Bab III - Bab V Skripsi Quinnashya Folanda (22 Mei 2023)
Bab III - Bab V Skripsi Quinnashya Folanda (22 Mei 2023)
DI INDONESIA
atau penurunan biaya secara drastis sebesar kurang dari atau lebih
1
Hubert Konarski, “Force Majeure and Hardship Clause in International Contractual
Practice”, International Bus. LJ, 2003, hlm. 15.
dari 50% (lima puluh persen) biaya atau nilai pelaksanaan kontrak
segi apa, hal ini dikarenakan para pihak bebas untuk menentukan
relevan.4
2
Agus Yudha Hernoko, “”Force Majeure Clause” atau “Hardship Clause” Problematika
dalam Perancangan Kontrak Bisnis”, Perspektif, Vol. XI, No.3, 2006, hlm. 216.
3
Hubert Konarski, “Force Majeure and Hardship Clause in International Contractual
Practice”, Op.Cit., hlm. 16.
4
Ibid.,
prinsip tersebut untuk dituangkan dalam kontrak. Namun, dalam
ditegakkan.7
5
James Langley, Matthew Vinall, and Matthew Turner, “Three degrees of hardship: an
English Law Perspective”,
https://www.dentons.com/en/insights/articles/2021/january/22/three-degrees-of-hardship-
an-english-law-perspective#footnote5-ref, diakses pada 2 Mei 2023.
6
Ibid.,
7
Ibid.,
i. Superior Overseas Development Corporation and Phillips
Gas Corporation selaku pembeli gas alam dan juga penjual gas
(b) If the parties shall not within ninety (90) days after any
Lord Chancellor.
(c) The experts shall determine what (if any) adjustments in
months after the date on which the request for the review
London pada Maret 2017. Kasus ini bermula dari adanya klaim
British Port terdapat pabrik baja milik Tata Steel, sehingga pada
9
Phillip Spencer Ashley dan Ben Holland, “Natural Gas Price Reviews: Past, Present,
and Future”, Journal of Energy & Natural Resources Law, 30 (1), 2015, hlm. 34.
dan Associated British Ports sehubungan dengan penggunaan
Steel UK Limited.10
yang berbunyi:
“It is hereby agreed between the parties that in the event of any
reached within a period of six months from the date of the notice
the other of them) by the President for the time being of the Law
Society.”
tersebut tetap valid meskipun tidak ada tolak ukur yang jelas
11
Stevens & Boltons, “High Court Rules “Renegotiation” Clause in Commercial Contract
is Not Void for Uncertainty”,
https://www.stevens-bolton.com/site/insights/articles/commercial_contract_re_negotiation
_clause_is_not_void, diakses pada 3 Mei 2023.
Penyusunan klausul hardship yang tertuang dalam kontrak
prinsip hardship dan sampai saat ini belum ada pengaturan yang
seperti force majeure yang diatur dalam KUHPer dan merujuk pada
Kabupaten Pelalawan
12
Agus Yudha Hernoko, “”Force Majeure Clause” atau “Hardship Clause” Problematika
dalam Perancangan Kontrak Bisnis”, Op. Cit., hlm. 221.
13
Ibid., hlm. 222.
Kasus antara PT Adhi Karya dan Pemerintah Daerah
tersebut.
Sebelum adanya putusan kasasi yang menolak gugatan dari
kerugian.
(BANI).
14
Phillip Spencer Ashley dan Ben Holland, “Natural Gas Price Reviews: Past, Present,
and Future”, Op. Cit., hlm. 34.
bara mengatur tentang kewajiban para perusahaan batu bara untuk
negeri atau kerap dikenal dengan istilah DMO memiliki tujuan untuk
dalam negeri.15’
batu bara pada tahun 202118 menjadi salah satu faktor kuat
hal ini jual beli batu bara yang berasal dari Indonesia. Negara-
BAB IV
BARA INTERNASIONAL
Internasional
bumi, batu bara, dan objek-objek sumber daya alam lainnya yang
Port.
Penyelesaian Sengketa
bahkan dapat berubah dalam satu tahun lebih dari 2 (dua) kali
akan terjadi.
21
Amalina Ahmad Tajudin, “Scafom International BV v. Lorraine Tubes S.A.S. : a case
review of changing circumstances under the United Nations Convention on International
Sale of Goods (CISG) of 1980”, Juridical Tribune, Vol. 4, Issue 2, 2014, hlm. 215.
Jika kebijakan tersebut berubah tanpa adanya
para pihak.
disepakati
kebijakan ini.
(impossibility to perform)
pada ekspor.
batu bara di Indonesia yang terikat dalam kontrak ekspor batu bara
tersebut.
pasar dunia.22
DMO sebesar 25% yang saat ini masih berlaku dan dapat pula
ekspor batu bara kepada importir yang telah terikat dalam kontrak
kebijakan negara.23
23
R. Costa, “Adaptation of The International Investment Contract: The Hardship Clause”,
(dissertation), 2014, hlm. 40
kebijakan DMO yang berubah dalam waktu yang cukup singkat,
penjual batu bara atau eksportir dan merugikan pihak lainnya dalam
tersebut dan juga hukum yang dipilih berupa hukum nasional yang
24
Huala Adolf, Instrumen-Instrumen Hukum tentang Kontrak Internasional, Op.Cit., hlm.
3.
25
Ibid., hlm. 4.
26
Ibid.,
seperti CISG menjadi pilihan hukum yang berlaku dalam kontrak
namun CISG hanya bisa diaplikasikan dan berlaku jika kedua pihak
pihak.
hukum civil law dan common law, meskipun UPICC adalah soft law
27
Subianta Mandala, “UPICC Sebagai Model Bagi Pembaruan Hukum Kontrak Indonesia
dalam Rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN”, Jurnal Media Hukum, Vol. 24, No.2, 2017,
hlm. 102.
28
Huala Adolf, Dasar-Dasar Hukum Kontrak Internasional, Op. Cit., hlm. 17.
perubahan kebijakan DMO yang berdampak untuk pihak yang
berkontrak.
CISG yang bersifat hard law dan wajib dipatuhi. Seperti yang sudah
klausul kontrak.
sebagai klausula.
terlambat.
29
Pendapat Ahli DR. Adrian Teja, SE. MM dalam Putusan Nomor 21/PAILIT/2016/PN-
NIAGA Sby
iv. Menentukan kriteria hardship
menyelesaikannya.
BAB V
A. Kesimpulan
melaksanakan prestasinya.
B. Saran
berikut: