Laporan Final UCT - R-MT-04 - 1906357156 - Wahyu Aji Syahputra
Laporan Final UCT - R-MT-04 - 1906357156 - Wahyu Aji Syahputra
I. PENDAHULUAN
▪ Spatula
▪ Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
▪ Can
▪ Oven
▪ Palu
b. Bahan
▪ Sampel tanah undisturbed dari tabung
Dimana 𝜀 = regangan
Pada percobaan ini besarnya gaya yang bekerja dapat diketahui yaitu:
P = M x LRC …(7)
Dimana:
P = Gaya yang hendak dicari
M = Pembacaan pada dial
LRC = Faktor kalibrasi alat (0,186)
Dimana:
q 𝑢 = Unconfined compression strength
c = Kekuatan geser tanah
Pada percobaan ini dimensi sampel harus memenuhi syarat:
2D ≤ L ≤ 3𝐷
Dimana:
D = Diameter sampel
L = Tinggi sampel
Hal ini didasarkan pada apabila 𝐿 ≤ 2𝐷, sudut bidang runtuhnya akan mengalami
overlap dan sementara jika𝐿 ≥ 3𝐷, contoh tanah akan berlaku sebagai kolom dan
kemungkinan akan terjadi tekuk. Perbandingan idealnya adalah 𝐿 ∶ 𝐷 = 2 ∶ 1.
Pada tanah undisturbed setelah mengalami remoulded (disturbed) menunjukan
penurunan kekuatan dan karakteristik dari sifat penurunan tersebut dikenal atau
disebut juga dengan Sensitivity, yaitu:
𝑞𝑢 𝑢𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
Sensitivity = …(10)
𝑞𝑢 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Sumber: tambangunp.blogspot.com
Umumnya tanah dapat mengalami keruntuhan karena adanya kuat geser, yang
mana pada saat tanag runtuh, nilai tekanan (beban) sepanjang bidang runtuh akan
mencapai nilai kuat gesernya. Pada keruntuhan sebuah bidang tanah akan ada
Bidang runtuh yang merupakan bagian dari partikel tanah yang bergerak relatif
terhadap partikel tanah lainnya di sepanjang bidang tersebut. Pada saat runtuh,
tegangan geser di sepanjang bidang runtuh tersebut akan mencapai nilai kuat
geser tanah. Terdapat beberapa tipe-tipe keruntuhan, antara lain:
▪ Keruntuhan Geser Umum (General Shear Failure)
Bidang runtuh yang terbentuk berupa lengkung dan garis lurus yang
berkembang hingga permukaan tanah. Saat keruntuhan, terjadi gerakan
massa tanah ke arah luar dan ke atas. Keruntuhan terjadi dalam waktu yang
singkat diikuti dengan penggulingan pondasi. Tipe keruntuhan ini memiliki
beberapa ciri seperti pada awal pembebanan linier setelah pembebanan non-
linear, beban dinaikkan sehingga terjadi keruntuhan, Kondisi kesetimbangan
penuh terjadi penuh di atas surface failure sehingga muka tanah disekitarnya
pun naik. Keruntuhan ini terjadi di satu sisi sehingga membuat fondasi
menjadi miring. Peristiwa ini terjadi pada tanah dengan kompresibilitas
rendah (padat dan kaku). Daya dukung ultimit (Qult) percobaan dapat
diamati dengan baik. Berikut ilustrasi dari General Shear Failure.
Gambar 5. General Shear Failure
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Sumber: slideshare.net
▪ Keruntuhan Geser Lokal (Local Shear Failure)
Bidang runtuh yang terbentuk tidak sampai ke permukaan tanah. Pondasi
akan tenggelam akibat bertambahnya beban. Sedikit juga terjadi
penggembungan tanah di sekitar pondasi tetapi tidak disertai penggulingan
pondasi. Tipe keruntuhan ini memiliki beberapa ciri seperti Terjadinya
desakkan besar dibawah fondasi (lokal). Selain itu, Failure surface tidak
sampai kepermukaan (muka tanah hanya sedikit mengembang). Keruntuhan
ini terjadi pada tanah dengan kompresibilitas tinggi atau jenis tanah yang
mudah mampat. Penurunan yang terjadi relatif besar dan daya dukung ultimit
sulit ditentukan karena dibatasi oleh settlement. Berikut ilustrasi dari Local
Shear Failure.
