Sop KMB 1 Dan 2 Keperawatan 2020-1
Sop KMB 1 Dan 2 Keperawatan 2020-1
T/DL DKB DB
No BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A INPUT
Persiapan alat
□ Zat-zat yang bersifat aromatic seperti golongan minyak, sabun,
tembakau, kopi, vanili, dll
□ Kartu snellen, senter, pulpen, Kapas, Bengkok
□ Kapas, botol berisi air dingin dan panas
□ Larutan gula pasir, Larutan kinine, larutan cuka, larutan garam
□ Alat tulis pendokumentasian
B PROSES
1 FASE ORIENTASI
□ Salam terapeutik
□ Evaluasi validasi
□ Informed consent (menjelaskan jenis tindakan, tujuan, manfaat,
risiko, waktu, prosedur, persetujuan tindakan (lisan/tertulis)
2 FASE KERJA
Persiapan Pasien:
Atur posisi pasien duduk bila tidak ada kontra indikasi
Persiapan Lingkungan:
Atur lingkungan nyaman dan aman, cukup cahaya dan udara, privacy
pasien
Persiapan Alat:
Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
Perawat mencuci tangan
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
3 • NERVUS OLFAKTORIUS (N I)
• (Penciuman/sensasi terhadap bau-bauan)
• Meminta pasien menutup mata dan menutup salah satu lubang
hidungnya
• Dekatkan aroma tertentu ke hidung pasien yang tidak tertutup
• Minta pasien menghirup atau mencium zat tersebut
• Menanyakan kesesuaian respon penciuman pasien terhadap
stimulus
yang diberikan
• Lakukan prosedur yang sama pada lubang hidung sisi yang lain
NERVUS OPTIKUS (N II) (ketajaman penglihatan/visus dan lapang
4 pandang)
Pemeriksaan ketajaman penglihatan diperiksa dengan jari tangan
(normalnya
pasien
□ Atur dapat melihat
posisi pasienjari tangan pada
tegak/duduk jarak 60 meter)
lurus
□ Perawat mengambil jarak 3 meter menghadap pasien
kemudian mengangkat jari tangan
□ Minta pasien menyebutkan berapa jari tangan yang ditunjukan
perawat
□ Bila pasien tidak bisa melihat, perawat mendekatkan diri ke
pasien dan menanyakan pada pasien apakah pasien bisa melihat
□ jari perawat pada jarak berapa pasien bisa melihat dengan
Identifikasi
jelas jari perawat (pemeriksa ketajaman penglihatan dapat
juga dengan
5 menggunakan
Pemeriksaan snellenpandang
Lapangan chart atau lambaian tangan)
□ Pasien dan pemeriksa duduk atau berdiri berhadapan sejajar dengan
mata pemeriksa
□ Jarak pasien dengan pemeriksa 60-100 cm
□ Meminta pasien menutup salah satu matanya, perawat menutup
mata berlawanan dengan mata pasien.
□ Pegang objek (senter atau pensil) meminta mata pasien melihat
tanpa menggerakkan kepala
□ Objek digerakkan oleh perawat pada bidang nasal, temporal,
superior, inferior dan tanyakan apakah pasien melihat objek hingga
□ tidak
Catat terlihat
berapa derajat lapang pandang penglihatan pasien
□ Lakukan prosedur tindakan pada sisi mata yang lain
6 NERVUS OCULOMOTORIUS, TROKLEARIS, ABDUSEN ( N
III, IV, VI ) (Nervus yang mempersyarafi otot-otot bola mata
eksterna, levator, palpebra, dan konstriktor pupil)
□ Inspeksi adanya kelainan pada kelopak mata pasien yaitu adanya
exsopthalmus (kelopak mata atas tertarik ke atas sehingga tidak
dapat menutup dengan sempurna)
□ Inspeksi bentuk dan ukuran dan kesimetrisan kedua pupil mata
□ Periksa reaksi pupil terhadap cahaya dengan cara: minta pasien
melihat ke arah pemeriksa/lurus, sinarkan cahaya oblique 2x
□ menyilang tiap matabola mata dengan cara pasien diminta untuk
Periksa pergerakan
mengikuti gerakan jari pemeriksa ke enam arah
□ Amati gerakan bola mata yang tidak terkodinasi (tidak paralel)
7. NERVUS TRIGEMINUS (N V)
(Pemeriksaan sensabilitas wajah & otot pengunyah)
□ Rasa Raba: Sentuhkan ujung kapas ke wajah pasien dimulai dari
area normal ke area dengan kelainan. Bandingkan rasa raba
pasien antara wajah kiri dan kanan
□ Rasa nyeri: Tusukkan jarum tajam dan tumpul ke wajah pasien
dimulai dari area yang normal ke arah yang kelainan. Sentuhkan
benda tajam
terlebih dulu, Rasakan apakah pasien merasakan rasa tajam atau
□ tumpul.
