Escherichia Coli PDF
Escherichia Coli PDF
NIM : AK 816008
SEMESTER : IV
KELAS :B
Kasus infeksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan dunia, terutama di
negara-negara berkembang. Infeksi dapat disebabkan oleh organisme patogen, baik
virus, parasit, jamur, maupun bakteri. Salah satu bakteri penyebab infeksi yang sering
ditemukan adalah Escherichia coli (E. coli). E.coli merupakan penyebab 80% infeksi
saluran kemih di negara maju, 50% penyebab pneumonia dengan umur rata-rata
penderita 53 tahun, penyebab 80% meningitis pada neonatus dan juga dapat
menyebabkan diare.
Kecepatan berkembang biak bakteri ini berada pada interval 20 menit jika
faktor media, derajat keasaman, dan suhu sesuai. Selain tersebar di banyak tempat
dan kondisi, bakteri ini tahan terhadap suhu, bahkan pada suhu ekstrim sekalipun.
Suhu yang baik untuk pertumbuhan bakteri ini adalah antara 8 OC – 46 OC, tetapi
suhu optimalnya adalah 37 OC. Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat hidup
dalam tubuh manusia dan vertebrata lainnya (Dwidjoseputro, 1978:82)
E. coli merupakan bagian dari mikrobiota normal saluran pencernaan.
E. coli dapat berpindah karena adanya kegiatan seperti dari tangan ke mulut atau
dengan pemindahan pasif lewat minuman. E. coli dalam usus besar bersifat patogen
jika melebihi jumlah normalnya. Strain tertentu dapat menyebabkan peradangan
selaput perut dan usus (gastroenteritis) (Pelczar dan Chan, 1988:809-810). Bakteri
ini menjadi patogen berbahaya apabila hidup di luar usus seperti pada saluran
kemih, yang dapat mengakibatkan peradangan selaput lendir (sistitis) (Pelczar dan
Chan, 1988:545).
E. Coli merupakan organisme penghuni utama di usus besar, hidupnya
komensalisme dalam kolon manusia dan diduga berperan dalam pembentukan
vitamin K yang berperan penting untuk pembekuan darah. Dari berbagai
penelitian, menunjukkan bahwa beberapa strain E. coli juga dapat menyebabkan
wabah diare atau muntaber, terutama pada anak-anak.
Berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak lepas dari
keberadaan bakteri di dalamnya. Namun, jika makanan dan minuman tersebut
diolah secara higienis, mungkin bakteri di dalamnya masih memiliki batas
toleransi untuk dikonsumsi terutama bakteri patogen penyebab penyakit.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) keberadaan E. coli pada bahan pangan
(makanan dan minuman) berjumlah 0 (nol) koloni dalam 100 ml air.
1.2 Klasifikasi
Klasifikasi E. coli menurut Songer dan Post (2005) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
1.3 Morfologi
Bakteri E. coli merupakan spesies dengan habitat alami dalam saluran
pencernaan manusia maupun hewan. E. coli pertama kali diisolasi oleh Theodor
Escherich dari tinja seorang anak kecil pada tahun 1885. Bakteri ini berbentuk
batang, berukuran 0,4-0,7 x 1,0-3,0 μ m, termasuk gram negatif, dapat hidup soliter
maupun berkelompok, umumnya motil, tidak membentuk spora, serta fakultatif
anaerob (Gambar 1) (Carter & Wise 2004).
Struktur sel E. coli dikelilingi oleh membran sel, terdiri dari sitoplasma
yang mengandung nukleoprotein (Gambar 3). Membran sel E. coli ditutupi oleh
dinding sel berlapis kapsul. Flagela dan pili E. coli menjulur dari permukaan sel
(Gambar 2) (Tizard 2004). Tiga struktur antigen utama permukaan yang digunakan
untuk membedakan serotipe golongan E. coli adalah dinding sel, kapsul dan flagela.
Dinding sel E. coli berupa lipopolisakarida yang bersifat pirogen dan menghasilkan
endotoksin serta diklasifikasikan sebagai antigen O. Kapsul E. coli berupa
polisakarida yang dapat melindungi membran luar dari fagositik dan sistem
komplemen, diklasifikasikan sebagai antigen K. Flagela E. coli terdiri dari protein
yang bersifat antigenik dan dikenal sebagai antigen H. Faktor virulensi E. coli juga
disebabkan oleh enterotoksin, hemolisin kolisin, siderophor, dan molekul pengikat
besi (aerobaktin dan entrobaktin) (Quinn et al. 2002).
Gambar 2. E. coli dengan pili dan flagella
Ada enam grup E. coli patogen yang telah diidentifikasi. Masing-masing grup
memiliki virulensi dan mekanisme patogenik yang berbeda serta inang yang spesifik
(Duffy 2006). Galur E. coli yang menyerang manusia diklasifikasikan ke dalam enam
grup yaitu enteropathogenic E. coli (EPEC), enterotoxigenic E. coli (ETEC),
enterohemorrhagic E. coli (EHEC), enteroinvasive E. coli (EIEC), diffuse-adhering
E. coli (DAEC), dan enteroaggregative E. coli (EAEC) (Duffy 2006; Meng dan
Schroeder 2007; Bhunia 2008; Laury et al. 2009; Manning 2010). Pembagian grup
utama dari E. coli berdasarkan mekanisme infeksi dapat dilihat pada Tabel berikut :
1.4 Patogenesis
a. Enteropatogenic E. Coli (EPEC) dapat menempel pada sel mukosa usus halus
sehingga menyebabkan hilangnya mikrovili (penumpulan) dan terkadang
EPEC masuk ke dalam mukosa. Infeksi EPEC menyebabkan diare encer yang
biasanya sembuh sendiri tapi dapat pula menjadi kronis.
Selain infeksi saluran kemih E. Coli dapat menyebabkan diare. E. Coli ini
diklasifikasikan berdasarkan sifat virulensinya dan masing-masing kelompok
menyebabkan diare dengan mekanisme yang berbeda. Sifat perlekatan sel epitel usus
halus atau usus besar dan pembentukan toksin dikodekan dan dikontrol oleh gen di
plasmid (Brooks., et al 2007). Diare yang disebabkan E. Coli seringkali berupa diare
berdarah dan dapat berkembang menjadi Hemolytic Uremic Syndrome (HUS) yang
ditandai dengan gagal ginjal akut, trombositopenia dan anemia hemolitik
(Boltonetal., 2009; Nirwati et al., 2008).
Adams MR, Moss MO. 2008. Food Microbiology 3rd Edition. Cambridge: RSC Pub.
Carter GR, Wise DJ. 2004. Essential of Veterinary Bacteriology and Mycology. 6 th Ed.
Iowa: Blackwell Publishing.
Dwidjoseputro. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Malang : Djambatan.
Forsythe SJ. 2000. The Microbiology of Safe Food. London: Blackwell Science.
Manning SD. 2010. Escherichia Coli Infections. New York: Infobase Publishing.Hlm:
16.
Quinn PJ, Markey BK, Carter ME, Donnelly WJ, Leonard FC. 2002. Veterinary
Microbiology and Microbial Disease. London (GB): Blackwell Science.
Ray B. 2004. Fundamental Food Microbiology, Ed. ke-3. Washington, DC: CRC
PrSonger JG.
Post KW. 2005. Veterinary Microbiology Bacterial and Fungal Agents of Animal
Disease. New York : CRC Pr.
Brooks.2007.Mikrobiologi Kedokteran.Jakarta:EGC.