Anda di halaman 1dari 61

PROFIL KESEHATAN

PUSKESMAS KOMBIKUNO

TAHUN 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 1


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya. Profil Puskesmas Kombikuno disusun untuk
melihat data yang diperoleh bisa dijadikan acuan untuk data penyakit dikemudian hari sehingga
dapat dijadikan pencegahan suatu penyakit.Semoga profil ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca..
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kombikuno, april 2022

Puskesmas Kombikuno, 2021 2


I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagianintegral dari Pembangunan

Nasional.Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal.Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan

penting dalam meningkatkan mutu daya saing Sumber daya Manusia (SDM) Indonesia

khususnya di Kecamatan Napano Kusambi.

Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat yang ingin dicapai di masa depan

melalui pembangunan kesehatan yaitu masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang bersih

dan berperilaku hidup bersih dan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata sehingga derajat kesehatan

optimal.

Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan

berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.Puskesmas adalah

penanggung jawab utama penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat

pertama.Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan

masyarakat terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.Untuk itu, puskesmas

berfungsi menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan/ tugas teknis dan administrasi.

Untuk itu, pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan dapat

menjangkau seluruh lapisan masyarakat berdasarkan kebijakan pemerintah yang tertuang

dalam Panca Karya Husada.Oleh karena itu peran Puskesmas sangat penting baik sebagai

wadah pengelolaan program maupun sebagai penggerak peran serta masyarakat unutk

menujang keberhasilan pembangunan kesehatan.

Puskesmas Kombikuno dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat yang

bersifat promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif telah memberikan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat umum, khususnya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Kombikuno

secara terpadu dan menyeluruh.Dalam pelaksanaan kegiatan program diawali dengan

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan serta diakhiri dengan laporan sebagai bentuk

Puskesmas Kombikuno, 2021 3


pertanggungjawaban kegiatan yang telah dilaksanakan, baik dalam bentuk laporan bulanan

maupun tahunan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, Puskesmas Kombikuno memberikan informasi/

input kepada Dinas Kesehatan dalam bentuk laporan tahunan pelaksanaan hasil kegiatan

pelayananKesehatan Puskesmas Tahun 2021.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Profil Kesehatan Puskesmas Kombikuno ini disusun sebagai bahan laporan

hasil-hasil kegiatan program kesehatan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu

tahun 2021 di Puskesmas Kombikuno serta sebagai bahan presentasi pada palaksanaan

Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kabupaten Muna Barat tahun 2021.

b. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Kombikuno adalah :

a. Untuk mengetahui derajat kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan di

wilayah Puskesmas Kombikuno tahun 2021.

b. Untuk mengetahui hasil kegiatan setiap program berdasarkan target yang telah

ditetapkan dan dilaksanakan.

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno tahun 2021.

d. Sebagai bahan perbandingan hasil cakupan setiap program dari waktu ke waktu

yaitu mengetahui target dan pencapaian setiap program yang telah dilaksanakan di

wilayah kerja Puskesmas Kombikuno tahun 2021.

e. Untuk dapat memberikan gambaran dan informasi tentang kendala/ masalah yang

menjadi penghambat tercapainya tujuan dalam melaksanakan kegiatan pada setiap

program kesehatan yang ada di Puskesmas Kombikuno.

f. Untuk dapat memberikan gambaran kepada pemerintah pada umumnya dan pada

Dinas Kesehatan pada khususnya sebagai bahan penilaian hasil kegiatan antar

Puskesmas di wilayah kerjanya.

g. Untuk dapat memberikan gambaran dan informasi kepada pemerintah khususnya

bagi Dinas Kesehatan pada dalam hal perencanaan dan penentuan kebijakan di

bidang kesehatan, khususnya bagi Puskesmas Kombikuno.

Puskesmas Kombikuno, 2021 4


3. Visi – Misi Puskesmas

a. VISI

Mewujudkan Kecamatan sehat 2022

b. MISI

1. Menggerakkan pembangunan Kecamatan berwawasan kesehatan.

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya.

Permasalahan utama yang kita hadapi di Wilayah kerja Puskesmas Kombikuno dalam

upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat disebabkan masih adanya kesenjangan

sosial ekonomi di masyarakat, ditambah dengan faktor perilaku dimana masih banyak

kalangan masyarakat yang cenderung berobat ke dukun ketimbang berobat di fasilitas

kesehatan, demikian pula Ibu yang melahirkan masih ada ditolong oleh dukun

bersalin.Faktor prilaku atau kebiasaan seperti inilah yang memicu terjadinya angka kematian

Bayi, anak balita dan Ibu Maternal serta adanya Proporsi balita yang masih menderita gizi

kurang.

Puskesmas Kombikuno, 2021 5


II. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

1. Luas Wilayah

Kecamatan Napano Kusambi merupakan daratan yang terletak dibagian barat

pulauMuna. Wilayah kerja Puskesmas Kombikuno Kecamatan Napano Kusambi tahun 2021

meliputi 5 desa yakni Desa Lahaji, Desa Umba, Desa Kombikuno, Desa Latawe dan Desa

Tangkumaho.

Secara tetitorial wilayah pelayanan Puskesmas Kombikuno Kecamatan NapanoKusambi

mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara dengan Laut Kabupaten Konsel;

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kusambi;

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Napabalano dan

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Pulau Bakuku.

2. Jumlah Desa/Kelurahan

Wilayah kerja Puskesmas Kombikuno Kecamatan Napano Kusambi tahun 2021

meliputi 5 desa yakni Desa Lahaji, Desa Umba, Desa Kombikuno, Desa Latawe dan Desa

Tangkumaho.

3. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

Keadaan penduduk berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Napano

Kusambi dalam Angka Tahun 2021 menunjukkan jumlah penduduk sebesar 5.039 jiwa,

dengan sasaran pelayanan kesehatan terdiri atas Desa Lahaji berjumlah 984 jiwa, Desa

Umba berjumlah 935 jiwa, Desa Kombikuno berjumlah 920 jiwa, Desa Latawe berjumlah

1.415 jiwa, dan Desa Tangkumaho berjumlah 785 jiwa.

Masyarakat Kecamatan Napano Kusambi mayoritas mata pencahariannya adalah petani

dan nelayan. Tahun-tahun kemarin banyak dikalangan anak laki-laki usia produktif yang

keluar wilayah atau daerah/merantau dengan alasan untuk mencari pekerjaan yang kemudian

ditambah dengan angka kematian yang cukup tinggi, sehingga tentu saja hal ini dapat

mengurangi populasi jumlah penduduk. Masyarakat usia produktif yang dominan keluar

daerah adalah kaum laki-laki dan kebanyakan hampir di seluruh Desa Kecamatan Napano

Kusambi, dan tentu saja hal ini dipicu oleh kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia.

Puskesmas Kombikuno, 2021 6


Grafik 1. Keadaan Penduduk Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

JUMLAH PENDUDUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


KOMBIKUNO

5039

1415
984 935 920 785 1320
262 245 207 377 229
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO JUMLAH

Jumlah KK Jumlah Jiwa

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Dari grafik di atas terlihat bahwa wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno dihuni oleh

penduduk dengan jumlah 5.039 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.320

KK.Dari 5 Desa wilayah kerja Puskesmas kombikuno Desa Latawe merupakan Desa yang

paling banyak penduduknya.

Tabel 1.DataLingkungan Fisik Kec. Napano-kusambi

No Lingkungan Fisik Nama Desa / Kelurahan Jumlah

LTW TGK KBK UMBA LAHAJI

1 2 3 4 5 6 7 9

1 Perumahan 374 182 196 198 208 1.158


2 Mesjid 2 1 2 1 1 7
3 TK/PAUD 3 2 2 3 2 12
4 SD 1 1 1 1 1 5
5 SMP/Madrasah 1 1 - 1 1 4
6 SMA/ SMK - 1 - - 1 2
7 Pasar 1 - - 1 - 2
8 Warung Makan 1 - - - - 2
9 Jamban 69 118 57 148 144 536
10 SPAL 10 - 20 4 10 44
Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

4. Jumlah Rumah Tangga

Berdasarkan data sekunder Puskesmas Kombikuno tahun 2021 menunjukkan bahwa

jumlah rumah tangga untuk wilayah kerja Puskesmas Kombikuno yaitu Desa Lahaji

berjumlah 203 RT, Desa Umba berjumlah 196 RT, Desa Kombikuno berjumlah 196 RT,

Desa Latawe berjumlah 384 RT dan Desa Tangkumaho berjumlah 187 RT.

Puskesmas Kombikuno, 2021 7


Grafik 2. Jumlah Rumah Tangga Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Jumlah Rumah Tangga


450
400
350
300
250
200 rumah tangga
150
100
50
0
Desa Lahaji Desa Umba Desa Desa Latawe Desa
Kombikuno Tangkumaho

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

5. Kepadatan Penduduk/KM

Puskesmas Kombikuno merupakan puskesmas yang termasuk kategori puskesmas

terpencil, maka dari itu, wilayah kerja Puskesmas Kombikuno terbilang bukan termasuk

wilayah padat penduduk. Ini diasumsikan menurut data BPS tahun 2020 di Provinsi

Sulawesi Tenggara memiliki kepadatan penduduk mencapai 2.703,5 sehingga menunjukkan

bahwa daerah Sulawesi Tenggara belum termasuk wilayah padat penduduk dibandingka

daerah lain.

