Anda di halaman 1dari 10

BAB VII

ATTITUDE MODIFICATION

A. TEKNIK ATTITUDE MODIFICATION(Engel, 2014a: 70-


76)
Teknik kelima adalah attitude modification (modifikasi sikap),
membantu klien dapat mengubah penderitaan dan rasa bersalah.
Konselor meminta klien mengidentifikasi, mengkonfrontasi, dan
menyeimbangkan evaluasi diri negatif yang dimilikinya melalui outwork
task. Konselor menjelaskan konsep dan teknik attitude modification
sebagai tanggung jawab pribadi klien mengubah penderitaan dan rasa
bersalah.
Attitude modification adalah modifikasi sikap terhadap masalah
untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat tanggung jawab diri, yaitu
memahami tugas dan tanggung jawab diri klien, sesuai tuntutan dari
orang lain. Tanggung jawab berhubungan dengan pengendalian diri
terhadap pilihan dan tindakan untuk suatu pencapaian tujuan hidup,
kebahagiaan dan nilai-nilai yang dimilikinya. Coetzer dan Schulenberg
(Marshall, 2009:82, 83) memahami modifikasi sikap merupakan
cara untuk melahirkan nilai-nilai sikap, yang membantu klien
bertumbuh dalam kekuatan dan kepercayaan menghadapi rintangan.
62 ATTITUDE MODIFICATION

Hal tersebut tidak terlepas dari keseimbangan yang harus ditemukan


antara prestasi masa lalu dan janji masa depan. Kehidupan menuntut
hidup di masa sekarang. Masa lalu tidak bisa diubah tetapi masa
sekarang bisa memperbaiki kesalahan masa lalu, untuk menatap masa
depan. Modifikasi sikap menawarkan pendekatan kasih sayang dan
kepedulian untuk situasi hidup klien saat ini. Tugas konselor adalah
untuk mengkonfirmasi bahwa tersedia makna dalam setiap situasi.
Makna tersebut akan melahirkan iman, harapan, dan cinta. Dengan
itu, modifikasi sikap dapat secara khusus digunakan untuk mendorong,
mendesak, memberikan kenyamanan, membantu klien kembali
mendapatkan keseimbangan dan kedamaian batin. Modifikasi sikap
harus disoroti sejak dini dan tidak hanya membantu klien menghadapi
situasi yang tidak dapat diubah dan kekhawatiran eksistensial, tetapi
juga menyoroti kekuatan klien dan mengarahkannya sehingga dapat
mengembangkan evaluasi diri seimbang.
Teknik attitude modification bertujuan mengembangkan nilai-
nilai sikap dan evaluasi diri seimbang. Nilai-nilai sikap berhubungan
dengan kemampuan pribadi klien melakukan instropeksi diri dalam
rangka penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang inovatif.
Dengan demikian, sketsa teknik modifikasi sikap adalah sebagai
berikut: (a) Jelajahi situasi saat ini, dan memahami penyebab
penderitaan yang dialami klien. (b) Carilah akar penderitaan dan
melihat di mana ada keterbatasan secara realistis. (c) Perhatikan juga
kekuatan dan kemungkinannya. (d) Perhatikan sikap yang tidak sehat
yang meningkatkan penderitaan, dan mencoba untuk mengubahnya.
(e) Temukan kesadaran klien dan mendiskusikannya secara terbuka.
(f) Membantu untuk menegaskan keyakinan pada ketidakbermaknaan
hidup, dan tak terbatasnya nilai pribadi seseorang. Kehidupan (tubuh
dan pikiran) adalah sementara dan terbatas, namun di balik keterbatasan
ada makna kehidupan yang dapat melampaui kesementaraan.
ATTITUDE MODIFICATION 63

B. APLIKASI WEBSITE ATTITUDE MODIFICATION


Berikut ini merupakan cuplikan tampilan aplikasi website
logo konseling dari proses sesi kelima.

Gambar 23 Tampilan Aplikasi Website Logo Konseling pada Sesi 5

Konselor membantu klien mengubah penderitaan dan rasa


bersalah. Konselor meminta klien mengidentifikasi, mengkonfrontasi,
dan menyeimbangkan evaluasi diri negatif yang dimilikinya. Konselor
menjelaskan konsep dan teknik modifikasi sikap sebagai tanggung
jawab pribadi klien mengubah penderitaan dan rasa bersalah.
Media yang dipakai adalah diari pikiran untuk evaluasi diri negatif.
Sasarannya adalah tanggung jawab diri klien. Tujuannya adalah klien
dapat mengembangkan evaluasi diri seimbang.

C. MATERI LAYANAN

1. Identifikasi evaluasi diri negatif


a. Apakah anda terjebak dalam masalah? Apakah anda mengalami
pelecehan dan kekerasan secara fisik, psikis dan seksual? Apakah
anda diteror, ditekan dan diancam? Apakah anda diisolasi dan
disekap?
64 ATTITUDE MODIFICATION

b. Setelah situasi tersebut, apakah anda merasa diri anda kotor?


Apakah anda merasa tidak berguna dan tidak berharga lagi di mata
orang lain? Apakah anda terus menyalahkan diri dan mengkritik
diri anda sendiri?

2. Konfrontasi evaluasi diri negatif


a. Apakah anda berusaha untuk tidak lagi terjebak dalam masalah?
Apakah anda mau memaafkan orang-orang yang pernah
melakukan pelecehan dan kekerasan secara fisik, psikis dan
seksual terhadap anda? Apakah anda yakin bahwa hidup ini jauh
lebih penting dan harus diperjuangkan sekalipun anda pernah
diteror, ditekan, dan diancam? Apakah anda berarti bagi suami/
istri dan anak-anak sekalipun pernah diisolasi dan disekap?
b. Setelah situasi tersebut, apakah anda mau menata diri anda?
Apakah anda merasa berguna dan berharga dimata orang lain?
Apakah anda mau memaafkan diri anda sendiri dan orang lain?

3. Mengembangkan evaluasi diri seimbang


a. Apakah anda telah memaafkan orang-orang yang pernah
melakukan pelecehan dan kekerasan secara fisik, psikis, dan
seksual terhadap anda? Apakah anda merasa jauh lebih baik
dengan keadaan anda sekarang? Apakah anda bahagia kumpul
bersama suami dan anak-anak?
b. Apakah anda telah melupakan masa lalu yang kelam dan
menikmati hidup dengan harapan baru? (ya/tidak). Apakah anda
dihormati orang lain karena anda berguna dan berharga bagi
mereka? (ya/tidak). Apakah anda telah diterima orang lain karena
mereka telah memaafkan anda? (ya/tidak).

4. Konsep dan Teknik Attitude Modification


Bagaimana attitude modification dalam kasus penderitaan yang
tidak dapat dihindari, yang menyebabkan rasa sakit yang nyata?
Menurut Frankl (1985a:161, 162) logoterapi mengakui bahwa, secara
ATTITUDE MODIFICATION 65

umum, ada tiga aspek tragis yang memengaruhi sikap kita adalah (a)
penderitaan; (b) rasa bersalah; dan (c) kematian. Mungkinkah hidup
masih memiliki makna, di balik semua aspek-aspek tragis yang
terkandung di dalamnya? Hidup punya potensi untuk memiliki makna,
apa pun kondisinya, bahkan dalam kondisi yang paling menyedihkan
sekalipun.
Manusia memiliki kapasitas untuk mengubah aspek-aspek hidup
yang negatif menjadi sesuatu yang positif dan konstruktif. Dengan
kata lain, yang paling penting adalah memanfaatkan yang terbaik dari
setiap situasi. Tetapi, yang dimaksud dengan “terbaik” di sini adalah
“terbaik” yang dalam bahasa latin diterjemahkan sebagai optimum
yaitu optimisme untuk: (a) mengubah penderitaan menjadi keberhasilan
dan sukses; (b) mengubah rasa bersalah menjadi kesempatan untuk
mengubah diri sendiri ke arah yang lebih baik; dan (c) mengubah
ketidakkekalan hidup menjadi dorongan untuk bertindak dengan penuh
tanggung jawab. (d) dapat mengembangkan evaluasi diri seimbang.
Menurut Lukas (Marshall, 2009:81), attitude modification dimulai
dengan pengakuan bahwa sikap klien tidak ditentukan oleh situasi.
Tujuannya adalah untuk menarik perhatian klien pada fakta bahwa
makna tersedia dalam setiap situasi. Selanjutnya, tujuan konselor
adalah dengan menggunakan pengetahuan dan intuisi dalam menilai
apakah sikap tertentu oleh klien berbahaya, atau tidak. Ketika konselor
menemukan sikap yang merusak atau tidak sehat, ia tidak menilai klien
sebagai baik atau buruk, tapi membawa klien ke tempat terbuka untuk
mendiskusikannya, dan menimbang jika klien sehat atau tidak, sebagai
upaya untuk hidup dalam terang yang berorientasi makna. Tugas
konselor adalah mengubah dialog dengan diri sendiri, dan refleksi
pada dunia, dengan cara yang datang dari klien, dan mencerminkan
kebenaran dan realitas yang diakui dalam batin klien, sehingga dapat
mengembangkan evaluasi diri seimbang.
Dengan demikian, sketsa proses attitude modification adalah
sebagai berikut: (a) Jelajahi situasi saat ini, dan memahami penyebab
penderitaan yang dialami klien. (b) Carilah akar penderitaan dan
66 ATTITUDE MODIFICATION

