Anda di halaman 1dari 4

Interaksi desa-kota adalah hubungan saling mempengaruhi antara wilayah desa dengan

wilayah kota yang menghasilkan dampak untuk kedua wilayah tersebut. Interaksi desa-kota
adalah hubungan timbal balik antara perkembangan wilayah perkotaan dan perkembangan
wilayah pedesaan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Seiring dengan pertumbuhan kota
yang pesat, hubungan antara kota dan desa semakin penting dan kompleks.

Interaksi desa-kota memiliki dampak positif dan negatif pada masyarakat, ekonomi, dan
lingkungan di kota maupun desa. Beberapa dampak positifnya adalah:

A. Penyebaran teknologi dan inovasi dari kota ke desa, sehingga mempercepat


pengembangan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup penduduk desa.
B. Pembukaan lapangan pekerjaan baru di kota yang menarik tenaga kerja dari desa,
sehingga mengurangi tingkat pengangguran di desa.
C. Perdagangan dan jasa antara kota dan desa yang saling menguntungkan.

Namun, ada juga dampak negatif dari interaksi desa-kota, seperti:

 Urbanisasi yang berlebihan dapat menyebabkan konflik sosial dan kesenjangan


ekonomi antara penduduk kota dan desa.
 Peningkatan polusi dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas industri
di kota, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan masyarakat di desa.
 Kesenjangan infrastruktur yang besar antara kota dan desa, yang dapat menghambat
pengembangan ekonomi dan kualitas hidup penduduk desa.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola interaksi desa-kota dengan bijak dan
berkelanjutan, dengan memperhatikan dampak positif dan negatifnya. Salah satu cara untuk
mengatasi dampak negatif adalah dengan mengembangkan program pembangunan desa yang
berkelanjutan, seperti pengembangan pertanian organik dan pariwisata pedesaan.

2. 2 Zone Interaksi

1
Zona interaksi desa-kota adalah wilayah yang terletak di antara kota dan desa, di mana terjadi
interaksi dan pertukaran antara kedua wilayah tersebut. Zona ini sering juga disebut sebagai
wilayah peri-urban atau wilayah pinggiran kota.

Zona interaksi desa-kota memiliki karakteristik yang unik, karena wilayah ini merupakan
perpaduan antara kehidupan perkotaan dan pedesaan. Beberapa karakteristik zona interaksi desa-
kota adalah:

1. Keanekaragaman sosial dan ekonomi. Di zona ini, terdapat beragam kelompok sosial
dan ekonomi, dari masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian hingga masyarakat
perkotaan yang bekerja di sektor jasa dan industri.
2. Adanya konflik penggunaan lahan. Karena terdapat berbagai jenis kegiatan, baik
pertanian, industri, maupun perumahan, terkadang terjadi konflik penggunaan lahan
antara penduduk desa dan kota.
3. Tantangan lingkungan yang besar. Zona interaksi desa-kota biasanya mengalami
tekanan lingkungan yang besar, seperti polusi udara, air dan tanah, serta kerusakan
lingkungan akibat aktivitas manusia.
4. Adanya peluang pembangunan. Zona ini merupakan wilayah yang potensial untuk
dikembangkan, karena terdapat peluang untuk mengembangkan sektor pertanian,
pariwisata pedesaan, dan industri kecil yang ramah lingkungan.

Pemerintah dan masyarakat perlu mengelola zona interaksi desa-kota dengan baik agar
dapat memberikan manfaat bagi kedua wilayah tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengembangkan infrastruktur yang baik, mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan,
dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan.

Adapun menurut Bintarto, interaksi antara wilayah perkotaan dan perdesaan membentuk
pola-pola konsentrik yang bisa dibedakan menjadi 6 zona, yaitu:

1. Zona I (Inti Kota) adalah wilayah yang terletak di pusat kota dan merupakan pusat
pemerintahan, bisnis, perdagangan, dan transportasi. Di zona ini, terdapat bangunan-
bangunan pencakar langit, pusat perbelanjaan, dan perkantoran.

2
2. Zona II (Pinggiran Inti Kota) adalah wilayah yang terletak di sekitar zona I dan
merupakan wilayah yang padat penduduk. Di zona ini, terdapat pemukiman padat
penduduk, pusat perdagangan kecil, dan pusat jasa.
3. Zona III (Wilayah Suburban) adalah wilayah yang terletak di luar zona II dan
merupakan wilayah yang terkoneksi dengan kota melalui transportasi umum. Di zona
ini, terdapat pemukiman penduduk yang lebih luas dan padat, dan juga terdapat pusat
perbelanjaan dan industri kecil.
4. Zona IV (Pinggiran Wilayah Suburban) adalah wilayah yang terletak di sekitar zona
III dan merupakan wilayah yang masih terpengaruh oleh perkotaan. Di zona ini,
terdapat pemukiman penduduk, kebun-kebun, dan peternakan.

2. 3 Dampak Interaksi Desa Kota

Adanya interaksi dari desa dan kota memiliki dampak baik dari desa ataupun kota. Hal
ini dapat dilihat dari faktor-faktor terpengaruh. Dampak dari interaksi desa-kota terbagi atas:

a. Dampak Interaksi Desa-Kota bagi Desa

Dampak dari interaksi dari desa dan kota bagi desa terbagi ada dua yaitu dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positif dari adanya interaksi desa dan kota bagi desa yaitu:

3
 Meningkatnya fasilitas pendidikan dan meningkatnya pendidikan bagi warga atau
masyarakat desa.
 Meningkatnya dan bertambahnya fasilitas
kesehatan. Dampak negatif dari adanya interaksi desa-kota bagi
desa yaitu:
 Sinyal maupun siaran dari televisi yang dapat menimbulkan konsumerisme
dan banyaknya kriminalitas.
 Modernisasi dari kota yang melunturkan orientasi pertanian yang sudah
menjadi budaya pokok kehidupan warga desa.

Anda mungkin juga menyukai