6. Rasio Beban Tanggungan

Puskesmas Kombikuno memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.997 jiwa dengan

mencakup 5 desa yaitu Lahaji, Umba, Kombikuno, Latawe dan Tangkumaho. Rasio beban

tanggungan keluarga dapat ditentukan dari jumlah penduduk usia 0 - 14 tahun dijumlahkan

dengan jumlah penduduk usia 65 tahun keatas dan dibagi penduduk usia 15 – 64 tahun

dikalikan 100 maka angka beban tanggungan Kecamatan Napano Kusambi wilayah kerja

Puskesmas Kombikuno yaitu 55,28.

Puskesmas Kombikuno, 2021 8


7. Persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang melek

Grafik 3. Persentase Penduduk 15 Tahun Ke atas Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75+
19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Berdasarkan data sekunder Puskesmas Kombikuno tahun 2021 menunjukkan bahwa

persentase penduduk 15 ke atas untuk wilayah kerja Puskesmas Kombikuno usia 15-19

tahun sebesar 430 jiwa, 60 – 64 sebesar 429 jiwa maka bisa dikatakan bahwa persentase

penduduk 15 tahun termasuk segitiga terbalik namun mengecil dipertengahan.

8. Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan berusia 15 tahun ke atas menurut tingkat

pendidikan tertinggi yang ditamatkan

Grafik 4. Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan15 Tahun Ke atas

Menurut Tingkat Pendidikan TertinggiKecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

800
700
600
500
400
300
200
100 Laki-Laki
0 Perempuan

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 9


Berdasarkan data sekunder Puskesmas Kombikuno tahun 2021 menunjukkan bahwa

persentase penduduk Laki-laki dan Perempuan berusia 15 tahun ke atas menurut tingkat

pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk wilayah kerja Puskesmas Kombikuno

meningkat dimana banyak siswa yang telah lulus sekolah melanjutkan pendidikan kejenjang

Universitas. Ini dapat dilihat dari pengetahuan orang tua tentang pendidikan sangat tinggi

sehingga tidak ada siswa yang mengalami putus sekolah.

Puskesmas Kombikuno, 2021 10


III. SARANA KESEHATAN

a. Sarana Kesehatan

Untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas

Kombikuno didukung oleh fasilitas/sarana kesehatan sebagai berikut :

Tabel 2. Jenis Sarana Kesehatan Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

No. Jenis Sarana/ Prasarana Jumlah Satuan Keterangan


1. Puskesmas Induk 1 Gedung Baik
2. POSKESDES 1 Gedung Kurang Baik
3. PUSTU 1 Gedung Rusak Berat
5 pos memakai balai desa, 5 pos
5. Pos Pelayanan Terpadu 10 Pos memakai Rumah masyarakat

6. Kendaraan Roda Dua 2 Unit Baik


Kendaraan Roda Empat Baik
7. 1 Unit

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Peran Serta Masyarakatyaitu Kader kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas

Kombikuno pada tahun 2021 adalah sebanyak 65 yang terdiri dari 50 orang kader posyandu

bayi balita, 10 orang Kader Posyandu Lansia dan 5 orang kader posbindu yang tersebar di

lima Desa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kader Posyandu Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Desa Kader Posyandu bayi Kader Posyandu Lansia Kader Posbindu


Desa Lahaji 10 orang 2 Orang 2 Orang
Desa Umba 10 orang 2 Orang 2 Orang
Desa Kombikuno 10 orang 2 Orang 2 Orang
Desa Tangkumaho 10 orang 2 Orang 2 Orang
Desa Latawe 10 orang 2 Orang 2 Orang
Jumlah 50 orang 10 orang 10 Orang

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 11


Tabel 4. Komposisi Dukun Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah KerjaPuskesmas Kombikuno Tahun 2021

Jumlah Tidak
No Desa/Kelurahan Terlatih
Dukun Terlatih
1 Lahaji 2 1 1

2 Umba 4 0 4

3 Kombikuno 2 0 2

4 Tangkumaho 2 0 2

5 Latawe 2 1 1

Jumlah 12 2 10

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah dukun yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Kombikuno sebanyak 12 orang dan masih ada 2 orang dukun yang tidak terlatih.

b. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan

a. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan

Cakupan kunjungan rawat jalan pada tahun 2021 dari januari s/d September

sebanyak 226 kunjungan. Berikut persentase cakupan Kunjungan Rawat Jalan pada

tahun 2021 :

Grafik5. Jumlah Rawat Jalan Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

JUMLAH KUNJUNGAN
226
35
34
32

29

24
21

21
17
13

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah kunjungan dalam 1

bulan sebanyak 20 orang.Hal ini dikarenakan masyarakat masih memilih untuk

berkunjung ke posyandu atau ke perawat desa maupun bidan desa.Hal ini terjadi karena

kesibukan masyarakat sehari-hari yaitu Bertani.

Puskesmas Kombikuno, 2021 12


b. Jumlah Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan

Puskesmas Kombikuno memiliki pasien orang dengan gangguan jiwa sebanyak 3

orang Gangguan Jiwa Berat yang berada di Desa Umba, Desa Kombikuno dan Desa

Tangkumaho. Pasien ODGJ ini selalu dipantau oleh petugas agar pasien tidak

menganggu masyarakat lainnya.

c. Angka Kematian di Puskesmas

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian

kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu.Di samping itu, kejadian kematian

dapat juga digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.Angka kematian pada

umumnya dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.

Grafik 6. Angka Kematian Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

3 Laki-laki

2 Perempuan

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

1) Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)/AKB

Angka Kematian Bayi adalah banyaknya kematian bayi (< 1 tahun) per 1.000

Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu.Angka Kematian Bayi merupakan salah

satu aspek penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di sebuah

wilayah dari sisi kesehatan masyarakatnya.Pada tahun 2021, kematian bayi di

wilayah Puskesmas Kombikuno berjumlah 0 orang (0 %).Adapun cakupan tahun

2021 nampak pada grafik sebagai berikut:

Puskesmas Kombikuno, 2021 13


Grafik 7. Angka Kematian Bayi Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Angka Kematian Bayi


2,5
2,3
2
1,5
1
0,5
0 0
2021 Nasional

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Dari gambaran tersebut maka Angka Kematian Bayi di wilayah Puskesmas

Kombikuno adalah 0 kasus. Hal ini sejalan dengan Target Indonesia RPJMN 2024

Yaitu 16/100.000 (0,00016%). Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat

AKB tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan.

Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari

tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan

tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor

yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa

waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan

pelayanan kesehatan masyarakat

2) Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil

atau selama 42 hari postpartum tanpa memandang tempat dan lama persalinan,

yang disebabkan oleh kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-

sebab lain per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu Maternal diperoleh berbagai survei yang dilakukan

secara khusus.Dengan dilaksanakannya Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah

penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survei sebelumnya.

Pada tahun 2021, di Wilayah Puskesmas Kombikuno terdapat 0 kasus

kematian ibu.Ini dikarenakan pemahaman masyarakat terhadap masalah-masalah

kesehatan yang kian membaik terutama pemahaman tentang faktor-faktor resiko

Puskesmas Kombikuno, 2021 14


kehamilan dan penanganannya juga berperan besar dalam upaya menekan Angka

Kematian Ibu.

d. Puskesmas Dengan Ketersediaan Obat Vaksin

Puskesmas memiliki kecukupan obat dan vaksin, obat esensial adalah obat terpilih

yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, mencakup upaya diagnosis,

profilaksis, terapi dan rehabilitasi. Ini didasarkan menurut Keputusan Menteri

Kesehatan RI No. 312/MENKES/SK/IX/2013.Obat-obat yang tersedia di Puskesmas

Kombikuno yaitu Paracetamol, Loratadine, Epinephrine. Obat tersebut digunakan untuk

kejadian KIPI. Adapun ketersediaan vaksin di Puskesmas Kombikuno yaitu Sinovac

dan P-Fizer.

c. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

a. Cakupan Posyandu Menurut Strata

Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan Ibu dan

anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.

Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yatu strata pratama, strata madya,

strata purnama dan strata mandiri.

Tabel 5. Data Posyandu Menurut Strata Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Posyandu
No. DESA
Pratama Madya Purnama Mandiri Jmlh

1 LAHAJI 1 1 0 0 2

2 UMBA 1 1 0 0 2

3 KOMBIKUNO 1 1 0 0 2

4 LATAWE 1 1 0 0 2

5 TANGKUMAHO 1 1 0 0 2

Jumlah 5 5 0 0 10
Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

b. Rasio Posyandu per 100 balita

Kegiatan penimbangan anak Balita yang dilakukan yang dilakukan di Posyandu

merupakan salah satu kegiatan yang hasilnya dapat memberikan gambaran tentang

tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan Posyandu di wilayah

tertentu.Adapun hasil-hasil kegiatan yang diperoleh dari penimbangan yang merupakan

Puskesmas Kombikuno, 2021 15


indikator tingkat keberhasilan program perbaikan dan peningkatan mutu gizi dan

kesehatan masyarakat, khususnya balita antara lain cakupan K/S, D/S, D/ K dan N/D

serta lain sebagainya.Cakupan D/Sadalah indikator yang menggambarkan tingkat

partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu.Adapun cakupan D/S dapat dilihat

pada tabel berikut :

Grafik 8. Cakupan D/S Posyandu Per 100 Balita Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN D/S
250 228.0 229

200 179.3
166.7 161.3 162.4
141
150

93.8
100
50 52 57
50 32 30 40
24 31 29 25

0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam

kegiatan posyandu sudah mencapai sasaran.Hal ini dapat dilihat dari capaian semua

desa rata-rata diatas 100 %.

