Anda di halaman 1dari 126

Di unduh dari : Bukupaket.

com
Siti Munawaroh

SOSIOLOGI 2
UNTUK SMA/MA KELAS XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-Undang

Sosiologi
Untuk SMA/MA Kelas XI
Siti Munawaroh

Editor : Sudarsana
Tata letak : Tim Setting/Layout
Tata grafis : Cahyo Muryono
Ilustrator : Haryana Humardani
Sampul : Tim Desain

301.07
Sit Siti Munawaroh
s Sosiologi 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / Siti Munawaroh ; Editor
Sudarsana ; Ilustrator Haryana Humardani. — Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
viii, 114 hlm. : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi : hlm. 107-109


Indeks
ISBN 978-979-068-207-8 (no jld lengkap)
ISBN 978-979-068-211-5

1. Sosiologi-Studi dan Pengajaran 2. Sudarsana


3. Humardani, Haryana 4. Judul

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen


Pendidikan Nasional dari Penerbit Grahadi

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009

Diperbanyak oleh ....

ii

Di unduh dari : Bukupaket.com


KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun
2008, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website ) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan
untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25 Juli 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan
guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh ( down load ) , digandakan, dicetak,
dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang
bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada
di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para
siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.
Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena
itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2009


Kepala Pusat Perbukuan

iii

Di unduh dari : Bukupaket.com


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya kepada kami, sehingga tersusunlah buku
sosiologi untuk SMA Kelas X, XI, dan XII ini dengan selamat.
Buku ini menyajikan materi berbagai konsep sosiologi dan memberikan contoh
konkret dalam kehidupan masyarakat, agar peserta didik lebih tertarik dan mudah
mempelajari, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di dalam
masyarakat.
Buku ini ditulis dengan pemaparan yang sederhana sehingga mudah untuk
dipelajari dan diingat kembali oleh peserta didik. Isi dan urutan setiap bab terdiri
atas tujuan pembelajaran, prolog, peta konsep, kata kunci, dan motivasi untuk
membangkitkan minat belajar bagi peserta didik. Setiap pergantian subbab diberikan
tugas-tugas baik individu maupun kelompok yang berupa analisis dan pengamatan.
Di samping itu juga disajikan rangkuman dan uji kompetensi di setiap akhir bab.
Juga disertakan soal latihan akhir semester dan latihan akhir tahun untuk mengukur
ketercapaian kompetensi peserta didik dalam memahami materi.
Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu tersusunnya buku sosiologi ini. Kami berharap kritik dan saran dari
beberapa pihak yang membangun demi kesempurnaan buku ini di masa mendatang.
Semoga buku ini dapat berguna bagi kalangan pendidikan baik guru maupun peserta
didik, kaitannya dengan pengembangan pengetahuan sosiologi dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Agustus 2007

Penulis

iv

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR ISI
Kata Sambutan ....................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................. iv
Daftar Isi ................................................................................... v

Bab I Struktur Sosial ...................................................................... 1


A. Pengertian Struktur Sosial .................................................... 3
1. Proses Pembentukan Struktur Sosial................................ 3
2. Karakteristik Struktur Sosial Masyarakat ........................... 7
B. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial .............................................. 9
1. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Pola Komunikasi ........ 9
2. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Sifatnya .................... 10
3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen...................... 10
C. Dimensi Struktur Sosial Masyarakat ...................................... 11
1. Dimensi Vertikal............................................................ 11
2. Dimensi Horizontal ....................................................... 13
Rangkuman.............................................................................. ...... 14
Uji Kompetensi......................................................................... ...... 16

Bab II Konflik Sosial Dalam Masyarakat ....................................... 19


A. Pengertian Konflik Sosial ..................................................... 21
1. Konflik Sosial ......................................................... .......... 21
2. Kaitan antara Struktur Sosial dan Konflik Sosial ................ 21
B. Sebab-Sebab Terjadinya Konflik Sosial .................................. 24
1. Perbedaan Ideologi ........................................................ 24
2. Perbedaan Kepentingan ................................................. 24
3. Perbedaan Struktur Budaya ............................................ 25
4. Perbedaan Ras .............................................................. 25
C. Macam-Macam Konflik ........................................................ 26
1. Berdasarkan Banyak Sedikitnya Orang yang Terlibat dalam
Konflik ......................................................................... 26
2. Berdasarkan Posisi Pihak-Pihak yang Terlibat dalam
Konflik ......................................................................... 26
3. Berdasakan Akibat yang Ditimbulkan .............................. 27
4. Berdasarkan Bidang-Bidang Kehidupan yang Menjadi
Sumber Konflik ............................................................. 27
D. Perbedaan antara Konflik dan Kekerasan ................................ 29
E. Upaya-Upaya Mengatasi Konflik Sosial ................................. 30

Di unduh dari : Bukupaket.com


1. Gencatan Senjata .......................................................... 30
2. Mediation (Mediasi) ....................................................... 30
3. Reconciliation (Rekonsiliasi) ........................................... 31
4. Toleransi ...................................................................... 31
5. Stalemate ..................................................................... 31
6. Coersion ...................................................................... 31
7. Compromise (Kompromi) ............................................. 32
8. Arbitration (Arbitrasi) .................................................... 32
9. Adjudication (Adjudikasi) ............................................... 32
Rangkuman.............................................................................. ...... 33
Uji Kompetensi......................................................................... ...... 34

Bab III Struktur Sosial Dan Mobilitas Sosial ................................... 37


A. Pendahuluan ....................................................................... 39
1. Pengertian Mobilitas Sosial ............................................. 39
2. Hubungan antara Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial ....... 39
B. Macam-Macam Mobilitas Sosial ........................................... 40
1. Mobilitas Sosial Vertikal ................................................. 41
2. Mobilitas Sosial Horizontal ............................................. 44
C. Proses Terbentuknya Mobilitas Sosial .................................... 47
1. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial .................................. 47
2. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial ................................ 48
3. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial ..................................... 50
D. Dinamika Struktur Sosial sebagai Akibat Globalisasi dan
Modernisasi ........................................................................ 51
1. Pengertian Era Globalisasi dan Proses Modernisasi ........... 52
2. Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi terhadap Perubahan
Struktur Sosial .............................................................. 52
E. Akibat-Akibat Mobilitas Sosial .............................................. 60
1. Terjadinya Peningkatan Integritas dan Tata Kerja .............. 60
2. Timbulnya Disorganisasi Sosial ...................................... 60
Rangkuman.............................................................................. ...... 62
Uji Kompetensi......................................................................... ...... 64
Latihan Akhir Semester.............................................................. .... 67

Bab IV Masyarakat Multikultural ..................................................... 73


A. Pendahuluan ....................................................................... 75
1. Pengertian Masyarakat Multikultural ................................ 75
2. Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural .................................... 75
3. Beberapa Penyebab Terbentuknya Masyarakat Multikultural 76
B. Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural .................... 78
1. Pengertian Kelompok Sosial ........................................... 78
2. Faktor-Faktor yang Mendorong Terbentuknya Kelompok
Sosial ........................................................................... 78

vi

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Tipe-Tipe Kelompok Sosial ........................................... 81
C. Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat ................ 83
1. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan
Teritorial ...................................................................... 83
2. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan
Genealogis ................................................................... 83
3. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan
Kepentingan ................................................................. 84
4. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan
Religius ........................................................................ 84
D. Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat
Mulitikultural....................................................................... ..... 86
1. Keanekaragaman dalam Bentuk Agama dan Kepercayaan.. . 86
2. Keanekaragaman dalam Bentuk Ras.................................. ... 88
3. Keanekaragaman dalam Bentuk Suku Bangsa.................... .. 90
E. Langkah Preventif untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah pada
Masyarakat Multikultural....................................................... .... 92
1. Mengintegrasikan Unsur-Unsur Sosial (Ras, Suku, dan
Agama) ........................................................................ 92
2. Membangun Forum Komunikasi Lintas Ras, Suku, dan
Agama ......................................................................... 93
3. Mengembangkan Budaya Nasional yang Bersumber dari
Budaya Daerah.......................................................... ........ 93
4. Mengembangkan Wawasan Kebangsaan ......................... 94
5. Meletakkan Landasan tentang HAM ................................ 94
6. Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa Antarunsur Sosial 95
Rangkuman .............................................................................. 96
Uji Kompetensi ......................................................................... 98

Latihan Akhir Tahun ............................................................... 101


Daftar Pustaka ....................................................................... 107
Daftar Gambar dan Daftar Tabel...... ........................................ 110
Glosarium ............................................................................... 112
Indeks Subjek dan Pengarang .................................................. 114

vii

Di unduh dari : Bukupaket.com


viii

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB I
STRUKTUR SOSIAL

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembahasan tentang struktur sosial, diharapkan Anda akan memiliki pengetahuan
dan lebih memahami tentang pengertian struktur sosial, bentuk-bentuk struktur sosial,
serta keterkaitan antara struktur sosial dan proses sosial dalam masyarakat.

Sumber: Foto Haryana

Sejak perkembangan sosiologi diterapkan sebagai suatu ilmu pengetahuan, para sosiolog
telah berusaha membuat klasifikasi terhadap masyarakat. Hasil klasifikasi tersebut dibedakan
antara masyarakat sederhana dengan masyarakat modern yang kompleks. Dalam perkemba-
ngannya penglasifikasian masyarakat dibedakan menjadi masyarakat tertutup dan masyarakat
terbuka. Penggunaan istilah masyarakat erat hubungannya dengan nilai-nilai, norma-norma,
dan kepentingan-kepentingannya. Oleh sebab itu, pengertian masyarakat tidak dapat di
pisahkan dari kepribadian dan kebudayaan, karena masyarakat merupakan totalitas dari ke-
hidupan struktur sosial.

Struktur Sosial 1

Di unduh dari : Bukupaket.com


Peta Konsep
Meliputi x Definisi struktur sosial
x Pendahuluan
x Kaitan antara struktur sosial dan
proses sosial

x Proses x Tahap awal


Perkembangan
terbentuknya x Tahap perkembangan
struktur sosial x Tahap akhir
Mempelajari
Struktur tentang
sosial dalam
Terdiri atas x Terbuka dan tertutup
masyarakat x Bentuk
struktur sosial x Formal & nonformal

x Kaku dan luwes


x Dimensi x Homogen dan heterogen
struktur
sosial
x Dimensi x Stratifikasi sosial
vertikal
Meliputi (Struktur ideologi,
x Fungsi politik, ekonomi, sosial
struktur sosial budaya, dan hankam)

x Dimensi x Deferensiasi sosial


horizontal Ras, suku, agama, dan
gender)

Kata Kunci
• Struktur sosial • Proses sosial • Struktur terbuka • Struktur tertutup
• Dimensi vertikal • Dimensi horizontal • Pola interaksi

Sosio Motivasi

Untuk menjadi warga masyarakat yang baik, Anda perlu belajar serta
mengamati praktik-praktik kehidupan dalam masyarakat terutama
pengetahuan tentang struktur sosial dan pola interaksi antarwarga masyarakat
di lingkungan Anda. Dalam bab ini akan dibahas pengertian dan macam
struktur sosial serta penerapannya dalam kehidupan masyarakat. Struktur
sosial merupakan jalinan unsur-unsur sosial pokok yang menjadi dasar pola
aktivitas individu dalam pola kehidupan bermasyarakat. Mungkin secara
tidak sadar pengetahuan dan penerapan tentang struktur sosial ini sebagian
telah Anda alami dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Untuk
itu, marilah kita pelajari pembahasan berikut dengan saksama!

2 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


A. Pengertian Struktur Sosial
Secara etimologis konsep struktur sosial berasal dari kata struktur yang artinya
susunan, serta kata sosial yang dalam konteks ini diartikan masyarakat. Jadi struktur
sosial berarti susunan dan jalinan unsur-unsur pokok yang ada dalam masyarakat.
Menurut Kamus Sosiologi Soerjono Soekanto 1998: 428, struktur sosial diartikan
jalinan unsur-unsur sosial yang pokok. Lebih jauh Soerjono Soekanto menjelaskan
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi 1987, bahwa struktur sosial
adalah bangunan abstrak selaku masyarakat yang berisi susunan yang hierarki
yang berisi kedudukan dan peran dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan
yang terendah. Dalam arti yang dinamis struktur sosial ini menyangkut jalinan di
antara unsur-unsur sosial dalam status-status tersebut.
Untuk membahas lebih lanjut tentang struktur sosial suatu masyarakat pola
pikir Anda harus dimulai dari pengertian tentang kepercayaan, peraturan dan
tata nilai yang ada di dalam suatu masyarakat. Jadi struktur sosial pada suatu
masyarakat selalu bersandar pada kepercayaan dan tata nilai yang ada pada
masyarakat tersebut, sehingga struktur sosial relatif bersifat stabil karena didukung
oleh tata nilai yang berlaku dalam masyarakat. Selanjutnya struktur sosial akan
menjadi pola aktivitas bagi warga masyarakat untuk terlaksananya aktivitas
bersama bagi warga masyarakat secara keseluruhan.
Menurut sumber lain yaitu C.W. Drajad. BSW 1983 : 28, struktur sosial
diartikan susunan intern suatu masyarakat yang bersifat stabil yang berisi hierarki
dari status-status sosial beserta dengan peranannya yang dapat mendorong
terlaksananya aktivitas sosial suatu masyarakat.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa
struktur sosial adalah susunan status-status sosial yang hierarki beserta jalinan di
antara status-status itu sehingga mendorong dan mewujudkan aktivitas sosial
dalam masyarakat.
Perbedaan-perbedaan sosial budaya yang digunakan untuk melihat struktur
sosial secara utuh dapat dilihat melalui dimensi vertikal maupun dimensi
horizontal yang menyangkut sistem aktivitas bagi warganya. Masing-masing
dimensi harus dilihat secara rinci dari segi-segi kehidupannya antara lain dari
segi ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Secara horizontal struktur sosial menyangkut keberadaan susunan masyarakat,
antara lain dalam bentuk susunan dan pola aktivitas dari kelompok-kelompok
sosial dalam bentuk suku-suku bangsa, kelompok-kelompok ras, kelompok agama
dan kepercayaan, golongan, maupun kelompok-kelompok gender. Struktur secara
horizontal ini mewujudkan perbedaan-perbedaan sistem tata nilai dan norma yang
menentukan jenis-jenis pola interaksi di antara unsur-unsur sosial dalam masyarakat.

1. Proses Pembentukan Struktur Sosial


Terbentuknya struktur sosial suatu masyarakat melalui proses yang sangat
panjang, yang di awali dari proses terbentuknya masyarakat hingga perubahan-
perubahan dalam bentuk penyempurnaan, sampai dengan suatu titik di mana

Struktur Sosial 3

Di unduh dari : Bukupaket.com


struktur itu dianggap sesuai oleh warga masyarakat. Sungguh sangat sulit untuk
dibayangkan, bagaimana proses itu berlangsung dari awal hingga tahap akhir.
Namun demikian secara ringkas proses itu dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Tahap Awal
Tahap awal dari proses terbentuknya
struktur sosial masyarakat, secara
Gambar 1.1 ditambah gambar
mendasar bersamaan dengan proses kehidupan sebuah suku/kelompok
terbentuknya masyarakat tersebut. Pada etnis tertentu

awalnya ketika manusia masih hidup


berpindah-pindah dan bergerombol
membentuk kelompok-kelompok etnis,
struktur sosial seolah-olah hanya berfungsi
sebagai sarana pembagian tugas untuk
menyelenggarakan kehidupan bersama Sumber: Encarta encyclopedia, 2006
dalam kelompok itu. Gambar 1.1 Kehidupan di kelompok suku
atau etnis tertentu adalah contoh proses
Proses awal ini terus-menerus meng- pembentukan struktur sosial tahap awal.
alami perkembangan, sehingga masya-
rakat tersebut menjadi suku bangsa dalam jumlah besar dan bahkan menjadi
bangsa yang besar. Dalam tahap awal, struktur sosial telah terbentuk sebagai
sarana pengaturan tata hubungan antarindividu dalam masyarakat. Masyarakat
terus-menerus mengalami perubahan yang disebabkan oleh pengaruh intern
maupun pengaruh ekstern. Perubahan ini dapat menimbulkan inkulturasi
(pembudayaan) untuk mengakomodasi keadaan yang muncul atau dapat
menimbulkan destrukturasi akibat adanya pergolakan ataupun revolusi sosial. Di
sinilah struktur sosial akan bergerak dan berubah menuju perkembangan yang
lebih baik. Struktur sosial ini berisi susunan kedudukan dan peran orang-orang
dalam masyarakat baik dalam dimensi vertikal maupun dalam dimensi horizontal.
b. Tahap Perkembangan
Pada dasarnya struktur sosial suatu
masyarakat akan terus mengalami
perkembangan, karena mendapatkan
masukan atau pengaruh dari struktur-
struktur masyarakat yang lain. Masukan
dan pengaruh tersebut memungkinkan
terjadinya adopsi dari struktur masyarakat
yang satu terhadap struktur masyarakat
yang lain. Proses perubahan ini me-
mungkinkan terjadinya kesesuaian yang
lebih baik dan yang sesuai dengan tingkat
peradaban masyarakat. Struktur sosial
Sumber: Indonesian Heritage dan dokumentasi Haryo suatu masyarakat senantiasa mengalami
Gambar 1.2 Perkembangan masyarakat ke perkembangan sejalan dengan perkem-
arah yang lebih maju adalah contoh dari proses
berkembangnya struktur sosial masyarakat. bangan tingkat peradaban masyarakat itu

4 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


sendiri. Dengan demikian ada kecenderungan untuk berubah dalam rangka
memperoleh efisiensi dan efektivitas sebagai sarana pengaturan sistem tata
hubungan dalam masyarakat.
Contoh perubahan dari tahap awal ke tahap perkembangan adalah pada
masyarakat yang berbudaya primitif, kehidupan berkelompok merupakan
kebutuhan bersama yang berproses secara alamiah untuk bertahan hidup. Di
sinilah awal tumbuhnya struktur sosial yang berdasar hukum alam. Makin
berkembangnya peradaban masyarakat yang didukung oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan masyarakat juga mengalami
perkembangan ke arah struktur sosial yang lebih efektif. Dalam proses
perkembangan struktur sosial inilah terjadi pula proses perubahan dan
penyempurnaan secara hierarki, baik dalam pembagian status dan peran
maupun dalam struktur kekuasaan dan wewenang. Contoh, negara Indonesia
telah mengalami perubahan struktur sosial dalam pengaturan kekuasaan dan
wewenang, yaitu dari sistem feodalisme, sistem kolonialisme, dan sistem
demokrasi yang berkembang hingga sekarang.
Perubahan-perubahan struktur sosial ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain sebagai berikut.
1) Faktor Internal
Kondisi-kondisi dari dalam masyarakat baik kondisi fisik maupun kondisi-
kondisi sosial budaya dapat diartikan sebagai faktor-faktor internal yang dapat
memengaruhi perkembangan struktur sosial suatu masyarakat. Kondisi-
kondisi itu antara lain:
a) adanya dorongan untuk lebih memenuhi kebutuhan sesuai dengan
perkembangan zaman yang ada,
b) adanya penemuan baru yang dirasa lebih cocok dan lebih efektif, dan
c) adanya gerakan sosial yang dimotori oleh tokoh-tokoh masyarakat dan
didukung oleh masyarakat luas.
2) Faktor Eksternal
Kondisi eksternal adalah semua kondisi yang berasal dari luar masyarakat.
Kondisi ini dapat diperoleh melalui proses hubungan timbal balik antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya yang berlangsung secara
intensif. Kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya asimilasi dan akulturasi
budaya. Adapun faktor-faktor eksternal tersebut antara lain sebagai berikut:
a) adanya keinginan untuk meniru kebudayaan masyarakat lain yang dirasa
lebih cocok dan
b) adanya penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi pada lingkungan alam.

c. Tahap Akhir
Sesungguhnya proses perubahan struktur sosial suatu masyarakat boleh
dikatakan tidak mengalami awal dan akhir. Struktur sosial secara fungsional
dikatakan memasuki tahap akhir apabila struktur sosial tersebut implementasinya

Struktur Sosial 5

Di unduh dari : Bukupaket.com


telah membentuk keharmonisan tata hubungan antarkomponen masyarakat di
dalamnya. Contoh bentuk struktur tahap perkembangan dan tahap akhir adalah
dalam struktur sosial pemerintahan Indonesia di awal kemerdekaan mengalami
perkembangan dari sistem pemerintahan orde lama, pemerintahan orde baru,
dan berkembang menjadi pemerintahan era reformasi yang dianggap memiliki
nilai-nilai struktur sosial yang sesuai dengan undang-undang dan harapan
masyarakat.
Tanda-tanda bahwa suatu struktur sosial telah memasuki tahap akhir, antara
lain sebagai berikut.
1) Struktur sosial itu telah disepakati oleh kalangan masyarakat luas.
2) Struktur sosial itu telah dipakai dalam suatu kurun waktu dan berdasarkan
pengalaman telah terbukti memiliki fungsi yang efektif dan memberikan
kontribusi dalam tata hubungan antarindividu dalam masyarakat.
3) Struktur sosial tersebut telah menjadi satu dengan budaya masyarakat, bahkan
telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
4) Struktur sosial tersebut dipandang
telah sesuai, sehingga masyarakat ber-
usaha untuk mempertahankan struk-
tur sosial tersebut.
5) Struktur sosial akan terus diperta-
hankan karena telah menjadi ciri khas
masyarakat tersebut, sehingga
memberikan warna yang berbeda dari
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
masyarakat yang lain.
Apabila kita perhatikan struktur sosial
pada masyarakat modern seperti sekarang
ini, maka bangunan abstrak masyarakat kita
sekarang ini sangat kompleks dilihat dari
hierarki kekuasaan, hierarki ekonomi, Gambar 1.3 gbr kehidupan masa
penjajahan, masa kemerdekaan, dan
maupun hierarki sosial budaya. Pada dasar- sekarang
nya proses terbentuknya struktur sosial Sumber: Tempo, 4 Juni 2006

suatu masyarakat tidak pernah berakhir,


sebab aktivitas dan perubahan-perubahan
di dalam masyarakat terus-menerus meng-
alami perubahan dan perkembangan. Pada
hakikatnya struktur sosial dikatakan telah
berakhir prosesnya pada saat anggota
masyarakat telah memandang baik dan
cocok terhadap struktur sosial yang dimiliki- Sumber: Gatra, 29Januari 2005
nya, sehingga tidak lagi ada proses peru-
Gambar 1.3 Perkembangan masyarakat dari
bahan dalam struktur sosial tersebut. masa orde lama ke orde baru dan akhirnya
sampai era reformasi, merupakan proses
berlangsungnya struktur sosial pada tahap akhir.

6 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Karakteristik Struktur Sosial Masyarakat
a. Struktur Sosial Berisi Hierarki Kedudukan dan Peran
Struktur sosial berisi susunan kedudukan dan peran yang bersifat hierarki
dari tingkatan yang tinggi hingga tingkatan yang rendah dan berfungsi sebagai
saluran kekuasaan. Untuk memudahkan kita dalam mempelajari struktur sosial,
kita dapat menggabungkan bentuk struktur organisasi pemerintahan yang di
dalamnya terdapat struktur politik, struktur ekonomi, dan struktur sosial budaya.
Apabila disatukan hal tersebut akan membentuk satu kesatuan yang meng-
gambarkan suatu bangunan abstrak yang meliputi struktur sosial yang bersifat
vertikal maupun horizontal.
b. Struktur Sosial Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan
dan Hubungan Warga Masyarakat
Struktur sosial suatu masyarakat menjadi bagian dari sistem pengaturan
tata kelakuan dan hubungan. Ini berarti bahwa struktur sosial merupakan jalinan
di antara perangkat-perangkat dalam masyarakat sebagai pengatur bentuk
hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat.
c. Struktur Sosial mengalami Perubahan dan Perkembangan
Sebagaimana unsur-unsur masyarakat yang lain, struktur sosial merupakan
bagian dari sistem organisasi sosial masyarakat yang dapat mengalami
perubahan dan perkembangan. Perubahan dan penyempurnaan tersebut
bertujuan untuk mendapatkan suatu struktur yang lebih efektif.
d. Struktur Sosial memiliki Dimensi Vertikal dan Horizontal
Struktur sosial suatu masyarakat
secara rinci terdiri atas struktur dalam
dimensi vertikal dan dimensi horizontal.
Pada struktur sosial dimensi vertikal
berupa hierarki status-status sosial serta
jalinannya antara satu dengan yang lain.
Sebagai contoh dalam aktivitas warga
desa terdapat susunan kepala desa,
sekretaris desa, kepala dusun, dan pamong
yang lain, hingga sampai ketua RW dan
RT. Dengan susunan itu terbentuk jalinan
aktivitas untuk menyelenggarakan kehi-
dupan seluruh warga masyarakat.
Pada struktur sosial dimensi hori-
zontal, seluruh masyarakat berdasarkan
Sumber: Garuda, Juni 1994 dan Negara dan Bangsa 3
karakteristiknya terbagi dalam kelompok- Gambar 1.4 Status sosial di masyarakat
kelompok sosial yang memiliki derajat contoh struktur sosial dimensi vertikal dan
kedudukan yang sama (horizontal). kelompok-kelompok umat beragama contoh
struktur sosial dimensi horizontal.

Struktur Sosial 7

Di unduh dari : Bukupaket.com


Misalnya, dalam bentuk suku bangsa yang di dalamnya terdapat keluarga-
keluarga dan kerabat-kerabat yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Di
samping itu, juga terdapat kelompok warga masyarakat dalam bentuk kelompok
ras, misalnya di Indonesia ada ras mongoloid, ras melanesoid, ras asiatik mongoloid
dan lain sebagainya. Pada dimensi horizontal juga terdiri atas kelompok umat ber-
agama dan kelompok penganut kepercayaan. Keseluruhan aktivitas masyarakat
dalam dimensi horizontal dalam bentuk ras, suku, agama termasuk gender meru-
pakan struktur masyarakat dalam dimensi horizontal.

e. Struktur Sosial Menjadi Landasan dalam Proses Sosial di


Masyarakat
Sebagaimana telah diuraikan di depan bahwa struktur sosial itu
merupakan bangunan abstrak suatu masyarakat yang berisi susunan status
dan peran dalam masyarakat dalam dimensi vertikal maupun berdimensi
horizontal. Struktur abstrak ini akan menjadi landasan dalam proses sosial
masyarakat tersebut. Artinya, bahwa bagaimana proses sosial yang terjadi,
termasuk cepat lambatnya proses tersebut sangat dipengaruhi oleh bagaimana
bentuk struktur sosialnya.
Sebagai contoh apabila struktur sosial diumpamakan sebagai sebuah benda
yang berbentuk bulat, maka proses sosial merupakan gerak benda yang
ditentukan oleh bentuk benda tersebut. Apabila berbentuk memanjang maka
proses yang terjadi dalam gerak meluncur, tetapi apabila bentuk benda itu bulat,
maka bentuk gerakannya adalah menggelinding. Berdasarkan contoh tersebut
dapat disimpulkan bahwa struktur sosial suatu masyarakat akan menjadi landasan
terhadap bagaimana jalannya proses sosial pada masyarakat.

Sosio Activity

Buatlah kelompok diskusi yang terdiri atas 5 sampai 6 orang.


Diskusikan tentang hal-hal berikut ini!
1. Amati kembali peristiwa Mei 1998 yang berlanjut dengan masa
reformasi!
2. Jelaskan perubahan dan perkembangan struktur sosial pada masyarakat
Indonesia sebelum dan sesudah masa reformasi!
Tulislah hasil diskusi tersebut pada selembar kertas dan serahkan kepada
bapak/ibu guru untuk dinilai.

8 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


B. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial
Dalam realita kehidupan di tengah-tengah masyarakat, terdapat beberapa
bentuk struktur sosial. Untuk membahas secara lebih rinci tentang bentuk-bentuk
struktur sosial itu, kita melihat dasar penglasifikasian dari struktur sosial tersebut.
Adapun dasar-dasar penglasifikasian itu antara lain, berdasarkan pola
komunikasi, berdasarkan sifat struktur sosial, serta berdasarkan dimensi dalam
struktur sosial itu sendiri. Untuk itu perhatikan pembahasan berikut ini.

1. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Pola Komunikasi


Berdasarkan lancar tidaknya komunikasi antarkomponen di dalam
masyarakat maka struktur sosial dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur
sosial yang terbuka dan struktur sosial yang tertutup.

a. Struktur Sosial Terbuka


Struktur sosial dikatakan terbuka apabila struktur sosial mengalami proses
perubahan yang terjadi setiap saat dan dapat digantikan oleh setiap orang. Dalam
struktur sosial terbuka tiap-tiap orang memiliki status, peran, dan hak yang sama
terhadap semua status yang ada dalam masyarakat tersebut. Di sisi lain struktur
sosial terbuka ditandai dengan lancarnya komunikasi disemua tingkatan, karena
masing-masing menyadari bahwa semuanya mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dalam meraih kedudukan tersebut. Kondisi masyarakat seperti ini
mencerminkan bahwa telah tercapai struktur demokrasi yang cenderung
memiliki peradaban maju pada masyarakat tersebut.

b. Struktur Masyarakat Tertutup


Struktur masyarakat tertutup adalah struktur masyarakat yang ditandai
dengan adanya status dan peran yang cenderung tetap dan tidak adanya
perombakan atau perubahan yang bersifat bebas dan terbuka. Di sisi lain struktur
masyarakat yang tertutup ditandai dengan tidak lancarnya komunikasi vertikal
maupun horizontal dari segmen-segmen masyarakat yang ada. Hal ini
menggambarkan kondisi masayarakat yang masih sederhana dengan menganut
sistem pemerintahan monarki, tirani, kerajaan, atau kekaisaran.

2. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Sifatnya


Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa untuk menganalisis struktur
sosial suatu masyarakat dapat dilihat menurut sifatnya. Berdasarkan sifatnya
struktur sosial di masyarakat dibedakan menjadi struktur sosial formal dan in-
formal dan struktur sosial kaku dan luwes.
a. Struktur Formal dan Informal
Struktur formal yaitu struktur resmi yang diakui oleh pihak berwenang yang
berlandaskan hukum yang berlaku. Misalnya, lembaga pemerintahan negara
dan lembaga legislatif.

Struktur Sosial 9

Di unduh dari : Bukupaket.com


Struktur informal atau struktur tidak resmi adalah struktur yang nyata atau
benar-benar ada serta berfungsi bagi masyarakat tetapi tidak diakui oleh pihak
berwenang, tidak berketetapan hukum, dan tidak diakui undang-undang.
Misalnya, kelompok paguyuban yang dipimpin oleh tokoh masyarakat atau
pemuka agama, di mana mereka tidak berada dalam suatu struktur pemerintahan.
b. Struktur Kaku dan Luwes
Struktur kaku adalah struktur yang bersifat paten yang tidak mungkin dapat
diubah atau setidaknya anggotanya sulit mengadakan mobilitas sosial vertikal.
Biasanya terdapat pada masyarakat yang bersifat tertutup yang menganut sistem
kasta rasial dan feodal.
Struktur luwes adalah struktur sosial yang memiliki pola dan susunan lebih
dinamis yang memungkinkan untuk melakukan perombakan. Struktur ini
biasanya terdapat pada masyarakat yang bersifat terbuka, misalnya pada
masyarakat industri.

3. Struktur Homogen dan Heterogen


Struktur homogen adalah struktur sosial yang unsur-unsurnya mempunyai
pengaruh yang sama terhadap dunia luar misalnya, struktur pemerintahan pusat
berpengaruh terhadap struktur sosial pemerintahan daerah yang ada di
bawahnya.
Struktur heterogen adalah suatu struktur yang unsur-unsurnya mempunyai
kedudukan dan peranan berbeda-beda, baik terhadap kelompok sendiri maupun
terhadap kelompok lain, misalnya struktur pemerintahan yang bersifat otonom
yang memiliki kemandirian dalam menentukan kebijakan.

Sosio Tanggap Fenomena

Prosedur:
Amatilah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat Indonesia
akhir-akhir ini!
Tugas:
1. Sebutkan 2 contoh perubahan struktur sosial yag paling menonjol!
2. Kemukakan alasan mengapa perubahan itu terjadi!
3. Apa pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat?
Tulislah hasil pengamatan Anda pada buku tugas dan serahkan hasilnya
kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai.

