidak dapat digunakan untuk permeriksaan real time.

2.2 Peran Ultrasonografi Dalam Bidang Medis

.a Sejarah Ultrasonografi

Penemuan alat usg diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik yaitu sekitar
tahun 1920 ketika prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang
kedokteran.Gelombang ultrasonik pertama kali digunakan untuk terapi bukan untuk
mendiagnosis suatu penyakit.Gelombang ultrasonik digunakan untuk menghancurkan sel sel atau
jaringan berbahaya dalam tubuh,diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit penyakit
lainnya.penyakit yang di terapi mengunakan gelombang ultrasonik antara lain
artritis,hemoroid,asma,ulkus peptikum dan terapi angina pektoris.pada awal tahun 1940
gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu
penyakit dan bukan untuk terapi.Hal tersebut disimpulkan berkat eksperimen kart theodore
dussik seorang dokter saraf dari universitas vienna austria bersama dengan saudaranya frederick
seorang ahli fisika berhasil menemukan lokasi sumber tumor tumor otak dan pembuluh darah
pada otak besar dengan mengukur pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak.hasil
pemindaian dengan menggunakan transducer< kombinasi alat pengirim dan penerima
data>masih berupa gambar 2 dimensi yang terdiri dari barisan titik berintensitaas rendah,george
ludwig ahli fisika amerika kemuadian menyempurnakan alat temuan dussik tahun 1950.teknologi
transducer digital sekitar tahun 1990 memungkinlkan sinyal gelombang ultrasonikyang direrima
menghasilkan tampilan gambar suatu jaringandengan lebih jelas,penemuan komputer pada
pertengahan 1990 sangat membantu teknologi ini

4
b sejarah usg dalam bidang imaging diagnostik

Pada tahun 1880 Galton menciptakan dan memproduksi peralatan yang mampu menghasilkan
gelombang suara dengan frekuensi 40 hertz . Pada tahun yang sama, saudara Jacques (1856-
1941) dan Pierre Curie (1859-1906) mencatat bahwa listrik dapat dihasilkan dalam kristal
kuarsa dengan getaran mekanis 8 . Fenomena ini disebut efek piezoelektrik . Curie bersaudara
juga menemukan efek piezoelektrik terbalik, kemampuan kristal cair menghasilkan listrik di
bawah getaran yang dihasilkan oleh gelombang ultrasonik.

Menyusul tenggelamnya Titanic secara tragis pada tahun 1912, upaya ilmiah dilakukan
untuk mengembangkan sistem untuk memvisualisasikan struktur bawah air7 . Pemerintah
Perancis, selama Perang Dunia Pertama, menugaskan Paul Langevin , seorang fisikawan
Perancis, dan rekannya, untuk meneliti penggunaan gelombang suara frekuensi tinggi untuk
menemukan kapal selam Jerman. Meskipun upaya mereka pada akhirnya tidak berhasil,
Angkatan Laut AS mampu mengembangkan SONAR (Sound Navigation And Ranging) berkat
penelitian Langevin.

Pada tahun 1928, SY Sokolov , seorang fisikawan Soviet, pertama kali mengajukan
gagasan USG untuk menemukan kelemahan jauh di dalam struktur logam. Memang keberhasilan
penggunaan USG di industri sudah ada sebelum diperkenalkannya ke dalam pengobatan klinis.
Metode sonografi awal dalam industri manufaktur digunakan "melalui transmisi". Penerima yang
berada di sisi material yang berlawanan dengan pemancar ultrasonik mendeteksi gelombang
suara saat melewati material yang diuji, menciptakan 'bayangan' yang dapat diinterpretasikan.

Selama tahun 1940-an, upaya untuk menggunakan teknik reflektif dilakukan, yang tentu
saja mengharuskan penerima berada pada sisi material yang sama dengan pemancar. Donald
Sproule , seorang peneliti yang bekerja di Inggris pada tahun 1941 menciptakan sistem di mana
penerima adalah perangkat terpisah yang mengumpulkan gelombang yang memantul dari
material. Pada tahun 1944, Floyd Firestone , yang bekerja di AS, menerima paten untuk
Reflectoscope, sistem pertama di mana transduser yang sama menghasilkan gelombang
ultrasonik, dan juga mendeteksi gelombang yang dipantulkan, dalam waktu antara gelombang
yang ditransmisikan.

Pada tahun 1947-1948, Karl Dussik , seorang dokter Austria, dan saudaranya Friederick ,
seorang fisikawan, memperkenalkan hiperfonografi, suatu teknik yang menggunakan ultrasound
untuk memvisualisasikan ventrikel otak. Sayangnya, W Guttner, yang bekerja di Jerman,
menunjukkan bahwa 'gambar' ventrikel yang tampak bukanlah sesuatu yang serupa, melainkan
mewakili kepadatan berbagai bagian tengkorak di atasnya! 7

5
George Ludwig , yang bekerja di Naval Military Research Institute, Amerika Serikat,
pada tahun 1949, melakukan penelitian terhadap batu empedu yang tertanam di jaringan lunak,
dengan menggunakan teknik transmisi tembus. Investigasi perintisnya terhadap interaksi antara
gelombang ultrasonik dan jaringan hewan, membantu meletakkan dasar bagi keberhasilan
penggunaan ultrasound dalam praktik medis.

Ian Donald memperkenalkan USG dalam bidang diagnostik dan kedokteran pada tahun
1956, ketika ia menggunakan mode A satu dimensi (mode amplitudo) untuk mengukur diameter
parietal kepala janin. Dua tahun kemudian, Donald dan Brown mempresentasikan gambar USG
dari tumor alat kelamin wanita. Brown menemukan apa yang disebut ―pemindai senyawa dua
dimensi‖, yang memungkinkan pemeriksa memvisualisasikan kepadatan jaringan, yang sering
disebut sebagai titik balik penerapan USG dalam pengobatan.

Penggunaan perangkat ultrasonik secara komersial dimulai pada tahun 1963 ketika
perangkat mode B (―mode kecerahan‖) dibuat, memungkinkan pemeriksa memvisualisasikan
gambar dua dimensi. Pada pertengahan tahun tujuh puluhan, ― skala abu-abu ‖ diperkenalkan
(Kossoff, Garrett) yang mengarah pada pengenalan pemindai ultrasound real-time. Satu dekade
kemudian, efek Doppler menjadi dasar pembuatan perangkat yang memungkinkan visualisasi
sirkulasi darah, aliran warna USG Doppler .

C. Peranan Usg dalam bidang medis

Kegunaan Mesin USG

USG atau ultrasonografi mempunyai banyak kegunaan dalam pengobatan. Mulai dari untuk
mengkonfirmasi kehamilan, hingga perkiraan tanggal kelahiran. Selain itu, kegunaan mesin usg
adalah untuk mendiagnosis kondisi tertentu, serta membantu dokter untuk menentukan prosedur
medis yang tepat. Namun selain mendeteksi kandungan dan janin, USG mampu melakukan
pemeriksaan dan mendeteksi penyakit organ-organ tubuh dan pembuluh darah dari kepala hingga
ke kaki. Masalah kesehatan yang dapat dideteksi alat USG berdasarkan bagian organ antara lain
di kepala, leher, dada, perut, panggul,dan testis. USG atau ultrasonografi mempunyai banyak
kegunaan dalam pengobatan. Mulai dari untuk mengkonfirmasi kehamilan, hingga perkiraan
tanggal kelahiran. Selain itu, kegunaan mesin usg adalah untuk mendiagnosis kondisi tertentu,
serta membantu dokter untuk menentukan prosedur medis yang tepat.

6
• Kehamilan

Kegunaan mesin USG yang bisa didapatkan adalah untuk mengetahui kondisi kehamilan
seseorang. Alat tersebut digunakan untuk menentukan tanggal lahir, menentukan apakah bayi
kembar atau tidak, dan mencegah terjadinya kehamilan ektopik. Selain itu, alat USG juga dapat
membantu untuk mendeteksi potensi masalah pada janin, termasuk cacat lahir, masalah plasenta,
posisi bayi yang sungsang, dan sebagainya. Pun, USG dapat mengetahui jenis kelamin pada bayi
yang dikandung

• Diagnostik

Kegunaan mesin USG lainnya adalah untuk mendiagnosis bermacam-macam kondisi yang dapat
memengaruhi organ dan jaringan lunak tubuh. Termasuk jantung, pembuluh darah, hati, kantung
empedu, limpa, pankreas, ginjal, tiroid, testis, dan lain-lain. Walau begitu, USG mempunyai
beberapa batasan diagnostik, yaitu gelombang suara tidak dapat ditransmisikan melalui tulang
padat atau bagian tubuh yang berguna untuk menahan udara atau gas, seperti usus.

• Membantu Prosedur Medis

Salah satu kegunaan mesin USG lainnya adalah membantu prosedur medis. Alat ini dapat
membantu prosedur medis, seperti biopsi jarum yang harus dilakukan dokter untuk
menghilangkan jaringan dari area yang tepat pada tubuh untuk uji laboratorium.

• Terapi

Terapi juga dapat menjadi kegunaan mesin USG lainnya. Gelombang suara yang dihasilkan oleh
alat tersebut dapat berguna untuk mendeteksi dan mengobati cedera pada jaringan lunak.

7
Keunggulan USG

Ultrasonografi atau USG mempunyai banyak keunggulan, yaitu:

• Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit ketika dilakukan dan tidak memerlukan jarum,
suntikan, dan sayatan.

• Seseorang yang mendapat USG tidak terpapar radiasi ion, cara ini lebih aman dibanding
sinar-X dan CT scan.

• Tidak menimbulkan efek samping apabila digunakan sesuai prosedur yang ada.

• USG dapat menangkap gambar jaringan lunak yang tidak terlihat jelas oleh sinar-X.

• Ultrasonik mudah untuk ditemukan dan lebih murah dibanding metode lain.

2.3 Dasar Fisika Ultrasonografi

-Gelombang suara

-prinsip kerja alat ultrasonografi

-transducer(penghasil gelombang)

-jenis pencitraan

-perjalanan gelombang suara di jaringan

-aplikasi gelombang suara(resolusi dan penetrasi)

-artefak

Mesin USG medis menghasilkan gelombang USG dan menerima gema yang dipantulkan.
Mode kecerahan (mode B) adalah mode dasar yang biasanya digunakan. Mode B memberikan
gambar hitam putih dua dimensi (2D) yang bergantung pada lokasi anatomi potongan. Tubuh
dapat dicitrakan dalam bidang yang berbeda tergantung pada posisi probe. Irisan tipis ini masing-
masing berukuran kurang dari 1 mm dan dapat berbentuk sagital, coronal, transversal, atau
oblique. Gelombang suara dipancarkan dari kristal piezoelektrik dari transduser ultrasonik.
Kristal piezoelektrik dibuat dari bahan yang mengubah sinyal listrik menjadi getaran mekanis
dan mengubah getaran mekanis menjadi sinyal listrik. Saat gelombang ultrasonik melewati
berbagai jaringan tubuh, gelombang tersebut dipantulkan kembali ke transduser sehingga
menghasilkan gambar di layar ultrasonografi.Impedansi akustik didefinisikan sebagai resistensi
terhadap perambatan gelombang ultrasonik.

8
Hal ini bervariasi sesuai dengan kepadatan material yang dilewati USG. Jika bahannya
lebih padat, maka partikelnya lebih padat dan gelombang sonografi akan lebih banyak
dipantulkan. Cairan mentransmisikan lebih banyak gelombang suara daripada material padat.
Jadi lebih sedikit gelombang ultrasonik yang akan dipantulkan kembali dari cairan. Ini
menghasilkan gambar ―hitam‖ yang echogenik. Batu dan tulang memantulkan lebih banyak
gelombang suara daripada cairan dan menghasilkan gambar ―putih‖ yang terang. Karena
gelombang ultrasonik tidak dapat menembus batu, bayangan akustik hitam akan muncul di
belakangnya. Udara merupakan reflektor sinar ultrasonik yang kuat sehingga sulit untuk
memvisualisasikan struktur di belakangnya.

Ada beberapa metode berbeda yang mengontrol cara gelombang ultrasonik dipancarkan
dari transduser ultrasonik. Emisi gelombang ultrasonik dapat terputus-putus atau terus menerus.
Emisi gelombang ultrasonik yang terputus menghasilkan gambar mode kecerahan (B) sedangkan
emisi berkelanjutan menghasilkan mode Doppler. Pencitraan satu garis dari waktu ke waktu
disebut mode bergerak (Mode M). Mengubah frekuensi gelombang ultrasonik akan mengontrol
penetrasi dan resolusi gambar. Semakin tinggi frekuensinya, semakin baik resolusinya, namun
kedalaman penetrasinya menurun. Hal sebaliknya akan terjadi bila menggunakan transduser
frekuensi rendah. Jarak yang lebih jauh dan frekuensi yang lebih tinggi menghasilkan redaman
yang lebih besar.

Ini menyiratkan bahwa untuk pasien obesitas dan struktur dalam, probe frekuensi rendah
harus digunakan sedangkan probe frekuensi tinggi harus digunakan untuk struktur
dangkal.Sinyal ultrasonik yang diterima dapat diperkuat dengan meningkatkan penguatan.
Penguatan yang diturunkan akan menghasilkan gambar hitam dan detailnya tersamarkan,
sedangkan penguatan yang ditingkatkan akan menghasilkan gambar yang lebih
putih.Kompensasi penguatan waktu akan mengubah faktor penguatan sehingga struktur reflektif
yang sama akan ditampilkan dengan kecerahan yang sama terlepas dari kedalamannya.

