TUJUAN PENELITIAN URAIAN YANG MENGANDUNG HARAPAN TENTANG HASIL PENELITIAN BERKAITAN DENGAN SEGI KEGUNAAN BAIK BAGI ILMU PENGETAHUAN MAUPUN Daa) BU a Mitek ALL ea Meets) RELEVAN DENGAN IDENTIFIKASI MASALAHNYA CPV TO) WsVanD ath (er Ur CLC Ue aD) aE U LLC 1h emer e-1E] UNTUK MENGETAHUI ... UNTUK MENGKAJI .....TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN TERHADAP PENGUSAHA ata Mts) CO eC eM Slee oea Cs Bolded Ce SNe MUNN TA CA\ nied LO) Er AU Nims AVGd ANAK YANG BEKERJA DI PERUSAHAAN edad. at SON AN I Mild 5 1V0 10 Beg e TINDAKAN HUKUM APA YANG DAPAT OTN Ae) ey etn Deen dl CLO so rola rN PERUSAHAAN PERKEBUNAN PT X ATAS PELANGGARAN HAK-HAK PEKERJA ANAK ?KEGUNAAN/MANFAAT PENELITIAN @ URAIAN YANG MENGANDUNG HARAPAN TENTANG HASIL PENELITIAN BERKAITAN DENGAN SEGI KEGUNAAN BAIK BAGI ILMU PENGETAHUAN (TEORITIS) MAUPUN KEHIDUPAN MASYARAKAT LUAS (CPRAKTIS) @ DALAM PENELITIAN HUKUM NORMATIF KEGUNAAN BERISI KONTRIBUSI UNTUK DISIPLIN ILMU HUKUM CTEORITIS) DAN PARA PRAKTISI HUKUM (PRAKTIS)KEGUNAAN TEORETIS DAN PRAKTIS * Kegunaan teoretis dimaksudkan manfaat penelitian bagi pengembangan pengetahuan dan keilmuan tertentu * Kegunaan Praktis dimaknai sebagai manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini bagi masyarakat atau komunitas publik secara keseluruhan atau stakeholder secara khususKERANGKA PEMIKIRAN BERISI URAIAN BERUPA ARGUMENTASI DASAR TEORITIS DALAM MENGANTISIPAST JAWABAN TERHADAP MASALAH YANG DITELITI KERANGKA PEMIKIRAN MERUMUSKAN JALAN PIKIRAN SECARA LOGIS MENGENAT MASALAH YANG DITELITI DAN MENYUSUN KERANGKA TEORITIS YANG MAMPU MENANGKAP, MENERANGKAN DAN MENUNJUKKAN PERSPEKTIF DARI MASALAH PENELITIAN. JALAN FIKIRAN DEDUKTIF MEMPUNYAL PERANAN BESAR DALAM MENGUNGKAP SECARA TERINCI DAN SISTEMATIS DASAR-DASAR DEDUKTIFNYA SEHINGGA DAPAT DIIKUTI DALAM KERANGKA ANALISIS YANG JELASPERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH SAKIT Oe ND Ad AAAs Wales 10] N GTM dm aA e BAGAIMANAKAH PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA RUMAH SAKIT YANG TERKENA PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN a yg e BAGAIMANAKAH TANGGUNG JAWAB PIHAK RUMAH SAKIT TERHADAP PEKERJA NAN ACR 1st |B) amd NN HUBUNGAN KERJA ?IDENTIFIKASI MASALAH URGENSI PENGATURAN BANK TANAH PADA KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT DI DKI JAKARTA DALAM KERANGKA PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG. » e BAGAIMANAKAH URGENSI PENGATURAN BANK TANAH DI DKI JAKARTA DALAM KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT ? e BAGAIMANAKAH PENGATURAN KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT DALAM KERANGKA PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG ?KERANGKA PEMIKIRAN * Kerangka pemikiran hakikatnya merumuskan definisi operasional yang digunakan peneliti untuk maksud menyamakan persepsi. * Definisi yang digunakan minimal 10 buah yang berasal dari sumber peraturan perundang- undangan, buku, artikel ilmiah, dan kamus. * Definisi yang dijadikan acuan harus mencantumkan catatan kaki untuk menunjukkan referensi definisi yang dimaksud.METODE PENELITIAN BENTUK DAN JENIS PENELITIAN +: DESKRIFTIF YURIDIS ANALITIS PENDEKATANNYA + YURIDIS NORMATIF METODE LAINNYA : SEJARAH HUKUM DAN PERBANDINGAN HUKUM DATA YANG DIPERLUKAN : DATA SEKUNDER (BAHAN HUKUM PRIMER, SEKUNDER, TERSIER) DAN DATA PRIMER CJIKA DIPERLUKAN) INSTRUMEN PENELTTIAN : PENAFSIRAN DAN KONSTRUKSTI HUKUM ANALISIS DATA : YURIDIS KUALITATIFMETODE PENELITIAN Uraikan: = Bentuk Penelitian: Kepustakaan-Normatif/ Lapangan-Empiris Tipe Penelitian: Deskriptif, Evaluatif, Eksplanatoris, Eksploratoris, Diagnostik Jenis Data: Primer/Sekunder =» Macam Bahan Hukum: Primer, Sekunder, Tersier = Alat Pengumpulan Data: Studi Dokumen/Wawancara/ Pengamatan =s Metode Analisis Data: Kualitatif/kuantitatifMETODE PENELITIAN Uraikan: Bentuk Penelitian: Kepustakaan-Normatif/ Lapangan-Empiris Tipe Penelitian: Deskriptif, Evaluatif, Eksplanatoris, Eksploratoris, Diagnostik Jenis Data: Primer/Sekunder Macam Bahan Hukum: Primer, Sekunder, Tersier Alat Pengumpulan Data: Studi Dokumen/Wawancara/ Pengamatan Metode Analisis Data: Kualitatif/kuantitatifSISTEMATIKA PENULISAN « SISTEMATIKA PENULISAN