Anda di halaman 1dari 9

Desk assessment

IUP MOROWALI 42

2023
Kecamatan Bahodopi,
Kabupaten Morowali, Provinsi
Sulawesi Tengah

MOROWALI
DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 1

2023
1. Gambaran Umum
Desk assessment ini adalah sebuah Analisa bisnis izin Usaha pertambangan (IUP) Produksi

Morowali 42. Lokasi ini berjarak ± 280 kilometers dari kota Kendari ke arah utara (gambar 1).

Secara administrasi lokasi IUP Morowali 42 terdapat di daerah Dampala, Kecamatan

Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.

IUP Morowali 42 Dapat ditempuh menggunakakan pesawat dari jakarta menuju Kendari

sekitar 2 jam 55 menit dan dilanjutkan menggunakan jalur darat menuju ke Dampala sekitar 7

jam perjalanan.

Gambar 1. Peta Lokasi Morowali 42

DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 2


2. Data Administrasi
Secara administrasi Koordinat yang disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Koordinat IUP Morowali 42

Koordinat Decimal Degrees


Patok
X Y
1 2 3
1 121.7834639 -2.872620
2 121.7885028 -2.872620
3 121.7885028 -2.866380
4 121.8239167 -2.866380
5 121.8239167 -2.894760
6 121.7834639 -2.894760

Lokasi ini terletak di daerah Desa Lele, Dampala, dan Siumbatu, Kecamatan Bahodopi,

Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Dengan luas IUP yaitu 1.372,41 Ha.

Gambar 2. Peta Administrasi IUP Morowali 42

DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 3


3. Status Kawasan Hutan
Status Kawasan Hutan didalam IUP Morowali 42 berdasarkan Lembar Sulteng 2, SK
Mentri Kehutanan No: SK. 5984/menhut-VI/BRPUK/2014, Tanggal 30 September 2014
yaitu :

a. Area Penggunaan Lain (APL) merupakan Kawasan yang dialokasikan untuk


dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

b. Hutan Produksi Konservasi (HPK) merupakan kawasan hutan cadangan yang


digunakan untuk pembangunan diluar hutan. Patokan untuk menetapkan jenis
hutan ini adalah skor kelerengan, erosi dan curah hujan dibawah 124.
Tabel 2. Status Kawasan Hutan IUP Morowali 42
No Status Kawasan Hutan Luas (%)
1 Area Penggunaan Lain (APL) 89%
2 Hutan Produksi Konservasi (HPK) 11 %

Gambar 3. Peta status kawasan hutan IUP Morowali 42

DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 4


4. Geologi Regional

Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Bungku Skala 1 : 250.000 (T.O. Simanjuntak,

E. Rusmana, dan Surono, 1993), lokasi terdapat 2 formasi yaitu Formasi Salodik (Tems) dan

Formasi Matano (Km), meski demikian area IUP Morowali 42 ini berdampingan langsung

dengan Kompleks Ultramafic (Ku) sebagai batuan dasar pembentuk nikel laterit (Ni)

Harzburgit, Lherzolit, Serpentin, dan dunit.

Lokasi IUP Morowali 42 terdapat 2 Formasi Batuan Yaitu :

a. Formasi Salodik (Tems), batuan penyusun kalsiulutit, batugamping oolit.

b. Formasi Matano (Km), terdiri atas material kalsiulutit bersisipan serpih dan rijang.

Tabel 3. Geologi Regional IUP Morowali 42


No Formasi Geologi Luas
(%)
1 Formasi Salodik (Tems) 70%
2 Formasi Matano (Km) 30%

Gambar 4. Peta Geologi Regional IUP Morowali 42

DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 5


5. Analisa Kemiringan Lereng
Berdasarkan analisa kemiringan lereng, IUP Morowali 42 secara umum berada pada posisi

Perbukitan Bergelombang kuat dimana pada bagian Timur laut terdapat perbukitan terjal dan

dominasi area perbukitan landai pada bagian barat daya area IUP. (Gambar 5).