Gelombang ultrasonik dipancarkan tegak lurus terhadap permukaan transduser. Bidang


sonografi dalam dapat diperluas dengan menekuk permukaan transduser (transduser susunan
cembung) [Gambar 2]. Gelombang akan sejajar satu sama lain ketika permukaan probe datar
(transduser array linier). Transduser array linier biasanya memiliki frekuensi tinggi (10-12
MHz), penetrasi lebih sedikit, dan resolusi sangat baik. Gambar ultrasonik yang diperoleh
dengan transduser susunan linier akan berbentuk persegi panjang sedangkan gambar yang
diperoleh dengan transduser susunan cembung akan lebih lebar dengan bertambahnya
kedalaman. Mengurangi permukaan transduser dan menggunakan sektor berbentuk kipas akan
memungkinkan pemeriksa memvisualisasikan struktur toraks di antara tulang rusuk .

9
(b) Pembangkit pada ultrasonografi

Transduser ultrasonik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (suara) dan
kembali lagi, berdasarkan efek piezoelektrik. Ini adalah bagian genggam dari mesin USG yang
bertanggung jawab untuk produksi dan deteksi gelombang USG.

Ini terdiri dari lima komponen utama:

 Elemen kristal/keramik dengan sifat piezoelektrik


 Biasanya timbal zirkonat titanat (PbZT)
 Dapat terdiri dari satu elemen atau berupa transduser broadband dengan banyak elemen
 Piezoelektrik polivinilidena fluorida (PVDF) berguna pada transduser frekuensi tinggi
dan bandwidth tinggi yang memerlukan pemfokusan ke wilayah tertentu 4. PVDF juga
memiliki impedansi akustik rendah yang mirip dengan air, sehingga berguna dalam
menghasilkan pulsa ultrasonik dengan resolusi temporal yang baik .
 ketebalan elemen ditentukan oleh frekuensi resonansi yang diinginka sama dengan
setengah panjang gelomban

Elemen yang lebih tebal menghasilkan osilasi frekuensi yang lebih rendah
sedangkan elemen yang lebih tipis menghasilkan osilasi frekuensi yang lebih tinggi 2
elektroda positif dan ground pada permukaan elemen

o ini memungkinkan sambungan listrik

o elektroda positif ada di belakang elemen 3

o elektroda ground ada di bagian depan elemen 3

3 blok redaman (backing).

o menempel pada bagian belakang kristal (di belakang elektroda positif) 3

o menyerap energi ultrasonik yang diarahkan ke belakang dan melemahkan sinyal


ultrasonik yang menyimpang dari wadahnya 1

o meredam getaran resonansi dalam elemen yang menciptakan panjang pulsa spasial lebih
pendek 3 ; hal ini memungkinkan resolusi aksial yang lebih baik untuk pencitraan organ dan
bandwidth tinggi untuk menerima gema yang dipantulkan 3 .

10
o antarmuka antara elemen transduser dan jaringan3

o memungkinkan hampir 100% transmisi USG dari elemen ke dalam jaringan dengan
meminimalkan pantulan karena melintasi media yang berbeda ( impedansi akustik ) 2

o mencapai hal ini dengan terdiri dari lapisan material dengan impedansi akustik yang
berada di antara jaringan lunak dan material transduser.

dapat terdiri dari satu atau beberapa lapisan

5 perumahan

o isolasi listrik dan perlindungan elemen 3

o termasuk kotak plastik, pelindung logam, dan isolator akustik

Transduser ultrasonik biasanya terdiri dari 128-512 elemen piezoelektrik yang disusun
dalam susunan linier atau lengkung . Setiap elemen diisolasi secara individual.

Transduser dapat menghasilkan sinar USG dengan cara mekanis atau elektronik. Dalam
transduser mekanis, digunakan roda berosilasi atau berputar. Dalam transduser elektronik, ada
dua cara untuk menghasilkan sinar ultrasonik 3 :

• array linier (juga disebut array sekuensial)

• array bertahap

Sebagai aturan umum, jika bentuk di bagian atas gambar cocok dengan bentuk di bagian
bawah gambar, maka itu adalah array berurutan. Jika bentuknya berbeda (misalnya persegi
panjang di bagian atas dan melengkung di bagian bawah) maka itu adalah array bertahap.

C frekunsi ultrasonografi

Frekuensi dan Resolusi

Frekuensi USG di atas 20.000 Hz atau 20 KHz. USG medis berada pada rentang 3 -15
MHz. Kecepatan rata-rata suara melalui sebagian besar jaringan lunak manusia adalah 1.540
meter per detik. Ini dapat dihitung dengan mengalikan panjang gelombang dengan frekuensi.
Panjang gelombang frekuensi yang lebih tinggi akan memiliki panjang gelombang yang lebih
pendek sedangkan panjang gelombang dengan frekuensi yang lebih rendah akan memiliki
panjang gelombang yang lebih panjang. Panjang gelombang untuk 2,5 MHz adalah 0,77 mm
sedangkan untuk 15 MHz adalah 0,1 mm.

11
Resolusi gambar menentukan kejernihan gambar. Resolusi spasial tersebut bergantung
pada resolusi aksial dan lateral. Kedua hal ini bergantung pada frekuensi USG. Resolusi aksial
adalah kemampuan untuk melihat dua struktur yang berdampingan sebagai terpisah dan berbeda
ketika sejajar dengan balok. Jadi frekuensi yang lebih tinggi dan panjang pulsa yang pendek akan
memberikan gambar aksial yang lebih baik.

Resolusi lateral adalah gambar yang dihasilkan ketika dua struktur yang terletak
berdampingan tegak lurus terhadap sinar. Hal ini berhubungan langsung dengan lebar pancaran
sinar USG. Semakin sempit pancarannya, semakin baik resolusinya. Lebar berkas berbanding
terbalik dengan frekuensi. Semakin tinggi frekuensinya, semakin sempit pancarannya. Jika
pancarannya lebar, gema dari dua struktur yang berdekatan akan tumpang tindih dan gambar
akan tampak menjadi satu.

Hal tersebut tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit, dan tidak
menimbulkan efek samping pada orang yang mendapat USG. Pada pemeriksaan USG,
gelombang suara yang digunakan hanya menggunakan frekuensi 1-10 MHz. Frekuensi
gelombang suara yang dapat didengar manusia : 20 Hz – 20 kHz. (1 kiloHz = 1000 Hz, 1
MegaHz = 1000 kHz), USG menggunakan: 1 – 10 MHz; USG untuk obstetri: 3-5 Hz.

Frekuensi USG dalam radiologi diagnostik berkisar dari 2 MHz hingga sekitar 15 MHz.

Frekuensi ultrasonik yang lebih tinggi memiliki panjang gelombang yang lebih pendek
dan memberikan detail serta resolusi spasial yang lebih baik (ingat bahwa resolusi aksial
(ultrasound) = ½ ⨉ panjang pulsa spasial ). Namun, panjang gelombangnya lebih pendek dan
lebih mudah diserap/dilemahkan. Oleh karena itu, frekuensi yang lebih tinggi tidak begitu
tembus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi tinggi digunakan untuk struktur tubuh yang
dangkal dan frekuensi rendah digunakan untuk struktur tubuh yang lebih dalam.

Transduser USG medis mengandung lebih dari satu frekuensi operasi. Frekuensi berikut
ini merupakan panduan frekuensi yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan USG:

• 2,5 MHz : pencitraan perut bagian dalam, obstetrik dan ginekologi

• 3,5 MHz : pencitraan umum perut, obstetrik dan ginekologi

• 5.0 MHz : pencitraan pembuluh darah, payudara, panggul

• 7,5 MHz : payudara, tiroid

• 10.0 MHz : payudara, tiroid, vena superfisial, massa superfisial, pencitraan


muskuloskeletal.

12
2.4 Interaksi Gelombang Ultrasonik Dengan Medium

A impedansi akustik

Impedansi Akustik (Acoustic Impedance)

Impedansi akustik didefinisikan sebagai kemampuan batuan untuk melewatkan gelombang


seismik yang melauinya. Secara fisis, Impedansi Akustik merupakan produk perkalian antara
kecepatan gelombang kompresi dengan densitas batuan.impendansi akustik merupakan ukuran
hambatanyang di berikan oleh suatu fluida atau mediumterhadap hambatan gelombang bunyi

Semakin keras suatu batuan maka Impedansi akustiknya semakin besar pula, sebagai contoh:
batupasir yang sangat kompak memiliki Impedansi Akustik yang lebih tinggi dibandingkan
dengan batulempung. dan impedansi akustik spesifik adalah ukuran oposisi yang diberikan suatu
sistem terhadap aliran akustik yang dihasilkan dari tekanan akustik yang diterapkan pada sistem.
Satuan SI untuk impedansi akustik adalah pascal-detik per meter kubik ( Pa•s/m 3 ), atau dalam
sistem MKS rayl per meter persegi ( rayl/m 2 ), sedangkan impedansi akustik spesifik adalah
pascal- detik per meter . Impedansi akustik mengacu pada properti jaringan yang memungkinkan
perambatan gelombang suara. Impedansi akustik yang lebih tinggi pada jaringan menghasilkan
lebih sedikit propagasi gelombang suara. Jumlah energi suara yang dipantulkan kembali ke
transduser berbanding lurus dengan perbedaan impedansi akustik antar jaringan. Antarmuka
jaringan dengan perbedaan impedansi akustik yang lebih besar akan menghasilkan jumlah energi
suara yang lebih besar yang dipantulkan kembali ke transduser. Hal ini menghasilkan produksi
sinyal yang lebih terang (hyperechoic). Contohnya adalah jaringan otot dengan impedansi
akustik yang relatif rendah, di samping jaringan tulang dengan impedansi akustik yang sangat
tinggi. Refleksi yang dihasilkan dari antarmuka ini menghasilkan sinyal yang sangat terang
(hyperechoic)

13
2.5 Atenuasi Pada Ultrasonografi

Amplitudo dan intensitas gelombang ultrasonik menurun saat merambat melalui


jaringan, sebuah fenomena yang dikenal sebagai atenuasi . Mengingat jarak propagasi yang
tetap, redaman mempengaruhi gelombang ultrasonik frekuensi tinggi pada tingkat yang lebih
besar dibandingkan gelombang frekuensi rendah. Hal ini mengharuskan penggunaan transduser
frekuensi rendah untuk wilayah yang lebih dalam, meskipun mengorbankan resolusi

Atenuasi

Ketika sinar ultrasonografi melewati jaringan, ada sejumlah energi yang hilang dan ini
disebut atenuasi. Redaman sinyal disebabkan oleh penyerapan, refleksi dan hamburan. Atenuasi
diwakili oleh koefisien atenuasi dan masing-masing jaringan memiliki koefisiennya sendiri.
Darah memiliki koefisien terendah dan tulang memiliki koefisien tertinggi. Pada jaringan lunak
80% pelemahan disebabkan oleh penyerapan. Redaman juga merupakan hasil dari refleksi dan
hamburan. Refleksi tergantung pada perbedaan impedansi akustik jaringan pada antarmuka.
Impedansi akustik adalah resistensi yang diberikan oleh jaringan terhadap transmisi suara.
Semakin tinggi perbedaan impedansi maka semakin besar pula pantulan gelombangnya.
Hamburan terjadi ketika gelombang ultrasonik bertemu dengan antarmuka yang tidak mulus
sempurna..

Fisika

Atenuasi merupakan hasil dari beberapa ciri interaksi gelombang suara dengan jaringan
dan batas jaringan, antara lain 1,6 ;

• cerminan

• pembiasan

• pencar , divergensi , difraksi

• penyerapan

• gangguan

14
Konversi energi yang ditransmisikan ke bentuk energi lain seperti panas (penyerapan)
adalah cara utama terjadinya redaman USG dalam jaringan biologis, dengan hamburan yang
merupakan faktor kontribusi signifikan lainnya. Kecenderungan intrinsik suatu media untuk
melemahkan gelombang suara pada frekuensi tertentu dapat dinyatakan dengan koefisien
atenuasinya (diwakili dengan huruf Yunani alpha (α), dan diukur dalam dB / [mHz x cm]).
Berikut ini adalah contoh koefisien atenuasi dan sifat dari beberapa jaringan yang umum ditemui
.

• Koefisien atenuasi tertinggi

o paru-paru yang diangin-anginkan (α >34.0) menghadirkan penghalang yang hampir


kedap terhadap USG, seperti halnya tulang kortikal (α ~20.0)

hilangnya aerasi paru-paru akan mengubah sejauh mana ia melemahkan gelombang ultrasonik

• Koefisien atenuasi terendah

 air dan darah melemahkan gelombang ultrasonik hingga tingkat yang hampir tidak berarti
(α ~0,18)

Jaringan lunak lainnya, seperti organ atau otot rangka, memiliki koefisien atenuasi yang
terletak di antara nilai ekstrim ini. Koefisien atenuasi digunakan untuk mengukur media yang
berbeda berdasarkan seberapa kuat penurunan amplitudo ultrasonik yang ditransmisikan sebagai
fungsi Frekuensi Atenuasi bergantung secara linier pada panjang medium dan koefisien atenuasi,
serta – kira-kira – frekuensi pancaran sinar ultrasonografi untuk jaringan biologis (sementara
untuk media yang lebih sederhana, seperti udara, hubungannya berbentuk kuadrat ).

