Anda di halaman 1dari 12

PROSES PELAPISAN PAKU DENGAN TEMBAGA MELALUI

PROSES ELEKTROPLATING

Pengujian dilakukan Untuk Memenuhi Tugas


Kuliah Praktikum Transisi Kimia Teknik Kelas A

DI SUSUN
OLEH :
Deandrie Hary Alridho (180401010)
Sidiqul Fuad. Us (180401014)
Edo Fransisko Ginting (180401021)
Muhammad Nuriansyah (180401029)

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami semua sehingga kami berhasil menyelesaikan
laporan praktikum yang berjudul ”Uji Korosi Terhadap Paku” ini dengan sebaik
baiknya.
Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. M. Sabri, M.T. IPM. Asean Eng selaku Ketua Departemen Teknik
Mesin Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Renita Manurung, MT. Selaku dosen pengajar mata kuliah
Kimia Teknik Transisi.
3. Teman-teman kelompok yang telah berjuang bersama.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Medan, 13 Juli 2023

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Korosi berakibat penurunan mutu dan daya guna serta menimbulkan kerugian
dari segi biaya perawatan.Korosi tidak dapat dicegah namun dapat dikendalikan.
Salah satu cara pencegahan yaitu dengan memberi lapisan pelindung pada
permukaan logam dasar, diantaranya secara elektroplating dengan tembaga dan nikel.
Selain tujuan tersebut, elektroplating juga mampu meningkatkan mutu dan nilai
estetika produk.
Sifat tembaga yang tahan korosi sementara nikel memiliki kekuatan dan
kekerasan yang sedang, keuletannya, daya hantar listrik dan termal yang baik.
Terdapat beberapa kondisi operasi yang mempengaruhi proses elektroplating,
diantaranya rapat arus, konsentrasi larutan, suhu larutan elektrolit dan lama waktu
pelapisan. Karena masih perlunya informasi mengenai elektroplating ini maka
penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh suhu elektrolit
dan waktu pelapisan terhadap nilai ketebalan lapisan dan kekasaran permukaan
dalam pelapisan tembaga-nikel (Cu-Ni) melalui proses elektroplating.
Elektroplating adalah proses pengendapan ionion logam pelindung (anoda)
yang dikehendaki di atas logam lain (katoda) secara elektrolisa. Selama proses
pengendapan berlangsung terjadi reaksi kimia pada elektroda (anoda-katoda) dan
elektrolit menuju arah tertentu secara tetap. Untuk hal tersebut dibutuhkan arus listrik
searah (DC) dan tegangan yang konstan. Proses elektroplating dilakukan dalam
bejana yang disebut sel elektrolisa berisi cairan elektrolit/rendaman (bath). Pada
rendaman ini tercelup paling tidak dua elektroda yang masing-masing dihubungkan
dengan arus listrik, terbagi menjadi kutub positif (+) dan negatif (-) dikenal sebagai
anoda (+) dan katoda (-).
Anoda dalam larutan elektrolit ada yang larut dan ada yang tidak larut. Anoda
yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar arus listrik saja sedangkan anoda yang
larut berfungsi selain penghantar arus listrik juga sebagai bahan baku pelapis. Katoda
diartikan sebagai benda kerja yang dilapisi, dihubungkan kutub negatif sumber arus
listrik.Elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat larut dalam air dan terurai
menjadi partikel-partikel bermuatan positif atau negatif. Bila arus listrik dialirkan di
antara kedua elektroda (anoda dan katoda) di dalam larutan elektrolit, maka muatan
ion positif akan ditarik oleh katoda, sedangkan ion bermuatan negatif berpindah ke
arah elektroda bermuatan positif (anoda). Ion-ion tersebut dinetralisir oleh kedua
elektroda dan larutan elekrolit yang hasilnya diendapkan pada katoda (benda kerja).
Hukum Faradaymerupakan basis utama pemahaman elektrokimia yang digunakan
dalam proses elektroplating sampai saat ini.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana proses elektroplating


2. Apa yang terjadi pada proses elektroplating
3. Fungsi dari proses elektroplating

1.3 manfaat penelitian


Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang terjadi pada proses elektroplating.


2. Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara melakukan proses elektroplating.
3. mahasiswa dapat mempraktikann ilmu yang telah di pelajari selama masa
perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Elektroplating
Elektroplating adalah proses pengendapan ionion logam pelindung (anoda)
yang dikehendaki di atas logam lain (katoda) secara elektrolisa. Selama proses
pengendapan berlangsung terjadi reaksi kimia pada elektroda (anoda-katoda) dan
elektrolit menuju arah tertentu secara tetap. Untuk hal tersebut dibutuhkan arus listrik
searah (DC) dan tegangan yang konstan. Proses elektroplating dilakukan dalam
bejana yang disebut sel elektrolisa berisi cairan elektrolit/rendaman (bath).
Pada rendaman ini tercelup paling tidak dua elektroda yang masing-masing
dihubungkan dengan arus listrik, terbagi menjadi kutub positif (+) dan negatif (-)
dikenal sebagai anoda (+) dan katoda (-). Anoda dalam larutan elektrolit ada yang
larut dan ada yang tidak larut. Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar
arus listrik saja sedangkan anoda yang larut berfungsi selain penghantar arus listrik
juga sebagai bahan baku pelapis. Katoda diartikan sebagai benda kerja yang dilapisi,
dihubungkan kutub negatif sumber arus listrik.Elektrolit berupa larutan yang
molekulnya dapat larut dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel bermuatan
positif atau negatif.(Basmal et al., 2012)

2.2 Proses Pelapisan Tembaga


Beberapa jenis logam banyak digunakan di bidang pelapisan namun tembaga.
Tembaga mempunyai sifat lunak dan ulet, tidak terlalu teroksidasi oleh udara.
Karena sifatnya pula yang elektropositif (mulia), tembaga mudah diendapkan oleh
logam yang deret daya gerak listriknya lebih tinggi semisal besi. Plating tembaga
mudah dilakukan demikian pula dengan larutannya yang mudah dikontrol.Tembaga
bagus digunakan sebagai lapisan dasar sebelum plating berikutnya. Pada proses
elektroplating terhadap baja karbon rendah yang akan dilapisi tembaga, maka
elektrolit yang digunakan adalah elektrolit tembaga (CuSO4) dengan anoda tembaga
(Cu).
Saat proses elektroplating, pada anoda dan katoda terjadi perubahan potensial
akibat adanya aliran arus listrik searah, sehingga anoda tembaga akan terurai ke
dalam media larutan elektrolit yang mengandung ion-ion tembaga, yang akhirnya
bergerak ke katoda dan menempel kuat. Sebagai penjelasannya adalah reaksi pada
katoda yaitu ion Cu2+ bergerak ke katoda menjadi Cu, logam ini menempel pada
katoda. Sedangkan reaksi pada anoda yaitu ion SO4 2- bergerak ke anoda menjadi
SO4 dan melepaskan elektronnya.Karena Cu reaktif maka bereaksi dengan SO4
membentuk CuSO4 kembali. Jadi berat anoda berkurang dan pengurangan beratnya
sama dengan berat Cu yang mengendap pada katoda. Dapat disimpulkan, konsentrasi
Cu2+ dan SO4 2- dalam larutan tetap selama masih ada anoda.Jadi seolah-olah Cu
pada anoda pindah ke katoda.(Basmal et al., 2012)

2.3 Fungsi Elektroplating


Tujuan dari elektroplating ialah untuk tujuan penampilan, perlindungan
korosi serta sifat teknis/mekanis tertentu. Namun demikian yang menjadi
indikatornya antara lain adalah nilai ketebalan, kekerasan, kekasaran, dan nilai
kecerahan. Pada penelitian ini nilai ketebalan dan kekasaran permukaan hasil dari
proses elektroplating menjadi variabel dalam penelitian. Nilai kekasaran permukaan
berpengaruh terhadap kualitas suatu komponen atau produk.Pada skala kecil
konfigurasi permukaan merupakan karakteristik mikro-geometri.Sementara itu
makrogeometri adalah permukaan yang membuat bentuk yang spesifik misalnya
poros, lubang, sisi dan lainnya yang tercakup pada elemen geometri ukuran, bentuk,
dan posisi. Nilai kekasaran permukaan berpengaruh terhadap kualitas dari komponen
atau produk yang dihasilkan, diantaranya: umur lelah, pemantulan cahaya,
pengecatan, pelapisan dan perlakuan panas. Sehingga kekasaran permukaan menjadi
tuntutan yang harus terpenuhi.(Topayung, 2011)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan pada:
Hari/Tanggal : 11 Juli 2023
Tempat : Universitas sumatera utara

3.2 Alat dan Bahan


Dalam sebuah penelitian tentunya memerlukan alat dan bahan sebagai
penunjang proses penelitian.

3.2.1 Alat
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam peneltian adalah :

1. Air Aqua
Aqua gelas berfungsi sebagai cairan yang akan digunakan untuk melarutkan bubuk
CuSO4.

Air Aqua
2. Logam tembaga

Gambar 3.3 Logam Tembaga


3. Baterai
Baterai digunakan sebagai penghasil arus listrik dalam proses elektroplating.

Gambar 3.4 Baterai


4. Kabel penjepit
Kabel penjepit digunakan untuk mnghantarkan arus lisrik dari baterai kedalam larutan.

Gambar 3.5 kabel penjepit


5. Bejana
Bejana yang digunakan disini adalah berupa aquarium kecil yang berfungsi sebagai
wadah yang menampung cairan elektrolit.

Gambar 3.6 Aquarium


3.2.2 Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Bubuk CuSO4
Bubuk CuSO4 digunakan sebagai anoda yang akan melapisi paku.

Gambar 3.7 Bubuk CuSO4


2. Paku
Paku digunakan sebagai bahan yang akan dilapisi dengan tembaga.

Gambar 3.8 Paku

3.3 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur dari percoban ini ialah :

1. Siapkan alat dan bahan


2. Larutkan bubu CuSO4 dalam bejana menggunakan air aqua.
3. Hubungkan kabel penjepit dengan baterai, paku dan juga logam tembaga.
4. Masukan logam tembaga dan paku kedalam cairan elektrolit dan tunggu
sampai 5-10 menit.
5. Kemudian amati perubahan yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN ANALISA DATA
4.1 Data Hasil Percobaan
Berdasarkan percobaan ini didapatkan hasil berupa sebuah paku yang telah
dilapisi dengan logam tembaga dan logam tembaga yang digunakan semakin
mengecil karena terkikis.

4.2 Analisa Hasil Percobaan


Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa pada
proses elektrolisa logam tembaga yang berperan sebagai anoda perlahan mengalami
pengikisan karena di aliri arus litrik dan melalui cairan elektrolit lapisan tersebut
perlahan menempel menuju ke paku yang berperan sebagai katoda. Fungsi dari
larutan eletrolit adalah untuk membantu mengalirkan arus listrik beserta lapisan
tembaga dari anoda menuju ke katoda.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini antara lain adalah:

1. Proses elektroplating dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik pada 2 jenis
logam tertentu dan dimasukan kedalam cairan elektrolit sehingga arus dapat
mengalir dengan baik. Selanjutnya tunggu proses pengendapan yang akan terjadi
pada anoda menuju ke katoda sehingga logam yang berperan mejadi katoda akan
terlapisi dengan anoda.

2. Yang terjadi pada proses elektroplating adalah perpindahan elektron dari suatu
permukaan logam yang berperan sebagai anoda ke permukaan logam yang
berperan sebagai anoda.

3. Fungsi dari proses elektroplating adalah untuk memperbaiki sifat mekanik


logam, mencegah korosi pada logam dan memperindah tampilan.

5.2 Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan peneliti antara lain

1. Pastikan semua alat yang digunakan berfungsi dengan baik sebelum melakukan
percobaan agar praktikum dapat berjalan dengan baik.

2. Hati-hati ketika melakukan percobaan agar tidak melukai diri sendiri.


DAFTAR PUSTAKA
Basmal, Bayuseno, & Srinugroho. (2012). Pengaruh Suhu dan Waktu Pelapisan
Tembaga-Nikel Pada Baja Karbon Rendah Secara Elektroplating Terhadap
Nilai Ketebalan dan Kekasaran. Rotasi, 14(2), 23–28.
Topayung, D. (2011). Pengaruh Arus Listrik Dan Waktu Proses Terhadap Ketebalan
Dan Massa Lapisan Yang Terbentuk Pada Proses Elektroplating Pelat Baja
Effect of Electric Current and Process Time the Thickness and Mass Layer
Formed on Electroplating Process Steel Plates. Pengaruh Arus Listrik Dan
Waktu Proses Terhadap Ketebalan Dan Massa Lapisan Yang Terbentuk Pada
Proses Elektroplating Pelat Baja, 11(Dc), 1–6.

Anda mungkin juga menyukai