Gambar 6. Local Shear Failure
Sumber: slideshare.net
▪ Keruntuhan Penetrasi (Penetration Failure)
Pada kasus ini, tidak terjadi keruntuhan geser tanah. Pondasi menembus dan
menekan tanah ke samping akibat beban yang menyebabkan pemampatan
tanah di dekat pondasi. Penurunan pondasi bertambah hamper linier dengan
penambahan beban. Tipe keruntuhan ini memiliki beberapa ciri seperti tidak
terjadinya keruntuhan geser. Akibat pembebanan, Fondasi hanya menembus
dan menekan kesamping sehingga tanah didekat fondasi menjadi mampat
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
pada zona tepat didasar fondasi. Selain itu, Penurunan fondasi bertambah
secara linier dan tidak menghasilkan gerakan lateral menuju keruntuhan.
Pada kasus ini, bidang runtuh tidak terlihat sama sekali. Berikut ilustrasi dari
Penetration Failure.
Gambar 7. Penetration Failure
Sumber: slideshare.net
Pada prinsipnya, percobaan Unconfined Compression Test tidak jauh berbeda
dengan pengujian Triaxial UU, yang membedakan hanyalah pada percobaan ini
tidak disertai dengan tegangan keliling sehingga berakibat pada tekanan arah
horizontal bernilai nol dan tidak adanya nilai sudut geser dalam. Nilai pengujian
ini juga ditentukan dengan adanya penerapan tegangan aksial pada spesimen
tanah tanpa tekanan pembatas dan juga pengamatan pada regangan aksial.
Berikut skema uji tekan bebas.
Gambar 8. Uji tekan bebas
Sumber: sisfo.itp.ac.id
Dalam hal ini, 𝜎3 = 0, maka
𝜎1 = 𝜎3 + 𝛥𝜎𝑓 = 𝛥𝜎𝑓 = 𝑞𝑢 …(11)
dengan ;
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Sumber: garuda.ristekdikti.go.id
II. PRAKTIKUM
A. Persiapan Praktikum
1. Mengeluarkan sampel tanah undisturbed dari tabung dan masukkan ke
dalam cetakan silinder uji (dengan menggunakan extruder mekanis) dan
potong dengan gergaji kawat.
2. Meratakan kedua ujung sampel tanah di dalam silinder uji dengan
menggunakan spatula. Kemudian keluarkan sampel uji dari silinder uji
dengan extruder manual.
3. Mengukur dimensi sampel tanah (L = 2-3 D).
4. Menimbang berat awal sampel tanah tersebut.
5. Mengambil sisa tanah hasil pencetakan untuk ditentukan kadar airnya.
B. Jalannya Praktikum
1. Menempatkan sampel uji pada mesin Unconfined Compression Test
sesegera mungkin untuk menghindari hilangnya kadar air pada sampel uji.
2. Menaikkan pelat bawah dengan memutar kenop hingga ujung atas sampel
uji mengenai pelat atas dan dial gauge untuk pembebanan tersentuh. Kunci
kenop tersebut agar mesin Unconfined dapat bekerja.
3. Mengatur dial menjadi nol dan mulai jalankan mesin Unconfined.
4. Mencatat pembacaan Load Dial setiap penurunan dial bertambah 0.02 inch
atau 0.025 mm. Pembacaan dihentikan jika nilai Load Dial mulai bergerak
stabil atau turun selama 3 kali pembacaan.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
5. Melakukan proses remoulded yaitu melebur kembali sampel uji yang telah
dicoba dan dipadatkan kembali dengan cara ditumbuk secara konstan
langsung pada silinder uji. Berat sampel uji remoulded haruslah sama
dengan berat sampel uji undisturbed.