Koefisien atenuasi sangat bervariasi untuk media yang berbeda. Namun dalam
pencitraan USG biomedis, bahan biologis dan air adalah media yang paling umum digunakan.
Koefisien atenuasi bahan biologis umum pada frekuensi 1 MHz tercantum di bawah ini:

Atenuasi menurunkan intensitas radiasi elektromagnetik akibat penyerapan atau


hamburan foton . Redaman tidak termasuk penurunan intensitas akibat penyebaran geometri
hukum kuadrat terbalik . Oleh karena itu, penghitungan perubahan intensitas total melibatkan
hukum kuadrat terbalik dan estimasi redaman pada lintasan.Penyebab utama pelemahan materi
adalah efek fotolistrik , hamburan compton , dan, untuk energi foton di atas 1,022 MeV, produksi
pasangan .

15
2.6 Proses Atenuasi Pada Gelombang Ultrasonik

Pada metode atenuasi, sinyal ultrasonik dibangkitkan melalui generator pulsa dan
dihubungkan pada transduser pemancar. Gelombang ultrasonik yang dipancarkan melalui media
cair akan mengalami atenuasi hingga diterima oleh penerima. Salah satu bidang penelitian di
mana redaman memainkan peran penting adalah dalam fisika USG . Redaman dalam USG
adalah pengurangan amplitudo sinar USG sebagai fungsi jarak melalui media pencitraan.
Memperhitungkan efek atenuasi pada USG penting karena berkurangnya amplitudo sinyal dapat
mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan. Dengan mengetahui redaman yang dialami
pancaran sinar ultrasonografi melalui suatu medium, seseorang dapat menyesuaikan amplitudo
sinyal input untuk mengkompensasi hilangnya energi pada kedalaman pencitraan yang
diinginkan.

• Pengukuran redaman ultrasonik dalam sistem heterogen , seperti emulsi atau koloid ,
menghasilkan informasi tentang distribusi ukuran partikel . Ada standar ISO untuk teknik ini. [3]

• Atenuasi USG dapat digunakan untuk pengukuran reologi ekstensional . Ada rheometer
akustik yang menggunakan hukum Stokes untuk mengukur viskositas ekstensional dan viskositas
volume .

Persamaan gelombang yang memperhitungkan redaman akustik dapat ditulis dalam


bentuk turunan pecahan.

Dalam media homogen, sifat fisik utama yang berkontribusi terhadap redaman suara adalah
viskositas dan konduktivitas termal. [ Atenuasi bergantung secara linier pada panjang medium
dan koefisien atenuasi, serta – kira-kira – frekuensi pancaran sinar ultrasonografi untuk jaringan
biologis (sementara untuk media yang lebih sederhana, seperti udara, hubungannya berbentuk
kuadrat ).

Koefisien atenuasi sangat bervariasi untuk media yang berbeda. Namun dalam pencitraan
USG biomedis, bahan biologis dan air adalah media yang paling umum digunakan. Koefisien
atenuasi bahan biologis umum pada frekuensi 1 MHz tercantum di bawah ini Ada dua cara
umum hilangnya energi akustik: penyerapan dan hamburan . [10] Perambatan USG melalui
media homogen hanya dikaitkan dengan penyerapan dan dapat dikarakterisasi dengan koefisien
penyerapan saja. Perbanyakan melalui media yang heterogen perlu memperhatikan
penyebarannya

16
2.7 Refraksi dan Hamburan Pada Ultrasonografi

A. Pengertian dan Proses Refraksi

Refraksi adalah bergeraknya gelombang menuju pantai yang mengalami proses


perubahan garis puncak gelombang dan berusaha sejajar dengan kontor garis pantai. Garis
ortogonal gelombang membelok dalam arah menuju tegak lurus garis kontur seperti Refraksi
Gelombang.

REFRAKSI GELOMBANG

Refraksi gelombang adalah pembelokan arah datang gelombang karena adanyaperubahan


kecepatan gelombang ketika terjadi perubahan kedalaman(bathymetry). Masih ingat
dengan formulasi pada persamaan (5), dimanakecepatan rambat gelombang
dipengaruhi oleh kedalaman. Kecepatangelombang menurun ketika memasuki perairan
dangkal, gelombang bergeraklebih cepat di bagian perairan yang lebih dalam sehingga terjadi
pembelokanarah gelombang.•Di daerah teluk yang dangkal gelombang merambat lebih lambat
sehingga terjadidivergensi, sebaliknya di daerah tanjung terjadi konvergensi

REFLEKSI GELOMBANG

Refleksi gelombang adalah pemantulan gelombang yang terjadi


ketikagelombang datang membentur pembatas seperti tembok pembatas (seawall),tembok
kolam pelabuhan (harbour basin) dan atau pantai terjal yang dalam

B. Hamburan ultrasonografi

Hamburan terjadi ketika gelombang suara menumbuk suatu struktur dengan impedansi
akustik yang berbeda dengan jaringan di sekitarnya dan lebih kecil dari panjang gelombang
gelombang suara yang datang. Struktur seperti ini dikenal sebagai ―reflektor difus,‖ dengan
contoh sel darah merah dan permukaan organ visceral yang tidak mulus.

Berbeda dengan ―reflektor specular‖, jaringan dengan antarmuka halus dimana


gelombang ultrasonik dipantulkan secara spekular, ―reflektor difus‖ menyebabkan gelombang
ultrasonik menyebar ke segala arah sehingga menghasilkan banyak gema yang merambat dari
banyak struktur kecil. Hamburan ini tidak hanya menghasilkan gema dengan amplitudo yang
lebih kecil (dibandingkan dengan pantulan spekuler) tetapi gema yang tersebar juga berinteraksi
satu sama lain. Interaksi ini menimbulkan interferensi gelombang konstruktif dan destruktif.
Gambar yang dihasilkan disebut ― bintik ‖ karena beragamnya intensitas gema yang diterima
oleh transduser, dan hal ini terlihat sebagai ketidakteraturan dalam skala abu-abu gambar.

17
Kebanyakan gema dari pencitraan USG timbul dari hamburan, bukan refleksi dari
reflektor specular. Bintik-bintik yang timbul dari pencar ini mengakibatkan munculnya butiran
parenkim organ dan juga sinyal pada USG Doppler.

2.8 Peristiwa Refleksi pada Interaksi Ultrasonik dengan Medium

Gelombang ultrasonik, ketika mengenai suatu medium, menyebabkan pemuaian dan


kompresi medium. Gelombang ultrasonik berinteraksi dengan jaringan dalam empat cara dasar.
Interaksi tersebut adalah:

• Cerminan

• Penyebaran

• Pembiasan

• Atenuasi

Saat gelombang ultrasonik merambat melalui satu media atau jaringan ke media atau
jaringan lain, terjadi perubahan impedansi akustik. Besarnya perubahan impedansi akustik akan
menentukan besarnya pantulan. Impedansi akustik ditentukan oleh kepadatan jaringan.
Perubahan densitas yang besar antara dua jaringan akan mengakibatkan

A . Pengertian Refleksi Ultrasonografi

Pencitraan refleksi adalah prosedur yang dapat digunakan dokter untuk memindai bagian
tubuh Anda. Beberapa jenis pencitraan, seperti sinar X, CT scan, atau MRI, menggunakan
gelombang yang melewati tubuh Anda untuk mengambil gambar tulang dan organ Anda.
Pencitraan refleksi serupa, namun menggunakan gelombang yang memantulkan bagian tubuh
Anda untuk mengambil gambar atau membuat film bagian dalam tubuh Anda.

18
Beberapa jenis pencitraan refleksi antara lain:

Tes ini menggunakan gelombang suara yang tidak dapat Anda dengar untuk melihat
organ dan struktur di dalam tubuh Anda. Dokter sering kali menggunakan USG untuk melihat
perkembangan bayi selama kehamilan, dan juga dapat menggunakannya untuk melihat jantung,
ginjal, hati, atau organ lainnya.

Ekokardiogram [ek-oh-KAHR-dee-oh-gram]. Tes ini menggunakan gelombang suara


untuk membuat gambar jantung Anda. Ini dapat menunjukkan gambaran yang jelas tentang
jantung saat berdetak, dan juga mengambil gambar katup jantung dan bagian lain dari jantung
Anda. Pencitraan refleksi dapat mengambil gambar lebih baik dibandingkan sinar X, dan tidak
membuat Anda terkena radiasi seperti sinar X atau CT scan.

19
2.9 Tingkat Ekogenesitas Pada Senogram

A. pengertian

Ekogenitas adalah kemampuan untuk memantulkan gema, misalnya mengembalikan


sinyal pada pemeriksaan USG medis . Dengan kata lain, ekogenisitas lebih tinggi ketika
permukaan memantulkan gema suara yang memantulkan gelombang suara yang meningkat.
Jaringan yang memiliki ekogenisitas lebih tinggi disebut "hiperekogenik" dan biasanya
ditampilkan dengan warna lebih terang pada gambar di ultrasonografi medis . Sebaliknya,
jaringan dengan ekogenisitas lebih rendah disebut "hipoekogenik" dan biasanya ditampilkan
dalam warna yang lebih gelap. Area yang tidak memiliki ekogenisitas disebut "anekogenik" dan
biasanya ditampilkan sebagai area yang gelap gulita

Ekogenisitas dapat ditingkatkan dengan pemberian zat kontras gelembung mikro berisi
gas secara intravena ke dalam sirkulasi sistemik, dengan prosedur yang disebut ultrasonografi
dengan kontras . Hal ini karena gelembung mikro mempunyai tingkat ekogenisitas yang tinggi.
Ketika gelembung gas terperangkap dalam medan frekuensi ultrasonik , gelembung tersebut
memampatkan , berosilasi , dan memantulkan gema yang khas. Hal ini menghasilkan sonogram
yang kuat dan unik dalam ultrasound dengan kontras yang ditingkatkan. Inti gas dapat terdiri dari
udara , atau gas berat seperti perfluorokarbon , atau nitrogen .

Gas berat kurang larut dalam air sehingga kecil kemungkinannya untuk keluar dari
gelembung mikro sehingga mengganggu ekogenisitasnya (McCulloch et al. , 2000). Oleh karena
itu, gelembung mikro dengan inti gas yang berat kemungkinan besar akan bertahan lebih lama
dalam sirkulasi.

Ekogenisitas korteks merupakan parameter penting dalam menafsirkan sonogram ginjal yang
menunjukkan perubahan struktur kortikal. Ekogenisitas saat ini diukur secara kualitatif, dan
belum ada upaya kuantifikasi yang dilakukan. Kami mengembangkan metode untuk mengukur
ekogenisitas kortikal ginjal sehubungan dengan hati dan mengevaluasi reproduktifitasnya,
ketergantungan pada variabel pemindaian, dan potensi kegunaannya. Sonogram ginjal kanan
didigitalkan, dan kerapatan piksel rata-rata daerah korteks ginjal dan hati diukur dan
dinormalisasi ke skala abu-abu. Ekogenisitas dinyatakan sebagai rasio kecerahan (kebalikan dari
kerapatan piksel rata-rata) korteks dengan kecerahan hati.

20
Koefisien variasi rata-rata antara pengukuran yang dilakukan pada beberapa sonogram
dari penelitian yang sama adalah 2,8%, dan koefisien variasi antara beberapa pengukuran yang
dilakukan pada ginjal yang sama selama 1 tahun adalah 1,8%. Korelasi antara pengukuran yang
diperoleh oleh dua individu berbeda pada gambar yang identik adalah 0,92, dengan variasi rata-
rata sebesar 3,0%.

Ekogenisitas tidak dipengaruhi secara signifikan oleh jenis pemindai atau frekuensi
probe, namun bervariasi berbanding terbalik dengan penguatan. Namun, efek keuntungannya
sangat kecil dalam rentang manfaatnya. Pemuatan air setelah puasa semalaman meningkatkan
ekogenisitas pada semua kasus, dengan peningkatan rata-rata sebesar 6,4%. Ekogenisitas ginjal
normal secara signifikan lebih kecil dibandingkan ekogenisitas hati (kisaran 0,810 hingga 0,987),
dan dalam sonogram klinis dianalisis secara retrospektif namun secara membabi buta,
ekogenisitas berkorelasi dengan gradasi kualitatif ekogenisitas yang ditetapkan pada awalnya.
Ginjal yang paling ekogenik 62% lebih terang dibandingkan ginjal normal, jauh lebih besar
dibandingkan variabilitas pengukurannya.

Kami menyimpulkan bahwa kuantifikasi ekogenisitas kortikal ginjal dapat dilakukan dan
dapat direproduksi serta mungkin berguna dalam mendeteksi dan menindaklanjuti penyakit
ginjal. Ekogenisitas korteks ginjal lebih kecil dibandingkan ekogenisitas hati pada subjek sehat
dan dipengaruhi oleh keadaan diuresis.

b. Sistem pencitraan menggunakan gelombang ultrasonik

Tampilan visualisasi gambar sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Untuk mendapatkan
visualisasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan
memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk merepresentasikan bentuk suatu benda. Dalam
penulisan ini akan diungkapkan bagaimana sebuah sinyal atau gelombang ultrasonik dapat
diubah menjadi suatu data dalam bentuk tampilan visualisasi yang dapat dimengerti oleh
manusia.

Pencitraan bentuk benda menggunakan gelombang ultrasonik ini merupakan analisis


singkat bagaimana gelombang ultrasonik melalui pemrosesan sinyal dapat menghasilkan sebuah
data yang dalam hal ini adalah citra. Rancangan sistem yang digunakan merupakan gabungan
dari perangkat keras dan perangkat lunak.