Puskesmas Kombikuno, 2021 16


TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN JEJARINGNYA

Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kombikuno sebanyak 43 orang. Secara

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Komposisi Tenaga Kesehatan Puskesmas Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Status
NO Jenis Tenaga Jumlah
PNS Honorer CPNS Sukarela NS
1 Dokter Umum 1 - - - - 1
2 Dokter gigi - - - - - -
3 Magister Kesehatan - - - - - -
4 Apoteker 1 - - - - 1
5 S1 Keperawatan 1 - - - - 1
6 DIII Kebidanan 6 10 - 4 - 20
7 SI Gizi 1 - - - - 1
7 SI Kesmas - 2 - 1 - 3
8 Ahli Madya Gizi 1 - - - - 1
9 D3 Farmasi - - 1 - - 1
10 D3 Keperawatan 3 6 - 2 - 10
11 D3 Keperawatan gigi 1 - - - - 1
12 D3 Kesling - 1 - - - 1
13 Analis - - - - - -
14 Supir - 1 - - - 1
15 Klining Service - 1 - - - 1
Jumlah 15 21 1 7 - 43
Sumber : Data Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

1) Jumlah dan Rasio Tenaga Medis

Puskesmas Kombikuno memiliki 1 orang dokter umum yang berstatus pegawai Negeri Sipil

2) Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan

Puskesmas Kombikuno memiliki 11 orang tenaga keperawatan, dimana 5 orang di

tugaskan untuk menangani pasien umum dan 3 orang yang termasuk perawat gigi yang ada

didesa wilayah kerja puskesmas Kombikuno.

3) Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan dan Gizi

Puskesmas Kombikuno memiliki 3 orang tenaga kesehatan masyarakat, 1 orang

kesehatan lingkungan dan 2 orang tenaga Gizi.

Puskesmas Kombikuno, 2021 17


PEMBIAYAAN KESEHATAN

Sebagaimana kita ketahui bahwa Puskesmas adalah merupakan sarana Kesehatan yang

melakukan pelayanan secara langsung kepada masyarakat, baik dari segi kegiatan promosi,

prefentif serta kuratif. Demi untuk memaksimalkan pelaksanaan berbagai jenis kegiatan tersebut,

Pemerintah tidak menutup mata, dimana pihak Pemerintah berupaya mengalokasikan berbagai

sumber dana untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas tenaga Kesehatan dengan

harapan dapat mewujudkan derajat Kesehatan Masyarakat Indonesia secara menyeluruh,

sejahtera dan berkeadilan.

Dengan adanya beberapa sumber dana yang di alokasikan di Puskesmas maka tidak ada

alasan bagi kita Petugas Kesehatan untuk tidak melaksanakan semua program kegiatan di

Puskesmas secara maksimal, professional dan berkualitas khususnya dalam upaya peningkatan

cakupan.

Adapun sumber dana yang di alokasikan di Puskesmas pada tahun 2021 yaitu Dana Rutin

(DAU), Kapitasi, Jampersal dan BOK. Dana Rutin diporsikan untuk mendanai kebutuhan ATK,

pembelian Obat – obatan, transport perjalanan Dinas misalnya konsultasi / koordinasi dan lain –

lain sebagainya. Sedang dana BOK diporsikan untuk biaya transportasi dalam pelaksanaan

kegiatan di luar gedung Puskesmas misalnya Kegiatan Posyandu TMK dan lain – lain. Kemudian

dana Kapitasi dan Jampersal digunakan untuk biaya Jasa / Insentif petugas Kesehatan dalam

pelaksanaan kegiatan di dalam gedung Puskesmas misalnya, jasa pelayanan / perawatan pasien

rawat inap, pasien rawat jalan dan pertolongan persalinan, pada intinya adalah untuk membiayai

petugas Kesehatan dalam rangka pelayanan kesehatan jasa.

Puskesmas Kombikuno, 2021 18


KESEHATAN KELUARGA

1 Kesehatan Ibu

Ibu adalah tonggak dalam membentuk suatu keluarga yang sehat dan bahagia. Karena

seorang ibu akan mengalami sendiri masa kehamilan, persalinan dan merawat serta

mendidik anak-anaknya. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada

kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa pertumbuhan bayi dan

perkembangan anaknya.

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya di bidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan kesehatan dan pemeliharaan Ibu Hamil (Bumil), Ibu Bersalin

(Bulin), Ibu Meneteki (Buteki), Bayi dan anak Balita.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program KIA dapat kita lihat pada program-

program KIA berikut ini:

a Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau

selama 42 hari postpartum tanpa memandang tempat dan lama persalinan, yang

disebabkan oleh kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain

per 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu Maternal diperoleh berbagai survei yang dilakukan secara

khusus.Dengan dilaksanakannya Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI

menjadi lebih luas dibanding survei sebelumnya.

Pada tahun 2021, di Wilayah Puskesmas Kombikuno terdapat 0 kasus kematian

ibu. Ini dikarenakan pemahaman masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan yang

kian membaik terutama pemahaman tentang faktor-faktor resiko kehamilan dan

penanganannya juga berperan besar dalam upaya menekan Angka Kematian Ibu.

b Kunjungan K1, K4 dan K6

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh profesional (dokter spesialis

kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama

masa kehamilannya sesuai standar pelayanan antenatal yang meliputi 7 T yaitu Timbang

Puskesmas Kombikuno, 2021 19


berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan

atas), pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentase janin dan

denyut jantung janin (DJJ) dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa

kehamilan.

Hasil Pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan kunjungan K1, K4 dan

K6.Cakupan K1 atau disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran

ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan antenatal.

Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah

mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali

kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua

dan dua kali pada trimester ketiga. Sedangkan untuk capaian K6 yaitu ibu hamil yang

sudah memeriksakan diri ke dokter ahli kandungan minimal 1 kali selama masa

kehamilan.cakupan masing-masing desa dapat digambarkan dengan grafik sebagai

barikut :

Grafik 9. Capaian K1 Ibu Hamil Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN K1
200 164.0
135.0 143
150 132

87.5 92.3
100 64 66.7
59.4
41 38
50 25 20 27 16 14 18 12

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Capaian K1 Januari s/d Desember)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa capain untuk Kunjungan K1 yang paling

tinggi adalah Desa Lahaji dan Desa Umba.Namun secara keseluruhan capaian diatas

50%.Adapun masalah yang terdapat pada kunjungan K1 ini adalah masih ada Sebagian

masyarakat yang hamil trimester 1 yang tidak mau mememriksakan diri ke Bidan.

Puskesmas Kombikuno, 2021 20


Grafik 10. Capaian K4 Ibu Hamil Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN K4
160 143
140 130.0
120 108.0
96
100 87.5
80 64 67.1
55.6
60
25 27 29.7
40 20 26 16 14 19 18
20 10
0

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Capaian K4 Januari s/d Desember)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa desa lahaji dan desa Umba sudah mencapai

sasaran.Namun ada beberapa maslah yang terjadi pada kunjungan K4 ini karena tidak

semua ibu hamil yang masuk sebagai kunjungan K4 jika ibu hamil tersebut pada saat

K1 sebagai K1 Akses.

Grafik 11. Capaian K6 Ibu Hamil Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN K6
160 143
140
120 108.0
100
80 72
62.5 64
60 50.3
40.0 44.4
40 25 27 29.7
20 16 19 18
20 8 10 8
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Capaian K6 Januari s/d Desember)

Dari grafik ditas dapat dilihat bahwa ada beberapa masalah yang terjadi yaitu

keinginan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya di dokter itu masih

kurang.Selain itu keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan menjadi salah satu faktor

Puskesmas Kombikuno, 2021 21


ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya di dokter kandungan.Dari 5 Desa yang

mencapai sasaran 100 % adalah desa Lahaji.

c Pertolongan persalinan oleh nakes

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi

pada masa persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (professional).

Persentase Cakupan Persalinan oleh Nakes puskesmas kombikuno tahun 2021

dari bulan januari s/d Desember lebih jelas dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 12. Capaian Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan

Kecamatan Napano KusambiWilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN PERSALINAN NAKES


160 146.7 143
140 126.3
120 108
95.8 94.1
100
75.5
80
61
60
37.7
40 24 23 19 24 15
22 23
17 16
20
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa desa Latawe memiliki capaian paling

rendah.Hal ini sebenarnya terjadi karena factor sasaran yang sangat tinggi sedangkan

jumlah ibu hamil tidak mencapai jumlah sasaran justru dibawah sasaran. Selain itu

pasien maupun dukun sudah sadar akan keberadaan tenaga esehatan bahwa bidan itu

sangat penting. Walaupun masih ada 1 atau 2 orang yang melahirkan di dukun.Adapun

untuk capaian persalinan melaui faskes dapat dilihat pada grafik berikut :

Puskesmas Kombikuno, 2021 22


Grafik 13. Capaian Persalinan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Kecamatan Napano KusambiWilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN PERSALINAN DI FASYANKES


160 146.7 143
140
120
100 83
80 68.4 70.6
58.3 61 58.0
60 36.1
40 24
14 19 13 15 22 22 17 12
20
0

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa sudah mulai ada peningkatan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya.Hal ini tidak lepas dari sosialisasi yang dilakukan pada saat

pemeriksaan ANC. Selain itu masih ada Sebagian masyarakat yang rela membayar yang

penting ibu tersebut melahirkan di rumah.

d Kunjungan Nifas

Grafik cakupan kunjungan ibu nifas puskesmas kombikuno dari januari S/d

Desember tahun 2021

Grafik 14. Kunjungan NIFAS Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

KUNJUNGAN NIFAS
146.7 143
160 131.6
140 115
120 100.0 94.1
100 80.4
80 61
45.9
60 28
40 24 24 19 25 15 22 17 16
20
0

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)


