Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN INTRA VENA PYELOGRAPHY (IVP) DENGAN INDIKASI

HYDRONEPHROSIS

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh :

KARIMAN ZULKARNAIN
NIM. P1337430317009

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK RADIODIANOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2020

NASKAH PUBLIKASI
PEMERIKSAAN INTRA VENA PYELOGRAPHY (IVP) DENGAN INDIKASI
HYDRONEPHROSIS

INTRA VENA PYELOGRAPHY (IVP) EXAMINATION WITH HYDRONEPHROSIS


INDICATION

Disusun oleh :

1. Kariman Zulkarnain
2. Andre Nino Kurniawan

Disahkan oleh :

Ketua Jurusan, Ketua Program Studi


D-III TRR Purwokerto,

Fatimah, S.ST, M.Kes. Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.Si.


NIP. 19750523 199803 2 003 NIP. 19701216 199403 1 003
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah publikasi dengan judul “Pemeriksan Intra Vena Pyelography (IVP) dengan indikasi
Hydronephrosis” telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diunggah atau diupload pada
laman reprository.poltekkes-smg.ac.id Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.

Purwokerto, Agustus 2020


Pembimbing

( Andre Nino Kurniawan, S.ST., M.Eng )


NIP. 19820801 200501 1 001
PEMERIKSAAN INTRA VENA PYELOGRAPHY (IVP) DENGAN INDIKASI
HYDRONEPHROSIS

Kariman Zulkarnain1; Andre Nino Kurniawan2


Email : karimanzulkarnain@gmail.com
Prodi D-III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto :
Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi ; Poltekkes Kemenkes Semarang
Jl. Raya Baturraden KM 12 ; Baturraden ; Banyumas

INTISARI
Prosedur pemeriksaan Intra vena pyelography diawali dengan persiapan pasien sebelum pemeriksaan, foto polos
abdomen proyeksi AP, dilanjut penyuntikan kontras, foto radiograf dengan interval 5, 15, 20 menit post injeksi
media kontras, dan foto PM. Terdapat perbedaan pada foto 60 menit post injeksi media kontras maka dari itu
peneliti tertarik untuk melakukan studi literatur mengenai prosedur pemeriksaan Intra Vena Pyelography dengan
Indikasi Hydronephrosis berdasarkan literatur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan Intra
Vena Pyelografi (IVP) pada kasus Hydronephrosis berdasarkan literatur. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif mengunakan metode studi literatur/deskriptif yang dilakukan pada bulan April – Mei 2020.
Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan pencarian jurnal penelitian di beberapa database online
menggunakan mesin pencari seperti dari Pubmed, Google Schoolar, Repository Poltekkes Kemenkes Semarang dan
Textbook. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil dari Pemeriksaan radiografi intra vena pyelography terdapat
persiapan khusus. Prosedur pemeriksaan diawali foto polos abdomen, pemasukkan media kontras, foto radiograf 5
menit post injeksi media kontras untuk melihat keseluruhan ginjal dan untuk memperlihatkan fungsi ekskresi ginjal,
foto 15 menit post injeksi media kontras untuk menampakkan gambaran media kontras pada ginjal, ureter, dan
kandung kemih, foto 20 menit post injeksi media kontras untuk melihat daerah vesika urinaria, dan foto PM untuk
melihat residu urin. Pada foto 60 menit post injeksi media kontras dilakukan untuk melihat apakah terjadi
penyumbatan pada system urinaria. Dapat disimpulkan hasil radiograf sudah baik dalam membantu menegakkan
diagnose pasien.
Kata Kunci : Pemeriksaan radiografi; intra vena pyelography; hydronephrosis

ABSTRACT
[English Title : INTRA VENA PYELOGRAPHY (IVP) EXAMINATION WITH HYDRONEPHROSIS
INDICATION] tra venous pyelography examination procedure begins with the preparation of the patient before the
examination, plain abdominal AP projections, continued injection of contrast, radiographs at intervals of 5, 15, 20
minutes after injection of contrast media, and PM photos. There is a difference in the 60 minutes photo post injection
of contrast media and therefore researchers are interested in conducting a literature study regarding the examination
procedure of Intra Vein Pyelography with Hydronephrosis Indications based on the literature. The purpose of this
study was to determine how the examination of Intra Vein Pyelography (IVP) in the case of Hydronephrosis based
on the literature.
This type of research is a qualitative research using a literature / descriptive study method conducted in
April - May 2020. In conducting this research researchers conducted research journals in several online databases
using search engines such as Pubmed, Google Schoolar, Polytechnic Health Ministry Repository Semarang and
Textbook. Data analysis was performed descriptively.
The results of the radiographic examination of intravenous pyelography have special preparations. Examination
procedure begins with plain abdominal radiograph, inserting contrast media, radiograph photo 5 minutes after
injection of contrast media to see the whole kidney and to show the function of renal excretion, photo 15 minutes
after injection of contrast media to reveal the contrast media in the kidneys, ureters, and bladder, photo 20 minutes
post contrast media injection to see the urinary vein area, and PM photo to see urine residue. In the 60 minute photo
post contrast media injection was performed to see if there was a blockage in the urinary system. It can be concluded
that the radiograph is good in helping to diagnose the patient.
Keyword : Radiographic Examination, Intra Vena Pyelography, hydronephrosis