21
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang yang memiliki jangkauan frekuensi di atas
frekuensi gelombang suara, yaitu lebih besar dari 20 kHz[2]. Ketika gelombang ultrasonik
mengenai suatu objek maka sebagian akan dipantulkan, sebagian akan diteruskan, dan sebagian
lagi diserap[3]. Gelombang ultrasonik mampu menentukan lokasi benda-benda kecil atau
mengidentifikasi secara detail suatu benda berdasarkan pantulan gelombang dari benda tersebut

Gelombang adalah getaran yang merambat secara periodik dalam dimensi ruang dan
waktu dimana terjadi perpindahan energi tanpa disertai perpindahan . Berdasarkan medium
perambatannya gelombang dibagi menjadi dua, elektromagnetik.Gelombang mekanik adalah
gelombang yang dalam perambatannya membutuhkan medium. Gelombang mekanik dibagi
menjadi dua jenis :

a) gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatnya tegak lurus arah
getarnya, dan

b) gelombang inal, yaitu gelombang yang arah rambatnya sejajar arah getarnya

Metode Pulse-Echo Dengan menggunakan gelombang ultrasonik perhitungan jarak


dilakukan dengan memanfaatkan sifat pemantulan ( gelombang.Metode yang digunakan adalah
memancarkan gelombang ultrasonik dan menghadapi sebuah (yang terbuat dari bahan yang tidak
menyerap bunyi), maka gelombang tersebut TEORI DASAR Gelombang adalah getaran yang
merambat secara periodik dalam dimensi ruang dan waktu dimana terjadi perpindahan energi
tanpa disertai perpindahan .

Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibagi yaitu gelombang mekanik dan


gelombang elektromagnetik.Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya
membutuhkan medium. Gelombang mekanik dibagi menjadi dua jenis :

a) gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatnya tegak lurus arah
getarnya.

b) gelombang inal, yaitu gelombang yang arah rambatnya sejajar arah getarnya
Gelombang bunyi didefinisikan sebagai gelombang mekanik longitudinal.Artinya gelombang
bunyi dalam perambatannya membutuhkan medium dan memiliki arah rambat yang sejajar
dengan arah getarnya. Bunyi dengan frekuensi f< 16 Hz Audible Sound), bunyi dengan range
yang dapat didengar, < 20 kHz , bunyi dengan frekuensi f> 20 kHz Gambar 1. Spektrum
Frekuensi Bunyi .

22
Dengan menggunakan gelombang ultrasonik perhitungan jarak dengan memanfaatkan
sifat pemantulan. Metode yang digunakan adalah pulse-echo. Ketika sumber memancarkan
gelombang ultrasonik dan menghadapi sebuah permukaan objek (yang terbuat dari bahan yang
tidak menyerap bunyi), maka gelombang tersebut Gelombang adalah getaran yang merambat
secara periodik dalam dimensi ruang dan waktu dimana terjadi perpindahan energi tanpa disertai
perpindahan .

Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibagi menjadi dua,


elektromagnetik.Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya
membutuhkan medium. Gelombang mekanik dibagi menjadi dua jenis : a) gelombang
transversal, yaitu gelombang yang arah rambatnya tegak lurus arah getarnya, dan b) gelombang
inal, yaitu gelombang yang arah rambatnya sejajar arah getarnya[6]. Gelombang bunyi
didefinisikan sebagai gelombang mekanik longitudinal.Artinya gelombang bunyi dalam
perambatannya membutuhkan medium dan memiliki Pita frekuensi bunyi seperti yang dapat
didengar,

Dengan menggunakan gelombang ultrasonik perhitungan jarak dapat dengan


memanfaatkan sifat pemantulan (reflection) . Ketika sumber permukaan objek (yang terbuat dari
bahan yang tidak menyerap bunyi) akandipantulkan dan diterima olehreceiver. Waktu yang
dibutuhkan memancarkan gelombang ultrasonik hingga diterima oleh sebagai waktu tempuh atau
time of flight(TOF). Data TOF yang digunakan untuk menghitung jarak dari transmitter-receiver
ke permukaan objek

Transducer ultrasonik yang digunakan terbuat dari transmitter dan receiver a. Transmitter
Agar transmittertransducer ultrasonik dibutuhkan penelitian ini digunakan sinyal generator dan
mikrokontroler sebagai pembangkit sinyal. b. Receiver Agar receiver dapat mendeteksi
gelombang ultrasonik diperlukan beberapa rangkaian pendeteksi yang terdiri dan comparator.
dalam satu modul Ranger (USIRR).

Tahap selanjutnya yang adalah melakukan pemindaian terhadap objek tersebut. Objek uji
yang digunakan yaitu persegi, lingkaran, dan segitiga sama kaki. Gambar 4 menjelaskan bentuk
seluruh objek uji :

(a) dilihat dari depan

(b) dilihat dari atas tiap objek uji disajikan dalam bentuk Tabel .

23
Diagram Blok Sistem Deteksi Permukaan ultrasonik yang digunakan terbuat dari
piezzoelectric receiver letaknya terpisah. transmittertransducer ultrasonik dapat memancarkan
gelombang ultrasonik dibutuhkan suatu sinyal picu berupa pulsa tegangan listrik.Pada penelitian
ini digunakan sinyal generator dan mikrokontroler sebagai pembangkit sinyal. dapat mendeteksi
gelombang ultrasonik diperlukan beberapa rangkaian pendeteksi yang terdiri dari buffer,
penguat, rangkaian penyearah, .Seluruh rangkaian pendeteksi tersebut telah dirangkai di dalam
satu modul transducerultrasonik :DT-Sense UltraSonic and InfraRed (USIRR).

2.10 System Sistem Pada Ultrasonografi

A. Sistem Pulsa Echo

Metode pulse echo ini adalah sebuah teknik pengujian non-destruktif dengan menggunakan
gelombang ultrasonik untuk menemukan cacat pada suatu bahan

Untuk pengujian pada beton, akan lebih bagus bila dijalankan dengan tak merusak maupun
menghancurkan si beton. Sistem itu diketahui dengan nama Non Destructive Test (NDT) cara ini
dapat diaplikasikan dengan amat bagus pada suatu struktur yang telah usang maupun baru.
Tetapi penerapan nya pada struktur yang baru cenderung pada pengontrolan pada kualitas
maupun untuk mencari jawaban pada keraguan terhadap kualitas dari bahan.

Sistem ultrasonic pulse echo , atau cara pulse-echo ini yakni sebuah teknik pengujian non-
destruktif dengan menerapkan gelombang ultrasonik untuk menemukan cacat pada suatu bahan.
Untuk prinsip kerja pada alat, pemancar pada alat akan mewujudkan gelombang ulstrasonik,
yang mana gelombang tersebut seperti tak mencerminkan adanya sebuah ketidaknormalan pada
dinding atau pada spesimen, lalu sesudah dilakukanya pengujian sinyal yang diterima oleh alat
akan ditampilkan pada layar.

Arah scan pada pengujian dengan alat ini dapat memungkinkan si pengguna untuk
menetapkan ketebalan pada barang, serta alat juga dapat menjalankan lokalisir pada bagian
bawah permukaan benda yang sedang dijalankan pengujian, seperti menjalankan pendeteksian
pada benda yang terdapat di dalam material seperti pipa, tulangan, delaminasi,keretakan serta
honeycomb.

24
Alat ini akan menonjolkan hasil pengujian dalam wujud 3 dimensi, yang mana dapat
membantu si pengguna dari alat untuk mengetahui letak dari cacat tersebut berada. Sistem kerja
nya sederana, alat ini akan melepaskan gelobambang ultrasonic dan memantulkannya kembali,
dari pantulan tersebut alat akan menjalankan pengevaluasian atau pengevaluasian dengan
menonjolkan hasil dalam wujud 3D.

b. Pulsa Echo pada Ultrasonografi

Pengaturan pada Peralatan Ultrasonik

Untuk pengontrolan pada ultrasonic analog, Pulse generator akan menjalankan


pengiriman pada pulse listrik menuju ke probe pemancar, yang mewujudkan pulsa ultrasonik.
Gelombang ultrasonik ini menyebar ke spesimen dan dipantulkan ke penerima, yang merubah
gelombang menjadi sinyal listrik. Sinyal ini kemudian dikirim ke amplifier dan dari sana ke
tabung sinar katoda (CR), yang menonjolkan sinyal sebagai puncak. Sumbu horizontal sebanding
dengan waktu t. Sumbu vertikal menonjolkan amplitudo sinyal.

Generator basis waktu mewujudkan gelombang frekuensi tinggi dan membuat titik
bergerak melintasi tabung CR. uncak pertama pada layar mewakili pulsa ultrasonik yang
dihasilkan. Gelombang ultrasonik bergerak melalui spesimen sampai tersebar oleh suatu
permukaan. Bagian yang dipantulkan dari gelombang dapat diamati sebagai puncak pada tabung
CR. Bagian lain dari gelombang berlanjut ke dinding belakang spesimen dan akan tercermin di
sana.

Variasi pengontrolan analog ini telah usang. Pengaturan modern yakni komputerisasi dan tak
memiliki tabung CR. Konverter analog-ke-komputerisasi (AD) diaplikasikan antara
pengontrolan dan tampilan. Dalam tampilan modern, kecepatan bunyi dapat dimasukkan dan
tampilan menonjolkan jarak vertical dan waktu pada sumbu X. alat ini juga dapat menjalankan
pengevaluasian pada kedalaman cacat dapat lantas dibaca pada layar monitor.

Layar menonjolkan tampilan yang tampaknya stabil. Tetapi bila spesimen tebalnya 100 mm,
gelombang ultrasonik bergerak 200 mm, yang mengambil baja 33 μs. Ini tak mungkin diamati di
layar. Sebab the pulse sepatutnya diulang berkali kali dalam satu detik. Lazimnya diaplikasikan
frekuensi pengulangan pulsa PRF dari 500-2000 pulsa per detik (pps).

25
Transduser

Transduser, yang juga disebut probe, yakni pemancar dan penerima gelombang
ultrasonik. Dengan efek piezo-listrik, kekuatan dari tegangan listrik diubah menjadi gelombang
ultrasonik. Penerima menerapkan efek piezo-listrik terbalik untuk merubah gelombang ultrasonik
menjadi sinyal listrik.

Pemancar dan penerima dapat berupa dua probe terpisah atau satu probe. Lazimnya satu
probe diaplikasikan yang dapat mengirim dan menerima sinyal. Jikalau probe memiliki satu
kristal yang berfungsi sebagai pemancar dan penerima, maka itu yakni probe kristal tunggal.

Profit pada Alat

• Kita dapat mengetahui posisi rinci dari ketidaknormalan

• Dapat menjalankan perbandingan antara ukuran cacar dengan obyek rujukan

• Hanya memerlukan 1 sisi aksebilitas

• Mampu menjalankan pengevaluasian pada ketebalan material

• Penentuan retakan pada barang

• Pengujian pada segala jenis bahan

• Pengujian otomatis

• Pemakaian teknik yang cepat, multifungsi dan fleksibel

26
2.11 Komponen Ultrasonografi

A. Komponen - Komponen pada Pesawat Ultrasonik

1: PULSER: alat yg berfungsi sbg penghasil tegangan utk merangsang kristal pd transducer dan
membangkitkan pulsa ultrasound.

2. TRANSDUCER: alat yg berfungsi sbg transmitter (pemancar) sekaligus sbg recevier


(penerima). Dalam fungsinya sbg pemancar, transducer merubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah
energi mekanik menjadi listrik

3 TABUNG SINAR KATODA: alat utk menampilkan gambaran ultrasound. Pada tabung ini
terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial yg tinggi antara anoda dan katoda.

4 PRINTER: alat yg digunakan utk mendokumentasikan gambaran yg ditampilkan oleh tabung


sinar katoda. DISPLAY: alat peraga hasil gambaran scanning pada TV monitor.

B . Pengertian Pulser Transducer Probe pada Ultrasonografi

Transducer/Probe adalah sebuah alat yang dapat mengubah suatu bentuk energi menjadi
bentuk energi lain dengan berbagai tujuan. transducer dapat berupa peralatan listrik, elektronik,
elektromagnetik ataupun fotovoltaik. Kali ini, kita akan membahas transducer pada alat USG.
Transducer pada USG sering disebut Probe. Probe dapat bekerja menjadi transmiter maupun
reciever. Pada alat USG, probe akan menerima signal listrik yang mengenai kristal piezoelektrik
sehingga mengalami getaran.

Dari hasil getaran tersebut, akan dipancarkan gelombang suara. pada fase ini probe
berfungsi sebagai transmiter. Saat gelombang suara mengenai organ, maka akan ada pantulan
balik ke probe. Alat ini akan menangkap signal balik dan mengirimkan ke mesin(sistem
Komputer) dan kemudian di olah ke dalam data gambar

Instrumen inspeksi ultrasonik (UT) menghasilkan denyut ultrasonik yang digunakan untuk
mengidentifikasi cacat ketika melewati suatu komponen.Pulser pada instrumen menghasilkan
eksitasi listrik di transduser untuk menghasilkan pulsa ultrasonik. Ada dua jenis pulser UT yang
umum digunakan, yaitu spike pulser dan square wave pulser; keduanya mempunyai kelebihan
dan kekurangan.Pulser LonjakanIni adalah pulser pertama yang diproduksi dan telah tersedia
selama bertahun-tahun.

