Bab. 7 (2) Fisika
Bab. 7 (2) Fisika
Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat menguasai konsep tentang listrik dan magnet, kaitan satu
sama lain, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat:
1) Memahami perilaku muatan listrik
2) Memahami gaya, medan, dan potensial elektrostatik melalui Hukum Coulomb.
3) Memahami pengertian arus sebagai aliran muatan listrik
4) Memahami kaitan arus dan tegangan melalui Hukum Ohm
5) Memahami gaya yang ditimbulkan oleh muatan yang bergerak
6) Memahami penyebab timbulnya medan magnet
6. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik membawa kita pada pemahaman tentang alat-alat yang lebih
kompleks seperti radio, televisi, amplifier, generator, osiloskop, dll. Perkembangan
teknologi elektronika telah meningkatkan kehidupan sosial melalui peningkatan
produksi dan entertainment. Juga memainkan peranan penting dalam pemahamam
sistem kehidupan dan dapat menyusun pemahaman yang lebih lengkap mengenai
fenomena kelistrikan dalam proses kehidupan. System saraf pusat misalnya bekerja
berdasarkan aliran kelistrikan dalam tubuh.
Dengan menggunakan rangkaian pada Gambar 7.6 dan dengan pengertian bahwa
arus yang melewati setiap hambatan adalah sama maka dapat dituliskan:
I E I R1 I R 2 (7.11)
Contoh:
Tinjaulah dua orang yang berdampingan dengan sumber 25 volt dihubungkan melintasi
mereka. Orang pertama mempunyai resistansi (R1) 1000Ω dan orang keduam mempunyai
resistansi (R2) 1500 Ω. (a) Tentukan arus I yang melewati masing-masing orang, (b)
Tegangan yang melintasi masing-masing orang, dan (c) Daya yang dikeluarkan oleh sumber.
Penyelesaian:
(a) Karena kedua orang terhubung seri, maka
Req = R1 + R2 = 1000 Ω + 1500 Ω = 2500 Ω
Sehingga arus yang melewati masing-masing orang adalah
I = V/Req = 25 V/2500 Ω = 0,01 A = 10 mA
(b) Tegangan yang melintasi R1 sama dengan hasil kali arus yang melalui resistor
dan resistansinya:
VR1 = (0,01A)(1000 Ω) = 10V
VR2 = (0,01A)(1500 Ω)=15 V
(c) Daya disipasi pada resistor sama dengan arus yang melalui resistor dikalikan
dengan tegangan yang melintasi resistor.
Daya disipasi pada R1 : PR1= IVR1 = (0,01A)(10V) = 0,1 W
Daya disipasi pada R2 : PR2= IVR2 = (0,01A)(15V) = 0,15 W
Daya yang dikeluarkan sumber = (0,01A)(25V) = 0,25 W.
Catatan bahwa daya yang dikeluarkan oleh sumber sama dengan daya total
yang didisipasi dalam dua resistor.
Contoh Soal
(a) Hitunglah tahanan ekivalen unruk resistor yang dihubung parallel seperti pada Gambar
7.7, dengan R1 = 10 Ω dan R2 = 20 Ω
(b) Tentukan arus yang melalui R1 dan R2
Penyelesaian
1 1 1 1 1 62
(a) Req
Req R1 R2 10 20 3
(b) Arus yang melalui R1 sama dengan tegangan (10V) yang melintasi R1 dibagi
dengan nilai resistansi. Demikian pula dengan R2 .
IR1 = 10 V/10 Ω = 1 A
IR2 = 10V/20 Ω = 0,5 A
Catatan bahwa arus total yang melalui dua resistor adalah 1,5A.
6.3. Kapasitor
Kapasitor terdiri atas dua permukaan penghantar yang dipisahkan oleh sekat
tipis dari bahan dielektrik. Komponen ini biasa digunakan sebagai penyimpan
muatan. Bila kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan sehingga beda
potensial kedua ujungnya sebesar V, maka kapasitansi kapasitor (kapasitansi, C)
sebanding dengan muatan Q dan berbanding terbalik dengan tegangannya:
Q
C (7.16)
V
Perhatikan Gambar 7.9, baterai dihubungkan dengan resistor yang dipasang seri
dengan kapasitor. Arus yang akan mengalir awalnya menempati muatan negative (-q)
ke dalam suatu plat yang selanjutnya plat yang lain menjadi bermuatan positif. Tidak
ada muatan yang berarti melewati isolator atau penyekat di dalam kapasitor dan
akhirnya kapasitor menjadi dimuati potensial yang sama seperti pada baterai.
Satuan kapasitansi adalah Farad (F). Pada kapasitor plat parallel, kapasitansi
yang bergantung pada luas plat A dan jarak antara plat (d), didefinisikan sebagai:
A
C (7.17)
4kd
dengan k = 9,0x109 Nm2/C2 adalah tetapan muatan listrik dan ε adalah tetapan
dielektrik dari bahan isolasi antara dua plat. Tetapan dielektrik mempunyai nilai 1
untuk vakum (udara) dan bervariasi antara 2 dan 6 untuk bahan isolasi yang paling
umum. Akan tetapi tetapan dielektrik (ε) untuk air pada temperatur 20 oC adalah 80.
