Anda di halaman 1dari 3

JURNAL KARAJATA ENGINEERING Vol. x No. x, Bulan 20xx, pp.

xx-xx, eISSN: xxxx-xxxx

http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/karajata

DOI http://dx.doi.org/xx.xxxx/karajata

EVALUASI KINERJA PELAYANAN IRIGASI TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PETANI DI KELURAHAN TATAE KECAMATAN

DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG


1* 2 3
Hasan Assiddiq , Rahmawati , Abd. Muis
1,2,3
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Parepare, Indonesia

Informasi Artikel ABSTRACT

This study evaluates the performance of irrigation canal services in Tatae Village, Duampanua District, and Pinrang Regency, especially in the context of
Riwayat Artikel:
agriculture, which dominates the area. Irrigation canals are very important. Apart from being a container for water sources, irrigation buildings can also help

Dikirim: tgl-bulan-tahun improve the quality of planting. This study aims to determine the performance of irrigation services and the level of satisfaction of farmers with irrigation canal

Revisi: tgl-bulan-tahun services. The research was conducted using qualitative methods and the SPSS version 21 program. The results showed that irrigation performance services had a

Diterima: tgl-bulan-tahun good performance with the achievement of the value of each variable: operation and maintenance performance (X1) had a score of 35.68%; building conditions and

Tersedia online: tgl-bulan-tahun smooth running (X2) had a score of 27.5%; and functional condition (X3) had a value of 39.84%. The results of data analysis using multiple regression tests

showed that farmer satisfaction Y = 15,083 + 0.531 X1 + 0.193 X2 + 0.133 X3.

Keywords:

Evaluation; Irrgation Service Performance; Farmer Satisfaction

Level.

ABSTRAK

Penelitian ini mengevaluasi kinerja pelayanan saluran irigasi di Kelurahan Tatae Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, khususnya dalam

konteks pertanian yang mendominasi wilayah tersebut. Saluran irigasi sangat penting selain sebagai wadah sumber air, bangunan irigasi juga bisa

saja membantu meningkatkan kualitas tanam. Penelitian ini bertujuan mengetahui pelayanan kinerja irigasi serta tingkat kepuasan petani terhadap
*
Penulis Korespondensi: pelayanan saluran irigasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan menggunakan program SPSS versi 21. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelayanan kinerja irigasi memiliki kinerja baik dengan pencapain nilai masing-masing variabel: kinerja operasi dan
Hasan Assiddiq,
pemeliharaan memiliki capaian nilai 35,68%; kondisi bangunan dan kelancaran 27,5%; dan kondisi fungsional memiiki nilai 39,84%. Hasil analisis
Program Studi Teknik Sipil,
data dengan menggunakan uji regresi berganda menunjukkan bahwa kepuasan petani Y = 15.083 + 0,531 X1 + 0,193 X2 + 0,133 X3.
Universitas Muhammadiyah Parepare,

Jl Jenderal Ahmad Yani KM. 6, Kota Parepare, Indonesia.

Email: hasanassiddiq01@gmail.com
This is an open access article under the CC BY-SA license.

I. PENDAHULUAN dalam sistem pengairan ialah Perkumpulan Petani


Pemakai Air (P3A), yang mempunyai tanggung jawab
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang
mengelola jaringan irigasi tersier. Berdasarkan
diandalkan oleh negara Indonesia, karena mampu
permasalahan tersebut perlu adanya evaluasi
memberikan pemulihan dalam suatu krisis pangan
hubungan kinerjanya dalam pengelolaan irigasi,
yang masih terjadi. Pertumbuhan penduduk Indonesia
sehingga hasil pembangunan jaringan irigasi tersebut
sekarang ini lebih pesat dari pada pertumbuhan di
dapat berdaya guna dan berhasil guna secara optimal
sektor pangan [1]. Melihat kondisi tersebut, sehingga
dan berkelanjutan [3].
diperlukan suatu tindakan yang tepat dalam
meningkatkan produktivitas khususnya tanaman padi. Irigasi atau pengairan merupakan upaya yang
Besarnya kontribusi hasil pertanian terhadap dilakukan manusia untuk mengairi sebuah lahan
pendapatan petani dan keluarganya, juga berpengaruh pertanian. Jika persediaan air melimpah karena tempat
pada pemeliharaan sarana pertanian termasuk sarana yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka
irigasi. Semakin besar kontribusi hasil pertanian irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke
terhadap pendapatan petani maka ketergantungan lahan pertanian dan ini sudah berlangsung sejak dulu
petani akan hasil pertanian semakin tinggi, dan [4].
karenanya perhatian akan lebih banyak diberikan pada
Kinerja irigasi dapat diartikan sebagai penilaian atau
upaya untuk tetap terpeliharanya fungsi sarana irigasi.
pencapaian terhadap kemampuan kerja dari unsur-
Mengingat kompleksnya permasalahan tentang
unsur pada kinerja irigasi yang melingkupi prasarana
pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), maka perbaikan
irigasi, air pada irigasi, lembaga pengelola irigasi, dan
pengelolaan SDA tidak bisa hanya ditujukan kepada
sumber daya manusia [5].
perbaikan sistem pengelolaan semata. Perbaikan ini
akan berhasil dengan baik apabila dilakukan pula Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air
usaha perbaikan terhadap kelembagaan serta pada jaringan irigasi yang meliputi penyediaan,
hubungan antar lembaga yang berkepentingan dengan pembagian, pemberian, penggunaan dan
pengelolaan SDA [2]. pembuangannya termasuk kegiatan membuka
menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana
Terkait hal tersebut maka diperlukan adanya
tata tanam, menyusun sistem golongan, serta
kelembagaan petani untuk mengelola sistem irigasi
menyusun rencana pembagian air [6].
secara efektif. Kelembagaan petani yang terdapat

