Anda di halaman 1dari 14

IBADAH SABDA

HARI MINGGU BIASA XXII


TAHUN A
MINGGU, 3 SEPTEMBER 2023
MINGGU KITAB SUCI NASIONAL
01. LAGU PEMBUKA

02. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

03. KATA PEMBUKA


P : Hari ini kita memasuki Minggu Biasa keduapuluh dua
dalam Masa Biasa. Minggu ini juga kita merayakan
Minggu Kitab Suci Nasional, yang membuka Bulan
Kitab Suci Nasional (BKSN) selama bulan September
ini. Tema BKSN 2023 ini adalah Allah Sumber Kasih
dan Keselamatan, yang mengingatkan kita bahwa
Allah kita itu selalu mengasihi dan menyelamatkan
kita. Kita juga akan mendalami tema ini dengan
mengambil teks-teks dari Kitab Yunus dan kitab Yoel.
Dalam bacaan pertama hari ini, kita akan
mendengarkan keluhan Nabi Yeremia yang hidupnya
amat terancam karena dia mengingatkan orang Israel
yang tidak setia kepada Tuhan. Itulah salah satu
tantangan bagi pewartaan kita juga. Rasul Paulus
mengingatkan kita untuk meng-gunakan hidup kita
dengan baik, sehingga seluruh hidup kita menjadi
persembahan kepada Tuhan.
Dalam bacaan Injil, Yesus berkata, “Barang siapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya!”, demikianlah kata Yesus. Kita
diajak untuk tetap setia kepada Tuhan dengan setia
memikul salib harian kita. Tuhan selalu menyertai kita
sekalian. [hening sejenak]

04. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN


P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa
Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya
pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita,
dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.

05. TUHAN KASIHANILAH (dilagukan atau didoakan)


P : Tuhan Kasihanilah kami.
U. Tuhan kasihanilah kami.
P : Kristus kasihanilah kami.
U : Kristus kasihanilah kami.
P : Tuhan kasihanilah kami.
U : Tuhan kasihanilah kami

06. KEMULIAAN (dilagukan atau didoakan)


[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

07. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Tuhan yang mahakuasa, kami berterimakasih atas
setiap rahmat yang kami terima daripada-Mu. Semoga
kami selalu setia dalam mengikuti Yesus Putra-Mu
dalam hidup harian kami, dan memikul salib tantangan
hidup kami sehari-hari.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

08. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan
Sabda Tuhan dan menerimanya untuk menjadi pelita
iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Buku Ibadat]

09. BACAAN PERTAMA


Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku
sepanjang hari.
L : Bacaan dari Kitab Yeremia (20:7-9).
Kata Nabi Yeremia, “Engkau telah membujuk aku, ya
TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk.
Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan
aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari,
semua orang mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali
aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru:
"Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah
menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.
Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau
mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman
lagi demi nama-Nya", maka dalam hatiku ada sesuatu
yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam
tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya,
tetapi aku tidak sanggup.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. MAZMUR TANGGAPAN
(Selanjutnya Mazmur Tanggapan menggunakan yang Edisi Baru.
Yang masih pake Edisi Lama, silahkan melihat di Buku Edisi
Lama)
Refren (Edisi Baru):
Jiwaku haus akan Dikau, ya Tuhan, Allahku.

Mazmur:
1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau,
jiwaku haus akan Dikau, tubuhku rindu kepada-Mu,
seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada
berair. (Refren)

2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu


di tempat kudus, sambil melihat kekuatan dan
kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari
pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
(Refren)

3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan


menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu
lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan,
bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.
(Refren).

4. Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku,


dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu
menopang aku.(Refren)

11. BACAAN KEDUA


Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang
hidup.
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma(12:1-2)
Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihati kamu, supaya kamu memper-sembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah. Itulah
ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

12. BAIT PENGANTAR INJIL : PS 961


P : Alleluia
U : Alleluia
P : Allah Tuhan kita Yesus Kristus menjadikan mata
hatimu terang, * agar kamu mengerti pengharapan
apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya.
U : Alleluia

13. BACAAN INJIL


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil suci
menurut Matius[16:21-27].
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Sekali peristiwa Yesus menyatakan kepada murid-
murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan
menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua,
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh
dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya:
"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau." Maka Yesus
berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis.
Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau
bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap
orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena
barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan
nyawanya karena Aku, ia akan memper-olehnya. Apa
gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi
kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak
Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya
diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan
membalas setiap orang menurut perbuatannya.
P : Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

14. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil hari Minggu ini merupakan lanjutan dari hari
Minggu lalu, Ketika Yesus menanyakan pendapat para
rasul tentang siapa diri-Nya. Petrus menjawab bahwa
Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Selanjutnya, Yesus
menyatakan bahwa Ia akan ke Yerusalem lalu menderita,
wafat namun akan bangkit lagi. Mendengar hal ini, Petrus
protes. Yesus menegur Petrus dengan keras dan
menyatakan bahwa kata-kata Petrus itu dipengaruhi oleh
setan. Kita akan melihat dua hal pokok.
Pertama, Mesias dan perjuangan. Mesias adalah dia yang
terurapi dan menjadi penyelamat. Sosok Mesias selalu
dinanti-nantikan karena ia akan menyelamatkan orang
Israel dari semua perbudakan atau penjajahan. Yesus
datang sebagai Mesias. Ia datang membebaskan manusia
dari perbudakan dosa dengan cara menunjuk-kan jalan
kepada kebenaran dan keselamatan. Yesus memerlukan
perjuangan untuk meyakinkan banyak orang tentang jalan
yang ditempuh-Nya. Kematian-Nya di kayu salib adalah
salah satu jalan untuk menebus dosa manusia. Petrus
tidak memahaminya. Karena dia berpikir bahwa Mesias
tidak boleh menderita dan tidak perlu berjuang.
Mungkin Petrus mewakili diri kita juga. Kadangkala kita
menyerah ketika kita berhadapan dengan segala kesulitan
atau hal yang tidak baik. Kita menyerah karena banyak
orang melakukannya. Padahal, kita mesti mencontohi
Yesus, Sang Mesias. Kita perlu berjuang dan bertahan
dalam hal kebaikan. Di zaman kini, salib perjuangan ini
kian berat karena kebenaran dan hal-hal yang baik itu
kadangkala menjadi tidak jelas, diputarbalikkan atau
dimanipulasi. Kita diundang untuk berjuang bersama
Mesias demi keselamatan kita, dengan bertahan dalam
hal-hal yang baik dan benar, dengan memulainya dari diri
kita dan dalam keluarga kita.
Kedua, memilih selamat atau menyelamatkan diri. Yesus
berkata, “…barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa
kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan
memperolehnya.” Kata-kata Yesus ini mengingatkan kita
untuk tidak lari dari Tuhan. Tidak ada orang yang bisa
menghindarkan diri dari Tuhan. Tuhan adalah pemilik
kehidupannya. Yesus meminta kita untuk tidak
menyangkali diri-Nya hanya supaya kita bisa selamat.
Ada banyak contoh dari hal ini. Kadangkala kita ikut
berbohong atau berbuat jahat ketika diajak teman, karena
kita takut kehilangan teman. Kita akan memiliki banyak
teman, tetapi kita kehilangan Sang Sahabat sejati yaitu
Tuhan. Itulah sebabnya Yesus berkata, “Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan
nyawanya?” Karena pada akhirnya, semuanya akan kita
tinggalkan di dunia ini. Yang kita bawa ke hadapan Tuhan
adalah jiwa kita. Kita memohonkan bantuan Roh Kudus,
agar kita diteguhkan dan mampu setia dalam iman kita
kepada Tuhan.

15. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan
Allah, Bapa yang mahakuasa…..

