Sebagaimana halnya parodi, pastiche adalah imitasi dari suatu
gaya istimewa yang khas atau unik, pengenaan topeng linguistik, ujaran dalam bahasa yang telah mati. Namun pastiche adalah praktik tak bermuatan dari mimikri semacam itu; ia tak memiliki motif tersembunyi sebagaimana yang dimiliki oleh parodi, [ia telah] diamputasi dari dorongan satir, kosong dari gelak tawa Pastiche adalah salah satu sifat produksi budaya (cultural production) era posmodern. Ia lahir sebagai akibat memudarnya individualitas unik para seniman dalam arti luas. Pemudaran itu terjadi karena meniadanya subjek otonom yang menjadi prasyarat mutlak bagi terciptanya karya seni sebagai produksi budaya. Keberadaan subjek otonom inilah, menurut Jameson, yang memungkinkan para seniman untuk menyapa konsumennya sebagai subjek dan memengaruhinya. Dengan memudarnya individualitas unik yang mereka miliki, para seniman dipaksa/terpaksa mereduksi cara berkomunikasi mereka dengan mengadopsi bentuk-bentuk netral dan terobjektifikasi dengan menarik hal-hal dari masa lalu, meniru gaya-gaya yang telah mati, melakukan “parodi kosong” yang tak memiliki makna mendalam atau tersembunyi. Dalam beberapa hal, pastiche mirip dengan parodi posmodern- nya Linda Hutcheon. Perbedaan utamanya adalah: sementara Hutcheon menganggap parodi sebagai interpretasi politis yang memiliki nilai resistensi yang diperlukan untuk menjawab kontradiksi-kontradiksi yang terjadi dalam masyarakat posmodern, Jameson memandang pastiche dengan kaca mata yang lebih muram. Baginya, parodi posmodern adalah “parodi kosong” (“blank parody”) yang tak memiliki nilai politis apapun. pastiche memiliki kemiripan dengan parody karena sama- sama berupa peniruan Parody VS Pastiche Parody: mimic something to coment on it Pastiche: mimic something without coments
jika menirukan sesuatu tetapi inti dari
peniruan bukanlah komentar,hanya untuk meniru semata --> pastiche . Pastiche: dengan mengembangkan pemikiran Hutcheon, Piliang menjelaskan Pastiche adalah sebagai bentuk imitasi murni tanpa ada pretensi apa-apa. Kalaupun ada perbedaan dengan teks yang dirujuknya, maka perbedaan tersebut “… dapat dianggap sebagai persamaan. Teks pastiche mengimitasi teks-teks masa lalu, dalam rangka mengangkat dan mengapresiasinya. Pastichemengambil bentuk-bentuk teks atau bahasa estetik dari ‘semangat jamannya’, dan menempatkanya ke dalam konteks ‘semangat jaman’ masa kini. dan seperti yang dikatakan kritikus Amerika, Fredric Jameson, Pastiche, menurut Jameson, melahirkan apa yang disebutnya “sejarah pop” (pop history): apa yang disajikan sebagai pastiche menjadi tak memiliki kebersejarahan; masa lalu disajikan sebagai fatamorgana yang menarik yang dibangun atas imaji-imaji yang diciptakan oleh budaya komersil yang menyajikan stereotipe dangkal atas suatu masa yang tak mungkin kita gapai lagi. Kitsch Kitsch: sebuah istilah yang berakar dari bahasa Jerman verkitchen (baca: membuat menjadi murahan), atau kitschen secara literal berarti aktifitas memungut sampah dari jalan. Dengan begitu istilah kitsche dalam wacana seni sering kali ditafsirkan sebagai sampah artistik, atau sering pula di definisikan sebagai bentuk selera rendah. Sedang dalam the Concise Oxford Ditionary of Literary Terms (1990) yang dikutip Hidyat dalam Distertasinya: Kebudayaan Postmodern Menurut Jean Baudrillard, didefinisikan sebagai segala jenis seni palsu (pseudo art) yang murahan serta tanpa selera. kitsch: satu komponen objek yang disorot dan dibesarbesarkan Kitsche dikatakan sebagai bentuk seni yang memiliki selera rendah dikarenakan lemahnya kandungan atau kreteria estetik yang dimilikinya. Walupun, kreteria pada sebuah penilaian keindahan/nilai estetis berbeda dari satu jaman/tempat ke jaman/tempat yang lainnya. Piliang melihat kitsche, sebagai strategi mensimulasi dan mengkopi elemen- elemen gaya dari seni tinggi atau sebaliknya dari obyek sehari-hari untuk kepentingannya sendiri., yang diproduksinya berdasarkan atas semangat mendetimologisasi (baca: me-massa-kan) seni tinggi. Bagi Greenberg keberadaan kitsche pada awalnya didorong oleh semangat reproduksi, dengan menggunakan produk konsumer sebagai bahan baku ikonik seni. Kitsche sebuah strategi dalam melahirkan nilai estetik, dengan cara mengimitasi bentuk, gaya, atau obyek untuk menghadirkan nilai fungsi palsu (misalnya; sebuah asbak berbentuk alat musik tertentu). Dalam seni postmodern, kitsche adalah merupakan salah satu kategori bahasa estetik yang sangat dominan, sehingga postmodern dalam pengertiannya yang luas sering diidentikan dengan kitsche. Karena postmodern sendiri sering dikatakan sebagai term yang miskin dengan kreteria estetik, makna dan orisinalitas. Bahkan Hal Foster menyebut estetika postmodern sebagai bentuk anti-estetik Thank You