27
Mereka lebih sederhana untuk dirancang dan diintegrasikan ke dalam instrumen.
Menyediakan waktu naik yang sangat cepat dan durasi yang sangat singkat (karena itu
dinamakan ―spike‖), sehingga memenuhi syarat sebagai broadband. Eksitasi spektral yang luas
memungkinkan mereka bekerja dengan baik dengan probe dari semua frekuensi.

Selain itu, sebagian besar pulser ini memiliki tegangan maksimum dan resistor redaman
yang dapat disesuaikan sehingga memungkinkan untuk memodifikasi lonjakan yang dihasilkan
agar lebih cocok dengan beberapa probe.Spike pulser adalah pilihan yang baik ketika memeriksa
material tipis, ketika transduser frekuensi tinggi digunakan, dan ketika waktu pemulihan yang
cepat dan resolusi dekat permukaan penting.

Pulser Gelombang Persegi

Pulser gelombang persegi tidak hanya dapat disetel amplitudonya; mereka juga memiliki
kemampuan untuk mengatur durasi denyut nadi. Penyesuaian periode ini memungkinkan
produksi sinyal dengan frekuensi dasar yang sesuai dengan frekuensi alami atau frekuensi sentral
transduser. Pulser gelombang persegi memberikan tingkat energi yang jauh lebih tinggi ke
transduser, menjadikannya ideal untuk sampel tebal atau bahan yang sangat lemah. Dengan
mengorbankan kebutuhan daya yang lebih tinggi sehingga mengurangi masa pakai baterai, pulser
ini memberikan penetrasi yang jauh lebih baik.

Namun, tegangan tinggi dan durasi pulsa yang lama dapat menyebabkan penuaan dini
pada probe (kebanyakan transduser keramik). Selain itu, tingkat energi yang lebyang lebih tinggi
dapat menghasilkan sinyal hingga 15 dB lebih tinggi jika dibandingkan dengan spike pulser; ini
menghasilkan peningkatan rasio signal-to-noise secara signifikan.Resistor redaman sering
digunakan dengan pulser spike untuk menyempurnakan waktu naik pulsa dan mengoptimalkan
respons transduser. Resistor redaman ini tidak diperlukan pada pulser gelombang persegi karena
periode pulsa dapat disesuaikan agar sesuai dengan probe.Beberapa tahun lalu, Sonatest
mengembangkan Active Edge.

Teknologi ini secara aktif menarik pulsa negatif kembali ke nol dengan lebih cepat,
menghasilkan tepian yang sangat tajam di ujung pulsa. Lebar pulsa dapat disesuaikan dengan
sangat tepat dan transisi tegangan yang cepat membantu meningkatkan resolusi dekat
permukaan. Seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah, pulsa berbentuk persegi sempurna
meskipun memiliki amplitudo tinggi 300 volt dan durasi panjang 600 ns.

28
C. Jenis transducer ultrasonografiJenis Transduser USG

Jenis Transduser

Berdasarkan fungsinya, transduser dibagi menjadi 2 jenis, yaitu probe input dan probe
output. Hampir semua perangkat elektronik memiliki dua jenis probe ini. Di bawah ini adalah
diagram blok sederhana dari konverter input ke konverter output. Diagram Blok Konverter.

1. Transduser Input

Konverter input adalah konverter yang dapat mengubah energi fisik (energi fisik)
menjadi sinyal atau hambatan listrik (yang kemudian juga diubah menjadi tegangan atau sinyal
listrik). Inilah sebabnya mengapa sensor merupakan bagian dari transduser. Karena sensor
menerima trigger sebagai energi dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal, baik analog
maupun digital. Namun apa perbedaan antara sensor dan transduser secara umum?

Perbedaan antara keduanya lebih disorot oleh fungsionalitas komponen itu sendiri.
Sensor hanya mengubah energi yang diterima dan memicu menjadi nilai yang dapat dibaca dan
diproses, sedangkan konverter menekankan pada perubahan energi. Akselerometer, barometer,
giroskop adalah contoh sensor sedangkan termistor dan termokopel adalah contoh transduser.
Energi fisik ini dapat berupa cahaya, tekanan, suhu, atau gelombang suara.

Misalnya mikrofon (mikrofon), mikrofon dapat mengubah gelombang suara menjadi


sinyal listrik yang dapat ditransmisikan melalui kabel listrik. Konverter input sering disebut
sebagai sensor.

Ini adalah komponen elektronik atau perangkat elektronik tertentu yang diklasifikasikan
sebagai transduser input.

- LDR (light dependent resistor) mengubah cahaya menjadi resistor

- Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi resistor

- Sebuah rheostat (potensiometer) mengubah posisi menjadi resistor

- Mikrofon (mikrofon) yang mengubah gelombang suara menjadi listrik sinyal

Menekankan pada perubahan energi. Akselerometer, barometer, giroskop adalah contoh


sensor sedangkan termistor dan termokopel adalah contoh transduser. Energi fisik ini dapat
berupa cahaya, tekanan, suhu, atau gelombang suara.

29
2. Transduser Keluaran (Output Transduser)

Konverter output adalah konverter yang mampu mengubah sinyal listrik menjadi bentuk
lain Energi Fisik. Speaker, misalnya, mengubah sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar
oleh manusia. Konverter keluaran sering disebut sebagai aktuator. Dalam contoh paling
sederhana, lampu dapat dianggap sebagai konverter karena lampu dapat mengubah energi listrik
menjadi cahaya dan panas.

Konverter output mentransfer sinyal keluar dari domain listrik dan masuk ke domain
yang dapat dirasakan oleh salah satu dari lima indera manusia. Umumnya sejumlah besar energi
diperlukan untuk mentransfer informasi keluar dari domain listrik.

Komponen elektronik atau alat elektronik tertentu yang tergolong konverter keluaran
antara lain:

- LED (light emitting diodes) yang mengubah listrik menjadi energi cahaya

- Lampu yang mengubah listrik menjadi energi cahaya

- Motor yang mengubah listrik menjadi gerak

- Pemanas yang mengubah listrik menjadi panas

3. Kombinasi Transduser Input Dan Output

Banyak perangkat elektronik yang kita gunakan saat ini adalah kombinasi konverter
input dan output. Dalam perangkat elektronik yang disebutkan, ini adalah sensor (konverter
input) dan aktuator (konverter output) yang mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk energi
lain dan kemudian mengubahnya kembali menjadi bentuk energi lain.

Misalnya pengukur suhu tubuh (thermometer) mengubah atau mengubah suhu tubuh kita
menjadi sinyal listrik (input converter = sensor suhu) yang kemudian diterima oleh beberapa
rangkaian elektronik yang diolah menjadi angka atau layar yang dapat kita baca (output dari
converter = layar) .

Anda dapat menemukan transduser ultrasonik dalam berbagai bentuk, ukuran, dan fitur
yang beragam. Hal ini karena Anda memerlukan spesifikasi berbeda untuk menjaga kualitas
gambar di berbagai bagian tubuh. Transduser dapat disalurkan ke permukaan tubuh – transduser
eksternal atau dapat dimasukkan ke dalam lubang, seperti rektum atau vagina – yang disebut
transduser internal .

30
Transduser ultrasonik berbeda dalam konstruksinya berdasarkan:

• Susunan kristal piezoelektrik

• Bukaan (jejak kaki)

• Frekuensi

Jejak kaki , disebut juga aperture, adalah bagian probe yang bersentuhan dengan tubuh
dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Jejak tersebut dihubungkan dengan
susunan kristal piezoelektrik, misalnya dengan probe linier dan cembung.

Susunan kristal piezoelektrik merupakan bagian yang memperoleh gambar. Oleh karena
itu, hal ini memengaruhi jejak kaki namun juga menentukan bentuk pancaran sinar ultrasonografi
.

Frekuensi berarti frekuensi gelombang suara yang dipancarkan dari probe . Umumnya,
frekuensi yang lebih tinggi menawarkan kualitas gambar yang lebih baik, tetapi penetrasinya
tidak sedalam frekuensi yang lebih rendah.

Di bawah ini kami mencantumkan tiga jenis transduser ultrasonik yang paling umum – linier,
cembung (standar atau mikro-cembung), dan array bertahap. Selain itu, kami menyertakan
transduser lain yang tersedia di pasaran, yaitu probe pensil dan endocavitary.

1. Transduser Linier

Jadi, fitur apa saja yang khas untuk transduser linier (seperti GE 9L)? Pertama, susunan
kristal piezoelektrik linier, bentuk berkasnya persegi panjang, dan resolusi medan dekat baik.

Kedua, jejak, frekuensi, dan aplikasi transduser linier bergantung pada apakah produk
tersebut ditujukan untuk pencitraan 2D atau 3D . Selain itu, transduser linier untuk pencitraan 2D
memiliki jangkauan yang luas dan frekuensi sentralnya adalah 2,5Mhz – 12Mhz. Anda dapat
menggunakan transduser ini untuk berbagai aplikasi, misalnya

• Pemeriksaan pembuluh darah

• Venipuncture, visualisasi pembuluh darah

• Dada

• Bagian-bagian kecil

• Tiroid

31
• Tendon, arthrogen

• Intraoperatif, laparoskopi

• Pengukuran ketebalan lemak tubuh dan musculus untuk pemeriksaan kesehatan sehari-
hari dan pemeriksaan sindrom lokomotif

• Pencitraan fotoakustik , pencitraan perubahan kecepatan ultrasonik

Transduser linier untuk pencitraan 3D memiliki jangkauan yang luas dan frekuensi
sentral 7,5Mhz – 11Mhz.

Untuk apa Anda menggunakan transduser ini ?

• Dada

• Tiroid

• Arteria carotis aplikasi vaskular

Transduser Cembung

Jenis transduser ultrasonik lainnya adalah transduser ultrasonik cembung , seperti GE C1-
6, dan disebut juga transduser melengkung karena susunan kristal piezoelektriknya melengkung.

Selain itu, bentuk berkasnya cembung dan transdusernya bagus untuk pemeriksaan mendalam
Meskipun resolusi gambar menurun seiring bertambahnya kedalaman. Jejak, frekuensi, dan
aplikasinya juga bergantung pada apakah produk tersebut ditujukan untuk pencitraan 2D atau 3D
Misalnya, transduser cembung untuk pencitraan 2D memiliki jangkauan yang luas dan frekuensi
pusatnya adalah 2,5MHz – 7,5MHz.

Anda dapat menggunakannya untuk pemeriksaan seperti:

• Perut

• Vaskular

• Saraf

• Muskuloskeletal

• OB/GYN

32
• Transvaginal dan transrektal

• Diagnosis organ

• Transduser cembung untuk pencitraan 3D memiliki bidang pandang yang luas dan
frekuensi sentral 3,5MHz – 6,5MHz.

• Anda dapat menggunakannya untuk pemeriksaan perut.

• Selain transduser cembung , ada subtipe yang disebut mikro cembung. Penggunaannya
jauh lebih kecil dan biasanya, dokter akan menggunakannya dalam aplikasi neonatal dan
pediatri.

Transduser Array Bertahap

Transduser ini dinamai susunan kristal piezoelektrik yang disebut array bertahap dan
merupakan kristal yang paling umum digunakan.

Transduser Phased Array memiliki tapak kecil dan frekuensi rendah (frekuensi pusatnya adalah
2Mhz – 7.5Mhz).

Titik pancarannya sempit tetapi melebar tergantung pada frekuensi yang diberikan. Selain
itu, bentuk sinarnya hampir berbentuk segitiga dan resolusi medan dekat buruk.

Untuk apa Anda menggunakan transduser Array Bertahap ?

• Pemeriksaan jantung, termasuk pemeriksaan Transesophageal

• Pemeriksaan perut

• Pemeriksaan otak

33
Transduser Pensil

Juga disebut probe CW Doppler, digunakan untuk mengukur aliran darah dan kecepatan
suara dalam darah.

Probe ini memiliki ukuran yang kecil dan menggunakan frekuensi rendah (biasanya 2Mhz–
8Mhz). Juga disebut probe CW Doppler, digunakan untuk mengukur aliran darah dan kecepatan
suara dalam darah. Probe ini memiliki ukuran yang kecil dan menggunakan frekuensi rendah
(biasanya 2Mhz– 8Mhz).

Transduser Endokaviter

Selanjutnya pada daftar jenis transduser USG terdapat jenis transduser USG endocavitary
. Pemeriksaan ini memberi Anda kesempatan untuk melakukan pemeriksaan internal pasien.
Oleh karena itu, mereka dirancang agar sesuai dengan lubang tubuh tertentu. Transduser
endocavitary mencakup transduser endovaginal, endorectal, dan endocavity (misalnya, probe
endocavitary Philips C10-4EC di bawah).

Biasanya, mereka memiliki ukuran yang kecil dan frekuensinya bervariasi dalam kisaran
3,5Mhz – 11,5Mhz. Ada juga pemeriksaan transesophageal (TEE) . Seperti halnya probe yang
disebutkan sebelumnya, probe ini memiliki ukuran yang kecil dan digunakan untuk pemeriksaan
internal. Ini sering digunakan dalam kardiologi untuk mendapatkan gambaran jantung yang lebih
baik melalui esofagus. Frekuensinya menengah, pada kisaran 3Mhz – 10Mhz.

34
D . PRINSIP KERJA TRANSDUCER

Prinsip Elektromagnetik: Prinsip ini mengubah besaran energi fluks magnetis yang
selanjutnya mengibas suatu tegangan.Transduser adalah sebuah alat yang mampu mengubah
energi ke energi lainnya sesuai dengan spesifikasi transduser itu sendiri serta dapat juga
digunakan untuk mengukur energi (oleh sebab itu, alat ini disebut dengan alat pengukur energi).
Transduser mempunyai bagian Input (masukkan) dan Output (keluaran).

