Anda di halaman 1dari 5

GOLONGAN AHLI WARIS

Farida Nurun Nazah, S.HI.,M.H


MENURUT KUH.PERDATA
Ada 4 Golongan Ahli Waris menurut KUH.Perdata
1. Golongan pertama, keluarga dalam garis lurus ke bawah,
meliputi anak-anak beserta keturunan mereka beserta suami
atau isteri yang ditinggalkan atau yang hidup paling lama;
2. Golongan kedua, meliputi orang tua dan saudara pewaris,
baik laki-laki maupun perempuan, serta keturunan mereka.
Bagi orang tua ada peraturan khusus yang menjamin bahwa
bagian mereka tidak akan kurang dari ¼ (seperempat)
bagian dari harta peninggalan, walaupun mereka mewaris
bersama-sama saudara pewaris;
3. Golongan ketiga, meliputi kakek, nenek, dan leluhur
selanjutnya ke atas dari pewaris;
4. Golongan keempat, meliputi anggota keluarga dalam garis
ke samping dan sanak keluarga lainnya sampai derajat
keenam.
---- Perlu Diketahui..!!
bahwa KUH Perdata tidak membedakan ahli waris
laki-laki dan perempuan, juga tidak membedakan
urutan kelahiran. Hanya ada ketentuan bahwa ahli
waris golongan pertama jika masih ada maka
akan menutup ahli waris golongan berikutnya.
MENURUT HUKUM ISLAM
Ahli Waris golongan laki-laki Ahli waris golongan perempuan
1. Anak laki-laki 1. Anak perempuan
2. Cucu laki-laki (dari anak laki-laki) 2. Ibu
3. Bapak 3. Cucu perempuan (dari anak laki-laki)
4. Kakek (dari pihak bapak) 4. Nenek (ibu dari ibu)
5. Saudara kandung laki-laki 5. Nenek (ibu dari bapak)
6. Saudara laki-laki seayah 6. Saudara kandung perempuan
7. Saudara laki-laki seibu 7. Saudara perempuan seayah
8. Anak laki-laki dari sdr kandung laki- 8. Saudara perempuan seibu
laki 9. Istri
9. Anak laki-laki dari sdr laki-laki seibu 10. Perempuan yang memerdekakan
10. Paman (saudara kandung bapak) budak
11. Paman (saudara bapak seayah)
12. Anak laki-laki paman (sdr kandung
ayah)
13. Anak laki-laki paman seayah
14. Suami
15. Laki-laki yang memerdekakan budak
BENTUK-BENTUK WARIS DALAM
HUKUM ISLAM
1. Hak waris secara fardh (yang telah ditentukan
bagiannya).
2. Hak waris secara ‘ashabah (kedekatan kekerabatan
dari pihak ayah).
3. Hak waris secara tambahan.
4. Hak waris secara pertalian rahim.

Anda mungkin juga menyukai