Umur Responden
▪1

< 20-30
11% 13%
30-40
50-60
60 >
34% ENGINEERING - Vol. x No.x, Bulan 20xx
JURNAL KARAJATA

Pemeliharaan
4)
5)
Luas Lahan: Dari tujuan
Adapun dataPenilaian
karakteristik
Kajian
penelitian jaringan
berdasarkan
Ketersediaan
Indeks
yaitu
Kinerja
Air
sebagai
pada luas
DaerahDaerahdistribusi
lahan
berikut
Irigasi bahwa
Irigasi
Makawa
untuk sebagian
Palakka
mengetahui
Menggunakan merupakan
besar
Kabupaten
pelayanan
Aplikasi
Bone Provinsi
Sofwere
kinerjaSulawesi
Dspda
irigasi–
serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk
onden memiliki luas lahan
Selatan:
Pai
padaVersi > 1 Hektare
kondisi
Hasil
1.0: Hasil sebanyak
penelitian
dan analisa
fungsinya,70%
danatau
menunjukkan
menggunakan 130
untuk orang.
bahwa
software
mengetahui
kebutuhan
PDSDA-PAI
tingkat
air irigasi
Versi
kepuasan
pola
1.0 tanam
didapatkan
petani
padi-padi-
selaku
nilai
Kondisi Fungsional Irigasi (X3)
mempertahankan
palawijakinerja
indeks
perkumpulan
dimulai
petani
sebesar
awalpemakai
33,19%.
penyiapan
air kondisi
Didapatkan
(P3A)
lahanterhadap
pada
Daerahdan
periode
pelayanan
Irigasi meyakinkan
1 bulan
Makawa
saluran
September
irigasi.
Dalamdidapat
Kondisi bahwa
besarnya
Kurang nilai
dan
peralatan
kebutuhan
Perlu Perhatian
air irigasi
[11].dapat
Luas Lahan
maksimal berfungsi
masing-masing sebagaimana
alternatif adalah 1,22 L/detik/ha. mestinya
[10]. 40
sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang 35
30%
menyebabkan kerusakan [6]. 30
25 39.84
> 1 Hektare 20 32.73
Gambar 4. Grafik Karakteristik Luas Lahan Responden 27.42
< 1 Hektare 15
Riwayah Pendidikan: Dari data karakteristik berdasarkan riwayat pendidikan 10
wa sebagian besar responden adalah yang memiliki Riwayat Pendidikan SMA/SMK 5
nyak 52% atau 97 orang.
70% 0
x3,1 x3,2 x3,3

Riwayat Pendidikan Gambar 8. Kondisi Fungsional Saluran Irigasi (X3)

4% 2% SD 2) Uji Validitas: Dalam penelitian ini jumlah data yang digunakan sebanyak 186
13%
Gambar 5. Grafik Karakteristik Riwayat Pendidikan Responden SMP kuisioner, dengan tingkat kepercayaan (a = 5%), sehingga rtabel dari 186 adalah 0,143.

