Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO.

1, APRIL 2018 | 37

PENGENALAN POLA HURUF HIJAIYAH KHAT KUFI DENGAN METODE


DETEKSI TEPI SOBEL BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN
BACKPROPAGATION

Irvan Faturrahman1, Arini2, Fitri Mintarsih3


1,2,3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
irvanfaturr1@gmail.com,arini@uinjkt.ac.id, mintarsihf@gmail.com

ABSTRAK

Khat kufi memiliki bentuk huruf hijaiyah yang unik berbentuk kotak. Banyak penelitian yang
membahas pengenalan huruf hijaiyah namun untuk spesifik khat belum ada. Pada penelitian ini
penulis melakukan simulasi pengenalan pola huruf hijaiyah khat kufi menggunakan deteksi tepi sobel
dan jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan menggunakan parameter uji learning rate dan
epoch. Simulasi dilakukan 28 target huruf hijaiyah dengan learning rate 0.01, 0.05, 0.1, 0.5, dan epoch
25, 1000, 3000, 5000, 10000. Akurasi terbaik didapatkan pada learning rate 0.01 dan epoch 10000
yaitu 100%. Penelitian ini dapat dikembangkan menggunakan deteksi tepi canny, prewitt, atau robert
serta JST LVQ, ADALINE, atau RBF.

Kata Kunci: Khat Kufi, Deteksi Tepi Sobel, Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation, Simulasi

ABSTRACT

Khat kufi has a unique hijaiyah shape that is square in shape. Much of the research that discusses the
introduction of the hijaiyah letters but for the specifics khat does not yet exist. In this study, the author
performs a simulation of hijaiyah khat kufi pattern recognition using sobel edge detection and artificial
neural network backpropagation using learning rate test and epoch parameters. The simulation has
been done on 28 target letters hijaiyah with learning rate 0.01, 0.05, 0.1, 0.5, and epoch 25, 1000,
3000, 5000, 10000. The best accuracy obtained at learning rate 0.01 and epoch 10000 is 100%. This
research can be developed using canny edge detection, prewitt, or robert and also JST LVQ,
ADALINE, or RBF.

Keywords: Khat Kufi, Detection Of Sobel Edge, Backpropagation Artificial Neural Networks,
Simulation
DOI : 10.15408/jti.v11i1.6262

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
38 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018