Cara kerja dari Transduser adalah energi yang masuk seperti energi fisik (mekanik dan
sebagainya) dapat berubah menjadi sinyal listrik yang kemudian sinyal listrik tersebut dapat
berubah menjadi energi lain. Transdunser memiliki dua jenis, yaitu aktif dan pasif. Penjelasan
dari jenis-jenis tersebut adalah:

1. Transduser pasif adalah transduser yang baru akan bekerja jika mendapatkan energi
tambahan dari luar. Transduser jenis ini tidak bisa menghasilkan tenaganya sendiri namun
transduser ini dapat melakukan perubahan nilai resistansi, induktansi atau kapasitansi jika
mengalami perubahan. Transduser Pasif memiliki berberapa jenis, yaitu resistif, kapasitif,
induktif dan foto.
2. Transduser aktif merupakan transducer yang mampu bekerja tanpa bantuan energi dari luar
dan bekerja dengan menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri. Transduser ini tidak
membutuhkan catu daya (sumber daya) dan dapat menghasilkan energi listrik.

2.12 Menggunakan Control Panel pada Pesawat Ultrasonografi

A .Control Panel Pada Ultrasonografi

Perangkat USG pada dasarnya terdiri dari transduser, generator pulsa pemancar, amplifier
kompensasi, unit kontrol untuk pemfokusan, prosesor digital, dan sistem tampilan.

Ini digunakan dalam kasus: pemeriksaan perut, jantung, kehamilan, ginekologi, urologi,
serebrovaskular, pemeriksaan payudara, dan potongan kecil jaringan serta dalam tinjauan
pediatrik dan operasional.

35
B . Mesin Ultrasonografi

Bagian mesin USG

Selain USG kehamilan, juga ada USG tiroid, payudara, saluran kencing, dan lainnya.
Untuk harga mesin USG sendiri tergantung pada merek dan jenis USG. Sebelum mengetahui
tips perawatan mesin USG, sebaiknya Anda mengetahui bagian-bagian dari alat USG berikut:

1. Transducers Probe

Merupakan bagian terpenting dari mesin USG, karena berfungsi untuk mengirim dan menerima
gelombang suara yang menghasilkan gambar. Setelah proses tersebut terjadi, selanjutnya sinyal
akan dikirimkan ke CPU.

2. CPU (Central Processing Unit)

CPU adalah otak dari mesin USG. Bagian ini berfungsi memberi tahu probe apa yang harus
dilakukan dan bagaimana melakukannya. Selain itu bagian ini juga bertugas menafsirkan sinyal
listrik dari probe. Kemudian mengubahnya menjadi gambar, dan mengirimkannya ke monitor.

3. Monitor

Setelah menerima gambar dari CPU, monitor akan menampilkan gambar tersebut. Selanjutnya
dokter akan menganalisis gambar untuk mendiagnosa pasien, berdasarkan gambar yang terlihat

4. Keyboard dengan knop control

Bagian ini berfungsi memasukkan informasi dan data ke dalam komputer. Biasanya merupakan
data diri pasien seperti nama, tinggi, berat badan, dan alasan mengapa menggunakan USG.

5. Printer

Sesuai dengan namanya, fungsi bagian ini adalah mencetak hasil tampilan gambar yang tertera
pada monitor. Meski dokter dapat menggunakan untuk pemeriksaan lebih lanjut, tapi umumnya
dokter memberikan kepada orang tua sebagai kenang-kenangan.

36
Perawatan Mesin USG

Supaya mesin USG dapat terus bekerja optimal, berikut tips untuk merawat alat USG
agar awet dan tahan lama.

1. Baca dengan seksama buku panduan untuk pengguna

2. Gunakan mesin dengan benar, seperti tidak menekan tombol atau menarik kabel dengan keras.

3. Bersihkan mesin secara teratur. Adanya debu pada CPU akan membuat mesin USG tidak
dapat bekerja optimal.

4. Berikan perhatian khusus pada transducer, karena bersentuhan langsung dengan pasien. Ikuti
instruksi khusus untuk membersihkan transducer.

5. Lakukan perawatan rutin, bila perlu panggil teknisi khusus USG.

Sebuah mesin USG terdiri dari transducer, CPU, monitor, keyboard, dan printer. Agar
alat USG dapat lebih optimal dan awet, lakukan perawatan secara berkala. Tidak perlu bingung,
karena kini PT Setia Manggala Abadi menawarkan harga mesin USG 4 dimensi merek Sogata
yang terjangkau dan berkualitas.

Kami juga memberikan garansi servis seumur hidup untuk mesin USG Anda. Selain itu
tersedia tim profesional yang siap membantu dengan 24 jam layanan customer care.setelah
memberikan daya ke mesin itu sendiri, probe TEE harus dihubungkan ke mesin, terdaftar sebagai
kompatibel dengan mesin, dan dipilih dari opsi transduser lain yang memungkinkan. Parameter
dasar untuk pemeriksaan USG dapat ditentukan dengan memilih preset TEE yang sesuai .
Prasetel memberikan titik awal untuk pengaturan dasar mesin seperti pengaturan kedalaman,
penguatan, dan pemrosesan gambar.

Operator dapat menyesuaikan semua variabel alat berat dari pengaturan tetap awal, sesuai
kebutuhan. Penyesuaian pada preset dapat disimpan secara permanen dengan nama preset yang
berbeda bila diinginkan. Identifikasi pasien(nama dan nomor rekam medis) dan informasi
relevan lainnya harus dimasukkan ke dalam mesin sebelum memulai pemeriksaan. Hal ini
meliputi tanggal lahir, jenis kelamin, nomor rekaman video, nama orang yang melakukan
pemeriksaan, lokasi, dan sejumlah kualifikasi lainnya.

Lima mode paling umum yang digunakan selama pemeriksaan TEE adalah pencitraan
skala abu-abu 2D, Doppler warna, Doppler gelombang berdenyut (PW), Doppler gelombang
kontinu (CW), dan pencitraan tiga dimensi (3D). Tombol yang biasa digunakan untuk
mengaktifkan mode ini adalah 2D , Warna , PW , CW , dan 3D . Mode pemindaian lainnya,
seperti mode-M dan angio ,

37
Pencitraan Dua Dimensi dan Manipulasi Gambar Dasar

Pencitraan skala abu-abu dua dimensi adalah jenis pencitraan mode-B ( B untuk
kecerahan) di mana berbagai amplitudo sinyal ultrasonik yang kembali ditampilkan dalam
berbagai warna abu-abu. Sinyal dengan amplitudo yang lebih tinggi ditampilkan mendekati
warna putih, sedangkan sinyal dengan amplitudo yang lebih rendah ditampilkan mendekati
warna hitam. Banyaknya warna abu-abu yang berbeda membentuk gambaran atau gambaran
yang mewakili anatomi jantung pasien.

Probe TEE menghasilkan tampilan gambar skala abu-abu berbentuk sektor atau pai,
dengan bagian atas sektor menunjukkan jaringan yang paling dekat dengan transduser. Dari
kelima mode tersebut, mode tampilan 2D paling sering digunakan dan dimanipulasi selama
pemeriksaan TEE. Pencitraan dua dimensi juga menyediakan titik referensi untuk mengaktifkan
ketiga bentuk Doppler (warna, PW, dan CW).

2.13 Teknik Pengambilan Citra pada Ultrasonografi

A. Pencitraan pada Ultrasonografi

USG menggunakan tenaga ultrasound frekuensi tinggi yang ditransmit ke bagian tubuh
sehingga struktur organ dalam dan kondisi patologis dapat terlihat pada monitor. Mesin USG
terdiri dari sebuah konsol komputer, video monitor, dan transduser. Transduser adalah perangkat
genggam kecil yang menyerupai mikrofon. Perangkat ini mengirimkan gelombang suara
berfrekuensi tinggi—yang tidak terdengar—ke dalam tubuh dan menangkap respon gema yang
dipantulkan oleh organ-organ. Dengan mengukur pantulan gelombang ini, dapat ditentukan
seberapa jauh organ tersebut berada, termasuk ukuran, bentuk, dan konsistensinya (padat atau
cair). Prinsip ini serupa dengan sonar yang digunakan oleh kapal dan kapal selam./

USG sendiri memiliki beberapa komponen penting untuk penunjang penyakit. Beberapa
komponen dan cara kerja setiap bagian komponen antara lain:

1. Transduser

Transduser merupakan komponen pada alat USG yang berbentuk gagang pipih yang mudah
digenggam oleh tangan. Ujungnya berbentuk hampir setengah yang ditempelkan di dinding
bagian perut atas atau bawah. Gelombang ultrasound akan masuk ke bagian tubuh dan
dipantulkan kembali sehingga struktur organ dapat terlihat di monitor.

38
2. Monitor USG

Monitor berfungsi untuk memperlihat gambar hasil dari transuder. Monitor USG yang normal
berbentuk piksel hitam putih. Butuh keahlian khusus untuk membaca hasil USG, terutama oleh
dokter spesialis kandungan atau dokter spesialis radiologi.

3. Mesin USG

Mesin USG memiliki CPU dan komponen gelombang Gelombang elektrik dan memantulkannya
dari dan ke transduser

B . Teknik dasar pengambilan citra ultrasonografi

Ultrasonografi (USG) adalah prosedur pengambilan gambar dari bagian tubuh tertentu.
Ini dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi. Prosedur ini menunjang
ketepatan dalam mendiagnosis penyakit. Hasilnya dapat mengarahkan pengobatan untuk
berbagai penyakit yang dialami.

Persiapan yang harus dilakukan sebelum USG tergantung dari jenis USG yang akan dijalani.
Beberapa persiapan tersebut adalah:

• Berpuasa 8–12 jam sebelum menjalani USG perut, agar organ di dalam perut terlihat jelas

• Mengonsumsi 2–3 gelas air putih 1 jam sebelum menjalani USG panggul dan tidak buang
air kecil sampai prosedur selesai

• Mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu bagi pasien yang akan menjalani USG
transvaginal

• Mengenakan pakaian khusus dan melepaskan perhiasan untuk memudahkan proses USG

Pada USG perut dan USG panggul, pasien mungkin akan diberikan suntik cairan kontras. Cairan
ini berfungsi untuk memberikan gambaran organ tubuh yang lebih jelas.

9Prosedur Ultrasonografi

Prosedur USG umumnya berlangsung selama 15–45 menit. Tahapannya tergantung pada jenis
USG yang dilakukan, sebagaimana yang dijelaskan di bawah ini:

39
USG eksternal

Tahapan USG eksternal adalah sebagai berikut:

• Pasien akan diminta untuk berbaring di tempat tidur.

• Dokter akan mengoleskan gel pelumas di bagian tubuh yang akan diperiksa untuk
melancarkan pergerakan alat pemindai atau transducer. Pasien akan merasakan sensasi dingin
ketika gel dioleskan.

• Transducer akan mengirimkan gelombang suara ke organ tubuh yang sedang diperiksa.
Gelombang suara ini akan terpantul kembali dan ditampilkan dalam bentuk gambar di monitor.

• Pasien mungkin akan diminta untuk mengubah posisi agar dokter dapat lebih mudah
menjangkau organ tubuh yang akan diperiksa.

USG internal

USG internal dilakukan melalui tahap-tahap berikut:

• Pasien akan diminta berbaring dengan panggul sedikit diangkat.

• Pada USG transvaginal, dokter akan memasukkan probe yang sudah dilapisi gel dan
pelindung steril melalui vagina. Sementara pada USG transrektal, probe akan dimasukkan
melalui anus.

• Fungsi probe sama seperti transducer, yaitu untuk mengirimkan gelombang suara ke
organ tubuh yang diperiksa. Gelombang tersebut akan dipantulkan kembali dan ditampilkan
dalam bentuk gambar di monitor.

USG endoskopi

Pada USG endoskopi, awalnya pasien akan diberikan obat penenang atau bius lokal untuk
mengurangi rasa tidak nyaman atau nyeri selama prosedur berlangsung. Setelah itu, pasien akan
diminta untuk berbaring menyamping.

Selanjutnya, dokter akan memasukkan alat endoskopi melalui mulut pasien dan mendorongnya
ke kerongkongan hingga ke bagian organ yang akan diperiksa. Sama seperti jenis USG lain,
gambar akan ditangkap melalui gelombang suara dan ditampilkan di layar monitor.

40
Setelah Ultrasonografi

Setelah USG selesai, dokter akan membersihkan gel di kulit pasien, dan pasien bisa
kembali berpakaian. Pasien yang diminta untuk menahan buang air kecil selama pemeriksaan
juga sudah diperbolehkan untuk berkemih.

Pasien diperbolehkan pulang dan beraktivitas seperti biasa setelah USG. Namun, pasien
yang diberikan obat penenang perlu menunggu beberapa jam di rumah sakit hingga efek obat
penenang mereda.

Pasien juga dianjurkan untuk tidak berkendara dan melakukan aktivitas yang
membutuhkan kewaspadaan sampai 24 jam setelah pemeriksaan. Oleh karena itu, pasien
disarankan untuk ditemani dan diantar pulang oleh keluarga atau kerabat.

Hasil USG akan diberitahukan kepada pasien setelah pemeriksaan selesai. Biasanya, hasil
USG juga akan didiskusikan dengan dokter yang merujuk pasien.

Komplikasi atau Efek Samping Ultrasonografi

USG tidak melibatkan paparan radiasi sehingga aman digunakan, terutama USG
eksternal. Namun, pada beberapa orang, bisa timbul reaksi alergi terhadap gel pelumas.

