Anda di halaman 1dari 21

No.

Indeks
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN TERINCI DENGAN TUJUAN TERTENTU
Dibuat oleh:
ATAS
PEMENUHAN KEWAJIBAN OLEH PEMEGANG PERSETUJUAN LINGKUNGAN, PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN, DAN PERSETUJUAN BERUSAHA Di-review oleh:
PEMANFAATAN HUTAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020 S.D SEMESTER I 2023 Disetujui oleh:

IDENTIFIKASI HAL POKOK DAN KRITERIA PEMERIKSAAN


TUJUAN PEMERIKSAAN:

Untuk menilai pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan sektor industri yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Kriteria
Hal Pokok Informasi Hal Pokok Sumber Kriteria Keterangan
Nomor Tentang
PENGENDALIAN Undang-Undang
PENCEMARAN DAN 1 Pemenuhan dan Kepatuhan Industri a UU Nomor 32 Tahun 2009 Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup Diubah dengan Pasal 22 UU No
terhadap Perizinan Berusaha 6 Tahun 2023 (Hal.83)
KERUSAKAN
LINGKUNGAN PADA Dokumen Persetujuan Lingkungan:
2 AMDAL, UKL-UPL/RKL-RPL, SPPL b UU Nomor 3 Tahun 2014 Perindustrian Pasal 117 ayat 3
SEKTOR INDUSTRI TA
2020 S.D SEMESTER I
2023 Pasal 44 (Pasal 117 ayat 3)
3 Laporan Pengelolaan Lingkungan oleh c UU Nomor 6 Tahun 2023 Penetapan PerPu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Diubah dengan Pasal 44 UU No
Perusahaan Cipta Kerja menjadi Undang-Undang
6 Tahun 2023 (Hal. 288)
Data Pemantauan Mutu Air, Udara, dan
4 Limbah B3/Non B3

Laporan Pengawasan Reguler dan


5 Insidental (pengaduan)

Database aplikasi:
6
SIMPEL, Siraja Limbah, SIRATU, dst

Peraturan Pemerintah Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan


a PP Nomor 101 Tahun 2014 Beracun

b PP Nomor 5 Tahun 2021 Penyelenggaran Perizinan Berusaha Berbasis


Risiko

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.28


c PP Nomor 16 Tahun 2021 Tahun 2022 tentang Bangunan Gedung Pasal 5 ayat (3) dan Pasal 6

Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang (KKPR)
sebelum persetujuan
d PP Nomor 21 Tahun 2021 Penyelenggaraan Penataan Ruang lingkungan disetujui, maka
pembangunan industri harus
sesuai pemanfaatan ruang
(RTRW)

Penyelenggaran Perlindungan dan Pengelolaan Pasal 57 (Kegiatan Wajib UKL-


PP Nomor 22 Tahun 2021 UPL), Pasal 79 (Kegiatan Wajib
Lingkungan Hidup
AMDAL),

Peraturan Presiden a Perpres Nomor 4 Tahun 2016 Percepatan Pembangunan Infrastruktur


Ketenagalistrikan
Percepatan Invesatasi melalui Pengembangan
b Perpres Nomor 106 Tahun 2022 Kawasan Industri Terpadu Batang di Provinsi
Jawa Tengah

Peraturan Menteri Permen LH Nomor 5 Tahun 2014 Baku Mutu Air Limbah

Permen LHK No 7 Tahun 2014 Kerugian Lingkungan Hidup akibat Pencemaran


dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup

Permen LHK No P.68/Menlhk-Setjen/2016 Baku Mutu Air Limbah Domestik


Permen LHK No P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 Baku Mutu Lindi bagi Usaha dan/atau Kegiatan
tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Baku Mutu Emisi Usaha dan/atau Kegiatan
Permen LHK No P.70/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Pengolahan Sampah secara Termal
Standar dan sertifikasi kompetensi penanggung
Permen LHK No P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 jawab operasional pengolahan air limbah dan
penanggung jawab pengendalian pencemaran
air

Permen LHK No P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Tenaga


Termal

Baku Mutu Emisi bagi Usaha dan/atau Kegiatan


Permen LHK No P.17/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019
Industri Pupuk dan Industri Amonium Mitrat

Perubahan atas Peraturan Menteri Lingkungan


Hidup dan Kehutanan Nomor
P.93/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2019 tentang
Permen LHK No P.80/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Terus
Menerus dan dalam Jaringan bagi usaha
dan/atau kegiatan

Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Terus


Permen LHK No P.93/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2019 Menerus dan dalam Jaringan bagi usaha
dan/atau kegiatan

Permen LHK No P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020 Indeks Standar Pencemaran Udara

Pelaksanaan dan Pengawasan Rencana


Permen LHK No P.15/MENLHK/SETJEN/PLA.4/7/2020 Pengelolaan Lingkungan Hidup - Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup Rinci di
Kawasan Ekonomi Khusus

Pelimpahan Kewenangan Penerbitan Perizinan


Berusaha Bidang Lingkungan Hidup dan Pasal 2 ayat (1) huruf i dan ayat
Permen LHK No P.6/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2020 Kehutanan kepada Kepala Badan Koordinasi (2) huruf d, e, f
Penanaman Modal
Permen LHK No P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020 Laboratorium Lingkungan
Permenkes No 3 Tahun 2020 Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
Program Penilaian Peringkat Kinerja
Permen LHK No 1 Tahun 2021 Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Standar Kegiatan Usaha pada Penyelenggaraan


Permen LHK No 3 Tahun 2021 Perizinan Berusaha berbasis Risiko Sektor
Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib


memiliki Analisis mengenai Dampak Lingkungan
Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Permen LHK No 4 Tahun 2021 dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau
Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Tata Cara Penerbitan Persetujuan Teknis dan


Permen LHK No 5 Tahun 2021 Surat Kelayakan Operasional Bidang
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah
Permen LHK No 6 Tahun 2021
Bahan Berbahaya dan Beracun
Permen LHK No 27 Tahun 2021 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Baku Mutu Emisi Mesin dengan Pembakaran
Permen LHK No 11 Tahun 2021 Dalam
Permen LHK No 12 Tahun 2021 Baku Mutu Emisi Daur Ulang Baterai Lithium
Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri
Permen LHK No 13 Tahun 2021 Secara Terus Menerus

Keputusan Menteri

Surat Edaran
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN No. Indeks
PEMERIKSAAN TERINCI DENGAN TUJUAN TERTENTU Dibuat oleh:
ATAS Di-review oleh:
PEMENUHAN KEWAJIBAN OLEH PEMEGANG PERSETUJUAN LINGKUNGAN, PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN
Disetujui oleh:
HUTAN, DAN PERSETUJUAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020 S.D SEMESTER I 2023

ASPEK UTAMA HAL POKOK DAN ANALISIS KRITERIA PEMERIKSAAN

HAL POKOK: Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Sektor Industri TA 2020 dan Semester I 2023

No Aspek Utama Subaspek (kriteria) Sumber Kriteria


1 Persetujuan Lingkungan 1 Perizinan berusaha telah dilengkapi PP 22 tahun 2021, Pasal 3-106
dengan persetujuan lingkungan

2 Perizinan berusaha yang Permen LHK No. 1 tahun 2021


menimbulkan dampak penting
telah memenuhi penaatan dalam
pengelolaan lingkungan hidup

2 Pengendalian Pencemaran 1 Sarana dan prasarana Pasal 107-291, PP 22 tahun 2021


pengendalian pencemaran telah
memenuhi baku mutu
2 Penanggulangan pencemaran telah
dilakukan sesuai ketentuan
3 Pelaporan seluruh kewajiban
pengendalian pencemaran
dilakukan meialui Sistem Informasi
Lingkungan Hidup

3 Kerusakan Lingkungan 1 Kriteria baku kerusakan lingkungan Pasal 272, PP 22 Tahun 2021
sektor pertambangan telah
ditetapkan
2 Pengawasan atas kerusakan
lingkungan hidup telah
dilaksanakan
3
4
5
6
4 Pemulihan Fungsi Lingkungan 1 Penggunaan dana penjaminan Pasal 471, PP 22 Tahun 2021
(UU 32 Tahun 2009, Pasal 54) untuk pemulihan fungsi lingkungan
telah sesuai dengan tahapan yang
tercantum dalam persetujuan
lingkungan

2 Perhitungan kerugian lingkungan Permen KLHK No. 7 Tahun 2014


hidup akibat pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup telah
dilaksanakan
No. Indeks
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Dibuat oleh:
PEMERIKSAAN TERINCI DENGAN TUJUAN TERTENTU
ATAS Di-review oleh:
PEMENUHAN KEWAJIBAN OLEH PEMEGANG PERSETUJUAN LINGKUNGAN, PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN, DAN
PERSETUJUAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN Disetujui oleh:
TAHUN 2020 S.D SEMESTER I 2023

INDENTIFIKASI RISIKO-RISIKO SIGNIFIKAN ATAS HAL POKOK

Signifikansi
No Identifikasi risiko Pengaruh terhadap auditee/hal pokok Respons/Kontrol dari auditee Respons pemeriksa
risiko
1 2 3 4 5 6
1 Kebijakan
a. Kewenangan persetujuan lingkungan dilakukan oleh Adanya penyerahan kewenangan persetujuan Sedang Pemutakhiran dan peningkatan database AMDAL- Melakukan pengujian atas database
Pemerintah Pusat yang sebelumnya dilakukan oleh lingkungan dari pemerintah daerah ke Kementerian NET serta peningkatan SDM Kementerian LHK AMDAL-NET serta keterkaitan dengan
Pemerintah Daerah (Pemkab/Pemkot/ Pemprov) LHK aplikasi lainnya
b. Pemantauan, pencatatan dan pelaporan kegiatan Kementerian LHK dapat melakukan monitoring Sedang Melakukan pemantauan atas Penanggungjawab Melakukan analisa atas laporan hasil
pengukuran kadar limbah air secara otomatis, terus kadar limbah secara terus menerus dan riil time Berusaha/Perusahaan yang telah memasang monitoring pengukuran kadar limbah air
menerus dan dalam jaringan (SPARING) SPARING dan memberikan peringatan atas dengan menggunakan SPARING serta
Penanggungjawab Berusaha/ Perusahaan yang belum melakukan uji petik
memasang SPARING namun memiliki kewajiban
SPARING

2 Regulasi/Peraturan
a. Pengenaan Sanksi Administratif dengan Terbitnya Pengenaan sanksi berupa teguran tertulis yang Rendah Melakukan koordinasi dengan Pemberi Persetujuan Melakukan konfirmasi atas pemberian
PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran berbeda antar pemberi persetujuan lingkungan Lingkungan di Pemerintah Daerah sanksi yang dikeluarkan baik pemerintah
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Pemkab/Pemkot/Pemprov) pusat dan daerah serta melakukan analisis
belum sepenuhnya dapat dilaksanakan dampak perbedaan tersebut

Sanksi berupa denda administratif belum dapat Sedang Kementerian LHK telah mengajukan usulan Melakukan wawancara terkait pengenaan
dikenakan karena belum ada peraturan terkait Peraturan terkait Pengenaan Tarif atas Denda tarif atas denda administratif
pengenaan tarif Administratif
b. Pengalihan Kewenangan terkait Persetujuan Peningkatan beban kerja pada PDLUK Ditjen PKTL Sedang Melakukan evaluasi atas pengajuan dokumen Melakukan pengujian atas hasil evaluasi
Lingkungan dengan Terbitnya PP Nomor 5 Tahun KLHK terkait pengajuan AMDAL persetujuan lingkungan yang diterima atas dokumen persetujuan lingkungan
2021 tentang Penyelenggaran Perizinan Berusaha pada PDLUK Ditjen PKTL KLHK
Berbasis Risiko menambah beban kerja

