Lecture Notes: Investasi Jangka Panjang, Utang Dan Modal
Lecture Notes: Investasi Jangka Panjang, Utang Dan Modal
LECTURE NOTES
INVESTASI JANGKA
PANJANG, UTANG DAN
MODAL
mdewi@binus.edu
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
LEARNING OUTCOMES
1. Peserta diharapkan dapat memahami investasi jangka panjang dan modal dalam
laporan keuangan fiskal
2. Peserta diharapkan dapat menjelaskan investasi jangka panjang dan modal dalam
laporan keuangan fiskal
OUTLINE MATERI:
ISI
Sesuai dengan ketentuan perpajakan, PPN atas jasa pialang itu mungkin tidak
atau dapat dikreditkan. Apabila dapat dikreditkan, PPN itu tidak seharusnya
sebagai pembentuk harga perolehan saham. Demikian juga kalau tidak dapat
dikreditkan, namun PPN itu oleh pengusaha dianggap sebagai revenue expenditure
(sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 47 tahun 1994, sebagaimana telah
diperbaharui dengan PP no.83 tahun 1998, PP no 138 tahun 2000 dan yang
terakhir dengan pp no. 94 tahun 2010)
Investasi Saham
salah satu penghasilan investasi saham adalah deviden dan pajak terutang
(pada umumnya) pada saat pembagian, dapat disimpulkan penilaian
investasi saham untuk perpajakan berlaku metode harga perolehan.
PPh Final atas Transaksi Saham Di Bursa Efek (PP Nomor 41 Tahun 1994
sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 14 Tahun 1997 jo. KMK Nomor
2821KMK.0411997 jo. SE-06/PJ.4/1992 dan SE-15/PJ.4211997)
- Atas seluruh saham => PPh yang terutang dan harus dipotong oleh
penyelenggara bursa adalah sebesar 0,1 % dari jumlah bruto nilai transaksi
penjualan.
- Atas saham pendiri => Wajib disetor tambahan PPh sebesar 0,5% dari
nilai pasar saham saat Penawaran Umum Perdana (lPO) oleh pihak Emiten.
Penyetoran PPh sebesar 0,5 % tersebut harus dilakukan selambat-lambatnya 1
bulan setelah saham diperdagangkan di bursa.
- Pengenaan tambahan PPh sebesar 0,5% tersebut tidak disetor sesuai dengan
batas waktu yang ditentukan, maka atas penghasilan berupa capital gain dari
penjualan saham pendiri tersebut dikenakan PPh dengan tarif umum Pasal 17
UU PPh (tidak final). Dalam hal ini wajib pajak juga diperkenankan memilih
menghitung PPh atas penjualan saham pendiri dengan tarif pasal 17 UU PPh
dikalikan dengan capital gainnya.
- Penyetoran tambahan PPh 0,5% atas saham pendiri tersebut harus dilakukan
oleh emiten dengan menggunakan satu SSP final untuk penyetoran tambahan
seluruh saham pendiri. SSP tersebut diisi dengan NPWP emiten.
- Pelaporan ke KPP atas penyetoran tambahan PPh 0,5% atas saham pendiri
dilakukan oleh emiten:
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
Objek Pemotongan
Penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari
transaksi penjualan saham di bursa efek.
Obligasi merupakan surat peminjaman uang yang akan dilunasi setelah jangka
waktu tertentu. Umumnya obligasi memberikan penghasilan bunga dengan
jumlah tetap kepada investor. Adakalanya obligasi juga mempunyai hak atas
pembagian keuntungan.
Selain saham dan obligasi, perusahaan dapat melakukan investasi pada surat
berharga yang lain, misalnya warkat komersial (seperti promissory note). Pencatatan
pada investasi dalam warkat komersial itu hampir sama dengan obligasi . Perbedaan
kecil kemungkinan terjadi dengan adanya diskonto pada jenis surat berharga itu.
Diskonto dimaksud merupakan penghasilan dari pemegang warkat komersial yang
akan direalisasi pada saat pelunasan warkat itu.