melihat di mana ada keterbatasan secara realistis. (c) Perhatikan juga


kekuatan dan kemungkinannya. (d) Perhatikan sikap yang tidak sehat
yang meningkatkan penderitaan, dan mencoba untuk mengubahnya.
(e) Temukan kesadaran klien dan mendiskusikannya secara terbuka.
(f) Membantu untuk menegaskan keyakinan pada ketidakbermaknaan
hidup, dan tak terbatasnya nilai pribadi seseorang. Kehidupan (tubuh
dan pikiran) adalah sementara dan terbatas, namun di balik keterbatasan
ada makna kehidupan yang dapat melampaui kesementaraan. Makna
itu adalah Roh manusia yang tidak pernah dapat dihancurkan, dan
hidup selamanya, bahkan ketika itu tidak bisa mengekspresikan dirinya
melalui instrumen (dari tubuh dan pikiran). Roh adalah kekuatan
dari “kekuatan menantang jiwa manusia” (Frankl, 1985a:147.) yang
dapat diaktifkan untuk membantu klien menemukan cara di mana
mereka dapat bertindak seolah-olah” kekuatan itu sudah ada, bahwa
setiap hari menawarkan kemungkinan-kemungkinan baru, dan klien
bisa menggunakan waktu untuk dirinya sendiri, sehingga dapat
mengembangkan evaluasi diri seimbang.
Coetzer dan Schulenberg (Marshall, 2009:82, 83) memahami
attitude modification merupakan cara untuk melahirkan nilai-nilai sikap,
yang membantu klien bertumbuh dalam kekuatan dan kepercayaan
menghadapi rintangan. Hal tersebut tidak terlepas dari keseimbangan
yang harus ditemukan antara prestasi masa lalu dan janji masa depan.
Kehidupan menuntut hidup di masa sekarang. Masa lalu tidak bisa
dirubah tetapi masa sekarang bisa memperbaiki kesalahan masa
lalu, untuk menatap masa depan. Attitude modification menawarkan
pendekatan kasih sayang dan kepedulian untuk situasi hidup klien
saat ini. Tugas konselor adalah untuk mengkonfirmasi bahwa tersedia
makna dalam setiap situasi. Makna tersebut akan melahirkan iman,
harapan, dan cinta. Dengan itu, modifikasi sikap dapat secara khusus
digunakan untuk mendorong, mendesak, memberikan kenyamanan,
membantu klien kembali mendapatkan keseimbangan dan kedamaian
batin. Attitude modification adalah teknik logoterapi non-spesifik, yang
harus disoroti sejak dini dan tidak hanya membantu klien menghadapi
ATTITUDE MODIFICATION 67

situasi yang tidak dapat diubah dan kekhawatiran eksistensial, tetapi


juga menyoroti kekuatan klien dan mengarahkannya sehingga dapat
mengembangkan evaluasi diri seimbang.
Menurut Wong (2007:8, 9) attitude modification digunakan untuk
neurosis noogenic, depresi, dan kecanduan dengan mempromosikan
kehendak untuk makna. Hal ini juga dapat digunakan dalam menghadapi
penderitaan yang terkait dengan keadaan, nasib atau penyakit.
Umumnya, penekanannya pada reframing atau rekonstruksi sikap dari
negatif ke positif. Sebagai contoh, klien mungkin bertanya: “Apakah
ada sesuatu yang positif tentang situasi?” Atau “Apa kebebasan masih
tersedia untuk Anda dalam situasi ini?” Tugas konselor adalah (a)
Meyakinkan klien tentang kekuatan yang dimilikinya di balik situasi
yang dialaminya. (b) Memberikan sugesti bagi klien untuk berubah
menjadi lebih baik, terlepas dari keadaan klien saat ini, dan kondisi
fisik atau emosionalnya. (c) Mengungkapkan kepercayaan, martabat,
kebebasan, dan tanggung jawab, sehingga dapat mengembangkan
evaluasi diri seimbang.