10 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


C. Dimensi Struktur Sosial Masyarakat
Untuk melihat struktur sosial suatu masyarakat secara utuh, maka harus
dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi horizontal.
1. Dimensi Vertikal
Struktur sosial dalam dimensi vertikal menyangkut susunan kedudukan dan
peran secara vertikal (stratifikasi sosial). Untuk membahas dimensi vertikal ini
bisa dibedakan berdasarkan bidang-bidang kehidupannya, antara lain bidang
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
a. Dalam Bidang Ideologi
Dilihat dari aspek ideologi,
masyarakat memiliki kedudukan yang
berbeda-beda, dengan demikian
berbeda-beda pula peranannya dalam
struktur ideologi, di mana terdapat Gambar 1.7 orang
tokoh-tokoh agama di dalamnya. berpakaian adat Aceh
Para donatur maupun kelompok atau Batak pilih salah
orang-orang yang menjadi pengikut satu
dari suatu agama termasuk juga
dalam struktur ideologi ini. Struktur
ini setidaknya menjadi struktur baku
Sumber: Solopos, 18 Maret 2007
yang berlaku pada semua agama Gambar 1.5 Contoh struktur sosial dalam dimensi
walaupun secara rinci tiap-tiap vertikal adalah hubungan antara para pemuka agama
agama mempunyai istilah yang dengan pengikutnya.
berbeda-beda.
Apabila kita perhatikan dalam bidang ideologi, misalnya pada komunitas
agama tertentu maka struktur sosial pada komunitas agama ini dapat terlihat
dari peranan pemuka agama sampai orang-orang yang menjadi pengikut dalam
agama tersebut. Susunan yang seperti ini merupakan struktur sosial dalam
dimensi vertikal pada bidang ideologi.

b. Dalam Bidang Politik


Berbicara masalah politik sesungguhnya kita berbicara pada masalah
kekuasaan yang ada di dalam masyarakat. Dalam struktur politik terdapat
penguasa tertinggi yang dibantu oleh koordinator bidang-bidang kehidupan
mulai dari tingkatan tertinggi, menengah, hingga tingkatan bawah yang terdiri
atas kelompok pengikut politik. Dalam kehidupan politik dikenal pimpinan-
pimpinan partai politik mulai dari tingkat pusat/nasional, tingkat I (provinsi),
di tingkat II (kabupaten), hingga pimpinan parpol di tingkat cabang (kecamatan)
sampai pimpinan parpol di tingkat ranting (desa/kelurahan).

Struktur Sosial 11

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Dalam Bidang Ekonomi
Struktur ekonomi suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi sumber
daya alam dari masing-masing wilayah. Struktur orang-orang yang berkecimpung
dalam dunia ekonomi pada dasarnya merupakan kedudukan-kedudukan yang
sangat berpengaruh dalam aktivitas ekonomi. Dilihat dari aktivitas ekonomi
terdapat komponen-komponen masyarakat yang menentukan jalannya kegiatan
ekonomi dalam masyarakat. Misalnya, menteri koordinator di bidang ekuin,
menteri keuangan, pimpinan-pimpinan BUMN, pimpinan bank sentral maupun
bank-bank persepsi, dan lain-lain. Pihak-pihak inilah yang menduduki bagian
puncak dari hierarki ekonomi. Bagian tengah dari hierarki ekonomi adalah para
pengusaha besar, menengah, maupun pengusaha kecil hingga para konsumen
dalam status yang paling bawah.

d. Dalam Bidang Sosial Budaya


Pada dasarnya kehidupan sosial budaya adalah kehidupan yang menyangkut
kebersamaan hidup orang-orang dalam suatu masyarakat dengan berpegang
teguh pada adat istiadat yang ada. Sebagaimana dalam bidang kehidupan yang
lain, dilihat dari struktur sosial dan budayanya individu-individu dalam masyarakat
juga tersusun secara hierarki dalam bidang sosial budaya yang menyangkut
tingkat pendidikan, kehormatan, dan besar kecilnya peran sosial kepada
masyarakat.
Tiga kategori itu akan menjadi kriteria hierarki struktur sosial suatu
masyarakat dilihat dari bidang sosial budaya. Dalam kehidupan sosial budaya
kita mengenal para tokoh masyarakat yang menjadi kelompok panutan (reference
group) dan kelompok yang menjadi pengikut dalam masyarakat (membership
group).

2. Dimensi Horizontal
Sebagaimana telah dijelaskan di atas,
bahwa struktur sosial dalam dimensi
horizontal adalah komposisi orang-orang
dalam masyarakat secara horizontal Gambar 1.6 umat
(deferensiasi sosial). Perwujudan dalam Kristen di gereja dan
deferensiasi sosial ini dapat ditinjau umat Islam di masjid
berdasarkan kelompok-kelompok seba-
gai berikut.
a. kelompok-kelompok suku bangsa,
b. kelompok-kelompok umat ber-
agama, Sumber: Tempo, 28 Mei 2006
c. kelompok-kelompok etnis dan Gambar 1.6 Keanekaragaman agama dan
kepercayaan sebagai perwujudan struktur sosial
kelompok-kelompok ras, serta dalam dimensi horizontal.
d. kelompok-kelompok gender.

12 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Pada masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok ras, seperti
ras Asiatik Mongoloid, Malayan Mongoloid, dan Ras Melanesoid. Ketiga
ras utama ini menyebar di seluruh Indonesia dengan pola penyebaran sebagai
berikut.
a. Asiatik Mongoloid di Indonesia bagian tengah sekitar pulau Sulawesi
dan Kalimantan bagian Timur.
b. Ras Malayan Mongoloid menyebar di bagian Barat seperti di pulau
Sumatra, Jawa dan Madura, Bali, serta Kalimantan bagian barat.
c. Ras Melanesoid tersebar di kawasan Indonesia Timur seperti di pulau
Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
Menyadari komposisi berdasarkan ras ini, masyarakat Indonesia memiliki
struktur sosial yang majemuk ditinjau dari keanekaragaman rasnya. Dilihat
dari kebinekaan suku masyarakat Indonesia juga terdiri atas banyak suku,
mulai dari suku Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Lampung, Jawa, Sunda,
Betawi, Toraja, Dayak, Minahasa, Ambon, Sasak, sampai ke masyarakat
Dani, dan Asmat di Papua. Hal ini menggambarkan struktur sosial dalam
dimensi horizontal dilihat dari kebinekaan suku-suku bangsa yang ada di
Indonesia.

Sosio Activity

Prosedur :
x Buatlah kelompok diskusi yang beranggotakan 15 orang.
x Pilihlah ketua dan presenter.
x Diskusikan permasalahan di bawah ini.
Tugas
1. Proses terbentuknya struktur sosial suatu masyarakat!
2. Kaitan antara struktur sosial dengan pola interaksi dalam masyarakat!
3. Mengapa struktur sosial sangat berkaitan erat dengan proses sosial?
Jelaskan!
4. Jelaskan perbedaan struktur sosial terbuka dan tertutup!
Tuliskan hasil diskusi Anda dan serahkan hasilnya kepada bapak atau
ibu guru untuk dinilai!

Struktur Sosial 13

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sosio Refleksi

Setelah Anda mempelajari bab ini secara saksama maka Anda


diharapkan mampu menghayati dan memahami tentang:
a. Pengertian struktur sosial.
b. Proses pembentukan struktur sosial.
c. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan struktur sosial.
d. Karakteristik struktur sosial.
e. Bentuk-bentuk struktur sosial.
f. Dimensi struktur sosial kemasyarakatan.
g. Keterkaitan antara struktur sosial dan proses sosial.
Apabila Anda belum paham cobalah pelajari kembali atau tanyakan
langsung kepada guru sebelum Anda melangkah ke bab berikutnya.

Rangkuman

1. Struktur sosial merupakan susunan kedudukan dan peran dari orang-


orang yang ada dalam masyarakat yang tersusun secara hierarki dari
tingkatan yang paling atas sampai tingkatan yang paling bawah.
2. Struktur secara vertikal tergambar dari hierarki susunan status dan peran
orang-orang dalam masyarakat dari tingkatan yang tertinggi hingga
tingkatan yang terendah.
3. Struktur dimensi horizontal berupa komposisi kelompok-kelompok
sosial dalam bentuk kelompok ras, kelompok suku, kelompok umat
beragama, dan lain-lain.
4. Struktur sosial dalam masyarakat berkaitan erat dengan pola interaksi
dalam proses sosial secara menyeluruh.
5. Struktur sosial masyarakat dapat bersifat terbuka atau tertutup.
6. Struktur sosial terbuka ditandai dengan adanya komunikasi antarelemen
masyarakat yang sangat lancar dan efektif, serta adanya perubahan-
perubahan status secara vertikal maupun horizontal.
7. Struktur sosial tertutup ditandai dengan komunikasi yang tersekat-sekat
dari elemen-elemen masyarakat yang ada. Di samping itu, tidak
memungkinkan adanya perubahan status secara vertikal melainkan
hanya perubahan pada struktur yang bersifat horizontal saja.

14 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


8. Struktur sosial suatu masyarakat yang majemuk memungkinkan sistem
komunikasi yang lebih rumit dan berpeluang besar terjadinya proses
sosial yang bersifat disosiatif dalam bentuk kontroversi, kompetisi, dan
konflik sosial.
9. Bangsa Indonesia yang mempunyai struktur majemuk harus berhati-
hati untuk menjaga keutuhan bangsa di masa-masa yang akan datang.
10. Proses sosial terus-menerus mengalami perubahan dari tahap awal,
tahap perkembangan, hingga tahap akhir yang pada intinya menuju
titik keserasian dalam rangka efektivitas tata hubungan antarkelompok
sosial masyarakat yang ada.

Struktur Sosial 15

Di unduh dari : Bukupaket.com


Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!
1. Masyarakat Indonesia yang majemuk lebih berpeluang akan terjadinya
konflik horizontal karena ….
a. adanya sistem nilai yang berbeda-beda
b. adanya sistem sosial yang berbeda-beda
c. adanya macam-macam budaya agama
d. adanya proses percampuran ras dan budaya
e. adanya bermacam-macam suku
2. Suatu masyarakat dapat mencapai suatu integrasi sosial secara
maksimal dengan ciri-ciri ….
a. mengalami perubahan-perubahan yang progresif
b. penduduknya bersifat homogen
c. pendapatan per kapitanya meningkat
d. ada keserasian fungsi dalam kehidupan
e. ada peningkatan kemakmuran
3. Klasifikasi orang-orang dalam masyarakat secara vertikal berdasarkan
kriteria tertentu disebut ….
a. klasifikasi sosial
b. stratifikasi sosial
c. deferensiasi sosial
d. ketidaksamaan sosial
e. kebinekaan sosial
4. Pelapisan sosial selalu terdapat di setiap kehidupan masyarakat, hal itu
disebabkan oleh ….
a. adanya struktur sosial yang unik di masyarakat
b. struktur masyarakat yang kompleks
c. adanya perlakuan yang diskriminatif
d. kemajemukan masyarakat
e. adanya sesuatu yang berharga dan bernilai, seperti uang atau emas
5. Untuk menjaga keutuhan masyarakat majemuk, dapat dilakukan sikap
kooperatif, salah satunya adalah ….
a. menyelenggarakan satu sistem tata hukum
b. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
c. adanya otonomi daerah
d. sikap toleransi dan bahu-membahu antarkomponen masyarakat
e. adanya transmigrasi dan pembauran bangsa

16 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


6. Struktur sosial suatu masyarakat dalam dimensi horizontal dinamakan….
a. ketidaksamaan sosial
b. stratifikasi sosial
c. klasifikasi sosial
d. kelompok sosial
e. deferensiasi sosial
7. Berikut ini merupakan salah satu ciri dari struktur sosial adalah ….
a. bersifat tetap
b. bersifat konkret dan berkesinambungan antara unsur yang satu
dengan unsur yang lain
c. berfungsi sebagai alat kontrol terhadap perilaku warga masyarakat
d. menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan hubungan
antarwarga masyarakat
e. menjadi pedoman perilaku
8. Struktur sosial bersifat abstrak artinya ….
a. selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan
b. tidak dapat diaktualisasikan
c. tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba
d. selalu berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem sosial
e. menjadi pedoman ide-ide dari kelompok-kelompok dalam
masyarakat
9. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri dari struktur sosial
adalah ….
a. struktur sosial bersifat abstrak
b. struktur sosial senantiasa berubah dan berkembang menuju struktur
yang efisien dan efektif
c. struktur sosial menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan
dan hubungan antarwarga masyarakat
d. struktur sosial menjadi landasan dalam proses sosial
e. struktur sosial berisi perintah dan larangan bagi warga masyarakat
10. Bangunan abstrak suatu masyarakat yang berisi susunan secara hierarki
dari kedudukan-kedudukan dalam masyarakat baik dalam dimensi
vertikal maupun dalam dimensi horizontal dinamakan ….
a. struktur masyarakat
b. struktur ekonomi
c. tata nilai
d. struktur sosial
e. hierarki pemerintahan

Struktur Sosial 17

Di unduh dari : Bukupaket.com


B. Jawablah dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara struktur sosial dengan pola
interaksi antarkomponen masyarakat!
2. Apakah yang dimaksud dengan struktur sosial yang tertutup?
3. Apa tanda-tandanya struktur sosial yang tertutup?
4. Apakah yang dimaksud struktur sosial yang terbuka? Apa tanda-
tandanya?
5. Jelaskan struktur sosial dalam dimensi vertikal dan horizontal!
6. Apakah kaitan antara struktur sosial dengan pola interaksi bagi warga
masyarakat?
7. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya struktur sosial!
8. Berikan penjelasan secara singkat tentang struktur sosial masyarakat
Indonesia!
9. Apa manfaatnya bagi kita dengan mengetahui struktur sosial suatu
masyarakat?
10. Sebutkan ciri-ciri struktur sosial!

18 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB II
KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembahasan tentang konflik sosial, diharapkan Anda akan memiliki pengetahuan
dan lebih memahami tentang pengertian konflik sosial, penyebab terjadinya konflik sosial,
upaya-upaya mengatasi konflik sosial, serta perbedaan antara konflik dan kekerasan.

Sumber: Tempo, 8 Mei 2005

Hakikat hidup dalam suatu masyarakat adalah organisasi kepentingan-kepentingan per-


seorangan, pengetahuan sikap orang yang satu terhadap yang lain, dan pemusatan orang-
orang ke dalam kelompok-kelompok tertentu untuk tindakan-tindakan bersama. Berbagai
hubungan yang timbul dari hidup bermasyarakat dapat kita lihat sebagai suatu rencana atau
sistem yang dapat kita namakan struktur sosial. Cara mengatur hubungan sosial (orang ban-
yak) dan sifat masyarakat dinamakan fungsi sosial. Apabila fungsi sosial mengalami gang-
guan maka akan mengakibatkan terjadinya konflik sosial.

Konflik Sosial dalam Masyarakat 19

Di unduh dari : Bukupaket.com


Peta Konsep

x Pendahuluan Meliputi x Pengertian konflik


x Proses terjadinya konflik

Antara lain x Perbedaan ideologi


x Sebab-sebab x Perbedaan politik
terjadinya x Perbedaan kepentingan
konflik x Perbedaan sosial budaya
x Perbedaan kekuasaan

Konflik Mempelajari tentang x Konflik individual dan


sosial kolektif
x Macam-macam Yang terjadi
x Konflik vertikal dan
konflik
horizontal
x Konflik konstruktif dan
destruktif
x Konflik dan
kekerasan x Konflik bernuansa
ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hankam
Melalui
x Cara x Akomodasi (gencatan senjata,
menyelesaikan mediasi, arbitrasi, konsiliasi,
konflik toleransi, stalemate, koersi,
kompromi, dan adjudikasi).

Kata Kunci
_ Konflik sosial _ Stratifikasi sosial _ Struktur sosial _ Diferensiasi sosial _ Gender
_ Ras _ Etnis

Sosio Motivasi

Dalam bab II ini kita akan mempelajari konflik sosial yang terjadi dalam
masyarakat. Ada kaitan yang erat antara pelajaran pada bab I yang lalu
yaitu tentang struktur sosial suatu masyarakat dengan konflik sosial. Salah
satu korelasi tersebut antara lain bahwa struktur sosial heterogen yang di
dalamnya terdapat banyak sistem tata nilai dapat memicu terjadinya konflik
secara horizontal karena sumber dari perbedaan struktur budaya. Mari kita
pelajari kaitan-kaitan antara struktur sosial dan konflik sosial serta aplikasinya
pada masyarakat Indonesia.

20 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


A. Pengertian Konflik Sosial
Mungkin Anda pernah melihat di media massa terjadinya konflik antar-
individu atau antarkelompok yang dapat menimbulkan kerusakan dan korban
jiwa serta ada pula konflik yang berakhir dengan munculnya tatanan hidup baru
yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk mengetahui hakikat konflik, perhatikan
uraian berikut ini.
1. Konflik Sosial
Menurut tinjauan etimologis, istilah konflik berasal dari bahasa latin configere
yang berarti saling menghantam. Menurut pakar sosiologi Indonesia Soerjono
Soekanto dalam Kamus Sosiologi edisi baru dijelaskan bahwa konflik sosial
adalah pertentangan sosial yang bertujuan untuk menguasai atau
menghancurkan pihak lain atau proses pencapaian tujuan dengan cara
melemahkan pihak lawan tanpa memerhatikan norma dan nilai yang berlaku.
Menurut Berstein 1965, dijelaskan bahwa konflik merupakan suatu
pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa konflik terjadi pada setiap masyarakat dengan skala besar maupun skala
kecil. Selanjutnya konflik dapat berpotensi memberikan pengaruh-pengaruh yang
positif maupun pengaruh-pengaruh yang negatif.
Berdasarkan pengertian dari para pakar tersebut dapat disimpulkan secara
sederhana, bahwa konflik sosial adalah salah satu bentuk hubungan antarindividu
ataupun antarkelompok dalam masyarakat yang diikuti dengan tindakan yang
saling ancam dan menghancurkan.

2. Kaitan antara Struktur Sosial dan Konflik Sosial


Struktur sosial yang merupakan jalinan unsur-unsur pokok dalam masyarakat
dapat memengaruhi sistem komunikasi dan tata hubungan suatu masyarakat
termasuk besar kecilnya peluang akan terjadinya konflik sosial. Dalam hal ini,
struktur sosial yang kaku berpeluang lebih besar menimbulkan konflik
dibandingkan dengan struktur sosial yang bersifat luwes. Di samping itu, struktur
sosial yang heterogen juga mempunyai peluang yang lebih besar menimbulkan
konflik dari pada struktur sosial yang bersifat homogen.
Apabila kita amati kondisi kehidupan masyarakat di Indonesia yang memiliki
kebinekaan serta stratifikasi dan kesenjangan sosial yang besar maka dapat
memberikan peluang terjadinya konflik. Pada dasarnya deferensiasi dan
stratifikasi sosial merupakan perwujudan dari ketidaksamaan sosial yang ada di
dalam masyarakat. Deferensiasi dan stratifikasi sosial terjadi secara alamiah,
karena adanya hukum-hukum sosial seperti faktor asal-usul/kelahiran, faktor
kualitas pribadi yang berbeda-beda, serta faktor peran sosial dan status sosial
yang berbeda pula, kemudian mewujudkan suatu stratifikasi dalam masyarakat.
Keberadaan stratifikasi sosial ada juga yang sengaja diciptakan oleh manusia

Konflik Sosial dalam Masyarakat 21

Di unduh dari : Bukupaket.com


sebagai perwujudan dari struktur sosial dalam lingkup tertentu. Misalnya
stratifikasi yang ada di tubuh militer, di mana di dalamnya terdapat strata-strata
yang menunjukkan tingkatan sekaligus perbedaan dalam status dan peran dalam
tugas sebagai prajurit TNI.
Secara konkret adanya stratifikasi sosial dan deferensiasi sosial dalam
masyarakat sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat Indonesia dapat
menimbulkan pengaruh-pengaruh sebagai berikut.

a. Pengaruh Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat


Dalam birokrasi pemerintah, stratifikasi sosial akan membawa akibat secara
positif dan terbuka. Hal ini berkaitan langsung dengan kedudukan, hak, dan
kewenangan seorang pegawai pemerintah, termasuk berkaitan dengan
pendapatan baik gaji maupun tunjangan jabatan. Namun demikian, stratifikasi
sosial juga membawa konsekuensi tertentu terhadap kehidupan nyata dalam
lingkungan kerja misal, kaitannya dengan kepemimpinan dan pola pikir untuk
menyelesaikan pekerjaan dan lain-lain.
Dalam birokrasi swasta stratifikasi sosial disusun berdasarkan kecakapan
kerja yang dipertimbangkan berdasarkan pengalaman kerja, masa kerja, maupun
ijazah, dan karakter yang dimiliki. Dengan adanya stratifikasi sosial dalam
masyarakat, maka muncullah suatu kelompok-kelompok sosial dalam bentuk
organisasi, paguyuban, atau lembaga-lembaga sosial tertentu dengan
karakteristik yang menunjukkan pelapisan tertentu. Misalnya gabungan
pengusaha batik tulis Indonesia, munculnya organisasi buruh yang merupakan
manifestasi dari lapisan pekerja dalam suatu perusahaan.
Di samping itu, adanya stratifikasi sosial dapat memengaruhi besarnya
upah, gaji, ataupun jaminan hidup bagi tiap-tiap orang dalam suatu strata.
Misalnya dalam tubuh PNS, militer, Polri, dan karyawan swasta terdapat
pelapisan-pelapisan dari lingkungan para pekerja, di mana dengan adanya
pelapisan ini akan membedakan jaminan hidup ataupun gaji dari masing-masing
tingkatan sesuai dengan kedudukan dan peranannya dalam organisasi tersebut.

b. Pengaruh Deferensiasi Sosial dalam Masyarakat


1) Pengaruh yang Bersifat Positif
Masyarakat Indonesia yang beranekaragam di satu sisi memang ada ruginya,
tapi di pihak lain ada banyak keuntungannya, antara lain sebagai berikut.
a) Dengan adanya keanekaragaman agama dan kepercayaan akan
memungkinkan adanya percampuran nilai-nilai agama tertentu yang
terkadang ada pada agama yang satu maupun ada pada agama yang
lain, sehingga akan memunculkan suatu persamaan dalam beberapa
kebenaran ditinjau dari segi keagamaan. Secara kultural kejadian ini
akan memperkuat nilai-nilai sosial yang terkandung dalam nilai-nilai
agama tersebut, sebagai suatu pedoman perilaku yang lebih meyakinkan
bagi para penganutnya.

22 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


b) Adanya aspek keanekaragaman gender, yaitu dalam hal perbedaan jenis
kelamin secara biologis akan membuat umat manusia terus mengalami
proses evolusi melalui proses reproduksi. Secara sosiologis dengan
adanya manusia yang mempunyai jenis kelamin yang berbeda inilah
akan memungkinkan lahirnya keluarga-keluarga yang membentuk suatu
kesatuan hidup yang lebih harmonis.
c) Dorongan untuk saling bekerja sama antara komponen masyarakat yang
satu dengan komponen masyarakat yang lain.
d) Dengan deferensiasi sosial dalam bentuk
suku akan mengakibatkan munculnya
perpaduan dua kebudayaan atau lebih,
Gambar 2.1 Perkawinan sehingga terbentuklah sub-subkebuda-
antarras yaan baru yang terkadang menjadi lebih
baik dari semula.
e) Dengan adanya ras yang berbeda-beda
akan memungkinkan munculnya per-
campuran dua ras atau lebih, sehingga
Sumber: CD Clipart melahirkan ras-ras baru yang lebih
Gambar 2.1 Perkawinan antarras akan
melahirkan ras-ras baru yang lebih bervariasi
bervariasi. Demikian juga dengan ras-ras
di masyarakat. yang baru ini akan melahirkan suatu
kelompok-kelompok sosial tertentu.
2) Pengaruh yang Bersifat Negatif
Pengaruh negatif dari adanya deferensiasi sosial dalam masyarakat, antara
lain sebagai berikut.
a) Dapat menjadi sumber pertentangan atau konflik sosial dalam
masyarakat. Hal ini terjadi karena terdapat suatu tata nilai yang berbeda-
beda antara kelompok masyarakat yang satu dan kelompok masyarakat
yang lain yang bersumber dari perbedaan struktur budaya, perbedaan
ras, maupun perbedaan agama.
b) Memunculkan suatu bentuk per-
saingan antara golongan masyarakat
tertentu dengan latar belakang ras,
suku, dan agama yang berbeda-beda
Gambar 2.2 perang antarsuku
terhadap golongan masyarakat yang
lain yang mempunyai latar belakang
ras, suku, dan agama yang berbeda-
beda pula.
c) Dapat membuat masyarakat menjadi
terkotak-kotak, sehingga meng-
akibatkan adanya kesenjangan hu-
Sumber: Gatra, 2 Agustus 2006
bungan antara golongan masyarakat Gambar 2.2 Pertikaian antara kelompok
yang satu dengan golongan masya- masyarakat bentuk dari deferensiasi sosial
rakat yang lain, yang memiliki latar negatif.
belakang ras, suku, dan agama yang
berbeda-beda.

Konflik Sosial dalam Masyarakat 23

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sosio Kecakapan Sosial

Prosedur
Buatlah kelompok yang beranggotakan 8 atau 9 orang, kemudian
buatlah kliping tentang 10 konflik sosial yang terjadi di Indonesia selama
2 tahun terakhir.
Tugas
1. Buatlah analisis penyelesaian 2 konflik dalam kliping tersebut!
2. Kumpulkan tugas ini pada pertemuan seminggu yang akan datang
kepada guru.

B. Sebab-Sebab Terjadinya Konflik Sosial


Sebagaimana disinggung di depan bahwa secara fundamental konflik sosial
dalam masyarakat terjadi karena memperebutkan sesuatu yang sifatnya terbatas.
Menurut ahli sejarah, ahli ekonomi, dan ahli politik Karl Marx 1818 - 1883
menjelaskan bahwa konflik yang terjadi di dalam masyarakat disebabkan adanya
persaingan antarkelas sosial. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik
yang terjadi di dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.

1. Perbedaan Ideologi
Pada dasarnya ideologi merupakan himpunan nilai-nilai sentral yang berada
dalam kejiwaan manusia. Nilai-nilai sentral ini diyakini dan digunakan sebagai
dasar oleh setiap manusia dalam melakukan semua aktivitas. Nilai-nilai ideologi
yang diyakini seseorang bersumber dari nilai-nilai keagamaan. Contoh,
perbedaan antara generasi tua dengan generasi muda dalam memahami dan
menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan. Misalnya tentang
sekularisme atau perbedaan ideologis dalam organisasi politik yang dapat
menimbulkan konflik antarelit politik.

2. Perbedaan Kepentingan
Gambar 2.3 penertiban PKL oleh
Konflik-konflik sosial yang terjadi di aparat
dalam masyarakat seringkali memperebut-
kan kedudukan atau harta benda yang
mempunyai nilai-nilai ekonomis. Konflik
yang seperti ini termasuk konflik yang
disebabkan adanya perbedaan kepen-
tingan sehingga menimbulkan benturan-
benturan fisik baik secara langsung mau-
Sumber: Tempo, 6 Agustus 2006
pun secara tidak langsung. Contoh, konflik Gambar 2.3 Perbedaan kepentingan antara
antara pengusaha yang mendirikan pabrik aparat pemerintah dan rakyat sering menim-
bulkan terjadinya konflik.

24 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


dengan warga masyarakat yang mempertahankan tanah miliknya yang sering
menimbulkan konflik berkepanjangan. Contoh lain adalah penertiban pedagang
kaki lima oleh pemerintah yang berharap untuk mewujudkan tata kota yang
indah dengan pedagang yang berharap memperoleh tempat berjualan yang
strategis sering menimbulkan bentrokan fisik atau kekerasan.

3. Perbedaan Struktur Budaya


Struktur budaya suatu masyarakat akan berkembang seiring dengan
perkembangan suku bangsa. Pada dasarnya suku bangsa adalah sekelompok
manusia yang mempunyai sejarah asal usul yang sama, serta memiliki struktur
budaya yang sama. Terbentuknya suku-suku bangsa terutama disebabkan adanya
sekat-sekat alamiah yang memisahkan hubungan antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain. Sekat-sekat alamiah itu misalnya bentuk kepulauan,
pegunungan, sungai, ataupun bentuk-bentuk relief yang membuat komunikasi
terhambat, sehingga memungkinkan masing-masing kelompok masyarakat
memiliki perkembangan budaya sendiri-sendiri. Contoh, konflik antarsuku bangsa
yang mempunyai budaya yang berbeda, misalnya konflik di Ambon antara suku
asli dengan suku pendatang yang menguasai jaringan ekonomi sehingga
menimbulkan kesenjangan sosial yang berdampak terjadinya konflik.

4. Perbedaan Ras
Pada dasarnya ras adalah golongan
manusia yang mempunyai ciri-ciri fisik yang
sama. Ciri-ciri fisik itu meliputi warna kulit,
postur tubuh, warna rambut, bentuk mata, Gambar 2.4 orang kulit
bentuk hidung, bibir, dan tinggi badan. hitam dan kulit putih
Melalui perbedaan ciri-ciri fisik secara
psikologis dapat memisahkan hubungan
antarindividu apabila masing-masing pihak
belum memiliki wawasan yang luas tentang
macam-macam ras yang ada di dunia. Pada
dasarnya dengan adanya perbedaan ras dapat Sumber: CD Clipart

dilakukan upaya pembauran dan kerja sama Gambar 2.4 Perbedaan ras atau warna
kulit adalah salah satu penyebab munculnya
yang saling menguntungkan sepanjang konflik sosial.
masing-masing pihak mau menerima
keberadaan pihak lain.
Konflik antarras telah berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Misalnya,
konflik antara orang-orang kulit hitam dan kulit putih yang terjadi di Benua
Afrika maupun di Benua Amerika. Konflik ini pada dasarnya bersumber dari
perbedaan fisik yang mencolok antara kelompok ras kulit hitam dan ras kulit
putih. Pada awalnya ada kecenderungan bahwa orang-orang kulit putih merasa
derajatnya lebih tinggi daripada orang-orang kulit hitam maka terjadilah sistem
perbudakan yang dilakukan orang kulit putih terhadap orang kulit hitam.

Konflik Sosial dalam Masyarakat 25

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sosio Vokasional

1. Buatlah karangan dengan tema “Konflik sosial menghambat kemajuan


dan perkembangan suatu bangsa”.
2. Tulislah karangan dalam selembar kertas dan serahkan hasilnya kepada
guru untuk dinilai!

C. Macam-Macam Konflik
Apabila Anda amati konflik yang terjadi dalam masyarakat maka Anda
akan mendapati banyak sekali jenis konflik yang terjadi dalam masyarakat. Untuk
menguraikan secara rinci tentang macam-macam konflik yang terjadi dapat
dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda dan untuk memahami hal tersebut
perhatikan uraian berikut.

1. Berdasarkan Banyak Sedikitnya Orang yang Terlibat dalam Konflik

a. Konflik Individual
Pada dasarnya konflik individual adalah konflik dalam masyarakat antara
seorang individu dengan individu yang lain. konflik ini merupakan konflik yang
relatif kecil karena pesertanya hanya dua orang saja, tetapi apabila dua orang
tersebut mempunyai pengikut dan pengaruh yang besar maka konflik individual
ini dapat berubah menjadi konflik kolektif yang relatif berskala besar. Contoh,
konflik invidual dalam lingkungan sekolah yaitu konflik antarpelajar yang
memperebutkan sesuatu.

b. Konflik Kolektif
Konflik kolektif adalah konflik yang melibatkan kelompok individu dengan
kelompok individu. Konflik ini merupakan konflik yang berskala besar karena
dapat terjadi dalam bentuk antargolongan, antarnegara, atau antarkelompok
negara. Contoh, konflik antara tentara multinasional (PBB) dengan Irak beberapa
tahun yang lalu.

2. Berdasarkan Posisi Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Konflik


Berdasarkan kedudukan atau posisi pihak-pihak yang terlibat dalam konflik
sosial, kita mengenal konflik vertikal dan konflik horizontal.

a. Konflik Vertikal
Konflik vertikal pada dasarnya adalah konflik yang melibatkan dua pihak
atau lebih yang mempunyai kedudukan tidak sejajar melainkan antara atasan

26 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


dan bawahan dalam suatu instansi. Untuk mengatasi konflik ini diperlukan suatu
pihak penengah netral yang berasal dari atasan kedua belah pihak. Contoh,
konflik antara seorang kepala kantor dengan anak buahnya.

b. Konflik Horizontal
Konflik horizontal adalah konflik antara dua pihak atau lebih yang keduanya
mempunyai strata yang sejajar bisa dalam satu lingkungan kerja (intern) bisa
juga antarlembaga (ekstern). Contoh, konflik antarpartai politik atau konflik antar-
pelajar.