3 Koordinasi antar lembaga/hubungan dengan stakeholders


a. Integrasi proses bisnis antara BKPM dan KLHK Belum semua proses bisnis diintegrasikan Sedang Melakukan koordinasi dengan instansi terkait Melakukan pengujian atas izin yang
belum terintegrasi dengan OSS
b. Mekanisme pengawasan Persetujuan Lingkungan Pengawasan atas persetujuan lingkungan dilakukan Sedang Melakukan koordinasi dengan Pemberi Persetujuan Melakukan pengujian atas pengawasan
sesuai dengan kewenangan (Kab/Kota/Prov/KLHK) Lingkungan di Pemerintah Daerah persetujuan lingkungan yang dilakukan
(Pemkab/Pemkot/Pemprov) oleh pemberi persetujuan dan analisa
dampak pengawasan tersebut
c. Koordinasi antar satker/direktorat jenderal atas hasil Hasil evaluasi melalui SIMPEL belum maksimal Sedang Meningkatkan koordinasi antar satker diantaranya - Melakukan wawancara terkait
evaluasi atas Persetujuan Lingkungan dijadikan sebagai dasar dalam melakukan menyampaikan hasil evaluasi melalui SIMPEL koordinasi yang dilakukan antar satker;
pengawasan, pembinaan dan penindakan (PROPER) kepada Gakkum dan
- Melakukan uji petik atas hasil evaluasi
melalui SIMPEL

4 Sistem Informasi
a. Pengawasan pengendalian dampak lingkungan - Mekanisme pelaporan pengelolaan lingkungan Sedang Melakukan evaluasi atas data dan informasi yang Melakukan pengujian atas pelaporan
berbasis teknologi dengan menggunakan aplikasi hidup dengan menggunakan SIMPEL dengan cara diunggah oleh Penanggungjawab Berusaha/ pengelolaan lingkungan pada aplikasi
SIMPEL, SISPEK, SIRAJA, SIRATU, SPARING, upload data, dokumen dan informasi yang dilakukan Perusahaan terkait
ONLIMO dll oleh Penanggungjawab Berusaha/ Perusahaan belum
mencerminkan keadaan yang sesungguhnya; dan
- Evaluasi atas pengelolaan lingkungan hidup yang
dilakukan oleh Kementerian LHK belum maksimal

b. Sarana dan Prasarana dengan memanfaatkan Kementerian LHK dan pihak terkait tidak bisa Sedang Melakukan mitigasi atas resiko serta secara periodik, Menguji atas kegiatan pengendalian risiko
teknologi memiliki resiko berupa keterbatasan media memanfaatkan/menggunakan aplikasi untuk melakukan pencadangan (Back Up) dan melakukan dalam penggunaan teknologi
(jaringan/bandwith serta kapasitas server), gagal monitoring maupun pelaporan atas pengelolaan perbaikan/update atas aplikasi apabila ditemukan
aplikasi (bug), serangan siber, serta bencana alam lingkungan gagal aplikasi/bug maupun serangan siber

5 Aktivitas/bussiness process/manajerial/tupoksi
a. Sumber Daya Manusia pengendali dampak Hasil pengawasan atas pengelolaan lingkungan Tinggi Memaksimalkan pengawasan dengan memanfaatkan Melakukan pengujian mekanisme
lingkungan (Fungsional PPA dan PPU pada Ditjen hidup belum maksimal teknologi dengan menggunakan aplikasi (SIMPEL, pengawasan atas pengelolaan lingkungan
PPKL serta Fungsional pada PSLB3) SIRAJA, SPARING dll) hidup dengan menggunakan teknologi
b. Sumber Daya Manusia Petugas Pengawas Hasil pengawasan dan penindakan atas pelanggaran Tinggi Melakukan pengawasan secara reguler maupun Melakukan pengujian atas laporan
Lingkungan Hidup (PPLH) pengelolaan lingkungan hidup belum maksimal insidentil (berdasarkan aduan) pengawasan yang dilakukan oleh PPLH
c. Sarana dan Prasarana Pengendali Dampak Keterbatasan dalam melakukan pengawasan dan Sedang - Melakukan monitorng kualitas udara secara terus - Melakukan pengujian atas laporan hasil
Lingkungan (Pencemaran Udara) pengendalian atas pencemaran udara menerus (continously) dengan menggunakan alat monitoring kualitas udara;
berupa Air Quality Monitorng System (AQMS); - Mendapatkan laporan atas kalibrasi alat
- Melakukan pengawasan atas sumber pencemar monitoring kualitas udara
serta berkoordinasi dengan Lembaga/Pemda terkait
untuk dilakukan pengawasan, pembinaan dan/atau
penindakan; dan
- Melakukan uji emisi gratis dan mengeluarkan
kebijakan dengan tidak melakukan pembakaran
sampah

d. Kompetensi Penanggung Jawab Pengelola Hasil pengujian atas Baku Mutu Limbah serta Tinggi Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada Melakukan uji petik atas Limbah
Lingkungan Hidup atas Pencemaran Air, Udara dan Pengelolaan Lingkungan yang dilakukan oleh Penanggung Jawab Usaha/Perusahaan (Pencemaran Air, Udara dan LB3/Non
LB3/Non LB3 yang dimiliki oleh Penanggung Jawab Penanggung Jawab Usaha/Perusahaan LB3) hasil kegiatan usaha
Usaha/Perusahaan

Keterangan:
1. Kolom (1) diisi dengan nomor urut.
2. Kolom (2) diisi dengan risiko teridentifikasi yang berasal dari kebijakan, peraturan
perundangan/ketentuan yang berlaku, komunikasi antarlembaga, tupoksi/manajerial/organisasi, sistem informasi, stakeholder, transaksi, dan
aktivitas berisiko yang berpengaruh terhadap entitas yang diperiksa.

Berikut ini beberapa contoh:


-  Kebijakan pemerintah pada sektor publik tidak jelas dan sangat sektoral;
-  Perubahan kebijakan pemerintah pusat atau daerah yang signifikan;
-  Sorotan masyarakat terhadap integritas manajemen;
-  Perubahan atau pergantian kepemimpinan dalam manajemen entitas;
-  Tuntutan ataupun desakan dari pihak lain, seperti dari instansi penegak hukum;
-  Auditee melakukan perubahan yang signifikan atas kebijakan akuntansinya yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan;
-  Pada tahun anggaran berjalan, terdapat mutasi dan transaksi keuangan dengan jumlah besar;
-  Sistem informasi yang belum terintegrasi antar bagian, dll.

3. Kolom (3) diisi dengan pengaruh faktor yang teridentifikasi pada kolom (2) terhadap entitas.
4. Kolom (4) diisi dengan tingkat signifikansi risiko entitas yang diidentifikasi terhadap pemeriksaan secara keseluruhan.
5. Kolom (5) diisi dengan kontrol dari auditee terhadap adanya kondisi tersebut.
6. Kolom (6) diisi dengan respons pemeriksa atas risiko yang teridentifikasi. Respons dapat berupa perencanaan pemeriksaan
khususnya mengenai lingkup dan strategi pemeriksaannya untuk menghadapi risiko yang teridentifikasi tersebut.
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN No. Indeks
PEMERIKSAAN TERINCI DENGAN TUJUAN TERTENTU Dibuat oleh:
ATAS Di-review oleh:
PEMENUHAN KEWAJIBAN OLEH PEMEGANG PERSETUJUAN LINGKUNGAN, PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN,
DAN PERSETUJUAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN Disetujui oleh:
TAHUN 2020 S.D SEMESTER I 2023

ASPEK, SUBASPEK DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN

Kode Aspek Aspek Kode Prosedur


Prosedur
B.1.1 Perizinan Pertambangan Minerba
B.1.1.1 Proses pemberian izin telah sesuai dengan persyaratan 1 Pengujian evaluasi persyaratan perizinan
(administrasi, teknis, finansial, dan lingkungan)

1.1 Dapatkan peraturan terkait dengan perizinan dan lakukan analisis terhadap
peraturan tersebut
1.2 Lakukan pengujian atas kelemahan aplikasi perizinan dan integrasi dengan
aplikasi lainnya
1.3 Dapatkan data dan informasi terkait dengan evaluasi perizinan. Lakukan analisis
kesesuaian data dan informasi yang diperoleh dengan ketentuan yang berlaku

1.4 Apabila ditemukan ketidaksesuaian, lakukan wawancara dan konfirmasi dengan


pihak terkait
B.1.1.2 Pengawasan terhadap pelaksanaan perizinan telah 1 Pengujian hasil pengawasan atas pelaksanaan perizinan
sesuai ketentuan
1.1 Dapatkan peraturan terkait dengan pengawasan terhadap pelaksanaan
perizinan dan lakukan analisis terhadap peraturan tersebut
1.2 Dapatkan data dan informasi terkait dengan pengawasan terhadap pelaksanaan
perizinan. Lakukan analisis kesesuaian data dan informasi yang diperoleh
dengan ketentuan yang berlaku
1.3 Apabila ditemukan ketidaksesuaian, lakukan wawancara dan konfirmasi dengan
pihak terkait
B.1.2 Kebutuhan Batubara Dalam Negeri telah terpenuhi
sesuai dengan RKAB
B.1.2.1 RKAB telah disusun sesuai dengan ketentuan 1 Pengujian atas proses pengajuan dan evaluasi RKAB
1.1 Dapatkan peraturan terkait dengan proses pengajuan dan evaluasi RKAB dan
lakukan analisis terhadap peraturan tersebut
1.2 Lakukan pengujian atas kelemahan aplikasi eRKAB dan integrasi dengan aplikasi
lainnya
1.3 Dapatkan data dan informasi terkait dengan RKAB. Lakukan analisis kesesuaian
data dan informasi yang diperoleh dengan ketentuan yang berlaku

1.4 Apabila ditemukan ketidaksesuaian, lakukan wawancara dan konfirmasi dengan


pihak terkait
B.1.2.2 Realisasi produksi telah sesuai dengan RKAB 1 Pengujian atas realisasi produksi mineral dan batubara
1.1 Dapatkan data dan informasi terkait dengan realisasi produksi pada beberapa
aplikasi yang ada. Lakukan analisis kesesuaian data dan informasi yang
diperoleh dengan ketentuan yang berlaku
1.2 Apabila ditemukan ketidaksesuaian, lakukan wawancara dan konfirmasi dengan
pihak terkait
B.1.2.3 Pemenuhan DMO oleh Badan Usaha Pertambangan telah 1 Pengujian atas proses pemenuhan DMO oleh Badan Usaha Pertambangan
sesuai dengan ketentuan
1.1 Dapatkan peraturan terkait dengan proses pemenuhan DMO oleh Badan Usaha
Pertambangan dan lakukan analisis terhadap peraturan tersebut
1.2 Dapatkan data dan informasi terkait dengan pemenuhan DMO oleh Badan
Usaha Pertambangan. Lakukan analisis kesesuaian data dan informasi yang
diperoleh dengan ketentuan yang berlaku
1.3 Apabila ditemukan ketidaksesuaian, lakukan wawancara dan konfirmasi dengan
pihak terkait
B.1.2.4 Pengawasan dan pengenaan sanksi atas pemenuhan 1 Pengujian atas proses pengawasan dan pengenaan sanksi dalam pemenuhan
DMO telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan DMO
1.1 Dapatkan peraturan terkait dengan proses pengawasan dan pengenaan sanksi
dalam pemenuhan DMO dan lakukan analisis terhadap peraturan tersebut

1.2 Dapatkan data dan informasi terkait dengan proses pengawasan dan
pengenaan sanksi dalam pemenuhan DMO oleh Badan Usaha Pertambangan.
Lakukan analisis kesesuaian data dan informasi yang diperoleh dengan
ketentuan yang berlaku

1.3 Apabila ditemukan ketidaksesuaian, lakukan wawancara dan konfirmasi dengan


pihak terkait
B.1.3 Peningkatan Nilai Tambah Mineral di dalam Negeri oleh
Pemegang IUP atau IUPK pada tahap kegiatan Operasi
Produksi Mineral
B.1.3.1 Penerbitan IUP Operasi Produksi Mineral Logam 1 Pengujian atas proses Penerbitan IUP Operasi Produksi Mineral Logam
terintegrasi, IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan terintegrasi, IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian
dan/atau Pemurnian telah memenuhi persyaratan
administratif, teknis, lingkungan, dan finansial