Dari grafik terlihat cakupan Kunjungan ibu nifas tahun 2021 dengan jumlah

sasaran 143 orang dengan capaian komulatif 115 orang (80,4%). Adapun Desa dengan

Puskesmas Kombikuno, 2021 23


capaian terendah adalah Desa Latawe hal ini disebabkan karena jumlah sasaran yang

terlalu tinggi sementara jumlah ibu hamil sedikit.

e Vitamin A Nifas

Grafik 15. Capaian VIT.A Ibu Nifas Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN VIT. A NIFAS


180
153.3
160 143
136.8
140
120
94.1 88
100
80 61 61.5
60
37.7
40 24 26 23 23
19 15 17 16
20 0 0.0
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)


Dari grafik diatas dapat dilihat dahwa desa Lahaji tidak melakukan pelayanan

Vit.A pada ibu nifas.

f Capaian KB

Grafik 16.Capaian KBKecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN KB
782
800

600

400 278
220
122 130 120 132
200 3024.6 4232.3 6554.2 4114.7 4231.8 28.1
0

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)


Dari grafik diatas data disimpulkan bahwa capaian KB sangat rendah di semua

desa. Hal ini disebabkan beberapa factor diantaranya adala banyak suami yang merantau

dan banyak ibu yang tidak mengikuti program KB.

Puskesmas Kombikuno, 2021 24


2 Kesehatan Anak

a. Angka Kematian Neonatal

Angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup untuk di Puskesmas

Kombikuno berjumlah 3 orang dengan menderita penyakit hipertensi dan hiportermi

setelah 25 hari kelahiran.

b. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)/AKB

Angka Kematian Bayi adalah banyaknya kematian bayi (< 1 tahun) per 1.000

Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu.Angka Kematian Bayi merupakan salah satu

aspek penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di sebuah wilayah

dari sisi kesehatan masyarakatnya.Pada tahun 2021, kematian bayi di wilayah

Puskesmas Kombikuno berjumlah 0 orang (0 %).

Grafik 17. Angka Kematian Neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup

Kecamatan Napano Kusambi Wilayah Kerja Puskesmas KombikunoTahun 2021

Angka Kematian Bayi


2,5
2,3
2
1,5
1
0,5
0 0
2021 Nasional

Dari gambaran tersebut maka Angka Kematian Bayi di wilayah Puskesmas

Kombikuno adalah 0 kasus. Hal ini sejalan dengan Target Indonesia RPJMN 2024

Yaitu 16/100.000 (0,00016%). Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB

tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya

berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis

yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke

norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat

berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir

memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan

masyarakat.

Puskesmas Kombikuno, 2021 25


b. Kunjungan Neonatal

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang

diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali

selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas maupun melalui

kunjungan rumah.

Bayi hingga usia kurang dari satu bulan (0-28 hari) merupakan golongan umur

yang paling rentan atau memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Dalam

melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan

pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.

Di Puskesmas Kombikuno selama tahun 2021 cakupan kunjungan neonatus

(KN1) sebanyak 110 atau 91,1 % dan Kunjungan Neonatus 3 (KN3) sebanyak 1.436

atau 89,7% .

Grafik 18. Capaian Kunjungan Neonatal Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN KUNJUNGAN NEONATAL


180 164.3
160 143
136.8
140
120 110
100.0 100.0
100
76.9
80
55
60
40.0
40 23 23 26 23
19 22
14 16 16
20
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Dari grafik dapat disimpulkan bahwa rata- rata capaian sudah 100 %. Namun masih

ada satu desa yaitu Desa Latawe yang capaiannya masih rendah hal ini asih dengan

permasalahan yang sama yaitu jumlah sasaran yang terlalu tinggi.

Puskesmas Kombikuno, 2021 26


c. Imunisasi

Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit

melalui imunisasi merupakan perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh

lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila stelah jatuh sakit dan harus dirawat

di rumah sakit.

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi berumur 0 – 1

tahun (BCG, DPT HB, Polio, Campak), imunisasi untuk wanita usia subur/ ibu hamil

(TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1: DPT dan kelas 2 – 3: TT), sedangkan

kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti desa

non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan

lainnya berdasarkan kebijaksanaan teknis.

Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi dasar secara

lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat

dasar. Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan suatu

gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara

lengkap.

Cakupan pelayanan kesehatan imunisasi bayi di Puskesmas kombikuno pada

tahun 2021 pada bulan Januari sampai dengan Desember adalah : BCG sebanyak 81

atau 65,3% , DPT HB1 sebanyak 69 atau 55,6 %, DPT HB2 sebanyak 61 atau 49,2%,

DPT HB3 sebanyak 67 atau 54 % , IPV sebanyak 82 atau 66,1 %, Campak sebanyak 83

atau 66,9 %, DPT Boster sebanyak 32 atau 25,8 %, Campak Boster sebanyak 46 atau

37,1 %, Polio 1 sebanyak 77 atau 62,1 %, Polio 2 sebanyak 73 atau 58,9 %, Polio 3

sebanyak 67 atau 54 %, serta Polio 4 sebanyak 66 atau 53,2 %,

Puskesmas Kombikuno, 2021 27


Grafik 19. Cakupan Pelayanan Imunisasi Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

d. Persentase Desa atau Kelurahan UCI

Tabel 7. Persentase Desa/Kelurahn UCI Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

%
JUMLAH DESA/KELU
DESA/KELURA
DESA/KEL DESA/KEL RAHAN
HAN
URAHAN UCI
UCI
DESA LAHAJI 0 0 0,0
DESA UMBA 0 0 0,0
DESA KOMBIKUNO 0 0 0,0
DESA TANGKUMAHO 0 0 0,0
DESA LATAWE 0 0 0,0
Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Desa untuk wilayah kerja Puskesmas

Kombikuno tahun 2021 belum termasuk Desa UCI dikarenakan masih banyak orang tua

yang enggan memberikan imunisasi lengkap pada anak. Hal ini diasumsikan bahwa

pendapat orang tua bila anak mereka di imunisasi akan mengalami demam sehingga

orang tua lebih memilih anaknya tidak di imunisasi.

e. Peningkatan Penggunaan ASI-Ekslusif

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi seorang bayi sejak lahir sampai

berumur 6 bulan.Selama periode ini ASI dianggap cukup memenuhi kebutuhan gizi

seorang bayi.Penggunaan ASI-Ekslusif belum sepenuhnya dilakukan oleh ibu-ibu bayi.

Puskesmas Kombikuno, 2021 28


Grafik 20.Cakupan ASI-Ekslusif Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Pemberian Asi Eksklusif


120
100
80
60
40
20
0
DESA DESA
DESA DESA DESA
TANGKUM KOMBIKU Total
LAHAJI UMBA LATAWE
AHO NO
Sasaran 25 24 19 12 25 105
Capaian 12 12 4 6 7 41
%Capaian 48,0 50,0 21,1 50,0 28,0 39,0

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Dari grafik tersebut dapat terlihat bahwa jumlah cakupan ASI-Ekslusif dengan

sasaran 105 orang dan hanya 41 orang yang memberikan asi eksklusif pada bayi 0

sampai 6 bulan dimana semua bayi mendapatkan ASI Ekslusif yaitu hanya ASI sampai

bayi berusia 6 bulan. Kurangnya cakupan ASI-Ekslusif di Puskesmas Kombikuno tahun

2021 disebabkan oleh

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat ASI-Ekslusif

- Tingginya promosi susu formula

- Budaya yang masih ada pada masyarakat desa untuk memberikan makan pada bayi

sedini mungkin

Namun demikian langkah-langkah yang strategis dalam upaya untuk meningkatkan

cakupan program ini terus dilakukan dengan melibatkan semua komponen masyarakat,

lintas program dan lintas sektor yang dapat memberikan kontribusi dalam menyukseskan

program ASI Ekslusif .

f. Kapsul Vitamin A pada Bayi dan anak Balita

Program pemberian kapsul Vit.A pada bayi dan anak balita merupakan program

nasional yang dilaksanakan 2X setahun yaitu pada bulan Februari dan bulan

Agustus.Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan status kesehatan khususnya

pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan mata bayi dan anak balita.Program ini telah

dilakukan diberbagai posyandu, puskesmas dan pusat-pusat kesehatan lainnya.

Puskesmas Kombikuno, 2021 29


Dalam proses distribusi kepada sasaran, kapsul Vit. A diberikan kepada 2

kelompok sasaran yaitu bayi 6 – 11 bulan dengan pemberian kapsul Vit.A berwarna biru

dengan kandungan Vit.A 100.000 IU dan anak balita umur 12 – 60 bulan dengan

pemberian kapsul Vit.A berwarna merah dengan kandungan Vit.A 200.000 IU. Cakupan

distribusi kapsul Vit.A di Puskesmas Kombikuno pada periode Februari dan agustus

dapat dilihat pada Pada berikut

Grafik 21. Cakupan Pemberian Vitamin A Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Cakupan Vitamin A
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
DESA DESA
DESA
DESA LAHAJIDESA UMBA TANGKUMA KOMBIKUN Total
LATAWE
HO O
Sasaran 4 6 10 4 11 35
Capaian 3 6 10 3 9 31
Sasaran 71 72 83 87 79 392
Capaian 34 57 65 55 61 272

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Cakupan pemberian Vit. A pada bayi (kapsul Biru) mencapai 88.6 % dengan

capaian sebanyak 31 orang dari jumlah sasaran 35 orang, sedangkan cakupan pemberian

Vit. A pada balita (Kapsul Merah) mencapai 69,4 % dengan capaian sebanyak 272

orang dari jumlah sasaran 392 orang.