Perusahaan karena keharusan (sesuai dengan kontrak) atau secara sukarela setiap
tahun dapat menyisihkan suatu dana dalam jumlah tertentu. Dana itu dapat dibentuk
misalnya untuk pelunasan utang (obligasi), saham preferen atau pembelian aset.
Dalam hubungan dengan ketentuan perpajakan, sebagai contoh dengan pembentukan
dana (cadangan) reklamasi perusahaan pertambangan yang dananya harus
dititipkan pada bank pemerintah. Selanjutnya, dana itu dapat dikelola sendiri atau
diserahkan kepada pihak ketiga (trustee).
Penanaman dana itu dapat memberikan hasil bagi perusahaan, misalnya dalam
bentuk bunga (dari deposito dan tabungan yang lain, dividen (dari saham), dan sewa
(dari harta). Pasal4 (3) (g) UU PPh menyatakan bahwa penghasilan itu sepanjang
diperoleh Yayasan Dana Pensiun (yang pendiriannya disahkan oleh Menteri
Keuangan), tidak dianggap sebagai penghasilan kena pajak. Dengan demikian, untuk
keperluan perpajakan, tidak ada penghasilan (dari Yayasan Dana Pensiun dimaksud)
yang perlu dilaporkan sebagai penghasilan kena pajak.
bagian laba yang diterima pemodal dari unit tersebut bukan merupakan obyek pajak
(Ps.a(3)(i) UU PPh). Namun keuntungan yang diterima kontrak investasi kolektif,
sebagai wajib Pajak (seperti persekutuan) merupakan obyek pajak. Apabila unit
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
Perusahaan dapat melakukan investasi pada aset lain-lain misalnya tanah dan
bangunan atau properti. Selain karena ada kelebihan dana, investasi itu dapat
dimaksudkan untuk keperluan ekspansi masa yang akan datang. Penghasilan dari
investasi itu pada umumnya merupakan penghasilan kena pajak. Begitu juga
dengan keuntungannya apabila investasi itu dijual.
B. UTANG
Dalam praktek, utang dicatat sebesar nilai nominal yang akan dibayar pada
saatjatuh temponya. Untuk tujuan perpajakan tampak tidak ada ketentuan khusus
tentang penilaian utang. Dengan demikian, dapat disimpulkan praktik akuntansi
komersial diikuti oleh ketentuan pajak.
a) Utang Dagang
Berasal dari transaksi pembelian barang dan jasa yang diperlukan dalam kegiatan
normal perusahaan.
Contoh : 15 Januari 2011 dibeli barang kena pajak Rp 10.000.000,- Pada 10 Februari
2011 utang itu dilunasi. Jurnalnya :
15 Januari 2011
Pembelian Rp 10.000.000
10 Februari 2011
Kas Rp 11.000.000
b) Utang Wesel
Utang wesel (wesel bayar) dapat terjadi sebagai ransformasi utang dagang atau yang
dikeluarkan untuk mendapatkan pinjaman (commercial paper). Apabila atas wesel
tersebut harus dibayar bunga (diskonto), bunga (diskonto yang dibayar atas wesel
harus dicatat terpisah)
Contoh : Pada 1 Juli 2011 PT Andi meminjam uang dari bank dengan menyerahkan
surat promes Rp 10.000.000,- dengan diskonto 12% dan jangka waktu 12 bulan
Jurnalnya :
1 Juli 2011
Kas Rp 8.800.000,-
31 Dsember 2011
Diskonto Rp 600.000,-
Diskonto wesel bayar itu merupakan bunga (penghasilan bagi bank). Karena
dikecualikan dari pemotongan PPh pasal 23, diskonto (bagi bank) bukan merupakan
obyek potongan pajak itu. Selanjtnya pada saat pelunasan wesel akan dibuat catatan :
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
Kas Rp 100.000.000,-
c) Utang Deviden
Dalam bisnis persewaan seringali para pelanggan diminta untuk menyetorkan uang
jaminan yang dapat dikembalikan (refunable deposite). Deposito itu merupakan
kewajiban yang harus dikembalikan bagi pengusaha dan bukan merupakan suatu
penghasilan atau objek pajak.