1.1 Dapatkan data rekapitulasi Pemegang Kontrak Karya, IUP/IUPK Operasi


Produksi Mineral Logam;
1.2 Dapatkan data rekapitulasi Pemegang Kontrak Karya, IUP/IUPK Operasi
Produksi Mineral Logam yang melakukan yang melakukan penambangan,
pengolahan dan pemurnian secara terintegrasi;
1.3 Lakukan analisis dan perbandingan data rekapitulasi pada angka (1) dan (2);
1.4 Dapatkan data rekapitulasi Pemegang IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan
dan Pemurnian termasuk yang memiliki afiliasi/ kerjasama dengan IUP OP
Mineral logam;
1.5 Dapatkan data rincian IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian
yang telah diserahkan ke Kementerian Perindustrian
1.6 Lakukan analisis dan perbandingan data rekapitulasi pada angka (3), (4) dan (5);

1.7 dentifikasi tata cara/ pedoman pelaksanaan permohonan, evaluasi, serta


penerbitan perizinan IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian;

1.8 Identifikasi sistem informasi yang digunakan untuk penerbitan perizinan UP


Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian;
1.9 Dapatkan seluruh dokumen persyaratan penerbitan IUP Operasi Produksi
Khusus Pengolahan dan Pemurnian;
1.10 Lakukan analisis kecukupan dokumen pesyaratan, hasil evaluasi unit teknis dan
ketepatan pemberian IUP Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian;

1.11 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM.
B.1.3.2 Rencana dan realisasi kemajuan fisik Pembangunan 1 Pengujian terkait evaluasi atas rencana dan realisasi kemajuan fisik
Smelter Terintegrasi sesuai amanat peraturan Pembangunan Smelter Terintegrasi
perundang-undangan
1.1 Lakukan analisis peraturan perundang-undangan terkait tahapan pembangunan
smelter;
1.2 Dapatkan data rekapitulasi Perusahaan Pembangun Smelter baik yang
terintegrasi dan stand alone serta dalam kondisi eksisting maupun dalam
progres pembangunan yang dibawah pembinaan dan pengawasan Kementerian
ESDM;

1.3 Dapatkan dokumen Rencana Pembangunan Smelter dan Laporan Hasil


Verifikasi oleh Verifikator Independen;
1.4 Dapatkan dokumen Kemajuan Fisik Pembangunan Smelter dan Laporan Hasil
Verifikasi oleh Verifikator Independen;
1.5 Lakukan analisis dan perbandingan dokumen pada angka (1), (2), (3) dan (4)
untuk memastikan kemajuan fisik Pembangunan Smelter sesuai amanat
peraturan perundang-undangan
B.1.3.3 Pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor dan 1 Pengujian atas Pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor
pengawasan dalam rangka pemenuhan kewajiban
perusahaan yang menerima rekomendasi persetujuan
ekspor sesuai dengan ketentuan yang berlaku

1.1 Lakukan analisis peraturan perundang-undangan terkait Pemberian


Rekomendasi Persetujuan Ekspor;
1.2 Dapatkan rekapitulasi dan dokumen pemberian ijin rekomendasi persetujuan
ekspor atas mineral logam;
1.3 Identifikasi tata cara/ pedoman pelaksanaan permohonan, evaluasi, serta
penerbitan Rekomendasi Persetujuan Ekspor;
1.4 Identifikasi sistem informasi yang digunakan untuk penerbitan Rekomendasi
Persetujuan Ekspor;
1.5 Dapatkan seluruh dokumen persyaratan penerbitan Rekomendasi Persetujuan
Ekspor;
1.6 Dapatkan dokumen/kertas kerja evaluasi oleh Unit Teknis Ditjen Minerba;
1.7 Lakukan pengujian terhadap Laporan Hasil Verifikasi Rencana dan Kemajuan
Fisik Pembangunan Smelter hasil dari Verifikator Independen;
1.8 Lakukan analisis kecukupan dokumen pesyaratan, hasil evaluasi unit teknis dan
ketepatan pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor;
1.9 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Verifikator Independen
2 Pengujian atas pengawasan dalam rangka pemenuhan kewajiban perusahaan
yang menerima rekomendasi persetujuan ekspor
2.1 Lakukan analisa peraturan perundang-undangan terkait kewajiban Kementerian
ESDM dalam melakukan pengawasan kepada perusahaan yang menerima
rekomendasi persetujuan ekspor
2.2 Lakukan analisa peraturan perundang-undangan terkait kewajiban perusahaan
yang menerima rekomendasi persetujuan ekspor dan dalam rangka evaluasi
kemajuan fisik pembangunan fasilitas pemurnian
2.3 Lakukan permintaan dokumen relevan atas angka (1) dan (2)
2.4 Dapatkan rekapitulasi dan dokumen pemberian rekomendasi persetujuan
ekspor atas mineral logam;
2.5 Lakukan analisa kewajiban perusahaan yang tertera dalam rekomendasi
persetujuan ekspor
2.6 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan untuk memastikan kewajiban perusahaan
telah terpenuhi
2.7 Dapatkan Laporan Hasil Verifikasi Rencana dan Kemajuan Fisik Pembangunan
Smelter hasil dari Verifikator Independen saat pengajuan permohonan
rekomendasi;
2.8 Dapatkan Laporan Kemajuan Fisik Pembangunan Smelter setiap bulan setelah
penerbitan rekomendasi dan Laporan Hasil Verifikasi oleh Verifikator
Independen atas Laporan tersebut;
2.9 Lakukan analisis kemajuan fisik pembangunan smelter pada angka (7) dan (8)
untuk mengetahui apakah pembangunan smelter mencapai paling sedikitnya
90% dari rencana kemajuan fisik pembangunan smelter yang disetujui dalam
waktu 6 bulan (1 periode).

2.10 Lakukan analis atas periode Laporan Hasil Verifikasi Rencana dan Kemajuan
FIsik Pembangunan Smelter hasil dari verifikator independen dengan periode
surat rekomendasi ekspor, apakah terdapat perbedaan periode.
2.11 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan terkait pengawasan yang dilakukan atas
kemajuan fisik pembangunan smelter
B.1.3.4 Kementerian ESDM telah tepat mengenakan serta 1 Pengujian atas pengenaan denda administratif
menghitung besaran denda administratif dan
memastikan denda tersebut telah disetorkan ke Kas
Negara serta mengenakan sanksi administratif jika denda
administratif tersebut tidak disetorkan ke Kas Negara
sesuai jangka waktu yang ditetapkan

1.1 Dapatkan rekapitulasi dan dokumen pemberian ijin rekomendasi persetujuan


ekspor atas mineral logam;
1.2 Dapatkan data rekapitulasi perusahaan yang dikenakan denda administratif
atas kemajuan fisik pembangunan yang tidak sesuai rencana yang disetujui;
1.3 Lakukan pengambilan sampel perusahaan berdasarkan data pada angka (1), dan
lakukan:
3.1 Dapatkan Laporan Hasil Verifikasi Rencana dan Kemajuan Fisik
Pembangunan Smelter hasil dari Verifikator Independen saat pengajuan
permohonan rekomendasi;
3.2 Dapatkan Laporan Kemajuan Fisik Pembangunan Smelter setiap bulan
setelah penerbitan rekomendasi dan Laporan Hasil Verifikasi oleh Verifikator
Independen atas Laporan tersebut;
3.3. Lakukan pengujian Laporan Hasil Verifikasi oleh Verifikator Independen atas
Kemajuan Fisik Pembangunan Smelter setiap bulan setelah penerbitan
rekomendasi;
3.4. Lakukan analisis dan perbandingan kemajuan fisik pembangunan smelter
pada angka (3.1), (3.2) dan (3.3) untuk mengetahui apakah pembangunan
smelter mencapai paling sedikitnya 90% dari rencana kemajuan fisik
pembangunan smelter yang disetujui dalam waktu 6 bulan (1 periode) dan/atau
1 Tahun (2 periode) sesuai Kepmen 104 Tahun 2021.

3.5. Lakukan analisis dampak pandemi covid 19 terhadap kemajuan fisik


pembangunan smelter sesuai Kepmen 104 Tahun 2021.
3.6. Lakukan analisis apakah Kementerian ESDM telah mengenakan denda
administratif kepada Perusahaan yang kemajuan fisik pembangunan smelternya
tidak mencapai paling sedikitnya 90% dari rencana kemajuan fisik
pembangunan smelter yang disetujui

1.4 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
2 Pengujian atas perhitungan besaran denda administratif dan sanksi
administratif
2.1 Dapatkan data rekapitulasi perusahaan yang dikenakan denda administratif
atas kemajuan fisik pembangunan yang tidak sesuai rencana yang disetujui
berikut surat pengenaan denda;
2.2 Secara uji petik, lakukan perhitungan atas besaran denda pada perusahaan
pada (1); apakah nilai denda telah sesuai peraturan yang berlaku.
2.3 Lakukan konfirmasi dan permintaan keterangan kepada Kementerian ESDM dan
Perusahaan terkait: Besaran denda yang telah dilakukan perhitungan ulang dan
perhitungan baru atas perusahaan yang belum dikenakan denda. Hasil
konfirmasi dituangkan dalam BAHP/BAPK;

2.4 Dapatkan data pembayaran denda administratif ke kas negara dan pastikan
perusahaan telah melakukan penyetoran secara tepat waktu. Lakukan analisis
dan konfirmasi atas perusahaan yang belum melakukan penyetoran ke kas
negara, bagaimana pengenaan sanksi dari Ditjen Minerba.

B.1.3.5 Perusahaan telah menempatkan Jaminan Kesungguhan 1 Pengujian atas penempatan Jaminan Kesungguhan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
1.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan kesungguhan,
mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan kesungguhan;
1.2 Dapatkan data penempatan jaminan kesungguhan yang sudah dilakukan
perusahaan;
1.3 Analisis apakah terdapat perusahaan yang belum melakukan penempatan, dan
lakukan perhitungan nilai atas perusahaan yang belum melakukan penempatan
jaminan kesungguhan;
1.4 Dapatkan data pencairan jaminan kesungguhan;
1.5 Lakukan analisa atas proses pencairan jaminan kesungguhan yang dilakukan
oleh perusahaan apakah telah sesuai dengan peraturan yang berlaku;

1.6 Lakukan analisa atas jaminan kesungguhan yang seharusnya dapat disetorkan
ke kas negara, apakah Ditjen Minerba telah mencairkan secara tepat waktu;

1.7 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.1.3.6 Kementerian ESDM melakukan pengawasan secara 1 Pengujian atas pengawasan atas kewajiban perusahaan
memadai baik secara manual maupun menggunakan
sistem terhadap kewajiban perusahaan dalam
melaporkan:
a. Realisasi penjualan mineral logam domestik;
b. Realisasi ekspor untuk memastikan kesesuaian jenis,
kualitas, kuantitas komoditas mineral logam yang di jual
dengan Rekomendasi Persetujuan Ekspor dan
Persetujuan Ekspor yang diberikan Kementerian
Perindustrian.