I. PENDAHULUAN backpropagation termasuk ke dalam lapisan


terawasi (supervised) yang mana terdapat
1.1 Latar Belakang sepasang data (masukan-target-keluaran) yang
Seni kaligrafi yang merupakan kebesaran dipakai untuk melatih bobot yang diinginkan,
seni Islam, lahir di tengah-tengah dunia dan algoritma backpropagation mampu
arsitektur dengan segar bugar. Ini dapat mengenali pola yang akan digunakan selama
dibuktikan pada aneka ragam hiasan kaligrafi pelatihan serta kemampuan jaringan untuk
yang memenuhi masjid-masjid dan bangunan- memberikan respon yang benar terhadap pola
bangunan lainnya, yang ditumpahkan dalam masukan yang serupa (tapi tidak sama) dengan
paduan ayat-ayat al-Qur’an yang mulia, hadits- pola yang dipakai selama pelatihan [2].
hadits atau kata-kata hikmat para ulama Peneliti juga menggunakan teknik operasi
bijaksana. Kaligrafi sendiri mempunyai jenisnya pengolahan citra, yaitu deteksi tepi. Deteksi tepi
masing-masing, salah satunya adalah khat kufi. sangat penting dalam pengolahan citra karena
Khat kufi merupakan khat yang paling tua di pendeteksian tepi melingkupi informasi di dalam
antara teman-temannya. Selain karena usianya, citra. Dimana, tepi memberikan batas-batas
kaligrafi ini terkenal dengan bentuknya yang objek citra. Tujuan operasi pendeteksian tepi
kotak-kotak. Karenanya, kaligrafi ini cukup adalah untuk meningkatkan penampakan garis
mudah digoreskan jika ada mistar di sisi kita. batas suatu daerah atau objek di dalam citra. Ada
Kufi merupakan salah satu khat paling populer banyak metode pendeteksian tepi, salah satunya
untuk dekorasi masjid. Karena bentuknya yang adalah sobel. Sobel merupakan salah satu metode
kotak-kotak khat kufi sangat mudah dibedakan deteksi tepi yang memiliki kelebihan yaitu
dalam penulisan dengan khat lainnya [1]. kemampuan untuk mengurangi noise sebelum
Kaligrafi sendiri biasanya ditulis tangan oleh melakukan perhitungan deteksi [3].
seseorang yang bisa disebut dengan khatat. Sebelumnya telah banyak penelitian
Setiap khatat mempunyai teknik tersendiri dalam mengenai pengolahan citra pada pengenalan pola
menulisakan kaligrafi. Namun untuk dapat menggunakan jaringan syaraf tiruan
membaca sebuah kaligrafi seseorang perlu backpropagation diantaranya penelitian yang
memahami bentuk dari masing-masing huruf dilakukan oleh [4], [5], [6], dan [7]. Semua
hijaiyah terlebih dahulu. Menurut Ketua UKM penelitian tersebut melakukan pengenalan pola
Lemka UIN Syarif Hidayatullah periode 2014- huruf seperti huruf hijaiyah dan huruf aksara
2016, Mochammad Sholeh, walaupun seseorang Lampung serta identifikasi jenis kaligrafi yang
telah mengetahui bagaimana bentuk dan pola memberikan hasil cukup optimal dalam
dari huruf hijaiyah yang ditulis dengan gaya pengenalan pola. Namun untuk penelitian
biasa seperti yang ada dalam al-Qur’an sekarang mengenai pengenalan pola huruf hijaiyah dengan
ini, tetap saja akan sulit untuk membaca sebuah spesifik khat dengan kombinasi jaringan syaraf
tulisan kaligrafi. Oleh karena itu kita harus tiruan backpropagation dan deteksi tepi sobel
memahami betul bagaimana bentuk dan pola belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga
huruf hijaiyah dengan spesifik khat, disini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
peneliti menggunakan khat kufi. Sebab jika tidak mengenai pengenalan pola huruf hijaiyah dengan
bisa mengenali huruf hijaiyah maka akan sulit khat kufi.
untuk membacanya. Untuk khat kufi sendiri Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti
memiliki bentuk huruf hijaiyah yang hampir ingin melakukan sebuah pengenalan pola huruf
sama dan unik satu dengan yang lainnya. hijaiyah khat kufi dan menjadikannya sebagai
Biasanya orang hanya mengira-ngira huruf bahan kajian yang dituangkan dalam bentuk
hijaiyah tersebut. Sehingga perlu suatu program penelitian dengan judul “Pengenalan Pola Huruf
yang dapat mengenali huruf hijaiyah dengan khat Hijaiyah Khat Kufi dengan Metode Deteksi Tepi
kufi. Program tersebut difungsikan untuk Sobel Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan
mengenali karakter huruf hijaiyah dengan khat Backpropagation”.
kufi yang kemudian memberikan solusi bagi
mesin untuk dapat mengenalinya. 1.2 Rumusan Masalah
Pada penelitian ini peneliti melakukan Berdasarkan latar belakang yang telah
pengenalan pola huruf hijaiyah khat kufi dengan diuraikan sebelumnya, rumusan masalah yang
menggunakan jaringan syaraf tiruan algoritma akan diangkat dalam penelitian ini adalah
backpropagation. Peneliti menggunakan bagaimana menerapkan metode jaringan syaraf
algoritma backpropagation karena algoritma

