Anda di halaman 1dari 7

Reduplikasi Morfemis dalam Bahasa Melayu Asahan

Tugas Morfologi
Dosen pengampu: Prof. Dr. Dra. Deliana M. Hum
Oleh

ETIKA SARI
217009011

PROGRAM STUDI MAGISTER LINGUISTIK


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2022
Proses morfologis Samsuri (1982:190) meliputi (1) afiksasi, (2) reduplikasi, (3)
perubahan intern, (4) suplisi, dan (5) modifikasi kosong (Samsuri, 190—193). Verhaar
(1984:64) dan Ramlan (1983:46) menambahkan satu lagi yaitu (6) komposisi atau
pemajemukan. Salah satu proses morfologi adalah reduplikasi. Reduplikasi adalah peristiwa
pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian,
baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak (Muslich,
2008:48). Reduplikasi Morfemis (Simatupang, 1987) dibagi menjadi 3 yakni, Reduplikasi
berdasarkan bentuk, Reduplikasi semantis dan Tipe residu
Tipe reduplikasi berdasarkan bentuk menurut Simatupang, 1987 terdiri dari 16 tipe, 16
tipe tersebut diaplikasikan kepada bahasa Melayu Asahan sebagai salah satu bahasa daerah
yang masih eksis digunakan dalam tindak tutur masyarakat setempat, berikut adalah hasil
aplikasi tipe-tipe tersebut:
1) Tipe R-1 (D + R)
• Budak ‘anak’ → budak-budak ‘anak-anak
Banyak budak-budak di mukak rumah incek
‘banyak anak-anak di depan rumah paman’
• Golak ‘ketawa’ → golak-golak ‘ketawa-ketawa’
Jangan golak-golak kamu yo
‘jangan ketawa-ketawa kalian ya’

2) Tipe R-2 (D + R)
• Mandir ‘mandir’ → Mundar-mandir ‘mondar-mandir’
Mundar mandir atok bakaliling mancari cucunyo
‘mondar mandir kaker berkeliling mencari cucunya’
• Balik ‘balik’ → bulak-balik ‘bolak-balik’
Bulak balik awak manjorit tapi tak ado yang mandongar
‘bolak balik aku menjerit tapi tak ada yang mendengar’

3) Tipe R-3 ((D + R) + ber-): tipe ini dalam bahasa Melayu Asahan memiliki perbedaan
dengan Bahasa Indonesia, imbuhan ber- dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan dalam
Bahasa Melayu Asahan, jika imbuhan ber- dialihbahasakan ke bahasa Melayu Asahan maka
berubah bentuk menjadi imbuhan ba-
• Lari ‘lari’ → balari-lari ‘berlari-lari’
Balari-lari dio kamari mangkasi kabar kalo omaknyo maninggal
Berlari-lari dia kemari memberi kabar kalau ibunya meninggal
• Cakap ‘cakap’ → bacakap-cakap ‘bercakap-cakap’
Yang ributan orangtu bacakap-cakap marisingkan kali
‘ribut sekali mereka bercakap-cakap sangat menyebalkan sekali’

4) Tipe R-4 ((D + R) + ber-/-an): sama seperti tipe sebelumnya, imbuhan ber- dalam bahasa
Indonesia ketika dialihbahasakan ke bahasa Melayu Asahan berubah bentuk menjadi imbuhan
ba-
• Poluk ‘peluk’ → bapoluk-polukan ‘berpeluk-pelukan’
Bapoluk-polukan orangtu di mukak ni memangkan tak barutak
Berpeluk-pelukan mereka di depan sini memang mereka tidak berotak
• Salam ‘salam’ → basalam-salaman ‘bersalam-salaman’
Udah elok dio kutengok samo undenyo, udah ondak basalam-salaman baya
‘sudah baikan dia dengan bibinya, sudah mau bersalaman-salaman’

5) Tipe R-5 (D + (R + ber-)): sama seperti tipe sebelumnya, imbuhan ber- dalam bahasa
Indonesia ketika dialihbahasakan ke bahasa Melayu Asahan berubah bentuk menjadi
imbuhan ba-
• Anak ‘anak’ → anak-baranak ‘anak-beranak’
Oih jang pogi orangtu ka Medan anak-baranak samuo
‘Pergi mereka ke Medan anak-beranak semuanya’
• Adek ‘adik’ → adek-baradek ‘adik-beradik’
Yang akraban orangtu adek-baradek tak pornah batongkar
Akrab sekali mereka adik-beradik tidak pernah bertengkar