Untuk USG internal, efek samping yang dapat dialami pasien adalah rasa tidak nyaman
saat probe dimasukkan, serta reaksi alergi terhadap gel pelumas atau latex yang digunakan untuk
membungkus probe.

Sementara pada USG endoskopi, pasien dapat merasakan sakit di tenggorokan atau perut
kembung, tetapi efek samping ini hanya terjadi sementara. Meski jarang terjadi, USG endoskopi
juga bisa menyebabkan perdarahan.

Oleh karena itu, segera ke dokter jika mengalami gejala berikut setelah menjalani USG:

• Gatal-gatal dan timbul ruam di area bekas gel dioleskan

• Keputihan yang muncul setelah menjalani USG internal

• Muntah atau buang air besar berwarna hitam setelah USG endoskopi

41
2.14 Teknik Pervaginaan dan Perabdomenan pada Ultrasonografi

Ultrasonogrfi transvaginal dilakukan untuk memeriksa organ dalam sistem reproduksi


wanita, seperti rahim, saluran telur, indung telur, leher rahim, maupun vagina. Prosedur
pencitraan ini menggunakan gelombang suara yang dipancarkan melalui vagina.

USG transvaginal atau disebut dengan USG endovaginal ini, biasanya direkomendasikan
dokter untuk mendeteksi kondisi abnormal pada rahim atau mengecek kesehatan janin dalam
kandungan. USG transvaginal dilakukan dengan cara memasukkan alat USG yang menyerupai
tongkat sepanjang 5–7 cm ke dalam vagina. Prosedur ini umumnya berlangsung selama 30–60
menit dan hasilnya bisa diketahui dengan cepat.

Alasan Dilakukan USG Transvaginal

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang memerlukan USG transvaginal sesuai
rekomendasi dari dokter:

• Nyeri panggul

• Infertilitas

• Perdarahan vagina yang tidak normal

• Kehamilan ektopik

• Kista dan miom pada uterus

• Prosedur pemeriksaan lanjutan dari hasil pemeriksaan panggul yang abnormal

• Pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim atau KB spiral untuk memastikan sudah
diletakkan dengan benar.

42
USG transvaginal juga bisa dilakukan saat kehamilan, umumnya pada kehamilan minggu
ke-8. Prosedur ini juga dapat memberikan gambaran rahim yang lebih jelas di awal kehamilan.
Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan prosedur ini pada ibu hamil dengan beberapa
tujuan, seperti:

• Memastikan kehamilan

• Mengamati detak jantung janin

• Memeriksa kelainan pada plasenta

• Mencari sumber perdarahan tidak normal saat hamil

• Mendiagnosis kemungkinan keguguran

• Memeriksa kemungkinan risiko komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur

• Sejauh ini, prosedur USG transvaginal tidak memiliki risiko berbahaya karena tidak
memiliki paparan radiasi, sehingga terbilang aman untuk ibu hamil dan janin.

• Meski begitu, sebagian wanita dapat merasa tidak nyaman selama prosedur, khususnya
ketika tongkat USG dimasukkan melalui vagina. Rasa tidak nyaman ini cukup ringan dan akan
hilang setelah prosedur selesai dilakukan.

Persiapan dan Prosedur USG Transvaginal

Prosedur USG transvaginal tidak membutuhkan banyak persiapan. Namun, berdasarkan


tujuan dilakukannya prosedur, dokter akan meminta Anda untuk memulai prosedur dalam
keadaan saluran kemih kosong atau penuh sebagian. Saluran kemih penuh dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas di area panggul. Jika Anda harus memulai prosedur dengan kandung
kemih penuh, minumlah banyak cairan minimal satu jam sebelum prosedur dimulai.

Saat prosedur dimulai, dokter akan meminta Anda berbaring telentang dengan posisi kaki
terbuka sambil menekuk lutut. Selanjutnya, dokter akan memasukkan tongkat USG (transducer)
yang sudah diberi kondom dan gel pelumas ke dalam vagina. Setelah itu, tongkat USG akan
menampilkan gambar bagian dalam pinggul Anda pada layar. Selama pemeriksaan, dokter akan
memutar perlahan tongkat USG agar bisa menampilkan gambar yang lebih jelas.

Hasil USG transvaginal bisa diterima dalam waktu 24 jam. Dari hasil pemeriksaan
tersebut, dokter bisa mengamati perkembangan janin dan mendiagnosis berbagai kondisi pada
rahim, termasuk infeksi pada panggul, kehamilan ektopik, kista, miom, kanker, keguguran,
bahkan kelainan letak plasenta seperti plasenta previa.

43
Setelah diagnosis dipastikan, dokter akan mendiskusikan langkah penanganan yang tepat
berdasarkan hasil yang ditemukan. Prosedur USG transvaginal umumnya akan disarankan oleh
dokter atas indikasi khusus. Jika perlu, Anda bisa minta penjelasan lebih lanjut dari dokter
sebelum menjalani prosedur tersebut.

Kapan USG transvaginal dilakukan?

Pemeriksaan USG transvaginal dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan
dan digunakan untuk mengevaluasi kondisi-kondisi berikut:

• Menilai kondisi kehamilan dan janin, termasuk bila ada kecurigaan terhadap keguguran
atau kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).

• Pada kasus infertilitas untuk menilai penyebab dan mengevaluasi pengobatan.

• Pada kasus nyeri perut, gangguan haid dan perdarahan vagina yang abnormal.

• Kelainan pada rahim atau ovarium seperti kista, mioma, polip, infeksi.

• Memastikan IUD pada tempatnya.

• Sebagai alat bantu untuk prosedur tertentu (guided ultrasound).

Kapan USG transvaginal tidak boleh dilakukan?

Pemeriksaan USG transvaginal tidak boleh dilakukan pada kasus-kasus berikut:

• Ibu hamil dengan ketuban pecah, oleh karena meningkatkan risiko infeksi pada janin.

• Ibu hamil dengan plasenta previa (plasenta letak rendah atau menutupi jalan lahir), oleh
karena dapat memicu atau memperburuk perdarahan dari vagina.

• Himen imperforata, yaitu kondisi tidak adanya lubang pada selaput dara sehingga
menutupi liang vagina.

• Sumbatan pada vagina.

• Wanita yang belum pernah berhubungan intim.

• Baru saja menjalani pembedahan pada vagina.

44
Apa saja persiapan sebelum melakukan USG transvaginal?

Pada sebagian besar kasus, pemeriksaan USG transvaginal tidak membutuhkan banyak
persiapan. Tergantung apa yang akan dievaluasi, dokter mungkin meminta Anda untuk tidak
makan atau minum selama 12 jam sebelum pemeriksaan. Di waktu lain, Anda mungkin diminta
untuk minum hingga 6 gelas air, yang dimulai sejak 2 jam sebelum pemeriksaan dan tidak buang
air kecil agar kandung kemih penuh saat USG dilakukan.

Tampon yang digunakan kala haid perlu dikeluarkan sebelum prosedur ini dilakukan.

Bagaimana prosedur USG transvaginal dilakukan?

Langkah-langkah pemeriksaan USG transvaginal umumnya mengikuti urutan berikut:

1. Anda akan diminta untuk melepaskan pakaian, perhiasan maupun objek lain yang dapat
mengganggu pemeriksaan.

2. Anda akan diberikan gaun khusus sebagai ganti pakaian yang ditanggalkan.

3. Setelah itu, Anda akan diminta untuk berbaring di atas meja pemeriksaan sambil menekukkan
lutut.

4. Transduser transvaginal, yang berbentuk batang lurus dengan diameter yang kecil, akan
dilapisi oleh selubung plastik atau lateks (biasanya kondom) dan diberikan lubrikasi. Bila Anda
memiliki alergi lateks, pastikan dokter mengetahuinya agar digunakan selubung yang tidak
berbahan lateks.

5. Ujung transduser akan dimasukkan ke dalam liang vagina. Proses ini sedikit tidak nyaman dan
Anda akan merasakan sedikit tekanan saat transduser dimasukkan. Sensasinya kurang lebih mirip
seperti saat dokter memasukkan spekulum vagina pada pemeriksaan Pap Smear.

6. Dokter akan memutar transduser ke arah organ yang dievaluasi. Gelombang suara yang
dipancarkan oleh transduser akan dipantulkan kembali oleh organ-organ dan diterjemahkan
sebagai gambar yang tampak pada monitor.

7. Pada kasus tertentu, dokter menggunakan teknik saline infusion sonography (SIS). Ini
merupakan teknik USG transvaginal dengan memasukkan larutan garam steril ke dalam rahim
sebelum USG. Larutan garam akan sedikit meregangkan rahim sehingga menghasilkan
gambaran organ yang lebih mendetail daripada USG konvensional.

45
8. Gambaran organ dan struktur disekitarnya akan tampak pada monitor. Gambar dapat direkam
pada berbagai media untuk dilampirkan dalam rekam medis.

9. Setelah pemeriksaan selesai, transduser akan dikeluarkan kembali.

Pemeriksaan dengan prosedur ini memakan waktu sekitar 15-30 menit dan hasilnya bisa
langsung diketahui. Dokter umumnya akan menjelaskan hasil temuan pemeriksaan dan
menyampaikan apakah ada yang perlu menjadi perhatian.

Kelebihan dan kekurangan USG transvaginal

Berbeda dengan pemeriksaan yang menggunakan sinar-X, USG transvaginal tidak


menggunakan radiasi apapun. Karenanya, prosedur ini dianggap sangat aman tanpa risiko
tertentu, termasuk pada ibu hamil dan janinnya. Di samping itu, pemeriksaan USG transvaginal
tidak invasif dalam arti tidak melibatkan adanya jarum dan suntikan. Dengan demikian, tidak
menyakitkan meski ada rasa tidak nyaman saat transduser dimasukkan dan berada di dalam liang
vagina.

Dari segi teknologi, pemeriksaan dengan prosedur ini mampu menghasilkan gambaran
organ dan jaringan dengan jelas dan mendetil, yang tidak mampu ditunjukkan oleh foto Rontgen.
Satu-satunya kekurangan dari USG transvaginal adalah rasa tidak nyaman karena ada area
pribadi yang terekspos. Oleh sebab itu, umumnya Anda akan diminta untuk mengisi informed
consent, semacam izin tertulis yang menyatakan apakah Anda bersedia menjalani pemeriksaan
ini atau tidak. Bila merasa tidak nyaman atau malu, Anda dapat meminta anggota keluarga untuk
ikut menemani selama pemeriksaan berlangsung.

Bila memutuskan untuk tidak menjalani pemeriksaan USG transvaginal, 6beritahukan


petugas di fasilitas kesehatan dan minta USG transabdominal sebagai gantinya. Dalam hal ini,
Anda perlu minum 2-3 gelas air 30 menit sebelum pemeriksaan agar kandung kemih penuh.
Perlu diketahui bahwa tidak selalu USG kandungan itu dilakukan secara transvaginal. Prosedur
ini umumnya hanya disarankan dokter untuk indikasi khusus, yang penilaiannya tidak bisa atau
kurang akurat bila melalui USG transabdominal.

46
Teknik Perabdominan

Teknik pemeriksaan USG abdomen akan tergantung pada organ yang hendak diperiksa atau
abnormalitas yang ingin dicari, tapi secara umum, persiapan pasien, peralatan, posisi, dan
prosedural yang dibutuhkan untuk melakukan USG abdomen memiliki prinsip yang sama antar
pasien. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) abdomen merupakan prosedur pencitraan yang
dilakukan untuk mendiagnosis penyakit seperti batu empedu, batu ginjal, aneurisma aorta
abdominalis, neoplasma hepar, dan karsinoma pankreas. Pemeriksaan ini memanfaatkan
gelombang ultrasonik untuk menghasilkan gambaran organ-organ di dalam rongga abdomen
tanpa bersifat invasif.

Indikasi pemeriksaan USG abdomen adalah untuk menegakkan diagnosis penyakit pada
ginjal, kandung empedu, hepar, aorta abdominalis, limpa, pankreas dan organ gastrointestinal.
Kelainan yang diperiksa dapat berupa perforasi organ, perdarahan, inflamasi, batu, atau tumor.
Pasien dengan kelainan di organ-organ tersebut biasanya datang dengan keluhan nyeri perut,
nyeri pinggang, trauma abdomen, massa abdomen, atau hematuria. eknik yang digunakan dalam
pemeriksaan USG abdomen umumnya tergantung pada organ yang hendak diperiksa dan
abnormalitas yang ingin dicari. Pemeriksaan USG abdomen tidak memiliki kontraindikasi
signifikan karena prosedur ini tidak melibatkan radiasi, bersifat noninvasif, dan mudah dilakukan
.

Dokter perlu memberikan edukasi kepada pasien mengenai pemeriksaan yang hendak
dilakukan mulai dari tujuan pemeriksaan, dugaan penyakit pasien, prosedur yang akan
dijalankan, kemungkinan tindak lanjut dan terapi. Dokter juga perlu memberitahukan persiapan
yang harus dilakukan oleh pasien sebelum menjalani pemeriksaan

Teknik pemeriksaan USG (trans abdominal)

1. Posisi pasien dalam keadaan berbaring, USG ditempatkan disebelah kanan pasien.
Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien, duduk menghadap ke arah muka pasien dan layar
monitor USG.

2. Persiapan: Pada kehamilan trimester 1 sebaiknya kandung kencing terisi cukup, kandung
kencing ini berfungsi sebagai jendela akustik yang akan memperrmudah pemeriksaan.