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018 | 39

tiruan backpropagation dan deteksi tepi sobel 2.2 Pengenalan Pola


untuk mengenali pola huruf hijaiyah khat kufi. Secara umum pengenalan pola adalah suatu
ilmu untuk mengklasifikasikan atau
1.3 Batasan Masalah menggambarkan sesuatu berdasarkan
Pada penelitian ini untuk lebih memusatkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat
masalah yang ada agar tidak menyimpang dari utama dari suatu objek. Pola bisa merupakan
topik maka batasan masalah hanya akan kumpulan hasil pengukuran atau pemantauan
membahas: dan bisa dinyatakan dalam notasi vektor atau
1. Penelitian ini hanya membahas pengenalan matriks [3].
pola satu jenis khat yaitu khat kufi.
2. Citra input berupa 28 huruf hijaiyah khat 2.3 Deteksi Tepi Sobel
kufi dua dimensi hasil scan dan jenis font Operator sobel adalah salah satu operator
shafa menggunakan software Nonosoft yang menghindari adanya perhitungan gradien di
Khot dengan posisi citra tegak dan arah titik interpolasi. Operator sobel menggunakan 2
penulisan horisontal. matriks berukuran 3x3 yaitu matriks Gx dan Gy.
3. Pengolahan citra yang digunakan dalam Kedua matriks tersebut digunakan untuk
penelitian adalah scaling, grayscale, menghitung perbedaan warna pada piksel yang
deteksi tepi sobel, thresholding, dan dilasi. sedang dihitung dengan piksel di sekitarnya
4. Proses pengenalan pola menggunakan secara horisontal dan vertikal. Matriks Gx
jaringan syaraf tiruan backpropagation digunakan untuk menghitung secara horisontal
dengan menggunakan skenario dari nilai dan matriks Gy secara vertikal [8].
learning rate dan jumlah epoch sebagai
parameter pelatihan.
5. Dalam penelitian ini perangkat keras yang
digunakan hanya berupa laptop sebagai
media untuk perancangan software Matlab
dan pengujian sistem.
6. Output dari penelitian ini menghasilkan
simulasi pengenalan pola huruf hijaiyah
khat kufi.
Gambar 1. Matriks metode Sobel
II. LANDASAN TEORI
2.4 Jaringan Syaraf Tiruan
2.1 Khat Kufi Menurut Fausett dalam [9], jaringan syaraf
Kufi termasuk tulisan paling dominan pada tiruan adalah generalisasi dari pemodelan syaraf
zaman dahulu. Ia dibuat setelah berdirinya dua biologi dengan asumsi-asumsi antara lain:
kota muslim yaitu Basrah dan Kufah pada 1. Pemrosesan informasi terletak pada
dekade kedua era Islam sekitar abad ke-8 sejumlah komponen yang dinamakan
Masehi. Ia memiliki bentuk huruf yang neuron.
proporsional kaku dan persegi. Dari kata Kufah 2. Sinyal merambat antara satu neuron ke
maka tulisan ini dikenal dengan Kufi. Ciri pokok neuron-neuron lainnya melalui jalur
tulisan kufi sangat jelas, yakni berukuran penghubung.
seimbang yang spesifik dengan sifat bersudut- 3. Tiap jalur penghubung memiliki bobot dan
sudut atau persegi menyolok, memiliki sapuan- mengalikan besar nilai sinyal yang masuk
sapuan garis vertikal pendek dan garis-garis (jenis neuron tertentu).
horizontal yang memanjang dalam ukuran sama 4. Tiap neuron menerapkan fungsi aktivasi
lebar. Akan tampak bahwa tulisan berbentuk (biasanya nonlinear) yang menjumlahkan
empat persegi panjang. Dalam gaya hias atau semua masukan untuk menentukan sinyal
iluminasi, ukuran tersebut terkadang tidak keluarannya.
mengikat betul. Misalnya, pada sapuan garis 5. Tiap jaringan ditentukan oleh arsitektur
vertikal yang dibikin panjang-panjang melebihi pola jaringan, bobot pada koneksi dan
garis-garis horisontalnya. Namun tetap harus fungsi aktivasi.
ditekankan, bahwa tulisan kufi adalah tulisan
bersiku-siku [1].