Berdasarkan Diagram di atas menunjukkan bahwa distribusi kapsul Vit.A untuk

bayi dan balita belum mencapai target. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran

masyarakat tentang pentingnya pemberian kapsul Vit. A.

Meski rata-rata cakupan pemberian kapsul Vit. A tersebut belum mencapai target

namun kedepan untuk lebih meningkatan cakupan distribusi kapsul Vit.A perlu

dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :

a. Peningkatan pemahaman/pengetahuan bagi masyarakat dengan penyuluhan yang

lebih intensif tentang manfaat kapsul Vit. A.

b. Perbaikan sistim distribusi kapsul Vit. A melalui posyandu

Puskesmas Kombikuno, 2021 30


g. Pemberian TTD Remaja Putri

Cakupan pemberian TTD remaja putri sebanyak 62 atau 31,4 % dengan jumlah

sasaran 200 orang. Hal itu menunjukan bahwa cakupan pemberian TTD remaja putri

belum mencapai target.Hal ini disebakan karena kurangnya pemahaman anak remaja

putri tentang pentingnya TTD.untuk itu, perlu adanya penyuluhan tentang pentingnta

pemberian TTD bagi remaja.

Puskesmas Kombikuno, 2021 31


PENGENDALIAN PENYAKIT

1. Pengendalian Penyakit Menular Langsung

a. Pemberantasan Penyakit TB-Paru

SebagaimanakitaketahuibahwapenyakitTBParutelahdiupayakanpemberantasannya

dari bumi Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu.Akan tetapi akhir-akhir ini merebak

kembali, bahkan tercatat bahwa Indonesia memberikan kontribusi penderita TB Paru

untuk urutan ke 3 terbesar di dunia.Penyakit TB Paru adalah merupakan salah satu

penyakit Infeksi yang menyebabkan kematian no. 1 dan menduduki urutan ke-3 sebagai

penyebab kematian setelah penyakit cardio Vaskuler dan pernapasan.Pada tahun 1999

WHO memperkirakan secara kasar bahwa setiap 100000 penduduk terdapat 130

penderita baru BTA Pos (+).Untuk diwilayah kerja puskesmas kombikuno selama than

2021 kasus terkonfirmasi TB adalah 1 orang.

b. Pemberantasan Penyakit Pneumonia

Sebagaimana telah dijelaskan pada program Pemberantasan Penyakit ISPA maka

Pneumonia (radang paru) merupakan penyakit lanjutan lanjutan ISPA yang

memberat.Bila keadaan ini tidak segera mendapat pengobatan dengan antibiotika maka

dapat menimbulkan kematian.

Untuk itu upaya penemuan sedini mungkin kasus pneumonia terus dilaksanakan

baik di Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, kader kesehatan dan masyarakat. Meskipun

belum ditemukannya penyakit pneumonia pada tahun 2021 namun diharapkan agar

petugas kesehatan yang berada diwilayah kerja puskesmas di berikan pengetahuan

tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit sehingga diharapkan ke depan bila didapatkan

kasus dengan pneumonia dapat tertangani sesuai prosedur yang telah ada.

c. Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS

HIV(Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab penyakit AIDS

(Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang merusak sistim kekebalan tubuh

sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya

dan mematikan.Sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus

HIV, namun dapat dilakukan terapi ARV (antiretroviral) yang dapat menekan

Puskesmas Kombikuno, 2021 32


perkembangan HIV dalam tubuh.Meskipun demikian terapi ARV tidak dapat

menyembuhkan HIV.HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang dengan cepat

menyebar (pandemi) keseluruh dunia terutama melalui hubungan seksual.

Sesuai permenkes nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan nomor 12 bahwa setiap orang beresiko terinfeksi HIV (ibu hamil,

pasien TB, pasien IMs, Waria/ transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga

permasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar. Untuk tahun 2021 di

wilayah kerja puskesmas kombikuno tidak tedapat kasus HIV/AIDS.

d. Pemberantasan Penyakit Diare

Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan

konsistensi tinja yang melembek sampai mencair serta frekuensi berak lebih dari

biasanya.Akibatnya tubuh mengalami banyak kehilangan cairan dan elektrolit sehingga

dapat membahayakan keselamatan jiwa seseorang.Penyakit ini sebagian besar

disebabkan oleh peradangan usus oleh bakteri, virus dan parasit serta sebagian lainnya

disebabkan karena keracunan makanan/minuman, kekurangan gizi, immuno deviciency,

dll. Berikut adalah grafik cakupanPenderita Diare :

Grafik 22. Jumlah Kunjungan Diare Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

JUMLAH KUNJUNGAN DIARE


DESEMBER JANUARI
14% 10%

NOVEMBER FEBRUARI MARET


10% 6% 4%
APRIL
OKTOBER 8%
13% MEI
JULI 10%
SEPTEMBER 2%
8% AGUSTUS JUNI
10%
5%

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021


Dari tabel tersebut terlihat bahwa kasus penyakit diare di wilayah Puskesmas

Kombikuno mencapai 79 kasus. Upaya penanggulangan yang telah dilakukan selama ini

adalah penanganan kasus diare dan penyuluhan tentang diare dan pengobatannya,

penggunaan Larutan Gula Garam (LGG), promosi ASI untuk meningkatkan kekebalan,

penggunaan SAB dan Jamban Keluarga, hygiene perorangan dan lingkungan.

Puskesmas Kombikuno, 2021 33


Adapun kendala dalam pemberantasan pentakit diare yaitu, kurangnya kesadaran

masyarakat tentang pentingnya kebersihan baik lingkungan maupun personal Hygiene.

e. Pemberantasan Penyakit Kusta

Penyakit Kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah

yang sangat kompleks yang bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah

sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.Pada tahun 2021 tidak

ditemukan kasus kusta diwilayah kerja Puskesmas Kombikuno.

f. Pemberantasan Penyakit Frambusia

Frambusia adalah penyakit menular, menahun dan kambuhan.Ciri khas penyakit

ini adalah kerusakan pada kulit berupa granuloma (kelompok butir-butir) atau borok

(ulcera) yang akhirnya dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih luas.Penyakit

ini ditularkan melalui kontak dengan orang yang menderita frambusia.

Tujuan dari program Pemberantasan Penyakit Frambusia adalah mengurangi

angka kesakitan frambusia serendah mungkin dan mencegah terjadinya penyebaran

serta mencegah cacat akibat frambusia.

Kegiatan pengamatan penyakit yang dilakukan sampai saat ini di Puskesmas

Kombikuno belum pula ditemukan adanya kasus penyakit frambusia.Namun demikian

upaya penyuluhan di masyarakat terus dilakukan dengan intensif.

g. Pemberantasan Penyakit ISPA dan COVID-19

Rata-rata setiap bayi dan anak akan mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut

(ISPA) sebanyak 3 – 6 kali dalam setahun. Sebagian besar ISPA bersifat ringan seperti

batuk, pilek dengan atau tanpa demam sehingga kadang tidak memerlukan pengobatan

dengan antibiotika.Namun bila keadaan ini menjadi berat dan tidak mendapat

pengobatan maka dapat menimbulkan radang paru (pneumonia).Jumlah kasus ISPA di

tahun 2021 mencapai 153 Kasus.Selain itu ditahun 2021 pula kasus terkonfirmasi covid-

19 terdiri dari 5 orang.

Kendala yang dihadapi dalam upaya menurunkan penyakit ISPA.

1. Polusi udara akibat kendaraan bermotor setiap tahun bertambah

2. Polusi debu dan kotoran yang berterbangan juga dapat meningkatkan resiko Ispa

3. Menurunnya daya tahan tubuh anak Balita sehingga mudah terserang penyakit Ispa

Strategi Puskesmas Kombikuno dalam upaya menrunkan insiden Penyakit Ispa

Puskesmas Kombikuno, 2021 34


1. Peningkatan kualitas gizi anak melalui PMT Pemulihan, Penyuluhan kepada

masyarakat

2. Menyediakan sarana penanganan yang standar, termasuk penyediaan tabung

Oksigen di Puskesmas.

2. Pengendalian Penyakit yang Dapat di Cegah dengan Imunisasi

1) Acute Flaccid Paralysis (AFP) non polio per 100.000 Penduduk<15 tahun

Tabel 8. Jumlah Kasus AFP Non Polio per 100.000 Penduduk < 15 Tahun

Kecamatan Napano Kusambi Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

JUMLAH
JUMLAH KASUS AFP
DESA/KEL PENDUDUK
(NON POLIO)
<15 TAHUN
DESA LAHAJI 814 0
DESA UMBA 845 0
DESA KOMBIKUNO 732 0
DESA TANGKUMAHO 745 0
DESA LATAWE 934 0
Sumber : Puskesmas Kombikuno

2) Jumlah dan CFR difteri

Penyakit Difteri adalah salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

menimbulkan masalah yang sangat kompleks di karenakan penyembuhan penyakit ini

cukup rumit dan akan menjadi KLB bila ada kasus yang ditemukan.Pada tahun 2021

tidak ditemukan kasus difteri diwilayah kerja Puskesmas Kombikuno.

