Tor TB
Tor TB
A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;
2) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;
6) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004, tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, TambahanLembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4406);
7) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2021 tentang
Penanggulangan Tuberculosis
8) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) RI Tahun 2005-2025;
9) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2022
Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus NonFisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2023;
10) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit
Menular Potensial Wabah dan Upaya Penanggulangannya;
11) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 042/Menkes/SK/I/2007 tentang
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa;
12) Kepmenkes RI Nomor 374 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
2. GAMBARAN UMUM
Tuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menjadi tantangan global. Saat ini peringkat Indonesia telah turun menjadi kedua diantara
negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Berbagai tantangan Penaggulangan TB seperti
TB/HIV, TB-DM, MDR-TB, TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya. Di Kabupaten
Muna Barat periode Januari hingga Juni Tahun 2023 terhitung 40 Kasus untuk
menanggulangi kasus tersebut maka dibutuhkan komponen sumber daya manusia (SDM)
dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Program Penanggulangan TB harus dipenuhi
sesuai standar minimal disemua tingkatan layanan yaitu FKTP dan faskes lainnya baik
pemerintah dan swasta Kapasitas teknis dan manajemen perlu diperkuat dengan pendekatan
yang sistematis untuk pengembangan sumber daya manusia ini. Semua jenis SDM yang
diperlukan dalam Penanggulangan TB secara teratur dilakukan pemantauan untuk
mengetahui kebutuhan baru sejalan dengan pemekaran wilayah yang diikuti perkembangan
Fasyankes dan atau penggantian staf terlatih yang alih tugas (turn over).
Dalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga
kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia
(SDM) Kesehatan.baik di FKTP.
B. PENERIMA MANFAAT
Secara institusional penerima manfaat dari kegiatan ini adalah
1) Dinas Kesehatan Muna Barat;
2) Puskesmas;
LA ODE MAHAJAYA,SE.,M.Kes
Nip. 19691219 1199803 1 005