Anda di halaman 1dari 3

06/03/2022 KU1202 – Tugas 5 Muhammad Luthfi Nasa Azzikri

16721072
1. Resume

Dr.Eng. Hafis Pratama Rendra Graha


Teknik Kimia FTI ITB

Di Indonesia, istilah Occupational Safety, Health, and Environment lebih dikenal dengan
istilah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Part 1 “Safety” and “Health”


Safety/Keamanan merupakan kegiatan untuk mencegah kecelakaan, sedangkan
Health adalah hal-hal yang berkaitan dengan fisik, mental, dan terutama tentang penyakit
yang bisa diderita seseorang.
Cakupan dari Keselamatan dan Kesehatan ini meliputi olahraga, industry proses,
konstruksi, medis, manufaktur, pertambangan, perhutanan, dan transportasi.

Part 2 Tragedi di Seluruh Dunia

1. Sektor Industri Proses: Bencana Bhopal


Terjadi kebocoran metil iosianat, hidrogen sianida, dan gas mematikan
lainnya sekitar jam 1 pagi, 3 Desember 1984 di Bhopal, India. Kecelakaan ini
membunuh 3000 orang, dan setengah juta yang selamat menaglami penyakit
pernapasan, neurologis, da lain sebagainya. Selain itu, kecelakaan ini juga
menyebabkan kematian ribuan hewan dan banyak dampak buruk jangka
panjang bagi generasi mendatang.
2. Sektor Pertambangan: Tragedi Sarang Hawk
Ratusan pekerja migran tertular silikosis akut dari debu silika saat
menggali terowongan sarang hawks pada awal 1930-an dan kemudian
meninggal.
3. Sektor Transportasi: Tabrakan Udara di Uberlingen
4. Isu Lingkungan: Tumpahan Minyak PTTEP
Terjadi ledakan di anjungan minyak Montana yang menyebabkan 23 juta
liter minyak tumpah dan berlangsung selama 74 hari. Tumpahan minyak ini
mencapai daerah Laut Timor dan pantai Indonesia sehingga mengakibatkan
banyak petani yang kehilangan mata pencahariannya akibat pencemaran dari
tumpahan minyak tersebut.
5. Langkah Keselamatan
Langkah keselamatan untuk mencegah kecelakaan kerja di Amerika
dimulai dari awal 1900-an akibat sering terjadinya kecelakaan industry di
tempat kerja, salah stu contohnya adalah 3200 orang meninggal dalam
aktivitas penambangan pada tahun 1907. Faktor-faktor yang menjadi
penyebab meningkatnya keamanan yaitu aturan perundang-undangan, biaya
kecelakaan, profesi kelselamatan, dan kesadaran publik.
Sektor konstruksi menjadi penyumbang terbanyak dalam terjadinya
kecelakaan kerja. Meskipun berbagai kejadian kecelakaan kerja yang terjadi
pada masa lalu menyadarkan manusia untuk lebih memerhatikan
06/03/2022 KU1202 – Tugas 5 Muhammad Luthfi Nasa Azzikri
16721072
keselamatan pekerja, namun pada masa sekarang angka kecelakaan kerja
yang terjadi masih sangat besar. Begitu pula di Indonesia, berdasarkan data
yang ada, sekitar 7 pekerja meninggal setiap harinya karena kecelakaan
kerja. Begitu pula dalam kecelakaan transportasi yang terjadi di Indonesia.
Bahkan di Indonesia pernah terjadi kecelakaan di kampus akibat
ketidaksesuaian perangkat laptop dan charger yang digunakan, serta pernah
pula terjadi kebakaran di labtek III ITB.
Part 3 Terminologi Esensial
1. Bahaya (Hazard)
“Potensi suatu zat, aktivitas, atau proses yang menyebabkan kerugian.”
(Hugghes & Ferret, 2015)
2. Resiko (Risk)
“Kemungkinan suatu zat, aktivitas, atau proses untuk menyebabkan
kerugian.” (Hugghes & Ferret, 2015)
3. Matriks Penilaian Resiko Bahaya

4. Apakah Kecelakaan dan Insiden berbeda?


Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan tidak
direncanakn yang menyebabkan kematian, cedera, atau kerusakan harta benda.
Sedangkan insiden merupakan kejadian yang tidak menyebabkan kematian,
cedera, atau kerusakan harta benda. (Rolland & Moriarty,1990)
Part 4 Identifikasi & Pengendalian Bahaya
Analisis Keselamatan Kerja
1. Merinci Pekerjaan
2. Identifikasi Bahaya
3. Merekomendasikan Prosedur dan Perlindungan yang Aman
4. Merevisi Analisis Keselamatan Kerja
Kontrol Bahaya
• Pada sumbernya (dari mana bahaya berasal)
• Sepanjang jalan (tempat bahaya berjalan)
• Pada Pekerja

Tingkatan Kontrol bahaya yaitu, Eliminasi, Substitusi, Engineering Control,


Administrative Control, dan PPE.
06/03/2022 KU1202 – Tugas 5 Muhammad Luthfi Nasa Azzikri
16721072

2. Studi Kasus
Pada 23 Maret 2005 terjadi ledakan kilang minyak British Petroleum di Texas,
Amerika Serikat. Kejadian bermula ketika kepala operator meninggalkan ruang
control lebih awal sebelum shiftnya berakhir. Kemudian seorang operator baru
menggantikan shift kepala operator dan kemudian membaca logbox (?) untuk
memulai proses/startup(?). Namun logbox(?) tersebut tidak mengindikasikan
dengan jelas berapa banyak liquid/cairan yang berada di menara sehingga
operator salah mencatatnya. Hal itu menyababkan miskomunikasi terhadap
operator yang bekerja pada shift berikutnya, sehingga cairan/liquid terus diisi
meskipun menara tersebut sudah kelebihan kapasitas, akhirnya menyembur
keluar, ketika tumpahan minyak mulai menguap, terjadi ledakan akibat konta
antara minyak atau uap minyak dengan api atau benda yang panas.

Penyebab kecelakaan tersebut adalah karena adanya malfungsi pada alat industri
dan juga miskomunikasi antar pekerja di pabrik industry tersebut

Pelajaran yang dapat diambil adalah dengan mengecek dan merawat peralatan
industry secara berkala agar kerusakan atau malfungsi suatu alat industry bisa
dideteksi secepat mungkin, selain itu pekerja industry juga harus teliti dalam
melakukan pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai