Anda di halaman 1dari 15

Otot-otot Pengunyahan

Otot-otot pengunyahan merupakan sebuah empat pasang otot-otot

yang melekat pada mandibula dan terutama bertanggung jawab untuk

elevasi, protrusi, retrusi, atau menyebabkan mandibula bergerak secara

lateral. Otot-otot pengunyahan berkembang dari arkus pharingeal

(mandibular) pertama, yang juga berperan untuk perkembangan beberapa

struktur tulang fasial. Karena otot-otot pengunyahan berkembang dari

arkus ini, maka otot-otot pengunyahan diinervasi atau dipersarafi oleh

saraf arkus pertama, saraf kranial kelima (trigeminal nerve). Secara lebih

spesifik, otot diinervasi atau dipersarafi oleh bagian ke tiga saraf ke lima

(trigeminal nerve), yang disebut dengan divisi mandibula atau V 3. Suplai

darah pada otot-otot ini datang dari arteri maxillary, yang merupakan

cabang dari arteri karotid eksterna.

FUNGSI OTOT

Tiga pasang otot-otot mastikasi menyediakan pergerakan elevasi

dan lateral mandibula. Otot-otot tersebut adalah otot masseter, temporal,

pterigoid medial. Otot pterigoid lateral, masing-masing dengan dua perut

(yang mungkin seharusnya dianggap sebagai dua bagian otot), fungsinya

secara horizontal selama penutupan dan pembukaan. Perut inferior (atau

pterigoid lateral inferior) bekerja selama pergerakan protrusi, depresi, dan

lateral. Perut superior (pterigoid lateral superior) bekerja selama

penutupan.
Otot yang terakhir mungkin membantu dalam memelihara integritas

condilus disc dengan penarikan prosessus kondilaris dengan kuat

melawan disc, karena perut superior telah ditunjukkan melekat pada disc

dan leher kondilus.

Otot-otot grup suprahyoid mempunyai fungsi ganda. Otot-otot ini

dapat mengelevasikan tulang hyoid atau menekan mandibula. Pegerakan

yang dihasilkan ketika mereka berkontraksi tergantung pada bagian

kontraksi otot lain dari daerah leher atau rahang. Ketika otot-otot mastikasi

pada sebuah bagian berkontraksi, otot-otot suprahyoid mengelevasikan

tulang hyoid. Namun demikian jika otot infrahyoid (yang menghubungkan

tulang hyoid dengan sternum dan clavicula) dikontraksikan, otot-otot

suprahyoid menekan dan menarik kembali mandibula.

Geniohyoid dan milohyoid memulai gerakan pembukaan, dan perut

anterior dari otot digastrik melengkapi penekanan mandibula. Walaupun

otot stilohyoid (yang juga termasuk ke dalam kelompok suprahyoid) dapat

berperan secara langsung melewati fiksasi tulang hyoid, hal ini tidak

terlalu berperan dalam pergerakan mandibula.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai otot-otot

pengunyahan beserta fungsinya.

Otot Masseter

Otot masseter merupakan otot yang paling berperan pada proses

pengunyahan. Letak otot masseter berasal dari dua area pada arkus
zigomatikus. Kepala atau bagian depan superfisialnya berasal dari tepi

inferior di dua pertiga anterior arkus zigomatikus. Kepala bagian dalam

muncul dari tepi inferior di sepertiga posterior arkus zigomatikus dan

seluruh sisi medial arkus zigomatikus. Serabut dari bagian depan

superfisial mengarah ke bawah (run down) dan sedikit ke belakang

ditempatkan pada angle atau sudut mandibula pada sisi lateral. Kepala

bagian dalam secara vertikal berorientasi serabut-serabut otot.

Ketika otot masseter berkontraksi, mandibula berelevasi sehingga

mulut tertutup.

Otot Temporal

Otot temporal, sering disebut musculus temporalis, memiliki origo

yang sangat luas dari seluruh fossa temporal dan fascia yang
membungkus otot. Serabut anterior bekerja hampir secara vertikal, tapi

serabut posterior bekerja pada arah lebih horizontal di belakang telinga.

Semua serabut ini masuk ke dalam prosessus koronoideus di mandibula

dan bergerak ke bawah ke tepi anterior ramus mandibula sejauh molar

ketiga (gambar 28-2).

Jika seluruh otot berkontraksi, secara keseluruhan bekerja dengan

menarik ke atas pada prosessus koronoideus dan mengangkat mandibula,

sehingga mulut tertutup. Jika hanya serabut posterior yang dikontraksikan,

hasilnya adalah sebuah penarikan horisontal prosessus koronoideus

dalam arah horisontal. Maka, akan menarik mandibula ke belakang, yang

disebut retrusi mandibula.