1
Mahasiswa Prodi DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang
2
Dosen Prodi DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
PENDAHULUAN nefrolithiasis, benign prostatic hyperplasia (BPH) dan
Sistem perkemihan adalah suatu system kerja lain-lain. Bahan kontras yang biasa digunakan
sama tubuh yang memiliki tujuan utama adalah bahan kontras positif water soluble dengan
mempertahankan keseimbangan internal atau konsentrasi 1 cc/kg berat badan (Lampignano &
homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk Kendrick, 2018).
membuang produk-produk yang tidak Teknik pemasukan media kontras dapat
dibutuhkan oleh tubuh (Luklukaningsih, 2014). dilakukan dengan dua cara yaitu bolus injection
Sistem perkemihan terdiri dari dua ginjal, dua dan drip infusion. Bolus injection adalah metode
ureter, satu vesika urinary, dan satu uretra. Kedua penyuntikan media kontras melalui vena pada
ginjal dan ureter adalah organ yang terletak di satu waktu (50-100 ml, untuk orang dewasa
ruang retroperitoneal. Kedua organ berbentuk dengan jarum suntik nomor 18, 20, 22, untuk anak-
kacang ini terletak diantara kedua sisi tulang anak nomor jarum yang digunakan adalah 23, 24,
vertebral di bagian paling belakang dari rongga 25). Sedangkan metode drip infusion adalah metode
perut. Fungsi utama sistem urinaria adalah penyuntikan media kontras melalui connective
produksi urin dan eliminasi dari tubuh tubing yang terhubung dengan vena. Media
(Lampignano & Kendrick, 2018). kontras dimasukan ke botol infus dan
Organ ginjal merupakan organ yang berfungsi dihubungkan dengan connective tubing
untuk menyaring dan membuang zat sisa. (Lampignano & Kendrick, 2018).
Berbentuk seperti kacang dan memiliki warna Prosedur pemeriksaan Intra Vena Pyelography
kemerahan. Ginjal terletak didalam ruang (IVP) diawali dengan foto polos abdomen, dan
retroperitoneum pada dinding belakang abdomen, di dilanjutkan dengan pemeriksaan setelah
kedua sisi kolumna vertebralis. Selanjutnya hasil penyuntikkan media kontras. Foto menit ke-1
penyaringan dari ginjal akan dialirkan melalui diambil segera setelah selesai penyuntikan dengan
ureter yang terhubung pada vesika urinaria proyeksi antero posterior (AP), foto menit ke-5
(Wibowo & Paryana, 2009). Kelainan pada ginjal dengan proyeksi antero posterior (AP) untuk
secara umum diantaranya batu ginjal , tumor, melihat media kontras pada parenkim renalis, foto
infeksi saluran kencing dan kelainan kongenital menit ke-10 sampai ke-15 dengan proyeksi antero
yang dapat menyebabkan penyumbatan pada posterior (AP) untuk memperlihatkan ureter dan
sistem urinaria (Purnomo, 2011). kandung kemih terisi kontras, foto menit ke-20
Hydronephrosis berasal dari kata “hydro” yang dengan proyeksi oblique menggunakan posisi RPO
berarti “air” dan “nephron” yang berarti “ginjal”. atau LPO untuk melihat ginjal dengan perspektif
Sehingga dapat diartikan sebagai air di dalam yang berbeda dan untuk melihat ureter yang
ginjal. Pada hydronephrosis terjadi pelebaran pada menjauh dari vertebrae, dan foto post miksi di
saluran-saluran yang terdapat di dalam ginjal ambil setelah pasien buang air kecil dengan posisi
sehingga ginjal akan tampak membesar atau pasien erect proyeksi antero posterior (AP) atau
membengkak. Pembekakan ini terjadi akibat posisi pasien prone untuk proyeksi postero anterior
adanya gangguan pada saluran kemih yang (PA) untuk melihat pengosongan pada vesika
letaknya ada di bawah dari ginjal dan urinaria (Lampignano & Kendrick, 2018).
penyebabnya dapat bermacam-macam. Penyebab Menurut Kurniati, (2019), menjelaskan
hidronephrosis yaitu bawaan dari lahir mengenai prosedur pemeriksaan Intra vena
(kongenital), batu ginjal, tumor, penyumbatan pyelography pada pasien hydronephrosis dimulai
berupa darah pada saluran perkemihan (Koes dengan foto polos abdomen proyeksi AP, foto 5
Irianto, 2015). menit post injeksi media kontras proyeksi AP ( fase
Pemeriksaan Intra Vena Pyelografi adalah suatu nefrogram) untuk melihat keseluruhan ginjal terisi
pemeriksaan secara radiologi traktus urinarius media kontras dan untuk memperlihatkan fungsi
dengan menggunakan media kontras positif yang ekskresi dari ginjal, foto 15 menit post injeksi
dimasukkan ke dalam intra vena dengan tujuan media kontras proyeksi AP ( fase pyelogram) untuk
untuk melihat anatomi, fisiologi dan kelainan- menampakkan gambaran lengkap turun nya
kelainannya. Pemeriksaan ini membutuhkan media kontras dari ginjal, ureter, dan kandung
persiapan khusus, hal ini dikarenakan saluran kemih, foto 60 menit post injeksi media kontras
perkemihan berada pada rongga peritonium, pada proyeksi AP untuk mengetahui pakah terjadi
bagian anterior terdapat colon yang di dalamnya penyumbatan pada system urinaria atau
terdapat material yang keberadaannya dapat penurunan fungsi ginjal , dan foto PM dengan
mengganggu gambaran anatomi. Pemeriksaan proyeksi AP.
Intra Vena Pyelografi biasanya dilakukan pada Menurut George et al., (2012), membahas
kasus kolik, hidronephrosis, vesikolithiasis, tentang diagnosis hydronephrosis menggunakan
radiografi dan CT urografi. Diagnosis
hydronephrosis pada pemeriksaan radiografi
dilakukan dengan foto polos abdomen,
selanjutnya pemasukkan media kontras, dilanjut
foto dengan interval protocol 5, 12, dan 25 menit
post media kontras, dan post miksi, pada dua foto
petama menggunakan proyeksi supine dan yang
terakhir menggunakan prone.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pemeriksaan Intra Vena Pyelografi (IVP)
pada kasus Hydronephrosis.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan study
literature review. Pengumpulan data dilakukan
dengan mencari jurnal penelitian yang
dipublikasikan di internet menggunakan search
engine : Google Schoolar, Pubmed, dan Repository
Poltekkes Kemenkes Semarang. Berdasarkan
penelusuran tersebut diperoleh 3 literatur yang
kemudian dianalisis menggunakan metode
analisis isi jurnal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1) Hasil Seleksi Literatur
Literatur yang diperoleh dari hasil pencarian sesuai dengan kata kunci dan telah dilakukan
seleksi ditampilkan pada Tabel 1. sebagai berikut :
Tabel 4.1 Daftar Literatur terkait Prosedur Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop pada Kasus Colitis