Rasa Suhu: Melalui pemeriksaan rasa raba dengan menggunakan
botol berisi air panas dan dingin secara bergantian.
Pasien disuruh
□ menyebutkan
Rasa Sentuh:rasa panas
Tutup dan dingin
kedua yang dirasakan.
mata pasien kemudian minta pasien
untuk
menyebutkan area wajah yang disentuh
□ Rasa Getar: Pasien disuruh untuk membedakan ada atau tidak
garpu tala yang disentuhkan ke wajah pasien
□ Refleks Cornea: Sentuh kornea dengan ujung kapas, perhatikan
respon berkedip
□ Otot pengunyah: Minta pasien mengatup mulut kuat-kuat. Palpasi
kedua otot pengunyah (M. Masteter & temporalis): Kontraksi
baik/kurang/tidak ada
□ Observasi mulut pasien: Simetris atau tidak
□ Catat semua hasil pemeriksaan
□ Rapikan pasien, alat, lingkungan, perawat mencuci tangan
FASE TERMINASI
8 □ Evaluasi hasil tindakan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
□ Rencana tindak lanjut
□ Kontrak yang akan datang
9 Dokumentasi hasil pemeriksaan
C OUTPUT
Gangguan pada fungsi nervus kranial I-VI dapat teridentifikasi
SUB TOTAL
TOTAL (nilai maks :18)
Catatan Penilai: Bengkulu, .......................2
..............................................................................................................................
...............................................................................................................................
................................................................................................................................
............ 01
..................................................................................................................
(.........................................)
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
T/DL DKB DB
NO BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A INPUT
Baki berisi:
□ Garpu tala
□ Larutan gula pasir, larutan kinine, larutan cuka, larutan garam.
□ Jam tangan
□ Tongue spatel ( dibungkus kassa )
□ Bengkok
□ Pulpen
□ Kertas dan alat tulis pendokumentasian
B PROSES
1 FASE ORIENTASI
□ Salam terapeutik
□ Evaluasi validasi
□ Informed consent (menjelaskan jenis tindakan, tujuan, manfaat,
risiko, waktu, prosedur, persetujuan tindakan (lisan/tertulis)
2 FASE KERJA
Persiapan Pasien:
Atur posisi pasien duduk bila tidak ada kontra indikasi
Persiapan Lingkungan:
Atur lingkungan nyaman dan aman, cukup cahaya dan udara, privacy
pasien
Persiapan Alat:
Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
Perawat mencuci tangan
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
3 NERVUS FASIALIS ( NVII )
a. Gerakan otot wajah, Ekspresi wajah
➢ Inspeksi kesimetrisan gerakan wajah saat :diam, tersenyum,
bersiul
➢ Inspeksi ekspresi wajah dan adanya gerakan – gerakan
abnormal pada wajah
➢ Minta pasien mengangkat alis dan mengerutkan dahi,
kemudian inspeksi kesimetrisan kiri dan kanan
➢ Minta pasien menutup mata sekuatnya ( perhatikan adanya
asimetri) , kemudian pemeriksa mecoba membuka kedua
mata tersebut (bandingkan kekuatan kanan dan kiri)
➢ Meniup sekuatnya (bandingkan kekuatan udara dari pipi
masing-masing)
➢ Inspeksi Paralisis Flasid Wajah dengan cara (Menarik sudut
mulut ke bawah (bandingkan konsistensi otot platisma kanan
dan kiri)
6 b. Pendengaran
Uji kemampuan mendengar dengan bisikan suara atau bunyi detak