6. Mengulangi percobaan b – d.
▪ Dimensi mold
Tabel 4. Dimensi mold
Diameter (cm) 3.564
Tinggi (cm) 7.146
Area (cm²) 9.971
Volume (cm³) 71.253
Sumber : Data Praktikan
▪ Berat Sampel
Tabel 5. Berat sampel
Berat tanah basah + can (g) 149.94
Berat tanah kering + can (g) 129.19
Berat can (g) 20
Sumber : Data Praktikan
B. Perhitungan
Menentukan kadar air sampel
Tabel 5. Kadar air sampel
Berat tanah basah + can (g) 149.94
Berat tanah kering + can (g) 129.19
Berat can (g) 20
Berat tanah kering (g) 109.19
Berat tanah basah (g) 129.94
Berat air (g) 20.75
Kadar air (w,%) 19.003
Sumber: Pengolahan data
𝑾𝒔 = 𝑊𝑠+𝑐𝑎𝑛 − 𝑊𝑐𝑎𝑛
= 129,19 – 20
= 109,19 gram
𝑾𝒘𝒆𝒕 = 𝑊𝑤𝑒𝑡+𝑐𝑎𝑛 − 𝑊𝑐𝑎𝑛
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
= 149,94 – 20
= 129,94 gram
𝑾𝒘 = 𝑊𝑤𝑒𝑡+𝑐𝑎𝑛 − 𝑊𝑠+𝑐𝑎𝑛
= 149,94 – 129,19
= 20,75 gram
Tabel Perhitungan Sampel Undisturbed
Tabel 6. Perhitungan sampel undisturbed
No Deformation Load Sample Unit Area Corr. Corrected Total Sample Unit
Dial Dial Deformation Strain (ε) Factor (CF) Area (A') Load Load
Reading (units) (ΔL) on (kg/cm²)
(DDR) Sample
1 25 17 0.025 0.003 0.996 10.006 3.162 0.316
2 50 32 0.05 0.006 0.993 10.041 5.952 0.592
3 75 46 0.075 0.010 0.989 10.076 8.556 0.849
4 100 57 0.1 0.013 0.986 10.112 10.602 1.048
5 125 65 0.125 0.017 0.982 10.148 12.09 1.191
6 150 70 0.15 0.020 0.979 10.184 13.02 1.278
7 175 74 0.175 0.024 0.975 10.221 13.764 1.346
8 200 75 0.2 0.027 0.972 10.258 13.95 1.359
9 225 79 0.225 0.031 0.968 10.295 14.694 1.427
10 250 81.5 0.25 0.034 0.965 10.332 15.159 1.467
11 275 83.5 0.275 0.038 0.961 10.370 15.531 1.497
12 300 85 0.3 0.041 0.958 10.408 15.81 1.519
13 325 86 0.325 0.041 0.954 10.446 15.996 1.531
14 350 86 0.35 0.048 0.951 10.484 15.996 1.525
15 375 85 0.375 0.052 0.947 10.523 15.81 1.502
16 400 83 0.4 0.055 0.944 10.562 15.438 1.461
17 425 81 0.425 0.059 0.940 10.601 15.066 1.421
18 450 78 0.45 0.062 0.937 10.641 14.508 1.363
Sumber: Pengolahan Data
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
= 0,003
Area Correction Factor (CF) = 1 – 𝜀
= 1 - 0.0034985
= 0,996
𝐴𝑜
Corrected Area (A’) = 𝐶𝐹
9.97114536
= 0,996501539
= 10,006 cm²
𝐴′ 13+ 𝐴′ 14
Corrected Area di Pmax = 2
10,44626+10,48467
= 2
= 10,465 cm²
Total Load on Sample = Load dial x LRC
= 17 x 0,186
= 3,162 kg
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 13+ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 14
Pmax = 2
15,996+15,996
= 2
= 15,996 kg
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 𝑜𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
Sample Unit Load = 𝐴′
3,534
= 10,0061515
= 0,316 kg/cm²
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh grafik sebagai berikut:
Grafik 1. Hubungan unit load dan unit strat sampel undisturbed
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
= 0,003
Area Correction Factor (CF) = 1 – 𝜀
= 1 - 0.0034985
= 0,996
𝐴𝑜
Corrected Area (A’) = 𝐶𝐹
9.97114536
= 0,996501539
= 10,006 cm²
𝐴′ 11+ 𝐴′ 12+𝐴′13
Corrected Area di Pmax = 3
10,37022+10,40809+10,44624
= 3
= 10,408 cm²
Total Load on Sample = Load dial x LRC
= 17 x 0,186
= 2,976 kg
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 11+ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 12+𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑑 13
Pmax = 3
14,88+14,88+14,88
= 3
= 14,88 kg
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
= 0,297 kg/cm²
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh grafik sebagai berikut:
Grafik 2. Hubungan unit load dan Unit strain sampel disturbed
Menghitung Nilai
𝑃𝑚𝑎𝑥𝑢𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
𝒒𝒖𝒏𝒅𝒊𝒔𝒕𝒖𝒓𝒃𝒆𝒅 = 𝐴′
15,996
= 10,46545
= 1,528 kg/cm²
𝑃𝑚𝑎𝑥𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
𝒒𝒅𝒊𝒔𝒕𝒖𝒓𝒃𝒆𝒅 = 𝐴′
14,88
= 10,40819