3. Berdasarkan Akibat yang Ditimbulkan


Sebagaimana dikemukakan oleh Berstein 1965, bahwa konflik sosial yang
terjadi dalam masyarakat berpotensi memberikan pengaruh-pengaruh yang baik
(konstruktif) maupun pengaruh-pengaruh yang negatif (destruktif).

a. Konflik Sosial Konstruktif


Konflik sosial konstruktif pada dasarnya merupakan konflik sosial yang
bersumber dari koreksi atau kontrol sosial dari satu pihak terhadap pihak yang
lain. Tetapi kontrol sosial ini bermaksud untuk meluruskan bentuk-bentuk
penyimpangan yang terjadi yang dilakukan oleh pihak yang lain. Sebagai contoh,
konflik antara penguasa dengan para mahasiswa tentang pemberantasan korupsi.
Dalam hal ini mahasiswa menuntut dengan keras yang diikuti dengan tindakan-
tindakan atraktif bahkan menimbulkan konflik dengan aparat dan penguasa untuk
terlaksananya pemberantasan korupsi secara efektif.

b. Konflik Sosial Destruktif


Konflik sosial destruktif adalah konflik sosial antara dua pihak atau lebih
yang berakhir dengan kerusakan-kerusakan dan kondisi-kondisi sosial yang justru
makin buruk. Sekadar tambahan pengetahuan saja bahwa konflik akan
menimbulkan akibat yang semakin parah jika kedua belah pihak mempunyai
posisi dan kekuatan yang hampir sama, sehingga konflik berlangsung dalam
waktu yang lama. Ini berarti akan menimbulkan gangguan sistem sosial yang
cukup panjang serta menimbulkan korban dalam jumlah besar. Contoh, konflik
antara Irak dan Iran pada dekade 1960-an.

4. Berdasarkan Bidang-Bidang Kehidupan yang Menjadi Sumber Konflik


Berdasarkan bidang-bidang kehidupan sosial dalam masyarakat, konflik
sosial dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu konflik yang bernuansa
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan konflik yang bernuansa hankam.
Pembahasan lebih lanjut tetang konflik jenis ini perhatikan uraian berikut.

Konflik Sosial dalam Masyarakat 27

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Konflik Ideologi
Konflik ideologi merupakan konflik vertikal atau horizontal yang melibatkan
dua pihak atau lebih dengan inti permasalahan adanya perbedaan ideologi.
Sebagaimana telah disinggung di depan (pada sebab-sebab terjadinya konflik),
bahwa perbedaan ideologi merupakan salah satu penyebab konflik yang sangat
peka. Konflik ideologi ini penyelesaiannya memerlukan kearifan dengan
melibatkan tokoh-tokoh agama serta pihak pemerintah yang bersifat netral.
Sebagai contoh konflik Poso di Sulawesi tengah merupakan salah satu konflik
yang cenderung bernuansa ideologi.

b. Konflik Politik
Politik pada dasarnya adalah aktivitas individu atau kelompok individu untuk
memperoleh kekuasaan, menjalankan kekuasaan, dan mempertahankan
kekuasaan. Konflik yang bernuansa politik pada dasarnya merupakan konflik
untuk memperebutkan kekuasaan yang ada dalam masyarakat. Contoh konflik
antarparpol seperti yang terjadi hampir di setiap tubuh partai politik di Indonesia
misalnya PDI dan PDI Perjuangan, begitu juga konflik pada tubuh PKB.

c. Konflik Ekonomi
Konflik ekonomi merupakan konflik antardua pihak atau lebih untuk
memperebutkan sesuatu yang bersifat materi atau finansial. Namun demikian,
visualisasinya dapat berbentuk konflik-konflik politik atau konflik antarnegara
yang termasuk konflik pertahanan dan keamanan misalnya, konflik lintas batas
antara Australia dan Indonesia di kawasan Nusa Tenggrara Timur yang
memperebutkan celah Timor dan Sumba yang disinyalir banyak mengandung
tambang minyak dalam jumlah besar.

d. Konflik Sosial Budaya


Konflik sosial budaya adalah konflik yang inti permasalahannya menyangkut
bidang-bidang sosial dan budaya misalnya menyangkut perbedaan ras, struktur
budaya, dan lain-lain. Contoh konflik sosial budaya adalah konflik antara
masyarakat Madura dan masyarakat Dayak di kawasan Kalimatan Barat beberapa
tahun yang lalu.

e. Konflik Hankam
Konflik hankam pada dasarnya merupakan konflik antarpemerintah atau
negara yang memperebutkan wilayah kedaulatan dengan mengerahkan prajurit
atau tentara negara masing-masing. Konflik ini termasuk konflik yang berskala
besar dengan menggunakan persenjataan mekanis yang mutakhir misalnya,
konflik antara Cina dan Taiwan dan konflik antara Inggris dan Argentina pada
dekade 1980-an.

28 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sosio Kecakapan Sosial

1. Buatlah kliping tentang lima konflik sosial di tanah air yang terbaru,
kemudian lakukanlah analisis tentang duduk permasalahan, pihak yang
terkait dalam konflik, serta prosedur penyelesaian konfliknya!
2. Kumpulkan kliping ini dalam waktu 1 bulan mendatang dan bersampul
rapi dan tercantum nama identitas pembuat secara individual!

D. Perbedaan antara Konflik dan Kekerasan


Antara konflik dan kekerasan seringkali terjadi dalam satu rangkaian, tetapi
juga bisa terjadi dalam kondisi yang terpisah. Ditinjau dari maknanya secara
fundamental konflik sosial tidak sama dengan kekerasan, tetapi di beberapa hal
memiliki kesamaan. Dalam konflik sosial kedua belah pihak saling tahu dan
siap menghadapi ancaman baik fisik maupun mental dari pihak lain. Dalam
kekerasan terdapat pihak yang kuat dan pihak yang lemah dan terjadi tindak
kekerasan dari yang kuat kepada yang lemah. Untuk membedakan lebih lanjut
tentang konflik dan kekerasan perhatikan tabel berikut.
Tabel 2.1 Beberapa Perbedaan antara Konflik Sosial dengan Kekerasan

Konflik Sosial Kekerasan

1. Proses terjadinya konflik 1. Proses terjadinya terkadang


diketahui oleh kedua belah tidak diketahui oleh pihak yang
pihak yang bertikai. lemah.
2. Cara penyelesaiannya dapat 2. Cara penyelesaiannya harus
dilakukan dengan akomodasi dilakukan melalui peradilan.
dan peradilan.
3. Bukan merupakan pelang- 3. Merupakan bentuk pelang-
garan hukum semata-mata. garan hukum.
4. Terjadi dalam waktu yang 4. Terjadi dalam waktu yang
relatif panjang. relatif singkat.

Di samping perbedaan-perbedaan di atas konflik sosial dan kekerasan memiliki


beberapa sisi persamaan, antara lain sebagai berikut.
1. Keduanya terdapat unsur benturan fisik yang dapat mengakibatkan korban
jiwa, luka-luka, ataupun kerusakan harta benda.
2. Konflik dan kekerasan merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang bersifat
dissosiatif yang mengarah terjadinya disintegrasi di dalam masyarakat.

Konflik Sosial dalam Masyarakat 29

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sosio Kritis

Diskusikan permasalahan berikut ini dengan kelompok belajar Anda!


1. Bagaimana langkah-langkah menyelesaikan konflik antarsuku di daerah
Timika Papua pada pertengahan bulan September 2006 yang lalu?
2. Bagaimana menertibkan pedagang kaki lima di beberapa kota besar di
Indonesia agar tidak terjadi konflik dan kekerasan?
3. Tulislah hasil diskusi Anda, dan serahkan kepada guru untuk dinilai!

E. Upaya-Upaya Mengatasi Konflik Sosial


Memang tidak semua konflik selalu berdampak negatif. Konflik sosial akan
memberikan dampak positif apabila konflik sosial tersebut bersifat fungsional,
artinya konflik itu terjadi karena adanya keinginan sebagian besar masyarakat
untuk membenahi tatanan kehidupan yang dipandang telah menyimpang dari
tujuan yang telah ditetapkan. Sebaliknya konflik akan memberikan dampak
negatif apabila konflik bersumber dari perbedaan-perbedaan kepentingan dari
latar belakang ras, suku, maupun agama yang bertujuan ingin mengalahkan
atau menekan kelompok yang lain.
Akibat negatif ini akan menjadi sangat besar apabila konflik berlangsung
dalam proses yang panjang karena pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan
yang seimbang. Dalam konteks seperti ini konflik sosial sebaiknya dihindari
sedini mungkin. Untuk menyelesaikan suatu konflik dalam skala besar kita dapat
melakukan langkah-langkah penyelesaian sebagai berikut.

1. Gencatan Senjata
Genjatan senjata dilakukan apabila konflik terjadi dalam skala besar yang
melibatkan banyak orang serta menggunakan senjata. Pada dasarnya yang
dimaksud dengan gencatan senjata adalah upaya penangguhan permusuhan dalam
jangka waktu tertentu guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh
diganggu. Misalnya untuk merawat yang luka-luka, mengubur yang meninggal,
perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagamaan, dan sebagainya.

2. Mediation (Mediasi)
Untuk menciptakan suasana adil dalam menyelesaikan konflik diperlukan
pihak penengah yang bersifat netral yang disebut mediator. Pada dasarnya yang
dimaksud dengan mediasi adalah upaya penyelesaian pertikaian oleh pihak

30 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


ketiga, tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat. Pihak ketiga adalah
pihak netral dan kedudukannya hanya sebagai penasihat saja dan tidak
berwenang memberi keputusan untuk menyelesaikan perselisihan. Contoh
penyelesaian sengketa antara pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan
Aceh Merdeka oleh negara Finlandia sebagai mediator dengan melalui
perjanjian Helsinki.

3. Reconciliation (Rekonsiliasi)
Rekonsiliasi adalah usaha-usaha untuk menemukan keinginan-keinginan
pihak-pihak yang berselisih guna mendapatkan suatu persetujuan bersama.
Rekonsiliasi sifatnya lebih lunak dibandingkan dengan coersion dan membuka
kesempatan kepada pihak-pihak yang bersengketa untuk mengadakan asimilasi.
Contoh, penyelesaian tentang masalah penentuan UMR, kesejahteraan buruh
dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh perserikatan buruh dengan pihak
perusahaan melalui Departeman Tenaga Kerja.

4. Toleransi
Apabila konflik bersifat sederhana dengan inti permasalahan yang bersifat
lunak, maka penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara toleransi. Toleransi
adalah suatu sikap di mana kedua belah mempertahankan pendiriannya masing-
masing, tetapi bersedia menghormati pendirian lain, sehingga tidak perlu
menimbulkan permusuhan. Misalnya toleransi antarumat beragama.

5. Stalemate
Stalemate pada dasarnya merupakan proses penyelesaian konflik yang
paling efektif dan murah, karena terjadinya secara alamiah tanpa ada pihak
yang menghendaki. Stalemate adalah suatu keadaan di mana pihak-pihak yang
bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, namun berhenti pada titik
tertentu dalam melakukan pertentangannya karena kedua belah pihak sudah
tidak mungkin lagi maju atau mundur. Contoh, perlombaan senjata antara
Amerika Serikat dengan Uni Soviet (Rusia) pada masa lalu.

6. Coersion
Coersion adalah salah satu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan
oleh suatu paksaan. Coersion terjadi apabila salah satu pihak berada dalam
keadaan yang sangat lemah, sementara di pihak lain sangat kuat. Contoh,
penggusuran permukiman kumuh (slum) yang ada di bantaran sungai oleh
pemerintah yang dilakukan polisi pamong praja.

Konflik Sosial dalam Masyarakat 31

Di unduh dari : Bukupaket.com


7. Compromise (Kompromi)
Kompromi merupakan salah satu
Gambar 2.5 aksi demo yg damai
bentuk akomodasi di mana pihak-pihak dijaga aparat
yang terlibat masing-masing mengurangi
tuntutannya, agar tercapai suatu penye-
lesaian terhadap pertentangan yang ada.
Contoh, kesepakatan antara peserta
demonstran dengan polisi sebagai petu-
gas keamanan untuk saling menjaga Sumber: Gatra, April 2006
ketertiban dan kedisiplinan. Gambar 2.5 Bentuk kompromi yang terjadi
antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian
dalam unjuk rasa yang damai.
8. Arbitration (Arbitrasi)
Arbitrasi adalah upaya menyelesaikan konflik dengan menggunakan orang
ketiga yang memberi keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah
pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan berulang-ulang di dalam
masyarakat. Arbritasi sifatnya spontan dan jika pihak ketiga tidak dipilih maka
ditunjuk oleh pemerintah, yaitu pengadilan. Contoh, penyelesaian masalah
perselisihan antarwarga masyarakat oleh ketua rukun tangga atau rukun warga,
jika tidak dapat terselesaikan dilaporkan kepada lembaga pengendali (kepolisian
atau pengadilan).

9. Adjudication (Adjudikasi)
Proses yang paling akhir apabila
konflik terlalu sulit untuk diselesaikan Gambar 2.5 proses peradilan
melalui cara-cara damai maka salah satu
langkah akhir dalam penyelesaian konflik
adalah Adjudikasi. Adjudikasi adalah
penyelesaian perkara atau sengketa di
pengadilan tetapi prosesnya diperlukan
pihak-pihak terkait yang mempunyai
kepentingan pada tingkat nasional maupun Sumber: Tempo, 4 September 2006
Gambar 2.6 Proses peradilan sebagai jalan
tingkat internasional. Contoh sengketa terakhir dalam menyelesaikan konflik.
tanah warisan yang tidak dapat di selesaikan
secara kekeluargaan kemudian diputuskan melalui pengadilan.

Sosio Tanggap Fenomena

Amatilah di lingkungan tempat tinggal Anda, konflik sosial apa yang


pernah terjadi? Bagaimana cara menanggulanginya?
Tulislah hasil pengamatan Anda pada selembar kertas dan serahkan
hasilnya kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai!

32 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sosio Refleksi

Setelah Anda mempelajari bab ini secara saksama maka Anda


diharapkan mampu menghayati dan memahami tentang:
1. Pengertian konflik sosial.
2. Penyebab terjadinya sosial.
3. Upaya-upaya mengatasi konflik sosial.
4. Perbedaan antara konflik dan kekerasan.
Apabila Anda belum paham cobalah pelajari kembali atau tanyakan
langsung kepada guru sebelum Anda melangkah ke bab berikutnya.

Rangkuman

1. Setiap masyarakat mempunyai peluang terhadap terjadinya konflik


sosial mengingat kebutuhan manusia cenderung tak terbatas.
2. Pada dasarnya konflik sosial merupakan bentuk interaksi antara dua
pihak atau lebih dalam masyarakat yang ditandai dengan sikap saling
membenci, saling memusuhi, dan saling menyerang.
3. Struktur masyarakat yang homogen mempunyai peluang konflik lebih
kecil karena memiliki sistem tata nilai yang hampir sama.
4. Struktur masyarakat yang heterogen memiliki peluang yang lebih besar
terhadap terjadinya konflik sosial lebih banyak.
5. Secara rinci konflik sosial dalam masyarakat dapat terjadi karena
perbedaan kepentingan, perbedaan kebudayaan, perbedaan ideologi,
perbedaan ras, perbedaan pola pikir, dan latar belakang pendidikan
serta adanya perubahan sosial yang relatif cepat.
6. Penyelesaian konflik dilakukan melalui kompromi, toleransi, rekonsiliasi,
arbitrasi, mediasi, stalemate, dan adjudikasi.
7. Konflik pada umumnya menimbulkan dampak yang bersifat negatif
seperti munculnya kekacauan sistem dalam masyarakat, kerusakan
harta benda dan fasilitas umum, terganggunya komunikasi hingga
korban luka-luka dan korban jiwa.
8. Konflik sosial juga dapat memberikan pengaruh yang positif dalam
bentuk munculnya kesetiaan ingroup dan lahirnya tatanan kehidupan
yang baru yang lebih baik dari tatanan kehidupan yang lama.
9. Macam-macam konflik antara lain konflik terbuka dan tertutup, konflik
vertikal dan horizontal, konflik ideologi, politik, ekonomi dan sosial
budaya, serta konflik yang bersifat individual maupun konflik yang
bersifat kolektif.

Konflik Sosial dalam Masyarakat 33

Di unduh dari : Bukupaket.com


Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!
1. Cara dan upaya untuk mencegah konflik agar tidak berkembang tanpa
arah disebut .
a. rekonsiliasi d. mekanisme katup pengaman
b. normalisasi e. akomodasi
c. mekanisme katup penutup
2. Orang yang terlibat dalam benturan-benturan yang saling menjatuhkan
disebut .
a. konflik d. kawan
b. persaingan e. saingan
c. lawan
3. Konflik antarsuku bangsa, misalnya apartheid di Afrika merupakan
bentuk konflik .
a. pribadi d. sosial
b. kelas e. status sosial
c. politik
4. Terjadinya kerja sama dalam interaksi sosial dipengaruhi oleh faktor-
faktor .
a. adanya persamaan tujuan
b. kesamaan kemampuan individu-individu
c. adanya kesamaan pandangan dan cita-cita
d. adanya kesamaan budaya
e. semuanya benar
5. Pertentangan partai-partai dalam pemilu sebagai akibat dari .
a. kesenjangan intelektual pendukung partai
b. perbedaan perorangan dari wakil kontestan pemilu
c. kesenjangan sosial partai satu dengan partai lain
d. ambisi untuk berkuasa
e. perbedaan pendirian dan perbedaan kepentingan
6. Pertentangan dapat berakibat positif bila .
a. memacu semangat untuk berprestasi
b. menyebabkan satu pihak menjadi semakin giat berusaha
c. menyadari kekalahan dan menggunakan sebagai cambuk untuk
memperbaiki diri
d. tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial
e. dibuat untuk melahirkan kebenaran

34 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


7. Dalam suatu masyarakat dapat terjadi konflik, ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain:
1. bentrokan antarkepentingan-kepentingan
2. adanya perubahan sosial
3. adanya perbedaan pendirian
4. tumbuhnya solidaritas ingroup
5. hancurnya manusia dan harta
Pertanyaan di atas yang benar adalah ....
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 1, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
8. Dalam masyarakat terdapat berbagai cara dan upaya menghindari,
mengurangi, serta mencegah konflik, atau yang disebut dengan
mekanisme katup pengaman, salah satu contohnya adalah .
a. memusyawarahkan persoalan yang dihadapi untuk mencari
kesepakatan
b. menyeimbangkan antara pihak-pihak yang bertikai
c. menentukan pihak-pihak yang bertikai antara yang benar dan yang
salah
d. menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman antaranggota
e. menjauhkan diri dari lingkungan-lingkungan yang terjadi
konflik
9. Akomodasi merupakan usaha meredakan konflik, adapun cara
meredakan konflik yang dilakukan oleh pihak ketiga tanpa adanya
keputusan yang mengikat disebut .
a. konsiliasi d. mediasi
b. kompromi e. stalemate
c. adjudikasi
10. Contoh konflik antarkelas sosial adalah .
a. pertentangan antara Serbia dan muslim Bosnia
b. pertentangan antara golongan dalam masyarakat
c. pertentangan antara Amerika dengan Irak
d. pertentangan antara buruh pabrik dengan pengusaha
e. pertentangan antara Korea Utara dengan Korea Selatan

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskan kaitan antara konflik sosial dengan struktur sosial!
2. Jelaskan hakikat terjadinya konflik sosial!
3. Sebutkan hal-hal esensial yang dapat menjadi penyebab terjadinya konflik
sosial!

Konflik Sosial dalam Masyarakat 35

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Jelaskan perbedaan antara konflik vertikal dan konflik horizontal?
5. Jelaskan bagaimana cara-cara menyelesaikan suatu konflik sosial?
6. Jelaskan kaitan antara perbedaan tata nilai dengan konflik sosial!
7. Konflik sosial dapat mendatangkan kerugian dan keuntungan. Berikan
contoh masing-masing 2!
8. Berikan 2 contoh konflik vertikal dan konflik horizontal!
9. Apakah yang dimaksud dengan adjudikasi?
10. Berikan contoh konflik yang bersifat vertikal dan horizontal!

36 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB III
STRUKTUR SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembahasan tentang struktur sosial dan mobilitas sosial, diharapkan Anda akan
memiliki pengetahuan dan lebih memahami tentang hubungan antara struktur sosial dan
mobilitas sosial, mobilitas sosial dalam struktur sosial, serta adanya perubahan struktur
sosial akibat globalisasi dan modernisasi.

Sumber: Tempo, 28-5 Maret 2005

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain,
atau dari satu dimensi ke dimensi lainnya. Pemahaman ini lebih mudah jika dihubungkan
dengan mobilitas horizontal dan mobilitas vertikal. Faktor-faktor sosial turut mendorong
terjadinya mobilitas kelompok-kelompok sosial atau individu. Faktor-faktor sosial yang turut
menentukan mobilitas sosial dalam sebuah masyarakat antara lain pendidikan, jenis kelamin,
ras, dan lain sebagainya.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 37

Di unduh dari : Bukupaket.com


Peta Konsep
x Pendahuluan Meliputi x Pengertian mobilitas sosial
x Kaitan antara proses sosial dan
mobilitas sosial

x Macam- Terdiri atas x Mobilitas sosial vertikal


macam
mobilitas x Mobilitas sosial horizontal
sosial
x Faktor pendorong (eko-
Struktur x Proses Disebabkan oleh nomi, politik, perubahan
Mempelajari tentang
sosial dan terjadinya kondisi sosial, dan penduduk)
mobilitas mobilitas sosial
sosial x Faktor penghambat (perbe-
daan ideologi, suku, tujuan
politik, kepentingan, dan
ras)
x Saluran mobilitas sosial

x Dinamika
struktur sosial Dipengaruhi oleh x Pengertian globalisasi dan
dalam modernisasi
globalisasi
dan x Pengaruh globalisasi dan
modernisasi modernisasi terhadap
perubahan struktur sosial
x Akibat-akibat
mobilitas
sosial

Kata Kunci
• Mobilitas sosial • Struktur sosial • Mobilitas sosial horizontal • Mobilitas sosial vertikal
• Stratifikasi sosial • Interaksi • Globalisasi • Modernisasi

Sosio Motivasi

Dalam bab ini akan dibahas tentang struktur sosial dan mobilitas sosial
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk dipelajari
karena Anda nantinya akan mengalami perubahan hidup dalam struktur
sosial dan mobilitas sosial. Mari kita belajar!

38 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


A. Pendahuluan
Mobilitas sosial pada dasarnya adalah perubahan susunan status orang-orang
dalam masyarakat baik secara vertikal maupun secara horizontal. Proses seperti
ini berlangsung melalui interaksi multidimensional dengan melibatkan nilai dan
norma yang ada dalam masyarakat. Keseluruhan proses interaksi multi-
dimensional yang melibatkan sistem nilai dan norma dalam masyarakat inilah
yang dinamakan proses sosial. Proses ini tidak akan pernah terhenti melainkan
akan berlangsung sepanjang masa. Dengan demikian proses perubahan struktur
sosial melalui bermacam-macam bentuk mobilitas sosial juga akan terjadi terus-
menerus dalam masyarakat.
Mobilitas sosial menggambarkan gerakan perubahan kedudukan dan peran
dari orang-orang yang ada dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Proses ini
berlangsung bersamaan dengan proses sosial suatu masyarakat yang terbentuk
sebagai akibat adanya proses interaksi sosial antarkomponen dalam masyarakat.
Untuk menganalisis lebih lanjut tentang terjadinya mobilitas sosial dalam struktur
sosial suatu masyarakat akan diuraikan berikut ini.

1. Pengertian Mobilitas Sosial


Menurut tinjauan etimologis konsep mobilitas sosial berasal dari kata mobilis
(latin) yang berarti bergerak, dan kata social (Inggris), yang artinya masyarakat.
Jadi secara etimologis mobilitas sosial adalah gerakan masyarakat. Menurut
pakar sosiologi Indonesia Soerjono Sukanto 1987, mobilitas sosial adalah suatu
gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi
suatu kelompok sosial. Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan dengan
pengertian sederhana bahwa mobilitas sosial merupakan perubahan kedudukan
atau status individu ataupun kelompok individu dalam masyarakat baik secara
vertikal maupun secara horizontal.
Proses berubahnya kedudukan secara vertikal disebabkan oleh adanya proses
alamiah, yaitu adanya proses pergantian generasi maupun proses-proses kultural
yang berlangsung melalui saluran pendidikan, politik, maupun yang bersifat
sosiokultural. Setiap kedudukan yang ada di dalam masyarakat mempunyai
sejumlah peranan yang berisi tentang hak-hak maupun kewajiban yang harus
dilakukan seseorang berkaitan dengan kedudukannya.

2. Hubungan antara Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial


Dalam masyarakat, proses sosial menunjukkan terjadinya bermacam-macam
interaksi sosial antarkomponen masyarakat. Proses interaksi sosial meng-
akibatkan terjadinya pengesahan pola pikir dan tata nilai dari satu pihak ke
pihak yang lain. Interaksi sosial memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan
pola pikir dan terjadinya mobilitas sosial dalam masyarakat. Terjadinya mobilitas

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 39

Di unduh dari : Bukupaket.com


sosial berarti telah terjadi perubahan-
perubahan status orang-orang baik
secara vertikal maupun secara
horizontal.
Setiap saat status sosial dapat
mengalami perubahan karena proses
evolusi alam, misal dalam lingkungan
kerja di pemerintahan, yaitu dengan
bertambahnya usia pejabat sehingga
memasuki usia pensiun. Kondisi ini
memungkinkan generasi di bawahnya Sumber: Foto Haryana

mengisi kekosongan jabatan-jabatan Gambar 3.1 Stratifikasi sosial berdasarkan tingkat


pendidikan sebagai perwujudan struktur sosial
tersebut. Perubahan personil terhadap vertikal.
para pejabat merupakan bentuk
mobilitas sosial vertikal yang sekaligus merupakan perubahan struktur sosial
dalam masyarakat.
Di sisi lain setiap orang cenderung menginginkan perkembangan status
yang dimiliki untuk menjadi lebih baik dan lebih tinggi. Kondisi ini
memungkinkan adanya gerakan mobilitas bagi tiap-tiap individu untuk
mendukung jabatan-jabatan yang lebih tinggi atau lebih baik. Hal ini berlangsung
baik di instansi pemerintah maupun instansi-instansi swasta.
Perubahan struktur sosial yang ideal tidak hanya disebabkan oleh tiga faktor
tersebut di atas, tetapi harus direncanakan baik-baik pergantiannya, hal ini
bertujuan untuk memperoleh personil-personil yang pantas dan mempunyai
kecakapan dan kemampuan, sehingga diperoleh tata kerja yang efektif dan efisien
untuk mengemban status sosial yang ada dalam masyarakat.

Sosio Activity

1. Amatilah lingkungan di sekitar Anda, siapa saja orang-orang yang


dihormati oleh warga masyarakat lain. Deskripsikan peran dan
statusnya, kemudian tulislah hasil pengamatan tersebut dalam bentuk
narasi!
2. Presentasikan hasil pengamatan Anda di depan kelas untuk ditanggapi
teman dan guru Anda!

B. Macam-Macam Mobilitas Sosial


Mobilitas sosial di dalam masyarakat terjadi dalam berbagai bentuk, dan
berlangsung secara kompleks yang melibatkan keterkaitan antara struktur yang satu
dengan struktur yang lain. Untuk menelaah lebih lanjut tentang macam-macam
mobilitas sosial dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sebagai berikut.

40 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


1. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah semua bentuk perubahan status ke arah vertikal,
baik vertikal naik maupun mobilitas turun.
a. Karakteristik Gerak Mobilitas Sosial Vertikal
1) Setiap masyarakat mempunyai sistem yang tersendiri dalam proses mobilitas
sosial vertikal, baik yang bergerak naik maupun yang bergerak turun.
2) Betapapun terbukanya sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat, tetapi
sedikit banyak dijumpai adanya hambatan untuk melakukan mobilitas sosial
vertikal naik.
3) Mobilitas sosial vertikal disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan jenis-
jenis pekerjaan.
4) Mobilitas sosial vertikal dapat terjadi setiap saat baik yang bersifat meningkat
(social climbing) dan penurunan kedudukan (social sinking).
5) Mobilitas sosial vertikal terdapat pada setiap masyarakat, walaupun
masyarakat itu memiliki sistem pelapisan tertutup, tetapi diyakini ada gerak
sosial yang vertikal.
Untuk lebih jelasnya proses terjadinya mobilitas sosial vertikal perhatikan
gambar berikut.
BAGAN MOBILITAS SOSIAL VERTIKAL
Kelas Atas

Kelas Menengah

Kelas Bawah

Dengan memerhatikan bagan tersebut, terlihat bahwa mobilitas sosial vertikal


memungkinkan terjadinya gerak perubahan kedudukan ke atas maupun ke
bawah. Untuk dapat melakukan proses perubahan ke atas memang diperlukan
persyaratan-persyaratan khusus biasanya berupa prestasi, loyalitas, dan dedikasi
pada atasan dan kepada organisasi secara umum.
Mobilitas sosial ke bawah (turun) biasanya terjadi akibat kesalahan yang fatal
atau justru memasuki masa pensiun. Seseorang akan mengalami social climbing
manakala orang itu dipandang mampu menjalankan peranan dalam statusnya,
yaitu karena telah mendahulukan kewajiban-kewajiban daripada hak-hak yang
semestinya diperoleh. Sebaliknya seseorang akan mengalami social sinking

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 41

Di unduh dari : Bukupaket.com


terutama karena orang tersebut dipandang kurang mampu atau kurang berhasil
dalam menjalankan peran sosial sesuai dengan status yang diembannya. Biasanya
orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang egois yang lebih mendahulukan
hak-haknya daripada kewajiban-kewajiban yang semestinya dilakukan.
Mobilitas sosial vertikal dibedakan lagi menjadi 2 macam berdasarkan arah
dari perubahan kedudukan individu/kelompok individu dalam masyarakat,
sebagai berikut.
1) Mobilitas Sosial Vertikal Turun (Social Sinking)
Penurunan status dapat terjadi karena kematian atau kesalahan
menjalankan tugas dalam suatu organisasi. Proses perubahan kedudukan
vertikal turun seringkali menimbulkan perubahan kedudukan bagi orang-
orang yang ada di bawahnya untuk berpeluang menggantikan kedudukan
yang kosong. Bagi orang yang melakukan proses social sinking terjadi
perubahan gejolak psikis terutama yang menyangkut masalah hak dan
kewajiban yang secara mendadak dicabut atas dasar yang bersangkutan
melakukan kesalahan atau karena memasuki usia pensiun. Social sinking
terjadi apabila seorang individu kurang berhasil dalam menjalankan peran
sosial sesuai dengan status yang diembannya. Di sisi lain social sinking
juga dapat terjadi karena proses evolusi yang bersifat alamiah. Misalnya,
meninggal atau pensiun.
2) Mobilitas Sosial Vertikal Naik (Social Climbing)
Mobilitas sosial vertikal naik terjadi bila ada pejabat yang pensiun dan
ditunjang oleh prestasi yang menonjol bagi pejabat yang ada di bawahnya.
Apabila diperhatikan secara psikologis social climbing merupakan suatu
perubahan yang lebih menggairahkan karena ada proses peningkatan hak
dan kewajiban bagi seseorang karena menduduki jabatan yang lebih tinggi
dan lebih baik. Sebalikya makin tinggi kedudukan sosial dalam masyarakat
membawa konsekuensi adanya tanggung jawab dan risiko yang makin besar
pula.
Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami
peningkatan kedudukan menuju tingkatan yang lebih tinggi. Pada dasarnya
setiap kedudukan memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda. Di sisi
lain makin tinggi kedudukannya makin besar pula jaminan kesejahteraannya
yang diterima.
b. Faktor Penyebab Terjadinya Mobilitas Vertikal
Sebab-sebab mobilitas vertikal turun, antara lain sebagai berikut:
1) karena berhalangan tetap atau sementara, misalnya sakit atau cacat tubuh
akibat kecelakaan sehingga diganti dengan pejabat yang lain,
2) karena pejabat lama memasuki usia tua dan harus pensiun kondisi ini
memungkinkan adanya pergantian dari generasi di bawahnya, dan
3) karena melakukan kesalahan yang bersifat fatal sehingga diturunkan.