BERISI URAIAN MENGENAT POKOK-POKOK IST MASING-MASING BAB YANG DISESUATKAN DENGAN FORMAT LAPORAN AKHIR PENELITIAN e SISTEMATIKA BAGIAN ISI DARI LAPORAN AKHIR PENELITIAN : PENDAHULUAN, TINJAUAN PUSTAKA, OBJEK PENELITIAN, HASTL DAN PEMBAHASAN SERTA PENUTUPDAFTAR PUSTAKA TANPA NOMOR URUT (ALFABETIS) TANPA GELAR AKADEMIK DAHULUKAN NAMA FAMILI BAGEL KEPUSTAKAAN ASING.PENULIS INDONESIA DITULIS APA ADANYA GARIS BAWAH BAGI JUDUL BUKU DAN DUA TANDA KUTiF BAGI ARTIKEL JIKA DIBUAT MENGGUNAKAN MESIN TIK, JUDUL BUKU DAN ARTIKEL DIMIRINGKAN JIKA DIBUAT MENGGUNAKAN KOMPUTER SUSUNANNYA TERDIRI DARI BUKU, JURNAL, KARYA ILMIAH, DISERTASI, TESIS, SKRIPSI, DLL. TERBITAN PERUNDANG-UNDANGAN, DAN SURAT KABAR. BERDASAR PADA KEPUSTAKAAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENULISAN OEMAR SENO ADJI, HUKUM (ACARA) PIDANA DALAM PROSPEKSI, ERLANGGA, JAKARTA, 1984.BENTUK DAN TIPE PENELITIAN Penelitian Kepustakaan, yaitu penelitian yang menekankan pada penggunaan data sekunder atau berupa norma hukum tertulis dan atau wawancara dengan informan serta narasumber Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang menekankan penggunaan data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan responden dalam rangka mengetahui efektivitas dan efisiensi suatu peraturan/hukum/kondisi tertentu atau melakukan kajian terhadap norma hukum tidak tertulis.JENIS DATA 33 Ada dua jenis data, yaitu: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari masyarakat (responden). Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui penelusuran kepustakaan atau dokumentasi.Penelusuran Literatur Hukum ++ Sumber Hukum Primer, yang meliputi peraturan perundang-undangan, vurisprudensi, dan konvensi Sumber sekunder, yang meliputi RUU, laporan peuelitian , makalah, buku, dll Sumber Tersier, yang meliputi kamus, bibliograti, buku tahunan, buku petunjuk, indeks, dllALAT PENGUMPULAN DATA Ada tiga alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, yaitu: Studi kepustakaan Wawancara Pengamatan[tat Pengumpulan Data Studi Dokumen Lazimnya digunakan dalam penelitian kepustakaan. Dalam penelitian Husa, Petelitiay| kepustakaan yang dilakukan adalah yang bersifat yuridis-normatif. Wawancara Dilakukan dalam rangka menemukan data yang lebih terperinci. Wawancara terhadap responden, informan, dan narasumber dapat dilakukan dengan kuesioner atau pedoman wawancara. Pengamatan Dilakukan untuk melakukan cara mengamati, terlibat atau tidak terlibat untuk menemukan gejala tertentu yang terjadi dalam masyarakat.WAWANCARA Wiionir ly Velie or-inle) Vln) alone eit Se praktikel Gan) KOnSepollel) MeEnGenal hall tence: Vang) venkat Gengean) penelitial kerena tugeas/jabatan/keaudukenyTungsiy, » elfe nigel dijadikan subyek Seto) g yang \ pehelitian d dana atau) yang menjadi ey) aesU Feel) Maes yAcoelitel elalicclacctarell Mayer mengetahui seh au) yes ele ies opeFaktor yang Mempengaruhi Penentuan Responden =» Kepentingan penelitian dalam ruang lingkup penelitian » Populasi penelitian =» Kemampuan peneliti termasuk di dalamnya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya penelitianTata Cara Penentuan Responden « Probability Sampling (random sampling), yaitu sampel di mana setiap manusia atau unit dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih, dasar pengambilan sample adalah perwakilan (representasi). Non-Probability Sampling, yaitu penentuan responden mengikuti dasar probabilitas, yang dasar utamanya logika atau common sense. Dalam sampel non probabilitas sukar untuk menentukan jumlah kesalahan sampling, sehingga peneliti tidak dapat menggeneralisasikan secara langsung beberapa temuannya dengan populasi yang lebih besar.PROBABILITY SAMPLING = Simple random sampling « Proportionate stratified random sampling « Disproportionate stratified random sampling » Area atau cluster random sampling = Systematic random samplingNON PROBABILIIY SAMPLING = Quota sampling = Purposive (judgemental) samplingDAFTAR PUSTAKA O Akhir penulisan proposal penelitian harus mencantumkan daftar pustaka sementara yang menjadi referensi penyusunan proposal. O Daftar pustaka minimal berasal dari 15 pustaka yang di antaranya adalah buku MPPH. :