1.1 Dapatkan data/dokumen SOP mekanisme pengawasan penjualan mineral baik


ekspor maupun domestik yang dilakukan oleh Ditjen Minerba baik dilakukan
secara manual maupun menggunakan sistem aplikasi
1.2 Jika dilakukan secara manual: Dapatkan data/dokumen kertas kerja evaluasi
secara uji petik atas pengawasan penjualan mineral baik ekspor maupun
domestik yang dilakukan oleh evaluator Ditjen Minerba maupun yang dilakukan
oleh Surveyor Independen

1.3 Dapatkan rekapitulasi database rencana produksi dan pemasaran, serta RKAB
perusahaan (secara uji petik) atas penjualan mineral logam dari sistem aplikasi
Moms
1.4 Dapatken data/dokumen mekanisme permohonan dan penetapan surveyor
independen yang ditunjuk oleh Ditjen Minerba dalam melakukan pengawasan
penjualan mineral serta Dapatkan data/dokumen Laporan Hasil Verifikasi
Penjualan (LHV Penjualan) atau Laporan Surveyor dari sistem aplikasi MVP serta
data/dokumen Laporan Hasil Lab (CoA dan CoW) secara uji petik atas kualitas
mineral logam yang diekspor (dijual ke luar negeri)

1.5 Lakukan analisa perhitungan atas jumlah realisasi produksi serta kuantitas
(kuota) baik penjualan domestik maupun ekspor atas mineral logam
dibandingkan dengan lembar rekomendasi ekspor dan rencana produksi,
kapasitas, dan jumlah cadangan mineral dalam RKAB secara uji petik

1.6 Dapatkan data pembanding secara uji petik berupa laporan tertulis realisasi
ekspor yang disampaikan oleh perusahaan yang melakukan penjualan ekspor
kepada Ditjen Minerba serta data realisasi ekspor, laporan surveyor
independen, dan Persetujuan Ekspor (PE) yang diperoleh dari Kementerian
Perdagagan secara uji petik serta lakukan analisa perbandingan sederhana
antara dokumen/data dari Perusahaan dan Kementerian Perdagangan

1.7 Dapatkan data/dokumen korespondensi pengenaan sanksi terhadap


perusahaan maupun terhadap surveyor independen yang melanggar ketentuan
terkait mekanisme penjualan atau pengawasan penjualan mineral yang pernah
dikeluarkan oleh Ditjen Minerba

1.8 Lakukan pengujian ke dalam sistem aplikasi Moms dan MVP atas hasil analisa
(perhitungan) yang telah dilakukan dan buatkan resume kelemahan atas sistem
pengawasan yang dilakukan melalui aplikasi tersebut
1.9 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan dan dituangkan dalam BAPK / BAW / BAHP
atas hasil analisa dokumen/data yang telah diperoleh
B.1.4 Kegiatan usaha Izin Pengangkutan dan Penjualan
B.1.4.1 Proses penerbitan dan/atau perpanjangan Izin 1 Pengujian atas proses penerbitan IPP
Pengangkutan dan Penjualan telah memenuhi
persyaratan
1.1 Dapatkan data perusahaan yang mengajukan penerbitan dan/ atau
perpanjangan IUP Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan/ IPP
serta data izin disetujui/ ditolak.
1.2 Peroleh dokumen persyaratan atas pengajuan tersebut.
1.3 Lakukan analisa apakah dokumen persyaratan yang diajukan telah lengkap dan
sesuai serta telah terdapat evaluasi atas kesesuaian persyaratan yang cukup.

1.4 Lakukan diskusi atau permintaan penjelasan kepada Ditjen Minerba apabila
diperlukan.
B.1.4.2 IPP tertib menyampaikan laporan pengangkutan dan 1 Pengujian atas penyampaian laporan pengangkutan dan penjualan IPP
penjualan serta dukungan sistem informasi yang
terintegrasi sebagai media pelaporan dan pengawasan
atas kegiatan usaha IPP

1.1 Peroleh peraturan terkait hak, kewajiban serta larangan untuk IPP.
1.2 Dapatkan data pelaporan yang diserahkan IPP kepada Ditjen Minerba.
1.3 Lakukan analisa apakah IPP telah patuh dalam melakukan pelaporan dan
memberikan informasi yang cukup sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1.4 Peroleh informasi dan data apakah terdapat evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen
Minerba terkait pelaporan dari IPP.
1.5 Lakukan konfirmasi kepada IPP apabila diperlukan untuk memastikan data
pembelian dan penjualan IPP.
1.6 Lakukan diskusi dengan Ditjen Minerba apabila diperlukan.
2 Pengujian atas dukungan sistem informasi yang terintegrasi sebagai media
pelaporan dan pengawasan atas kegiatan usaha IPP
2.1 Pelajari alur proses pelaporan IPP pada sistem informasi/ aplikasi yang dimiliki
oleh Ditjen Minerba.
2.2 Peroleh data tarikan dari masing-masing aplikasi yang ada di Ditjen Minerba
yang terkait dengan IPP (aplikasi MOMS, aplikasi, ePNBP, aplikasi MVP) dan
lakukan analisis data.
2.3 Lakukan diskusi, permintaan penjelasan dengan Ditjen Minerba.
B.2.1 Pengelolaan PNBP pada Ditjen Minerba
B.2.1.1 Iuran Tetap, Royalti, dan PHT telah diperhitungkan 1 Pengujian perhitungan dan pemungutan kewajiban Iuran Tetap pada
secara akurat perusahaan sampel
1.1 Dapatkan dan pelajari regulasi yang relevan dengan perhitungan Iuran Tetap
pada tahun 2020 dan 2021
1.2 Dapatkan dasar perhitungan kewajiban Iuran Tetap pada perusahaan sampel
berupa SK IUP/IUPK/PKP2B yang memuat luas wilayah tambang perusahaan

1.3 Dapatkan data/dokumen pembayaran Iuran Tetap tahun 2020 dan 2021 dari
perusahaan dan ePNBP
1.4 Lakukan rekalkulasi kewajiban Iuran Tetap termasuk denda (apabila ada) dan
bandingkan dengan data pembayaran yang ada
1.5 Periksa kembali atas selisih antara kewajiban yang seharusnya dikenakan
dengan nilai yang disetorkan, atas:
1. kesesuaian luas wilayah SK dengan MODI/ePNBP
2. nilai setoran dengan ePNBP/Simponi
informasi lainnya

1.6 Lakukan klarifikasi dengan perusahaan sampel atas selisih yang terjadi
2 Pengujian perhitungan dan pemungutan kewajiban Royalti dan PHT pada
perusahaan sampel
2.1 Dapatkan dan pelajari regulasi yang relevan dengan perhitungan Royalti dan
PHT pada tahun 2020 dan 2021
2.2 Bandingkan antara data transaksi yang diperoleh dari perusahaan sampel
dengan database ePNBP untuk memastikan kelengkapan data yang akan
dilakukan rekalkulasi.
Atas perbedaan yang ditemukan, telusuri dan lakukan permintaan keterangan
dengan perusahaan sampel

2.3 Lakukan rekalkulasi kewajiban Royalti dan PHT termasuk denda (apabila ada)
berdasarkan dokumen pendukung
2.4 Bandingkan antara hasil rekalkulasi dengan data penyetoran perusahaan untuk
mendapatkan hasil perhitungan kurang/lebih bayar perusahaan sampel

2.5 Atas selisih yang ditemukan lakukan cross check dengan data Aplikasi ePNBP
untuk mengetahui penyebab atas selisih tersebut
2.6 Lakukan klarifikasi dengan perusahaan sampel atas selisih yang terjadi
B.2.1.2 Mekanisme pengendalian pada Aplikasi ePNBP versi 2 1 Pengujian ketepatan perhitungan iuran tetap pada Aplikasi ePNBP yang
telah dijalankan secara konsisten terintegrasi dengan Aplikasi Modi
1.1 Dapatkan tarikan data excel dari Aplikasi ePNBP versi 2
1.2 Lakukan perbandingan kesesuaian jumlah data perusahaan yang aktif (yang
masih berlaku izinnya) pada Aplikasi Modi dan Aplikasi ePNBP versi 2 dan
lakukan perhitungan atas perusahaan yang belum dikenakan iuran tetap
1.3 Lakukan pengujian perhitungan iuran tetap beserta dendanya pada Aplikasi
ePNBP versi 2 sesuai dengan SK luasan yang tercatat dalam Aplikasi Modi
1.4 Mintakan bukti pendukung SK wajib bayar jika terdapat perbedaan perhitungan
iuran tetap dan luasan
1.5 Lakukan pengujian atas data perusahaan yang sudah tidak aktif dalam Aplikasi
Modi namun masih dapat melakukan input final pada Aplikasi ePNBP versi 2

1.6 Lakukan konfirmasi dan klarifikasi dengan PIC Ditjen Minerba terkait atas hasil
analisa data excel ePNBP versi 2 tersebut
2 Pengujian mekanisme blokir pada Aplikasi ePNBP versi 2
2.1 Dapatkan tarikan data excel dari Aplikasi ePNBP versi 2
2.2 Lakukan pengolahan dan analisa data excel ePNBP versi 2 yang telah diperoleh
tersebut dengan membandingkan tanggal input (submit) final dan tanggal input
(submit) provisional yang seharusnya tidak dapat melebihi 30 hari

2.3 Lakukan konfirmasi dan klarifikasi dengan PIC Ditjen Minerba terkait atas hasil
analisa data excel ePNBP versi 2 tersebut
3 Pengujian kelengkapan dan kesesuaian dokumen sumber sebagai dokumen
pendukung dalam penginputan pembayaran pada Aplikasi ePNBP versi 2
3.1 Dapatkan akses terhadap Sistem Aplikasi ePNBP versi 2 dan lakukan pengujian
kelengkapan dan kesesuaian atas upload dokumen sumber (bukti pendukung)
perhitungan PNBP yang sudah dibayar. Lakukan download dokumen sumber
pada transaksi yang disampling

3.2 Lakukan konfirmasi dan klarifikasi dengan PIC Ditjen Minerba terkait atas hasil
pengujian kelengkapan dan kesesuaian dokumen di atas
4 Pengujian kepatuhan pembayaran Waba atas iuran royalti dan PHT atas kode
billing yang telah keluar dari Aplikasi ePNBP versi 2 beserta sanksi dendanya

4.1 Dapatkan tarikan data excel dari Aplikasi ePNBP versi 2


4.2 Lakukan pengolahan dan analisa data excel ePNBP versi 2 yang telah diperoleh
tersebut diantaranya:
a. Lakukan pengujian atas kepatuhan wajib bayar dalam melakukan
pembayaran iuran royalti dan PHT atas perhitungan kurang bayar dari Aplikasi
ePNBP versi 2 yang telah keluar kode billingnya
b. Lakukan pengujian atas penghitungan denda keterlambatan yang dilakukan
oleh Aplikasi ePNBP versi 2 yang submit (input) finalnya melebihi 30 hari sejak
pengapalan final yang dilakukan wajib bayar
c. Lakukan pengujian atas transaksi lebih bayar yang belum diverifikasi namun
masih terdapat kurang bayar (biasa terjadi pada PKP2B). Untuk kondisi PHT dan
Royalti yang lebih maupun yang kurang
4.3 Lakukan konfirmasi dan klarifikasi dengan PIC Ditjen Minerba terkait atas hasil
analisa data excel ePNBP versi 2 tersebut
5 Pengujian pengendalian pembayaran PNBP sebelum penjualan
5.1 Dapatkan tarikan data excel dari Aplikasi ePNBP versi 2
5.2 Lakukan pengujian mekanisme pengendalian penginputan tanggal pembayaran
provisional yang dilakukan melebihi tanggal pengapalan final
5.3 Lakukan konfirmasi dan klarifikasi dengan PIC Ditjen Minerba terkait atas hasil
analisa data excel ePNBP versi 2 tersebut
B.2.1.3 Pengelolaan Piutang PNBP pada Ditjen Minerba telah 1 Pengujian atas keakuratan nilai piutang PNBP yang dicatat serta mekanisme
memadai pencatatan piutang PNBP yang dilakukan oleh Dijten Minerba
1.1 Dapatkan rekapitulasi data pencatatan piutang PNBP (worksheet) serta bukti
surat tagih piutang PNBP yang telah disampaikan kepada wajib bayar
1.2 Dapatkan bukti pendukung berupa Berita Acara Rekonsiliasi piutang PNBP
dengan wajib bayar dan Berita Acara Rekonsiliasi internal pada Ditjen Minerba

1.3 Lakukan konfirmasi piutang PNBP melalui penyampaian via surat konfirmasi
Piutang PNBP maupun diskusi secara tatap muka atau online (daring) kepada
wajib bayar
1.4 Lakukan pengelompokkan permasalahan piutang tersebut yang didukung
lengkap dengan bukti pendukung yang telah diperoleh dari wajib bayar hasil
konfirmasi piutang PNBP
Catatan: Lakukan juga pengujian atas penyampaian surat tagih yang telah
disampaikan kepada wajib bayar dan penyampaian keberatan dari wajib bayar

1.5 Lakukan pengujian atas piutang PNBP hasil konfirmasi yang telah dibayar
melalui Sistem Aplikasi Simponi
1.6 Diskusikan dan lakukan wawancara dengan PIC Ditjen Minerba terkait atas
permasalahan yang ditermukan diatas
2 Pengujian atas sanksi yang diberikan kepada Wajib Bayar yang belum
melakukan pelunasan (pembayaran) piutang PNBP
2.1 Dapatkan rekapitulasi data pencatatan piutang PNBP (worksheet) serta bukti
surat tagih piutang PNBP yang telah disampaikan kepada wajib bayar
2.2 Dapatkan bukti pendukung berupa surat penghentian sementara
sebagian/seluruh kegiatan pertambangan serta surat pencabutan IUP/IUPK
yang telah diterbitkan
2.3 Lakukan analisa atas data piutang PNBP atas perusahaan yang seharusnya
dapat dikenakan penghentian sementara sebagian/seluruh kegiatan
pertambangan atau pencabutan IUP/IUPK dikarenakan belum dilakukan
pelunasan piutang PNBP

2.4 Lakukan pengujian atas periode surat tagih berikutnya setelah surat tagih 1
yang disampaikan kepada wajib bayar, apakah penerbitan surat tagih ke-2 dan
ke-3 terlambat disampaikan sehingga wajib bayar tidak dikenakan sanksi
penghentian sementara sebagian/seluruh kegiatan pertambangan dan
pencabutan IUP/IUPK

2.5 Lakukan wawancara dan Konfirmasikan ke PIC Ditjen Minerba atas


permasalahan di atas
B.3.1 Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan
usaha pertambangan mineral dan batubara
B.3.1.1 Pemegang IUP/IUPK telah menempatkan jaminan 1 Pengujian atas penempatan Jaminan reklamasi dan pascatambang
reklamasi/pascatambang
1.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan
pascatambang, mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan reklamasi
dan pascatambang;
1.2 Dapatkan data penempatan jaminan reklamasi dan pascatambang yang sudah
dilakukan perusahaan;
1.3 Analisis apakah terdapat perusahaan yang belum melakukan penempatan, dan
lakukan perhitungan nilai atas perusahaan yang belum melakukan penempatan
jaminan reklamasi dan pascatambang;
1.4 Dapatkan data pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang;
1.5 Lakukan analisa atas proses pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang
yang dilakukan oleh perusahaan apakah telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
1.6 Lakukan analisa atas jaminan reklamasi dan pascatambang yang seharusnya
dapat disetorkan ke kas negara, apakah Ditjen Minerba telah mencairkan secara
tepat waktu;
1.7 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.3.1.2 Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang telah sesuai 2 Pengujian atas Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang telah sesuai dengan
dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan kriteria keberhasilan yang ditetapkan
2.1 Pelajari peraturan terkait pelaksanaan reklamasi dan pascatambang;
2.2 Dapatkan data perusahaan yang telah melaksanakan reklamasi dan
pascatambang;
2.3 Analisis perusahaan yang telah melaksanakan reklamasi dan pascatambang, dan
reviu perhitungan pelaksanaannya, apakah telah sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang ditetapkan;
2.4 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.3.1.3 Pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang telah 3 Pengujian atas Pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang
sesuai dengan laporan pelaksanaan
3.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan
pascatambang, mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan reklamasi
dan pascatambang;
3.2 Dapatkan data penempatan jaminan reklamasi dan pascatambang yang sudah
dilakukan perusahaan;
3.3 Dapatkan data pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang;
3.4 Lakukan analisa atas proses pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang
yang dilakukan oleh perusahaan apakah telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
3.5 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.3.1.4 Pemegang IUP/IUPK telah menyerahkan lahan reklamasi 4 Pengujian atas Pemegang IUP/IUPK telah menyerahkan lahan reklamasi atau
atau pascatambang kepada pihak yang berhak pascatambang kepada pihak yang berhak

4.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan


pascatambang, mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan reklamasi
dan pascatambang serta serah terima lahan reklamasi/pascatambang;

4.2 Dapatkan data pascatambang yang sudah dilaksanakan perusahaan;


4.3 Analisis apakah perusahaan yang telah melaksanakan pascatambang secara
keseluruhan (100%) telah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan;

4.4 Lakukan analisa atas pascatambang yang dilakukan oleh perusahaan secara
keseluruhan (100%) apakah telah diserahkan kepada pihak yang berhak;
4.5 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.3.3 PNBP
B.3.3.1 Kementerian LHK telah menetapkan dan menagihkan 2 Pengujian atas penempatan Jaminan reklamasi dan pascatambang
PNBP PSDH DR kepada seluruh pemegang PPKH bidang
pertambangan
2.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan
pascatambang, mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan reklamasi
dan pascatambang;
2.2 Dapatkan data penempatan jaminan reklamasi dan pascatambang yang sudah
dilakukan perusahaan;
2.3 Analisis apakah terdapat perusahaan yang belum melakukan penempatan, dan
lakukan perhitungan nilai atas perusahaan yang belum melakukan penempatan
jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.4 Dapatkan data pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.5 Lakukan analisa atas proses pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang
yang dilakukan oleh perusahaan apakah telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
2.6 Lakukan analisa atas jaminan reklamasi dan pascatambang yang seharusnya
dapat disetorkan ke kas negara, apakah Ditjen Minerba telah mencairkan secara
tepat waktu;
2.7 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.3.3.2 Kementerian LHK telah melakukan verifikasi PNBP PKH 2 Pengujian atas penempatan Jaminan reklamasi dan pascatambang
kepada pemegang PPKH sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
2.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan
pascatambang, mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan reklamasi
dan pascatambang;
2.2 Dapatkan data penempatan jaminan reklamasi dan pascatambang yang sudah
dilakukan perusahaan;
2.3 Analisis apakah terdapat perusahaan yang belum melakukan penempatan, dan
lakukan perhitungan nilai atas perusahaan yang belum melakukan penempatan
jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.4 Dapatkan data pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.5 Lakukan analisa atas proses pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang
yang dilakukan oleh perusahaan apakah telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
2.6 Lakukan analisa atas jaminan reklamasi dan pascatambang yang seharusnya
dapat disetorkan ke kas negara, apakah Ditjen Minerba telah mencairkan secara
tepat waktu;
2.7 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.3.4 Pengelolaan Lingkungan
B.3.4.1 Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu 2 Pengujian atas penempatan Jaminan reklamasi dan pascatambang
Lingkungan Hidup dan dokumen pendukungnya antara
lain hasil inventariasi, penetapan baku mutu, alokasi
beban pencemar, kriteria kerusakan baku mutu lahan
akibat pertambangan, dan status mutu telah disusun dan
ditetapkan

2.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan


pascatambang, mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan reklamasi
dan pascatambang;
2.2 Dapatkan data penempatan jaminan reklamasi dan pascatambang yang sudah
dilakukan perusahaan;
2.3 Analisis apakah terdapat perusahaan yang belum melakukan penempatan, dan
lakukan perhitungan nilai atas perusahaan yang belum melakukan penempatan
jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.4 Dapatkan data pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.5 Lakukan analisa atas proses pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang
yang dilakukan oleh perusahaan apakah telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
2.6 Lakukan analisa atas jaminan reklamasi dan pascatambang yang seharusnya
dapat disetorkan ke kas negara, apakah Ditjen Minerba telah mencairkan secara
tepat waktu;
2.7 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.3.4.2 Pengendalian lingkungan hidup terhadap pemegang izin 2 Pengujian atas penempatan Jaminan reklamasi dan pascatambang
berusaha pertambangan dan persetujuan lingkungan
telah sesuai dengan kaidah teknis pertambangan yang
baik serta langkah-langkah yang tercantum dalam
masing-masing izin dan persetujuan

2.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan


pascatambang, mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan reklamasi
dan pascatambang;
2.2 Dapatkan data penempatan jaminan reklamasi dan pascatambang yang sudah
dilakukan perusahaan;
2.3 Analisis apakah terdapat perusahaan yang belum melakukan penempatan, dan
lakukan perhitungan nilai atas perusahaan yang belum melakukan penempatan
jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.4 Dapatkan data pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.5 Lakukan analisa atas proses pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang
yang dilakukan oleh perusahaan apakah telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
2.6 Lakukan analisa atas jaminan reklamasi dan pascatambang yang seharusnya
dapat disetorkan ke kas negara, apakah Ditjen Minerba telah mencairkan secara
tepat waktu;
2.7 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
B.3.4.3 Pengawasan telah dilakukan untuk mengetahui dan/atau 2 Pengujian atas penempatan Jaminan reklamasi dan pascatambang
menetapkan tingkat ketaatan penanggung jawab usaha

2.1 Pelajari peraturan terkait kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan


pascatambang, mekanisme pencairan serta sanksi terkait jaminan reklamasi
dan pascatambang;
2.2 Dapatkan data penempatan jaminan reklamasi dan pascatambang yang sudah
dilakukan perusahaan;
2.3 Analisis apakah terdapat perusahaan yang belum melakukan penempatan, dan
lakukan perhitungan nilai atas perusahaan yang belum melakukan penempatan
jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.4 Dapatkan data pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang;
2.5 Lakukan analisa atas proses pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang
yang dilakukan oleh perusahaan apakah telah sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
2.6 Lakukan analisa atas jaminan reklamasi dan pascatambang yang seharusnya
dapat disetorkan ke kas negara, apakah Ditjen Minerba telah mencairkan secara
tepat waktu;
2.7 Lakukan konfirmasi, wawancara, dan klarifikasi dengan Pihak Ditjen Minerba
Kementerian ESDM dan Perusahaan
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN No. Indeks
PEMERIKSAAN TERINCI DENGAN TUJUAN TERTENTU Dibuat oleh:
ATAS
PEMENUHAN KEWAJIBAN OLEH PEMEGANG PERSETUJUAN LINGKUNGAN, PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN, DAN PERSETUJUAN Di-review oleh:
BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN Disetujui oleh:
TAHUN 2020 S.D SEMESTER I 2023

PEMBOBOTAN ASPEK, SUBASPEK DAN PERTIMBANGAN PEMBOBOTAN

Hal Pokok No Aspek Bobot Pertimbangan Pembobotan Subaspek Bobot Pertimbangan Pembobotan
Pengelolaan 1 Perizinan Pertambangan Proses evaluasi penerbitan izin tidak sesuai dengan ketentuan Proses pemberian izin telah sesuai dengan proses evaluasi penerbitan izin dan pendataan
perizinan, PNBP, Minerba persyaratan (administrasi, teknis, finansial, dan izin
dan lingkungan lingkungan)
pertambangan
mineral dan Pengawasan terhadap pelaksanaan perizinan telah pengawasan atas kegiatan IUP/IUPK khusus nya
batubara TA 2020 sesuai ketentuan produksi dan penjuan atas IUP/IUPK yang
dan 2021 izinnya masih berlaku ataupun telah berakhir
2 Kebutuhan Batubara Dalam Perusahaan tidak memenuhi kewajiban DMO RKAB telah disusun sesuai dengan ketentuan proses pengajuan dan persetujuan RKAB
Negeri telah terpenuhi sesuai Realisasi produksi telah sesuai dengan RKAB
dengan RKAB Kesesuaian realisasi produksi dan penjualan
dengan rencana produksi dan penjualan pada
RKAB
Pemenuhan DMO oleh Badan Usaha Pertambangan Perusahaan melakukan penjualan barubara
telah sesuai dengan ketentuan dalam negeri sebagai pemenuhan DMO
Pengawasan dan pengenaan sanksi atas
pemenuhan DMO telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Pengenaan sanksi-sanksi bagi perusahaan yang
tidak dapat memenuhi kewajiban DMO
3 Peningkatan Nilai Tambah Pengenaan denda dan sanksi administrasi serta Penerbitan IUP Operasi Produksi Mineral Logam proses evaluasi penerbitan izin dan pendataan
Mineral di dalam Negeri oleh penempatan dan pencairan jaminan kesungguhan terintegrasi, IUP Operasi Produksi Khusus izin
Pemegang IUP atau IUPK pada Pengolahan dan/atau Pemurnian telah memenuhi
tahap kegiatan Operasi persyaratan administratif, teknis, lingkungan, dan
Produksi Mineral finansial