42 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sebab-sebab mobilitas vertikal naik, antara lain sebagai berikut:
1) karena seseorang yang memiliki status tersebut mampu melakukan
peningkatan prestasi kerja sehingga dinaikkan dan
2) karena terjadi perubahan kedudukan sehingga ditunjuk untuk meng-
gantikan kedudukan yang kosong akibat proses peralihan generasi.
c. Beberapa Akibat Adanya Gerak Mobilitas Sosial Vertikal
1) Unsur Degradasi
Degradasi atau penurunan kedudukan merupakan suatu tindakan untuk
mengganti seseorang yang kurang cakap dengan seseorang yang lebih
cakap, tetapi dapat pula merupakan suatu hukuman.
2) Unsur Pelepasan
Pelepasan pada dasarnya merupakan suatu bentuk pemutusan
hubungan kerja secara mendadak, biasanya pelepasan terjadi karena
suatu kesalahan atau kecakapan yang kurang dalam usia yang cukup
tinggi untuk dipensiunkan. Untuk meningkatkan efektivitas kerja dalam
tubuh organisasi baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta
unsur pelepasan kadang-kadang dibutuhkan untuk memberikan shock
terapi, yaitu bahwa hukum benar-benar ditegakkan berdasarkan derajat
kesalahan yang dibuat oleh para karyawan.
3) Adanya Sistem Baru
Sering kali seorang pejabat baru yang menduduki jabatan baru dalam
struktur pemerintah maupun struktur organisasi swasta mempunyai
keinginan yang kuat untuk menerbitkan suatu sistem organisasi yang
baru dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang baru. Kebijakan-kebijakan
ini mungkin menyempurnakan kebijakan yang telah ada atau mungkin
mengganti total kebijakan yang lama.
4) Unsur Penerimaan
Dalam masyarakat modern untuk memperoleh nilai tambah dibutuhkan
syarat-syarat pendidikan, baik melalui sekolah dan perguruan tinggi
umum, maupun melalui tingkatan dinas intern dalam jawatan, kantor,
ataupun perusahaan. Kapasitas atau kemampuan seseorang menjadi
syarat yang dipentingkan dalam masyarakat modern, sedangkan dahulu
dititikberatkan pada keturunan, kekeluargaan, dan persahabatan.
5) Unsur Peningkatan Kedudukan
Dalam hal kenaikan pangkat atau kedudukan pada bidang staf dan
pimpinan, dititikebratkan pada kapasitas atau kemampuan seseorang.
Dari uraian tersebut menunjukkan bahwa gerak sosial masyarakat terjadi
pada peralihan status dan peranan individu atau kelompok sosial dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya, baik yang sederajat maupun yang
tidak sederajat.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 43

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Mobilitas Sosial Horizontal
Untuk mendeskripsikan perubahan struktur sosial dalam dimensi horizontal
dapat dilihat dari mobilitas sosial horizontal, yaitu yang menyangkut perpindahan
antarkedudukan yang sejajar, perubahan antarwilayah yang sejajar, atau
sebaliknya. Dalam dunia kepegawaian mobilitas horizontal ini sering dilakukan
secara periodik untuk mencapai peningkatan kinerja bagi para pegawainya.

a. Tujuan Mobilitas Sosial Horizontal


1) Untuk meningkatkan kegairahan kerja dengan melalui pergantian atau variasi
orang atau wilayah yang berbeda-beda.
2) Untuk meningkatkan produktivitas kerja sekaligus menghindari
penyimpangan-penyimpangan terhadap komunitas wilayah yang lama.
3) Untuk mendewasakan kemampuan seorang pejabat dalam mengatasi
macam-macam bentuk karakter wilayah.

b. Macam-Macam Mobilitas Sosial Horizontal


Beberapa tipe gerak mobilitas sosial horizontal, antara lain sebagai berikut.
1) Mobilitas Sosial Antarwilayah (Geografis)
Mobilitas sosial antarwilayah pada hakikatnya adalah semua bentuk
perubahan atau perpindahan status oleh individu atau kelompok individu
dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Peristiwa perpindahan status ini
dapat terjadi setiap saat, manakala terjadi perombakan sistem kebijakan
dalam suatu struktur masyarakat yang disebabkan karena faktor-faktor
ideologi, faktor politik dan ekonomi, maupun faktor-faktor sosial budaya.
Dalam struktur organisasi baik struktur organisasi pemerintah maupun
swasta istilah mobilitas sosial antarwilayah dikenal dengan nama rolling job
yaitu perpindahan job atau jabatan yang sejajar tetapi berbeda wilayahnya.
Ini mutlak harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan
kinerja suatu organisasi. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan mobilitas
sosial berikut ini.

Bagan Mobilitas Sosial Antarwilayah

Daerah Daerah
X Y

Dari bagan mobilitas antarwilayah di atas, dapat dilihat bahwa mobilitas


sosial yang terjadi hanya merupakan pergeseran daerah saja. Dengan
demikian melalui mobilitas sosial antarwilayah kita dapat menyesuaikan
diri dengan baik.

44 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


2) Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas sosial antargenerasi merupakan salah satu bentuk dari mobilitas
sosial horizontal yang meliputi satu lingkungan genealogis, sehingga terjadi
peralihan generasi yang satu terhadap generasi yang lain. Berdasarkan
struktur generasinya, mobilitas sosial akan menimbulkan perubahan
kedudukan dari generasi tua ke generasi muda bahkan ke generasi
berikutnya. Generasi yang menggambarkan perubahan kedudukan dari
generasi yang pertama, generasi yang kedua, dan generasi yang ketiga seperti
ini dinamakan mobilitas sosial antargenerasi.
Pada dasarnya mobilitas sosial antargenerasi adalah perpindahan sosial
dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau perpindahan kedudukan
dan peran sosial dari generasi tua ke generasi muda. Mobilitas sosial
antargenerasi ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang
terjadi pada pergantian generasi tentang kepemimpinan nasional negara
kita, pergantian pimpinan, dan pergantian jabatan dari generasi tua ke
generasi berikutnya.
Untuk mengetahui perkembangan suatu generasi, apakah mengalami
peningkatan atau justru mengalami penurunan maka dapat dilihat melalui
mobilitas antargenerasi tersebut. Melalui mobilitas antargenerasi ini kita tidak
hanya memandang bahwa pelaku yang memiliki kedudukan selalu sama
orangnya melainkan adalah anak keturunannya. Dalam kehidupan sehari-
hari mobilitas sosial antargenerasi ada kecenderungan naik walaupun bagi
generasi-generasi tertentu justru mengalami penurunan kualitas dari masing-
masing generasi.
Apabila kita perhatikan dalam kehidupan sekarang, mobilitas sosial
antargenerasi sering kita temui, seperti pada pergantian suatu jabatan
organisasi, lembaga sosial, atau kepemimpinan nasional (presiden).
Pergantian tersebut berjalan secara estafet dari generasi ke generasi
berikutnya. Dengan demikian mobilitas sosial antargenerasi merupakan
peristiwa sosial secara alamiah dari suatu sistem kemasyarakatan yang
menunjukkan adanya dinamika sosial dari keseluruhan struktur sosial
kemasyarakatan.
Hal yang menarik untuk dikaji secara sosiologis adalah sejauh mana
prestasi sosial atau generasi sebagai angkatan kerja baik atau turun
dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dengan kata lain, adakah
perbedaan status seorang anak sebagai kepala rumah tangga dengan status
ayahnya sebagai kepala rumah tangga?
Untuk mengetahui sejauh mana posisi atau generasi naik atau turun
dibandingkan dengan generasi pendahulunya diperlukan penelitian yang
cermat. Apabila generasi sekarang tetap menempati posisi yang sama
seperti generasi pendahulunya berarti tidak ada mobilitas antargenerasi.
Misal, keluarga ayah petani begitu pula keluarga anak dan keluarga cucu.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 45

Di unduh dari : Bukupaket.com


Bagan Mobilitas Sosial Horizontal

Kelompok Kelompok Kelompok dan


Sosial I Sosial II Sosial III seterusnya

Dengan memerhatikan bagan mobilitas sosial horizontal di atas maka


jelaslah bahwa perubahan kedudukan yang terjadi adalah mendatar dalam
arti tidak naik dan tidak turun, tetapi dari bidang atau wilayah yang satu ke
bidang atau wilayah yang lain. Perubahan ini tentu akan mengakibatkan
adanya penyesuaian dan koordinasi yang berbeda mengingat tiap-tiap
wilayah atau tiap-tiap bidang pekerjaan memiliki karakteristik sendiri-sendiri.

Bagan Mobilitas Sosial Antargenerasi

Generasi I

Generasi II

Generasi III

dan seterusnya

Dari bagan mobilitas antargenerasi di atas kita dapat mengetahui bahwa:


a) pelaku yang memegang kedudukan berbeda yaitu dari seorang kakek,
kepada anak dan kepada cucu dan
b) melalui mobilitas antargenerasi ini dapat digunakan untuk mengetahui
perkembangan dari suatu generasi.

Sosio Kecakapan Sosial

1. Carilah sumber di media massa/internet tentang struktur sosial yang


bertipe feodal.
2. Buatlah deskripsi ringkas tentang tipe struktur sosial feodal tersebut
secara berkelompok (5 - 6 orang).
3. Kumpulkan hasilnya kepada bapak/ibu guru untuk dinilai!

46 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


C. Proses Terbentuknya Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial dalam masyarakat berkaitan erat dengan tingkat peradaban
masyarakat tersebut. Artinya masyarakat yang mempunyai struktur sosial terbuka
memungkinkan terjadinya mobilitas sosial secara vertikal maupun horizontal.
Tetapi masyarakat yang mempunyai struktur sosial tertutup kurang
memungkinkan terjadinya mobilitas sosial, terutama mobilitas sosial vertikal.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi terbentuknya mobilitas sosial. Faktor-
faktor tersebut antara lain ada yang bersifat mendorong dan ada yang bersifat
menghambat. Untuk membahas hal tersebut ikutilah uraian berikut.

1. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial


Beberapa faktor yang dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial,
antara lain sebagai berikut.

a. Faktor Perubahan Situasi Politik


Situasi politik pada dasarnya adalah kondisi stabilitas pemerintahan
termasuk bagaimana dukungan rakyat pada umumnya terhadap struktur
pemerintahan yang baru dalam masyarakat tersebut. Melalui dorongan-
dorongan politik seorang individu ingin menduduki posisi-posisi tertentu
dalam rangka mengembangkan organisasi politik mereka, biasanya aktivitas
ini didukung oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan
politik. Dalam struktur pemerintahan biasanya didukung oleh orang-orang
parpol yang duduk di dewan perwakilan rakyat misalnya kedudukan sebagai
gubernur, bupati atau walikota, camat, lurah, dan lain-lain. Inilah contoh
faktor-faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial secara vertikal dari
sisi politik.

b. Faktor Perubahan Sosial Budaya


Dalam masyarakat senantiasa terjadi perubahan baik dalam struktur
sosial, interaksi sosial, maupun dalam sistem tata nilai. Perubahan-
perubahan ini dapat memberikan dorongan kepada individu dalam
masyarakat untuk melakukan penyesuaian terhadap tuntutan perubahan,
sehingga mengakibatkan keinginan yang kuat bagi seorang individu untuk
melakukan social climbing. Kemajuan teknologi misalnya, dapat membuka
kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas dan perubahan ideologi dapat
menimbulkan stratifikasi baru.

c. Faktor Perubahan Ekonomi


Situasi ekonomi dalam masyarakat dapat memberikan dorongan bagi
individu ataupun kelompok individu untuk meningkatkan kedudukan mereka
masing-masing. Kondisi ekonomi yang membaik dapat memberikan
dorongan untuk melakukan ekspansi dalam berbagai macam usaha. Kondisi

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 47

Di unduh dari : Bukupaket.com


ekonomi yang buruk juga dapat memengaruhi orang untuk melakukan
berbagai macam tindakan antisipatif dalam mencegah kejadian-kejadian
yang tidak mereka inginkan.
Untuk mengejar efektivitas kerja khususnya yang berkaitan dengan
ekonomi maka mobilitas sosial sering dilakukan dengan mengganti orang-
orang tertentu yang memiliki profesi dan keahlian khusus dalam bidang
ekonomi tersebut. Keadaan ekonomi yang demikian yang mendorong
terjadinya mobilitas sosial vertikal dalam masyarakat. Secara ekonomi
peningkatan status akan berakibat terhadap peningkatan pendapatan dan
peningkatan status secara ekonomis, di sisi lain juga banyak orang yang
hidup dalam keadaan ekonomi yang serba kurang.
Kemiskinan yang menimpa mereka bisa saja diakibatkan oleh bermacam-
macam hal seperti tanah tandus, bencana alam, atau gagal panen dari segala
sejenis hasil pertanian. Penduduk yang tidak mau menerima kondisi seperti
itu, pindah ke tempat lain yang lebih menguntungkan kehidupannya seperti
daerah yang lebih subur atau kota-kota besar. Misalnya, penduduk melakukan
mobilitas sosial horizontal yaitu transmigrasi dan urbanisasi.

2. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial


Adapun faktor-faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial dalam
masyarakat antara lain sebagai berikut.
a. Adanya Perbedaan Ideologi
Dalam kehidupan manusia ideologi merupakan himpunan nilai-nilai
yang dipercayai. Selanjutnya akan menentukan setiap gerak langkah dan
pola pikir bagi orang itu. Secara sosiologis setiap individu akan nyaman
tinggal di tengah-tengah orang yang mempunyai ideologi sama, walaupun
banyak juga orang yang dapat hidup dengan nyaman di tengah-tengah orang
yang ideologinya tidak sama. Pada umumnya, perbedaan ideologi
merupakan salah satu hambatan yang sangat kuat bagi seseorang untuk
melakukan perpindahan lokasi tempat tinggal. Dengan demikian perbedaan
ideologi jelas-jelas merupakan hambatan dalam proses mobilitas horizontal.
Secara vertikal seringkali terdapat orang yang memiliki wawasan sempit
untuk menerima keberadaan orang lain yang berbeda ideologinya. Mobilitas
sosial vertikal bagi orang tersebut dapat dihambat oleh warga lain yang
berbeda ideologinya. Melalui wawasan tentang hak-hak asasi manusia
pandangan-pandangan yang lama dan sempit seperti ini akan berangsur-
angsur berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
b. Adanya Perbedaan Kepentingan
Dalam tinjauan mikro setiap orang dalam suatu struktur organisasi
pemerintah atau swasta memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kondisi
ini membuat masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan
sesuatu. Terjadinya perbedaan kepentingan menyebabkan munculnya sikap
saling menghambat bagi orang lain dalam melakukan proses mobilitas sosial
horizontal maupun mobilitas sosial vertikal.

48 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Adanya Perbedaan Suku dan Asal Daerah
Setiap suku bangsa memiliki struktur budaya sendiri-sendiri yang
mengakar kuat dari generasi ke generasi. Struktur budaya tersebut dirasa
menjadi jalan hidup yang mendarah daging yang harus dilampaui dan
dipakai sebagai cara-cara untuk menyelenggarakan kehidupannya. Adanya
perbedaan struktur budaya mengakibatkan orang enggan untuk melakukan
mobilitas horizontal.
Di sisi lain secara vertikal pandangan-pandangan kesukuan masih
mengakar dan sebagai akibatnya orang dapat bersifat etnosentris, artinya
mendahulukan orang-orang dalam kelompok suku bangsanya dan sebaliknya
menghambat orang-orang yang di luar suku bangsanya. Hal ini berarti
bahwa perbedaan struktur budaya kesukuan dapat menjadi penghambat
proses mobilitas sosial dalam masyarakat. Menyadari akan hal itu maka
bangsa Indonesia yang multikultur ini alangkah pentingnya
mengembangkan kehidupan bersama yang penuh tenggang rasa antarsuku
bangsa, walaupun memiliki struktur budaya yang berbeda-beda.

d. Adanya Perbedaan Tujuan Politik


Organisasi politik di Indonesia identik dengan kelompok-kelompok
politik yang menginginkan kekuasaan pada tingkatan tertentu dalam
masyarakat Indonesia. Adapun organisasi-organisasi politik itu antara lain
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai
Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan
lain-lain. Setiap partai politik memiliki platform dan karakteristik sendiri-
sendiri. Kondisi ini mengakibatkan tiap-tiap partai mempunyai visi dan
misi yang berbeda-beda.
Adanya perbedaan visi misi tersebut mengakibatkan masing-masing
parpol saling menghambat satu dengan yang lain, dan kadang-kadang
melupakan kepentingan nasional. Hal ini berarti bahwa perbedaan tujuan
politik telah menghambat seseorang di luar partainya untuk melakukan
proses mobilitas sosial horizontal maupun mobilitas sosial secara vertikal.

e. Adanya Perbedaan Ras


Secara rasial manusia cenderung memiliki dorongan yang sama dalam
kepentingan rasnya. Dorongan awal ini akan membuat suatu semangat
solidaritas yang sangat kuat untuk membela kepentingan orang-orang yang
berada dalam satu ras yang sama. Pandangan inilah yang disebut
pandangan rasisme. Dalam kehidupan nyata perbedaan ras seringkali
menghambat adanya mobilitas sosial.
Berbedanya jenis ras menyebabkan terjadinya diskriminasi. Misal,
seseorang mempunyai prestasi yang baik dan dedikasi yang baik, tetapi
tidak dinaikkan statusnya karena pemegang kekuasaan berbeda rasnya
dengan karyawan yang bersangkutan. Keadaan seperti ini mestinya tidak
terjadi karena dengan membeda-bedakan ras berarti tidak terdapat
pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 49

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Agar mobilitas sosial dapat berlangsung secara efektif dapat menggunakan
saluran-saluran mobilitas sosial berikut.
a. Saluran Organisasi Profesi
Dalam lembaga pemerintah, lembaga swasta, maupun organisasi
profesi mempunyai peranan penting sebagai saluran dalam mobilitas sosial.
Melalui organisasi profesi seseorang telah memiliki kecakapan khusus dari
profesi yang diembannya sehingga logis dan layak untuk menduduki status
sosial yang lebih tinggi.
b. Saluran Lembaga Keagamaan
Di negara-negara berkembang adakalanya saluran keagamaan
digunakan sebagai saluran mobilitas sosial dengan menggunakan kedok
agama sebagai kegiatan politik. Kondisi ini sangat efektif berlangsung di
negara berkembang tetapi kurang efektif di negara-negara maju. Pada
umumnya di negara-negara maju orang memilih pejabat baru untuk men-
duduki suatu status dalam masyarakat sama sekali tidak melihat latar belakang
keagamaannya, melainkan lebih menekankan profesionalisme dari kemam-
puan bekerjanya. Sebagai akibat adanya lembaga keagamaan yang
digunakan untuk saluran mobilitas sosial, maka muncullah tokoh-tokoh
agama yang hanya menampilkan visualistik keagamaannya bukan menampil-
kan ketokohan dalam perilaku agamanya.
c. Saluran Lembaga-Lembaga Ekonomi
Untuk meraih suatu kedudukan baru yang lebih tinggi dapat ditempuh
melalui saluran-saluran ekonomi. Tipe ini lebih efektif berkembang di
negara-negara kapitalistik atau di negara-negara berkembang yang
masyarakatnya materialistik. Pada umumnya mereka berpikiran bahwa
kedudukan dalam masyarakat dapat dipilih dengan sejumlah uang atau
materi, sehingga melalui saluran-
saluran ekonomi dan lembaga-
lembaga ekonomi mereka mengejar Gambar 3.2 kegiatan belajar
mengajar di sekolah
status yang lebih tinggi.
d. Saluran Pendidikan
Saluran pendidikan merupakan
saluran mobilitas sosial yang paling
ideal, karena melalui saluran pen-
didikan seseorang dapat meningkat-
kan wawasan maupun kemampuan Sumber: Foto Haryana
intelektualnya, sehingga sangat logis Gambar 3.2 Pendidikan sebagai media atau
untuk mengemban status yang lebih saluran untuk menunjang terjadinya mobilitas
sosial naik.
tinggi. Salah satu fenomena negatif

50 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


yang muncul secara sosiologis adalah munculnya orang-orang yang mencari
gelar, tetapi tidak memiliki kualifikasi ilmiah sesuai dengan gelar yang
disandangnya.

e. Saluran Organisasi Politik


Organisasi politik masih merupakan salah satu saluran mobilitas sosial
yang paling efektif di antara saluran-saluran mobilitas sosial yang ada.
Melalui saluran organisasi politik seseorang dapat menduduki jabatan-jabatan
politik, sehingga memiliki kedudukan dan kekuasaan yang lebih luas yang
di dalamnya akan memperoleh fasilitas-fasilitas yang lebih baik. Sekarang
ini fenomena sosial yang muncul adalah lahirnya politikus-politikus kerdil
yang mempunyai model pergerakan yang mengundang banyak
kontroversial dan korban kerusakan fisik bagi masyarakat.

f. Saluran-Saluran Lain
Kecuali saluran-saluran tersebut di atas upaya peningkatan status juga
dapat dilakukan dengan melalui saluran-saluran lain. Misalnya melalui saluran
perkawinan, saluran famili, dan lain-lain.

Sosio Kecakapan Sosial

1. Carilah informasi yang akurat dan aktual tentang terjadinya mobilitas


sosial yang terjadi di lingkungan Anda!
2. Sebutkan faktor pendorong dan penghambat terjadinya mobilitas sosial
tersebut!
3. Tuliskan hasilnya dalam buku tugas dan serahkan kepada guru untuk
dinilai!

D. Dinamika Struktur Sosial sebagai Akibat Globalisasi Modernisasi


Dalam era globalisasi seperti sekarang ini komunikasi antarumat manusia
di seluruh muka bumi berlangsung makin intensif. Kondisi ini memungkinkan
terbentuknya globalisasi budaya dalam bentuk bahasa, teknologi, tata nilai, dan
unsur-unsur budaya yang lain, sehingga memungkinkan terjadinya adopsi
terhadap struktur sosial masyarakat asing ke dalam struktur masyarakat setempat.
Dalam adopsi yang harus diperhatikan adalah adopsi tersebut harus dapat
menyempurnakan sistem struktur sosial yang ada di dalam masyarakat kita dan
sedapat mungkin tidak mengikis unsur-unsur budaya lokal.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 51

Di unduh dari : Bukupaket.com


1. Pengertian Era Globalisasi dan Proses Modernisasi
a. Pengertian Era Globalisasi
Gambar 3.3 2 org pake jas lagi
Pada dasarnya era globalisasi meru- telpon-telponan di raung yg ada
pakan era pergaulan baru masyarakat di komputernya
seluruh dunia yang ditandai dengan
lancarnya komunikasi dan transaksi
antarumat manusia di seluruh dunia. Jarak
antarnegara dan benua yang begitu jauh
seolah-olah menjadi dekat seperti dalam
satu lingkungan yang dekat saja. Hal ini
Sumber: Foto Haryana
diakibatkan adanya penemuan baru di Gambar 3.3 Era globalisasi memudahkan
bidang telekomunikasi melalui satelit yang orang untuk saling berinteraksi.
kemudian dikembangkan ke dalam transaksi dagang jual beli dan transfer uang
antarbank di seluruh dunia. Dengan demikian masyarakat di seluruh dunia
menjadi satu lingkungan global yang efektif dalam komunikasi dan transaksi.
b. Pengertian Proses Modernisasi
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas dan tidak terbatas
yang terkadang tidak memiliki pembatas yang jelas dan mutlak. Proses ini
berlangsung di wilayah tertentu yang memiliki perbedaan-perbedaan sesuai
dengan kebutuhan anggota masyarakat yang meliputi berbagai aspek kehidupan.
Di negara Indonesia proses modernisasi dilakukan melalui pembangunan yang
menekankan pada sektor pertanian di samping sektor lainnya.
Menurut sosiolog Soerjono Soekanto pada dasarnya pengertian
modernisasi mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang
tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah
pola-pola ekonomi dan politik yang menjadi ciri negara-negara barat yang stabil.
Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya disebut
perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada
perencanaan (planned change) yang dinamakan social planning.
Pada hakikatnya proses modernisasi merupakan proses perubahan
masyarakat dan kebudayaan dalam segala aspeknya dari hal-hal yang bersifat
tradisional menjadi hal-hal yang bersifat modern. Modernisasi ini meliputi bidang
material yaitu perbaikan sarana fisik dan peralatan-peralatan yang makin canggih
serta modernisasi di bidang spiritual yaitu perombakan sistem nilai yang
mengakar pada pertimbangan rasionalitas.

2. Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi terhadap Perubahan Struktur Sosial


Dalam proses modernisasi, salah satu isu penting dari globalisasi adalah
bahwa pertarungan teknologi dan ekonomi akan terjadi secara bebas antara
negara maju dengan negara berkembang atau antara negara kaya dengan negara
miskin. Di satu sisi globalisasi merupakan suatu perkembangan dari pilar
demokrasi, yaitu adanya kebebasan semua orang untuk melakukan transaksi

52 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


jual beli maupun pekerja sebagai tenaga kerja di seluruh penjuru dunia. Isu
yang lain bahwa globalisasi akan membuat budaya-budaya barat melaju
berkembang dan memasuki celah-celah budaya lokal di seluruh pelosok dunia.
Pada hakikatnya globalisasi merupakan suatu kondisi meluasnya budaya
yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia. Apabila seluruh masyarakat di
dunia telah memiliki satu sistem budaya yang sama maka boleh dikatakan proses
globalisasi telah selesai. Proses globalisasi ini muncul sebagai akibat adanya
arus informasi dan komunikasi yang selalu online setiap saat dan dapat dijangkau
dengan biaya yang relatif murah. Sebagai akibatnya adalah masyarakat dunia
menjadi satu lingkungan yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu
sistem pergaulan dan satu sistem budaya yang sama.
Bagi masyarakat di negara berkembang yang harus diantisipasi adalah
bagaimana modernisasi itu dapat memberikan pengaruh yang positif dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga modernisasi nyata-
nyata telah merombak pola pikir manusia di negara berkembang menjadi efektif
dan efisien. Di sisi lain globalisasi harus disikapi dengan persiapan-persiapan
dini yaitu dengan melakukan efisiensi di bidang industri dan perdagangan serta
gerakan untuk memakai produk-produk buatan dalam negeri sebagai salah satu
proteksi terhadap perekonomian nasional.
Dalam perkembangan dewasa ini modernisasi dan globalisasi sebagai suatu
perkembangan baru memunculkan pengaruh-pengaruh yang menguntungkan
maupun yang merugikan maka sebaiknya proses modernisasi dan globalisasi
harus diseleksi secara matang dan bijaksana agar tidak menimbulkan pengerdilan
kemampuan manusia serta pengerdilan struktur budaya masyarakat setempat.
Melalui modernisasi dan globalisasi akan terjadi suatu aliran perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta budaya-budaya khususnya dari negara-negara
maju menuju ke negara-negara berkembang dan terbelakang. Proses ini secara
makro memang merupakan proses alam yang pasti terjadi sepanjang sejarah
hidup manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sisi kehidupan
yang paling cepat mendapatkan pengaruh dari berkembangnya modernisasi
dan globalisasi itu sendiri. Sementara dengan komunikasi yang makin maju
proses globalisasi akan menjadi cepat memasuki hampir semua sisi kehidupan.
Berikut ini adalah beberapa pengaruh baik pengaruh negatif maupun
pengaruh positif dari proses modernisasi dan globalisasi khususnya bagi negara-
negara berkembang.

a. Dampak Negatif Modernisasi dan Globalisasi


Beberapa contoh sisi negatif dari modernisasi yang selama ini telah dilakukan
di negara berkembang adalah sebagai berikut.
1) Pengeksploitasian Alam secara Terus Menerus
Kerusakan lingkungan alam pasti akan menimbulkan bencana di
kemudian hari yang pada akhirnya bencana itu akan dirasakan oleh umat
manusia secara keseluruhan. Ditemukannya berbagai macam peralatan

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 53

Di unduh dari : Bukupaket.com


pertambangan, kehutanan, perikanan, dan peternakan menyebabkan
eksploitasi terhadap sumber-sumber alam seringkali berlebihan, sehingga
menimbulkan perusakan dan pencemaran terhadap lingkungan alam.
Sebagai contoh dengan munculnya gergaji mesin yang sangat efektif untuk
menebang kayu maka akan mempercepat proses perusakan hutan seluruh
dunia, apabila hutan telah rusak maka yang terjadi adalah banjir dan tanah
longsor yang merugikan kehidupan manusia.
2) Adanya Sikap Konsumeristis
Sikap konsumeristis berkembang
dari adanya kehidupan industri, yaitu
ketika industri telah menyediakan
Gambar 3.4 orang berbelanja di
barang-barang produk kebutuhan supermarket
sehari-hari tersedia dengan murah dan
banyak pilihan. Berdasarkan hal itu
maka muncullah kebiasaan bagi orang
untuk selalu menggunakan secara
langsung tanpa harus mencoba untuk
membuat hal tersebut oleh kemampuan
diri sendiri. Sumber: Foto Haryana
Perkembangan konsumeristis Gambar 3.4 Kemajuan di era globalisasi salah
selanjutnya akan membuat orang satunya adalah tersedianya berbagai macam
menjadi tergantung untuk membeli barang yang menyebabkan munculnya sikap
konsumeristis.
berbagai macam barang produk
buatan industri. Dengan lahirnya sikap superior dan menjaga gengsi
akhirnya masyarakat benar-benar telah memasuki suatu sikap yang tidak
disadari yaitu sikap boros dan tergantung untuk memakai produk barang
yang diperlukan. Inilah yang dimaksud dengan sikap konsumeristis.
3) Adanya Kemerosotan Moral
Sebagai langkah awal adanya kemerosotan moral bahwa produk-produk
industri sebagai akibat dari modernisasi telah membuat orang tertarik untuk
memilikinya, sementara kemampuan ekonominya tidak selalu mencukupi
untuk menjangkau hal tersebut. Di sinilah ujian terhadap moral dilakukan
dan didorong untuk berbuat secara tidak wajar dengan melakukan berbagai
macam bentuk penyimpangan perilaku secara ekonomis, sehingga dapat
memiliki benda-benda ekonomi yang diinginkan. Inilah prinsip terjadinya
kemerosotan moral akibat proses industrialisasi, tetapi harus diambil dari
sisi positifnya bahwa semata-mata kesalahan itu ada pada manusia yang
gagal menekan keinginan pribadinya untuk memiliki berbagai macam
produk buatan industri yang menarik.
Hikmah yang dapat kita ambil adalah kita harus senantiasa
menyesuaikan antara pendapatan yang kita miliki dengan pola konsumsi
kita sendiri. Industrialisasi sebagai perwujudan dari modernisasi telah
menghasilkan berbagai macam produk barang pemuas kebutuhan hidup

54 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


yang menarik untuk dimiliki. Keadaan ini telah membuat orang-orang tidak
mampu untuk menahan keinginannya sehingga mengambil jalan pintas
dengan menipu, korupsi, termasuk mencuri barang-barang yang
diingikannya.
4) Adanya Keresahan Sosial
Pada mulanya keresahan sosial ditimbulkan secara langsung dari
pengaruh-pengaruh modernisasi termasuk industrialisasi seperti banyaknya
limbah cair, padat, dan gas yang berkeliaran di sekitar lingkungan kehidupan
masyarakat. Limbah ini sangat mengganggu kehidupan manusia. Itulah
proses awal munculnya keresahan sosial akibat industrialisasi. Semestinya
kita sebagai subjek dalam pembangunan harus berlaku secara arif dengan
melakukan semua bentuk pembangunan sekecil apapun dan selalu
mendasarkan diri pada keserasian dan keselarasan lingkungan hidup.
Pada dasarnya keresahan sosial adalah suatu problema yang sulit untuk
dipecahkan, tetapi banyak melanda warga masyarakat. Keadaan seperti ini
sering menimbulkan suatu kegelisahan atau keresahan sosial. Salah satu
penyebab terjadinya keresahan sosial adalah karena perkembangan teknologi
peralatan manusia itu sendiri. Contoh, macetnya jalan raya karena banyaknya
jumlah mobil.
5) Menurunnya Kemandirian dalam Menghadapi Masalah
Keterangan yang sangat realistis bahwa industrialisasi dan modernisasi
dapat membuat orang biasa bekerja dibantu dengan alat, sehingga kita
menjadi tergantung kepada peralatan teknologi buatan industri.
Industrialisasi telah menghasilkan berbagai macam barang untuk membantu
pekerjaan manusia seperti telepon, mobil, sepeda motor, kipas angin, mesin
cuci, pompa air, setrika listrik, komputer, dan lain-lain. Dengan bantuan
peralatan tersebut pekerjaan manusia menjadi mudah, tetapi pada saat
peralatan-peralatan itu rusak atau tidak ada maka seseorang bisa berubah
kemampuannya seperti orang yang lumpuh dan pemalas.
6) Meningkatnya Sikap Egois dan Materialistis
Salah satu perwujudan sikap egois dan materialistis adalah bahwa
manusia membatasi hubungan dan ketergantungan dengan manusia lain,
karena bantuan berbagai macam peralatan serta kemudahan-kemudahan
komunikasi akibat industrialisasi telah menghasilkan macam-macam
peralatan yang dapat membantu pekerjaan manusia. Industrialisasi memang
membuat manusia menjadi terbantu pekerjaan dan permasalahannya.
Dengan demikian manusia tidak lagi membutuhkan keberadaan orang lain
sehingga menjadi egois. Di sisi lain industrialisasi telah menghasilkan barang-
barang yang sangat menarik untuk dimiliki. Keadaan ini telah membuat
orang mencintai barang-barang yang bersifat duniawi (materialistis).
Globalisasi pada dasarnya adalah era kebebasan hubungan, baik
komunikasi maupun hubungan dalam bentuk perdagangan, kerja sama
dalam teknologi serta pergaulan sosial budaya yang melibatkan seluruh

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 55

Di unduh dari : Bukupaket.com


masyarakat dunia. Era ini sengaja digulirkan oleh negara-negara maju karena
mereka telah siap bersaing di berbagai bidang. Sisi lebih yang mereka
dapatkan adalah mereka menjadi bertambah luas ruang geraknya untuk
berdagang atau bekerja di semua negara yang ada di dunia ini.
Bagi negara berkembang dan negara terbelakang globalisasi merupakan
suatu beban yang cukup berat karena harus bersaing secara bebas
menghadapi negara-negara maju dan negara-negara kaya. Sisi-sisi negatif
yang mungkin akan muncul bagi negara berkembang adalah terkikisnya
budaya-budaya lokal, terdesaknya tenaga kerja, dan matinya perusahaan-
perusahaan yang berskala kecil.

b. Dampak Positif Modernisasi dan Globalisasi


Selama ini warga masyarakat sebagai individu kurang menyadari bahwa
pada masalah perdagangan setiap individu telah dibebani oleh negara dengan
membayar PPn dan PPNBM yang cukup besar yang membuat harga jual barang-
barang menjadi relatif tinggi. Dengan globalisasi ekonomi, kasus ini akan
berangsur-angsur menghilang. Di sisi lain dengan relokasi industri yang dapat
dilakukan oleh negara maju ke negara berkembang akan menimbulkan efisiensi
transportasi yang sangat besar serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
dan tenaga kerja lokal yang cukup signifikan.
Media modernisasi yaitu pihak yang menghendaki bergulirnya proses
modernisasi di seluruh penjuru dunia adalah kaum cerdik pandai (cendekiawan).
Media modernisasi ini menghendaki adanya perbaikan pola pikir dan aktivitas
semua orang agar hidupnya lebih mudah dan lebih berkualitas. Melihat dari
hakikat awal itu maka modernisasi mempunyai sisi-sisi yang menguntungkan,
antara lain sebagai berikut.
1) Perkembangan IPTEK
Dengan modernisasi yang dilakukan di berbagai bidang terutama melalui
pendidikan pengaruh yang timbul secara langsung adalah berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada perkembangan yang terakhir ilmu
pengetahuan dan teknologi akan terdorong maju dengan tersedianya
peluang-peluang pendapatan yang dimiliki oleh manusia akibat modernisasi
itu sendiri.
2) Tersedianya Lapangan Pekerjaan
Rasionalitas yang berkembang akibat modernisasi telah membuahkan
industrialisasi, sehingga dapat menambah tersedianya peluang lapangan
pekerjaan di berbagai bidang kehidupan. Dengan bertambahnya jumlah
industri di seluruh penjuru dunia sesungguhnya telah membuat lapangan
pekerjaan baru khususnya bagi mereka-mereka yang mempunyai bekal
keterampilan dan ilmu pengetahuan. Bagi mereka yang tidak memiliki bekal
keterampilan dan ilmu pengetahuan, kehadiran industri justru akan
mendesak keberadaan mereka sebagai tenaga kerja.