Misal : PT. Andi dalam tahun 2011 menerbitkan pinjaman 15% obligasi dengan nilai
nominal Rp 10.000.000 dengan pembayaran bunnga tiap 1 April dan oktober. Pada
akhir 2011 data penyesuaian menunjukkan bunga harus dibayar Rp 375.000,-
(10.000.000 x 15/100 x 3/12). Sesuai dengan sirkulasi perpajakan, bunga harus
dibayar itu merupakan objek PPh pasal 23 (WPDN) atau Pasal 26 (WPLN).
Penghasilan dari penjualan barang atau penyerahan jasa, yang diterima sebelum
terjadi penyerahan transaksi penyerahan barang atau jasa dilaporkan dalam kelompok
kewajiban. Hal ini disebabkan oleh adanya kewajiban penerimaan pembayaran untuk
menyerahkan barang atau jasa kepada pihak yang bersangkutan dikemudian hari.
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
Sesuai dengan ketentuan pasal 11 ayat (2) UU PPN maka penerimaan tersebut
terutang PPN. Dengan demikian, sudah diakui sebagai penyerahan penjualan untuk
PPN.
g) Utang garansi
perawatan/reparasi gratis
penggantian komponen
pengembalian uang
Sesuai dengan konsep penetapan beban dan pendapatan, biaya garansi yang timbul
dikemudian hari sebagai akibat penjualan sekarang maa biaya itu harus ditetapkan
sekarang yang tentunya melalui penaksiran.
Pengusaha sering menawarkan hadiah baik langsung maupun lewat undian untuk
meningkatkan omset penjualannya. Secara ideal, kupon berhadiah yang masih beredar
harus dipertemukan dengan penjualan penyebab pemberian hadiah itu. Harga pokok
barang hadiah itu merupakan biaya pengurang penghasilan. Dalam kewajiban tersebut
termasuk juga potongan pajak final sebesar 20%.
Utang kepada bank dapat berupa kredit investasi, modal kerja atau pinjaman yang
lain. Sama halnya dengan utang yang lain, utang bank dicantumkan sebesar nilai
nominal sisa utang yang masih harus dibayar. Bunga atas utang yang belum dibayar
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
dibukukan terpisah pada perkiraan bunga yang harus dibayar. Demiian juga dengan
kewajiban memotong pajaknya.
Pada umumnya kewajiban jangka panjang merupakan utang yang tidak akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun atau yang pengeluarannya tidak mengunakan sumber
ativa lancar. Kewajiban itu termasuk utang obligasi, hipotik, pinjaman gadai, dan
pinjaman jangka panjang yang lain.
a) Utang obligasi
Obligasi merupakan surat pengakuan utang (dengan bunga) jangka panjang yang
akan dibayarkan pada tanggal tertentu. Terdapat bermacam-macam jenis obligasi.
Obligasi hipotik
Obligasi dengan jaminan surat berharga
Obligasi dengan jaminan pihak ketiga
Obligasi tanpa jaminan
Obligasi dengan bunga yang bergantung pada penghasilan penerbit
Obligasi dengan hak atas laba
Obligasi konversi
Penjelasan pasal 4 (1) (g) UU PPh menyebutkan bahwa bagian keuntungan yang
didistribusikan kepada pemegang obligasi yang mempunyai hak terhadap laba (profit
sharing bonds) merupakan deviden. Oleh karena , untuk tujuan pajak bagi emiten
obligasi itu, hanya bunga tetap yang dianggap sebagai biaya pengurang penghasilan
kena pajak, sedangkan bagian laba variabelnya diperlaukan sama dengan dividen.
b) Utang Hipotik
Hampir sama dengan pinjaman obligasi (namun, tanpa agio dan diskonto), pinjaman
hipotik (terutama untuk pembelian tanah dan bangunan) umumnya merupakan
pinjaman dengan bunga tetap dan ditutup dengan waktu yang lama. Biaya penutupan
hipotik umumnya langsung merupakan beban pada periode tersebut. Namun
adakalanya biaya itu diamortisasi sepanjang masa kontrak hipotik.