jantung
□ Uji untuk lateralisasi (weber)
▪ Getarkan garpu tala
▪ Letakkan garpu tala pada daerah kepala ( di vertex dan
frontal )
▪ Tanyakan pada pasien apakah pasien mendengar bunyi getar
garpu tala sama pada kedua telinga
□ Uji untuk konduksi udara dan tulang (Rhine)
▪ Getarkan garpu tala
▪ Letakkan garpu tala pada lubang canal telingan sampai bunyi
habis di rasakan pasien, kemudian pindahkan garpu tala ke
tulang mastoid (Ulangi sebaliknya, dari tulang mastoid ke
canal telinga )
Lakukan pada telinga lainnya
7 NERVUS GLASOFARINGEUS (N IX)
Pengecapan 1/3 lidah bagian posterior
□ Minta pasien menjulurkan lidah dengan mata tertutup kemudian
teteskan larutan kina dan cuka pada bagian-bagian lidah sesuai
area pengecapan
□ Minta pasien mengidentifikasi rasa dengan menggunakan bahasa
isyarat/tulisan
8 NERVUS VAGUS ( N X )
Kontraksi faring
□ Suruh pasien membuka mulut dan mengeluarkan lidah
□ Tekan spatel lidah pada lidah posterior atau stimulasi faring
posterior untuk menimbulkan reflek menelan. Gerakan simetris
palatum mole.
□ Minta pasien mengatakan “Aahh....” kemudian observasi terhadap
peninggian uvula dan palatum mole.
9 NERVUS AKSESORIS ( N XI )
Gerakan otot Stemokleidomastoideus dan Travezius
□ Palpasi kekuatan otot trapezius pada saat pasien mengangkat
bahu sambil dilakukan penekanan. Minta pasien melawan
tekanan
□ Palpasi kekuatan otot sternokleidomostedeus pada saat pasien
memutar kepala sambil dilakukan penahanan dengan tangan
penguji kearah yang berlawanan
10 NERVUS HIPOGLOSUS ( N XII )
□ Minta pasien menjulurkan lidah dan menggerakkan kekanan atau
kekiri
□ Minta lidah pasien menekan pipi bagian dalam lalu pemeriksa
menekan pipi pasien tekan dari luar, dan perintahkan lidah pasien
melawan tekanan tadi.
11 Catat semua hasil pemeriksaan
12 Rapikan pasien, alat, dan lingkungan, perawat mencuci tangan
FASE TERMINASI
13 □ Evaluasi subjektif dan Objektif
□ Rencana tindak lanjut
□ Kontrak yang akan datang
C OUT PUT
Gangguan pada fungsi nervus kranial I-VI dapat teridentifikasi
SUB TOTAL
TOTAL (nilai maks :26)
T/DL DKB DB
NO BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A. INPUT
□ Tempat tidur
□ Hand scoon bersih dalam tempatnya
□ Form pengkajian GCS
B PROSES
1 FASE ORIENTASI
□ Salam terapeutik
□ Evaluasi validasi
□ Informed consent
2 FASE KERJA
Persiapan Pasien:
Atur posisi pasien duduk bila tidak ada kontra indikasi
Persiapan Lingkungan:
Atur lingkungan nyaman dan aman, Cukup cahaya dan udara,
Privacy pasien
Persiapan Alat:
Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
Perawat mencuci tangan, lalu memakai hand scoon bersih
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
3 RESPON MEMBUKA MATA (EYE)
Observasi apakah mata pasien terbuka spontan atau tertutup
Bila mata pasien tertutup, Bangunkan pasien dengan memanggil
nama
pasien
Bila pasien tidak membuka mata dengan suara bangunkan pasien
dengan
memberikan rangsangan nyeri dengan cara : menekan ujung
jari atau menekan
Observasi sternum atau
respon membuka memuntir
mata puting
pasien dan susu nilai sesuai
berikan
dengan
respon membuka mata
4 RESPON BICARA (VERBAL)
□ Memberikan pertanyaan kepada pasien tentang nama dan
tempat, observasi apakah komunikasi pasien jelas dan
koheren/tidak koheren, tampak bingung / hanya mengucapkan