6) Tipe R-6 ((D + R) + meN-): imbuhan meN- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu
Asahan berubah bentuk menjadi maN-
• baco ‘baca’ → mambaco-baco ‘membaca-baca’
woy jangan ribut kamu dulu yo, mambaco-baco buku kamu dulu jangan basuaro
‘hey jangan ribut kalian dulu ya, membaca-baca buku kalian dulu jangan bersuara’
• Lumpat ‘lompat’ → malumpat-lumpat ‘melompat-lompat’
Tengokla woy anak tupe tu malumpat-lumpat dahan ke dahan yang lucuan
‘lihatlah anak tupai itu melompat-lompat dari dahan ke dahan lucu sekali’
termasuk juga dalam tipe ini yang diawali prefiks ter-: Imbuhan ter- dalam bahasa
Melayu Asahan juga mengalami perubahan bentuk menjadi imbuhan ta-
• batuk ‘batuk’ → tabatuk-batuk ‘terbatuk-batuk’
tadongarku atok tabatuk-batuk sapanjang malam
‘terdengarku kakek terbatuk-batuk sepanjang malam’
• Birit ‘birit’ → tabirit-birit ‘terbirit-birit’
Yang koncangan dio lari tabirit-birit
‘cepat sekali dia lari terbirit-birit’

7) Tipe R-7 (D + (R + meN-)): imbuhan meN- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu


Asahan berubah bentuk menjadi maN-
• Tolong ‘tolong’ → tolong-manolong ‘tolong-menolong’
Tolong-manolongla kamu soring bagini, kalo bukan sudaro awak yang mambantu siapo lagi
‘seringlah kalian tolong-menolong begini, kalau bukan saudara kita sendiri yang membantu
siapa lagi’
• Jorit ‘jerit’ → jorit-manjorit ‘jerit-menjerit’
Yang bisingan orangtu jorit-manjorit macam orang gilo ku tengok ulahnyo
Bising sekali mereka jerit-menjerit seperti orang gila tingkahnya

8) Tipe R-8 (D + (R + meN-/-i)): imbuhan meN- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu


Asahan berubah bentuk menjadi maN-
• Sayang ‘sayang’ → sayang-manyayangi ‘sayang menyayangi’
Sayang-manyangilah kamu sa omak sa ayah sampe mati
‘sayang-menyayangilah kalian se ibu se ayah sampai mati’
• Dulu ‘dahulu’ → dulu-mandului ‘dahulu-mandahului’
Janganla kamu dulu-mandului samo orangtuo, dulukanlah orangtu
‘janganlah kalian dahulu-mendahului kepada orangtua, dahulukanlah mereka’

9) Tipe R-9 ((D + R) + meN-/-kan): imbuhan meN- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu
Asahan berubah bentuk menjadi maN-
• Gorak ‘gerak’ → manggorak-gorakkan ‘menggerak-gerakan’
Soringla kamu manggorak-gorakkan badan bak tak copat capek
seringlah kalian menggerak-gerakkan badan supaya tidak cepat capek’
• Lambe ‘lambai’ → malambe-lambekan ‘melambai-lambaikan’
Ku tengoklah dio malambe-lambekan tangannyo baya maminta tumpangan
‘ku lihatlah dia melambai-lambaikan tangannya mencari tumpangan

10) Tipe R-10 ((D + R) + meN-/-i): imbuhan meN- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu
Asahan berubah bentuk menjadi maN-
• Takut ‘takut’ → manakut-nakuti ‘menakut-nakuti’
Jangan kamu manakut-nakutin adek kamu tu, manangis dio karang
‘jangan kalian menakut-nakutin adek kalian itu, menangis dia nanti’
• Tutup ‘tutup’ → manutup-nutupi ‘menutup-nutupi’
Ondaknyo kalo awak tau aib sudaro awak yo awak bantula manutup-nutupi dari orang
‘maunya kalau kita tahu aib saudara sendiri ya dibantu untuk menutup-nutupinya dari orang
lain’

11) Tipe R-11 ((D + R) + se-/-nya): imbuhan se- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu
Asahan mengalami perubahan bentuk menjadi sa-
• Banyak ‘banyak’ → sabanyak-banyaknyo ‘sebanyak-banyaknya’
Pas dio datang kamari mangambek makan oih diambeknyola sabanyak-banyaknyo
‘pas dia datang kemari mengambil makan diambilnyala sebanyak-banyaknya’
• Koncang ‘cepat’ → sakoncang-koncangnyo ‘secepat-cepatnya’
Naik keretolah dio sakoncang-koncangnyo sampek hampir malanggar pokok bosar
‘dia naik motor secepat-cepatnya sampai hampir menabrak pohon besar’

