Tugas MBK 4
Tugas MBK 4
ADMINISTRASI
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah:
OLEH :
1) Konsep
2) Filosofis
Secara filosofis administrasi adalah adanya aktivitas sekelompok manusia yang
mencakup aspek manajemen, organisasi, komunikasi, kepegawaian, perlengkapan, keuangan,
sekretariat, dan lingkungan. Dimana aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan mempunyai tugas
dan fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan bersama (Fathoni, 2006: 4-5).
Sedangkan filsafat manajemen organisasi adalah kerjasama yang saling menguntungkan,
efektif, dan dengan metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan
memperhatikan faktor-faktor dasar yang diperlukan dan memiliki hubungan saling
ketergantungan satu sama lain yaitu kepentingan umum, tujuan usaha, pimpinan pelaksana,
kebijakan, fungsi, faktor dasar, struktur organisasi, prosedur, dan moral kerja (Hasibuan, 2007: 5
Kerja sama yang dilakukan dalam manajemen tentu berawal dari adanya sekelompok
manusia yang melakukan aktivitas itulah yang disebut dengan organisasi. Hal ini memperkuat
pandangan bahwa manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses administrasi.
Teknologi informasi merupakan sebuah perwujudan materiil hasil dari sebuah gagasan
yang dimiliki manusia dalam mencari cara mempermudah manusia dalam bekerja. Dari sebuah
tindakan dengan berbagai penelitian dan percobaan-percobaan kemudian dihasilkanlah sebuah
metode atau cara dengan menggunakan alat elektronik (komputer, hand phone, modem, dsb.)
untuk mengolah informasi yang didapatkan. Hal inilah yang menjadi bahan rujukan
bahwa teknologi informasi merupakan wujud hasil budaya manusia. Alat-alat ini akan
mempermudah, mengefektifkan serta meningkatkan efisiensi kerja manusia sehingga lebih
produktif dalam bekerja.
Bimbigan konseling sebagai bagian integral dari pelayanan pendidikan juga tak luput
dari sentuhan – sentuhan peningkatan peran TI. Sesuai dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006
tentang standar isi, bimbingan konseling adalah salah satu wadah bagi proses pengembangan
diri siswa dimana konselor sebagai petugas bimbingan konseling yang akan membantu
memfasilitasi perkembangan siswa secara optimal. Ditegaskan pula dalam pasal 1 poin ke-6, UU
No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa konselor adalah bagian dari tenaga pendidik
yang harus turut serta berpartisipasi dalam mewujudkan terselenggaranya pelayanan pendidikan
yang berkualitas.
Manajemen bimbingan dan konseling adalah proses bantuan atau pertolongan yang
diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada individu melalui pertemuan tatap muka atau
hubungsn timbsl bslik antara keduanya agar individu memiliki kemampuan atau kecakapan
melihat dan menemukan masalah-masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Atau bisa juga pemberian bantuan atau pertolongan yasng sistematis dari pembimbing
(konselor) kepada individu melalui pertenmuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara
keduanya untuk mengungkap masalah individu sehingga individu mampu melihat masalahnya
sendiri.
Dalam kontek bimbingan dan konseling (BK) manajemen dapat berarti proses
perencanaan, pengorgaisasian, pengarahan dan pengawasan aktifitas-aktifitas yang berlangsung
dalam bimbingan dan konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Manajemen BK mengupayakan agar tercapainya efektivitas dan efisiensi
serta tercapainya tujuan. Oleh karena itu, manajemen diperlukan dalam bimbingan dan
konseling dengan tiga alasan, yaitu : a. Untuk mencapai tujuan, b. Untuk menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan (jika ada), c. Untuk mencapai
efektivitas dan efisien.
Pada umumnya bimbingan dan konseling dengan memanfaakan TI memiliki tujuan
umum bimbingan dan konseling yaitu membantu siswa/ peserta didik memperoleh kehidupan
yang membahagiakan serta berkembangnya potensi secara optima melalui layanan bimbingan
dan konsleingl. Namun, secara lebih spesifik bimbingan dan konseling mmemiliki tujuan
sebagai berikut:
a. Untuk mempermudah konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling
kepada peserta didik. Kemudahan akses dan penyimpanan serta pengolahan data
yang didapat melalui penggunaan TI menjadi alasan utama mudahnya konselor dalam
memberikan layanan bagi peserta didik.
b. Memberikan alat bantu baik bagi siswa maupun konselor dalam upaya melakukan
investigasi tentang minat, bakat, serta pilihan – pilihan karir, statistik pekerjaan dan
pendidikan yang dibutuhkan untuk memperoleh capaian karir tertentu serta mengintai
kesempatan yang bisa didapat.
c. Membantu siswa dalam mencapai kesadaran diri, melakukan eksplorasi diri,
memecahkan masalah-masalah pribadi serta sosial dan mengembangkan keterampilan
dalam mengambil keputusan dalam setiap masalah yang dihadapi.
d. Untuk meningkatkan minat atau daya tarik siswa terhadap pelayanan bimbingan
dan konseling yang diselenggarakan oleh konselor. Melalui perangkat multimedia
yang disajikan oleh konselor siswa akan tertarik untuk memahami materi layanan yang
tentunya penting bagi perkembangannya dalam menjalani kehidupan secara mandiri.
e. Mempermudah akses siswa dalam memperoleh layanan bimbingan dan konsleling serta
berbagai macam sumber informasi yang penting bagi pengenbangan diri siswa.
Tujuan-tujuan diatas akan tercapai jika saja sistem serta manajemen instansi pendidikan
memberikan dukungan penuh bagi para konselor di lapangan dengan memberikan sarana
dan pra-sarana yang dibutuhkan. Selain itu, peningkatan kompetensi sumber daya manusia BK
(Konselor) terutama yang berkaitan dalam penggunaan alat berteknologi tinggi baik software
maupun hardware juga sangat dibutuhkan.
REFERENSI
http://www.falkhi.com/2014/04/perbedaan-administrasi-dan-manajemen.html
Prof. Mirrian Sjofjan Arif, M.Ec. (PA), Ph.D.Hubungan Antara Administ rasi,
Organisasi, dan Manajemen.2017
Ulbert Silalahi, Studi tentang Ilmu Administrasi, Konsep, Teori dan Dimensi,(Bandung:
Sinar Baru al-Gensindo, 1997)