SMA/SMK Tabel 1. Hasil Uji Validitas


Uji Kualitas Data
29% S1 Corrected item – total
Evaluasi Pelayanan Irigasi Pada Kepuasan Petani: Pada Gambar 6, diketahui bahwa Variabel Item r- tabel Keterangan
Tidak Sekolah correlation
52%
indikator pertama (x1.1) yakni kegiatan operasional dan pengelolaan saluran irigasi lebih
X1.1 0,706 0,143 Valid
nan sebanyak 35,68% sedangkan jawaban responden paling rendah ada pada indikator
Kinerja OP Irigasi (X1) X1.2 0,754 0,143 Valid
) yakni sikap instansi atau pemerintah terhadap kinerja dan perawatan irigasi sebanyak
X1.3 0,734 0,143 Valid

X2.1 0,638 0,143 Valid

Kondisi Bangunan dan X2.2 0,668 0,143 Valid


Kinerja OP Irigasi (X1) Kelancaran Irigasi (X2) X2.3 0,674 0,143 Valid

35.68 X2.4 0,642 0,143 Valid

X3.1 0,698 0,143 Valid


36 33.3 Kondisi Fungsional Irigasi
X3.2 0,368 0,143 Valid
34 (X3)
31 X3.3 0,702 0,143 Valid
32 Y1 0,528 0,143 Valid

30 Y2 0,587 0,143 Valid

28 Tingkat Kepuasan P3A (Y)


Y3 0,397 0,143 Valid
x1,1 x1,2 x1,3 Y4 0,502 0,143 Valid

Y5 0,702 0,143 Valid

Y6 0,559 0,143 Valid


Gambar 6. Kinerja Operasi dan Pemeliharaan Saluran Irigasi (X1)
3) Uji Reliabilitas: Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha

Gambar 7, diketahui bahwa pada indikator (x2.2) yakni kelancaran air pada saluran irigasi dengan nilai koefisien lebih besar dengan nilai koefisien reabilitas maka pengujian ini dikatakan

nyak 27,5%. Sedangkan responden kurang memilih indicator (x2.3) yakni kondisi pintu air reliabel dan dapat di gunakan untuk penelitian selanjutnya.

an irigasi terawatt sebanyak 21.6%. Tabel 2. Reliability Statistics

Reliability Statistics
Kondisi Bangunan dan Kelancaran Irigasi
Variabel Cronbach’s Alpha
(X2)
Kinerja OP Irigasi (X1) 792

Kondisi Bangunan dan Kelancaran Irigasi (X2) 756


0 Kondisi Fungsional Irigasi (X3) 701
5 Tingkat Kepuasan P3A (Y) 706
0
27.5 26.83
4) Uji Korelasi: Dapat dilihat terdapat hubungan yang sedang antara kepuasan P3A
5 24.06 21.6 terhadap data kinerja OP sebesar 0.57, sama halnya dengan data bangunan dan kelancaran
0
terhadap kepuasan P3A terdapat hubungan yang sedang sebesar 0,428, sedangkan kondisi
5
fungsional terhadap kepuasan P3A terdapat hubungan yang sangat lemah sebasar 0,206.
0
x2,1 x2,2 x2,3 x2,4 Tabel 3. Correlations

Correlations
Gambar 7. Kondisi Bangunan Dan Kelancaran Saluran Irigasi (X2)
Y X1 X2 X3

Gambar 8, diketahui bahwa pada indikator (x3.2) yakni adanya saluran irigasi menambah Y 1.000 .527 .428 .206

produktifitas tanam sebanyak 39,84%. Sedangkan responden kurang memilih indicator X1 .527 1.000 .584 .169
Pearson Correlation
) yakni sarana penunjang saluran irigasi terpenuhi sebanyak 27.42%. X2 .428 .584 1.000 .068

X3 .206 .169 .068 1.000

Y . .000 .000 .002

X1 .000 . .000 .010


Sig. (1-tailed)
X2 .000 .000 . .178

X3 .002 .010 .178 .

N Y 186 186 186 186

X1 186 186 186 186

▪2
Nama Penulis et al. Judul Paper dalam 3 Kata disambung titik-titik(…)

X2 186 186 186 186 pertama (X1.1) lebih dominan; variabel X2 memiliki niai 27,5% secara pendekatan indikator
X3 186 186 186 186 (X2.2) lebih dominan; sedangkan variabel X3 memiliki nilai sebesar 39,84%, dimana secara

a pendekatan indikator (X3.2) lebih dominan. Dari ketiga variabel diatas indikator X3.2
Dari tabel coefficients menunjukkan bahwa model persamaan regresi berganda untuk
terklarifikasi paling besar terhadap kinerja pelayanan irigsi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
memperkirakan kepuasan petani yang dipengaruhi oleh kinerja OP, bangunan dan kelancaran,
adanya saluran irigasi menambah hasil produktifitas tanam. Hasil analisis data dengan
kondisi fungsional adalah :
menggunakan uji regresi berganda menunjukkan bahwa kepuasan petani Y = 15.083 + 0,531 X1
Y = 15.083 + 0,531 X1 + 0,193 X2 + 0,133 X3 + 0,193 X2 + 0,133 X3.
a
Tabel 4. Coefficients
REFERENSI
a
Coefficients
[1] Pratama, T., Bakar, B. A., & Kusdian, R. D. (2019). “Evaluasi Hubungan Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai
Standardized Air (P3A) Dengan Pengelolaan Irigasi Pada Daerah Irigasi Cimandiri Kabupaten Sukabumi”. Techno-Socio
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig. Ekonomika, Vol. 1, No. 19, hlm: 116-127, ISSN: 1979-4835. Tersedia:

B Std. Error Beta http://repository.usbypkp.ac.id/262/1/Jurnal%20Techno-


1 (Constant) 15.083 1,664 9,064 ,000
Socio_10.pdf
Kinerja Op ,531 ,093 ,429 5,706 ,000 [2] Martadona, I., Syahrial., & Pangestu, R. I. (2023). “Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3a) Banda Tangah
Bangunan dan Kelancaran ,193 ,088 ,164 2,188 ,030 Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi Sawah Di Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok”. Agrisaintifika, Vol. 7, No. 1,
Kondisi Fungsional ,133 ,095 ,087 1,404 ,162 hlm: 30-39, ISSN: 2580-0345. Tersedia:

a. Dependent Variable: Tingkat Kepuasan P3A http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/agrisaintifika/art


icle/view/3612/2090
Berdasarkan tampilan output pada grafik histogram maupun plot. Dimana grafik histogram

memberikan distribusi normal dimana grafik mengikuti arah diagonal. Selanjutnya pada
[3] Pasandaran, E. (1991). “Irigasi di Indonesia: Strategi dan Pengembangan”. Jakarta:LP3ES

gambar plot terlihat titik – titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat [4] Kementerian Pekerjaan Umum. (2014). “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014 Tahun 2014

disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang”. Jakarta:

Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum

[5] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2015). “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat No. 14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi”. Jakarta:

Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

[6] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2015). “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat No. 12/PRT/M/2015 Tahun 2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi”.

Jakarta: Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

[7] Mohamad, I., Musa, R., & Ashad, H. (2021). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Petugas Operasi dan

Pemeliharaan dalam Pengelolaan Operasi Jaringan Irigasi”. Flyover, Vol. 1, No. 2, hlm: 48-59, ISSN: 2829-5684.
http://repository.umi.ac.id/1930/1/750-Article%20Text-
Tersedia:
3128-1-10-20220126.pdf
[8] Cindy, S. M., Musa, R., & Ashad, H. (2022). “Peran Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) terhadap Kinerja

Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Bissua Kabupaten Gowa”. Konstruksi, Vol. 1, No. 7, hlm: 1-10, ISSN: 2302-
Gambar 9. Grafik Normal Probability Plot 7312. Tersedia:
https://mail.pasca-umi.ac.id/index.php/kons/article/view/11
12/1261
[9] Djumali, S., Musa R., & Ashad, H. (2022). “Evaluasi Skematik Alokasi Air Daerah Aliran Sungai Jeneberang”.

Konstruksi, Vol. 1, No. 6, hlm: 42-54, ISSN: 2302-7312. Tersedia:


http://pasca-umi.ac.id/index.php/kons/article/view/1110/12
59
[10] Sakka, A., Musa, R., & Ashad, H. (2022). “Kajian Ketersediaan Air pada Daerah Irigasi Palakka Kabupaten Bone

Provinsi Sulawesi Selatan”. Konstruksi, Vol. 1, No. 5, hlm: 29-39, ISSN: 2302-7312. Tersedia:
http://pasca-umi.ac.id/index.php/kons/article/view/1089/12
35
[11] Genisa, A. A., Musa, R., & Ashad, H. (2022). “Penilaian Indeks Kinerja Daerah Irigasi Makawa Menggunakan

Aplikasi Sofwere Dspda –Pai Versi 1.0”. Konstruksi, Vol. 1, No. 9, hlm: 43-51, ISSN: 2302-7312. Tersedia:
http://pasca-umi.ac.id/index.php/kons/article/view/1200/13
4
Gambar 10. Grafik Histogram
[12] A. A. Amin, & A. Sulfanita. “Studi Sistem Pengelolaan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Kalola Kelurahan

IV. SIMPULAN Anabanua Kabupaten Wajo”. Karajata, Vol. 3, No. 1, hlm: 11-16, Januari 2023, ISSN: 2775-5266. Tersedia:
https://doi.org/10.31850/karajata.v3i1.2060
Hasil analisis data masing-masing variabel mempresentasikan kinerja pelayanan irigasi dengan

nilai capaian masing-masing: variabel X1 memiliki nilai sebesar 35,68%, dimana indikator

▪3

Anda mungkin juga menyukai