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
40 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018

2.5 Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation


Backpropagation merupakan salah satu
algoritma pelatihan terawasi. Algoritma ini biasa Fase II: Propagasi Mundur
digunakan untuk mengubah bobot-bobot yang Langkah 6: Hitung faktor δ unit keluaran
terhubung dengan neuron-neuron yang ada pada berdasarkan kesalahan di setiap unit keluaran
lapisan tersembunyinya. Backpropagation yk (k = 1, 2, ...., m).
menggunakan error output untuk mengubah nilai
bobot-bobotnya dalam arah mundur (backward). δk merupakan unit kesalahan yang akan dipakai
Backpropagation memiliki beberapa unit dalam perubahan bobot layer dibawahnya
yang ada dalam satu atau lebih layer (langkah 7).
tersembunyi. Gambar 2 di bawah ini merupakan Hitung suku perubahan bobot wkj (yang akan
arsitektur backpropagation dengan n buah dipakai nanti untuk merubah bobot wkj) dengan
masukan (ditambah sebuah bias), sebuah layer laju percepatan α.
tersembunyi yang terdiri dari p unit (ditambah k = 1, 2, ..., n; j = 0, 1, ...., p
sebuah bias), serta m buah unit keluaran [2]. Langkah 7: Hitung faktor δ unit tersembunyi
berdasarkan kesalahan di setiap unit
tersembunyi zj (j – 1, 2, ...., p).

Faktor δ unit tersembunyi:

Hitung suku perubahan bobot vij (yang akan


dipakai nanti untuk merubah bobot vij).
; j = 1, 2, ...., p; i = 0, 1, ...., n
Fase III: Perubahan Bobot
Gambar 2. Proses backpropagtion Langkah 8: Hitung semua perubahan bobot.
Perubahan bobot garis yang menuju ke unit
Algoritma backpropagation untuk keluaran
pelatihan dengan jaringan satu layer
tersembunyi (menggunakan fungsi aktivasi (k = 1, 2, ...., m ; j = 0, 1, ...., p)
sigmoid biner) adalah sebagai berikut: Perubahan bobot garis yang menuju ke unit
Langkah 0: Inisialisasi semua bobot dengan tersembunyi
bilangan acak kecil.
Langkah 1: Jika kondisi penghentian belum (j = 1, 2, ...., p ; i = 0, 1, ...., n)
terpenuhi, lakukan langkah 2-9.
Fase I: Propagasi maju 2.6 Metode Simulasi
Langkah 2: Untuk setiap pasang data Konsep sistem simulasi muncul dan
pelatihan, lakukan langkah 3-8. dilaksanakan pada permulaan tahun 1950-an.
Langkah 3: Tiap unit masukan menerima Konsep ini muncul sebagai akibat dari
sinyal dan meneruskannya ke unit tersembunyi terjadinya berbagai perubahan di dalam
di atasnya. memandang persoalan, dimana suatu
Langakah 4: Hitung semua keluaran unit persoalan dianggap dapat diuraikan menurut
tersembunyi zj bagian-bagian yang berinteraksi secara
(j = 1, 2, ...., p). simultan. Perubahan-perubahan semacam ini
secara nyata dapat diamati dalam percobaan.
Sistem simulasi memberikan hasil yang layak
(feasible) pada EDP, dimana hasilnya dapat
diperoleh dengan cepat. Simulasi juga
Langkah 5: Hitung semua keluaran jaringan memberikan kemungkinan untuk mengerjakan
di unit yk. seluruh bagian dalam sistem analisis yang
(k = 1, 2, ...., m). sebenarnya merupakan persoalan yang
kompleks yang harus dikerjakan dengan
analisis [10]. Tahapan simulasi sebagai
berikut.