56 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


3) Lahirnya Tenaga Kerja Profesional
Dalam kehidupan industri, tenaga kerja dituntut untuk memiliki
kecakapan sebagaimana yang diharapkan oleh perusahaan dalam mengejar
profit atau keuntungan yang diinginkan. Tuntutan ini akan memunculkan
spesialisasi bagi para tenaga kerja. Industrialisasi serta dunia kerja yang
dilengkapi dengan komputer dan peralatan canggih lainnya menuntut
adanya profesionalisme dari setiap tenaga kerja. Di samping itu juga
menuntut keahlian secara khusus (spesialisasi).
4) Meningkatnya Kemampuan Kerja Manusia
Melalui bantuan peralatan seperti komputer, berbagai peralatan
mekanik, dan elektrik jelas akan menambah kemampuan manusia di dalam
bekerja sehingga memberikan tambahan hasil. Hasilnya dapat dilihat dalam
bentuk meningkatnya produk-produk barang pada setiap pabrik sebagai
akibat munculnya mekanisasi industri serta robotisasi. Keadaan ini telah
membuat barang-barang produksi yang dihasilkan oleh manusia dalam
aktivitas industri melonjak sangat signifikan.
5) Meningkatnya Volume Ekspor
Banyaknya barang-barang yang
dihasilkan melalui perkembangan
Gambar 3.5 kegiatan ekspor impor/
industrialisasi maka langkah beri- gambar pelabuhan peti kemas.
kutnya adalah meluasnya aktivitas
pemasaran dengan mengembangkan
ekspor barang-barang ke negara lain.
Sebagai kelanjutan dari meningkatnya
produktivitas kerja manusia dalam
bentuk barang-barang hasil industri,
maka dilanjutkan dengan mening- Sumber: Angkutan dan Komunikasi, 1990
katnya volume perdagangan ke luar Gambar 3.5 Meningkatnya volume ekspor
negeri (ekspor). impor sebagai dampak positif dari globalisasi.

6) Terpenuhinya Barang-Barang Konsumsi


Dengan perkembangan industrialisasi serta berkembangnya teknologi
dalam pembuatan desain barang telah mengakibatkan barang-barang
konsumsi tersedia dengan banyak pilihan. Pada perkembangan dewasa ini
warga masyarakat telah mendapatkan pengaruh yang sangat menyenangkan
yang tidak disadari yaitu bahwa produk barang-barang dari semua tingkat
kehidupan tersedia dengan harga yang relatif murah dengan jenis pilihan
yang beraneka macam. Hal ini dapat kita lihat terutama melalui pasar-pasar
swalayan termasuk mal yang tersebar di beberapa kota di seluruh tanah air.
Dilihat dari sisi positifnya globalisasi akan membuat komunikasi kita lancar
berhubungan dengan negara manapun. Lancarnya komunikasi ini pasti akan
memberikan keuntungan dalam perkembangan peradaban termasuk

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 57

Di unduh dari : Bukupaket.com


perkembangan perekonomian sepanjang kita dapat mengendalikan dengan
sebaik-baiknya. Contoh-contoh konkret dari sisi positif globalisasi yang bisa
kita lihat adalah sebagai berikut.
1) Majunya Perkembangan Industri akibat Penanaman Modal dari Luar Negeri
Sebagaimana kita alami lima tahun terakhir ini, bahwa negara-negara
maju selalu mencari celah agar modalnya dapat ditanamkan di negara-negara
yang berkembang yang potensial termasuk Indonesia. Ini merupakan salah
satu sisi positif dari globalisasi. Apabila ini dapat dikelola dengan baik tentu
akan membuat perkembangan ekonomi dan industri menjadi semakin baik
pula.
2) Lancarnya Komunikasi Antarindividu maupun Antarkelompok
Melalui komunikasi antarindividu maupun antarkelompok dari
masyarakat di seluruh dunia akan memberikan transformasi nilai-nilai dalam
bentuk ilmu pengetahuan, pemahaman terhadap teknologi, budaya, seni
dan lain-lain berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain. Ini merupakan
proses pendidikan yang berharga mudah dan murah untuk dilakukan.
3) Terciptanya Transaksi Ekonomi yang Efektif
Melalui era globalisasi yang masuk terus-menerus sistem dumping dan
bentuk-bentuk proteksi yang lain dapat dihilangkan. Kondisi ini akan membuat
penjual dan pembeli lebih bebas dan realistis untuk melakukan transaksi
ekonomi dengan nilai yang riil. Ini merupakan suatu keuntungan yang mahal
harganya terutama bagi konsumen akan mendapatkan harga yang wajar.

Analisis Sosial

PARADIGMA BARU DALAM OTONOMI DAERAH


Untuk mengangkat harkat dan martabat tiap-tiap individu maka muncul
paradigma untuk memberikan kebebasan dalam pengelolaan sumber-
sumber alam bagi masyarakat yang ada di daerah tingkat I maupun daerah
tingkat II di Indonesia. Paradigma itu berkembang sejak bergulirnya
reformasi tahun 1998 yang lalu terjadilah perubahan fenomena struktur
pemerintahan di Indonesia yaitu dari sentralistik mempunyai desentralistik
dengan gagasan baru tentang otonomi daerah. Otonomi daerah ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas demokratisasi pada masyarakat
daerah agar lebih mampu mengembangkan potensi daerahnya masing-
masing. Di satu sisi otonomi daerah memang merupakan suatu perwujudan
dari demokratisasi dan desentralisasi kekuasaan negara kepada pemerintah
daerah yang diharapkan dapat memacu kreativitas masyarakat daerah untuk
membangun daerahnya masing-masing. Di sisi lain otonomi daerah telah
memunculkan pandangan-pandangan etnosentrisme dan regionalisme yang
dapat mengurangi tebalnya rasa kebangsaan seolah-olah setiap warga

58 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


masyarakat mempunyai hak istimewa untuk menduduki jabatan-jabatan
tertentu di daerah kelahirannya. Pandangan ini telah menimbulkan
kesenjangan komunikasi antara daerah yang satu dengan daerah yang lain
dalam tata pergaulan kenegaraan.
Era otonomi daerah telah membangkitkan semangat masyarakat daerah
untuk mengembangkan daerahnya berdasarkan potensi daerahnya masing-
masing dan ini merupakan salah satu solusi atau konsekuensi dari bentuk-
bentuk struktur sosial masyarakat Indonesia yang berupa suku-suku agar
merasa turut bertanggung jawab terhadap perkembangan daerahnya dan
sekaligus perkembangan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.
Pada daerah-daerah tingkat provinsi secara sosial ekonomis memiliki
sumber-sumber alam dan potensi-potensi sosial yang berbeda-beda. Hal ini
juga menimbulkan banyak problema terutama bagi daerah-daerah yang miskin
dan gersang tentu akan mengalami perkembangan yang lambat dibandingkan
dengan daerah-daerah yang potensial baik secara fisik maupun secara sosial
budaya, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa otonomi daerah harus
disambut dengan sikap-sikap yang positif dan sedikit demi sedikit dapat
ditingkatkan sistem dan formulanya sehingga terbentuk suatu jalinan yang
harmonis antara pemerintah daerah sebagai perwujudan dari masyarakat
daerah dengan pemerintah pusat. Fenomena otonomi daerah sekarang ini
memunculkan banyak masalah antara lain peluang berkembangnya pandangan
etnosentrisme yang dapat menimbulkan gerakan separatisme yang justru
membahayakan keutuhan integritas bangsa Indonesia.

PERTANYAAN
1. Jelaskan kaitan antara hak asasi manusia dengan otonomi daerah!
2. Sebutkan pengaruh-pengaruh positif dari otonomi daerah!
3. Sebutkan pengaruh-pengaruh negatif dari otonomi daerah!
4. Bagaimana pendapat Anda tentang bergulirnya fenomena otonomi
daerah?
5. Peluang-peluang apakah yang memungkinkan masyarakat daerah
berkembang lebih maju?
6. Bagaimana proses awal munculnya ide tentang otonomi daerah?
7. Apakah manfaat diterapkannya otonomi daerah bagi masyarakat?
8. Bagaimana peran pemerintah pusat agar pelaksanaan otonomi daerah
dapat berjalan dengan maksimal?
9. Coba sebutkan potensi-potensi yang ada di daerah tempat tinggal Anda
yang dapat mendukung pelaksanaan otonomi daerah!
10. Bagaimana caranya agar pelaksanaan otonomi daerah dapat memacu
pertumbuhan dan pembangunan di daerah?
11. Tulislah hasilnya pada selembar kertas dan serahkan kepada guru untuk
dinilai!

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 59

Di unduh dari : Bukupaket.com


E. Akibat-Akibat Mobilitas Sosial
Munculnya gerak mobilitas sosial memberikan peluang yang positif dan
negatif. Beberapa akibat yang muncul adalah sebagai berikut.

1. Terjadinya Peningkatkan Integritas dan Tata Kerja


Melalui mobilitas sosial sering kali menimbulkan gairah kerja yang baru
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja. Roling jabatan yang ada
di bawahnya yang dapat memberi angin baru dalam dunia kerja juga dapat
menimbulkan peningkatan integritas dan tata kerja. Mobilitas sosial berarti
menimbulkan perubahan status baik meningkat, menurun, atau bergeser secara
sejajar. Perubahan status ini memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
dari kedua belah pihak yaitu yang mendatangi maupun yang didatangi dalam
lingkungan sosial tertentu.
Apabila perubahan yang terjadi cenderung membaik karena ada proses
penyesuaian yang harmonis maka mobilitas sosial itu akan meningkatkan
integritas sosial dan mendapatkan respon yang positif dari lingkungan sosial
yang terkait. Sebagai contoh seorang pejabat militer yang baru melakukan
sosialisasi dan melakukan perombakan tentang peningkatan kesejahteraan
prajurit. Perubahan kebijakan yang demikian ini memiliki sinergi yang positif
dan menimbulkan respon yang positif pula, sehingga meningkatkan integritas
dalam tubuh organisasi militer tersebut.

2. Timbulnya Disorganisasi Sosial


Salah satu pengaruh yang negatif dari mobilitas sosial adalah mobilitas sosial
justru merusak keharmonisan yang telah ada. Mobilitas sosial akan menimbulkan
disintegrasi sosial manakala kebijakan-kebijakan yang baru tidak disepakati oleh
kalangan masyarakat luas yang terkait sehingga menimbulkan gejolak protes
dan rasa tidak puas terhadap perubahan itu. Kondisi ini dinamakan disintegrasi
sosial. Apabila hal ini berlangsung secara terus-menerus dapat mengakibatkan
suasana masyarakat menjadi lebih buruk dan menimbulkan perpecahan. Kondisi
inilah yang dinamakan disorganisasi sosial.
Kebijakan baru yang tidak direspon secara positif oleh kalangan masyarakat
akan menimbulkan gejolak yang negatif. Keadaan ini mengakibatkan macam-
macam pertentangan dari komponen masyarakat. Sebagaimana dikemukakan
oleh Robert Mclaver bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat
berakibat kepada keseimbangan hubungan sosial. Dengan kata lain perubahan
sosial dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hubungan sosial. Hal ini karena
dalam kenyataannya unsur-unsur sosial dalam masyarakat tidak selalu bersifat
adjustive (dapat menyesuaikan diri) terhadap perubahan-perubahan.
Persoalan warga masyarakat dalam kaitannya dengan perubahan sosial
adalah penyesuaian dengan unsur-unsur baru akibat perubahan sosial. Dalam
hal ini terdapat dua kemungkinan. Pertama, masyarakat menemukan falsafah

60 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


atau nilai baru. Kedua, masyarakat tenggelam dalam persoalan-persoalan dan
tidak ada jalan keluarnya. Apabila yang terjadi adalah kemungkinan pertama,
artinya masyarakat dapat menyesuaikan dengan keadaan baru, berarti dalam
masyarakat terjadi interaksi sosial. Namun, apabila yang terjadi adalah
kemungkinan kedua artinya tidak terjadi penyesuaian terhadap keadaan baru,
yang berarti masyarakat akan mengalami disintegrasi sosial.
Tanda-tanda terjadinya disintegrasi sosial antara lain sebagai berikut.
a. Adanya perombakan sistem sosial akibat perubahan sosial budaya yang
signifikan.
b. Timbulnya kegelisahan dari sebagian besar warga masyarakat, sehingga
menimbulkan kekacauan dalam sistem yang berlaku dalam masyarakat.
c. Adanya perbedaan pendapat yang diikuti dengan sikap-sikap kontradiktif.
d. Tidak dipatuhinya norma-norma sosial sehingga menimbulkan
kesemrawutan.
e. Terjadi pertentangan antara norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Mobilitas sosial yang menimbulkan gejolak negatif dapat menimbulkan
bentuk-bentuk disorganisasi sosial yaitu menurunnya keharmonisan dan tata
kerja dalam suatu organisasi baik dalam cakupan yang sempit maupun luas.
Adapun perwujudan dari disintegrasi sosial adalah sebagai berikut.
a. Kenakalan Remaja (Delinkuensi)
Delinkuensi adalah sikap-sikap dan aktivitas anak-anak remaja yang
bertentangan dengan norma-norma sosial. Dalam arti luas norma sosial
meliputi norma kesusilaan/kesopanan, norma adat/kebiasaan, norma
agama, dan norma hukum.
b. Kriminalitas
Kriminalitas adalah semua perilaku warga masyarakat yang bertentangan
dengan norma-norma hukum dalam hal ini hukum pidana. Mobilitas sosial
bisa mengakibatkan kriminalitas apabila rasa tidak puas terhadap kebijakan
yang baru sebagai akibat adanya pergantian personil melalui mobilitas sosial.
Apabila rasa tidak puas ini berkelanjutan maka dapat menimbulkan sabotase
atau pemogokan dan tindakan anarkis lainnya yang dapat digolongkan
sebagai tindak kriminalitas.
c. Pergolakan Daerah
Pergolakan daerah pada dasarnya adalah adanya sikap yang tidak sepaham
dan rasa tidak puas antara kelompok masyarakat pusat dengan kelompok
masyarakat daerah.
d. Aksi Protes/Demonstrasi
Pada dasarnya aksi protes dan demonstrasi adalah ungkapan rasa tidak
puas dari satu komponen masyarakat dengan komponen yang lain yang
semestinya terjalin dalam satu sistem kerja.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 61

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sosio Kecakapan Sosial

Prosedur
Buatlah kelompok diskusi yang beranggotakan 8-10 orang tunjuklah
koordinator dan presenter.
Tugas
1. Diskusikan tentang perencanaan rolling pegawai yang terjadi pada dinas
pendidikan!
2. Jelaskan faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan dalam
penyusunan perencanaan!
3. Tulislah hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan serahkan hasilnya
kepada guru untuk dinilai!

Sosio Refleksi

Setelah Anda mempelajari bab ini secara saksama maka Anda


diharapkan mampu menghayati dan memahami tentang:
a. Hubungan antara struktur sosial dan mobilitas sosial.
b. Mobilitas sosial dalam struktur sosial.
c. Struktur sosial.
d. Perubahan struktur sosial sebagai akibat globalisasi dan modernisasi.
Apabila Anda belum paham cobalah pelajari kembali atau tanyakan
langsung kepada guru sebelum Anda melangkah ke bab berikutnya.

Rangkuman

1. Struktur sosial adalah bangunan abstrak yang berisi hierarki susunan


kedudukan dan peran di antara orang-orang yang ada dalam masyarakat
yang menjadi sistem operasionalisasi seluruh kegiatan masyarakat.
2. Struktur sosial terdiri atas dimensi vertikal dan horizontal.
3. Mobilitas sosial pada dasarnya merupakan semua bentuk perubahan
terhadap status-status sosial yang ada dalam masyarakat baik perubahan
secara vertikal maupun perubahan secara horizontal.

62 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Mobilitas sosial merupakan bagian dari struktur sosial yaitu yang
menyangkut perubahan susunan mengenai kedudukan orang-orang
dalam masyarakat baik secara vertikal maupun secara horizontal.
5. Mobilitas sosial yang terjadi akan merombak struktur sosial yang ada
berdasarkan keberhasilan seseorang dalam mengemban statusnya
masing-masing khususnya dalam pelaksanaan hak maupun kewajiban
yang harus diembannya.
6. Seseorang yang berhasil mengemban tugas dengan mendahulukan
kewajiban dari pada hak-haknya cenderung akan mengalami mobilitas
sosial naik.
7. Seseorang yang kurang berhasil dalam mengemban statusnya dengan
lebih mendahulukan hak-haknya daripada kewajibannya akan
berpeluang tetap atau menurun kehidupannya.
8. Mobilitas sosial terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari proses
sosial dalam bentuk proses interaksi antarkomponen masyarakat yang
melibatkan sistem nilai dan norma dalam masyarakat.
9. Proses mobilitas sosial disebabkan oleh 4 faktor utama yaitu evoluasi
alam, perubahan lingkungan, keinginan individu, dan keinginan untuk
meningkatkan efisiensi, dan efektivitas kerja manusia.
10. Mobilitas sosial terdiri atas mobilitas sosial vertikal, mobilitas horizontal,
mobilitas antargenerasi, dan mobilitas antarwilayah.
11. Mobilitas sosial vertikal terdiri atas social climbing dan social sinking.
12. Mobilitas horizontal terdiri atas mobilitas antarwilayah maupun mobilitas
antarstatus yang sejajar.
13. Proses mobilitas sosial merupakan perubahan struktur sosial dalam
masyarakat yang melibatkan keberadaan lembaga-lembaga sosial serta
sistem nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 63

Di unduh dari : Bukupaket.com


Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!
1. Mobilitas sosial adalah perubahan status dan peran sosial individu atau
kelompok sosial di dalam masyarakat….
a. secara vertikal ataupun horizontal
b. baik secara naik ataupun turun
c. untuk memperoleh kekuasaan
d. dalam menentukan strata sosial
e. menunjukkan deferensiasi sosial
2. Dari pernyataan berikut:
1. menempatkan individu ke dalam lapisan tertentu sesuai dengan
kemampuannya
2. membedakan anggota masyarakat berdasarkan ras, suku dan agama
3. sebagai sarana untuk meningkatkan kemakmuran
4. menjadi pedoman bagi anggota masyarakat dalam melaksanakan
interaksi sosial
5. sebagai alat seleksi untuk menduduki status sosial dalam masyarakat
Manfaat dari pelapisan sosial yang tepat adalah pernyataan nomor ….
a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 4
c. 1, 4, 5
d. 2, 3, 4
e. 2, 4, 5
3. Sistem pelapisan sosial yang berkembang di Indonesia terdiri atas 4
macam sistem sebagai berikut, kecuali….
a. pelapisan sebagai pengaruh industrialisasi
b. pelapisan sebagai pengaruh kolonialisme
c. pelapisan sosial masyarakat feodal
d. pelapisan sosial masyarakat industri
e. pelapisan sosial masyarakat pertanian
4. Pengetahuan tentang stratifikasi sosial berguna untuk mengetahui:
1. terbentuknya kelompok-kelompok sosial di dalam masyarakat,
2. terbentuknya struktur sosial dalam masyarakat,
3. bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anggota masyarakat,

64 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. bagaimana pengaruhnya terhadap kecenderungan terjadinya
integrasi dan disintegrasi dalam masyarakat, dan
5. bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat.
Berdasarkan pernyataan di atas yang paling tepat adalah….
a. 2, 3, 4 d. 1, 3, 4
b. 3, 4, 5 e. 1, 3, 5
c. 1, 2, 3
5. Terspesialisasinya pembagian kerja pada masyarakat modern dapat
memperlambat mobilitas sosial terutama ….
a. lapangan kerja yang semakin sempit
b. semakin dibutuhkan tenaga profesional
c. tenaga kerja yang sangat terampil
d. lapangan kerja yang makin luas
e. pendidikan keterampilan yang memadai
6. Mobilitas sosial horizontal dapat pula merupakan perpindahan yaitu
perpindahan di bidang ….
a. pendidikan dan ekonomi
b. politik dan kekuasaan
c. pekerjaan dan geografis
d. keamanan dan ketertiban
e. sosial dan budaya
7. Perpindahan individu atau kelompok dari satu kelompok ke kelompok
lainnya yang sederajat disebut mobilitas sosial ….
a. antargenerasi
b. social climbing
c. social sinking
d. horizontal
e. vertikal
8. Berbagai rentetan konflik yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia belum dapat melihat kebinekaan sebagai potensi yang
menguatkan, tetapi justru sebaliknya. Untuk menghindari terjadinya
konflik maka diperlukan sikap seperti berikut, kecuali ….
a. mempertebal wawasan kebangsaan
b. menghilangkan sikap fanatisme keagamaan
c. menghilangkan sikap primodialisme kesukuan
d. mempertebal sikap toleransi dalam kehidupan beragama
e. menjunjung tinggi fanatisme kedaerahan

Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial 65

Di unduh dari : Bukupaket.com


9. Ras Indonesia yang majemuk disebabkan oleh….
a. sistem nonblok dalam mengadakan hubungan internasional
b. sistem demokrasi Pancasila yang melindungi seluruh Bangsa
Indonesia
c. Bangsa Indonesia pernah dijajah dan merupakan negara kepulauan
d. berlakunya undang-undang tentang perkawinan
e. terdapat empat ras yang berkembang di Indonesia
10. Pengelompokkan masyarakat atas dasar deferensiasi tidak meng-
gambarkan adanya perbedaan tinggi rendah, tetapi menggambarkan
adanya fakta sosial, artinya bahwa ….
a. kenyataan masyarakat terbagi-bagi atas beberapa golongan
b. masyarakat tidak menghendaki adanya penggolongan
c. pentingnya lapisan sosial untuk kerja sama dalam memenuhi
kebutuhan
d. masyarakat menyetujui adanya lapisan sosial secara kekeluargaan
e. sebenarnya masyarakat menerima ada adanya

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!


1. Jelaskan kaitan antara mobilitas sosial dengan struktur sosial!
2. Apakah yang dimaksud dengan social climbing?
3. Bagaimana cara agar kita dapat mengalami sosial climbing?
4. Bilamanakah seseorang mengalami social sinking, jelaskan!
5. Apa yang dimaksud dengan status sosial ?
6. Apa yang dimaksud dengan deferensiasi sosial?
7. Jelaskan kaitan antara struktur sosial dengan konflik sosial!
8. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi masyarakat Indonesia
memiliki struktur yang majemuk!
9. Apa kelebihan dan kelemahan dari struktur masyarakat yang majemuk?
10. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas antarwilayah, Jelaskan!

66 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


LATIHAN AKHIR SEMESTER

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!
1. Timbulnya keinsafan seseorang dalam kehidupan masyarakat untuk
mematuhi norma-norma kelompok disebut ….
a. interaksi dengan norma sosial
b. normalisasi dengan norma kelompok
c. sosialisasi dengan norma kelompok
d. internalisasi dengan norma kelompok
e. eksternalisasi dengan norma kelompok
2. Jika anggota masyarakat menghina dan membicarakan seseorang yang
dianggap berperilaku menyimpang, berarti masyarakat tersebut melakukan
pengendalian sosial yang berupa ….
a. cemoohan d. intimidasi
b. desas-desus e. condolence
c. gosip
3. Keluarga yang kurang harmonis akan menimbulkan dampak penyimpangan
sebagai ….
a. hasil sosialisasi tidak sempurna
b. hasil sosialisasi dan nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
c. ketidakmampuan orang tua dalam mendidik
d. kebebasan dalam pergaulan di masyarakat
e. pengendalian internal yang tidak dilakukan orang tua
4. Proses industrialisasi akan mengubah struktur pekerjaan anggota masyarakat
yaitu dari .…
a. pekerjaan bercorak tradisional ke pekerjaan bercorak modern
b. pekerjaan di sawah menjadi karyawan pabrik
c. sektor pertanian ke sektor industri
d. sektor pertanian ke industri dan jasa
e. pekerjaan kasar ke pekerjaan halus

Latihan Akhir Semester 67

Di unduh dari : Bukupaket.com


5. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri dari struktur sosial antara lain ….
a. struktur sosial bersifat abstrak
b. struktur sosial senantiasa berubah dan berkembang menuju struktur
yang efisien dan efektif
c. struktur sosial menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan
dan hubungan antarwarga masyarakat
d. struktur sosial menjadi landasan dalam proses sosial
e. struktur sosial berisi perintah dan larangan bagi warga masyarakat
6. Bangunan abstrak suatu masyarakat yang berisi susunan secara hierarki
dari kedudukan-kedudukan dalam masyarakat baik dalam dimensi vertikal
maupun dalam dimensi horizontal dinamakan ….
a. struktur masyarakat d. struktur sosial
b. struktur ekonomi e. hierarki pemerintahan
c. tata nilai
7. Adat-istiadat yang bersifat melengkapi aturan-aturan hukum tertulis pada
umumnya mengandung norma ….
a. tata cara d. pendidikan
b. perjanjian e. agama
c. sosial masyarakat
8. Klasifikasi orang-orang dalam masyarakat secara vertikal berdasarkan kriteria
tertentu disebut ….
a. klasifikasi sosial d. ketidaksamaan sosial
b. stratifikasi sosial e. kebinekaan sosial
c. deferensiasi sosial
9. Pelapisan sosial selalu terdapat di setiap kehidupan masyarakat, hal itu
disebabkan oleh ….
a. adanya struktur sosial yang unik di masyarakat
b. struktur masyarakat yang kompleks
c. adanya perlakuan yang diskriminatif
d. kemajemukan masyarakat
e. adanya sesuatu yang berharga dan bernilai, seperti uang atau emas
10. Ungkapan “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung” menunjukkan
adanya dominasi dan pengakuan atas keunggulan kebudayaan ….
a. Barat d. masyarakat asli
b. Timur e. tidak ada jawaban yang benar
c. masyarakat pendatang
11. Struktur sosial suatu masyarakat dalam dimensi horizontal dinamakan ….
a. ketidaksamaan sosial d. kelompok sosial
b. stratifikasi sosial e. deferensiasi sosial
c. klasifikasi sosial

68 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


12. Berikut ini yang merupakan salah satu ciri dari struktur sosial adalah ….
a. bersifat tetap
b. bersifat konkret dan berkesinambungan antara unsur yang satu dengan
unsur yang lain
c. berfungsi sebagai alat kontrol terhadap perilaku warga masyarakat
d. menjadi bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan hubungan
antarwarga masyarakat
e. menjadi pedoman perilaku
13. Struktur sosial bersifat abstrak artinya ….
a. selalu mengalami perubahan dan penyempurnaan
b. tidak dapat diaktualisasikan
c. tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba
d. selalu berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem sosial
e. menjadi pedoman ide-ide dari kelompok-kelompok dalam masyarakat
14. Untuk menjaga keutuhan masyarakat majemuk, dapat dilakukan sikap
kooperatif, salah satunya adalah ….
a. menyelenggarakan satu sistem tata hukum
b. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
c. adanya otonomi daerah
d. sikap toleransi dan bahu-membahu antarkomponen masyarakat
e. adanya transmigrasi dan pembauran bangsa
15. Perbedaan kebudayaan yang mengakibatkan pluralitas masyarakat Indonesia
antara lain disebabkan oleh faktor alam yang berupa ….
a. lokasi yang terisolasi satu dari lainnya
b. perbedaan agama dan kepercayaan
c. letak wilayah Indonesia di posisi silang
d. bentuk geografis wilayah Indonesia
e. jenis dan kesuburan tanah serta iklim yang berbeda
16. Berikut ini adalah langkah-langkah aktivitas menuju integrasi sosial
masyarakat Indonesia, kecuali ….
a. pendidikan HAM dan kewarganegaraan
b. memperlakukan sama kepada semua warga negara
c. membuat forum komunikasi lintas suku dan agama
d. mendirikan lembaga-lembaga dan organisasi yang menggunakan dasar
ras, suku, dan agama
e. Pengembangan budaya daerah sebagai pilar kebudayaan nasional
17. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Kedua belah pihak saling tidak suka.
2. Belum memberikan pernyataan ketidakcocokan kepada pihak manapun.
3. Saling memfitnah dan menyebarkan isu.

Latihan Akhir Semester 69

Di unduh dari : Bukupaket.com


4. Ada benturan-benturan kepentingan.
5. Keduanya saling memberikan serangan rahasia untuk saling
memusnahkan.
Dari pernyataan tersebut di atas yang merupakan tanda-tanda dari misteri
kontroversi adalah ....
a. 1, 2, 3, 5 d. 1, 3, 4, 5
b. 1, 2, 4, 5 e. 2, 3, 4, 1
c. 2, 3, 4, 5
18. Suatu bentuk integrasi sosial yang bersifat lahiriah akibat adanya persamaan
tugas dan profesi disebut ….
a. ikatan formal d. integrasi sosial ideologi
b. integrasi sosial instrumental e. social conformity
c. konfigurasi
19. Salah satu perbedaan antara konflik dan kekerasan adalah ….
a. konflik dilakukan oleh banyak pihak, kekerasan dilakukan satu orang
atau lebih
b. konflik adalah kekerasan dari dua belah pihak sedang kekerasan hanya sepihak
c. konflik merupakan awal dari kekerasan
d. kekerasan merupakan awal dari suatu konflik
e. konflik lebih keras dan kejam daripada kekerasan
20. Lambatnya proses integrasi sosial bangsa Indonesia disebabkan oleh banyak
faktor antara lain ….
a. terdapat banyak suku yang primitif
b. adanya kesenjangan sosial dan kebudayaan
c. adanya primodialisme dan etnocentrisme dari rasa suku dan agama
d. wilayah Indonesia sangat luas dan terpecah-pecah
e. adanya otonomi daerah
21. Berikut ini yang bukan merupakan penyebab konflik sosial dalam
masyarakat adalah ….
a. adanya sikap fanatisme dan radikalisme
b. perbedaan tata nilai yang bersumber dari perbedaan kebudayaan
c. perbedaan kepentingan terhadap sesuatu yang bersifat terbuka
d. minimnya peranan pemerintah
e. perbedaan ras, suku, dan agama
22. Konflik antara buruh dengan majikannya dalam suatu peradaban,
merupakan contoh dari konflik ….
a. vertikal d. kelompok
b. horizontal e. konflik politik
c. individual

70 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


23. Beberapa contoh konflik di bawah ini yang bukan merupakan konteks yang
bernuansa ekonomi adalah ….
a. konflik perebutan ketua umum dalam NU
b. konflik perebutan warisan
c. perang antara India dan Pakistan memperebutkan batas negara
d. perang antara Irak dengan tentara PBB di Irak
e. konflik antarsopir angkot untuk memperebutkan penumpang
24. Di bawah ini yang bukan merupakan faktor pendorong integrasi sosial
adalah ….
a. adanya persamaan visi dan misi
b. adanya persamaan ras dan sejarah asal-usul
c. adanya persamaan peranan dan kedudukan
d. adanya persamaan kepentingan
e. adanya peranan ideologi
25. Watak khas masyarakat yang terpancar dari perilaku warga masyarakatnya
disebut ….
a. kesenian daerah d. identitas budaya
b. peradaban e. etos kebudayaan
c. identitas sosial
26. Pertentangan dapat berakibat positif bila….
a. memacu semangat untuk berprestasi
b. menyebabkan satu pihak menjadi semakin giat berusaha
c. menyadari kekalahan dan menggunakan sebagai cambuk untuk
memperbaiki diri
d. tidak bertentangan dengan pola-pola hubungan sosial
e. justru dibuat untuk melahirkan kebenaran
27. Dalam suatu masyarakat dapat terjadi konflik, ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain:
1. bentrokan antarkepentingan 4. tumbuhnya solidaritas ingroup
2. adanya perubahan sosial 5. hancurnya manusia dan harta
3. adanya perbedaan pendirian
Pertanyaan di atas yang benar adalah…
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 1, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4
28. Dalam masyarakat terdapat berbagai cara dan upaya menghindari,
mengurangi, serta mencegah konflik, atau yang disebut dengan
mekanisme katup pengaman, adapun salah satu contohnya adalah…..
a. memusyawarahkan persoalan yang dihadapi untuk mencari kesepakatan
b. menyeimbangkan antara pihak-pihak yang bertikai
c. menentukan pihak-pihak yang bertikai antara yang benar dan yang salah
d. menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman antara anggota
e. menjauhkan diri dari lingkungan-lingkungan yang terjadi konflik

Latihan Akhir Semester 71

Di unduh dari : Bukupaket.com


29. Akomodasi merupakan usaha meredakan konflik, adapun cara
meredakan konflik yang dilakukan oleh pihak ketiga tanpa adanya
keputusan yang mengikat disebut….
a. konsiliasi d. mediasi
b. kompromi e. stalemate
c. adjudikasi
30. Contoh konflik antarkelas sosial adalah….
a. pertentangan antara Serbia dan muslim Bosnia
b. pertentangan antara golongan dalam masyarakat
c. pertentangan antara Amerika dengan Irak
d. pertentangan antara buruh pabrik dengan majikannya
e. pertentangan antara Korea Utara dengan Korea Selatan

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!


1. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial?
2. Jelaskan kaitan antara struktur sosial dengan konflik sosial!
3. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara struktur sosial dengan pola interaksi
antarkomponen masyarakat!
4. Apakah yang dimaksud dengan struktur sosial yang tertutup?
5. Sebutkan persyaratan bagi seseorang untuk melakukan social climbing!
6. Struktur sosial yang seperti apakah yang paling baik menurut Anda? Apa
alasannya?
7. Indonesia mempunyai struktur sosial yang majemuk. Apa maksudnya?
8. Bilamanakah seseorang mengalami social sinking?
9. Sebutkan macam-macam struktur sosial berdasarkan kekuasaan menurut
Polybios!
10. Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik!
11. Sebut dan jelaskan cara-cara menyelesaikan suatu konflik sosial!
12. Apa manfaatnya bagi kita dengan mengetahui struktur sosial suatu
masyarakat?
13. Apakah yang dimaksud dengan integrasi sosial? Apa tanda-tandanya?
14. Jelaskan perbedaan antara konflik dengan kekerasan!
15. Mengapa masyarakat yang majemuk seperti Indonesia rawan terjadi konflik?
Jelaskan!

72 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


BAB IV
MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Tujuan Pembelajaran

Melalui pembahasan tentang masyarakat multikultural, diharapkan Anda akan memiliki


pengetahuan dan lebih memahami tentang pengertian masyarakat multikultural, kelompok
masyarakat multikultural, perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat, serta
keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.

Sumber: Connexions, Februari 1997

Kelompok sosial pada dasarnya terhimpun secara alamiah berdasarkan orientasi persa-
maan keturunan, persamaan wilayah, persamaan ideologi, dan persamaan ras yang me-
ngakar pada kehidupan bersama. Kelompok-kelompok sosial akan mengalami perkemban-
gan dalam kualitas maupun kuantitasnya, sehingga membentuk suku-suku bangsa, kelompok
umat beragama, kelompok-kelompok ras yang membentuk masyarakat dengan struktur so-
sial yang berdimensi multikultural.

Masyarakat Multikultural 73

Di unduh dari : Bukupaket.com


Peta Konsep

x Pengertian kelompok sosial dan


x Pendahuluan Meliputi masyarakat multikultural
x Ciri-ciri masyarakat multikultural
x Beberapa penyebab terbentuknya
masyarakat multikultural

x Kelompok
sosial dalam x Kesatuan genealogis
Terdiri atas
masyarakat x Kesatuan teritorial
Kelompok Mempelajari tentang
multikultural x Kesatuan religius
sosial dalam
x Kesatuan kepentingan
masyarakat
x Perkembangan (asosiasi)
multikultural
kelompok sosial
dalam masyarakat
x Keanekaragaman x Keanekaragaman dalam
kelompok sosial
Meliputi bentuk agama dan
dalam masyarakat kepercayaan
multikultural x Keanekaragaman dalam
bentuk ras
x Langkah x Keanekaragaman dalam
preventif untuk bentuk suku bangsa
menyelesaikan
berbagai masalah
pada masyarakat
multikultural

Kata Kunci
• Kelompok sosial • Masyarakat multikultural • Masyarakat majemuk • Ras
• Struktur sosial • Keanekaragaman kelompok sosial • Perkembangan kelompok sosial

Sosio Motivasi

Dalam bab ini akan diuraikan tentang kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural dalam pengertian konsep dan kenyataan sehari-hari. Anda harus
memahami ini secara baik-baik, karena Anda selaku anggota masyarakat
pasti akan berhubungan dengan kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural yang ada. Mari kita pelajari bab ini!

74 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


A. Pendahuluan

1. Pengertian Masyarakat Multikultural


Konsep masyarakat multikultural berasal dari kata masyarakat yang artinya
persekutuan hidup manusia yang menempati wilayah tertentu, sedang konsep
multikultural berasal dari kata multi yang artinya banyak dan kata kultural yang
artinya kebudayaan. Jadi secara etimologis masyarakat multikultural adalah
masyarakat yang memiliki struktur atau tipe budaya lebih dari satu.
Apabila Anda amati dengan saksama maka bangsa Indonesia merupakan
salah satu contoh masyarakat multikultural. Hal ini disebabkan di Indonesia
terdapat kebinekaan ras, suku, agama, serta adat istiadat kesukuan yang berbeda-
beda. Menurut seorang ahli Clifford Geertz, masyarakat multikultural adalah
masyarakat yang terbagi dalam sub-subsistem yang kurang lebih berdiri sendiri
dan masing-masing subsistem terikat oleh ikatan-ikatan primordial. Masyarakat
dengan struktur budaya yang berbeda-beda tersebut hidup dalam satu lingkungan
pergaulan, sehingga diperlukan aturan permainan yang integrited dari seluruh
struktur yang ada.
Pada dasarnya masyarakat multi-
kultural adalah masyarakat yang mempu-
nyai sistem budaya lebih dari satu dan
biasanya melekat dalam kehidupan satu Gambar 4.1 orang bergotong
royong membangun sesuatu.
suku bangsa. Sistem budaya ini merupa-
kan warisan generasi pendahulu dari suku
bangsa tersebut. Unsur-unsur budaya yang
lengkap terdiri atas sistem komunikasi
(bahasa), sistem religi, kesenian, ilmu
pengetahuan, sistem teknologi, sistem
mata pencaharian dan sistem organisasi
sosial. Sistem budaya ini menjadi sarana Sumber: Tempo, 7-13 Nov 2005

Gambar 4.1 Bentuk


untuk menyelenggarakan kehidupan bagi lompok kehidupan masyarakat persatuan dari seke-
multikultural
suku bangsa dalam kehidupan sehari- yang harus selalu dilestarikan.
hari.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Multikultural


Seseorang sosiolog Indonesia J. Nasikun berpendapat bahwa suatu
masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara struktural
memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deverse (bermacam-macam) yang
ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh
anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan-kesatuan sosial, serta
sering munculnya konflik-konflik sosial.

Masyarakat Multikultural 75

Di unduh dari : Bukupaket.com


Hal ini terlihat pada karakteristik masyarakat multikultural sebagaimana
masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Masyarakat multikultural dalam kehidupan sehari-hari relatif lebih sulit
membentuk suatu integrasi budaya, bahkan seolah-olah integrasi sosial
budaya cenderung terpaksa.
b. Dalam masyarakat multikultural cenderung lebih sering terjadi perubahan-
perubahan baik dalam kelembagaan maupun dalam sistem sosial
budayanya.
c. Masyarakat multikultural mempunyai peluang yang lebih banyak untuk
terjadinya kompetisi hidup dan konflik sosial.
d. Setiap masyarakat multikultural pasti memiliki lebih dari sistem budaya
dan sistem tata nilai.
e. Dalam masyarakat multikultural terdapat sub-subkebudayaan, kelembagaan,
serta lembaga sosialnya lebih bersifat nonkomplementer artinya satu dengan
yang lain tidak saling memberi dukungan.

3. Beberapa Penyebab Terbentuknya Masyarakat Multikultural


Kemajemukan masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor. Lima
(5) faktor di antaranya yaitu faktor geologis, letak geografis, historis, wilayah
yang berupa kepulauan, dan percampuran antarmasyarakat yang telah majemuk.

a. Faktor Geologis Indonesia


Secara sosiokultural, masyarakat Indonesia memiliki banyak tata nilai,
kelembagaan serta struktur sosial. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh
sejarah kehidupan yang panjang di masa lalu yang bersumber dari berbedanya
struktur geologi beserta tata kehidupan yang ada di atasnya.
Secara geologi Indonesia terdiri atas tiga zone yang berbeda sebagai berikut.
1) Zona Geologi Indonesia Timur
Meliputi daerah Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua menjadi satu
struktur geologi dengan Australia dan pulau-pulau di sekitarnya. Oleh karena
itu, struktur flora, fauna, dan manusianya merupakan satu rumpun dengan
kawasan Australia dan Melanesia (Ras Melanosoid).
2) Zona Geologi Indonesia Tengah
Meliputi pulau-pulau di Sulawesi dan sebagian Nusa Tenggara Barat. Pada
daerah geologi ini jenis flora, fauna, dan manusianya merupakan satu rumpun
dengan Filipina, Jepang, Cina, dan Korea.
3) Zona Geologi Indonesia Barat
Meliputi pulau Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan Kalimantan menjadi satu
struktur geologi dengan Asia. Struktur flora, fauna, termasuk manusianya
merupakan satu rumpun dengan kawasan Asia Tenggara pada umumnya
(Malayan Mongoloid).

76 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


b. Faktor Letak Geografis Indonesia
Apabila kita perhatikan peta Asia Tenggara, posisi Indonesia sebelum
kemerdekaan merupakan kawasan yang strategis. Letak Indonesia menjadi
tempat persilangan transportasi laut dunia terutama yang melalui perairan selat
Malaka. Kondisi letak geografis yang strategis menyebabkan Indonesia sering
dikunjungi atau disinggahi bangsa-bangsa lain yang mempunyai jenis ras dan
struktur budaya yang berbeda-beda, seperti orang-orang Arab, Jepang, Cina,
India, Eropa, dan bangsa-bangsa lainnya.
Pengaruh persinggahan ini telah membekas dalam bentuk percampuran
ras dan percampuran unsur-unsur budaya tertentu, sehingga membuat bangsa
Indonesia saat ini merupakan bangsa yang multikultural dan multietnis.

c. Faktor Bentuk Wilayah yang Berupa Kepulauan


Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas
r 17.677 buah pulau besar dan kecil yang sebagian ditempati untuk permukim-
an penduduk. Wilayah yang terpecah-pecah tersebut memungkinkan kelompok-
kelompok masyarakat dalam satu pulau terpisah pergaulannya dengan pulau
yang lain, sehingga struktur budayanya berkembang sendiri-sendiri. Sebagai
akibatnya maka terbentuklah suatu perbedaan-perbedaan antara satu dengan
yang lain. Itulah sebabnya mengapa di Indonesia banyak sekali suku-suku bangsa
besar maupun kecil dengan struktur budaya yang berbeda-beda.

d. Faktor Historis Pemerintahan Sebelum Kemerdekaan


Salah satu penyebab kemajemukan masyarakat Indonesia adalah secara histori
bangsa Indonesia berkali-kali dijajah dan dikuasai bangsa lain dalam waktu yang
relatif lama yang memiliki struktur budaya berbeda-beda. Pada masa penjajahan
para penjajah cenderung melakukan penetrasi budaya masing-masing kepada
masyarakat Indonesia, sehingga membekas dalam struktur budaya yang sekarang.

e. Faktor Percampuran Antarmasyarakat


Komunikasi dan percampuran antarras dan
suku bangsa akan menghasilkan masyarakat
yang semakin majemuk baik dalam bentuk suku,
ras, budaya, dan agama. Budaya yang berbeda
pada masyarakat multikultural menyebabkan
struktur budaya bercampur secara kompleks,
sehingga melahirkan corak budaya baru yang
lebih beraneka ragam dari corak kebudayaan
sebelumnya. Aplikasinya bisa muncul dalam Sumber: Tempo, 22 Agustus 2004

bentuk perpaduan bahasa, perpaduan pakaian, Gambar 4.2 Kesenian barongsai satu
bentuk budaya dari kehidupan
masakan, adat istiadat, perumahan, maupun sub- masyarakat multikultural.
subkebudayaan yang lain.

Masyarakat Multikultural 77

Di unduh dari : Bukupaket.com


Sosio Kecakapan Sosial

1. Ceritakan kembali faktor-faktor apa saja yang mempunyai sumbangan


besar dalam pembentukan struktur masyarakat Indonesia yang majemuk!
2. Beri contoh restrukturisasi yang perlu dilakukan pada masyarakat
Indonesia saat ini, beserta alasannya!
3. Tulislah analisis Anda pada selembar kertas dan serahkan hasilnya
kepada guru untuk dinilai!

B. Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural


1. Pengertian Kelompok Sosial
Pada dasarnya kelompok sosial merupakan persekutuan hidup yang terdiri
atas orang-orang dalam masyarakat dan terbentuk atas dorongan-dorongan
tertentu. Dorongan-dorongan ini dapat terbentuk dari adanya kepentingan yang
sama, tempat tinggal yang sama, kepercayaan yang sama, ataupun adat istiadat
dan budaya yang sama. Pada masyarakat tradisional kelompok-kelompok sosial
cenderung terbentuk secara alamiah berdasar pada ikatan persamaan darah
dan keturunan dalam wujud keluarga batih, extended family, sehingga terbentuk
kerabat dan suku bangsa.
Melalui ikatan kelompok sosial inilah mereka menjalin kehidupan bersama
berdasarkan struktur budaya yang sama pula yang diwariskan dari leluhur
mereka. Pada masyarakat modern kelompok-kelompok sosial cenderung
terbentuk atas dasar persamaan kepentingan (asosiasi). Kelompok sosial seperti
ini banyak muncul di tengah-tengah masyarakat modern untuk mengembangkan
kehidupan dan upaya pemenuhan kebutuhan yang mereka miliki, misalnya
kelompok-kelompok dagang, kelompok-kelompok olahraga, kelompok-
kelompok profesi, dan lain-lain.

2. Faktor-Faktor yang Mendorong Terbentuknya Kelompok Sosial


Secara naluriah bahwa masyarakat merupakan makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri dan mandiri tanpa pertolongan dan keberadaan orang lain.
Setiap individu mempunyai naluri untuk melakukan integrasi dengan orang
lain dengan dorongan-dorongan sebagai berikut.

a. Dorongan Saling Membutuhkan


Dalam mempertahankan hidupnya manusia selalu berusaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Seringkali pemenuhan terhadap kebutuhan-
kebutuhan ini tidak dilakukan sendirian, melainkan memerlukan bantuan dan
kebersamaan dengan manusia yang lain. Pada mulanya manusia hidup dengan

78 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


berburu dan menangkap ikan (hunting and fishing) serta mengumpulkan hasil-
hasil hutan (forest gathering). Untuk melakukan hal tersebut manusia bergabung
dengan manusia lain, sehingga dapat memperoleh apa yang diinginkan yaitu
binatang-binatang buruan, ikan, serta berbagai macam hasil hutan untuk
mempertahankan hidupnya.
Dalam perkembangannya kemudian manusia hidup secara menetap dengan
aktivitas bercocok tanam (agricultural), serta yang lebih maju lagi adalah di bidang
industri. Melalui aktivitas menggabungkan diri dengan individu yang lain maka
manusia dapat bertahan hidup dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dalam hidupnya.
Dalam era kehidupan modern seperti sekarang ini kebersamaan dengan
individu lain memiliki makna sosial yang sangat besar. Hal tersebut dapat dilihat
dari adanya komunikasi dan transaksi dagang dalam bentuk pertukaran produk
barang antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain dalam lingkup
negara maupun lingkup internasional.

b. Dorongan untuk Menjaga Kelangsungan Keturunan


Pada saat manusia mengalami proses
pendewasaan maka muncul dorongan
seksual pada setiap manusia baik laki-laki Gambar 4.3 pesta pernikahan
maupun perempuan untuk saling tertarik
dalam rangka membentuk kehidupan
bersama dan meneruskan keturunan.
Secara naluriah antara laki-laki dan
perempuan memiliki daya tarik satu
dengan yang lain, serta berkeinginan untuk
bergabung membentuk sebuah keluarga
dalam rangka mengembangkan dan Sumber: Foto Budi
meneruskan keturunan mereka agar tidak Gambar 4.3 Terjadinya perkawinan sebagai
punah. Naluri seperti ini sama dengan faktor pendorong awal terbentuknya kelompok
sosial.
makhluk-makhluk yang lain baik binatang
maupun tumbuh-tumbuhan, tetapi manusia memiliki kultur yang paling tinggi
dalam hidup perkawinan dalam rangka meneruskan dan mengembangkan
keturunannya.
Pada masa awal kehidupan manusia, perkawinan dilakukan secara adat
oleh tokoh-tokoh adat dengan sistem tertentu sehingga terjadilah keluarga-
keluarga yang disepakati di dalam kelompoknya. Dalam perkembangan
kehidupan modern seperti sekarang ini perkawinan merupakan salah satu
kebutuhan asasi manusia yang lebih banyak didominasi oleh pertimbangan-
pertimbangan akal daripada pertimbangan-pertimbangan yang bersifat tradisi
di bawah pimpinan tokoh-tokoh adat. Pada hakikatnya makna perkawinan untuk
mengembangkan dan meneruskan keturunan relatif sama dari sejarah kehidupan
manusia awal hingga kehidupan modern sekarang ini.

Masyarakat Multikultural 79

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Dorongan untuk Hidup dan Bekerja Sama
Ada kalanya pekerjaan yang dihadapi oleh individu jauh lebih besar dari
kemampuannya untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Dalam keadaan yang
demikian ini manusia terdorong untuk bekerja sama dengan manusia yang lain
dalam rangka menyelesaikan pekerjaan yang besar.
Dalam taraf perkembangan kehidupan manusia peradaban makin lama
makin berkembang, sehingga seringkali manusia tidak mampu mengatasi
kebutuhannya sehari-hari secara sendirian melainkan memerlukan kerja sama
dengan individu yang lain. Misalnya, untuk membuat rumah, mengerjakan
ladang, dan sawah, memiliki hajat perkawinan, serta dalam upacara-upacara
keagamaan dan upacara adat lainnya. Untuk mengatasi hal itu maka manusia
terdorong untuk melakukan kerja sama dengan manusia lain untuk menghadapi
tantangan kebutuhan hidup dalam skala yang lebih besar.

d. Dorongan Faktor Keamanan


Tidak selamanya lingkungan alam dan lingkungan sosial yang ada di sekitar
kita selalu aman, tetapi kadang-kadang muncul kondisi-kondisi yang
membahayakan. Pada saat itulah manusia bersatu untuk menghadapi tantangan,
baik tantangan terhadap alam, seperti panas, hujan, banjir, badai, gempa bumi,
dan lain-lain maupun tantangan oleh kelompok-kelompok lain seperti pencuri,
perampok, dan penjahat.
Dalam perjalanan hidup manusia, kondisi lingkungan alam dan lingkungan
sosial telah memaksa manusia untuk bergabung dengan manusia yang lain dalam
menghadapi ganasnya alam dan serangan dari kelompok-kelompok yang lain.
Atas dasar dorongan tersebut manusia-manusia primitif pada awalnya
membentuk koloni-koloni hidup atas dasar keluarga dan kerabat untuk
menghadapi tantangan alam dan lingkungan sosial. Hal tersebut yang
mendorong manusia untuk membentuk kelompok sosial.

e. Dorongan untuk Memperoleh Efektivitas Kerja


Secara naluriah semua orang ingin hidup lebih baik dari sebelumnya. Hal
itu menyebabkan orang perlu melakukan perbaikan terhadap bagian-bagian
dari kehidupannya yang dirasa kurang sesuai. Dalam kehidupan masyarakat
modern manusia terdorong untuk melakukan pekerjaan secara lebih efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan dalam skala yang sangat besar. Langkah-langkah
yang ditempuh antara lain dengan membentuk kongsi-kongsi dagang atau
asosiasi-asosiasi untuk mengemban tujuan dalam skala yang sangat besar.
Melalui dorongan inilah di dalam dunia modern terdapat kelompok-kelompok
olahraga seperti perserikatan sepak bola, kelompok seni seperti kelompok tari,
kelompok teater, dan kelompok-kelompok dagang seperti PT, koperasi, serta
kelompok-kelompok sosial dan budaya yang ada dalam masyarakat.

80 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Di dalam masyarakat terdapat tipe-tipe kelompok sosial, antara lain
kelompok sosial yang didasarkan atas ikatan darah dan keturunan, ikatan
kepentingan, ikatan persamaan wilayah, serta ikatan kesamaan struktur religi.

a. Kelompok Sosial sebagai Kesatuan Teritorial (Community)


Individu-individu dalam masyarakat selalu melakukan jalinan-jalinan kerja
sama dengan orang lain dalam bentuk jalinan yang tetap maupun jalinan yang
tidak tetap. Jalinan yang tetap terjadi karena wilayah yang saling berdekatan,
sehingga terikat oleh kesamaan wilayah. Pada dasarnya kesatuan teritorial adalah
kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat yang terbentuk atas
dasar persamaan wilayah tempat tinggal. Contoh, sebagaimana kita alami bahwa
kita terikat dengan tetangga dan terikat dengan warga kampung pada kelurahan
yang sama. Inilah kesatuan sosial yang terikat oleh adanya persamaan lokalitas
atau teritorial yang sama yang disebut kesatuan genealogis.
Dalam skala besar kesatuan genealogis ini dapat berbentuk masyarakat
dalam provinsi yang sama, negara yang sama, bahkan regional dan benua yang
sama. Melalui lokalitas teritorial yang sama inilah terdorong tingkatan kerja sama
di berbagai segi kehidupan, baik dalam bidang ideologi, politik, sosial ekonomi,
budaya, dan hankam.
Aktualisasi kesatuan teritorial ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Negara
Republik Indonesia yang terdiri atas masyarakat provinsi Nanggroe Aceh
Darusalam, Sumatra Utara, sampai Papua, kesemuanya memiliki sub-sub
wilayah dalam bentuk wilayah kabupaten dan kota yang di dalamnya terdiri atas
sub-subwilayah dalam bentuk kecamatan, kelurahan hingga RT dan RW. Baik
dalam skala kecil maupun dalam skala besar kesatuan masyarakat ini dinamakan
kesatuan teritorial.

b. Kelompok Sosial sebagai Kesatuan Genealogis


Secara fundamental kesatuan genealogis merupakan kesatuan murni yang
terdorong oleh persamaan darah dan keturunan. Sejak awal manusia hidup
mengelompok dengan orang-orang yang sedarah dan keturunan dalam bentuk
keluarga dan kerabat. Pada dasarnya kesatuan genealogis adalah kelompok-
kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan darah dan keturunan.
Pada kelompok sosial ini diawali dari terbentuknya keluarga batih yang kemudian
berkembang menjadi keluarga besar dengan beberapa pasangan suami istri
dan kemudian berkembang menjadi kerabat. Kerabat adalah himpunan orang-
orang yang masih memiliki hubungan darah relatif dekat dan kuat yang berasal
dari perkembangan keluarga dan keluarga luas (extended family). Melalui proses
yang sangat panjang kerabat-kerabat ini akan membentuk kelompok-kelompok
suku bangsa dalam kuantitas yang kecil, menengah, hingga kelompok suku
bangsa yang besar.

Masyarakat Multikultural 81

Di unduh dari : Bukupaket.com


Aktualisasi keberadaan kesatuan genealogis ini dapat dicontohkan sebagai
berikut. Pada masyarakat suku Batak kita mengenal beberapa subsuku yaitu
Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Samosir, dan lain-lain. Dari sub-sub
tersebut terdapat banyak marga seperti marga Manurung, Simanungkalit,
Tobing, dan lain-lain yang merupakan subetnis gabungan dari beberapa extended
family. Apabila diteliti lebih lanjut maka tiap-tiap extended family ini terdiri atas
keluarga-keluarga yang tersebar di kawasan Sumatra Utara bahkan di kawasan
seluruh Indonesia. Kelompok sosial yang seperti inilah yang dinamakan kesatuan
genealogis.
c. Kelompok Sosial sebagai Kesatuan Religius
Kesatuan religius biasanya memiliki ikatan yang sangat kuat, karena
sentimen di antara mereka terbentuk oleh kesamaan ide dan kepercayaan yang
melekat dalam kehidupannya. Pada dasarnya kesatuan religius adalah kelompok
sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau kepercayaan tertentu.
Kesatuan-kesatuan religius ini tidak terikat pada persamaan darah,
persamaan wilayah, ataupun persamaan kepentingan, melainkan mereka terikat
sebagai satu keluarga besar yang memiliki kepercayaan yang sama. Melalui
kesamaan agama atau kepercayaan inilah terbangun komunikasi dan kerja sama
yang erat antara anggota yang satu dan anggota yang lain yang tersebar di dalam
lingkungan negara, benua, bahkan seluruh penjuru dunia.
Aktualisasi kesatuan religius ini dapat dicontohkan sebagai berikut. Di seluruh
dunia ada banyak agama dan kepercayaan, misalnya Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Buddha, Khong Huchu, beberapa agama, dan kepercayaan lainnya.
Kelompok-kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan agama tersebut
terstruktur secara hierarki dalam kehidupan keagamaan melalui kegiatan-kegiatan
spiritual sesuai dengan syariat agamanya masing-masing. Dalam perkem-
bangannya kesamaan agama dan kepercayaan ini berimbas pada munculnya
berbagai macam kerja sama baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial
budaya, sampai terbentuknya kelompok-kelompok negara yang mempunyai
struktur ideologi yang sama.
d. Kelompok Sosial sebagai Kesatuan Kepentingan (Asosiasi)
Dalam kehidupan modern manusia berusaha untuk memenuhi kebutuh-
annya dengan memadukan kepentingan hidupnya dengan orang-orang yang
seprofesi sehingga terbentuklah ikatan asosiasi. Asosiasi atau kesatuan
kepentingan adalah kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat yang
terbentuk atas dasar persamaan kepentingan.
Perwujudan konkret dalam kehidupan masyarakat asosiasi ini bisa dalam
bentuk ikatan olahraga, kelompok-kelompok kesenian kelompok-kelompok
dagang, dan lain sebagainya. Aktualisasi dari keberadaan asosiasi dalam
masyarakat yang ada di sekitar kita antara lain perseroan terbatas (PT) yang di
dalamnya terdapat struktur orang-orang yang tergabung dalam PT tersebut untuk
menjalin kerja sama struktural dalam mewujudkan tujuan bersama.

82 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Kesatuan Sosial Campuran (Kombinasi)
Dalam era kehidupan modern kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat
tidak lagi berorientasi pada persamaan darah dan keturunan, persamaan agama,
melainkan dibentuk atas dasar orientasi campuran yaitu agama dan kepercayaan,
wilayah, dan kepentingan atau percampuran dari unsur-unsur yang lain.
Kecenderungannya selalu berorientasi pada kesatuan campuran yang menitik-
beratkan orientasi pada persamaan kepentingan. Misal, terbentuknya koperasi,
yayasan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, dan lain-lain.

Sosio Kecakapan Sosial

1. Buatlah kelompok diskusi yang terdiri 4-5 orang!


2. Diskusikan tentang tipe-tipe kelompok sosial yang ada di sekitar Anda!
3. Tulislah hasil diskusi tersebut pada selembar kertas dan serahkan
hasilnya kepada guru untuk dinilai!

C. Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat


Melalui proses sosial yang berlangsung dari waktu ke waktu, kelompok-
kelompok sosial dalam masyarakat terus mengalami perkembangan menuju pada
titik keserasian tata hubungan serta efektivitas dalam memperoleh pemenuhan
kebutuhan hidup. Di sisi lain perkembangan kelompok-kelompok sosial juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor komunikasi dengan struktur budaya masyarakat
lain misalnya struktur ekonomi, struktur ideologi, struktur politik, dan lain-lain.

1. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan Teritorial


Dengan kemajuan telekomunikasi dan transaksi antarindividu dalam skala
teritorial yang makin luas, kelompok-kelompok sosial yang terbentuk atas dasar
kesamaan teritorial (community) makin lama akan makin menipis. Rasa
persatuan orang-orang dalam satu teritorial tertentu akan makin berkurang
dengan lancarnya komunikasi dan transportasi antarmanusia dalam lintas yang
luas. Kondisi seperti ini dapat kita rasakan dengan gejala-gejala sebagai berikut.
a. Menurunnya solidaritas sosial warga masyarakat secara umum dalam lingkup
wilayah RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan.
b. Menurunnya semangat kebangsaan akibat pergaulan antarindividu yang
mendunia, sehingga mengabaikan kepentingan-kepentingan kebangsaannya
dan lebih mengutamakan kepentingan individualnya.

2. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan Genealogis


Dalam perkembangan peradaban kelompok-kelompok sosial atas dasar
kesatuan genealogis, muncullah bentuk-bentuk perkembangan yang bersifat
alamiah antara lain suku-suku bangsa yang merupakan perkembangan dari

Masyarakat Multikultural 83

Di unduh dari : Bukupaket.com


keluarga extended family dan kerabat. Di Indonesia kelompok-kelompok ini
masih bertahan dalam bentuk suku Aceh, Batak, Melayu, Jawa, Sunda, Bali,
Sasak, Ende, Ambon, Dayak, Toraja, Bugis, Asmat dan masih banyak lagi.
Melalui perkembangan peradaban menuju masyarakat yang modern kelompok-
kelompok sosial yang mempunyai kesamaan darah dan keturunan serta sejarah
asal usul ini akan mengalami pemudaran apabila komunikasi makin canggih
dan teknologi semakin mutakhir.

3. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan Kepentingan


Dengan perkembangan peradaban yang makin modern kelompok sosial
yang terbentuk atas dasar persamaan kepentingan memiliki perkembangan
paling pesat dari kelompok sosial yang lain. Dalam kelompok ini akan terjalin
lintas ras, lintas suku, dan lintas agama dalam teritorial yang mendunia. Manusia
modern cenderung mengutamakan perhitungan-perhitungan menuju
pemenuhan kebutuhan hidup dalam skala besar. Adapun contoh-contoh dari
kesatuan kepentingan (asosiasi) ini adalah terbentuknya kesatuan-kesatuan
ekonomi, politik, dan sosial budaya tingkat dunia.

4. Perkembangan Kelompok-Kelompok Sosial dalam Kesatuan Religius


Sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan masyarakat sehari-hari bahwa
kelompok-kelompok religius ini menyatu dalam kegiatan keagamaan sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Melalui kesamaan ideologi
keagamaan inilah hingga kini masih tetap terjalin kelompok-kelompok sosial
dengan nuansa religius. Adapun wujud nyata dari kesatuan religius ini adalah
munculnya kelompok-kelompok sosial dalam bentuk umat beragama.
Proses perubahan dan perkembangan pada masyarakat multikultural pada
dasarnya akan berlangsung lebih kompleks daripada perubahan pada masyarakat
yang berstruktur heterogen. Di sisi lain hubungan dan pengaruh timbal balik
antarkomponen masyarakat pada masyarakat multikultural akan jauh lebih sulit.
Hal ini disebabkan masing-masing komponen masyarakat (suku bangsa)
memiliki struktur budaya yang berbeda-beda, adat istiadat yang berbeda-beda,
dan tata nilai yang berbeda-beda pula. Untuk itu diperlukan sikap arif dan
tenggang rasa agar hubungan-hubungan yang terjadi bersifat kooperatif dan
akomodatif mampu melahirkan gerak perubahan sosial budaya yang lebih
bersifat progresif.
Perubahan progresif pada dasarnya perubahan yang menumbuhkan suatu
perkembangan yang positif yang ditandai dengan peningkatan keharmonisan
di antara komponen masyarakat yang berbeda sehingga mampu meningkatkan
kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Pada masyarakat multikultural
yang memiliki struktur budaya dengan tata nilai yang berbeda-beda lebih
memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi yang mengarah pada terjadinya
konflik baik secara vertikal maupun secara horizontal. Langkah-langkah yang
perlu diambil untuk mengantisipasi terhadap hal tersebut adalah sebagai berikut.