No Judul Jenis Tahun Penulis


1 Intravenous Urography Supplemented with Jurnal 2012 Raju A George, Aneesh Mohimen,
Computerised Tomography Urogram: A Jyotindu Debnath, Lovleen Satija,
Pragmatic Hybrid Imaging Approach to Piyush Joshi, Subhash C Godara
Hydronephrosis
2 Teknik pemeriksaan Intravena Urografi pada KTI 2019 Ririn Kurniati
pasien dengan kasus hydronephrosis di
Instalasi Radiologi RSUD Dr. R. Soedjati
Purwodadi
3 Bontrager’s Textbook Of Radiographic Modul 2018 John P. Lampignano, Leslie E.
Positioning And Related Anatomy, Ninth Kendrick
Edition

2) Karakteristik Literatur
Karakteristik literatur yang lolos tahapan seleksi ditunjukkan pada Tabel 2. sebagai berikut :
Tabel 2. Karakteristik Literatur terkait Prosedur Pemeriksaan Radiografi Colon In Loop pada Kasus Colitis
Karakteristik
No Jenis sampel/ Subjek Topik/ konten yang Direview Penulis
Penelitian
1 Eksperimen 512 Pasien Teknik positioning pemeriksaan George et al., (2012)
intra vena pyelography dengan
indikasi hydronephrosis
2 Review 1 pasien Teknik positioning pemeriksaan Kurniati, (2019)
intra vena pyelography dengan
indikasi hydronephrosis
3 Review - Teknik positioning pemeriksaan Lampignano & Kendrick,
intra vena pyelography dengan (2018)
indikasi hydronephrosis