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018 | 41

1. Formulasi Permasalahan (Problem komputer, maka akan dilanjutkan dengan


Formulation) tahap berikutnya.
2. Pemodelan Formulasi (Modelling 6. Experimental Design
Formulation) Desain eksperimen menjelaskan bagaimana
3. Persiapan Pengambilan Data (Data data input didapatkan untuk pelaksanaan
Preparation) percobaan pada model. Dalam hal ini
4. Penulisan Program (Write Program) sampel huruf hijaiyah khat kufi.
5. Verifikasi dan Validasi (Verification and 7. Tactical Planning
Validation) Dalam perencanaan ini dibutuhkan
6. Desain Eksperimen (Experimental pemeriksaan kembali terhadap hasil dari
Design) tahap desain eksperimen. Pemeriksaan
7. Perencanaan Taktis (Tactical Planning) dilakukan dengan menyesuaikan sampel
8. Pelaksanaan Percobaan (Experiment yang telah disediakan dengan hasil sampel
Done) huruf hijaiyah yang seharusnya.
9. Model Terpakai (Useful Model) 8. Experiment Done
10. Dokumentasi (Documentation) Penulis melakukan percobaan dengan
memasukkan data input pada program yang
III. METODOLOGI PENELITIAN telah dibuat dan lolos tahap verifikasi. Jika
hasil percobaan sesuai kebutuhan penulis,
3.1 Metode Pengumpulan Data maka program tersebut dapat digunakan
Tahapan pengumpulan data yang digunakan sebagai model.
dalam penelitian adalah sebagai berikut: 9. Useful Model
1. Studi Pustaka dan Literatur Sejenis Model yang telah selesai dilakukan
2. Wawancara percobaan untuk memeriksa kesesuaian
program yang dibuat dengan model yang
3.2 Metode Simulasi diinginkan, selanjutnya digunakan untuk
1. Problem Formulation mendapatkan data yang digunakan penulis
Pada tahap ini penulis mengumpulkan data untuk dianalisis tingkat akurasi.
dan menganalisis masalah dari hasil studi 10. Documentation
pustaka dan wawancara. Langkah ini dilakukan dengan merekam
2. Modelling Formulation program yang telah dibuat menjadi model
Setelah permasalahan dirumuskan, simulasi dan mendokumentasikan hasil
selanjutnya dibuat pemodelan yang akan analisis ke dalam sebuah laporan.
digunakan untuk melakukan simulasi
pelatihan dan identifikasi pola huruf
hijaiyah menggunakan jaringan syaraf
tiruan backpropagation dengan diawali pra-
proses citra menggunakan deteksi tepi
sobel.
3. Data Preparation
Langkah selanjutnya yaitu menentukan
input yang akan di proses dan output yang
akan didapat.
4. Write Program
Tahap selanjutnya yaitu pengkodean. Pada
tahap ini, aplikasi yang akan digunakan
untuk simulasi dibuat dengan MATLAB
(Matrix Laboratory) sesuai pemodelan
yang dibuat pada tahap kedua.
5. Verification and Validation
Selanjutnya memeriksa kesesuaian program
dengan simulasi yang diinginkan. Selain
itu, dilakukan debugging dan perbaikan
berupa pengeditan pada program. Jika
program yang dibuat dapat berjalan di

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
42 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018

