Solusi UTS Matematika IIA (Izur)
Solusi UTS Matematika IIA (Izur)
Bagian A
1) a. x=3 tant , maka dx dapat ditemukan dengan menurunkan kedua ruas.
2
dx=3 se c t dt
b. g(t )=√ ❑ . 3 se c 2 t
¿ √❑. √❑ . 3 se c 2 t
2
¿ 3. sec t . 3 se c t
3
¿ 9 se c t
∞ ∞
2) a. Saat disubstitusi ∞ , akan memberikan bentuk sehingga limit tersebut adalah bentuk tak tentu .
∞ ∞
b. Saat disubstitusi 0, akan memberikan bentuk ∞ - (-∞ ) atau ∞ + ∞ sehingga bukan bentuk tak tentu
dan nilainya ∞ .
3) a.
4n
maka a n=
n+2
dengan n = 1,2,3,4,...
lim 4 n
b. Barisan tersebut akan konvergen ke n→ ∞ =4 . (Ya, barisan tersebut konvergen).
n+2
∞ n
4) ∑ n x. 5n
n =1
a. x = 3 akan membuat
()
∞
3 n 1 = Konvergen
∑❑ 5 .n
n =1
Jika kita melakukan perhitungan akan membuat nilainya menuju 0.
b. x = -5 akan membuat
∑( )
∞ ∞
−5 n 1
. = ∑ ❑¿ ¿
n =1 5 n n =1
|∑ a |
❑ ❑
❑
n bersifat divergen dan ∑
❑
an bersifat konvergen, maka dapat diambil kesimpulan bahwa deret
tersebut bersifat konvergen bersyarat.
∫ 3 x e2 x dx = 3 x . e 2 x −∫ 3. 12 e2 x dx
❑ ❑
2x 3 2x
= 3 x . e − e +C
4
lim ln(2 x−3)
2) Hitung x→ 2
x 2−4
0
Saat dimasukkan nilai x = 2, limit menghasilkan bentuk (bentuk tak tentu).
0
Dengan memakai aturan L’Hopital akan ditentukan
lim ln(2 x−3) 2
lim
x→ 2 = x→ 2 (2 x−3)
2
x −4 2x
lim 1
= x→2
2
2 x −3 x
1
=
2
u. v
3) cos θ= ⇒ cos θ=¿ 1 ,−2,0> .< 0 ,−1,3> ¿ ¿
||u||.||v|| √❑
2
⇒ cos θ= . √❑
5 √❑ ❑
⇒ cos θ= √❑
❑
4) f (x)= √ ❑ f (0)=1
1 1
f ' (x)= f ' (0)=
2 √❑ 2
1 1
f ' ' (x)= f ' ' (0)=
4 √❑ 4
Deret MacLaurin:
f ( x)=f ( 0)+ f '(0) .(x−1)+ f (0).(x-1 {)} ^ {2}} over {2! ¿
1.(0,02)
f (x)=1+ +1. ¿ ¿
2
f ( x)=1,00995
sin x
5) Perhatikan bahwa akan tak tentu di 1−2 cos x=0 atau x=π /3. Kita cek pada daerah
1−2 cos x
[ ] [ ]
π
π
0 , atau
3
π π
,
3 2
b
sin x sin x
lim ∫
3
dx dx
∫ ❑ 1−2 cos x b → π 0 1−2cos x
=
3
0
lim 1
π
= b→
3
¿
2
lim 1
π
= b→
31−2 cos b
ln()
2 −1
1
2
π
( )
= ln 2cos ( )−1 menghasilkan bentuk ke arah divergen
3
Karena 0 ,
∞
[ ]
π
3
divergen, maka 0 ,
π
2
juga divergen.
[ ]
6) ∑ √1❑
n =1
Dengan menggunakan metode uji banding biasa, kita mengetahui bahwa ln (x+1) ≈ x , maka
∞
1 1
ln (1+ )≈ sehingga ∑ 1
n n n =1 √ ❑
∞ ∞
1 1
Karena ∑ 3 /2 konvergen, maka ∑ juga konvergen.
n =1 n n =1 √ ❑
Bagian C
3 3 A B
1) Pertama kita akan ubah menjadi bentuk 2 = +
x + x−2 (x +2) ( x−1)
2
x + x−2
3=A ( x−1)+ B (x+2)
Saat x=1 , B=1 dan x =−2 , A=−1
3 1 1
maka 2 = -
x + x−2 ( x −1) ( x +2)
❑ ❑ ❑
3 1 1
a.∫ 2 dx=∫ dx −∫ dx
❑ x + x −2 ❑ (x−1) ❑ (x+2)
¿ ln |x−1|−ln |x +2|+C
b. c ≥2 ,maka
∞ b
∫ x 2+3x −2 dx=lim ∫ 1
b → ∞ c (x−1)
−
1
( x +2)
dx
c
b→∞
| | | |
¿ lim ln
b−1
b+2
−ln
c−1
c +2
¿ ln | |
c +2
c−1
∞ 100 ∞
3 3 3
c. ∑ n2 +n−2 −∑ 2 ≤∫ 2 dx
n =2 n=2 n +n−2 100 x + x−2
¿ ln
100+2
100−1
=ln |
102
99 | ( )
⇒ Batas Atas Galat
b. r 2 (t )=(t −5 t+ 4) i^ + t ^j +21 k^ , t ≥ 0
2
Partikel akan bertabrakan apabila berada di t yang sama. Misalkan 21 = 5t + 1 sehingga t=4 s .
Jika pada posisi t = 4 s, partikel berada pada posisi yang sama, maka partikel akan bertabrakan di titik
itu.
S1 (4)=3 sin(4 π ) i^ + 4 cos(4 π ) ^j +( 5( 4)+1 ) k^
¿ 0 i^ + 4 ^j +21 k^
r 2 (4)=(4 −5( 4)+4 ) i^ + 4 ^j +21 k^
2
¿ 0 i^ + 4 ^j +21 k^
Terbukti bahwa kedua titik akan bertabrakan pada t=4 s dan bertabrakan pada titik P(0,4,21).