Otot Medial Pterygoid


Otot ini mempunyai dua origo. Origo yang besar dan utama berasal

dari sisi medial lateral pterygoid plate dan fossa pterygoid seperti halnya

area kecil dari tulang palatini di ujung bawah dari permukaan pterygoideus

medialis dan lateralis. Area ini disebut prosessus piramidalis dari tulang

palatini. Origo yang lebih kecil hanya di bagian anterior area tersebut,

berasal dari tuberositas maksilaris tepat di belakang molar ketiga. Seluruh

serabut otot bergerak ke bawah dengan mudah secara posterior dan

lateral untuk disisipkan atau masuk ke dalam sudut mandibula di sisi

medial. Hal ini berlawanan dengan insersio otot masseter di sisi lateral.

Ketika otot berkontraksi, akan menghasilkan elevasi dari mandibula

dan mulut akan tertutup (gambar 28-3).

Otot Lateral Pterigoid

Otot lateral pterigoid mempunyai dua origo yang terpisah. Yang

lebih kecil, origo superior yang muncul dari area yang disebut

infratemporal crest dari sayap besar tulang spenoid. Yang lebih besar,

origo inferior yang muncul dari sisi lateral pada lateral pterygoideus plate .

Hal ini berlawanan dengan origo dari M. pterygoideus medialis. Serabut

otot dari kedua origo M. pterygoideus lateralis bergerak secara horizontal

dalam arah posterior. Beberapa serabut otot dari origo superior

menembus kapsul dari temporomandibular joint (TMJ) dan menyisip

sampai pinggir anterior dari cakram tulang sendi. Sisa serabut dari origo
tersebut dan serabut otot dari origo inferior menyisip ke dalam bagian

leher condylus pada sisi anterior dan medial (gambar 28-3).

Otot lateral pterigoid memiliki beberapa gerakan. Bagian depan

inferior menarik condylus ke depan dan membantu protrusi dan menekan

mandibula. Disc atau lempeng sendi juga ikut tertarik ke depan karena

melekat pada condylus. Ketika bagian kiri dan kanan inferior berfungsi,

mandibula ditonjolkan dan ditekan. Jika hanya satu pterygoideus lateralis

saja yang dikontraksikan, akan terjadi penyimpangan lateral ke bagian

yang belawanan dari otot yang berkontraksi. Kepala superior dari otot

lateral pterigoid berfungsi terutama dalam menggigit atau kadang disebut

power stroke. Fungsi ini untuk menuntun pergerakan posterior dari disc

dan condylus ketika kembali ke posisi sentris. Dengan kata lain, ketika

otot lain ditarik secara posterior, bagian atas pterygoideus lateralis

berelaksasi dan mengontrol pergerakan tersebut (Gambar 28-3).


Otot- otot pengunyahan tersebut diringkas di dalam tabel sebagai

berikut:

Asal Insersi Innervasi Suplai Fungsi

vaskular

Temporal Permukaan Proc. Saraf Bagian Mengangkat

lateral dari Coronoid dan temporal tengah dan dan menarik

tengkorak batas anterior ( cabang dari bagian rahang,

dari ramus mandibula) dalam arteri membantu

temporal rotasi, dan aktif

(cabang dari dalam

superficial clenching

temporal dan

maksila)

Masseter Zygomatic Angle (sudut) Saraf Arteri Mengangkat

arch mandibula masseterik messeterik dan


(divisi dari (cabang dari menurunkan

trigeminal) maksila) rahang,

membantu

dalam

pergerakan

lateral, aktif

dalam

clenching

Medial Fossa Permukaan Saraf medial Cabang Mengangkat

pterygoid pterygoid dan medial dari pterygoid arteri rahang,

permukaan angle (divisi dari maksila menyebabkan

medial dari mandibula trigeminal) pergerakan

lateral lateral dan

pterygoid protusi

plate.

Superior Permukaan Kapsul Cabang dari Cabang Memposisikan

lateral infratemporal artikular dan messeterik arteri disc untuk

pterigoid dari greater disk, leher atau saraf maksila menutup

swing spenoid condilus bukal

Inferior Permukaan Leher Cabang dari Cabang Menurunkan

lateral lateral dari condilus messeterik arteri dan menekan

pterygoid lateral atau saraf maksila rahang,

pterygoid plate bukal menyebabkan

pergerakkan

lateral

Mylohyoid Permukaan Hyoid dan Cabang dari Submental Mengangkat

dalam mylohyoid saraf arteri dan

mandibula raphe mylohyoid menstabilkan

(divisi dari hyoid

trigeminal)

Geniohyoid Genial tuberkel Hyoid Cervikal Cabang dari Mengangkat


pertama via arteri lingual dan menarik

saraf hyoid ke depan

hipoglossal

Anterior belly Hubungan Fossa Cabang saraf Cabang dari Mengangkat

of digastric tendon untuk digastrik( bat mylohyoid arteri facial hyoid, menekan

hyoid oleh as bawah (divisi dari rahang

fascia mandibula) trigeminal)

Temporomandibular Joint

Sendi temporomandibular (TMJ) merupakan sebuah artikulasi

diantara tulang temporal dengan condylus pada mandibula. Sendi ini

menghubungkan kedua tulang dan ada beberapa tipe sendi lainnya.