3) Teknik Pemeriksaan intra vena pyelography seorang radiologis yang telah memiliki
menurut literatur pengalaman selama 20 tahun di bidang
Menurut George et al., (2012) Intra uroradiologi.
Vena Pyelography dilakukan dengan sudah Menurut Kurniati, (2019), Persiapan
memastikan bahwa kadar kraetinin serum pasien sebelum melakukan pemeriksaan Intra
di bawah 1, pasien yang berpuasa vena pyelography pada pasien dengan
semalaman, setelah dua hari untuk klinis hydronephrosis adalah, dua hari
mempersiapkan kondisi usus. Setelah sebelum tanggal pemeriksaan dilakukan
radiografi memindai daerah urinari, yang pasien makan makanan lunak atau rendah
beriodium, larut dalam air, dan media serat. Pada malam hari makan malam
kontras non-ionik yang diberikan secara terakhir sekitar pukul 19.00 dan pada pukul
intravena dengan konsentrasi 300 mg 20.00 untuk urus-urus obat urus-urusnya
iodium / kg berat badan. Gambar-gambar garam inggris diaduk dengan air putih,
yang dihasilkan IVP pada setiap pasien setelah itu pada pagi harinya pasien di beri
diperoleh dari interval protokol 5 menit post dulcolax suppositoria, selanjutnya pasien
injeksi media kontras posisi pasien supine, diminta untuk puasa makan dan berbicara.
12 menit menit post injeksi media kontras Sebelum melakukan pemeriksaan Intra vena
posisi pasien supine, dan 25 menit post pyelography petugas harus melihat hasil
injeksi media kontras posisi pasien prone, kadar laboratorium ureum dan kreatinin
dan foto post miksi, semuanya ditinjau oleh
serta hasil berat badan pasien yang digunakan. Untuk memasukan media
digunakan sebagai penentu volume media kontras dengan cara menyuntikan media
kontras yang akan diberikan kepada pasien. kontras xolmetras 1 buah 50 cc dengan
Menurut Kurniati, (2019), Persiapan dosis 1 cc per kg sesuai berat badan
alat dan bahan pada pemeriksaan Intra vena pasien oleh karena itu karna pasien
pyelography dengan klinis hydronephrosis mempunyai berat badan 50 kg maka
yaitu pada alat steril spuit 25 cc (2 buah), media kontras yang dimasukan sebanyak
needle ukuran 18 (2 buah), dan alkohol 50 cc melalui spuit yang disuntikan pada
swabs, media kontras yang digunakan selang infus yang sudah terhubung pada
merek Xolmetras (1 buah sebanyak 50 cc). pembuluh darah vena
Untuk alat non-steril yaitu pesawat sinar-x, c) Pengambilan radiograf 5 menit post
imaging plate ukuran 35x35 cm dan 35x43 injeksi media kontras proyeksi AP
cm, view cr, dry viewer, printer computer Tujuan dilakukan pengambilan foto 5
radiography, baju pasien dan pengaturan menit seletelah post injeksi media
waktu. kontras adalah untuk melihat fungsi dari
Teknik Pemeriksaan Intravena Pyelography ginjal
pada pasien Hydronephrosis 1) Posisi pasien :Pasien tiduran
a) Pengambilan radiograf polos abdomen supine dimeja pemeriksaan
Foto polos abdomen dilakukan 2) Posisi objek : Kedua tangan
sebelum penyuntikan media kontras hal berada disamping tubuh, kedua kaki
ini dilakukan bertujuan untuk melihat lurus, MSP (Mid Sagital Plane) tubuh
persiapan pasien sudah baik atau belum pasien tegak lurus berada di
agar abdomen bebas dari fekal dan udara pertengahan meja pemeriksaan, luas
yang dapat menganggu gambaran dan lapangan kolimasi mulai dari batas
tujuan berikutnya untuk menentukan atas proccesus xypoideus dan batas
faktor eksposi pada pengambilan bawah crista iliaca.
radiograf selanjutnya. 3) Imaging plate : Ukuran 35 x 43
1) Posisi pasien : Pasien tiduran cm diatur membujur.
supine dimeja pemeriksaan 4) Sumbu sinar : Vertikal tegak
2) Posisi objek : Kedua tangan lurus terhadap kaset
berada disamping tubuh, kedua kaki 5) Ttitik bidik : Pada MSP (Mid Sagita
lurus, MSP (Mid Sagital Plane) tubuh Plane) tubuh dan pertengahan garis
pasien tegak lurus berada di yang menghubungkan crista iliaca
pertengahan meja pemeriksaan, luas kanan dan kiri.
lapangan kolimasi mulai dari batas 6) FID : 100 cm
atas proccesus xypoideus dan batas 7) Eksposi : Pada saat pasien
bawah symphisis pubis. ekspirasi dan tahan napas
3) Imaging plate : Ukuran 35 x 43 8) Faktor Eksposi : 75 kVp 12 mAs
cm diatur membujur. d) Pengambilan radiograf 15 menit post
4) Sumbu sinar : Vertikal tegak injeksi media kontras proyeksi AP
lurus terhadap kaset Tujuan dilakukan pengambilan
5) Ttitik bidik : Pada MSP (Mid Sagita foto 15 menit seletelah post injeksi media
Plane) tubuh dan pertengahan garis kontras adalah untuk melihat pengisian
yang menghubungkan crista iliaca media kontras di ureter.
kanan dan kiri. 1) Posisi pasien : Pasien tiduran
6) FID : 100 cm supine dimeja pemeriksaan
7) Eksposi : Pada saat pasien 2) Posisi objek : Kedua tangan
ekspirasi dan tahan napas berada disamping tubuh, kedua kaki
8) Faktor Eksposi : 75 kVp 12 mAs lurus, MSP (Mid Sagital Plane) tubuh
b) Penyuntikan media kontras pasien tegak lurus berada di
Setelah foto polos abdomen dilihat pertengahan meja pemeriksaan, luas
persiapan pasien baik maka selanjutnya lapangan kolimasi mulai dari batas
adalah melakukan pemasukan media atas proccesus xypoideus dan batas
kontras. Terlebih dahulu dilakukan bawah symphisis pubis.
skintest untuk memastikan pasien tidak 3) Imaging plate : Ukuran 35 x 43
alergi terhadap media kontras yang cm diatur membujur
4) Sumbu sinar : Vertikal tegak 3) Imaging plate : Ukuran 35 x 43
lurus terhadap kaset cm diatur membujur
5) Ttitik bidik : Pada MSP (Mid Sagita 4) Sumbu sinar : Vertika tegak
Plane) tubuh dan pertengahan garis lurus terhadap kaset
yang menghubungkan crista iliaca 5) Titik bidik : Pada MSP (Mid
kanan dan kiri. Sagital Plane) tubuh dan pertengahan
6) FID : 100 cm garis yang menghubungkan crista
7) Eksposi : Pada saat pasien iliaca kanan dan kiri
ekspirasi dan tahan napas 6) FID : 100 cm
8) Faktor Eksposi : 75 kVp 12 mAs 7) Eksposi : Pada saat pasien
e) Pengambilan radiograf 60 menit post ekspirasi dan tahan napas
injeksi media kontras proyeksi AP 8) Faktor eksposi : 75 kVp 12 mAs
Tujuan dilakukan pengambilan foto Gambar hasil radiograf dari
60 menit setelah post injeksi media pemeriksaan intra vena pyelografi:
kontras untuk melihat pengisian media
kontras di vesica urinaria.
1) Posisi pasien :Pasien tiduran
supine dimeja pemeriksaan
2) Posisi objek : Kedua tangan
berada disamping tubuh, kedua kaki
lurus, MSP (Mid Sagital Plane) tubuh Gambar 1 Radiograf foto polos abdomen
pasien tegak lurus berada di (Kurniati, 2019)
pertengahan meja pemeriksaan, luas
lapangan kolimasi mulai dari batas
atas proccesus xypoideus dan batas
bawah symphisis pubis.
3) Imaging plate : Ukuran 35 x 43
cm diatur membujur
4) Sumbu sinar : Vertikal tegak Gambar 2 Radiograf foto 5 menit post
lurus terhadap kaset injeksi media kontras (Kurniati, 2019)
5) Titk bidik : Pada MSP (Mid Sagital
Plane) tubuh dan pertengahan garis
yang menghubungkan crista iliaca
kanan dan kiri
6) FID : 100 cm
7) Eksposi : Pada saat pasien
ekspirasi dan tahan napas Gambar 3 Radiograf foto 15 menit post
8) Faktor eksposi : 75 kVp 12 mAs injeksi media kontars (Kurniati, 2019)
f) Pengambilan radiograf post miksi
proyeksi AP
Foto post miksi (PM) bertujuan untuk
melihat residu media kontras/urin pada
vesica urinaria. Pada post miksi ini
menggunakan proyeksi AP dengan
pengaturan sebagai berikut Gambar 4 Radiograf foto 60 menit post
1) Posisi pasien : Pasien tiduran injeksi media kontras (Kurniati, 2019)
supine dimeja pemeriksaan
2) Posisi objek : Kedua tangan
berada disamping tubuh, kedua kaki
lurus, MSP (Mid Sagital Plane) tubuh
pasien tegak lurus berada di
pertengahan meja pemeriksaan, luas
lapangan kolimasi mulai dari batas Gambar 5 Radiograf foto post miksi
atas proccesus xypoideus dan batas (Kurniati, 2019)
bawah symphisis pubis
intra vena pyelography dengan kasus
hydronephrosis perlu dilakukan agar
abdomen bebas dari fekal dan udara
yang dapat mengganggu gambaran dan
juga untuk menghasilkan suatu hasil
pemeriksaan yang baik untuk
menegakan diagnosa
b) Persiapan Alat dan Bahan
Gambar 6 Radograf foto polos abdomen Menurut Kurniati, (2019), Persiapan