3) Jumlah pertusis dan hepatitis B

Sama dengan Difteri, Pertusis dan Hepatitis b adalah salah satu penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi menimbulkan masalah yang sangat kompleks di karenakan

penyembuhan penyakit ini cukup rumit dan akan menjadi KLB bila ada kasus yang

ditemukan.Pada tahun 2021 tidak ditemukan kasus ini diwilayah kerja Puskesmas

Kombikuno.

4) Jumlah dan CFR tetanus neonatorum

Kasus Tetanus neonatorum adalah kasus langka di wilayah kerja puskesmas

Kombikuno di karenakan tahun 2021 tidak ditemukan kasus ini baik pada usia bayi

sampai usia lanjut, kasus ini tidak ditemukan.

5) Jumlah suspek campak

Campak adalah penyakit yang hanya dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk kasus

campak, di wilayah kerja puskesmas kombikuno tidak ditemukan.

Puskesmas Kombikuno, 2021 35


6) Insiden rate suspek campak per 100.000 penduduk

Untuk insiden rate suspek campak tidak ditemukan karena sebagian orang tua sudah

memberikan imunisasi campak pada anak untuk mencegah penyakit ini, sehingga suspek

campak tidak ditemukan.

7) Persentase KLB ditangani < 24 jam

KLB adalah kejadian kasus yang semula kasus tersebut tidak ada dan muncul yang

menimbulkan adanya penderita. Di Puskesmas Kombikuno untuk penanganan kasus KLB

ditangani dengan cepat dikarenakan tenaga perawat dan bidan dibagi tugas untuk

bertugas di desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Kombikuno setelah jam pelayanan

puskesmas selesai. Namun, untuk tahun 2021 di Puskesmas Kombikuno tidak terjadi

kasus KLB.

3. Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zonotik

a. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 penduduk

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan

nyamuk Aedes aegypti.Kasus DBD diwilayah Puskesmas Kombikuno tahun 2021 tidak

memiliki kasus per 100.000 penduduk untuk 5 desa di Kecamatan Napano Kusambi.

b. Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tidak ditemukan kematian akibat DBD di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno

di karenakan kesadaran masyarakat tentang pemberantasan nyamuk sangat penting

dengan melakukan 3 M plus sehingga perkembangbiakan nyamuk dapat diatasi.

c. Pemberantasan Penyakit Rabies

Rabies adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus rabies yang

ditularkan oleh hewan penular rabies terutama anjing dan kucing melalui gigitan dan

dapat pula melalui kontak kulit dengan bahan yang mengandung virus rabies.

Masa inkubasi rabies yang lama (2 minggu sampai 2 tahun), angka Case Fatality

Rate (CFR) yang tinggi (100%) menjadikan masalah ini perlu penangan yang serius dari

semua pihak. Pada tahun 2021 di wilayah Puskesmas Kombikuno tidak terdapat kasus

gigitan hewan rabies.

Puskesmas Kombikuno, 2021 36


d. Pemberantasan Penyakit Malaria

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (Protozoa) dan

genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles yang masa

inkubasi penyakit dapat beberapa hari atau beberapa bulan.

Di Indonesia saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat.Malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi

yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil.Selain itu, malaria secara langsung menyebabkan

anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja.Diwilayah kerja Puskesmas

Kombikuno tahun 2021 pada bulan januari sampai dengan Desember 3 kali melakukan

pemeriksaan RDT dan tidak ada yang positif malaria.

e. Penderita kronis filariasis

Filariasis atau biasa dikenal dengan sebutan kaki gajah ini sangat jarang

ditemukan di Indonesia. Filariasis dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki

penderita. Diwilayah kerja Puskesmas Kombikuno tahun 2021 pada bulan januari

sampai dengan Desember tidak ada yang terkonfirmasi menderita Filariasis.

4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular

1. Persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standard

Grafik 23. Persentase Penderita Hipertensi Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

45
40
35
30
25
20
15 LAKI-LAKI
10 PEREMPUAN
5
0

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021


Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa penderita hipertensi lebih banyak

diderita oleh perempuan dibandingkan oleh laki-laki ini diakibatkan bahwa perempuan

sangat rentan terkena hipertensi.

Puskesmas Kombikuno, 2021 37


2. Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standard

Grafik 24. Persentase Penderita DM Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

25

20 21

15

10 11

5 7
4 4
0
DESA LAHAJI DESA UMBA DESA DESA DESA LATAWE
KOMBIKUNO TANGKUMAHO

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dari 5 desa wilayah kerja puskesmas

kombikuno, Desa Kombikuno lebih banyak yang menderita DM dibandingkan desa

lainnya.

3. Persentase deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara

Deteksidini kanker leher rahim dan kanker payudara salah satu cara untuk

mengetahui apakah ada benjolan atau penyumbatan aliran darah. Pada tahun 2021 tidak

ditemukan kasus ini diwilayah kerja Puskesmas Kombikuno.

4. Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun

Tidak ditemukan IVA positif di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno di karenakan

kesadaran perempuan tentang pentingnya kesehatan perempuan.

5. Persentase tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun yang diskrining

Persentase tumor payudara pada perempuan yang diskrining tidak ditemukan

dikarenakan kesadaran masyarakat khususnya perempuan tentang kanker payudara.

6. Persentase pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat

Puskesmas Kombikuno memiliki pasien orang dengan gangguan jiwa sebanyak 3

orang Gangguan Jiwa Berat yang berada di Desa Umba, Desa Kombikuno dan Desa

Tangkumaho. Pasien ODGJ ini selalu dipantau oleh petugas agar pasien tidak menganggu

masyarakat lainnya

Puskesmas Kombikuno, 2021 38


KEADAAN LINGKUNGAN

1. Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) pada dasarnya bersumber dari filosofi dan

paham yang mengakui dan melegitimasikan hak dan potensi masyarakat untuk menentukan

pilihan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya.Hal ini muncul dari

kesadaran bahwa sebagian besar masalah kesehatan timbul akibat perilaku masyarakat itu

sendiri.Naluri dari individu maupun kelompok untuk mempertahankan diri merupakan dsar

yang kuat untuk melibatkan masyarakat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh

karena itu, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian dan pengelolaan

upaya kesehatan pada akhirnya akan menjadi tumpuan kemandirian masyarakat dibidang

kesehatan sebatas kemampuan dan wewenangnya.

Keadaan dan masalah PKM di Pukesmas Kombikuno:

Status kesehatan masyarakat ditentukan oleh 4 faktor yaitu lingkungan, faktor

perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.Dari keempat faktor tersebut yang

paling besar berpengaruh adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku.Pada umumnya

masalah-masalah kesehatan yang muncul terutama selalu berhubungan dengan perilaku

masyarakat maupun petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan serta

tersedia atau terjangkaunya sarana kesehatan yang diperlukan.

a. Faktor Masyarakat.

Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku hidup

sehat. Diwilayah kerja puskesmas kombikuno banyak yang pendidikannya tidak tamat

SD. Hal ini berdampak terhadap kemampuan masyarakat untuk mengenal atau

mengetahui potensi masalah kesehatan yang akan dihadapi serta tingkat pemahaman

yang sangat rendah terhadap program-program kesehatan yang ada.

Disamping itu, kondisi ekonomi masyarakat yang relatif rendah serta latar

belakang sosial budaya yang kurang mendukung masih tetap menghambat kelancaran

pelayanan kesehatan pada masyarakat.Demikian pula halnya dengan konsep tentang

sehat-sakit, pada sebagian masyarakat masih ada yang beranggapan tentang penyakit

yang disebabkan oleh kutukan, kerasukan roh, guna-guna, dsb.

Puskesmas Kombikuno, 2021 39


b. Faktor Petugas.

Faktor petugas masih dirasakan kurang dalam hal jumlah dan mutu terutama

ditingkat operasional.Banyak posisi-posisi penyuluhan yang asal isi tanpa melihat

kriteria yang menyangkut kualitas, latar belakang pendidikan, peminatan dan

pengalaman dibidang penyuluhan sehingga kadang penyuluhan tidak lagi bertumpu

pada kaedah-kaedah serta inovasi penyuluhan yang telah dikembangkan.Disamping

itu, sumber daya diluar sektor kesehatan masih banyak yang belum didayagunakan.

c. Faktor Sarana Kesehatan.

Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan sudah cukup

memadai.Namundistribusi yang belum merata sehingga pelayanan kesehatan masih

dirasakan. Kegiatan PKM di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno masih terus-

menerus dilakukan setiap saat baik penyuluhan kelompok maupun penyuluhan

perorangan.Kegiatan PKM yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno

pada tahun 2021 rata-rata 12-14 kali penyuluhan setiap bulan di setiap posyandu

dengan jumlah sasaran rata-rata 15-20 orang peserta penyuluhan setiap kali

penyuluhan.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Kegiatan penyuluhan

kesehatan terus dilakukan dengan intensif.Pencatatan dan pelaporan kegiatan

penyuluhan telah dapat direkam dengan baik, sehingga kegiatan penyuluhan dapat

dilakukan dengan koordinasi yang lebih baik.

2. Program Peran Serta Masyarakat (PSM)

Pentingnya Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan telah diakui

oleh semua pihak.Dari hasil pengamatan, pengalaman di lapangan sampai pada upaya

peningkatan cakupan program telah dikaji secara statistik, semuanya membuktikan bahwa

PSM amat menentukan keberhasilan, kemandirian dan kesinambungan pembangunan

kesehatan.

PSM semakin menampakkan sosoknya dengan munculnya Posyandu sebagai salah

satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang mencerminkan

wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.Kondisi ini terus

memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainnya yang jenis.