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
Karena adanya kesulitan ekonomi dan bisnis serta finansial, kreditor dapat
memebrikan kelonggaran kepada debitor untuk merevisi persyaratan pinjaman atau
restrukturisasi pinjaman. Restrukturisasi itu dapat mencegah penyitaan dan pengaduan
kepailitan. Restrukturisasi itu dapat bervariasi, seperti pertukaran aset (aset swap),
pertukaran ekuitas (equity swap), dan modifikasi persyaratan (total pembayaran pada
struktur baru melebihi atau kurang dari nilai utang terbaru).
Pasal 31 B UU PPh ayat (1) menyatakan Wajib Pajak yang melakukan restrukturisasi
utang usaha melalui lembaga khusus yang dibentuk Pemerintah dapat memperoleh
fasilitas pajak yang bersifat terbatas baik dalam jangka waktu maupun jenisnya
berupa keringanan Pajak Penghasilan yang terutang atas :
pembebasan utang;
pengalihan harta kepada kreditur untuk penyelesaian utang;
perubahan utang menjadi penyertaan modal;
C. MODAL SAHAM
Sebagaimana telah diuraikan bahwa modal saham bagian dari ekuitas. Dalam hal
pengungkapannya dalam ekuitas tersebut d.ngan terbatas dan jelas
mengelompokkan:
l. Modal disetor;
2. Saldo laba;
4. Modal sumbangan.
Secara umum modal saham yang termasuk dalam akuntansi ekuitas untuk badan
usaha berbentuk Perseroan Terbatas yang diatur dalam PSAK 2l rahun 2007, Modal
Saham meliputi :
untuk modal yang berasal dari sumbangan disajikan sebagai bagian tambahan
modal disetor. Dalam penyajiannya di neraca harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan, peraturan yang berlaku,
dan menggambarkan keuangan yang ada, sehingga dalam neraca akan terlihat
modal dasar, modal yang ditetapkan, modal yang disetor, nilai nominal, dan
banyaknya saham untuk setiap jenis saham.
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
2. Pembagian diuraikan dalam pembagian laba yang dapat berbentuk kumulatif dan
tidak kumulatif partisipasi, dan tanpa partisipasi.
3. Convertible.
2. Setoran saham dalam bentuk uang sesuai transaksi nyata untukjenis saham yang
status dalam bentuk rupiah pada akta pendiriannya, setoran saham tunai dalam
bentuk mata uang asing dinilai berdasarkan kurs yang berlaku.
3. Besarnya tagihan yang timbul atau kurang yang dikonversi menjadi modal.
4. Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar saham,
yaitu harga dasar tanggal transaksi untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa
Efek atau nilai wajar yang disepakati Rapat Umum Pemegang Saham untuk
saham yang tidak ada harga pasarnya.
6. Setoran saham dalam bentuk barang, menggunakan nilai wajar aset bukan kas
yang diserahkan yaitu nilai appraisal atau tanggal transaksi yang disetujui
Dewan Komisaris untuk saham yang terdaftar di Bursa Efek.
Pencatatan dapat pula untuk penggunaan saham yang disetor yang lainnya akan
dicatat berdasarkan:
Untuk tujuan pajak, sesuai dengan ketentuan dalam penjelasan pasal 4 (1) (g) UU
PPh, penerimaan dari pembelian kembali saham oleh perusahaan penerbit dapat
dianggap sebagai dividen apabila :
SIMPULAN
Obligasi merupakan surat peminjaman uang yang akan dilunasi setelah jangka
waktu tertentu. Umumnya obligasi memberikan penghasilan bunga dengan
jumlah tetap kepada investor. Adakalanya obligasi juga mempunyai hak atas
pembagian keuntungan.
Dalam praktek, utang dicatat sebesar nilai nominal yang akan dibayar pada saat
jatuh temponya. Untuk tujuan perpajakan tampak tidak ada ketentuan khusus tentang
penilaian utang. Dengan demikian, dapat disimpulkan praktik akuntansi komersial
diikuti oleh ketentuan pajak.
0452F ‐ Akuntansi Perpajakan
DAFTAR PUSTAKA