12) Tipe R-12 ((D + R) + ke-/-(-nya)): imbuhan ke- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu
Asahan berubah bentuk menjadi ka
• Onam ‘enam’ → kaonam-onam(nyo) ‘keenam-enam(-nya)’
Kami adek-baradek onam orang, kaonam-onamnyo tak ado yang jauh dari omak
‘Kami adik-beradik enak orang, keenam-enamnya tidak ada yang jauh dari ibu’
13) Tipe R-13 ((D + R) + ke-/-an): imbuhan ke- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu
Asahan berubah bentuk menjadi ka-
• Itam (hitam) → kaitam-itaman ‘kehitam-hitaman’
Agaknyo udah tak elok lagi minyak makan tu, udah keitam-itaman
‘Sepertinya sudah tidak bagus lagi minyak makan itu, sudah kehitam-hitaman’
• Kuning ‘kuning’ → kakuning-kuningan ‘kekuning-kuningan’
Baju sakolah budaknipun udah kakuning-kuningan ha sodih awak
‘baju sekolah anak ini pun sudah berwarna kekuning-kuningan, sedih aku’

14) Tipe R-14 ((D + R) + -an):


• Rumah ‘rumah’ → rumah-rumahan ‘rumah-rumahan’
Dulu aku pas kocik yang sukoan maen rumah-rumahan
‘Dalu aku pas kecil suka sekali main rumah-rumahan’
• Kapal ‘kapal’ → kapal-kapalan ‘kapal-kapalan’
Uwaktu korjonyo jual kapal-kapalan di pinggir sunge tu
‘Bapak itu kerjanya menjual kapal-kapalan di pinggir sungai itu’

15) Tipe R-15 (D + (R + -em-)): imbuhan -em- jika dialihbahasakan ke bahasa Melayu
Asahan berubah bentuk menjadi -am-
• Turun ‘turun’ → turun-tamurun ‘turun-temurun’
Sodap botul memang masakan nenek ni resep turun-tamurun dari onyangnyo
‘Sedap betul memang masakan nenek ini resep turun-temurun dari buyutnya’
• Tali ‘tali’ → tali-tamali ‘tali-temali’
Woy budak-budak jangan kamu main tali-tamali macam begitu lah bahaya jang
‘Hey anak-anak jangan kamu main tali-temali seperti itu bahaya’

16) Tipe R-16 (D + Rp: tipe terakhir ini juga akan berbeda antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Melayu Asahan, sebab dalam tindak tutur masyarakat Melayu Asahan banyak
ditemukan perubahan bunyi vokal, jika sebuah kata terdiri lebih dari dua suku kata, maka suku
kata pertama yang bervokal e burubah vokal menjadi a, dan suku kata terakhir yang bervokal
a berubah vokal menjadi o
• Luhur ‘luhur’ → laluhur ‘leluhur’
Janganla kamu lupo samo adat, tak manghargai laluhur itu namonyo
‘Janganlah kalian lupa adat, tidak menghargai leluhur itu namanya’
Barapo ‘berapa’ → babarapo ‘beberapa’
Udah babarapo kali ku ingatkan samo kau yo, sakali lagi ku topuk kau
‘sudah beberapa kali aku mengingatkan kau, sekali lagi ku hajar kau’

Hasil dari aplikasi 16 tipe reduplikasi berasarkan bentuk di atas maka seluruh tipenya
ditemukan dalam bahasa Melayu Asahan, namun beberapa imbuhan mengalami perubahan
bunyi vokal sebab kaidahnya menyesuaikan dengan karakteristik bahasa Melayu Asahan itu
sendiri, yaitu bahasa Melayu dialek pesisir timur Sumatera Utara yang mengadopsi banyak
bahasa Melayu murni yang mengalami perubahan vokal, umumnya sebuah kata yang suku kata
akhirnya berbunyi vokal a berubah menjadi o, dana jika kata tersebut teridiri lebih dari dua
suku kata, maka suku kata pertama yang berbunyi vokal e berubah menjadi vokal a, disamping
itu yang cukup mejadi ciri khas dari bahasa Melayu Asahan adalah, nunyi ‘r’ yang tidak dibaca
dengan jelas akan tetapi dibaca dengan samar.
Berkenaan dengan pembahasan reduplikasi di atas, berikut disajikan perbandingan
bentuk reduplikasi antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Asahan,
Beberapa – babarapo
Menjerit-jerit- manjorit-jorit
Leluhur- laluhur

Anda mungkin juga menyukai