16. DOA UMAT


P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus bersabda,
“Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus
menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti
Aku”. Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Nya agar kita
mampu menyertai-Nya dalam langkah hidup kita.
P : Bagi Bapa Suci, para Uskup, imam, dan pemimpin
umat. Semoga mereka mampu memberi teladan dan
menjadi saksi bagi umat beriman dalam hal
menyangkal diri dan memanggul salib. Marilah kita
mohon…
P : Bagi para pemimpin dan tokoh umat yang dijauhi
serta dicemooh karena mewartakan keadilan dan
kebenaran. Semoga Allah menyertai mereka, supaya
tetap tabah, setia, dan tetap berjuang mempertahankan
keadilan dan kebenaran. Marilah kita mohon…
P : Bagi mereka yang berkekurangan, miskin, dan
terlantar. Semoga Allah Bapa memberikan kekuatan
dan ketabahan kepada mereka dalam keadaannya
sekarang ini, agar segera terbebaskan dari penderitaan
dan kesulitan hidup. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua yang hadir di sini. Semoga kita
berani menyangkal diri dan memanggul salib sehari-
hari sehingga layak mempersembahkan diri sebagai
persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan pada
Allah. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan
ke hadirat-Mu. Semoga rahmat-Mu hari ini
memampukan kami memanggul beban salib dan
tanggung jawab kami setiap hari. Berkenanlah
mendengarkan permohonan kami, dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin

17. KOLEKTE (Kolekte diiringi lagu; kalau sudah selesai dihantar


oleh petugas ke depan).

18. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia
dan berkata:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-
kan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka
kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan
Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk me-
nyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri
kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia
dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan
melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami
memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan
madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi/berseru:

19. LAGU PUJIAN


 Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat
dua kemungkinan, yaitu:
(1) menyambut komuni (lihat cara A),
(2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak
menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).

20A. Cara A: DENGAN KOMUNI


 Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan


Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam
persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang
merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di
hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

21A. BAPA KAMI


Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
 Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan
Salam damai.

22A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


 Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat,
misalnya sebagai berikut:

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.


 Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
 Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:

Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.


 Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada


saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
 Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh
Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani
umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali
berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
 Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian
komuni.
----------------------------------------------------------------------------------

20B. Cara B. TANPA KOMUNI


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.

21B. BAPA KAMI


Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa
yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
 Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
 Umat memberikan salam damai kepada
saudara-saudari yang berada paling dekat
saja.

22B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri


 Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk
melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan
ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena
Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian
juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal
di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam
seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat
menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah
sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-
Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-
Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.
[hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

23. MENDOAKAN MAZMUR 146


[Bisa didoakan bergantian oleh dua orang atau bisa
menyanyikan satu Lagu Pujian]

Haleluya!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup,
dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
Janganlah percaya kepada para bangsawan,
kepada anak manusia
yang tidak dapat memberikan keselamatan.
Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada
hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.
Berbahagialah orang
yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang
harapannya pada TUHAN, Allahnya:
Dia yang menjadikan langit dan bumi,
laut dan segala isinya;
yang tetap setia untuk selama-lamanya,
yang menegakkan keadilan
untuk orang-orang yang diperas,
yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar.
TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
TUHAN membuka mata orang-orang buta,
TUHAN menegakkan orang yang tertunduk,
TUHAN mengasihi orang-orang benar.
TUHAN menjaga orang-orang asing,
anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,
tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu,
ya Sion, turun-temurun! Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang
segala abad. Amin.

24. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari terkasih, Allah adalah sumber kasih
dan keselamatan, yang meminta pertobatan para
pendosa, yang menganugerahkan pengampunan dan
melepaskan hukuman. Dia adalah pengasih dan
penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia
dan berbelaskasihan kepada umat-Nya. Maka marilah
kita hidup sebagai umat-Nya yang setia kepada-Nya.
Ketika kita mendapatkan salib hidup kita, itulah
saatnya kita makin mendekatkan diri kita kepada-
Nya, agar kita pun diteguhkan. Tuhan selalu
menyertai setiap perjuangan hidup kita.

25. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami telah disegarkan oleh santapan Sabda
di dalam pertemuan iman ini. Semoga kekuatan
Sabda ini mendorong kami untuk melayani-Mu dalam
saudara dan saudari kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

26. PENGUMUMAN (kalau ada)

27. MOHON BERKAT TUHAN


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.

28. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus, perayaaan Sabda kita sudah
selesai
U : Syukur kepada Allah.
29. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 31 Agustus 2023


P. Petrus Cristologus D, SVD
(diolah dengan sedikit penyesuaian oleh P. Hendrik Nuwa SVD)

Anda mungkin juga menyukai