84 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


a. Sikap Toleransi dan Empati dalam Hubungan Keanekaragaman
Sebagai masyarakat multikultural yang rentan terhadap perubahan dan
konflik, sejak jauh-jauh hari kita harus mengembangkan rasa toleransi dan sikap
empati kepada unsur-unsur masyarakat yang lain sekalipun memiliki struktur
budaya, struktur ras, maupun struktur agama yang berbeda. Sikap-sikap riil itu
dapat diwujudkan dengan aktivitas sebagai berikut.
1) Ikut merasakan penderitaan bagi masyarakat lain dan secara aktif mengambil
peran untuk mengurangi atau mengatasi penderitaan masyarakat tersebut.
2) Menjaga keutuhan di antara komponen-komponen masyarakat yang berbeda.
3) Memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang tanpa membedakan
latar belakang ras, suku dan agama, asal daerah, maupun gender.
4) Menjunjung tinggi perbedaan-perbedaan sebagai perwujudan dari penghar-
gaan kepada setiap manusia yang memiliki hak-hak fundamental yang sama.
5) Menempatkan kepentingan komponen-komponen masyarakat yang lain
setara dengan kepentingan kita, sehingga tidak ada komponen masyarakat
yang merasa diabaikan kepentingannya.
6) Ikut bertanggung jawab secara moral terhadap keberadaan dan kelangsungan
hidup semua komponen masyarakat sekalipun memiliki struktur budaya,
ras, dan agama yang berbeda dengan diri kita.
7) Mengembangkan sikap tenggang rasa dan bersedia bekerja sama bahu-
membahu untuk mewujudkan kepentingan bangsa dan negara.

b. Sikap dalam Menghadapi Perubahan Kebudayaan


Menurut pendapat J.S. Rolicek dan R.L. Warren dalam bukunya
pengantar sosiologi, perubahan kebudayaan adalah satu proses melaluinya
berbagai bagian dalam satu kebudayaan itu berubah sepanjang waktu senantiasa
mengikuti proses dalam derajat tertentu. Sebagaimana kita ketahui bahwa tak
ada satu masyarakat pun yang berhenti dari proses perubahan. Perubahan-
perubahan itu pasti terjadi sebagai bentuk perwujudan penyesuaian terhadap
alam dan kondisi sosial budaya sesuai dengan perkembangan zaman. Pada
hakikatnya perubahan-perubahan kebudayaan harus diarahkan menuju
perubahan-perubahan yang progresif dengan tetap memerhatikan sendi-sendi
kebudayaan daerah. Ini berarti bahwa tidak semua unsur kebudayaan yang
merupakan warisan generasi terdahulu harus dipertahankan, melainkan dapat
dirubah dan disesuaikan dengan perkembangan zaman atau bahkan dirubah
secara total karena sudah tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan yang sekarang.
Berikut adalah sikap-sikap nyata dalam menghadapi setiap perubahan.
1) Mengembangkan unsur-unsur budaya lokal sedemikian rupa, sehingga
mampu memberikan kontribusi setiap kepentingan bangsa.
2) Memelihara kelangsungan hidup budaya-budaya lokal yang memiliki nilai-
nilai luhur dan menjadi pedoman perilaku secara fundamental bagi
masyarakat Indonesia.
3) Menghilangkan atau menghapus budaya-budaya lokal yang dirasa sudah
tidak sesuai dengan taraf perkembangan zaman sekarang.

Masyarakat Multikultural 85

Di unduh dari : Bukupaket.com


4) Membuka seluas-luasnya semua pengaruh dari bangsa lain dalam bentuk
apapun dan dalam waktu apapun sepanjang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai etika dan estetika dari kepribadian bangsa kita.
5) Melakukan seleksi dari semua pengaruh budaya asing dengan prinsip
menerima budaya-budaya yang menguntungkan dan menolak budaya-
budaya yang merugikan atau yang diperkirakan dapat mengikis unsur-unsur
kebudayaan lokal.
Apabila sikap-sikap ini dapat diaktualisasikan oleh semua warga masyarakat
yang berstruktur multikultural, maka akan terjadi suatu kehidupan yang bertumpu
pada kehidupan bersama yang harmonis.

Sosio Vokasional

1. Carilah buku-buku sosiologi yang membahas tentang masyarakat


multikultural!
2. Uraikan menurut pendapat Anda bagaimana perkembangan kelompok
sosial sebagai akibat dari proses sosial dalam masyarakat multikultural!
3. Faktor-faktor apa yang memengaruhi perkembangan kelompok-
kelompok sosial dalam masyarakat multikultural?
4. Bagaimana langkah-langkah untuk meningkatkan integritas pada
masyarakat multikultural?
5. Tulislah hasil telaah Anda pada buku tugas dan serahkan kepada guru
untuk dinilai!

D. Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural


1. Keanekaragaman dalam Bentuk Agama dan Kepercayaan
Keanekaragaman agama sangat berbeda dengan proses terbentuknya
keanekaragaman ras maupun suku bangsa. Keanekaragaman agama merupakan
proses pangggilan yang bersifat intuitif dari Sang Pencipta kepada umat
manusia. Berbicara soal agama dan kepercayaan, agama merupakan keper-
cayaan yang telah berkembang secara sistematis sehingga memiliki kalender
kegiatan tetap, serta syariat baku yang diyakini oleh para penganutnya.
Agama berkembang seiring dengan tingkat peradaban manusia dan akan
selalu ada sepanjang masa. Agama ditinjau dari sosiologis pada hakikatnya adalah
himpunan norma-norma yang berisi petunjuk-petunjuk hidup agar manusia dapat
memperoleh kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Kepercayaan
merupakan suatu kesatuan religius dengan struktur yang tidak jelas, tetapi memiliki
fungsi yang hampir sama, antara lain agar manusia memperoleh ketenangan,
ketenteraman, dan keberhasilan baik di dunia maupun di akhirat.

86 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Agama dan kepercayaan mempunyai kesamaan di dalam fungsinya yaitu
sebagai cara agar manusia dapat kerkomunikasi dengan Tuhan dan selanjutnya
memperoleh rahmat dan petunjukNya, sehingga manusia akan memperoleh
kebahagiaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Satu hal yang
membedakan antara agama dan kepercayaan adalah bahwa agama lebih bersifat
sistematis di dalam perhitungan kalender religi serta petunjuk-petunjuk pada
setiap perilaku bagi para penganutnya, sedangkan kepercayaan struktur dan
sistematikanya kurang jelas.
Kebinekaan agama akan menumbuhkan kebinekaan budaya yang bersumber
dari agama yang ada di dalam masyarakat. Penghayatan agama memungkinkan
munculnya bahasa, peralatan dan perlengkapan hidup, serta adat istiadat yang
melekat dengan kepercayaan dalam agama tertentu. Dengan keanekaragaman
agama yang ada telah memunculkan kebinekaan budaya dalam bentuk artefak
maupun dalam bentuk pola perilaku.
Ada lima agama besar di Indonesia yaitu agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, dan Buddha, sedangkan kepercayaan-kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa hampir di setiap daerah ada dengan struktur yang kurang jelas, tetapi
masih tetap bertahan hingga sekarang. Misal, masyarakat Dayak menganut
kepercayaan yang disebut Kaharingan, dalam kepercayaan ini warga
masyarakat sangat mendambakan dan memuja dewa-dewa dengan roh para
leluhurnya. Di Jawa masih terdapat beberapa aliran kepercayaan seperti aliran
Pangestu (Paguyuban Ngesti Tunggal), aliran Sukmo Sejati, aliran Kasunyatan
dan lain-lain. Adapun distribusi dari penganut-penganut agama dan kepercayaan
di Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Agama Islam
Agama Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia yang hampir merata
di seluruh tanah air, kecuali di Bali, Papua, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara.
b. Agama Kristen
Di Indonesia agama Kristen merupakan agama besar yang kedua setelah
agama Islam. Penganutnya banyak terdapat di Provinsi Maluku, sebagian
Sulawesi Tengah dan Utara, sebagian Sumatra Utara, dan beberapa kota
besar di Jawa.
c. Agama Katolik
Agama Katolik merupakan agama terbesar ketiga setelah agama Kristen
dan Islam. Agama katolik berpusat di Roma Italia, dengan pemimpin besar
Paus Benedictus XVI. Di Indonesia penganut agama katolik sebagian besar
berada di wilayah Indonesia bagian timur.
d. Agama Hindu
Agama Hindu merupakan agama yang sangat tua usianya. Setidaknya awal
abad ke-6 agama ini telah mulai berkembang di Indonesia dari Kerajaan Kutai,
Kediri, Singosari, Majapahit hingga Kerajaan Pajang. Peninggalan sejarah
dari kebudayaan agama Hindu bayak dijumpai di Indonesia. Misal, berbagai
macam candi, salah satunya adalah Candi Prambanan di Jawa Tengah.

Masyarakat Multikultural 87

Di unduh dari : Bukupaket.com


e. Agama Buddha
Agama Buddha juga merupakan agama yang cukup tua berkembang di
Indonesia. Ajaran agama Buddha yang berasal dari India sampai di Indonesia
melewati pedagang Gujarat, dan mulai berkembang di wilayah Indonesia
khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2. Keanekaragaman dalam Bentuk Ras


Pada dasarnya ras merupakan kelompok
orang yang memiliki ciri-ciri fisik yang relatif
sama. Ciri-ciri fisik ini meliputi warna kulit,
postur tubuh, bentuk dan warna rambut, dan
karakteristik pada raut muka seperti hidung, bola
mata, dan bibir. Beberapa jenis ras dalam
kelompok besar di dunia, antara lain sebagai
berikut.
a. Ras Caucasoid
Di Eropa dengan struktur alam yang relatif
Sumber: CD Clipart
dingin akan memengaruhi tipe ras yang berada
Gambar 4.4 Keanekaragaman bentuk ras.
di sana dengan warna kulit putih, rambut pirang
dan manik mata berwarna biru yang lazim disebut ras Caucasoid atau orang-
orang kulit putih. Ras ini merupakan cikal bakal ras di benua Eropa dengan
ciri-ciri fisik postur tubuh tinggi besar ± 180 cm, dengan warna kulit putih,
mata biru, hidung mancung, dan bibirnya sangat tipis. Ras ini masih terbagi
menjadi 4 kelompok yaitu ras Nordic Caucasoid, Alpin Caucasoid,
Mediteran, dan Indic.
Ras Nordic Caucasoid pada umumnya berada di kawasan Eropa utara
seperti Norwegia, Swedia, Finlandia, Islandia, dan mempunyai salah satu
ciri khusus yaitu rambutnya pirang putih dan kulitnya putih pucat. Ras
Alpin Caucasoid berada di kawasan Eropa tengah seperti Belanda, Belgia,
Polandia, sebagian Jerman, dan Cekoslovakia, dengan ciri khusus rambutnya
pirang merah dan kulitnya putih kemerah-merahan. Ras Mediteran berada
di Eropa utara seperti Spanyol, Portugal, Prancis, Italia, Inggris termasuk
Irlandia, dengan ciri-ciri khusus kulitnya putih kehitam-hitaman dan
rambutnya hitam. Ras Indic Caucasoid berada di kawasan Timur Tengah
seperti Afganistan, Pakistan, sebagian Saudi Arabia, sebagian Irak dan Iran,
dengan ciri-ciri khusus rambutnya hitam keriting, kulitnya kehitam-hitaman,
dan dengan bulu jambang yang tebal.
b. Ras Mongoloid
Benua Asia mempunyai tipe ras asli dengan warna kulit kuning dan
sawo matang, postur tubuh sedang, bentuk bibir dan hidung biasa, ras ini
lazim disebut ras Mongoloid. Dalam perkembangannya ras Mongoloid
berbeda-beda antara ras yang tinggal di Asia Tengah dan Asia Tenggara.

88 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Perbedaan ini terdapat pada warna kulitnya. Pada dasarnya ras Mongoloid
merupakan cikal bakal di Asia dengan ciri-ciri fisik postur tubuh sedang ±
165-170 cm dengan rambut lurus, kulit sawo matang hingga kekuning-
kuningan, manik mata hitam, bibir, dan hidung biasa. Ras ini masih terbagi-
bagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu ras Asiatik Mongoloid, Malayan
Mongoloid, dan American Mongoloid.
Ras Asiatik Mongoloid pada umumnya merupakan ras di sentral Benua
Asia tepatnya ras-ras bangsa Cina, Korea, dan Jepang. Ras ini merupakan
ras induk artinya ras tertua yang berada di kawasan Asia. Salah satu ciri
khusus dari ras ini adalah kulitnya kuning dan matanya sipit, sedangkan
bentuk postur yang lain sama dengan ras Asia lainnya. Ras Malayan
Mongoloid pada umumnya merupakan ras bangsa Asia Tenggara seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya,
dengan ciri khusus kulitnya sawo matang. Ras American Mongoloid tidak
terdapat di Asia melainkan terdapat di benua Amerika, yaitu pada suku
Indian yang berada di benua Amerika Utara dan Amerika Latin.
c. Ras Negroid
Ras Negroid di Indonesia terdapat di sebagian kecil wilayah Indonesia
terutama di Indonesia Timur yang telah mengalami proses revolusi panjang
yang disebut ras Melanesoid. Pada dasarnya ras Negroid merupakan ras
cikal bakal di Benua Afrika dan kawasan Timur Tengah. Ras ini mempunyai
ciri khusus warna kulit hitam, rambut keriting ikal, bibir tebal, hidung pesek,
dan bermata lebar dengan postur tubuh sedang hingga tinggi besar. Ras
Negroid terbagi menjadi 3 kelompok yaitu ras African Negroid, Negrito,
dan Melanesoid.
Ras Afrikan Negroid merupakan ras yang berada di kawasan Afrika
Tengah dan Utara seperti di Mesir, Kongo, Aljazair, Republik Cad, dan
negara-negara lain di kawasan Benua Afrika, dengan ciri khusus postur
tubuhnya tinggi dan besar. Ras Negrito banyak terdapat di kawasan selatan
Afrika seperti Mozambik, Zimbawe, Mali, Republik Malagasi, dan Afrika
Selatan, dengan ciri khusus postur tubuhnya sedang. Ras Melanesoid atau
Melanesia banyak terdapat di kawasan Pasifik Selatan yaitu di kepulauan
Mekronesia, Polinesia, Melanesia dan sebagian terdapat di Papua Nugini,
Australia, dan Selandia Baru dengan ciri-ciri khusus rambutnya keriting
berwarna hitam dan postur tubuhnya sedang.
d. Ras Austroloid/Melanesoid
Sebelum zaman es Benua Australia meluas hingga Tasmania, Selandia
Baru, Papua, dan Maluku. Daerah-daerah ini mempunyai penduduk asli
orang-orang Aborigin serta orang-orang Mikronesia, Papua, Tasmania yang
mempunyai ciri-ciri fisik sama dengan ras Melanesoid. Akibat adanya proses
kolonisasi pada awal abad 19 maka kawasan Australia banyak diduduki ras

Masyarakat Multikultural 89

Di unduh dari : Bukupaket.com


Caucasoid dari Eropa. Pada dasarnya
ras Austroloid merupakan ras asli benua
Australia. Ras ini mirip dengan ras
Malayan Mongoloid dengan postur
tubuh kecil hingga sedang ± 165 cm,
kulit sawo matang, rambut agak keriting,
bentuk bibir dan hidung biasa dengan
manik mata hitam. Sebagai contoh dari
ras ini adalah ras Aborigin yang meru-
pakan ras minoritas di Benua Australia. Sumber: Encarta Encyclopedia
Gambar 4.5 Ras Aborigin
e. Ras-Ras Khusus
Ras-ras khusus diduga merupakan hasil akumulasi dari berbagai ras
yang ada di dunia yang telah mengalami proses relatif panjang serta dipeng-
aruhi oleh kondisi-kondisi alam di lingkungan masing-masing. Secara
terperinci ras khusus ini terdiri atas ras Bushman, Vedoid, Polinesia, dan
Aino.
Dilihat dari ciri-ciri fisiknya ras-ras ini diduga merupakan bentuk-bentuk
perpaduan dari keempat tipe ras yaitu ras Caucasoid, Mongoloid, Negroid,
dan Australoid. Misalnya ras Aino yang merupakan perpaduan antara ras
Asiatik Mongoloid dengan ras American Mongoloid. Ras ini mempunyai
postur tubuh yang relatif kecil dengan ciri-ciri fisik hampir sama dengan
ras Asia lainnya dan berada di kawasan Jepang bagian utara hingga ke
pulau Sakhalin. Ras Vedoid merupakan perpaduan antara ras Caucasoid
dengan ras Mongoloid. Contoh dari ras ini adalah ras bangsa India yang
postur tubuhnya besar, hidungnya mancung, rambutnya lurus tetapi warna
kulitnya sawo matang.

3. Keanekaragaman dalam Bentuk Suku Bangsa


Pada dasarnya suku bangsa berkembang mulai dari keluarga, kemudian
menjadi extended family, menjadi kelompok etnis dalam bentuk kerabat besar
dan akhirnya terbentuk suku bangsa. Indonesia merupakan salah satu negara
yang berbentuk kepulauan, oleh karenanya Indonesia memiliki banyak suku
bangsa dengan struktur budaya yang berbeda-beda. Menurut Sutan Takdir Ali
Syahbana Indonesia memiliki lebih dari 250 suku bangsa. Adapun suku-suku
bangsa yang ada di Indonesia terdapat di beberapa pulau besar antara lain sebagai
berikut.
a. Di pulau Sumatra terdapat lebih dari 40 buah suku bangsa, tetapi yang
besar adalah suku Aceh, suku Melayu, suku Lampung, suku Bangka dan
Belitung, suku Nias, suku Mentawai, suku Riau, suku Jambi, suku Kubu,
suku Palembang, dan lain-lain.
b. Di pulau Kalimantan terdapat lebih dari 25 suku bangsa, tetapi yang besar
adalah suku Dayak, baik Dayak Ngaju, Malayan, Outdotnum, suku Banjar,
suku Melayu, dan lain-lain.

90 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


c. Di Pulau Jawa dan Madura terdapat 8
suku bangsa antara lain suku Sunda, suku
Jawa, suku Betawi, suku Badui, suku
Samit, suku Tengger, suku Ujung Alang,
dan Ujung Gagak.
d. Di Pulau sulawesi memiliki suku bangsa
sekitar 37 buah antara lain suku
Minahasa, suku Toraja, dan suku Bugis
Makasar.
e. Di Kepulauan Maluku terdapat lebih dari
12 suku bangsa. Suku-suku yang besar
antara lain suku Ternate, Tidore, suku Sumber: Indonesian Heritage dan Insight Guides

Ambon, suku Halmahera, suku Buru, Gambar 4.6 Suku-suku bangsa di


Indonesia.
suku Key, dan lain-lain.
f. Di Nusa Tenggara terdapat lebih dari 18 suku bangsa. suku-suku yang besar
antara lain suku Sasak, suku Nusa Penida, suku Sumba, suku Flores,
Manggarai, suku Ende, suku Solor, suku Alor, suku Wetar, suku Barbar,
dan lain-lain.
g. Di Papua terdapat lebih dari 8 suku bangsa, antara lain suku Fak-fak, suku
Manokwari, suku Biak, suku Dani, dan suku Asmat.
Dalam rangka meningkatkan integrasi bangsa di bidang etnis dan budaya
maka perlu ditingkatkan sarana komunikasi baik melalui darat, laut dan udara,
sehingga memungkinkan adanya pembauran budaya dan ras antarsuku bangsa
yang ada di Indonesia.

Sosio Kecakapan Sosial

1. Carilah berita-berita dari media massa, buku-buku maupun majalah-


majalah yang relevan mengenai bentuk kemajemukan masyarakat
Indonesia!
2. Kemudian berikan contoh kelompok-kelompok sosial yang ada dalam
kehidupan masyarakat multikultural!
3. Buatlah analisis sosial tentang pengaruh positif dan negatif dari
kemajemukan masyarakat Indonesia termasuk dalam bentuk kelompok-
kelompok sosial yang berbeda-beda tersebut!
4. Kumpulkan tugas ini secara individual, dan serahkan hasilnya kepada
guru untuk dinilai!

Masyarakat Multikultural 91

Di unduh dari : Bukupaket.com


E. Langkah Preventif untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah pada
Masyarakat Multikultural
Bangsa Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat multikultural
dari sekian banyak masyarakat multikultural di dunia. Pada masyarakat
multikultural terdapat struktur budaya dan tata-nilai yang berbeda-beda yang
mengakar pada budaya kesukuan. Kondisi ini sering menimbulkan gejala-gejala
disharmoni seperti terjadinya dominasi dan tekanan-tekanan dari kelompok kuat
kepada kelompok lemah, juga munculnya konflik horizontal yang bernuansa
sama. Di Aceh telah terjadi konflik antara GAM dengan pemerintah pusat RI, di
Kalimantan Barat pernah terjadi konflik kesukuan antara Suku Dayak dan Madura,
juga yang terjadi di Poso serta konflik-konflik horizontal lainnya.
Di satu sisi kebinekaan kultur memang menambah pesona kepariwisataan
nasional, yang berarti menyuburkan industri kepariwisataan nasional yang dapat
membuka lapangan kerja baru. Tetapi di sisi yang lain kebinekaan kultur dapat
mempersulit penyelenggaraan tata kehidupan sebagai suatu bangsa. Contoh,
penyelesaian sengketa barang warisan menurut hukum waris yang berbeda-
beda.
Untuk mengantisipasi terjadinya berbagai masalah akibat struktur yang
multikultural dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mengintegrasikan Unsur-Unsur Sosial (Ras, Suku, dan Agama)


Perbedaan ras, suku, dan agama memang benar-benar bisa menjadi
penyebab terjadinya perbedaan pendapat dan dapat mengarah pada terjadinya
konflik. Oleh sebab itu, sedapat mungkin keadaan ras, suku, dan agama yang
berbeda-beda dapat diintegrasikan untuk mengarah pada kepentingan nasional
walaupun nilai-nilainya tidak bisa dipadukan. Apabila hal ini dapat dilakukan,
maka konflik akan dapat ditekan dan dikurangi untuk masa-masa yang akan
datang. Sebagaimana telah disinggung bahwa di Indonesia terdapat banyak
ras, suku dan agama maka untuk menyikapi hal ini diperlukan suatu kearifan,
yaitu mengedepankan keutuhan bangsa di atas kepentingan golongan dan
kepentingan pribadi.
Hasil dari pembauran ras, suku, dan agama akan menumbuhkan suatu
unsur-unsur sosial baru yang bersifat komplementer dan homogen, yang pada
gilirannya akan mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada menuju keutuhan
bangsa. Sebagaimana hal-hal yang lain pembauran ras, suku, dan agama
merupakan suatu tantangan yang seringkali menimbulkan pro kontra di antara
unsur masyarakat Indonesia yang majemuk. Kalau semuanya dilandasi dengan
tingginya sikap cinta tanah air dan kebangsaan maka segalanya akan dapat
terselesaikan dengan baik.

92 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


2. Membangun Forum Komunikasi Lintas Ras, Suku, dan Agama
Forum komunikasi lintas ras, suku, dan agama merupakan wadah
musyawarah dan tenggang rasa antarumat beragama, serta berusaha mencari
solusi yang terbaik apabila terjadi konflik-konflik yang bernuansa agama, ras,
maupun kesukuan. Pada dasarnya konflik antarsuku, ras, dan agama dapat terjadi,
karena masing-masing tidak mengetahui karakteristik dari kelompok yang lain.
Hal ini dapat diatasi dengan membuka sarana komunikasi secara nasional yang
melibatkan suku-suku, kelompok ras, dan kelompok agama dengan membentuk
wadah yang bersifat umum yang disebut forum komunikasi bangsa.
Forum komunikasi ini meliputi forum komunikasi kepemudaan, organisasi
profesi, dan organisasi massa yang menjadi bangunan fundamental dalam gerak
pergaulan antarindividu di dalam masyarakat. Contoh forum komunikasi yang
bersifat universal lintas suku, ras, dan agama misalnya OSIS, karang taruna,
sekolah-sekolah umum, biro jasa, konsultan, rumah sakit umum, serta organisasi-
organisasi yang lain. Forum seperti ini adalah forum yang dapat menampung
anggota-anggota secara universal lintas suku, ras, agama, dan asal daerah,
sehingga dapat mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.

3. Mengembangkan Budaya Nasional yang Bersumber dari Budaya Daerah


Sebagai suatu bangsa, Indonesia harus memiliki satu sistem budaya yang
disebut budaya nasional. Budaya ini diangkat dari kebudayaan daerah yang
dianggap baik dan dapat diterima oleh unsur-unsur masyarakat yang lain. Pada
saat bangsa Indonesia terbentuk dengan tonggak sejarah seperti munculnya
Kerajaan Majapahit, adanya gerakan kebangsaan melalui Budi Utomo,
sesungguhnya telah berkembang suatu pola pikir bahwa masyarakat yang
terpecah-pecah ke dalam banyak pulau menjadi satu nasib dan sepenanggungan
untuk mengarungi kehidupan bersama dan membentuk suatu bangsa.
Proses terbentuknya negara dan bangsa Indonesia telah didahului dengan
adanya budaya-budaya yang merupakan konsensus bersama seperti bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan, bendera merah putih sebagai bendera
kebangsaan, tanah air yang satu yaitu tanah air Indonesia, Indonesia Raya sebagai
lagu kebangsaan, dan Pancasila sebagai lambang dan dasar falsafah negara.
Proses asimilasi budaya yang telah terbentuk tersebut terus berkembang dan
patut untuk dikembangkan, sehingga tercipta suatu tatanan kehidupan bersama
yang mengakar dari budaya-budaya daerah sebagai unsur pembentuk bangsa.
Budaya-budaya yang merupakan hasil asimilasi ini antara lain pakaian nasional,
kesenian nasional, yang sesungguhnya merupakan puncak-puncak budaya
daerah yang dibakukan dan diangkat sebagai budaya nasional.
Secara psikologis bangsa Indonesia juga harus dipersatukan di dalam suatu
pola pemikiran yang sama untuk memandang ke dalam dan ke luar yang kita
kenal dengan wawasan nusantara yang sudah mulai dilupakan. Wawasan
nusantara sebagai salah satu upaya untuk menegakkan keutuhan bangsa
merupakan suatu kesepakatan bagaimana bangsa Indonesia memberikan
persepsi terhadap diri dan lingkungannya. Dalam wawasan nusantara bangsa

Masyarakat Multikultural 93

Di unduh dari : Bukupaket.com


Indonesia memandang bahwa Indonesia merupakan satu kesatuan geografis,
satu kesatuan hukum, dan satu kesatuan sosial yang tidak dapat dipisah-pisahkan
satu dengan yang lain. Pada dasarnya ancaman, gangguan, dan penderitaan
dari salah satu submasyarakat yang ada di Indonesia merupakan ancaman,
gangguan, ataupun penderitaan dari seluruh masyarakat Indonesia.

4. Mengembangkan Wawasan Kebangsaan


Akhir-akhir ini pembinaan terhadap nasionalisme bagi siswa di sekolah
dirasa makin menipis karena terdesak oleh muatan-muatan materi pelajaran
yang lain yang ada di sekolah. Hal ini telah mengakibatkan makin menipisnya
wawasan kebangsaan sehingga cenderung tidak menyadari bahwa semua unsur
sosial masyarakat majemuk seperti Indonesia ini pada hakikatnya adalah satu
keluarga yang harus satu kata dan satu tujuan dalam membangun hidup bersama.
Sikap kebangsaan dapat dibangun melalui pengetahuan tentang wilayah
dan unsur-unsur sosial yang ada di Indonesia. Orang yang berwawasan
kebangsaan berarti mampu memberikan darma baktinya kepada bangsa dan
wilayahnya sebagaimana yang diharapkan oleh tuntutan negaranya. Sikap ini
termasuk bagian dalam dari sikap patriotistik dan nasionalisme. Pada dasarnya
sikap patriotistik dan nasionalisme merupakan pondasi untuk terciptanya suatu
bangsa yang berdaulat, baik ke dalam maupun keluar yang sekaligus akan
menjadi jaminan tetap hidupnya bangsa tersebut di tengah-tengah bangsa yang
lain di dunia ini.
Sikap patriotistik merupakan sikap rela berkorban dan mau berjuang untuk
membela kepentingan bangsa dan negara serta bertanggung jawab atas
perkembangan bangsa dan negaranya menuju kejayaannya. Sikap patriotistik
dan nasionalisme ini patut untuk dikembangkan sedini mungkin. Salah satu
hambatan makin menipisnya sikap patriotistik dan nasionalisme di kalangan
pemuda adalah adanya sikap nepotisme, etnosentrisme, dan primodialisme. Oleh
sebab itu, sikap-sikap patriotistik dan nasionalisme senantiasa harus digelorakan
dan ditumbuhkembangkan dalam setiap kesempatan melalui transmission of
culture dalam dunia pendidikan dan kehidupan sosial dalam masyarakat.

5. Meletakkan Landasan tentang HAM


Apabila masing-masing orang dapat memahami hak-hak asasi manusia maka
akan lahir toleransi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Hal ini
berarti mereka dapat melakukan tenggang rasa terhadap pihak-pihak lain walaupun
masing-masing berada dalam keadaan yang berbeda-beda. Melalui pengembangan
hak-hak asasi manusia setiap warga masyarakat akan menyadari bahwa orang
lain di luar dirinya memiliki hak asasi yang sama dengan dirinya dan tidak boleh
diganggu gugat oleh siapa pun. Di samping itu melalui pengembangan wawasan
HAM akan memunculkan solidaritas sosial terhadap warga masyarakat lain yang
mengacu pada kesetaraan hak dan kewajiban, sehingga dapat hidup berdam-
pingan bahu-membahu dalam mewujudkan suatu kebersamaan.

94 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


6. Mengembangkan Sikap Tenggang Rasa Antarunsur Sosial
Untuk mewujudkan sikap saling menghargai perbedaan dan bersedia bekerja
sama atas dasar perbedaan-perbedaan menuju keutuhan dan persatuan bangsa
maka diperlukan sikap tenggang rasa antarkomponen masyarakat. Sikap
tenggang rasa pada dasarnya dapat meredam terjadinya konflik antarindividu
dalam masyarakat, sikap tenggang rasa ini dapat dibangun melalui wawasan
yang luas tentang karakteristik suku-suku bangsa, kelompok-kelompok agama
yang ada di Indonesia. Dengan demikian akan muncul sikap toleransi yang
dapat membangun aktivitas kebersamaan. Dengan mengembangkan sikap
toleransi sosial berarti masing-masing komponen masyarakat dapat menerima
keberadaan komponen masyarakat yang lain dan dapat hidup berdampingan
secara wajar dalam konteks bergaulan yang universal dengan berpijak pada
kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan kepentingan golongan.
Dalam toleransi sosial juga terkandung unsur-unsur yang dapat memberikan
pengakuan sekaligus perlakuan yang sama kepada setiap orang tanpa melihat
latar belakang ekonomi, sosial budaya termasuk ras, suku, agama, dan asal
daerah. Dengan mengembangkan sikap toleransi sosial ini maka keutuhan
bangsa dapat terjaga dan tercipta suatu kesinambungan kehidupan berbangsa
dan bernegara.

Sosio Kritis

Lumpur Panas dan Bentuk-Bentuk Konflik yang Muncul

PT Lapindo Brantas merupakan


salah satu lembaga swasta yang bergerak
dalam bidang pertambangan. Beberapa
waktu yang lalu telah melakukan
pengeboran minyak di kawasan provinsi
Jawa Timur tepatnya di daerah Porong
Sidoarjo. Sebagai akibat dari adanya hu-
man error telah menimbulkan munculnya
lumpur panas disertai dengan gas dan
kebulan asap putih dengan bau yang
sangat menyengat. Peristiwa ini berlarut-
larut hingga menimbulkan malapetaka
Sumber: Tempo 27 Agustus 2006
bagi sejumlah besar orang di daerah
Gambar 4.7 Lumpur panas PT Lapindo
tersebut. Salah satu masalah yang dialami brantas yang menuai konflik..
oleh warga adalah rusaknya harta ben-
da termasuk rumah kediamannya serta hilangnya kenangan-kenangan
terhadap kampung halamannya. Melalui proses negosiasi panjang akhirnya

Masyarakat Multikultural 95

Di unduh dari : Bukupaket.com


permasalahan tersebut diatasi melalui peralihan kawasan pemukiman baru
yang disediakan oleh pemerintah dengan sejumlah ganti rugi yang akan
diberikan kepada masyarakat yang menjadi korban.

Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat Anda tentang kasus lumpur panas PT Lapindo
Brantas di daerah Porong Sidoarjo?
2. Menurut Anda siapakah yang harus bertanggung jawab tentang
peristiwa tersebut?
3. Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
4. Seberapa besar menurut nilai-nilai kelayakan yang harus diberikan
sebagai ganti rugi kepada masyarakat yang menjadi korban?
5. Tulislah pendapat Anda pada selembar kertas dan serahkan hasilnya
kepada guru untuk dinilai.

Sosio Refleksi

Setelah Anda mempelajari bab ini secara saksama maka Anda


diharapkan mampu menghayati dan memahami tentang:
a. Pengertian masyarakat multikultural.
b. Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
c. Perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat.
d. Keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.
Apabila Anda belum paham cobalah pelajari kembali atau tanyakan
langsung kepada guru.

Rangkuman

1. Manusia adalah makhluk sosial yang harus hidup berkelompok bersama-


sama dengan manusia yang lain dalam bentuk kehidupan bermasyarakat.
2. Kelompok sosial adalah persekutuan orang-orang yang terbentuk atas
dasar ikatan tertentu. Ikatan yang digunakan seringkali bernuansa darah
dan keturunan, kedaerahan, struktur agama yang seragam serta budaya
kesukuan dan ras.

96 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


3. Masyarakat multiklultural adalah himpunan masyarakat yang terdiri atas
kelompok-kelompok sosial. Dalam masyarakat multikultural terdapat
suku-suku bangsa yang mempunyai struktur budaya yang berbeda-beda
serta dimungkinkan banyak terbentuk kelompok-kelompok sosial
kombinasi yaitu percampuran antara kesatuan religi, kesatuan
genealogis, dan kesatuan yang berdasarkan kepentingan.
4. Kelompok sosial dalam masyarakat terbentuk atas dasar dorongan-
dorongan tertentu seperti persamaan darah dan keturunan, persamaan
wilayah, persamaan kepentingan, dan persamaan ideologi keagamaan.
5. Kelompok sosial ini terus menerus mengalami perubahan sehingga
jumlahnya menjadi besar dan luas sebagai komponen masyarakat.
6. Kelompok-kelompok sosial selalu mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan peradaban manusia secara umum menuju pada
peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam kerja sama, baik kerja sama
dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun kerja sama di
bidang pertahanan dan keamanan.
7. Faktor-faktor komunikasi dengan bangsa lain serta tingkat peradaban
akan mewarnai proses perkembangan kelompok-kelompok sosial
menuju kedewasaannya.
8. Masyarakat multikultural terbentuk sebagai akibat penggabungan unsur-
unsur sosial yang sangat berbeda-beda sejak awal.
9. Keanekaragaman kelompok-kelompok sosial pada masyarakat
multikultural terdiri atas kebinekaan ras, kebinekaan suku, agama, dan
gender.
10. Sebagai dampak dari struktur masyarakat yang multikultural
memungkinkan koordinasi yang lebih sulit untuk mencapai suatu
mufakat dan berpeluang terjadinya konflik baik secara vertikal maupun
horizontal.
11. Untuk mengatasi konflik diperlukan tindakan-tindakan preventif berupa
wawasan kebangsaan dan wawasan tentang hak asasi manusia sehingga
tumbuh toleransi sosial dalam masyarakat yang berstruktur multikultural.
12. Agar masyarakat multikultural dapat efektif melakukan perubahan sosial
menuju peningkatan kualitas hidup yang lebih baik maka perlu adanya
toleransi sosial dalam bentuk penghargaan harkat dan martabat tiap-
tiap individu serta adanya kerja sama bahu membahu untuk
mewujudkan sinergi kebangsaan menuju peningkatan kualitas hidup.

Masyarakat Multikultural 97

Di unduh dari : Bukupaket.com


Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar! Kerjakan di buku tugas Anda!
1. Masyarakat yang memiliki lebih dari satu struktur sosial budaya
disebut .
a. masyarakat tradisional
b. masyarakat pedesaan
c. masyarakat supranatural
d. masyarakat multidimensional
e. masyarakat multietnis dan multikultural
2. Salah satu gejala sosial budaya dari masyarakat majemuk yang kurang
menguntungkan antara lain .
a. banyak struktur budaya dan seni
b. sering terjadi perubahan progresif
c. terjadi persaingan hidup dan pertikaian
d. mengalami proses perubahan yang lebih cepat
e. memiliki solidaritas sosial yang tinggi
3. Berikut ini yang bukan masalah sosial yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia
a. menurunnya nasionalisme dan ketahanan nasional
b. urbanisasi dan ruralisasi
c. pertumbuhan penduduk yang cepat
d. pencemaran lingkungan
e. pudarnya identitas budaya bangsa
4. Berikut ini adalah upaya-upaya untuk mengatasi disintegrasi bangsa
Indonesia, kecuali .
a. mengembangan toleransi agama
b. penyusunan kebijaksanaan yang menganut paham mayoritas dan
minoritas
c. pembauran ras dan perkawinan campur
d. peningkatan wawasan HAM
e. pendidikan nasionalisme dan bela negara
5. Keanekaragaman ras di dunia terdapat hubungan antara ras yang satu
dengan yang lain :
1. malayan mongoloid
2. caucasoid
3. negroid
4. poleynesia
5. weddoid

98 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Multi ras yang terdapat di Indonesia adalah .
a. 2, 3, dan 4
b. semuanya betul
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 4, dan 5
e. 1, 2, dan 3
6. Dalam kaitannya dengan pembangunan budaya Indonesia ke depan,
otonomi daerah yang dilaksanakan dewasa ini mempunyai pengaruh
positif antara lain .
a. munculnya sifat etnosentrisme
b. timbulnya kegairahan masyarakat daerah untuk berbenah diri
c. terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok masyarakat
d. berkembangnya budaya-budaya daerah
e. adanya kemajuan dalam pemanfaatan sumber alam di daerah
7. Subkebudayaan yang tumbuh dan berkembang digunakan dan dimiliki
oleh seluruh suku bangsa dalam suatu negara disebut budaya .
a. lokal
b. regional
c. nasional
d. internasional
e. wilayah
8. Pengertian budaya nasional adalah ..
a. kumpulan budaya daerah
b. budaya yang digunakan secara nasional
c. kumpulan beberapa adat
d. budaya yang dimiliki dan digunakan oleh seluruh suku dalam suatu
negeri
e. budaya yang berlaku secara umum di seluruh Indonesia
9. Masyarakat Indonesia mempunyai latar belakang ras dan suku bangsa
dapat bersama-sama menjadi anggota kelompok sosial tertentu atau
penganut agama tertentu, sebaliknya mereka yang menganut agama-
agama yang berbeda merupakan orang yang mempunyai latar belakang
suku bangsa atau ras yang sama, keadaan ini dinamakan .
a. perubahan sosial
b. integrasi
c. primordialisme
d. interseksi
e. konsolidasi

Masyarakat Multikultural 99

Di unduh dari : Bukupaket.com


10. Berbagai rentetan konflik yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia belum dapat melihat kebinekaan sebagai potensi yang
menguatkan, tapi justru sebaliknya. Untuk menghindari terjadinya
konflik, maka diperlukan sikap seperti berikut ini, kecuali .
a. mempertebal wawasan kebangsaan
b. menghilangkan sikap fanatisme keagamaan
c. menghilangkan sikap primodialisme kesukuan
d. mempertebal sikap toleransi dalam kehidupan beragama
e. menjunjung tinggi fanatisme kedaerahan

B. Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan tepat!


1. Jelaskan arti penting kelompok sosial bagi seseorang!
2. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat multikultural?
3. Apakah yang dimaksud dengan kesatuan genealogis?
4. Sebutkan ciri-ciri kelompok sosial atas dasar persamaan darah dan
keturunan!
5. Bagaimana kaitan antara struktur masyarakat yang majemuk dengan
integrasi sosial?
6. Apakah yang dimaksud dengan kelompok sosial?
7. Bagaimana terbentuknya kelompok sosial?
8. Sebut dan jelaskan ciri-ciri masyarakat multikultural!
9. Bagaimana upaya meningkatkan integrasi nasional pada masyarakat
majemuk?
10. Jelaskan bagaimana perkembangan kelompok-kelompok sosial pada
masyarakat multikultural!

100 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


LATIHAN AKHIR TAHUN

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! Kerjakan di buku tugas Anda!
1. Pelapisan sosial selalu terdapat di setiap kehidupan masyarakat, hal itu
disebabkan oleh ….
a. adanya struktur sosial yang unik di masyarakat
b. struktur masyarakat yang kompleks
c. adanya perlakuan yang diskriminatif
d. kemajemukan masyarakat
e. adanya sesuatu yang berharga dan bernilai, seperti uang atau emas
2. Untuk menjaga keutuhan masyarakat majemuk, dapat dilakukan sikap
kooperatif, salah satunya adalah ….
a. menyelenggarakan satu sistem tata hukum
b. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
c. adanya otonomi daerah
d. sikap toleransi dan bahu-membahu antarkomponen masyarakat
e. adanya transmigrasi dan pembauran bangsa
3. Perbedaan kebudayaan yang mengakibatkan pluralitas masyarakat Indonesia
antara lain disebabkan oleh faktor alam yang berupa ….
a. lokasi yang terisolasi satu dari lainnya
b. perbedaan agama dan kepercayaan
c. letak wilayah Indonesia di posisi silang
d. bentuk geografis wilayah Indonesia
e. jenis dan kesuburan tanah serta iklim yang berbeda
4. Ungkapan “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung” menunjukkan
adanya dominasi dan pengakuan atas keunggulan kebudayaan ….
a. Barat d. masyarakat asli
b. Timur e. tidak ada jawaban yang benar
c. masyarakat pendatang
5. Struktur sosial suatu masyarakat dalam dimensi horizontal dinamakan….
a. ketidaksamaan sosial d. kelompok sosial
b. stratifikasi sosial e. deferensiasi sosial
c. klasifikasi sosial

Latihan Akhir Tahun 101

Di unduh dari : Bukupaket.com


6. Akomodasi merupakan usaha meredakan konflik, adapun cara meredakan
konflik yang dilakukan oleh pihak ketiga tanpa adanya keputusan yang
mengikat disebut….
a. konsiliasi d. mediasi
b. kompromi e. stalemate
c. adjudikasi
7. Konformitas pada masyarakat di kota besar kurang kuat dibandingkan
masyarakat desa. Hal ini karena penduduk kota….
a. heterogen dan menghendaki persaingan
b. kurang tebal keyakinannya
c. pesimis menghadapi masa depan
d. heterogen dengan latar budaya yang berbeda-beda
e. saling memengaruhi
8. Contoh pertentangan antarkelas sosial….
a. pertentangan antara Serbia dan muslim Bosnia
b. pertentangan antara golongan dalam masyarakat
c. pertentangan antara Amerika dengan Irak
d. pertentangan antara buruh pabrik dengan majikannya
e. pertentangan antara Korea Utara dengan Korea Selatan
9. Norma-norma dalam kelompok dan yang dihayati oleh anggotanya
bertentangan satu sama lain. Hal tersebut merupakan pertanda akan
terjadi….
a. integrasi d. kemunduran
b. disintegrasi e. revolusi
c. kemajuan
10. Salah satu manfaat sampingan dari konflik sosial bagi masyarakat adalah….
a. meningkatkan kemampuan bersaing
b. meningkatkan kepatuhan pada norma
c. sebagai alat perubahan sosial
d. berfungsi sebagai pemacu kemajuan
e. dapat membuatnya semua jadi baru
11. Seseorang dapat mengalami konflik peran pada saat ia memiliki dua atau
lebih peran yang satu sama lain tidak konsisten, misal….
a. seorang hakim harus menghukum anaknya sendiri
b. seorang ulama hidup miskin
c. seorang pejabat tinggi hidup sederhana
d. seorang anggota kepolisian menjadi penadah barang curian
e. seorang guru menerangkan cara-cara menjadi petani

102 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


12. Tahapan yang benar dalam pembentukan keteraturan sosial….
a. tertib sosial, ordinasi, keajegan
b. keajegan, tertib sosial, ordinasi
c. ordinasi, keajegan, tertib sosial
d. ordinasi, tertib sosial, keajegan
e. tertib sosial, keajegan, ordinasi
13. Bila suatu masyarakat sedang dilanda disintegrasi sosial maka dapat terlihat
tanda-tanda berikut ini, kecuali ….
a. menurunnya partisipasi rakyat terhadap negaranya
b. tidak berfungsinya nilai dan norma sosial yang ada
c. adanya perbedaan pendapat dan perbedaan kepentingan
d. adanya konflik sosial
e. menurunnya kewibawaan pemimpin
14. Terspesialisasinya pembagian kerja pada masyarakat modern dapat
memperlambat mobilitas sosial terutama ….
a. lapangan kerja yang semakin sempit
b. semakin dibutuhkan tenaga profesional
c. tenaga kerja yang sangat terampil
d. lapangan kerja yang semakin luas
e. pendidikan keterampilan yang memadai
15. Mobilitas sosial horizontal merupakan perpindahan yaitu perpindahan di
bidang ….
a. pendidikan dan ekonomi d. keamanan dan ketertiban
b. politik dan kekuasaan e. sosial dan budaya
c. pekerjaan dan geografis
16. Gambaran pelapisan sosial masyarakat majemuk di Indonesia seperti
dikemukakan oleh Furniffal, yang termasuk lapisan menengah adalah…
a. orang Cina, India, Pakistan
b. orang Belanda dan Cina
c. orang-orang kulit putih/bule
d. orang Cina dan kaum priyayi
e. orang Cina dan kaum pribumi
17. Mobilitas sosial adalah perubahan status dan peran sosial individu atau
kelompok sosial di dalam masyarakat ....
a. secara vertikal ataupun horizontal
b. baik secara naik ataupun turun
c. untuk memperoleh kekuasaan
d. dalam menentukan strata sosial
e. yang menunjukkan deferensiasi sosial

Latihan Akhir Tahun 103

Di unduh dari : Bukupaket.com


18. Perhatikan pernyataan berikut ini:
1. menempatkan individu ke dalam lapisan tertentu sesuai dengan
kemampuannya,
2. membedakan anggota masyarakat berdasarkan ras, suku dan agama,
3. sebagai sarana untuk meningkatkan kemakmuran,
4. menjadi pedoman bagi anggota masyarakat dalam melaksanakan
interaksi sosial, dan
5. sebagai alat seleksi untuk menduduki status sosial dalam masyarakat.
Manfaat dari pelapisan sosial yang tepat adalah pernyataan nomor ….
a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4
b. 1, 3, 4 e. 2, 4, 5
c. 1, 4, 5
19 Sistem pelapisan sosial yang berkembang di Indonesia terdiri atas 4 macam
sistem sebagai berikut, kecuali….
a. pelapisan sebagai pengaruh industrialisasi
b. pelapisan sebagai pengaruh kolonialisme
c. pelapisan sosial masyarakat feodal
d. pelapisan sosial masyarakat industri
e. pelapisan sosial masyarakat pertanian
20. Berbagai rentetan konflik yang terjadi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia belum dapat melihat kebinekaan sebagai potensi yang
menguatkan, tapi justru sebaliknya. Untuk menghindari terjadinya konflik,
maka diperlukan sikap seperti berikut ini, kecuali ….
a. mempertebal wawasan kebangsaan
b. menghilangkan sikap fanatisme keagamaan
c. menghilangkan sikap primodialisme kesukuan
d. mempertebal sikap toleransi dalam kehidupan beragama
e. menjunjung tinggi fanatisme kedaerahan
21. Ras Indonesia yang majemuk disebabkan oleh….
a. sistem nonblok dalam mengadakan hubungan internasional
b. sistem demokrasi Pancasila yang melindungi seluruh bangsa Indonesia
c. bangsa Indonesia pernah dijajah dan merupakan negara kepulauan
d. berlakunya undang-undang tentang perkawinan
e. terdapat empat ras yang berkembang di Indonesia
22. Terspesialisasinya pembagian kerja pada masyarakat modern dapat
memperlambat mobilitas sosial terutama ….
a. lapangan kerja yang makin sempit
b. makin dibutuhkan tenaga profesional
c. tenaga kerja yang sangat terampil
d. lapangan kerja yang semakin luas
e. pendidikan keterampilan yang memadai

104 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


23. Mobilitas sosial horizontal dapat pula merupakan perpindahan yaitu berupa
perpindahan bidang ….
a. pendidikan dan ekonomi d. keamanan dan ketertiban
b. politik dan kekuasaan e. sosial dan budaya
c. pekerjaan dan geografis
24. Perpindahan individu atau kelompok dari satu kelompok ke kelompok
lainnya yang sederajat disebut mobilitas sosial ….
a. antargenerasi d. horizontal
b. social climbing e. vertikal
c. social sinking
25. Pengertian budaya nasional adalah …..
a. kumpulan budaya daerah
b. budaya yang digunakan secara nasional
c. kumpulan beberapa adat
d. budaya yang dimiliki dan digunakan oleh seluruh suku dalam suatu negeri
e. budaya yang berlaku secara umum di seluruh Indonesia
26. Masyarakat Indonesia mempunyai latar belakang ras dan atau suku bangsa
dapat bersama-sama menjadi anggota kelompok sosial tertentu atau
penganut agama tertentu, sebaliknya mereka yang menganut agama-agama
yang berbeda merupakan orang yang mempunyai latar belakang suku bangsa
atau ras yang sama, keadaan ini dinamakan ….
a. perubahan sosial d. interseksi
b. integrasi e. konsolidasi
c. primordialisme
27. Dalam kaitannya dengan pembangunan budaya Indonesia ke depan,
otonomi daerah yang dilaksanakan dewasa ini mempunyai pengaruh positif
antara lain ….
a. munculnya sifat etnosentrisme
b. timbulnya kegairahan masyarakat daerah untuk berbenah diri
c. terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok masyarakat
d. berkembangnya budaya-budaya daerah
e. adanya kemajuan dalam pemanfaatan sumber alam di daerah
28. Pengelompokkan masyarakat atas dasar deferensiasi tidak menggambarkan
adanya perbedaan tinggi rendah, tetapi menggambarkan adanya fakta sosial,
artinya bahwa ….
a. kenyataan masyarakat terbagi-bagi atas beberapa golongan
b. masyarakat tidak menghendaki adanya penggolongan
c. pentingnya lapisan sosial untuk kerja sama dalam memenuhi kebutuhan
d. masyarakat menyetujui adanya lapisan sosial secara kekeluargaan
e. sebenarnya masyarakat menerima ada adanya

Latihan Akhir Tahun 105

Di unduh dari : Bukupaket.com


29. Dalam kaitannya dengan pembangunan budaya Indonesia ke depan,
otonomi daerah yang dilaksanakan dewasa ini mempunyai pengaruh positif
antara lain ….
a. munculnya sifat etnosentrisme
b. timbulnya kegairahan masyarakat daerah untuk berbenah diri
c. terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok masyarakat
d. berkembangnya budaya-budaya daerah
e. adanya kemajuan dalam pemanfaatan sumber alam di daerah
30. Subkebudayaan yang tumbuh dan berkembang digunakan dan dimiliki oleh
seluruh suku bangsa dalam suatu negara disebut budaya ….
a. lokal d. internasional
b. regional e. wilayah
c. nasional

B. Jawablah dengan singkat dan tepat!


1. Berikan penjelasan secara singkat tentang struktur sosial masyarakat
Indonesia!
2. Apa manfaatnya bagi kita dengan mengetahui struktur sosial suatu
masyarakat?
3. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya struktur sosial!
4. Sebutkan ciri-ciri struktur sosial!
5. Apakah yang dimaksud dengan konflik sosial?
6. Apa bedanya konflik vertikal dan konflik horizontal?
7. Konflik sosial dapat mendatangkan kerugian dan keuntungan. Berikan
contoh masing-masing 2!
8. Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik!
9. Jelaskan keterkaitan antara struktur sosial dan mobilitas sosial!
10. Apakah yang dimaksud dengan mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial
horizontal?
11. Bagaimana syarat-syaratnya agar seseorang dapat mengalami social
climbing?
12. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat multikultural?
13. Sebut dan jelaskan ciri-ciri masyarakat multikultural!
14. Apakah yang dimaksud dengan kelompok sosial?
15. Jelaskan kaitan antara status sosial, peran sosial, dan mobilitas sosial!

106 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 1994. Sosiologi, Sistematika Teori dan Terapan. Jakarta. Bumi Aksara.
Anis da Rato. Tanpa tahun. Ringkasan Sosiologi Antropologi. Yogyakarta: PT. Mitra
Gama Widya
Arifin, E. Zaenal. 1989. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang
Benar. PT. Mediatama Sarana Perkasa.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Azra, Azyumardi. 1999. Menuju Masyarakat Madani. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Cholil, Mansyur, M. Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa. Surabaya: Usaha Nasional.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis
Ilmiah di Bidang Pendidikan.
Faisal, Sanapiah. 1989. Format-Format Penelitian Sosial Dasar-Dasar dan Aplikasi.
Jakarta: Rajawali.
Horton B. Paul, Chester L. Hunt. 1999. Sosiologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Huki D.A., Willa. 1982. Pengantar Sosiologi. Surabaya: Usaha Nasional.
J. Biernens de Haan, Mr. 1962. Sosiologi Perkembangan dan Metode. Jakarta: PT.
Pembangunan.
J. Goode. William. 1985. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bina Aksara.
Karta Saputra, G. Kreimers, L.J.B. 1987. Sosiologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
Koentjaraingrat. 1985. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Lawang, M.Z. Robert. 1984/1985. Modul Pengantar Antropologi. Depdikbud Uni-
versitas Terbuka.Lawang,M.Z. Robert. 1984/1985. Modul Pengantar
Antropologi. Depdikbud Universitas Terbuka.
Long, Norman. 1992. An Introduction To The Sociology of Rural Development.
Diterjemahkan oleh Tim Bumi Putra, Sosiologi Pembangunan Desa. Jakarta:
Bumi Aksara.
Luth, Nursal. 1992. Kamus Sosiologi dan Antropologi. Jakarta: PT. Galaxy Puspa
Mega.
M. Amirin, Tatang. 1990. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Daftar Pustaka 107

Di unduh dari : Bukupaket.com


Mulyadi, Yadi dan Posman Simanjuntak. 1992. Sosiologi dan Antropologi. Jakarta:
Erlangga.
Nasution, S. 1994. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ricklefs, M.C. 1999. Sejarah Indonesia Modern. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Roucek, Joseph S., Warren Roland L. 1984. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Saputra, Nata M. 1983. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Multi Aksara.
Sartonom, Kartodirjo. 1999. Pengantar Sejarah Indonesia Baru. Sejarah Pergerakan
Nasional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Soemardjan, Selo cs. Tanpa tahun. Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi. Bandung:
PT. eresco.
, Perkembangan Ilmu Sosiologi di Indonesia dari 1945 sampai 1965.
Research di Indonesia 1945-1965. Jilid IV. Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya.
, Soelaeman Soemardi (ed). 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Edisi
Pertama. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indo-
nesia.
, 1965. Perkembangan Politik sebagai Penggerak Dinamika Pembangunan
Ekonomi, Jakarta: FEUI.
, 1965. Sifat Panutan di Dalam Pandangan Masyarakat Indonesia. Lembaga
Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional. MIPI Departemen Urusan Research
Nasional. Masalah-masalah Ekonomi dan Faktor IPOLSOS. Jakarta
, 1967.Pola-Pola Kepemimpinan dalam Pemerintahan. Jakarta: Lembaga
Pertahanan Nasional.
, 1972. Peranan Ilmu-Ilmu Sosial di Dalam Pembangunan. Pidato Ilmiah
pada Dies Natalis U.I ke XXII.
, 1982. Social Changes in Yogyakarta. Cetakan Pertama. Ithaca, New York:
Cornell University Press, 1962. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul
Perubahan Sosial di Yogyakarta. Yogyakarta: GMUP Press.
Soedjono. 1985. Sosiologi. Bandung: Alumni
Soekanto, Soerjono. 1983. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
, 1987. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.
Supriadi, Dedi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan: Adicita Karya Nusa.
Talcot Parsons, Wright Mills, C. dan Erving Goffman. 1999. Sosiologi. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama.

108 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Tilaar. 1999. Pendidikan, Kebudayan dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Weiner, Myron. 1966. Modernization The Dynamics of Group. Dengan terjemahan
berjudul: Modernisasi Dinamika Pertumbuhan. Voice of American Forum Lec
tures: Cambridge Mass.

Daftar Pustaka 109

Di unduh dari : Bukupaket.com


DAFTAR GAMBAR DAN DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kehidupan di kelompok suku atau etnis tertentu adalah
contoh proses pembentukan struktur sosial tahap awal. .... 4
Gambar 1.2 Perkembangan masyarakat ke arah yang lebih maju
adalah contoh dari proses berkembangnya struktur sosial
masyarakat .................................................................. 4
Gambar 1.3 Perkembangan masyarakat dari masa orde lama ke orde
baru dan akhirnya sampai era reformasi, merupakan proses
berlangsungnya struktur sosial pada tahap akhir. .............. 6
Gambar 1.4 Status sosial di masyarakat contoh struktur sosial dimensi
vertikal dan kelompok-kelompok umat beragama contoh
struktur sosial dimensi horizontal. .................................. 7
Gambar 1.5 Contoh struktur sosial dalam dimensi vertikal adalah
hubungan antara para pemuka agama dengan pengikutnya. .. 11
Gambar 1.6 Keanekaragaman agama dan kepercayaan sebagai
perwujudan struktur sosial dalam dimensi horizontal. ....... 12
Gambar 2.1 Perkawinan antarras akan melahirkan ras-ras baru yang
lebih bervariasi di masyarakat. ....................................... 23
Gambar 2.2 Pertikaian antara kelompok masyarakat bentuk dari deferensiasi
sosial negatif. ............................................................... 23
Gambar 2.3 Perbedaan kepentingan antara aparat pemerintah dan rakyat
sering menimbulkan terjadinya konflik. ........................... 24
Gambar 2.4 Perbedaan ras atau warna kulit adalah salah satu penyebab
munculnya konflik sosial. .............................................. 25
Gambar 2.5 Bentuk kompromi yang terjadi antara pengunjuk rasa
dengan aparat kepolisian dalam unjuk rasa yang damai. ... 32
Gambar 2.6 Proses peradilan sebagai jalan terakhir dalam menyelesaikan
konflik. ........................................................................ 32
Gambar 3.1 Stratifikasi sosial berdasarkan tingkat pendidikan sebagai
perwujudan struktur sosial vertikal. ................................. 40
Gambar 3.2 Pendidikan sebagai media atau saluran untuk menunjang
terjadinya mobilitas sosial naik. ...................................... 50
Gambar 3.3 Era globalisasi memudahkan orang untuk saling berinteraksi. . 52

110 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Gambar 3.4 Kemajuan di era globalisasi salah satunya adalah tersedianya
berbagai macam barang yang menyebabkan munculnya
sikap konsumeristis. ..................................................... 54
Gambar 3.5 Meningkatnya volume ekspor impor sebagai dampak positif
dari globalisasi. ............................................................ 57
Gambar 4.1 Bentuk persatuan dari sekelompok kehidupan masyarakat
multikultural yang harus selalu dilestarikan. ..................... 75
Gambar 4.2 Kesenian barongsai satu bentuk budaya dari kehidupan
masyarakat multikultural. ............................................... 77
Gambar 4.3 Terjadinya perkawinan sebagai faktor pendorong awal
terbentuknya kelompok sosial. ....................................... 79
Gambar 4.4 Keanekaragaman bentuk ras. ......................................... 88
Gambar 4.5 Ras Aborigin ............................................................... 90
Gambar 4.6 Suku-suku bangsa di Indonesia. ..................................... 91
Gambar 4.7 Lumpur panas PT Lapindo brantas yang menuai konflik.. . 95

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Beberapa Perbedaan antara Konflik Sosial dengan Kekerasan . 29

Daftar Gambar dan Daftar Tabel 111

Di unduh dari : Bukupaket.com


GLOSARIUM

Adat-istiadat : Tata kelakuan yang menyatu kuat dengan pola-pola perilaku


masyarakat.
Adjudikasi : Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan tetapi
prosesnya diperlukan pihak-pihak terkait yang mempunyai
kepentingan pada tingkat nasional maupun tingkat
internasional.
Arbitrasi : Upaya menyelesaikan konflik dengan menggunakan orang
ketiga yang memberi keputusan dan diterima serta ditaati
oleh kedua belah pihak.
Coersion : Salah satu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan
oleh suatu paksaan.
Deferensiasi : Pembedaan atau pengelompokkan orang-orang dalam
sosial masyarakat secara horizontal berdasarkan kriteria tertentu.
Delinkuensi : Sikap-sikap dan aktivitas anak-anak remaja yang
bertentangan dengan norma-norma sosial.
Gencatan senjata : Upaya penangguhan permusuhan dalam jangka waktu
tertentu guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak
boleh diganggu.
Kompromi : Salah satu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang
terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar
tercapai suatu penyelesaian terhadap pertentangan yang ada.
Konflik sosial : Salah satu bentuk hubungan antarindividu ataupun
antarkelompok dalam masyarakat yang diikuti dengan
tindakan yang saling ancam dan kekerasan satu dengan yang
lain.
Kriminalitas : Semua perilaku warga masyarakat yang bertentangan
dengan norma-norma hukum dalam hal ini hukum pidana.
Mediasi : Upaya penyelesaian pertikaian oleh pihak ketiga, tetapi tidak
diberikan keputusan yang mengikat.
Mobilitas sosial : Perubahan kedudukan atau status individu ataupun
kelompok individu dalam masyarakat baik secara vertikal
maupun secara horizontal.
Mobilitas sosial : Semua bentuk perubahan status ke arah vertikal baik vertikal
vertikal naik maupun mobilitas turun.

112 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Mobilitas sosial : Perubahan sosial yang bersifat perpindahan dari suatu
horizontal kelompok sosial ke kelompok lainnya yang sederajat.
Rekonsiliasi : Usaha-usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan
pihak-pihak yang berselisih untuk mendapatkan suatu
persetujuan bersama.
Stalemate : Suatu keadaan di mana pihak-pihak yang bertentangan
memiliki kekuatan yang seimbang, namun berhenti pada
titik tertentu dalam melakukan pertentangannya karena kedua
belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur.
Stratifikasi sosial : Keadaan yang berbeda-beda dari orang-orang dalam
masyarakat secara vertikal atas dasar kriteria tertentu.
Stratifikasi sosial : Suatu sistem stratifikasi dalam masyarakat di mana setiap
terbuka warga masyarakat dapat secara bebas berusaha
memperbaiki dan meningkatkan stratanya.
Stratifikasi sosial : Suatu sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat, di mana
tertutup lapisan-lapisan yang ada lebih bersifat tetap dan tidak terjadi
perubahan-perubahan secara vertikal.
Struktur masya- : Struktur masyarakat yang ditandai dengan adanya status
rakat tertutup dan peran yang cenderung tetap, dan tidak adanya
perombakan atau perubahan yang bersifat bebas dan
terbuka.
Struktur sosial : Struktur status dan peran dalam suatu masyarakat yang
bersifat abstrak, yang di dalamnya terdapat struktur secara
vertikal maupun struktur secara horizontal.
Struktur sosial : Struktur sosial yang tidak dapat dilihat dan diraba melalui
abstrak panca indra.
Struktur sosial : Struktur sosial yang memiliki keanekaragaman dalam suku,
heterogen ras, maupun agama.
Struktur sosial : Struktur sosial suatu masyarakat yang hanya terdiri atas satu
homogen jenis ras, suku, dan agama serta kepercayaan.
Struktur sosial : Struktur sosial mengalami proses perubahan yang terjadi
terbuka setiap saat dan digantikan oleh setiap orang.
Struktur sosial : Hierarki status-status sosial dengan peranannya masing-ma-
vertikal sing, sehingga menjadi satu sistem yang tidak terpisahkan
dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang
terendah.
Toleransi : Suatu sikap di mana kedua belah mempertahankan pendi-
riannya masing-masing.

Glosarium 113

Di unduh dari : Bukupaket.com


INDEKS SUBJEK DAN PENGARANG
A I
Agricultural 79 Ideologi 2, 3, 11, 12, 38, 44, 47, 48, 73, 81,
Aino 90 82, 83, 84, 97
Alpin Caucasoid 88
Asiatik Mongoloid 7, 13, 89, 90
M
Malayan Mongoloid 13, 76, 89, 90, 98
B Melanesoid 8, 13, 89
Bushman 90 Membership group 12
Monarki 9
Mongoloid 8, 13, 76, 88, 89, 90, 98
C
Caucasoid 88, 90, 98
Community 81, 83 R
Reference group 12
E
Etnosentrisme 58, 94, 99
T
Tirani 9
F Toleransi 85, 95, 97
Fishing 79
Forest gathering 79

G
Gender 2, 3, 8, 85, 97
Globalisasi 37, 38, 51, 52, 53, 55, 57, 62

114 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Indeks Subjek dan Pengarang 115

Di unduh dari : Bukupaket.com


116 Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Di unduh dari : Bukupaket.com


Di unduh dari : Bukupaket.com

Anda mungkin juga menyukai