3.3 Kerangka Berpikir

Gambar 3. Kerangka pemikiran

IV. IMPLEMENTASI SIMULASI DAN melakukan simulasi pada sistem yang telah
EKSPERIMEN dibuat dengan parameter pengaruh hasil
jaringan, learning rate, maksimal epoch
4.1 Problem Formulation terhadap akurasi pengenalan.
Berdasarkan permasalahan yang telah
dipaparkan sebelumnya, penulis menerapkan 4.2 Modelling Formulation
gabungan dari salah satu metode pengolahan Simulasi sistem dibuat berdasarkan
citra dan jaringan syaraf tiruan yaitu, deteksi tepi pemodelan yang dirancang pada tahap ini.
sobel dan jaringan syaraf tiruan Sistem dibuat untuk dapat menjalankan tahap
backpropagation. Penerapan ini diharapkan pelatihan dan identifikasi dari metode jaringan
dapat menghasilkan proses pembelajaran pada syaraf tiruan backpropagation.
sistem menggunakan jaringan syaraf tiruan
backpropagation yang nantinya akan
memberikan hasil pengenalan pola huruf hijaiyah
khatkufi.
Pada penelitian ini, masalah yang harus
diselesaikan adalah bagaimana menerapkan
metode jaringan syaraf tiruan backpropagation
dan deteksi tepi sobel untuk mengenali pola
huruf hijaiyah khat kufi. Penulis akan

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018 | 43

1. Pra Proses Citra

Gambar 4. Gambaran umum pengenalan pola


huruf

4.3 Data Preparation


Gambar 5. Verifikasi pra proses citra
Simulasi berjalan dengan skenario simulasi
berikut:
2. Pelatihan
Tabel 1. Skenario simulasi
Nilai
Indikator Jumlah
Skenario Learning Keterangan
Penilaian Epoch
Rate
Pengaruh LR1 25 0.01 Nilai
Nilai Default
Learning LR2 25 0.05
Rate LR3 25 0.1
LR4 25 0.5
Pengaruh E1 1000 0.01
Jumlah E2 3000 0.01
Epoch E3 5000 0.01
E4 10000 0.01

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Verification and Validation


Verifikasi dan validasi dilakukan dengan
memeriksa kesesuaian program yang telah dibuat
dengan hasil dari debugging program pada
komputer.

Gambar 6. Verifikasi pelatihan

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
44 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018

3. Identifikasi 5.6 Documentation


Setelah dilakukan pengujian berdasarkan
skenario yang sebelumnya terhadap sampel-
sampel citra huruf hijaiyah khat kufi, maka
didapat hasil sebagai berikut.

Tabel 2 Tingkat akurasi hasil uji coba skenario


No Skenario Akurasi No Skenario Akurasi
1 LR1 3,57% 5 E1 56,25%
2 LR2 3,57% 6 E2 81,25%
Gambar 7. Verifikasi identifikasi 3 LR3 3,57% 7 E3 94,64%
4 LR4 3,57% 8 E4 100%
5.2 Experimental Design
Data simulasi yang digunakan berukuran Hasil rangkuman pada Tabel 2 terlihat
300x300 piksel menggunakan tools Adobe bahwa skenario E4 memiliki nilai akurasi
Photoshop. Data terbagi menjadi dua, yaitu data tertinggi yaitu mencapai 100%. Pada tabel
latih dan data uji. Data latih untuk simulasi ini tersebut juga terlihat bahwa skenario LR1,
terdiri dari dua sampel pada masing-masing LR2, LR3, dan LR4 memiliki akurasi paling
huruf hijaiyah tersebut. Untuk data uji, citra kecil jika dibandingkan dengan skenario
hijaiyah khatkufi diambil dari hasil tulisan epoch. Hal itu disebabkan oleh beberapa
tangan anggota UKM Lemka UIN Syarif faktor, diantaranya yaitu:
Hidayatullah Jakarta (Ahmad Kusairi) dan font 1. Pengaruh perbedaan masing-masing
huruf shafa pada software Nonosoft Khot. Data sampel
uji juga dibuat berukuran 300 x 300 piksel yang Pada penelitian menggunakan dua sampel
nantinya akan di resize oleh sistem pada tahap berbeda dengan masing-masing sampel
scaling hingga berukuran 30 x 30 piksel. Sama diberikan satu sampel lain untuk melihat
dengan data latih, data uji untuk 28 pola huruf perbedaan hasil backpropagation-nya.
hijaiyah terdiri dari dua sampel terhadap Terlihat sedikit perbedaan pada sampel
masing-masing huruf hijaiyah. yang sama sehingga nilai output pelatihan
dan output identifikasi hampir mendekati
5.3 Tactical Planning satu dengan yang lain
Simulasi dilakukan pada 28 huruf hijaiyah 2. Pengaruh pengolahan
khat kufi. Masing-masing huruf hijaiyah Tahap scaling pada pengolahan citra (pra-
dibutuhkan dua sampel sebagai data latih. proses) dan identifikasi akan menentukan
Sehingga perhitungan jumlah data sampel yang akurasi sistem. Semakin besar ukuran citra
dibutuhkan sebagai data latih dan data uji pada huruf yang digunakan maka waktu
simulasi ini. komputasi sistem akan semakin lama.
Namun jika terlalu kecil ukuran citra huruf
5.4 Experiment Done maka matriks sobel di dalamnya akan
Percobaan dilakukan setelah model dapat bernilai hampir sama antara citra satu
berfungsi sesuai dengan model yang telah dengan yang lainnya. Sehingga diperlukan
dirancang. Pemeriksaan fungsi pada program resizing yang tidak terlalu besar dan juga
yang telah berhasil di-debug dengan terlalu kecil. Dan skala resize yang
memasukkan jumlah epoch dan nilai learning digunakan dalam penelitian ini adalah 0.1.
rate untuk pelatihan dan mengidentifikasi citra 3. Pengaruh parameter pelatihan
yang dimasukkan sesuai hasil jaringan yang Ada beberapa parameter-parameter
telah dilatih. jaringan syaraf tiruan algoritma
backpropagation yang digunakan dalam
5.5 Useful Model penelitian ini yaitu:
Pada tahap ini dilakukan skenario simulasi - net.trainParam.lr =
sesuai dengan data preparation yang telah LearningRate;
diberikan sebelumnya kemudian hasilnya Digunakan untuk menentukan laju
dirangkum dalam tahap dokumentasi. pemahaman (α). Semakin besar laju
pemahaman maka semakin cepat
pelatihannya. Tetapi semakin besar