D. ARAHAN UNTUK KONSELING


Apakah anda menyesali kesalahan dan masa lampau yang buruk?
(ya/tidak). Apakah anda memiliki pola perilaku menyalahkan diri dan
membenci dirinya sendiri? (ya/tidak). Apakah anda menampilkan
suasana hati murung dan tidak peduli dengan apapun yang terjadi?
(ya/tidak). Apakah anda memiliki peran diri negatif karena kehilangan
harkat, martabat, dan harga diri? (ya/tidak).
Apakah anda mau memperbaiki kesalahan dan masa lampau yang
buruk? (ya/tidak). Apakah anda bertekat memiliki pola perilaku positif
dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain? (ya/tidak). Apakah
anda akan enjoy dan menampilkan suasana hati senang, sukacita dan
bahagia serta melupakan apapun yang pernah menimpa diri anda? (ya/
tidak). Apakah anda akan berperan positif karena anda mempunyai
harkat, martabat dan harga diri? (ya/tidak). Apakah anda menjadikan
68 ATTITUDE MODIFICATION

kesalahan dan masa lampau yang buruk sebagai kekuatan menggapai


masa depan yang sukses dan bahagia? (ya/tidak).
Apakah anda telah menjadi bagian dari kehidupan orang
lain, karena anda mengembangkan sikap dan perilaku positif yang
bermanfaat bagi mereka? (ya/tidak). Benarkah anda enjoy dan
menampilkan suasana hati senang, sukacita dan bahagia karena telah
menemukan harkat dan martabat diri serta tujuan hidup anda sendiri?
(ya/tidak).

E. PROSES KONSELING
Tabel 7. Proses KonselingTeknik Attitude Modification

TAHAP AWAL TAHAP MODIFIKASI TAHAP AKHIR


SIKAP
a. Jelajahi situasi a. Perhatikan sikap a. Konselor mengajak
klien saat ini. yang tidak sehat klien berkomitmen
b. Melihat di mana dan mencoba untuk untuk:
ada keterbatasan mengubahnya. 1) Mengubah
klien secara b. Temukan kesadaran penderitaan
realistis. klien dan menjadi
c. Memperhatikan mendiskusikannya keberhasilan dan
juga kekuatan dan secara terbuka. sukses.
kemungkinannya. c. Konselor mengarahkan 2) Mengubah rasa
klien, ini saatnya untuk bersalah menjadi
menata masa depan, kesempatan untuk
meraih apa yang mengubah diri
diinginkannya. sendiri ke arah yang
d. Konselor menyadarkan lebih baik.
klien, memaafkan 3) Mengubah
orang-orang yang ketidakkekalan
pernah melakukan hidup menjadi
pelecehan dan dorongan untuk
kekerasan secara fisik, bertindak dengan
psikis dan seksual penuh tanggung
terhadap dirinya. jawab.
ATTITUDE MODIFICATION 69

TAHAP AWAL TAHAP MODIFIKASI TAHAP AKHIR


SIKAP
e. Konselor meyakinkan
klien bahwa hidup ini
jauh lebih penting dan
harus diperjuangkan
sekalipun anda pernah
diteror, ditekan dan
diancam.
r. Konselor meyakinkan
klien, bahwa ia berarti
bagi suami/istri dan
anak-anak sekalipun
pernah diisolasi dan
disekap.
f. Setelah situasi
tersebut; 1) apakah
anda mau menata
diri anda?2) apakah
anda merasa berguna
dan berharga di mata
orang lain? 3) apakah
anda mau memaafkan
diri anda sendiri dan
orang lain?
TUJUAN TEKNIK
DAN SASARAN MEDIA EVALUASI
PENCAPAIAN
a. Tujuannya adalah Diari pikiran untuk Sesi ini berhasil apabila
klien dapat evaluasi diri negatif. klien dapat menerima
mengembangkan transformasi nilai-nilai
evaluasi diri untuk memodifikasi
seimbang. sikap baru dan
b. Sasarannya adalah bertindak dengan
tanggung jawab diri penuh tanggung jawab.
klien.

Anda mungkin juga menyukai