Rencana dan realisasi kemajuan fisik Pembangunan Realisasi kemajuan fisik pembangunan smelter
Smelter Terintegrasi sesuai amanat peraturan terintegrasi disesuaikan dengan rencana
perundang-undangan
Pemberian Rekomendasi Persetujuan Ekspor dan proses evaluasi pemberian rekomendasi ekspor dan
pengawasan dalam rangka pemenuhan kewajiban pengawasan kewajiban pelaporan perusahaan atas
perusahaan yang menerima rekomendasi kemajuan fisik pembangunan fasilitas pemurnian
persetujuan ekspor sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

Kementerian ESDM telah tepat dalam menghitung Ketepatan pengenaan dan perhitungan denda
besaran denda administratif dan memastikan administratif dan sanksi administrasi
denda tersebut telah disetorkan ke Kas Negara
serta mengenakan sanksi administratif jika denda
administratif tersebut tidak disetorkan ke Kas
Negara sesuai jangka waktu yang ditetapkan

Perusahaan telah menempatkan Jaminan


Kesungguhan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku Ketepatan penempatan dan pencairan jaminan
kesungguhan
Kementerian ESDM melakukan pengawasan secara Pelaporan realisasi penjualan dan realisasi
memadai baik secara manual maupun ekspor yang dilakukan perusahaan pada aplikasi
menggunakan sistem terhadap kewajiban MOMS
perusahaan dalam melaporkan:
a. Realisasi penjualan mineral logam domestik;
b. Realisasi ekspor untuk memastikan kesesuaian
jenis, kualitas, kuantitas komoditas mineral logam
yang di jual dengan Rekomendasi Persetujuan
Ekspor dan Persetujuan Ekspor yang diberikan
Kementerian Perindustrian.

4 Kegiatan usaha Izin Perusahaan tidak melaporkan kegiatan penjualan dan Proses penerbitan dan/atau perpanjangan Izin proses evaluasi penerbitan izin dan pendataan
Pengangkutan dan Penjualan pembeliannya Pengangkutan dan Penjualan telah memenuhi izin
persyaratan
IPP tertib menyampaikan laporan pengangkutan Pelaporan perusahaan IPP yang dilakukan secara
dan penjualan serta dukungan sistem informasi tertb
yang terintegrasi sebagai media pelaporan dan
pengawasan atas kegiatan usaha IPP

5 Pengelolaan PNBP pada Ditjen Risiko utama atas pengelolaan PNBP pada Ditjen Iuran Tetap, Royalti, dan PHT atas perusahaan Perhitungan PNBP merupakan titik kritis yang
Minerba Minerba adalah terkait akurasi nilai PNBP yang diterima sampel telah diperhitungkan secara akurat menentukan akurasi penyetoran yang dilakukan
dan completeness atas seluruh hak negara yang oleh Wajib Bayar dan penyajian pada laporan
seharusnya diterima (piutang) keuangan pemerintah

Mekanisme pengendalian pada Aplikasi ePNBP Aplikasi ePNBP merupakan satu-satunya sistem
versi 2 telah dijalankan secara konsisten yang digunakan oleh Pihak Dijten Minerba
dalam melakukan otomatisasi perhitungan PNBP
yang akurat, cepat, dan handal

Pengelolaan Piutang PNBP pada Ditjen Minerba Pencatatan piutang dalam Laporan Keuangan
telah memadai harus tepat nilai dan kepatuhan wajib bayar
dalam melakukan pelunasan piutang PNBP tidak
berlarut-larut

6. Pelaksanaan reklamasi dan Pemerintah tidak mengetahui jumlah jaminan reklamasi dan Pemegang IUP/IUPK telah menempatkan jaminan Penempatan jaminan reklamasi/pascatambang
pascatambang pada kegiatan pascatambang yang ditempatkan dan pengelolaan jaminan reklamasi/pascatambang yang akurat dan tepat
usaha pertambangan mineral reklamasi dan pascatambang pada pemerintah daerah tidak
dan batubara dapat segera terselesaikan
Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang telah Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang
sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sesuai dengan kriteria

Pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang Pencairan yang dilaksanakan telah sesuai
telah sesuai dengan laporan pelaksanaan dengan pelaksanaan
Pemegang IUP/IUPK telah menyerahkan lahan Penyerahan lahan pascatambang kepada yang
reklamasi atau pascatambang kepada pihak yang berhak merupakan proses kesinambungan mulai
berhak dari penempatan sd pengembalian ke kondisi
awal

7. Perizinan Pemegang PPKH tidak menyerahkan lahan kompensasi. Penyerahan lahan kompensasi Pemegang PPKH Penyerahan lahan kompensasi Pemegang PPKH
sebagai salah satu pemenuhan komitmen kepada kepada Kementerian LHK telah sesuai dengan
Kementerian LHK telah sesuai dengan peraturan peraturan perundang-undangan
perundang-undangan

8. PNBP PNBP PKH tidak sesuai dengan kondisi senyatanya Kementerian LHK telah menetapkan dan Seluruh PNBP PSDH DR pemegang PPKH bidang
menagihkan PNBP PSDH DR kepada seluruh pertambangan telah ditetapkan dan ditagihkan
pemegang PPKH bidang pertambangan
Kementerian LHK telah melakukan verifikasi PNBP Verifikasi PNBP PKH kepada pemegang PPKH
PKH kepada pemegang PPKH sesuai dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
peraturan perundang-undangan

9. Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan lingkungan hidup tidak tercapai Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Mutu
Lingkungan Hidup dan dokumen pendukungnya Lingkungan Hidup dan dokumen pendukungnya
antara lain hasil inventariasi, penetapan baku mutu, belum disusun dan ditetapkan
alokasi beban pencemar, kriteria kerusakan baku
mutu lahan akibat pertambangan, dan status mutu
telah disusun dan ditetapkan

Pengendalian lingkungan hidup terhadap Pemegang izin usaha pertambangan tidak


pemegang izin berusaha pertambangan dan optimal mengendalikan lingkungan hidup sesuai
persetujuan lingkungan telah sesuai dengan kaidah persetujuan lingkungan dan kaidah teknis
teknis pertambangan yang baik serta langkah- pertambangan yang baik.
langkah yang tercantum dalam masing-masing izin
dan persetujuan

Pengawasan telah dilakukan untuk mengetahui Pengawasan regular dan insidental belum
dan/atau menetapkan tingkat ketaatan dilakukan kepada seluruh pemegang
penanggung jawab usaha persetujuan lingkungan bidang pertambangan
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN No. Indeks
PEMERIKSAAN TERINCI DENGAN TUJUAN TERTENTU
ATAS Dibuat oleh:
PEMENUHAN KEWAJIBAN OLEH PEMEGANG PERSETUJUAN LINGKUNGAN, PERSETUJUAN PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN, DAN PERSETUJUAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN TERHADAP KELESTARIAN Di-review oleh:
LINGKUNGAN
TAHUN 2020 S.D SEMESTER I 2023

PENENTUAN RATING PARAMETER DAN PERTIMBANGANNYA

No Parameter Rating Skala Pertimbangan


Tinggi 3 Cukup jauh di atas materialitas
1 Nilai Sedang 2 Di sekitar materialitas
Rendah 1 Jauh di bawah materialitas
Tinggi 3 kekurangan penerimaan negara
Dampak Finansial Sedang 2 Potensi kekurangan penerimaan negara
Rendah 1 Tidak berdampak pada penerimaan negara
Tinggi 3 Dapat dituntut di pengadilan
Dampak Hukum Sedang 2 Diselidiki oleh pihak yang berwenang
Rendah 1 Teguran dari pihak yang berwenang
2 Dampak Ketidakpatuhan diberitakan di headline media nasional sehingga
Tinggi 3
memperburuk reputasi
Dampak Reputasi
Sedang 2 Ketidakpatuhan diberitakan di media regional
Rendah 1 Ketidakpatuhan diberitakan di media lokal
Tinggi 3 Aplikasi/data tidak dapat digunakan
Dampak Fisik/Operasional Sedang 2 Sebagian Aplikasi/data tidak dapat digunakan
Rendah 1 Sebagian kecil Aplikasi/data tidak dapat digunakan
Tinggi 3 Mencederai rasa keadilan publik secara luas, tingginya pengaduan
3 Sensitivitas/Harapan Publik Sedang 2 Mencederai rasa keadilan publik secara terbatas, pengaduan cukup
Rendah 1 Pengaduan rendah
Tinggi 3 Melibatkan unsur internal-eksternal, top management
4 Indikasi Kecurangan Sedang 2 Melibatkan unsur internal atau eksternal saja
Rendah 1 Bersifat insidental/individual
No. Indeks
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN TERINCI DENGAN TUJUAN TERTENTU Dibuat oleh:
ATAS
PEMENUHAN KEWAJIBAN OLEH PEMEGANG PERSETUJUAN
LINGKUNGAN, PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN, Di-review oleh:
DAN PERSETUJUAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN
TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN
TAHUN 2020 S.D SEMESTER I 2023 Disetujui oleh:

PENENTUAN BATAS DAN SKALA PENYIMPANGAN MATERIAL

Batas Penyimpangan Yang Ditetapkan Pemeriksa Alasan/Pertimbangan Profesional Pemeriksa Penetapan Batas Penyimpangan

Proses Perhitungan, Pemungutan dan verifikasi yang dikelola melalui aplikasi


ePNBP masih belum memadai. Selain itu, Perusahaan belum sepenuhnya tertib
dalam melakukan pembayaran kewajibannya atas iuran tetap,serta royalti dan
0.20 PHT final

Skala Bentuk Kesimpulan Keterangan

Jika total bobot masih di bawah batas penyimpangan 10% (skala 0,2) atau 1 +
1 < x < 1,2 Sesuai 0,2=1,2. Artinya tidak ada temuan (penyimpangan pada subaspek) yang material.

Sesuai Kriteria Dengan Bentuk SDP ditetapkan setelah hasil pembobotan beberapa subaspek berada di
1,2 < x < 1,6 Pengecualian (SDP) atas batas penyimpangan namun tidak bersifat pervasif/menyeluruh.

Bentuk TS ditetapkan setelah hasil pembobotan pada sebagian besar subaspek di


1,6 < x < 3 Tidak Sesuai (TS) atas batas penyimpangan dan bersifat pervasif/menyeluruh.
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN No. Indeks
PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU ATAS ATAS PENGELOLAAN BMN YANG BERASAL DARI KKKS TAHUN 2019 PADA PPBMN KEMENTERIAN ESDM SERTA Dibuat oleh:
INSTANSI TERKAIT LAINNYA DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA (LKBUN) DI DKI JAKARTA, RIAU, DAN Di-review oleh:
KALIMANTAN TIMUR Disetujui oleh:

PENETUAN SKALA TEMUAN PEMERIKSAAN BERDASARKAN PARAMETER

Skala Temuan
No
No Subaspek Temuan Ketegori Temuan Harapan Indikasi
TP Nilai Dampak Jumlah Rata- Rata
publik Kecurangan
1 Sistem Informasi terintegrasi yang 3.1.1 Pengendalian atas Penatausahaan BMN yang berasal dari KKKS SPI 4 3 1 1 9 2.25
digunakan dalam penatausahaan BMN Belum Memadai
yang berasal dari KKKS sudah andal dan
mendukung ketepatan waktu pelaporan
keuangan

3.2.1 Verifikasi atas Aset Subsequent Expenditures sebesar Kepatuhan 2 3 1 1 7 1.75


USD1.283.582.746,07, Penyelesaian Pelaksanaan Inventarisasi
dan Penilaian Perolehan BMN Tahun 2010 ke bawah, serta Tindak
Lanjut Hasil Inventarisasi dan Penilaian Tahun 2010 s.d 2012
Belum Tuntas

3.2.3 Penatausahaan BMN yang berasal dari KKKS pada KKKS PT PHKT, Kepatuhan 2 3 1 1 7 1.75
PT PEP 5, dan PT CPI Belum Tertib

2 Peraturan teknis dan akuntansi 3.1.2 Laporan Keuangan UAKPA BUN TK Pengelola BMN KKKS Tahun SPI 2 1 1 1 5 1.25
mengenai penatausahaan BMN yang 2019 Tidak Didukung CaLK yang Informatif
berasal dari KKKS telah lengkap dan
memadai

3.2.2 PPBMN KESDM Belum Memiliki Aturan Detail atas Pencatatan Kepatuhan 3 2 1 1 7 1.75
Transaksi Material Persediaan

3 Telah dilakukan proses verifikasi dan 3.1.1 Pengendalian atas Penatausahaan BMN yang berasal dari KKKS SPI 4 3 1 1 9 2.25
rekonsiliasi atas penatausahaan BMN Belum Memadai
yang berasal dari KKKS dalam rangka
proses penyusunan laporan keuangan

3.1.7 Harmonisasi Pelaksanaan Tugas dan Kewenangan antar Bidang SPI 1 1 1 1 4 1.00
Penatausahaan, Bidang Pemindahtanganan, Pemanfaatan, dan
Penghapusan, serta Bidang Pengamanan dan Pemeliharaan pada
PPBMN KESDM Belum Maksimal

3.2.1 Verifikasi atas Aset Subsequent Expenditures sebesar Kepatuhan 2 3 1 1 7 1.75


USD1.283.582.746,07, Penyelesaian Pelaksanaan Inventarisasi
dan Penilaian Perolehan BMN Tahun 2010 ke bawah, serta Tindak
Lanjut Hasil Inventarisasi dan Penilaian Tahun 2010 s.d 2012
Belum Tuntas

3.2.3 Penatausahaan BMN yang berasal dari KKKS pada KKKS PT PHKT, Kepatuhan 2 3 1 1 7 1.75
PT PEP 5, dan PT CPI Belum Tertib

4 Alur mekanisme pencatatan dan 3.1.1 Pengendalian atas Penatausahaan BMN yang berasal dari KKKS SPI 4 3 1 1 9 2.25
pengungkapan informasi atas siklus Belum Memadai
penatausahaan atas BMN yang berasal
dari KKKS dalam rangka penyusunan
Laporan Keuangan telah akurat dan
menyeluruh sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
3.1.2 Laporan Keuangan UAKPA BUN TK Pengelola BMN KKKS Tahun SPI 2 1 1 1 5 1.25
2019 Tidak Didukung CaLK yang Informatif

3.2.1 Verifikasi atas Aset Subsequent Expenditures sebesar Kepatuhan 2 3 1 1 7 1.75


USD1.283.582.746,07, Penyelesaian Pelaksanaan Inventarisasi
dan Penilaian Perolehan BMN Tahun 2010 ke bawah, serta Tindak
Lanjut Hasil Inventarisasi dan Penilaian Tahun 2010 s.d 2012
Belum Tuntas
3.2.2 PPBMN KESDM Belum Memiliki Aturan Detail atas Pencatatan Kepatuhan 3 2 1 1 7 1.75
Transaksi Material Persediaan

3.2.3 Penatausahaan BMN yang berasal dari KKKS pada KKKS PT PHKT, Kepatuhan 2 3 1 1 7 1.75
PT PEP 5, dan PT CPI Belum Tertib

5 Sistem Informasi terintegrasi yang 3.1.3 Mekanisme Penghapusan atas BMN yang berasal dari KKKS Tidak SPI 2 1 1 1 5 1.25
digunakan dalam proses Sesuai Ketentuan
pemindahtanganan, penghapusan, dan
pemanfaatan BMN yang berasal dari
KKKS sudah andal dan mendukung
penatausahaan pelaporan keuangan

6 Peraturan teknis dan akuntansi 3.1.4 Mekanisme Dasar Perhitungan Penetapan Besaran Sewa atas SPI 1 2 1 1 5 1.25
mengenai pemanfaatan BMN yang Pemanfaatan BMN yang berasal dari KKKS Eks Terminasi Belum
berasal dari KKKS telah lengkap dan Diatur Secara Jelas dan Belum Seluruhnya Dilaporkan dalam
memadai Laporan Keuangan BUN TK BMN yang berasal dari KKKS TA 2019

3.2.4 Penetapan Biaya Sewa atas Pemanfaatan BMN yang berasal dari Kepatuhan 2 2 1 1 6 1.50
KKKS oleh Pihak Ketiga Belum Memiliki Dasar Hukum Pembayaran
dan Terdapat Potensi Penggunaan BMN KKKS Eks Terminasi
berupa Material Persediaan yang Belum Disetorkan ke Kas
Negara

7 Telah dilakukan proses verifikasi dan 3.1.3 Mekanisme Penghapusan atas BMN yang berasal dari KKKS Tidak SPI 2 1 1 1 5 1.25
rekonsiliasi atas proses Sesuai Ketentuan
pemindahtanganan, penghapusan, dan
pemanfaatan yang mendukung
penatausahaan BMN yang berasal dari
KKKS dalam proses penyusunan laporan
keuangan
3.2.4 Penetapan Biaya Sewa atas Pemanfaatan BMN yang berasal dari Kepatuhan 2 2 1 1 6 1.50
KKKS oleh Pihak Ketiga Belum Memiliki Dasar Hukum Pembayaran
dan Terdapat Potensi Penggunaan BMN KKKS Eks Terminasi
berupa Material Persediaan yang Belum Disetorkan ke Kas
Negara

8 Alur mekanisme proses 3.1.3 Mekanisme Penghapusan atas BMN yang berasal dari KKKS Tidak SPI 2 1 1 1 5 1.25
pemindahtanganan, penghapusan, dan Sesuai Ketentuan
pemanfaatan atas BMN yang berasal dari
KKKS dalam mendukung pelaporan
keuangan telah diungkapkan secara
akurat dan menyeluruh sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam
mendukung siklus penatausahaan BMN 3.1.4 Mekanisme Dasar Perhitungan Penetapan Besaran Sewa atas SPI 1 2 1 1 5 1.25
yang berasal dari KKKKS Pemanfaatan BMN yang berasal dari KKKS Eks Terminasi Belum
Diatur Secara Jelas dan Belum Seluruhnya Dilaporkan dalam
Laporan Keuangan BUN TK BMN yang berasal dari KKKS TA 2019

3.2.4 Penetapan Biaya Sewa atas Pemanfaatan BMN yang berasal dari Kepatuhan 2 2 1 1 6 1.50
KKKS oleh Pihak Ketiga Belum Memiliki Dasar Hukum Pembayaran
dan Terdapat Potensi Penggunaan BMN KKKS Eks Terminasi
berupa Material Persediaan yang Belum Disetorkan ke Kas
Negara

9 Sistem Informasi terintegrasi yang 3.1.6 Masih Terdapat Perbedaan Data BMN yang berasal dari KKKS SPI 1 1 1 1 4 1.00
digunakan dalam proses pengamanan berupa Tanah antara SKK Migas, DJKN Kementerian Keuangan,
BMN yang berasal dari KKKS sudah andal dan KKKS PT CPI serta PPBMN KESDM Belum Melakukan
dan mendukung penatausahaan Pengamanan atas Salinan Bukti Kepemilikan Tanah
pelaporan keuangan

3.2.6 BMN yang berasal dari KKKS Berupa Tanah yang Digunakan Kepatuhan 1 3 1 1 6 1.50
Dalam Kegiatan Hulu Migas Belum Seluruhnya Memiliki Sertifikat
dan KKKS PT Cico Belum Menyelesaikan Permasalahan Tanahnya

10 Peraturan teknis dan akuntansi 3.1.5 Proses Alih Kelola Pemindahtanganan BMN yang berasal dari SPI 1 1 1 1 4 1.00
mengenai pengamanan terkait KKKS Eks Terminasi Tahun 2018 dan 2019 ke Kontraktor Kontrak
pemindahtanganan BMN yang berasal Kerjasama Alih Kelola Belum Tuntas
dari KKKS eks terminasi telah lengkap
dan memadai

11 Telah dilakukan proses verifikasi dan 3.1.6 Masih Terdapat Perbedaan Data BMN yang berasal dari KKKS SPI 1 1 1 1 4 1.00
rekonsiliasi atas proses pengamanan dan berupa Tanah antara SKK Migas, DJKN Kementerian Keuangan,
pemindahtanganan BMN yang berasal dan KKKS PT CPI serta PPBMN KESDM Belum Melakukan
dari KKKS eks terminasi yang mendukung Pengamanan atas Salinan Bukti Kepemilikan Tanah
penatausahaan BMN yang berasal dari
KKKS dalam proses penyusunan laporan
keuangan
11 Telah dilakukan proses verifikasi dan
rekonsiliasi atas proses pengamanan dan
pemindahtanganan BMN yang berasal
dari KKKS eks terminasi yang mendukung
penatausahaan BMN yang berasal dari
KKKS dalam proses penyusunan laporan
keuangan

3.2.5 Proses Pembayaran Ganti Rugi atas BMN KKKS Eks Terminasi oleh Kepatuhan 1 2 1 1 5 1.25
KKKS PT Vico Indonesia Belum Tuntas

3.2.6 BMN yang berasal dari KKKS Berupa Tanah yang Digunakan Kepatuhan 1 3 1 1 6 1.50
Dalam Kegiatan Hulu Migas Belum Seluruhnya Memiliki Sertifikat
dan KKKS PT Cico Belum Menyelesaikan Permasalahan Tanahnya

12 Alur mekanisme proses 3.1.5 Proses Alih Kelola Pemindahtanganan BMN yang berasal dari SPI 1 1 1 1 4 1.00
pemindahtanganan BMN yang berasal KKKS Eks Terminasi Tahun 2018 dan 2019 ke Kontraktor Kontrak
dari KKKS eks terminasi dan Kerjasama Alih Kelola Belum Tuntas
permasalahan BMN yang berasal dari
KKKS dalam mendukung pelaporan
keuangan telah diungkapkan secara
akurat dan menyeluruh sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam 3.1.6 Masih Terdapat Perbedaan Data BMN yang berasal dari KKKS SPI 1 1 1 1 4 1.00
mendukung siklus penatausahaan BMN berupa Tanah antara SKK Migas, DJKN Kementerian Keuangan,
yang berasal dari KKKKS dan KKKS PT CPI serta PPBMN KESDM Belum Melakukan
Pengamanan atas Salinan Bukti Kepemilikan Tanah

3.2.5 Proses Pembayaran Ganti Rugi atas BMN KKKS Eks Terminasi oleh Kepatuhan 1 2 1 1 5 1.25
KKKS PT Vico Indonesia Belum Tuntas

3.2.6 BMN yang berasal dari KKKS Berupa Tanah yang Digunakan Kepatuhan 1 3 1 1 6 1.50
Dalam Kegiatan Hulu Migas Belum Seluruhnya Memiliki Sertifikat
dan KKKS PT Cico Belum Menyelesaikan Permasalahan Tanahnya
No. Indeks
Dibuat oleh:
Di-review oleh:
Disetujui oleh:

Ket

Nilai temuan jauh di atas materialitas, dampak


finansial atas kesalahan salah saji cukup besar,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di bawah sekitar materialitas ,


namun temuan ini sering berulang dan tindak
lanjut pada tahun-tahun sebelumnya belum
tuntas dan berlarut-larut, dampak secara fisik
ketidakakuratan antara pencatatan dan jumlah
riil barang, belum ada pengaduan dari
masyarakat, dan belum ditemukan indikasi
fraud atas kesalahan pencatatan

Nilai temuan di bawah sekitar materialitas,


timbulnya kehilangan sebagian barang
dikarenakan pengamanan yang kurang
memadai, sebagian barang dalam kondisi
kurang baik namun masih bisa digunakan dalam
kegiatan operasional hulu migas, belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di bawah sekitar materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di atas sekitar materialitas namun


jika tidak segera diatur lebih teknis
pengaturannya menimbulkan potensi kesalahan
berulang pada tahun berikutnya dalam
penyajian laporan keuangan, berpotensi
berdampak secara finansial jika tidak segera
diatur lebih lanjut, belum ada pengaduan dari
masyarakat, dan belum ditemukan indikasi
fraud atas kesalahan pencatatan

Nilai temuan jauh di atas materialitas, dampak


finansial atas kesalahan salah saji cukup besar,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di bawah sekitar materialitas ,


namun temuan ini sering berulang dan tindak
lanjut pada tahun-tahun sebelumnya belum
tuntas dan berlarut-larut, dampak secara fisik
ketidakakuratan antara pencatatan dan jumlah
riil barang, belum ada pengaduan dari
masyarakat, dan belum ditemukan indikasi
fraud atas kesalahan pencatatan

Nilai temuan di bawah sekitar materialitas,


timbulnya kehilangan sebagian barang
dikarenakan pengamanan yang kurang
memadai, sebagian barang dalam kondisi
kurang baik namun masih bisa digunakan dalam
kegiatan operasional hulu migas, belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di atas materialitas, dampak


finansial atas kesalahan salah saji cukup besar,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di atas sekitar materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di bawah sekitar materialitas ,


namun temuan ini sering berulang dan tindak
lanjut pada tahun-tahun sebelumnya belum
tuntas dan berlarut-larut, dampak secara fisik
ketidakakuratan antara pencatatan dan jumlah
riil barang, belum ada pengaduan dari
masyarakat, dan belum ditemukan indikasi
fraud atas kesalahan pencatatan
Nilai temuan di atas sekitar materialitas namun
jika tidak segera diatur lebih teknis
pengaturannya menimbulkan potensi kesalahan
berulang pada tahun berikutnya dalam
penyajian laporan keuangan, berpotensi
berdampak secara finansial jika tidak segera
diatur lebih lanjut, belum ada pengaduan dari
masyarakat, dan belum ditemukan indikasi
fraud atas kesalahan pencatatan

Nilai temuan di bawah sekitar materialitas,


timbulnya kehilangan sebagian barang
dikarenakan pengamanan yang kurang
memadai, sebagian barang dalam kondisi
kurang baik namun masih bisa digunakan dalam
kegiatan operasional hulu migas, belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di atas sekitar materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas, negara


kehilangan kesempatan memperoleh
pendapatan (tidak bisa tertagih), belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di atas sekitar materialitas, negara


kehilangan kesempatan memperoleh
pendapatan (tidak bisa tertagih), belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di atas sekitar materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di atas sekitar materialitas, negara


kehilangan kesempatan memperoleh
pendapatan (tidak bisa tertagih), belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di atas sekitar materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas, negara


kehilangan kesempatan memperoleh
pendapatan (tidak bisa tertagih), belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan di atas sekitar materialitas, negara


kehilangan kesempatan memperoleh
pendapatan (tidak bisa tertagih), belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas,


berpotensi mengalami permasalahan hukum di
kemudian hari, timbulnya kehilangan sebagian
barang dikarenakan pengamanan yang kurang
memadai, belum ada pengaduan dari
masyarakat, dan belum ditemukan indikasi
fraud atas kesalahan pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan
Nilai temuan jauh di bawah materialitas, tidak
berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan
Nilai temuan jauh di bawah materialitas, negara
kehilangan kesempatan memperoleh
pendapatan (tidak bisa tertagih), belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas,


berpotensi mengalami permasalahan hukum di
kemudian hari, timbulnya kehilangan sebagian
barang dikarenakan pengamanan yang kurang
memadai, belum ada pengaduan dari
masyarakat, dan belum ditemukan indikasi
fraud atas kesalahan pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas, tidak


berdampak secara finansial maupun hukum,
belum ada pengaduan dari masyarakat, dan
belum ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas, negara


kehilangan kesempatan memperoleh
pendapatan (tidak bisa tertagih), belum ada
pengaduan dari masyarakat, dan belum
ditemukan indikasi fraud atas kesalahan
pencatatan

Nilai temuan jauh di bawah materialitas,


berpotensi mengalami permasalahan hukum di
kemudian hari, timbulnya kehilangan sebagian
barang dikarenakan pengamanan yang kurang
memadai, belum ada pengaduan dari
masyarakat, dan belum ditemukan indikasi
fraud atas kesalahan pencatatan
No Judul Temuan Kategori Sub Aspek Kodering
Sistem Informasi yang mendukung siklus penatausahaan SIP
lintas satker yang terintegrasi
Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan dalam rangka
3.1.1 Pengendalian atas Penatausahaan BMN yang berasal dari KKKS Belum Memadai SPI penyusunan laporan keuangan lintas satker VRP

Mekanisme penatausahaan dan pengungkapan dalam


Laporan Keuangan MP

Mekanisme penatausahaan dan pengungkapan dalam


MP
Laporan Keuangan
3.1.2 Laporan Keuangan UAKPA BUN TK Pengelola BMN KKKS Tahun 2019 Tidak Didukung CaLK yang Informatif SPI Kebijakan Teknis Lebih Lanjut yang mengatur penyajian
informasi terkait siklus penatausahaan dalam laporan KTP
keuangan
Sistem Informasi yang mendukung siklus penghapusan SIP3
Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan dalam
VRP3
3.1.3 Mekanisme Penghapusan atas BMN yang berasal dari KKKS Tidak Sesuai Ketentuan SPI penghapusan terkait penyusunan laporan keuangan

Mekanisme P3 dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan MP3

Kebijakan Teknis Lebih Lanjut yang mengatur siklus KTP3


Mekanisme Dasar Perhitungan Penetapan Besaran Sewa atas Pemanfaatan BMN yang berasal dari KKKS Eks pemanfaatan
3.1.4 Terminasi Belum Diatur Secara Jelas dan Belum Seluruhnya Dilaporkan dalam Laporan Keuangan BUN TK BMN yang SPI
berasal dari KKKS TA 2019 Mekanisme pengungkapan siklus P3 dalam Laporan MP3
Keuangan

Kebijakan Teknis Lebih Lanjut yang mengatur proses KTP2


pemindahtangan BMN yang berasal dari KKKS eks terminasi
3.1.5 Proses Alih Kelola Pemindahtanganan BMN yang berasal dari KKKS Eks Terminasi Tahun 2018 dan 2019 ke SPI
Kontraktor Kontrak Kerjasama Alih Kelola Belum Tuntas
Mekanisme pengungkapan permasalahan atas
pemindahtanganan BMN yang berasal dari KKKS eks MP2
terminasi dalam Laporan Keuangan
Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan atas perbedaan VRP2
data dan pengungkapannya dalam laporan keuangan
Masih Terdapat Perbedaan Data BMN yang berasal dari KKKS berupa Tanah antara SKK Migas, DJKN Kementerian Mekanisme pengamanan salinan bukti kepemilikan BMN MP2
3.1.6 Keuangan, dan KKKS PT CPI serta PPBMN KESDM Belum Melakukan Pengamanan atas Salinan Bukti Kepemilikan SPI yang berasal dari KKKS berupa tanah
Tanah
Sistem Informasi yang mendukung dalam rangka mitigasi
SIP2
perbedaan data BMN yang berasal dari KKKS berupa tanah

Harmonisasi Pelaksanaan Tugas dan Kewenangan antar Bidang Penatausahaan, Bidang Pemindahtanganan, Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan antar bidang
3.1.7 Pemanfaatan, dan Penghapusan, serta Bidang Pengamanan dan Pemeliharaan pada PPBMN KESDM Belum SPI internal PPBMN dalam rangka mendukung proses VRP
Maksimal penataushaan pelaporan keuangan
Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan yang dilakukan
lintas satker dalam rangka penyelesaian permasalahan VRP
penatausahaan yang belum tuntas
Verifikasi atas Aset Subsequent Expenditures sebesar USD1.283.582.746,07, Penyelesaian Pelaksanaan Inventarisasi Mekanisme pengungkapan dalam Laporan Keuangan terkait
3.2.1 dan Penilaian Perolehan BMN Tahun 2010 ke bawah, serta Tindak Lanjut Hasil Inventarisasi dan Penilaian Tahun Kepatuhan permasalahan penatausahaan yang berlarut-larut dan MP
2010 s.d 2012 Belum Tuntas berulang tiap tahun
Sistem Informasi yang mendukung proses verifikasi dan
tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang berulang dan SIP
belum tuntas
Kebijakan Teknis Lebih Lanjut yang mengatur dan menjadi KTP
acuan dalam proses transaksi laporan keuangan
3.2.2 PPBMN KESDM Belum Memiliki Aturan Detail atas Pencatatan Transaksi Material Persediaan Kepatuhan Mekanisme penatausahaan dan pengungkapan dalam
Laporan Keuangan proses pencatatan BMN yang berasal dari MP
KKKS berupa MP
Sistem Informasi yang mendukung atas penatausahaan yang SIP
dilakukan oleh masing-masing KKKS yang terintegrasi
Mekanisme penatausahaan permasalahan dalam masing-
masing KKKS sampling dan pengaruhnya terhadap penyajian MP
3.2.3 Penatausahaan BMN yang berasal dari KKKS pada KKKS PT PHKT, PT PEP 5, dan PT CPI Belum Tertib Kepatuhan Laporan Keuangan

Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan atas siklus


penatausahaan antara KKKS dengan PPBMN, SKK Migas, dan VRP
DJKN

Kebijakan Teknis Lebih Lanjut yang mengatur terkait dasar


hukum penyetoran dan perhitungan penggunaan KTP3
(pemanfaatan) BMN yang berasal dari KKKS berupa MP
Penetapan Biaya Sewa atas Pemanfaatan BMN yang berasal dari KKKS oleh Pihak Ketiga Belum Memiliki Dasar
3.2.4 Hukum Pembayaran dan Terdapat Potensi Penggunaan BMN KKKS Eks Terminasi berupa Material Persediaan yang Kepatuhan Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan siklus pemanfaatan
Belum Disetorkan ke Kas Negara dan penggunaan BMN yang berasal dari KKKS oleh KKKS alih VRP3
kelola, KKKS lain, dan pihak ketiga

Mekanisme P3 dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan MP3

Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan dalam rangka


penghapusan atas hasil pemeriksaan fisik atas BMN yang VRP2
berasal dari KKKS eks terminasi yang tidak ditemukan
3.2.5 Proses Pembayaran Ganti Rugi atas BMN KKKS Eks Terminasi oleh KKKS PT Vico Indonesia Belum Tuntas Kepatuhan
Mekanisme penyelesaian permasalahan pemindahtangan
BMN yang berasal dari KKKS eks terminasi serta MP2
pengungkapan dalam Laporan Keuangan
Mekanisme penyelesaian permasalahan BMN yang berasal
dari KKKS berupa tanah serta pengungkapan dalam Laporan MP2
Keuangan

BMN yang berasal dari KKKS Berupa Tanah yang Digunakan Dalam Kegiatan Hulu Migas Belum Seluruhnya Memiliki Sistem Informasi yang mendukung terkait target waktu
3.2.6 Kepatuhan penyelesaian bukti kepemilikan atas BMN yang berasal dari SIP2
Sertifikat dan KKKS PT Cico Belum Menyelesaikan Permasalahan Tanahnya KKKS berupa tanah
Verifikasi dan Rekonsiliasi yang dilakukan atas proses
pensertifikasian dalam rangka pengamanan atas BMN yang VRP2
berasal dari KKKS berupa tanah

Anda mungkin juga menyukai