ATTITUDE MODIFICATION
C. MATERI LAYANAN
umum, ada tiga aspek tragis yang memengaruhi sikap kita adalah (a)
penderitaan; (b) rasa bersalah; dan (c) kematian. Mungkinkah hidup
masih memiliki makna, di balik semua aspek-aspek tragis yang
terkandung di dalamnya? Hidup punya potensi untuk memiliki makna,
apa pun kondisinya, bahkan dalam kondisi yang paling menyedihkan
sekalipun.
Manusia memiliki kapasitas untuk mengubah aspek-aspek hidup
yang negatif menjadi sesuatu yang positif dan konstruktif. Dengan
kata lain, yang paling penting adalah memanfaatkan yang terbaik dari
setiap situasi. Tetapi, yang dimaksud dengan “terbaik” di sini adalah
“terbaik” yang dalam bahasa latin diterjemahkan sebagai optimum
yaitu optimisme untuk: (a) mengubah penderitaan menjadi keberhasilan
dan sukses; (b) mengubah rasa bersalah menjadi kesempatan untuk
mengubah diri sendiri ke arah yang lebih baik; dan (c) mengubah
ketidakkekalan hidup menjadi dorongan untuk bertindak dengan penuh
tanggung jawab. (d) dapat mengembangkan evaluasi diri seimbang.
Menurut Lukas (Marshall, 2009:81), attitude modification dimulai
dengan pengakuan bahwa sikap klien tidak ditentukan oleh situasi.
Tujuannya adalah untuk menarik perhatian klien pada fakta bahwa
makna tersedia dalam setiap situasi. Selanjutnya, tujuan konselor
adalah dengan menggunakan pengetahuan dan intuisi dalam menilai
apakah sikap tertentu oleh klien berbahaya, atau tidak. Ketika konselor
menemukan sikap yang merusak atau tidak sehat, ia tidak menilai klien
sebagai baik atau buruk, tapi membawa klien ke tempat terbuka untuk
mendiskusikannya, dan menimbang jika klien sehat atau tidak, sebagai
upaya untuk hidup dalam terang yang berorientasi makna. Tugas
konselor adalah mengubah dialog dengan diri sendiri, dan refleksi
pada dunia, dengan cara yang datang dari klien, dan mencerminkan
kebenaran dan realitas yang diakui dalam batin klien, sehingga dapat
mengembangkan evaluasi diri seimbang.
Dengan demikian, sketsa proses attitude modification adalah
sebagai berikut: (a) Jelajahi situasi saat ini, dan memahami penyebab
penderitaan yang dialami klien. (b) Carilah akar penderitaan dan
66 ATTITUDE MODIFICATION
E. PROSES KONSELING
Tabel 7. Proses KonselingTeknik Attitude Modification