= 1,429 kg/cm²
𝑞𝑢𝑢𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
𝒄𝒖𝒏𝒅𝒊𝒔𝒕𝒖𝒓𝒃𝒆𝒅 = 2
1,5284573
= 2
= 0,764 kg/cm²
𝑞𝑢𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
𝒄𝒅𝒊𝒔𝒕𝒖𝒓𝒃𝒆𝒅 = 2
1,429644
= 2
= 0,714 kg/cm²
𝑊𝑤𝑒𝑡+𝑐𝑎𝑛 − 𝑊𝑐𝑎𝑛
𝜸𝒘𝒆𝒕 = 𝑉
149,94−20
= 71,2538047
= 1,823 g/cm²
𝛾
𝑤𝑒𝑡
𝜸𝒅𝒓𝒚 = 1+𝑤
1,82362192
= 1+0,190035718
= 1,532 g/cm²
𝑞𝑢 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
Sensitivity = 𝑞𝑢 𝑢𝑛𝑑𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑏𝑒𝑑
1,429644
= 1,5284573
= 0,935
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
IV. ANALISIS
A. Analisis Percobaan
Praktikum Unconfined Compression Test dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui besarnya nilai undrained shear strength pada tanah berbutir halus
dan nilai kohesifnya. Praktikum ini dilakukan secara online pada Minggu, 3
Oktober 2021. Dalam praktikum ini diperlukan beberapa alat seperti mesin
Unconfined Compression Test yang digunakan untuk menguji sampel dengan
pembacaan melalui load dial dan deformation dial. Load dial berfungsi dalam
membaca gaya yang diterima sampel dan deformation dial berfungsi dalam
membaca deformasi (penurunan) pada sampel. Extruder mekanis untuk
mengeluarkan tanah undisturbed ke cetakan, extruder manual untuk
mengeluarkan sampel dari cetakan. Kedua extruder memiliki fungsi sama yaitu
mengeluarkan sampel tanah, namun extruder mekanis merupakan extruder
elektrik dengan bantuan mesin untuk memasukan sampel tanah pada cetakan,
sementara untuk mengeluarkan sampel tanah dari cetakan digunakan extruder
manual dengan memutar knop sesuai arah jarum jam dengan extruder manual.
cetakan silinder untuk tempat mencetak sampel tanah, jangka sorong untuk
mengukur dimensi alat yang digunakan, oli dilapisi agar saat melepas sampel
tanah dari cetakan dapat dilakukan dengan mudah tanpa adanya tanah yang
menempel, gergaji kawat digunakan untuk meratakan sampel tanah agar sesuai
dengan bentuk cetakan, spatula digunakan untuk memasukan sampel tanah
disturbed ke dalam cetakan, can digunakan sebagai wadah menyimpan tanah,
Palu digunakan untuk menghancurkan sampel tanah menjadi tanah disturbed,
wadah sebagai tempat untuk menghancurkan sampel tanah undisturbed, oven
untuk mengeringkan sampel agar didapat berat kering tanah, dan timbangan
untuk menghitung berat sampel uji dari berbagai kondisi tanah. Sampel tanah
yang diperlukan untuk memulai praktikum ini adalah sampel tanah undisturbed
dari praktikum hand boring. Sampel tanah undisturbed adalah tanah yang masih
menunjukkan sifat-sifat asli tanah dalam artian belum mengalami perubahan
tekstur, kadar air, dan komponen penyusunnya
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Pada saat proses remoulding, dimensi Panjang sampel pun sama dengan pada
saat sampel berada pada kondisi disturbed, perbedaan yang mungkin terjadi
adalah berat nya, namun tidak terlalu signifikan jauh. Penumbukan dilakukan di
1/3 dari ketinggian mold sebanyak 25 kali di tiap lapisannya. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisir rongga udara dan pemadatan terdistribusi secara merata
pada tiap komponen tanah. Kemudian, tanah dikeluarkan dengan extruder.
Pengeluaran sampel tanah disturbed berbeda dengan sampel undisturbed yang
menggunakan extruder mekanis, hal ini tentunya tidak dapat diterapkan karena
jika diberlakukan demikian sampel tanah disturbed akan semakin rapuh karena
adanya penekanan, sementara sifat tanah undisturbed masih memiliki daya kuat
yang baik untuk menahan penekanan tersebut. Kemudia dapat dilakukan
pengujian dengan mesin Unconfined Compression Test. Mobilisasi tanah
disturbed harus dilakukan dengan hati-hati mengingat struktur tanah tersebut
tidak sekompak tanah undisturbed.