Medan listrik E pada plat parallel kapasitor dituliskan sebagai:
V
E (7.18)
d
Contoh :
Tegangan efektif pada dinding soket kira-kira 117V ac. Berapakah tegangan puncak (Vmax)
dinding soket.
Penyelesaian
Veff 117V
Veff = 0,707 Vmax atau Vmax 165V
0,707 0,707
Muatan q bergerak dalam medan magnet B dengan kecepatan v dan gaya tegak lurus
terhadap v dan B. Besar gaya ini sama dengan hasil kali q, v, dan komponen B dalam
arah tegak lurus kecepatan (lihat Gambar 7.12).
Medan magnet yang tegak lurus v sebesar B sin θ, sehingga gaya magnet yang
dihasilkan adalah:
F qvB sin (7.24)
Gambar 7.12
Jika jari telunjuk tangan kanan kita menunjukkan arah v dan putarannya jari-jarinya
menunjukkan arah B, maka ibu jari menunjukkan arah gaya pada partikel yang
bermuatan positif. Jika partikelnya negatif maka gaya akan berlawanan dengan arah
gaya pada muatan posistif. Amati bahwa jika v tegak lurus dengan B, maka diperoleh
gaya maksismum pada muatan karena sin 90o = 1. sebaliknya, jika v parallel dengan
B, maka tidak ada gaya pada muatan karena medan magnetnya nol dimana sin 0o = 0.
Contoh:
Sebuah elektron yang bergerak dengan kecepatan 10-6 m/s, datang dengan sudut 60o terhadap
medan magnet pada bumi magnetik equator. Jangkauan medan magnet pada equator kira-
kira 3,5 x 10-5 tesla. Berapakah gaya pada elektron ?
Penyelesaian :
F qvB sin (1,6 x 10 19 C)(106 m/s)(3,5 x 10 5 T )(sin 60o )
4,6 x 10 18 N
Sumber magnet bumi tejadi akibat sirkulasi arus listrik pada bumi, akan tetapi
penjelasan lengkap tidak diketahui. Medan magnet bervariasi besarnya dari
3,5 x 10-5 T pada magnet equator dan kira-kira 7 x 10-5 T pada kutub magnet.
Ketakteraturan medan magnet bumi terjadi secara spasial karena tidak pernah terjadi
akibat distribusi bahan magnetik kerak bumi dan sebahagiannya karena arus listrik
dalam atmosfir. Kita ketahui bahwa medan magnet bumi dipengaruhi ion-ion positif
yang datang dari matahari dan membelokkan mereka ke arah kutub magnet dimana
tumbukan dengan molekul-molekul mengahsilkan fenomena luminasi yang
dinamakan aurora borealis (berkas utara). Selama aurora, perubahannya sampai
100 γ (1 γ = 10-5 T) dapat menempati medan magnet bumi.
Gambar 7.14
Contoh
Kawat lurus membawa arus 10 A. Berapakah intensitas medan magnet (B) pada jarak 5 cm
(0,05m) dari kawat itu ?
Penyelesaian:
I 10A
BK (2 x 10 7 T.m/A ) 2 x 10 7 T
r 0,05m
Catatan bahwa besar arus yang dihasilkan medan magnet kira-kira sama dengan
besar medan magnet bumi pada jarak 5 cm.
SOAL LATIHAN BAB VII
1. Tentukanlah besarnya medan magnet pada jarak 5 cm dari kawat lurus yang
membawa arus 10 A
a. Hitunglah arus dalam kawat yang menghasilkan intensitas medan magnet 5 x
105 W/A.m pada titik yang terletak 10 cm pada kawat
b. Berapakah arus i jika medan lainnya diabaikan
2. Elektron dan energi 10 KeV bergerak 30 cm pada arah utara selatan dalam medan
magnet vertikal 3 x 105 T.
a. Berapakah gaya elektron
b. Berpakah percepatan elektron
c. Berapakah besarnya simpangan yang dibentuk jika melalui arah utara selatan
3. Ion hidrogen (m = 1,67 x 10-27 kg) adalah ion tunggal dan mempunyai kecepatan
106 m/s. Berapakah jari-jarinya jika bergerak tegak lurus dengan medan magnet
yang mempunyai medan 0,1 T
4. Hitunglah jari-jari orbit proton yang mempunyai energi kinetik 500 KeV jika
proton bergerak tegak lurus dengan medan magnet 1 Tesla.
5. Elektron mempunyai energi kinetik 22,5 eV, medan magnet seragam muncul dari
bidang gambar dengan besar 4,45 x 10-4 T
a. Berapakah jari-jari masing-masing berkas elektron
b. Berapakah frekuensi perputaran elektron
c. Berapakah periode perputaran elektron