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018 | 45

nilai laju pemahamannya maka citra yang dilakukan yaitu akuisisi citra, scaling
algoritma menjadi semakin tidak stabil dan grayscale, deteksi tepi, thresholding, dilasi
dan akurasinya rendah. dan selanjutnya matriks hasil dilasi disimpan di
- net.trainParam.epochs = sebuah folder penyimpanan.
Epoch; Pelatihan jaringan syaraf tiruan dengan
Digunakan untuk menentukan jumlah algoritma backpropagation menggunakan 8
maksimum epoch pelatihan (iterasi). skenario pelatihan dengan paramater epoch
Pada penelitian ini semakin besar 1000, 3000, 5000, dan 10000 serta learning rate
jumlah epoch maka proses pelatihan 0.01, 0.05, 0.1, 0.5. Berdasarkan skenario
membutuhkan waktu yang lama tapi pelatihan yang telah dilakukan didapatkan hasil
menghasilkan tingkat akurasi yang maksimal pada skenario E4 (lihat Tabel 2)
cukup tinggi. Namun sebaliknya dengan tingkat akurasi 100%.
semakin kecil jumlah epoch maka
proses pelatihan membutuhkan waktu 6.2 Saran
yang relatif singkat tapi menghasilkan Penulis menyarankan untuk nengembangkan
tingkat akurasi yang rendah. penelitian ini agar menjadi lebih baik dengan
- net.trainParam.goal = 0; melakukan beberapa hal seperti simulasi
Digunakan untuk menentukan batas peneltian yang dilakukan tidak hanya berbasis
nilai MSE agar iterasi dihentikan. dekstop, tapi juga smartphone. Pengenalan pola
Proses pelatihan akan berhenti juga tidak hanya untuk mengenali huruf tapi juga
nilai MSE<max MSE yang ditentukan karakter huruf dan output yang diberikan berupa
atau jumlah epoch = nilai epoch yang suara. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan
ditentukan. Default nilai MSE adalah melakukan pengenalan pola khat lain. Juga tidak
0, dan pelatihan ini menggunakan hanya huruf tapi juga mengenali kata atau
MSE = 0. Nilai MSE yang didapatkan kalimat. Kemudian dapat pula menggunakan
pada proses pelatihan terdapat pada teknik pengenalan pola lainnya seperti PCA, JST
Tabel 3 berikut ini. LVQ, JST ADALAINE, serta deteksi tepi lain
seperti canny, robert, dan prewitt.
Tabel 3 Nilai MSE Skenario
No. Skenario MSE DAFTAR PUSTAKA
1 LR1 66.286
2 LR2 66.2565 [1] Sirojuddin, D. 2007. Seni Kaligrafi
3 LR3 65.2589 Islam. Jakarta: Multi Kreasi Singgasana.
4 LR4 66.8746 [2] Siang, J.J. (2009). Jaringan Syaraf
5 E1 3.5116 Tiruan dan Pemrograman
6 E2 0.6476 Menggunakan Matlab. Yogyakarta:
7 E3 0.31099 Andi.
8 E4 0.028944
[3] Putra, Darma. 2010. Pengolahan Citra
. Digital. Yogyakarta: Andi.
VI. PENUTUP [4] Abed, Majida Ali dan Hamid Ali Abed
Alasad. 2015. High Accuracy Arabic
6.1 Kesimpulan Handwritten Characters Recognition
Berdasarkan rumusan masalah dan Using Error Back Propagation Artificial
penjelasan yang sudah penulis jelaskan pada bab Neural Networks. University of Tikrit.
sebelumnya, maka penulis membuat kesimpulan Tikrit Iraq.
bahwa huruf hijaiyah khat kufi dapat dikenali [5] Kanta, Imam Anggara. 2013.
polanya pada sistem dengan mengambil nilai Pengenalan Pola Huruf Hijaiyah
matriks hasil deteksi tepi dan dilasi melalui Tulisan Tangan Menggunakan Logika
teknik pengolahan citra dan jaringan syaraf Fuzzy dengan Jaringan Syaraf Tiruan
tiruan dengan menggunakan algoritma Backpropagation. Universitas
backpropagation. Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Alur proses secara keseluruahan terlebih [6] Jas, Nurul Ainis. 2016. Identifikasi
dahulu dilakukan pra-proses citra, melakukan Jenis-jenis Kaligrafi Islam dengan
pembelajaran dengan jaringan syaraf tiruan dan Menggunakan Teknik Pengolahan Citra
melakukan pengenalan pola. Tahapan pra-proses dan Jaringan Syaraf Tiruan Algoritma

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901
46 | JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL 11 NO. 1, APRIL 2018

Backpropagation. UIN syarif


Hidayatullah. Jakarta.
[7] Hara, Eliza. 2016. Pengenalan Tulisan
Tangan Aksara Lampung dengan
Metode Deteksi Tepi (Canny) Berbasis
Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagtion.
Universitas Negeri Lampung. Lampung.
[8] Sutoyo, T. 2009. Teori Pengolahan
Citra Digital. Yogyakarta: Andi.
[9] Widodo, P dkk. 2013. Penerapan Data
Mining dengan Matlab. Bandung:
Rekayasa Sains.
[10] Kakiay, T. 2004. Pengantar Sistem
Simulasi. I. Yogyakarta: Andi.

Irvan F, dkk: Pengenalan Pola Huruf… 37-46 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901

Anda mungkin juga menyukai