3. Penggunaan bahan sebagai medium adalah jelli agar mudah dilalui gelombang suara

47
Teknik pemeriksaan USG (trans abdominal)

1. Posisi pasien dalam keadaan berbaring, USG ditempatkan disebelah kanan pasien.
Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien, duduk menghadap ke arah muka pasien dan layar
monitor USG.

2. Persiapan: Pada kehamilan trimester 1 sebaiknya kandung kencing terisi cukup, kandung
kencing ini berfungsi sebagai jendela akustik yang akan memperrmudah pemeriksaan.

3. Penggunaan bahan sebagai medium adalah jelli agar mudah dilalui gelombang suara

Persiapan Pasien

Sebelum menjalankan USG abdomen, dokter perlu meminta informed consent dari
pasien. Pedoman yang lama menyatakan bahwa pasien perlu berpuasa selama 4-6 jam karena
adanya makanan di dalam saluran pencernaan dapat mengganggu visualisasi organ-organ di
rongga abdomen. Namun, studi lebih lanjut menunjukkan bahwa puasa ternyata tidak
meningkatkan kualitas diagnosis. Puasa terutama tidak diperlukan bagi kasus-kasus darurat.
Sebagai persiapan USG abdomen, pasien dapat diminta meminum air untuk mengisi kandung
kemih. Kandung kemih yang terisi dapat memudahkan analisis organ-organ di regio abdomen
yang lebih rendah seperti apendiks

Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan USG abdomen adalah mesin USG dan gel
ultrasound. Mesin USG terdiri dari transducer probe, central processing unit (CPU), monitor,
keyboard dengan tombol kontrol, disk storage devices dan printer. Transducer tidak dapat
menghantarkan gelombang ultrasonik dengan optimal bila terdapat udara antara permukaannya
dengan kulit. Oleh karena itu, diperlukan gel ultrasound yang dioleskan ke permukaan perut
pasien saat melakukan pemeriksaan USG abdomen

Posisi

Pasien yang hendak menjalani pemeriksaan USG abdomen diminta berbaring dalam posisi
supinasi dengan posisi toraks sedikit lebih tinggi (10-20 derajat). Namun, pasien dapat
dipindahkan ke posisi lateral dekubitus untuk meningkatkan visualisasi struktur tertentu misalnya
kandung empedu.

48
Prosedural

Setelah pasien berbaring sesuai posisi yang diharapkan, dokter mengoleskan gel
ultrasound ke abdomen pasien dan menempelkan transducer. Dokter dapat menginstruksikan
kapan pasien perlu menarik nafas atau membuang nafas serta kapan pasien perlu mengubah
posisi untuk memudahkan visualisasi organ. Transducer akan mengeluarkan gelombang
ultrasonik yang kemudian dipantulkan kembali oleh organ-organ abdomen dan tampak di
monitor sebagai gambaran yang bisa diinterpretasikan.

Dokter dapat menilai kondisi sistem gastrointestinal (lambung, usus halus, apendiks, dan
kolon) serta kondisi hepar, kandung empedu, limpa, pankreas, dan aorta abdominalis. Kelainan
yang diperiksa dapat berupa perforasi organ, perdarahan, inflamasi, batu, atau tumor.

Perforasi saluran cerna akan menunjukkan gambaran udara bebas intraperitoneal yang dapat
ditemukan di kuadran kanan atas abdomen. Perforasi dapat disebabkan oleh tukak lambung,
trauma tumpul atau penetrasi, faktor iatrogenik, benda asing, maupun neoplasma.[3,6]

Pada kasus apendisitis akut, pemeriksaan USG dapat merupakan sebuah tantangan
apabila apendiks tidak dapat tervisualisasi dengan baik. Pada kasus ini, temuan berupa volume
cairan yang meningkat, phlegmon, dan perubahan lemak pericecal dapat mengarahkan diagnosis
ke apendisitis akut.

USG perut dapat menunjukkan kondisi seperti:

• Aneurisma aorta abdominal

• Abses

• Radang usus buntu

• Kolesistitis

• Batu empedu

• Hidronefrosis

• Batu ginjal

• Pankreatitis (peradangan pada pankreas)

• Pembesaran limpa ( splenomegali )

49
2.15 Indikasi pemeriksaan Ultrasonografi dan Echogenesity

A .indikasi indikasi pada pemeriksaan ultrasonografi

Indikasi ultrasonografi

Berdasarkan tujuan penggunaannya, USG terbagi dalam dua kategori, yaitu USG kehamilan dan
USG diagnostik. Berikut ini adalah penjelasannya:

USG Kehamilan

Beberapa tujuan dilakukannya USG kehamilan adalah:

• Memastikan terjadinya kehamilan, baik kehamilan tunggal maupun kembar

• Mengetahui usia kehamilan dan memperkirakan waktu persalinan

• Memantau perkembangan janin dan mengetahui jenis kelaminnya

• Memeriksa denyut jantung, aliran darah, dan kadar oksigen pada janin

• Mendeteksi kelainan lahir pada janin, seperti sindrom Down

• Mengetahui posisi janin (normal, melintang, atau sungsang)

• Memeriksa kadar cairan ketuban dan membantu proses pengambilan sampel cairan
ketuban (amniosentesis) bila diperlukan

• Mengecek kondisi rahim, leher rahim, indung telur, dan plasenta

• Mendeteksi kehamilan di luar rahim (kehamilan etopik), tumor, dan memastikan bila
terjadi keguguran

USG Diagnostik

USG diagnostik digunakan untuk mendeteksi sejumlah penyakit, tergantung pada bagian tubuh
yang diperiksa. Berikut ini adalah penggunaan USG diagnostik pada sejumlah organ tubuh:

50
1. USG kepala

USG kepala umumnya dilakukan untuk mendeteksi kelainan otak pada bayi, yang dapat
disebabkan oleh kelahiran prematur, cedera atau perdarahan otak, kelainan lahir seperti
hidrosefalus, infeksi, tumor, atau gangguan saraf otak.

Pada orang dewasa, USG kepala digunakan untuk mendeteksi lokasi tumor pada saat prosedur
bedah kepala.

2. USG leher

USG leher dilakukan untuk memeriksa kondisi organ di dalam leher, seperti kelenjar tiroid,
kelenjar air liur, dan pembuluh darah di leher. USG leher juga bertujuan untuk mendeteksi
benjolan, kumpulan nanah (abses), infeksi, kista, dan tumor di leher.

Dokter juga dapat memanfaatkan USG leher untuk membantu pengambilan sampel jaringan
(biopsi) di leher.

. USG mammae

USG mammae atau USG payudara bertujuan untuk mendeteksi ukuran dan lokasi benjolan di
payudara, serta mencari tahu apakah benjolan tersebut kista yang berisi cairan atau benjolan
padat.

USG payudara juga dapat dimanfaatkan untuk memandu proses pengambilan sampel jaringan
(biopsi) pada benjolan di payudara.

4. USG perut

USG perut digunakan untuk memeriksa kondisi organ hati, ginjal, limpa, empedu, dan pankreas.
Beberapa penyakit yang bisa terdeteksi melalui USG perut adalah pembesaran limpa, batu
empedu, pankreatitis, kanker hati, batu ginjal, batu kandung kemih, dan hernia.

USG perut juga digunakan untuk melihat aliran darah di dalam perut, serta sebagai pemandu saat
melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) pada organ dalam perut, maupun saat
mengeluarkan nanah dari rongga perut.

5. USG panggul

USG panggul dilakukan untuk mendeteksi kelainan atau penyakit di rahim, leher rahim, indung
telur, saluran indung telur (tuba falopi), vagina, dan kandung kemih. USG panggul juga bisa
mendeteksi kondisi seperti miom, tumor atau kanker rahim, radang panggul, gangguan prostat,
dan kemandulan.

51
B. Aspek ekogenesitas pada ultasonografi

Ekogenisitas (terkadang salah eja sebagai ekogenisitas) atau ekogenitas adalah


kemampuan untuk memantulkan gema, misalnya mengembalikan sinyal pada pemeriksaan USG
medis . Dengan kata lain, ekogenisitas lebih tinggi ketika permukaan memantulkan gema suara
yang memantulkan gelombang suara yang meningkat. Jaringan yang memiliki ekogenisitas lebih
tinggi disebut "hiperekogenik" dan biasanya ditampilkan dengan warna lebih terang pada gambar
di ultrasonografi medis . Sebaliknya, jaringan dengan ekogenisitas lebih rendah disebut
"hipoekogenik" dan biasanya ditampilkan dalam warna yang lebih gelap. Area yang tidak
memiliki ekogenisitas disebut "anekogenik" dan biasanya ditampilkan sebagai area yang gelap
gulita. Ekogenisitas dapat ditingkatkan dengan pemberian zat kontras gelembung mikro berisi
gas secara intravena ke dalam sirkulasi sistemik, dengan prosedur yang disebut ultrasonografi
dengan kontras .

Hal ini karena gelembung mikro mempunyai tingkat ekogenisitas yang tinggi. Ketika
gelembung gas terperangkap dalam medan frekuensi ultrasonik , gelembung tersebut
memampatkan , berosilasi , dan memantulkan gema yang khas. Hal ini menghasilkan sonogram
yang kuat dan unik dalam ultrasound dengan kontras yang ditingkatkan. Inti gas dapat terdiri dari
udara , atau gas berat seperti perfluorokarbon , atau nitrogen . [2]Gas berat kurang larut dalam air
sehingga kecil kemungkinannya untuk keluar dari gelembung mikro sehingga mengganggu
ekogenisitasnya (McCulloch et al. , 2000). Oleh karena itu, gelembung mikro dengan inti gas
yang berat kemungkinan besar akan bertahan lebih lama dalam sirkulasi.

Pencitraan USG adalah modalitas serbaguna yang sering digunakan dalam pengobatan klinis,
kemungkinan besar karena biayanya yang rendah, risiko rendah bagi pasien, dan kemampuan
untuk memberikan gambar secara real time. Ultrasonografi yang biasanya digunakan dalam
pengaturan klinis memiliki frekuensi antara 2 dan 12 MHz. Frekuensi yang lebih rendah
menghasilkan resolusi yang lebih besar tetapi penetrasi kedalamannya terbatas; frekuensi yang
lebih tinggi menghasilkan resolusi yang lebih besar, tetapi kedalaman penetrasi terbatas.
Ultrasonografi frekuensi tinggi (HFUS) menjanjikan deteksi perubahan tertentu pada kulit dan
hal ini berimplikasi pada deteksi dini perubahan yang terkait dengan pembentukan ulkus
dekubitus dan penyembuhan luka.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan gambaran umum mengenai penggunaan
HFUS pada kulit dan memberikan beberapa diskusi mengenai kegunaannya dalam mendeteksi
perubahan kulit yang berhubungan dengan tekanan. Pencitraan USG telah menjadi salah satu
modalitas pencitraan yang paling serbaguna dan sering digunakan dalam pengobatan klinis,
kemungkinan besar karena biayanya yang rendah, kemampuan pengulangan yang tidak terbatas
dengan nilai diagnostik yang tinggi, risiko yang relatif rendah bagi pasien, dan kemampuannya
untuk memberikan gambar secara real time.

52
2.16 Aspek Sonofatografi

A. Cara dasar penggunaan ultrasonografi

USG bekerja dengan cara memancarkan gelombang ultrasound melalui sebuah transducer
dengan media perantara gel, kemudian gelombang ultrasound tersebut akan dipantulkan kembali
dalam bentuk gambar di sebuah layar monitor.

Cara Kerja USG

USG menggunakan tenaga ultrasound frekuensi tinggi yang ditransmit ke bagian tubuh
sehingga struktur organ dalam dan kondisi patologis dapat terlihat pada monitor. USG sendiri
memiliki beberapa komponen penting untuk penunjang penyakit. Beberapa komponen dan cara
kerja setiap bagian komponen antara lain:

1. Transduser

Transduser merupakan komponen pada alat USG yang berbentuk gagang pipih yang mudah
digenggam oleh tangan. Ujungnya berbentuk hampir setengah yang ditempelkan di dinding
bagian perut atas atau bawah. Gelombang ultrasound akan masuk ke bagian tubuh dan
dipantulkan kembali sehingga struktur organ dapat terlihat di monitor.

2. Monitor USG

Monitor berfungsi untuk memperlihat gambar hasil dari transuder. Monitor USG yang normal
berbentuk piksel hitam putih. Butuh keahlian khusus untuk membaca hasil USG, terutama oleh
dokter spesialis kandungan atau dokter spesialis radiologi.

3. Mesin USG

Mesin USG memiliki CPU dan komponen gelombang Gelombang elektrik dan memantulkannya
dari dan ke transduser.

USG mencakup beberapa langkah berikut:

1. Pasien berada dalam posisi berbaring.

2. Dokter akan mengoleskan gel khusus pada kulit di area pemeriksaan.

3. Transducer ditempelkan dan digerakkan di area tersebut.

4. Gelombang dari transducer akan direkam dan diubah menjadi gambar pada monitor.

-
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ultrasonografi (USG) adalah prosedur pengambilan gambar dari bagian tubuh
tertentu. Ini dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi. Prosedur
ini menunjang ketepatan dalam mendiagnosis penyakit. Hasilnya dapat mengarahkan
pengobatan untuk berbagai penyakit yang dialami. tindakan medis berupa pemindaian
organ tubuh manusia menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Tindakan medis berupa pemindaian organ tubuh manusia menggunakan
gelombang suara berfrekuensi tinggi

Anda mungkin juga menyukai