kata yang tidak dimengerti / berguman / tidak bersuara
□ Observasi dan beri nilai (kuantitatif) repon verbal pasien sesuai
5 stimulus MOTORIK
RESPON
Minta pasien menggerakkan tangan atau kakinya
Bila tidak ada respon, berikan rangsangan nyeri dengan cara
menekan ujung jari atau menekan sternum pasien
Observasi respon motorik yang diberikan pasien
6 Catat semua hasil pemeriksaan
7 Rapikan pasien, alat, rapikan lingkungan, lepas Hand scoon,
perawat
mencuci tangan
FASE TERMINASI
8 □ Evaluasi subjektif dan Objektif
□ Rencana tindak lanjut
□ Kontrak yang akan datang
C OUT PUT
Tingkat kesadaran pasien secara kuantitatif dapat teridentifikasi
SUB TOTAL
TOTAL (nilai maks : 16)
TDL DKB DB
NO BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A. INPUT
□ Tempat tidur
□ Hand scoon bersih dalam tempatnya
B PROSES
1 FASE ORIENTASI
□ Salam terapeutik
□ Evaluasi validasi
□ Informed consent
FASE KERJA
2 Persiapan Pasien:
Atur posisi pasien duduk bila tidak ada kontra indikasi
Persiapan Lingkungan:
Atur lingkungan nyaman dan aman, Cukup cahaya dan udara,
Privacy pasien
Persiapan Alat:
Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
Perawat mencuci tangan
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
3 Pemeriksaan Kaku Kuduk
a. Lakukan fleksi leher dengan mendekatkan dagu ke sternum
b. Jika ditemukan tahanan pada leher karena nyeri yang timbul
maka berarti hasilnya positif (+)
4 Pemeriksaan tanda kernig
a. Posisikan pasien supinasi dengan satu kaki pada posisi fleksi
sendi paha 90 derajat
b. Lakukan ekstensi sendi lutut pada kaki
c. Hasil positif jika kaki tidak dapat mencapai sudut 135 derajat
berarti ada tahanan dan ada nyeri
5 Pemeriksaan tanda bruzinski I
a. Posisikan pasien supinasi tanpa bantal
b. Lakukan fleksi leher
c. Hasil positif bila kedua lutut ikut fleksi
6 Pemeriksaan tanda bruzinski II
a. Posisikan pasien supinasi
b. Fleksikan salah satu sendi lutut secara maximal
c. Hasil positif jika kaki yang satunya ikut fleksi
7 Pemeriksaan bruzinski III
a. Posisikan pasien supinasi
b. Beri tekanan pada pelipis secara maximal
c. Hasil positif jika kedua kaki fleksi
8 Pemeriksaan bruzinski IV
a. Posisikan pasien supinasi
b. Lakukan penekanan pada simpisis
c. Hasil positif jika timbul fleksi pada kedua lutut
9 Pemeriksaan laseq
a. Posisikan pasien supinasi
b. Fleksikan sendi paha dengan sendi lutut yang lurus
c. Hasil positif jika nyeri sepanjang nervus ischiadicus
10 Catat semua hasil pemeriksaan
11 Rapikan pasien, alat, rapikan lingkungan, lepas Hand scoon,
perawat
mencuci tangan
FASE TERMINASI
12 □ Evaluasi subjektif dan Objektif
□ Rencana tindak lanjut
□ Kontrak yang akan datang
C OUT PUT
Tanda-tanda adanya rangang meningeal teridentifikasi
SUB TOTAL
TOTAL (nilai maks : 24)
TDL DKB DB
NO BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A. INPUT
FASE ORIENTASI
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi validasi
3. Informed consent
FASE KERJA
Persiapan Pasien:
4. Atur posisi pasien duduk si sisi tempat tidur bila tidak ada
kontra indikasi
Persiapan Lingkungan:
5. Atur lingkungan nyaman dan aman, Cukup cahaya dan udara,
Privacy pasien
Persiapan Alat:
6. Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
7. Perawat mencuci tangan, lalu memakai hand scoon bersih