(George et al., 2012) alat dan bahan pada pemeriksaan Intra
vena pyelography dengan klinis
hydronephrosis yaitu pada alat steril
spuit, needle, dan alkohol swabs. Untuk
alat non-steril yaitu pesawat sinar-x,
imaging plate ukuran 35x35 cm dan
35x43 cm, view cr, dry viewer, printer
Gambar 7 Radiograf foto 25 menit post computer radiography, baju pasien dan
injeksi media kontras (George et al., 2012) pengaturan waktu. Untuk bahannya
B. Pembahasan sendiri adalah media kontras dengan
1) Prosedur pemeriksaan intra vena pyelography merek xolmetras. Menurut George et al.,
dengan kasus hydronephrosis berdasarkan (2012), persiapan bahan yang digunakan
kajian literatur yaitu media kontras non-ionik, water
a) Persiapan Pasien soluble dan iodinate.
Menurut George et al., (2012) Menurut pendapat penulis, persiapan
Sebelum pemeriksaan intra vena alat dan bahan pada pemeriksaan intra
pyelography pasien dipuasakan vena pyelography dengan kasus
semalaman, setelah dua hari hydronephrosis sudah baik karena
sebelumnya sudah mempersiapkan didukung penggunaan alat-alat yang
kondisi usus, dan memastikan bahwa cukup modern dalam menunjang
kadar kreatinin serum dibawah 1. pemeriksaan seperti view CR, dry viewer,
Menurut Kurniati, (2019), Persiapan dan printer computer radiography.
pasien sebelum melakukan pemeriksaan c) Teknik Pemasukkan media kontras
Intra vena pyelography pada pasien Menurut Kurniati, (2019), Teknik
dengan klinis hydronephrosis adalah, dua pemasukkan media kontras pada
hari sebelum tanggal pemeriksaan pemeriksaan Intra vena pyelograohy pada
dilakukan pasien makan makanan lunak klinis hydronephrosis yaitu terlebih
atau rendah serat, makan malam dahulu dilakukan skintest untuk
terakhir pukul 19.00 kemudian pada memastikan pasien tidak alergi terhadap
pukul 22.00 pasien diminta untuk media kontras yang digunakan, maka
minum garam inggris 30 gr dilarutkan selanjutnya adalah melakukan
dengan 200 ml air putih, setelah itu pemasukan media kontras untuk
pada pagi harinya pasien di beri banyaknya media kontras yang
dulcolax suppositoria, selanjutnya digunakan adalah 50 cc sesuai dengan
pasien diminta untuk puasa makan dan berat badan pasien 50 kg dan pemasukan
berbicara, melakukan pengecekan kadar media kontrasnya melalui spuit yang
ureum kreatinin dan hasilnya adalah disuntikan pada selang infus yang sudah
untuk ureumnya 20 mg/dl dan terhubung pada vena cubiti. Menurut
kreatinin 0.9 mg/dl dalam keadaan George et al., (2012), pemasukkan media
normal maka pasien bisa melakukan kontras di berikan secara intravena
pemeriksaan. dengan konsentrasi 300 mg iodine / kg
Menurut pendapat penulis, berat badan.
persiapan pasien pada pemeriksaan Menurut pendapat penulis, Teknik
intra vena pyelography dengan kasus pemasukkan media kontras pada
hydronephrosis sudah sesuai dengan pemeriksaan intra vena pyelography
terori Lampignano & Kendrick, (2018). dengan kasus hydronephrosis sudah
Persiapan pasien pada pemeriksaan sesuai dengan teori Lampignano &
Kendrick, (2018). Yakni melakukan skin ginjal. Foto 15 menit post injeksi media
test alergi terlebih dahulu selanjutnya kontras menggunakan proyeksi AP
pemasukan media kontras dengan supine, radiograf menampakkan media
melalui spuit yang disuntikan pada kontras mengisi kedua area ureter dan
selang infus yang terhubung pada vena sebagian sudah mengisi vesika urunaria,
cubiti dan dalam pengaturan pemberian untuk menampakkan gambaran lengkap
dosis media kontras yang disesuaikan turun nya media kontras dari ginjal,
dengan berat badan pasien yakni 1 cc/kg ureter, dan kandung kemih. Foto 60
berat badan pasien. menit post injeksi media kontras
d) Teknik Pemeriksaan menggunakan proyeksi AP, radiograf
Menurut Kurniati, (2019), Teknik menampakkan media kontras sudah
pemeriksaan Intra Vena Pyelography pada mengisi daerah vesika urinaria, untuk
klinis hydronephrosis yaitu posis pasien melihat pengisian media kontras di vesica