Puskesmas Kombikuno, 2021 40


Pelayanan Kesehatan dikembangkan dengan terus menerus mendorong peran serta

aktif masyarakat untuk hidup bersih dan sehat yang berorientasi kepada kepedulian

lingkungan yang terus dibina sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sikap dan budaya

kesehatan yang memadai dan handal.

Perkembangan UKBM di masyarakat dirasakan telah cukup berkembang. Hal ini dapat

kita amati dari kegiatan Posyandu yang selalu terlaksana 100% disemua pos. Namun hal

tersebut bukan berarti tidak ada masalah yang dihadapi. Dari berbagai program pemerintah/

kesehatan yang digalakkan masih ada sebagian yang belum dapat berjalan dengan baik.Hal

ini disebabkan oleh karena perhatian dan dukungan dari berbagai pihak terkait dirasakan

belum optimal.

3. Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)

a. Jamban

Penggunaan jamban sehat termaksud salah satu poin penting dalam kesehatan.

Fungsi jamban dari aspek kesehatan lingkungan antara lain mencegah berkembangnya

berbagai penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia. Namun pada kenyataan

dimasyarakat masih ada yang belum memiliki jamban.

Selain menyangkut perilaku buang air besar masyarakat yang belum semuanya

menngunakan jamban, kita juga dihadapkan pada masih banyaknya jumlah jamban yang

tidak memenuhi standar.

Grafik 25. Cakupan Jamban Sehat Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Cakupan Jamban Sehat


3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
DESA DESA
DESA DESA DESA
TANGKUM KOMBIKU Total
LAHAJI UMBA LATAWE
AHO NO
Sasaran 283 214 221 230 363 1.311
Sarana 83 82 93 110 148 516
Pengguna 659 754 460 429 731 3.033
JS 659 754 460 429 740 3.042
%JS 232,9 352,3 208,1 186,5 203,9 1183,7

Puskesmas Kombikuno, 2021 41


Dari tabel tersebut dapat diliihat bahwa cakupan jamban sehat yang memenuhi

syarat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno tahun 2021 sudah mancapai

1183%.

Beberapa kendala yang menyebabkan belum tercaainya sasaran penggunaan

jamban sehat yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan penggunaan jamban sehat

juga kurangnya pengetahuam masyarakat tentang dampak dari buang tinja/kotoran

disembarang tempat bagi lingkungan juga bagi manusia.

b. Saluran Air Bersih (SAB)

Jumlah sarana air bersih yang ada diwilayah kerja puskesmas kombikuno

yaituberasal dari sumur gali sebanyak 304 sarana dan yang telah diperiksa sebanyak 177

sarana yang memiliki tingkat resiko pencemaran yang berbeda-beda.

c. Persentase sarana air minum dengan risiko rendah+sedang

Grafik 26. Persentase Sarana Air minum dengan Resiko Rendah + Sedang

Kecamatan Napano Kusambi Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

13%
24%
DESA LAHAJI
DESA UMBA
21% DESA KOMBIKUNO
DESA TANGKUMAHO
19% DESA LATAWE

23%

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa sarana air minum yang diperoleh dari sumur

yang dibuat masyarakat maupun bantuan desa. Desa Kombikuno memiliki 23% dari desa

lainnya dengan risiko sedang untuk terkontaminasi zat lainnya sedangkan desa Lahaji

memiliki 13% dari Desa lainnya.

d. Persentase sarana air minum memenuhi syarat

Sarana air minum yang diperoleh masyarakat yaitu dari sumur yang dibuat baik

mandiri maupun bantuan yang mmiliki kandungan kapur yang banyak. Sehingga

masyarakat masih memasak air minum lalu disaring untuk memisahkan kapur dan air

yang akan di konsumsi.

Puskesmas Kombikuno, 2021 42


e. Persentase desa STBM

Wilayah Puskesmas Kombikuno belum termasuk desa STBM dikarenakan masih

bnayak masyarakat yang kurang memperhatikan lingkungannya dengan membuang

sampah sembarangan, buang air bukan pada tempatnya.

f. Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan

Grafik 27. PersentaseTempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Kecamatan


Napano Kusambi Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

20% 20%
DESA LAHAJI
DESA UMBA
DESA KOMBIKUNO
20% DESA TANGKUMAHO
25%
DESA LATAWE

15%

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa sebaran tempat umum yang ada didesa

dengan persentase Desa Tangkumaho sebesar 25%, Desa Umba sebesar 20%, Desa

Lahaji sebesar 20%, Desa Latawe sebesar 20% dan Desa Kombikuno sebesar 15% pada

tahun 2021.

g. Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan.

Wilayah Puskesmas Kombikuno tidak memiliki tempat pengelolaan makanan yang

memenuhi syarat dikarenakan masih banyak kantin yang kurang memperhatikan jualan

yang akan dijual apakah tidak ada hewan pembawa penyakit disekitarannya.

Puskesmas Kombikuno, 2021 43


PENUTUP

Kesimpulan

Dari seluruh uraian kegiatan program yang ada pada Puskesmas Kombikuno, akhirnya

dapat kami simpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan seluruh program kesehatan di Kecamatan Napano Kusambi adalah bukan

hanya merupakan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab

seluruh lapisan masyarakat.

2. Keterbatasan danserta minimnya sarana transportasi Puskesmas merupakan kendala

utama yang sudah lama dirasakan bukan hanya petugas kesehatan dalam melaksanakan

tugas tetapi juga oleh masyarakat agar dapat dengan mudah dijangkau dan pelayanan

kesehatan yang lebih cepat, terutama pada kasus-kasus gawat darurat.

3. Sentuhan kebijakan dari pihak pengambil keputusan yang belum sepenuhnya dapat

mendukung tercapainya tujuan program kesehatan secara menyeluruh.

4. Pemahaman dan kesadaran masyarakat yang masyarakat kurang sehingga dukungan

terhadap program kesehatan dari masyarakat masih kurang optimal.

2. Saran

Untuk mengoptimalkan kinerja Puskesmas Kombikuno dalam melaksanakan program

kesehatan pada tahun-tahun mendatang sangat kami harapkan :

1. Dukungan yang lebih baik dari pihak pengambil keputusan dan penentu kebijakan dalam

pelaksanaan kegiatan program kesehatan secara menyeluruh.

2. Dukungan dana, pra-sarana/ sarana kesehatan terutama sarana transportasi Puskesmas

untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan program kesehatan.

3. Dukungan dari berbagai pihak untuk dapat memberikan pemahaman yang baik dan benar

kepada masyarakat tentang berbagai program kesehatan yang ada sehingga partisipasi

aktif dari masyarakat lebih optimal.

4. Masukan saran yang membangun agar dalam melaksanakan berbagai program kesehatan

dapat lebih baik dan optimal.

5. Masukan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki kesalahan dan kekeliruan

dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas agar kedepan menjadi lebih baik lagi.

Puskesmas Kombikuno, 2021 44


Demikian Profil Kesehatan Puskesmas Kombikuno Tahun 2021 ini kami susun dengan

segala kekurangan dan keterbatasan, untuk itu kami mohonkan maaf.

Akhirnya… atas segala masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak kami ucapkan

terima kasih.

Wassalam…

S E L E S A I

Puskesmas Kombikuno, 2021 45


LAMPIRAN 1

Puskesmas Kombikuno, 2021 46


LAMPIRAN 2 GRAFIK

Grafik 1. Keadaan Penduduk Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

JUMLAH PENDUDUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


KOMBIKUNO

5039

1415
984 935 920 785 1320
262 245 207 377 229
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO JUMLAH

Jumlah KK Jumlah Jiwa

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Grafik 2. Jumlah Rumah Tangga Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Jumlah Rumah Tangga


500
400
300
200
100
0 rumah tangga

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Grafik 3. Persentase Penduduk 15 Tahun Ke atas Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75+
19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 47


Grafik 4. Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan15 Tahun Ke atas

Menurut Tingkat Pendidikan TertinggiKecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

800
700
600
500
400
300
200
100 Laki-Laki
0 Perempuan

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Grafik 5. Jumlah Rawat Jalan Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

JUMLAH KUNJUNGAN 226


35
34
32

29

24
21

21
17
13

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 48


Grafik 6. Angka Kematian Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

3 Laki-laki

2 Perempuan

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Grafik 7. Angka Kematian Bayi Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Angka Kematian Bayi


2,5
2,3
2
1,5
1
0,5
0 0
2021 Nasional

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Grafik 8. Cakupan D/S Posyandu Per 100 Balita Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN D/S
250 228.0 229

200 179.3
166.7 161.3 162.4
141
150

93.8
100
50 52 57
50 32 30 40
24 31 29 25

0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 49


Grafik 9. Capaian K1 Ibu Hamil Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN K1
200 164.0
135.0 143
150 132

87.5 92.3
100 64 66.7
59.4
41 38
50 25 20 27 16 14 18 12

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Capaian K1 Januari s/d Desember)

Grafik 10. Capaian K4 Ibu Hamil Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN K4
160 143
140 130.0
120 108.0
96
100 87.5
80 64 67.1
55.6
60
25 27 29.7
40 20 26 16 14 19 18
20 10
0

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Capaian K4 Januari s/d Desember)

Puskesmas Kombikuno, 2021 50


Grafik 11. Capaian K6 Ibu Hamil Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN K6
160 143
140
120 108.0
100
80 72
62.5 64
60 50.3
40.0 44.4
40 25 27 29.7
20 16 19 18
20 8 10 8
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Capaian K6 Januari s/d Desember)

Grafik 12. Capaian Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan

Kecamatan Napano KusambiWilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN PERSALINAN NAKES