Sutura di bagian tengkorak merupakan salah satu tipe sendi dan

TMJ merupakan tipe lainnya karena sendi ini permukaannya bergerak

terhadap permukaan tulang lainnya. Setiap sendi dapat digambarkan

sebagai ginglymoarthrodial, yang berarti bahwa sendi-sendi tersebut

mampu melakukan artikulasi secara bergantung (hinging) dan meluncur

(sliding). Komponen utama dari temporomandibular joints (TMJs) adalah

basis cranii, mandibula, dan otot-otot mastikasi disertai dengan persarafan

dan suplai vaskularisasi.

Suplai darah berasal dari ascending pharyngeal, superficial

temporal, deep auricular, dan arteri timpanik anterior. Semua arteri ini

bercabang langsung maupun tidak langsung dari arteri carotid externa.


Supply nervus untuk sendi berasal dari tiga cabang dari divisi

ketiga nervus trigeminus : auriculotemporal, deep temporal, dan nervus

masseter.

Gambar 29-1 menunjukkan fossa mandibula, tuberkel posterior ,

dan fungsi artikular dari tulang temporal, sama dengan condilus pada

mandibula.

Sendi temporomandibular dibentuk oleh beberapa bagian, yaitu:

Articular Disc

Artikular disc memisahkan fossa mandibula dan tuberkel artikular

tulang temporal dari prosessus condylaris di mandibula. Permukaan

artikulasi dari prosessus dan fossa condilaris ditutupi oleh jaringan ikat

fibrosa avaskular (kontras dengan sendi lainnya yang mempunyai

kartilago hyalin). Artikular disk terdiri dari jaringan ikat yang padat,

avaskular dan tanpa saraf, dimana artikulasi yang normal biasanya ada.

Permukaan bagian atas disc adalah konkaf-konveks untuk

memenuhi sekeliling fossa mandibula dan kemampuan artikulasi,

sedangkan dibagian bawah adalah konkaf untuk memenuhi sekeliling

condilus.

Gambar 29-1 menunjukkan bahwa articular disc yang paling tebal

terdapat dibagian akhir posterior, dan paling yang tipis berada di bagian

tengah, dan sedikit bertambah tebal lagi dibagian akhir anterior.


Area posterior yang tebal disebut posterior band, area tengah yang

tipis disebut intermediate zone, dan area anterior yang menebal disebut

anterior band. Nampak dalam keadaan mulut tertutup.

Articular disc menempel baik secara lateral dan medial pada pusat

atau kutub kondilus (gambar 29-3). Secara anterior articular disc

menempel pada beberapa serat dari bagian superior otot pterigoid lateral.

Serat ini akan menembus kapsul dan masuk ke dalam disc. Area posterior

sampai disc dinamakan retrodiscal pad. Area ini dibentuk dari jaringan

penghubung longgar yang berhubungan dimana ditempatkannya suplai

darah dan persarafan untuk sendi.

Retrodiscal pad atau zona bilaminar, terhubung pada dinding

posterior dari kapsul artikular yang melingkupi sendi. Secara medial dan

lateral, disc (piringan sendi) dikaitkan dengan kuat ke kutub (poles) atau

pusat dari prosessus condilaris. Secara anterior, bergabung dengan

kapsul dan bagian superior lateral otot pterygoid.

Prosessus Condylaris

Merupakan penonjolan tulang mandibula. Merupakan bagian yang

bertindak sebagai penahan tekanan berbentuk cembung dan dilapisi oleh

tulang rawan dibagian anterior.

TMJ Compartments
Bagian superior dan inferior untuk artikular disc ada di dua tempat:

Kavitas sinovial superior dan inferior. Jaringan yang membatasi kavitas ini

adalah epitelium yang mensekresikan beberapa tetes cairan lubrikasi

yang disebut cairan synovial, cairan ini membuat gesekan antar

permukaan tanpa disertai iritasi.

Kapsul

Menutup permukaan articular di tulang temporal dan condylus.

Tersusun dari jaringan ikat fibrosa. Bagian lateral dari kapsul ini menebal

di antara artikular tuberkel dan pusat lateral dari kondilus. Bagian yang

menebal disebut ligamen.

Ligamen

Badan mandibula terikat pada basis tengkorak oleh otot dan tiga

pasang ligamen: temporomandibular (disebut bagian lateral),

spenomandibular, dan stylomandibular. Ligamen tidak dapat merenggang

secara signifikan, sehingga pergerakan mereka terbatas di sendi.

Ligamen temporomandibular terbatas pada rotasi mandibula dan

menjaga struktur sendi, yaitu mencegah kondilus dari dislokasi inferior

dan posterior yang terlalu jauh dan meningkatkan resitansi terhadap

dislokasi ke arah lateral (gambar 29-2), serta membatasi pergerakan.


Pada bagian tengah ada dua ligamen lain yang berfungsi

mengontrol pergerakan TMJ. Ligamen itu adalah ligamen stylomandibular

dan ligamen sphenomandibular.

Ligamen spenomandibular dan stylomandibular membatasi

pemisahan antara prosessus mandibula dan lempeng sendi (disc);

ligamen stylomandibular juga membatasi pergerakan protusif dari

mandibula.

Anda mungkin juga menyukai