supine diatas meja pemeriksaan, MSP urinaria dan terakhir foto post miksi
tubuh diatur ditengah meja pemeriksaan, menggunakan proyeksi AP, radiograf
luas lapangan kolimasi mulai dari batas menampkkan media kontras pada vesika
atas proccesus xypoideus dan batas urinaria sudah tidak ada, untuk melihat
bawah symphisis pubis. Sumbu sinar residu media kontras/urin pada vesica
vertikal tegak lurus terhadap kaset, titik urinaria.
bidik pada MSP tubuh setinggi crista Menurut George et al., (2012), Teknik
iliaka. FFD 100 cm dan eksposi pada saat pemeriksaan intra vena pyelography
ekspirasi dan tahan nafas. pada kasus hydronephrosis dilakukan
Menurut pendapat penulis, teknik foto polos abdomen, dilanjutkan
pemeriksaan intra vena pyelography pemsukkan media kontras, dilanjut foto
sudah sesuai dengan teori Lampignano pemeriksaan dengan interval 5 menit
& Kendrick, (2018), yaitu posisi pasien post injeksi media kontras menggunakan
supine diatas meja pemeriksaan, MSP proyeksi AP, 12 menit post injeksi media
tubuh diatur ditengah meja pemeriksaan, kontras menggunakan proyeksi AP, dan
batas atas processus xipoideus dengan 25 menit post injeksi media kontras
batas bawah symphisis pubis, dan tidak menggunakan proyeksi PA dan foto post
ada rotasi pada tubuh dan pelvis. Arah miksi. Menurut Kawashima et al., (2004),
sinar tegak lurus terhadap kakset. Pusat Aktivitas ginjal dan sistem ureter bisa
penyinaran pada MSP setinggi crista terlihat semakin jelas dalam 8-10 menit
illiaca. FFD 102 cm dan exposi dilakukan setelah dimasukkannya bahan media
pada saat tahan napas. kontras intravena, sehingga pada hasil
Menurut Kurniati, (2019), akhirnya walaupun dengan atau tanpa
Pemeriksaan intra vena pyelography di kompresi ureter eksternal bisa diteliti
awali dengan foto polos abdomen lebih lanjut. Ureter umumnya akan
menggunakan proyeksi AP supine, terlihat jelas pada gambar dekompresi 10
radiograf menampakkan organ abdomen menit. Kandung kemih akan terlihat
secara keseluruhan dan batas atas dan dengan sangat jelas pada 20 menit dan
bawah tidak ada yang terpotong, gambar post-void.
bertujuan untuk melihat persiapan Menurut pendapat penulis, tentang
pasien agar abdomen bebas dari teknik pemeriksaan Intra vena pyelography
gambaran radiograf fekal dan udara pada klinis hydronephrosis terdapat
yang dapat menganggu gambaran ginjal, perbedaan dengan teori Lampignano &
setelah itu pemasukkan media kontras Kendrick, (2018). Pada pengambilan seri
dan dilanjutkan dengan foto seri radiograf dengan interval waktu yang
radiograf dengan interval waktu yang digunakan yaitu pada foto radiograf post
digunakan. Foto 5 menit post injeksi injeksi media kontras 60 menit. Teknik
media kontras menggunakan proyeksi pemeriksaan Intra vena pyelography
AP supine, radiograf menampakkan menurut teori Lampignano & Kendrick,
media kontras mengisi pelvic calcys, (2018) cukup dilakukan sampai post
untuk melihat keseluruhan ginjal terisi injeksi media kontras 20 menit, tetapi jika
media kontras dan untuk terjadi delay radiograf akan dilakukan
memperlihatkan fungsi ekskresi dari pengambilan foto post injeksi media
kontras 45 menit apabila masih terjadi SARAN
delay maka di lanjut dengan foto post Menurut penulis berdasarkan paparan
injeksi media kontras 60 menit. Pada literatur dalam pengambilan interval waktu
penelitian Kurniati, (2019) pengambilan pemeriksaan yang digunakan harus
foto radiograf dilakukan sampai 60 menit memperhatikan klinis dari pasien.
post injeksi media kontras dikarenakan
terjadi delay radiograf yang disebabkan DAFTAR PUSTAKA
adanya hydronephrosis sinistra grade I-II George, R. A., Mohimen, A., Debnath, J., Satija, L.,
dan suspek batu lusen pada vesicoureter Joshi, P., & Godara, S. C. (2012).
junction sehingga fungsi ginjal Intravenous urography supplemented
mengalami keterlambatan. with computerised tomography urogram:
Menurut pendapat penulis, A pragmatic hybrid imaging approach to