160 146.7 143
140 126.3
120 108
95.8 94.1
100
75.5
80
61
60
37.7
40 24 23 19 24 15
22 23
17 16
20
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Puskesmas Kombikuno, 2021 51


Grafik 13. Capaian Persalinan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Kecamatan Napano KusambiWilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN PERSALINAN DI FASYANKES


160 146.7 143
140
120
100 83
80 68.4 70.6
58.3 61 58.0
60 36.1
40 24
14 19 13 15 22 22 17 12
20
0

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Grafik 14. Kunjungan NIFAS Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

KUNJUNGAN NIFAS
146.7 143
160 131.6
140 115
120 100.0 94.1
100 80.4
80 61
45.9
60 28
40 24 24 19 25 15 22 17 16
20
0

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Puskesmas Kombikuno, 2021 52


Grafik 15. Capaian VIT.A Ibu Nifas Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN VIT. A NIFAS


180
153.3
160 143
136.8
140
120
94.1 88
100
80 61 61.5
60
37.7
40 24 26 23 23
19 15 17 16
20 0 0.0
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Grafik 16.Capaian KBKecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN KB
782
800

600

400 278
220
122 130 120 132
200 3024.6 4232.3 6554.2 4114.7 4231.8 28.1
0

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Grafik 17. Angka Kematian Neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup

Kecamatan Napano Kusambi Wilayah Kerja Puskesmas KombikunoTahun 2021

Angka Kematian Bayi


2,5
2,3
2
1,5
1
0,5
0 0
2021 Nasional

Puskesmas Kombikuno, 2021 53


Grafik 18. Capaian Kunjungan Neonatal Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

CAPAIAN KUNJUNGAN NEONATAL


180 164.3
160 143
136.8
140
120 110
100.0 100.0
100
76.9
80
55
60
40.0
40 23 23 26 23
19 22
14 16 16
20
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS

SASARAN CAPAIAN % CAPAIAN

Sumber : Puskesmas Kombikuno (Laporan KIA Januari s/d Desember)

Grafik 19. Cakupan Pelayanan Imunisasi Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 54


Grafik 20.Cakupan ASI-Ekslusif Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Pemberian Asi Eksklusif


120
100
80
60
40
20
0
DESA DESA
DESA DESA DESA
TANGKUM KOMBIKU Total
LAHAJI UMBA LATAWE
AHO NO
Sasaran 25 24 19 12 25 105
Capaian 12 12 4 6 7 41
%Capaian 48,0 50,0 21,1 50,0 28,0 39,0

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Grafik 21. Cakupan Pemberian Vitamin A Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Cakupan Vitamin A
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
DESA DESA
DESA
DESA LAHAJIDESA UMBA TANGKUMA KOMBIKUN Total
LATAWE
HO O
Sasaran 4 6 10 4 11 35
Capaian 3 6 10 3 9 31
Sasaran 71 72 83 87 79 392
Capaian 34 57 65 55 61 272

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 55


Grafik 22. Jumlah Kunjungan Diare Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

JUMLAH KUNJUNGAN DIARE


DESEMBER JANUARI
14% 10%

NOVEMBER FEBRUARI MARET


10% 6% 4%
APRIL
OKTOBER 8%
13% MEI
JULI 10%
SEPTEMBER 2%
8% AGUSTUS JUNI
10%
5%

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021


Grafik 23. Persentase Penderita Hipertensi Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

45
40
35
30
25
20
15 LAKI-LAKI
10 PEREMPUAN
5
0

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 56


Grafik 24. Persentase Penderita DM Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

25

20 21

15

10 11

5 7
4 4
0
DESA LAHAJI DESA UMBA DESA DESA DESA LATAWE
KOMBIKUNO TANGKUMAHO

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Grafik 25. Cakupan Jamban Sehat Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Cakupan Jamban Sehat


3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
DESA DESA
DESA DESA DESA
TANGKUM KOMBIKU Total
LAHAJI UMBA LATAWE
AHO NO
Sasaran 283 214 221 230 363 1.311
Sarana 83 82 93 110 148 516
Pengguna 659 754 460 429 731 3.033
JS 659 754 460 429 740 3.042
%JS 232,9 352,3 208,1 186,5 203,9 1183,7

Puskesmas Kombikuno, 2021 57


Grafik 26. Persentase Sarana Air minum dengan Resiko Rendah + Sedang

Kecamatan Napano Kusambi Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

13%
24%
DESA LAHAJI
DESA UMBA
21% DESA KOMBIKUNO
DESA TANGKUMAHO
19% DESA LATAWE

23%

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Grafik 27. PersentaseTempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Kecamatan


Napano Kusambi Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

20% 20%
DESA LAHAJI
DESA UMBA
DESA KOMBIKUNO
20% DESA TANGKUMAHO
25%
DESA LATAWE

15%

Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 58


LAMPIRAN 3 TABEL

Tabel 1. DataLingkungan Fisik Kec. Napano-kusambi

No Lingkungan Fisik Nama Desa / Kelurahan Jumlah

LTW TGK KBK UMBA LAHAJI

1 2 3 4 5 6 7 9

1 Perumahan 374 182 196 198 208 1.158


2 Mesjid 2 1 2 1 1 7
3 TK/PAUD 3 2 2 3 2 12
4 SD 1 1 1 1 1 5
5 SMP/Madrasah 1 1 - 1 1 4
6 SMA/ SMK - 1 - - 1 2
7 Pasar 1 - - 1 - 2
8 Warung Makan 1 - - - - 2
9 Jamban 69 118 57 148 144 536
10 SPAL 10 - 20 4 10 44
Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Tabel 2. Jenis Sarana Kesehatan Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

No. Jenis Sarana/ Prasarana Jumlah Satuan Keterangan


1. Puskesmas Induk 1 Gedung Baik
2. POSKESDES 1 Gedung Kurang Baik
3. PUSTU 1 Gedung Rusak Berat
5 pos memakai balai desa, 5 pos
5. Pos Pelayanan Terpadu 10 Pos memakai Rumah masyarakat

6. Kendaraan Roda Dua 2 Unit Baik


Kendaraan Roda Empat Baik
7. 1 Unit

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Tabel 3. Jumlah Tenaga Kader Posyandu Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Desa Kader Posyandu bayi Kader Posyandu Lansia Kader Posbindu


Desa Lahaji 10 orang 2 Orang 2 Orang
Desa Umba 10 orang 2 Orang 2 Orang
Desa Kombikuno 10 orang 2 Orang 2 Orang
Desa Tangkumaho 10 orang 2 Orang 2 Orang
Desa Latawe 10 orang 2 Orang 2 Orang
Jumlah 50 orang 10 orang 10 Orang

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 59


Tabel 4. Komposisi Dukun Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah KerjaPuskesmas Kombikuno Tahun 2021

Jumlah Tidak
No Desa/Kelurahan Terlatih
Dukun Terlatih
1 Lahaji 2 1 1

2 Umba 4 0 4

3 Kombikuno 2 0 2

4 Tangkumaho 2 0 2

5 Latawe 2 1 1

Jumlah 12 2 10

Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Tabel 5. Data Posyandu Menurut Strata Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Posyandu
No. DESA
Pratama Madya Purnama Mandiri Jmlh

1 LAHAJI 1 1 0 0 2

2 UMBA 1 1 0 0 2

3 KOMBIKUNO 1 1 0 0 2

4 LATAWE 1 1 0 0 2

5 TANGKUMAHO 1 1 0 0 2

Jumlah 5 5 0 0 10
Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Puskesmas Kombikuno, 2021 60


Tabel 6. Komposisi Tenaga Kesehatan Puskesmas Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

Status
NO Jenis Tenaga Jumlah
PNS Honorer CPNS Sukarela NS
1 Dokter Umum 1 - - - - 1
2 Dokter gigi - - - - - -
3 Magister Kesehatan - - - - - -
4 Apoteker 1 - - - - 1
5 S1 Keperawatan 1 - - - - 1
6 DIII Kebidanan 6 10 - 4 - 20
7 SI Gizi 1 - - - - 1
7 SI Kesmas - 2 - 1 - 3
8 Ahli Madya Gizi 1 - - - - 1
9 D3 Farmasi - - 1 - - 1
10 D3 Keperawatan 3 6 - 2 - 10
11 D3 Keperawatan gigi 1 - - - - 1
12 D3 Kesling - 1 - - - 1
13 Analis - - - - - -
14 Supir - 1 - - - 1
15 Klining Service - 1 - - - 1
Jumlah 15 21 1 7 - 43
Sumber : Data Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021

Tabel 7. Persentase Desa/Kelurahn UCI Kecamatan Napano Kusambi

Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

%
JUMLAH DESA/KELU
DESA/KELURA
DESA/KEL DESA/KEL RAHAN
HAN
URAHAN UCI
UCI
DESA LAHAJI 0 0 0,0
DESA UMBA 0 0 0,0
DESA KOMBIKUNO 0 0 0,0
DESA TANGKUMAHO 0 0 0,0
DESA LATAWE 0 0 0,0
Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021

Tabel 8. Jumlah Kasus AFP Non Polio per 100.000 Penduduk < 15 Tahun

Kecamatan Napano Kusambi Wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno Tahun 2021

JUMLAH
JUMLAH KASUS AFP
DESA/KEL PENDUDUK
(NON POLIO)
<15 TAHUN
DESA LAHAJI 814 0
DESA UMBA 845 0
DESA KOMBIKUNO 732 0
DESA TANGKUMAHO 745 0
DESA LATAWE 934 0
Sumber : Puskesmas Kombikuno

Puskesmas Kombikuno, 2021 61

Anda mungkin juga menyukai