Pada percobaan ini dilakukan pengujian sebanyak dua kali baik sampel
undisturbed dan disturbed. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui informasi
sensitifitas tanah uji. Sampel tanah kemudian dimasukan kedalam oven untuk
dapat mengetahui kadar airnya, dan setelah 24 jam sampel ditimbang Kembali
untuk mendapat data berat tanah kering.
deformasi dial. Besarnya unit strain bergantung pada deformasi yang diterima
tiap sampel, semakin rendah deformasi yang diterima, maka regangan yang
didapat juga semakin rendah. Area correction factor juga bergantung pada
besarnya regangan. Corrected area adalah besarnya luas area permukaan jika
mempertimbangkan adanya faktor koreksi. Pada percobaan sampel undisturbed,
dipilih sampel dengan pembacaan load dial terbesar yang kemudian ditentukan
total load nya. Tekanan maksimum yang diterima sampel bergantung pada total
load dengan pembacaan load dial terbesar. Sehingga diperoleh sampel unit load
yang menyatakan perbandingan antara total load sample dengan corrected area.
Diilustrasikan dengan grafik hubungan unit load dan unit strain sebagai berikut:
Grafik 4. Hubungan unit load dan unit strain sampel undisturbed
C. Analisis Kesalahan
Dalam melakukan praktikum Unconfined Compression Test, mungkin saja
terjadi beberapa kesalahan. Berikut adalah beberapa kesalahan yang dapat
terjadi:
▪ Terdapat perbedaan beban pada tanah undisturbed dan disturbed. Hal ini
dikarenakan sampel tanah disturbed bukanlah struktur tanah asli yang sudah
kehilangan beberapa bagian dari tanah undisturbed. Selain itu, juga
dikarenakan pemadatan yang dilakukan pada tanah disturbed tidak maksimal
sehingga masih terdapat rongga dan belum menunjukan volume
sesungguhnya.
▪ Sampel tanah undisturbed tidak sesegera mungkin diuji pada mesin
unconfined compression test, sehingga kadar airnya mengalami penurunan.
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
▪ Pengeringan tanah pada oven tidak sesuai dengan waktu yang berdasarkan
aturan, sehingga berat tanah kering dan kadar air yang didapat tidak sesuai
juga.
▪ Pembacaan dial yang dilakukan secara tidak tepat, hal ini akan memengaruhi
besarnya nilai kohesi dan unconfined shear strength. Hal ini dapat terjadi
karena pengaturan alat uji kurang tepat sehingga hasilnya tidak akurat.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan:
▪ Tujuan percobaan telah terpenuhi dengan diperolehnya unconfined shear
strength pada kedua jenis tanah undisturbed dan disturbed.
▪ Tanah lempung undisturbed memiliki unit strain dan unit load yang lebih besar
jika dibandingkan dengan tanah lempung disturbed.
▪ Tanah lempung termasuk dalam jenis insensitive jika ditinjau dari sensitivitas
yang didapat.
▪ Konsistensi tanah lempung termasuk dalam jenis kaku jika ditinjau berdasarkan
nilai unconfined shear strength (qu) nya.
VI. APLIKASI
Hasil percobaan ini dapat dijadikan tools dalam memprediksi kuat tekan tanah
terhadap infrastruktur di atasnya. Nilai unconfined shear stress yang diperoleh juga
dapat digunakan untuk menentukan konsistensi tanah lempung yang mana dapat
berguna dalam memprediksi daya dukung tanah dan penentuan beban yang dapat
ditampung suatu tanah. Nilai kohesi juga dapat menjadi parameter stabilitas dinding
penahan tanah dan analisis lebih lanjut dalam penentuan keamanan suatu tebing
ataupun lereng.
VII. REFERENSI
Herman. 2020. Pertemuan II & III: Kuat Geser Tanah. Microsoft Word - Kuat
geser.doc (itp.ac.id)
Laboratorium Mekanika Tanah
Departmen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Ihsan. 2018. Uji Kuat Tekan tanah: Unconfined Compression Strenth Test (UCS).
Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Strength Test) UCS ~
Adventure Is Out There (tambangunp.blogspot.com).
Taufiq. 2012. Teknik Sipil – Geoteknik: Deformasi. Deformasi - Teknik Sipil -
Geoteknik (sci-geoteknik.blogspot.com)
Budi, Ksatria. 2012. Ilmu Teknik Sipil: Daya Dukung Tanah. Daya Dukung Tanah
- IlmuTeknikSipil.com
IPB. 2011. Mekanika Tanah: Kuat Geser Tanah. Microsoft PowerPoint - bab 9-kuat
geser tanah.ppt [Last saved by user] (ipb.ac.id)
Angreliany, Nurul. 2014. Rekayasa Pondasi: Keruntuhan Pondasi.
KERUNTUHAN PONDASI (slideshare.net)
Buku Pedoman Praktikum Mekanika Tanah. Laboratorium Mekanika Tanah,
Universitas Indonesia.
VIII. LAMPIRAN