Perbukitan pada bagian Timur laut mempunyai kemiringan 25 - 45° (agak curam)

hingga >45° (sangat curam). Pada bagian barat daya dominasi perbukitan dengan

kelerangan (Datar - Landai – Curam) Mencirikan batuan yang relatif stabil atau kuat

terdapat pada bagian lembah dengan kontur yang rapat mencirikan area tersebut dominasi

fresh rock dengan dataran tinggi yang berada di antara perbukitan.

Gambar 5. Peta analisa kemiringan lereng Morowali 42

DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 6


6. Area Indikasi Laterit dan Jarak
Berdasarkan analisa peta geologi, Kemiringan lereng, dan topografi area Lokasi IUP

Morowali 36 memiliki area indikasi laterit sekitar 395,21 Ha yang berada pada kelerengan

Landai – Curam – Agak Curam pada elevasi sekitar 375 mdpl – 600 mdpl.

Area indikasi untuk eksplorasi adalah area yang terpetakan menjadi 5 area dimana secara

Geologi, Topografi, dan juga Kemiringan Lereng perlu untuk di lakukan pemetaan lebih lanjut

untuk melihat kondisi tipe batuan dan juga bentuk topografi secara aktual. Eksplorasi yang

sebaiknya dilakukan adalah eksplorasi pemetaan lanjutan hingga detail. Eksplorasi

reconaisance akan dilanjutkan dengan pemboran ataupun uji test pit jika memiliki area prospek

terbentuknya laterisasi Nikel.

Gambar 6. Peta Area Indikasi Laterit IUP Morowali 42

DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 7


7. Situasi Penambangan
Berdasarkan Data WIUP Geoportal ESDM Lokasi IUP Morowali 42 berdekatan
dengan PT. Bumi Artha Mining di bagian utara, PT. Sulawesi Cahaya Mineral dibagian
selatan, PT. Persadatama Inti Jaya Mandiri di bagian timur, dan PT. Kwanco Morowali
Mineral. Jarak Jalan hauling yang tersedia paling dekat yaitu ± 32.29 Kilometer Jalan
Hauling PT. Bintang Delapan Mineral serta harus membuat Jalan Hauling ke Lokasi IUP
atau PIT nantinya. Jalan Hauling yang menggunakan jalur PT. BDM langsung mengantar
ore menuju Pabrik Ferronickel PT. Indonesia Morowali Insudtrial Park, hal tersebut
merupakan yang paling efektif dibandingkan harus hauling ore ke jetty.

Gambar 7. Peta Infrastruktur IUP Morowali 42

DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 8


8. Kesimpulan
• Morowali 42 ± 280 kilometer dari kota Kendari ke arah utara atau sekitar 7 jam
perjalanan.
• Berdasarkan peta status kawasan hutan, area konsesi tambang Morowali 42 didominasi
Area Penggunaan Lain (APL) dan sisanya Hutan Produksi Konservatif.
• Berdasarkan peta geologi regional, batuan yang berada di Morowali 42 adalah Formasi
Salodik dan Formasi Matano.
• Berdasarkan analisa kemiringan lereng, memiliki kemiringan antara 0° - 45°
(Landai – Sangat Curam).
• Jarak Hauling dari area Indikasi Laterit IUP Morowali 42 sekitar 4 kilometer membuka
jalan baru, kemudian sekitar 32.29 Km menggunakan jalan hauling PT. BDM untuk
hauling ore langsung menuju Pabrik Ferronickel PT. IMIP.
• Berdasarkan Studi Literatur diatas, IUP Morowali 36 Mempunyai Potensi nickel laterit
yang layak untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

9. Rekomendasi
✓ Perlu dilakukan survey/mapping lebih mendetail untuk mengetahui kondisi, batasan
dan memastikan satuan lithology untuk mendapatkan atau mengetahui lokasi IUP
Morowali 42 sebagai IUP Operasi Produksi Bahan Galian Nickel memiliki/termasuk
kedalam area prospek atau tidak
✓ Memverifikasi kembali jika terdapat data pendukung dengan kondisi aktual di lapangan.

DESK ASSSESSMENT – MOROWALI 36 9

Anda mungkin juga menyukai