pengambilan radiograf dilakukan sampai hydronephrosis. Indian Journal of Urology.
60 menit itu sudah baik karena dilakukan https://doi.org/10.4103/0970-1591.105787
untuk melihat apakah terjadi Irianto, Koes. (2015). Memahami Berbagai Macam
penyumbatan pada system urinaria atau Penyakit. Alfabeta: Bandung.
penurunan fungsi ginjal sehingga Irianto, Kus. (2012). Struktur dan Fungsi Tubuh
memerlukan tambahan 60 menit agar Manusia untuk Paramedis. CV. Yrama
media kontras dapat turun ke vesica Widya: Bandung.
urinaria dan visualisasi dengan baik. Hal Judha, M., Erwanto, R., & Ratnaningsih, L. N.
ini dibuktikan pada gambaran radiograf (2012). Anatomi dan Fisiologi Rangkuman
60 menit media kontras mengisi vesica Sederhana Anatomi dan Fisiologi.
urinaria dengan maksimal dan dapat Yogyakarta: Gosyen Publishing.
membantu menegakkan diagnosa Kawashima, A., Vrtiska, T. J., LeRoy, A. J.,
Hartman, R. P., McCollough, C. H., &
KESIMPULAN King, B. F. (2004). CT urography.
Dari hasil studi literatur, diketahui bahwa Radiographics.
Prosedur Pemeriksaan intra vena pyelography Kurniati, R. (2019). Teknik Pemeriksaan Intravena
dengan indikasi hydronephrosis dilakukan dengan Urografi Pada Kasus Hydronephrosis di
persiapan khusus yaitu urus-urus. Persiapan Instalasi Radiologi RSUD Dr. R. Soedjati
pasien pada pemeriksaan intra vena pyelography Purwodadi. Teknik Pemeriksaan Intravena
dengan kasus hydronephrosis perlu dilakukan agar Urografi Pada Kasus Hydronephrosis Di
abdomen bebas dari fekal dan udara yang dapat Instalasi Radiologi RSUD Dr. R. Soedjati
mengganggu gambaran dan juga untuk Purwodadi, 1.
menghasilkan suatu hasil pemeriksaan yang baik Lampignano, J. P., & Kendrick, L. E. (2018).
untuk menegakan diagnose. Bontrager’s Textbook of Radiographic
Prosedur pemeriksaan intra vena pyelography Positioning and Related Anatomy. St.
diawali dengan foto polos abdomen, selanjutnya Louis, Missouri : Elsevier, 9th.
pemasukkan media kontras yakni 1 cc/kg berat Long, B. W., Rollins, J. H., & Smith, B. J. (2016).
badan, dilanjutkan foto radiograf dengan interval Merrill’s Atlas Of Radiographic
yaitu 5, 15, 20 menit post injeksi media kontras dan Positioning & Procedures Vol. 1 13 edition.
foto post miksi Pada pemeriksaan intra vena In B. W. Long, J. H. Rollins, & B. J. Smith
pyelography foto radiograf 60 menit post injeksi (Eds.), St. Louis, Missouri : Elsevier (13th
media kontras dilakukan untuk melihat apakah ed.). Elsevier.
terjadi penyumbatan pada system urinaria atau Luklukaningsih, Z. (2014). Anatomi & Fisiologi
penurunan fungsi ginjal sehingga memerlukan manusia. Nuha Medika: Yogyakarta.
tambahan 60 menit agar media kontras dapat Nguyen, H. T., Herndon, C. D. A., Cooper, C.,
turun ke vesica urinaria dan visualisasi dengan Gatti, J., Kirsch, A., Kokorowski, P., Lee,
baik. Alasan dilakukannya foto 60 menit post R., Perez-Brayfield, M., Metcalfe, P.,
injeksi media kontras karena terjadi delay Yerkes, E., Cendron, M., & Campbell, J. B.
radiograf yang disebabkan adanya hydronephrosis (2010). The Society for Fetal Urology
sinistra grade I-II dan suspek batu lusen pada consensus statement on the evaluation and
vesicoureter junction sehingga fungsi ginjal management of antenatal hydronephrosis.
mengalami keterlambatan In Journal of Pediatric Urology.
https://doi.org/10.1016/j.jpurol.2010.02.2
05
Nursalam. (2015). Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Edisi 2. In Salemba Medika: Jakarta.
Pearce, E. C. (2012). Anatomi dan fisiologi untuk
paramedis. PT Gramedia: Jakarta, 38th.
Purnomo. (2011). Dasar - Dasar Urologi. In Sagung
Seto: Jakarta.
Sloane, E. (2016). Anatomi dan Fisiologi untuk
pemula. EGC: Jakarta.
Syaifuddin. (2014). Anatomi Fisiologi Untuk Siswa
Perawat. EGC: Jakarta, 4th.
Waugh, A., & Grant, A. (2014). Ross & Wilson
Anatomy and Physiology in Health and
Illness. In Churchill Livingston: Elsevier.
Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi
Tubuh Manusia. Graha Ilmu: Bandung

Anda mungkin juga menyukai