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
KEPALA DAN LEHER
8. Palpasi sendi tempomandibular ketika pasien membuka dan
menutup rahang
9. Palpasi tulang belakang servikalis
10. Instruksikan pasien untuk: Fleksi, Ekstensi, Rotasi, Lateral
11. Observasi kemampuan dan keterbatasan gerak sendi pasien
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
SUB TOTAL
TOTAL NILAI
TDL DKB DB
NO BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A. INPUT
□ Selimut 1 buah
□ Hand scoond bersih dalam tempatnya
□ Bengkok 1 buah
□ Alat tulis dan pendokumentasi
B PROSES
1 FASE ORIENTASI
□ Salam terapeutik
□ Evaluasi validasi
□ Informed consent
FASE KERJA
2 Persiapan Pasien:
Atur posisi supinasi, atau fowler
Persiapan Lingkungan:
Atur lingkungan nyaman dan aman, Cukup cahaya dan udara, Privacy
pasien
Persiapan Alat:
Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
Perawat mencuci tangan dan menggunakan handscoon steril
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
Inspeksi :
3 Inspeksi Warna kulit / adanya perubahan pigmentasi
4 Inspeksi adanya lesi, adanya ruam (eritema) pada kulit
5 Inspeksi kondisi rambut : Kuantitas, kualitas, distribusi rambut, tekstur
dan lubrikasi rambut
Palpasi :
10 Palpasi kelembutan permukaan kulit, kelembaban dan remperatur
kulit
11 Palpasi turgor kulit
12 Palpasi adanya pitting edema atau non pitting edema
13 Palpasi capillary refill
14 Klien dirapikan dan atur posisi pasien dengan baik
15 Alat-alat dibereskan
FASE TERMINASI
18 □ Evaluasi subjektif dan Objektif
□ Rencana tindak lanjut
□ Kontrak yang akan datang
C OUT PUT
Data normal dan tidak normal teridentifikasi
SUB TOTAL
TOTAL (nilai maks :36)
TDL DKB DB
NO BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A. INPUT
5. Handscoond bersih
6. Alat tulis dan pendokumentasi
7. Mistar
8. Cotton bud
B PROSES
1 FASE ORIENTASI
□ Salam terapeutik
□ Evaluasi validasi
□ Informed consent
FASE KERJA
2 Persiapan Pasien:
Atur posisi supinasi atau sesuai lokasi luka
Persiapan Lingkungan:
Atur lingkungan nyaman dan aman, Cukup cahaya dan udara,
Privacy pasien
Persiapan Alat:
Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
Perawat mencuci tangan dan menggunakan handscoon
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
Pemeriksaan area luka :
18 Alat-alat dibereskan
TDL DKB DB
NO BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A. INPUT
m. Sarung tangan steril
n. Sarung tangan non steril
o. Kassa steril
p. Set medikasi steril (pinset anatomis, pinset sirugis, gunting
jaringan, kom kecil)
q. Sabun antiseptik
r. Plester
s. Gunting plester
t. Perlak
u. Bengkok
v. Normal saline
w. Bahan dressing (kassa steril, perban, modern dressing
semua ukuran seperti films, foams, hydrocolloid, hydrogel)
x. Kapas alkohol
B PROSES
1 FASE ORIENTAS
□ Salam terapeutik
□ Evaluasi validasi
□ Informed consent
FASE KERJA
2 Persiapan Pasien:
Atur posisi supinasi atau sesuai lokasi luka
Persiapan Lingkungan:
Atur lingkungan nyaman dan aman, Cukup cahaya dan udara,
Privacy pasien
Persiapan Alat:
Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
Perawat mencuci tangan dan menggunakan handscoon bersih
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
3 Melepas balutan
4 Mengkaji luka
5 Membersihkan kulit sekeliling luka dengan sabun antiseptik
6 Membersihkan luka apabila terdapat slough dan jaringan nekrotik
7 Melakukan irigasi luka dengan normal saline
8 Melepas sarung tangan bersih
9 Menggunakan sarung tangan steril
10 Mempertahankan teknik steril
11 Melakukan debridement
TDL DKB DB
NO BUTIR
EVALUASI 0 1 2
A. INPUT
Sarung tangan steril
masker
Kassa steril
perlak
Set medikasi steril (pinset anatomis, pinset sirugis,
gunting jaringan, kom kecil)
Bengkok berisi desinfektan
Plester atau perban
Klem koher
Larutan NaCl
Kassa steril
B PROSES
1 FASE ORIENTAS
□ Salam terapeutik
□ Evaluasi validasi
□ Informed consent
FASE KERJA
2 Persiapan Pasien:
Atur posisi supinasi atau sesuai lokasi luka
Persiapan Lingkungan:
Atur lingkungan nyaman dan aman, Cukup cahaya dan udara,
Privacy pasien
Persiapan Alat:
Dekatkan alat-alat dekat pasien dan perawat
Persiapan Petugas:
Perawat mencuci tangan dan menggunakan handscoon bersih
Pelaksanaan Prosedur Tindakan *
3 Pasang perlak dan pengalas di bawah daerah yang akan di ganti
balutannya
4 Taruh bengkok di dekat pasien,membuka balutan dan membuang
balutan ke bengkok
Nama peserta :
NIM
dilakukan Tdk KE
dilakuk T
NO BUTIR EVALUASI
an
1 0
A PERSIAPAN
Persiapan alat :
a) Bak instrumen yang berisi:
2 buah pinset anatomi
2 buah pinset chirugis
Gunting jaringan
Cucing 2 buah
b) Peralatan lain:
Trolly
Tromol berisi kasa steril
Korentang
1 pasang sarung tangan bersih
1 pasang sarung tangan steril
Hipafiks secukupnya
Gunting plester
Perlak kecil
H2O2 (Perhidrol)
NaCl 0,9 %
Bengkok
Tas kresek
Obat sesuai advis
1.
Pesiapan Pasien :
Lakukan Informed Concent
2. Persiapan Lingkungan
Atur lingkungan cukup cahaya dan pasang
sampiran
3.
Persiapan Alat
Dekatkan alat ke pasien dan perawat
Persiapan Petugas
4. Perawat cuci tangan dan Gunakan Handscoon
sesuai Indikasi / Keadaan Pasien
B Pelaksanaan Tindakan
Mengatur posisi klien sehingga luka dapat
1 terlihat dan terjangkau oleh
perawat
2 Membuka bak instrumen
3 Menuangkan NaCl 0,9% ke dalam cucing
Mengambil kasa steril secukupnya, kemudian
4 masukan ke dalam cucing yang
berisi larutan NaCl 0,9%
5. Mengambil sepasang pinset anatomis dan
cirugis
6. Memeras kasa yang sudah di tuangkan ke dalam
cucing
7. Taruh perasan kasa di dalam bak instrumen atau
tutup bak instrumen bagian dalam
8. Pasangkan perlak di bawah luka klien
Buka balutan luka klien, sebelumnya basahi
9. dulu plester atau hipafiks
dengan NaCl atau semprot dengan alkohol
10. Masukan balutan tadi ke dalam bengkok atau tas
kresek
Observasi keadaan luka klien, jenis luka, luas
11. luka, adanya pus atau tidak dan
kedalaman luka
Buang jaringan yang sudah membusuk (jika
12. ada) menggunakan gunting
jaringan
13. Ganti sarung tangan bersih dengan sarung
tangan streil
14. Lakukan perawatan luka dengan kasa yang
sudah di beri larutan NaCl 0,9%
15. Oleskan obat luka (jika ada)
16. Tutup luka dengan kasa kering streil secukupnya
17. Fiksasi luka dengan hipafiks
18. Rapikan Pasien
19. Tahap Terminasi :
1) Bereskan peralatan
2) Sampaikan pada klien bahwa tindakan sudah
selesai
3) Sampaikan terimakasih atas kerjasamanya
4) Lepas sarung tangan
5) Cuci tangan
6) Dokumentasikan kegiatan
Jlh skor
Nilai = (jlh skor yg didapat / 28) x 100
Bengkulu, ..............201
Tim Penguji: