PUSKESMAS KOMBIKUNO
TAHUN 2021
1. Latar Belakang
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud
penting dalam meningkatkan mutu daya saing Sumber daya Manusia (SDM) Indonesia
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat yang ingin dicapai di masa depan
melalui pembangunan kesehatan yaitu masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang bersih
dan berperilaku hidup bersih dan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata sehingga derajat kesehatan
optimal.
dalam Panca Karya Husada.Oleh karena itu peran Puskesmas sangat penting baik sebagai
wadah pengelolaan program maupun sebagai penggerak peran serta masyarakat unutk
bersifat promosi, preventif, kuratif dan rehabilitatif telah memberikan pelayanan kesehatan
maupun tahunan.
input kepada Dinas Kesehatan dalam bentuk laporan tahunan pelaksanaan hasil kegiatan
a. Maksud
hasil-hasil kegiatan program kesehatan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu
tahun 2021 di Puskesmas Kombikuno serta sebagai bahan presentasi pada palaksanaan
Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kabupaten Muna Barat tahun 2021.
b. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Kombikuno adalah :
b. Untuk mengetahui hasil kegiatan setiap program berdasarkan target yang telah
d. Sebagai bahan perbandingan hasil cakupan setiap program dari waktu ke waktu
yaitu mengetahui target dan pencapaian setiap program yang telah dilaksanakan di
e. Untuk dapat memberikan gambaran dan informasi tentang kendala/ masalah yang
f. Untuk dapat memberikan gambaran kepada pemerintah pada umumnya dan pada
Dinas Kesehatan pada khususnya sebagai bahan penilaian hasil kegiatan antar
bagi Dinas Kesehatan pada dalam hal perencanaan dan penentuan kebijakan di
a. VISI
b. MISI
terjangkau.
beserta lingkungannya.
Permasalahan utama yang kita hadapi di Wilayah kerja Puskesmas Kombikuno dalam
sosial ekonomi di masyarakat, ditambah dengan faktor perilaku dimana masih banyak
kesehatan, demikian pula Ibu yang melahirkan masih ada ditolong oleh dukun
bersalin.Faktor prilaku atau kebiasaan seperti inilah yang memicu terjadinya angka kematian
Bayi, anak balita dan Ibu Maternal serta adanya Proporsi balita yang masih menderita gizi
kurang.
1. Luas Wilayah
pulauMuna. Wilayah kerja Puskesmas Kombikuno Kecamatan Napano Kusambi tahun 2021
meliputi 5 desa yakni Desa Lahaji, Desa Umba, Desa Kombikuno, Desa Latawe dan Desa
Tangkumaho.
2. Jumlah Desa/Kelurahan
meliputi 5 desa yakni Desa Lahaji, Desa Umba, Desa Kombikuno, Desa Latawe dan Desa
Tangkumaho.
Keadaan penduduk berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Napano
Kusambi dalam Angka Tahun 2021 menunjukkan jumlah penduduk sebesar 5.039 jiwa,
dengan sasaran pelayanan kesehatan terdiri atas Desa Lahaji berjumlah 984 jiwa, Desa
Umba berjumlah 935 jiwa, Desa Kombikuno berjumlah 920 jiwa, Desa Latawe berjumlah
dan nelayan. Tahun-tahun kemarin banyak dikalangan anak laki-laki usia produktif yang
keluar wilayah atau daerah/merantau dengan alasan untuk mencari pekerjaan yang kemudian
ditambah dengan angka kematian yang cukup tinggi, sehingga tentu saja hal ini dapat
mengurangi populasi jumlah penduduk. Masyarakat usia produktif yang dominan keluar
daerah adalah kaum laki-laki dan kebanyakan hampir di seluruh Desa Kecamatan Napano
Kusambi, dan tentu saja hal ini dipicu oleh kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
5039
1415
984 935 920 785 1320
262 245 207 377 229
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO JUMLAH
Dari grafik di atas terlihat bahwa wilayah Kerja Puskesmas Kombikuno dihuni oleh
penduduk dengan jumlah 5.039 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.320
KK.Dari 5 Desa wilayah kerja Puskesmas kombikuno Desa Latawe merupakan Desa yang
1 2 3 4 5 6 7 9
jumlah rumah tangga untuk wilayah kerja Puskesmas Kombikuno yaitu Desa Lahaji
berjumlah 203 RT, Desa Umba berjumlah 196 RT, Desa Kombikuno berjumlah 196 RT,
Desa Latawe berjumlah 384 RT dan Desa Tangkumaho berjumlah 187 RT.
5. Kepadatan Penduduk/KM
terpencil, maka dari itu, wilayah kerja Puskesmas Kombikuno terbilang bukan termasuk
wilayah padat penduduk. Ini diasumsikan menurut data BPS tahun 2020 di Provinsi
bahwa daerah Sulawesi Tenggara belum termasuk wilayah padat penduduk dibandingka
daerah lain.
mencakup 5 desa yaitu Lahaji, Umba, Kombikuno, Latawe dan Tangkumaho. Rasio beban
tanggungan keluarga dapat ditentukan dari jumlah penduduk usia 0 - 14 tahun dijumlahkan
dengan jumlah penduduk usia 65 tahun keatas dan dibagi penduduk usia 15 – 64 tahun
dikalikan 100 maka angka beban tanggungan Kecamatan Napano Kusambi wilayah kerja
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75+
19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74
persentase penduduk 15 ke atas untuk wilayah kerja Puskesmas Kombikuno usia 15-19
tahun sebesar 430 jiwa, 60 – 64 sebesar 429 jiwa maka bisa dikatakan bahwa persentase
8. Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan berusia 15 tahun ke atas menurut tingkat
800
700
600
500
400
300
200
100 Laki-Laki
0 Perempuan
persentase penduduk Laki-laki dan Perempuan berusia 15 tahun ke atas menurut tingkat
meningkat dimana banyak siswa yang telah lulus sekolah melanjutkan pendidikan kejenjang
Universitas. Ini dapat dilihat dari pengetahuan orang tua tentang pendidikan sangat tinggi
a. Sarana Kesehatan
Kombikuno pada tahun 2021 adalah sebanyak 65 yang terdiri dari 50 orang kader posyandu
bayi balita, 10 orang Kader Posyandu Lansia dan 5 orang kader posbindu yang tersebar di
lima Desa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Jumlah Tidak
No Desa/Kelurahan Terlatih
Dukun Terlatih
1 Lahaji 2 1 1
2 Umba 4 0 4
3 Kombikuno 2 0 2
4 Tangkumaho 2 0 2
5 Latawe 2 1 1
Jumlah 12 2 10
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah dukun yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Kombikuno sebanyak 12 orang dan masih ada 2 orang dukun yang tidak terlatih.
a. Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
Cakupan kunjungan rawat jalan pada tahun 2021 dari januari s/d September
sebanyak 226 kunjungan. Berikut persentase cakupan Kunjungan Rawat Jalan pada
tahun 2021 :
JUMLAH KUNJUNGAN
226
35
34
32
29
24
21
21
17
13
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah kunjungan dalam 1
berkunjung ke posyandu atau ke perawat desa maupun bidan desa.Hal ini terjadi karena
orang Gangguan Jiwa Berat yang berada di Desa Umba, Desa Kombikuno dan Desa
Tangkumaho. Pasien ODGJ ini selalu dipantau oleh petugas agar pasien tidak
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu.Di samping itu, kejadian kematian
3 Laki-laki
2 Perempuan
Angka Kematian Bayi adalah banyaknya kematian bayi (< 1 tahun) per 1.000
Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu.Angka Kematian Bayi merupakan salah
Kombikuno adalah 0 kasus. Hal ini sejalan dengan Target Indonesia RPJMN 2024
AKB tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan.
Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari
tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan
yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa
waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan
Angka Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil
atau selama 42 hari postpartum tanpa memandang tempat dan lama persalinan,
yang disebabkan oleh kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-
dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah
Kematian Ibu.
Puskesmas memiliki kecukupan obat dan vaksin, obat esensial adalah obat terpilih
dan P-Fizer.
Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yatu strata pratama, strata madya,
Posyandu
No. DESA
Pratama Madya Purnama Mandiri Jmlh
1 LAHAJI 1 1 0 0 2
2 UMBA 1 1 0 0 2
3 KOMBIKUNO 1 1 0 0 2
4 LATAWE 1 1 0 0 2
5 TANGKUMAHO 1 1 0 0 2
Jumlah 5 5 0 0 10
Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021
merupakan salah satu kegiatan yang hasilnya dapat memberikan gambaran tentang
kesehatan masyarakat, khususnya balita antara lain cakupan K/S, D/S, D/ K dan N/D
Grafik 8. Cakupan D/S Posyandu Per 100 Balita Kecamatan Napano Kusambi
CAPAIAN D/S
250 228.0 229
200 179.3
166.7 161.3 162.4
141
150
93.8
100
50 52 57
50 32 30 40
24 31 29 25
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam
kegiatan posyandu sudah mencapai sasaran.Hal ini dapat dilihat dari capaian semua
Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Kombikuno sebanyak 43 orang. Secara
Status
NO Jenis Tenaga Jumlah
PNS Honorer CPNS Sukarela NS
1 Dokter Umum 1 - - - - 1
2 Dokter gigi - - - - - -
3 Magister Kesehatan - - - - - -
4 Apoteker 1 - - - - 1
5 S1 Keperawatan 1 - - - - 1
6 DIII Kebidanan 6 10 - 4 - 20
7 SI Gizi 1 - - - - 1
7 SI Kesmas - 2 - 1 - 3
8 Ahli Madya Gizi 1 - - - - 1
9 D3 Farmasi - - 1 - - 1
10 D3 Keperawatan 3 6 - 2 - 10
11 D3 Keperawatan gigi 1 - - - - 1
12 D3 Kesling - 1 - - - 1
13 Analis - - - - - -
14 Supir - 1 - - - 1
15 Klining Service - 1 - - - 1
Jumlah 15 21 1 7 - 43
Sumber : Data Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021
Puskesmas Kombikuno memiliki 1 orang dokter umum yang berstatus pegawai Negeri Sipil
tugaskan untuk menangani pasien umum dan 3 orang yang termasuk perawat gigi yang ada
3) Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan dan Gizi
Sebagaimana kita ketahui bahwa Puskesmas adalah merupakan sarana Kesehatan yang
melakukan pelayanan secara langsung kepada masyarakat, baik dari segi kegiatan promosi,
prefentif serta kuratif. Demi untuk memaksimalkan pelaksanaan berbagai jenis kegiatan tersebut,
Pemerintah tidak menutup mata, dimana pihak Pemerintah berupaya mengalokasikan berbagai
sumber dana untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas-tugas tenaga Kesehatan dengan
Dengan adanya beberapa sumber dana yang di alokasikan di Puskesmas maka tidak ada
alasan bagi kita Petugas Kesehatan untuk tidak melaksanakan semua program kegiatan di
Puskesmas secara maksimal, professional dan berkualitas khususnya dalam upaya peningkatan
cakupan.
Adapun sumber dana yang di alokasikan di Puskesmas pada tahun 2021 yaitu Dana Rutin
(DAU), Kapitasi, Jampersal dan BOK. Dana Rutin diporsikan untuk mendanai kebutuhan ATK,
pembelian Obat – obatan, transport perjalanan Dinas misalnya konsultasi / koordinasi dan lain –
lain sebagainya. Sedang dana BOK diporsikan untuk biaya transportasi dalam pelaksanaan
kegiatan di luar gedung Puskesmas misalnya Kegiatan Posyandu TMK dan lain – lain. Kemudian
dana Kapitasi dan Jampersal digunakan untuk biaya Jasa / Insentif petugas Kesehatan dalam
pelaksanaan kegiatan di dalam gedung Puskesmas misalnya, jasa pelayanan / perawatan pasien
rawat inap, pasien rawat jalan dan pertolongan persalinan, pada intinya adalah untuk membiayai
1 Kesehatan Ibu
Ibu adalah tonggak dalam membentuk suatu keluarga yang sehat dan bahagia. Karena
seorang ibu akan mengalami sendiri masa kehamilan, persalinan dan merawat serta
mendidik anak-anaknya. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada
kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa pertumbuhan bayi dan
perkembangan anaknya.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan kesehatan dan pemeliharaan Ibu Hamil (Bumil), Ibu Bersalin
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program KIA dapat kita lihat pada program-
Angka Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau
selama 42 hari postpartum tanpa memandang tempat dan lama persalinan, yang
disebabkan oleh kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain
Angka Kematian Ibu Maternal diperoleh berbagai survei yang dilakukan secara
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI
penanganannya juga berperan besar dalam upaya menekan Angka Kematian Ibu.
kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama
masa kehamilannya sesuai standar pelayanan antenatal yang meliputi 7 T yaitu Timbang
atas), pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentase janin dan
denyut jantung janin (DJJ) dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa
kehamilan.
Hasil Pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan kunjungan K1, K4 dan
K6.Cakupan K1 atau disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran
ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan
Sedangkan cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah
mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua
dan dua kali pada trimester ketiga. Sedangkan untuk capaian K6 yaitu ibu hamil yang
sudah memeriksakan diri ke dokter ahli kandungan minimal 1 kali selama masa
barikut :
CAPAIAN K1
200 164.0
135.0 143
150 132
87.5 92.3
100 64 66.7
59.4
41 38
50 25 20 27 16 14 18 12
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa capain untuk Kunjungan K1 yang paling
tinggi adalah Desa Lahaji dan Desa Umba.Namun secara keseluruhan capaian diatas
50%.Adapun masalah yang terdapat pada kunjungan K1 ini adalah masih ada Sebagian
masyarakat yang hamil trimester 1 yang tidak mau mememriksakan diri ke Bidan.
CAPAIAN K4
160 143
140 130.0
120 108.0
96
100 87.5
80 64 67.1
55.6
60
25 27 29.7
40 20 26 16 14 19 18
20 10
0
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa desa lahaji dan desa Umba sudah mencapai
sasaran.Namun ada beberapa maslah yang terjadi pada kunjungan K4 ini karena tidak
semua ibu hamil yang masuk sebagai kunjungan K4 jika ibu hamil tersebut pada saat
K1 sebagai K1 Akses.
CAPAIAN K6
160 143
140
120 108.0
100
80 72
62.5 64
60 50.3
40.0 44.4
40 25 27 29.7
20 16 19 18
20 8 10 8
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS
Dari grafik ditas dapat dilihat bahwa ada beberapa masalah yang terjadi yaitu
kurang.Selain itu keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan menjadi salah satu faktor
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi
pada masa persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga
dari bulan januari s/d Desember lebih jelas dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa desa Latawe memiliki capaian paling
rendah.Hal ini sebenarnya terjadi karena factor sasaran yang sangat tinggi sedangkan
jumlah ibu hamil tidak mencapai jumlah sasaran justru dibawah sasaran. Selain itu
pasien maupun dukun sudah sadar akan keberadaan tenaga esehatan bahwa bidan itu
sangat penting. Walaupun masih ada 1 atau 2 orang yang melahirkan di dukun.Adapun
untuk capaian persalinan melaui faskes dapat dilihat pada grafik berikut :
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa sudah mulai ada peningkatan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.Hal ini tidak lepas dari sosialisasi yang dilakukan pada saat
pemeriksaan ANC. Selain itu masih ada Sebagian masyarakat yang rela membayar yang
d Kunjungan Nifas
Grafik cakupan kunjungan ibu nifas puskesmas kombikuno dari januari S/d
KUNJUNGAN NIFAS
146.7 143
160 131.6
140 115
120 100.0 94.1
100 80.4
80 61
45.9
60 28
40 24 24 19 25 15 22 17 16
20
0
sasaran 143 orang dengan capaian komulatif 115 orang (80,4%). Adapun Desa dengan
e Vitamin A Nifas
f Capaian KB
CAPAIAN KB
782
800
600
400 278
220
122 130 120 132
200 3024.6 4232.3 6554.2 4114.7 4231.8 28.1
0
desa. Hal ini disebabkan beberapa factor diantaranya adala banyak suami yang merantau
Angka Kematian Bayi adalah banyaknya kematian bayi (< 1 tahun) per 1.000
Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu.Angka Kematian Bayi merupakan salah satu
Kombikuno adalah 0 kasus. Hal ini sejalan dengan Target Indonesia RPJMN 2024
Yaitu 16/100.000 (0,00016%). Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB
tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis
norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat
berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir
memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali
selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas maupun melalui
kunjungan rumah.
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan (0-28 hari) merupakan golongan umur
yang paling rentan atau memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Dalam
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
(KN1) sebanyak 110 atau 91,1 % dan Kunjungan Neonatus 3 (KN3) sebanyak 1.436
atau 89,7% .
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa rata- rata capaian sudah 100 %. Namun masih
ada satu desa yaitu Desa Latawe yang capaiannya masih rendah hal ini asih dengan
melalui imunisasi merupakan perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh
lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila stelah jatuh sakit dan harus dirawat
di rumah sakit.
tahun (BCG, DPT HB, Polio, Campak), imunisasi untuk wanita usia subur/ ibu hamil
(TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1: DPT dan kelas 2 – 3: TT), sedangkan
kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti desa
non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan
lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat
dasar. Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan suatu
gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara
lengkap.
tahun 2021 pada bulan Januari sampai dengan Desember adalah : BCG sebanyak 81
atau 65,3% , DPT HB1 sebanyak 69 atau 55,6 %, DPT HB2 sebanyak 61 atau 49,2%,
DPT HB3 sebanyak 67 atau 54 % , IPV sebanyak 82 atau 66,1 %, Campak sebanyak 83
atau 66,9 %, DPT Boster sebanyak 32 atau 25,8 %, Campak Boster sebanyak 46 atau
37,1 %, Polio 1 sebanyak 77 atau 62,1 %, Polio 2 sebanyak 73 atau 58,9 %, Polio 3
%
JUMLAH DESA/KELU
DESA/KELURA
DESA/KEL DESA/KEL RAHAN
HAN
URAHAN UCI
UCI
DESA LAHAJI 0 0 0,0
DESA UMBA 0 0 0,0
DESA KOMBIKUNO 0 0 0,0
DESA TANGKUMAHO 0 0 0,0
DESA LATAWE 0 0 0,0
Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa Desa untuk wilayah kerja Puskesmas
Kombikuno tahun 2021 belum termasuk Desa UCI dikarenakan masih banyak orang tua
yang enggan memberikan imunisasi lengkap pada anak. Hal ini diasumsikan bahwa
pendapat orang tua bila anak mereka di imunisasi akan mengalami demam sehingga
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi seorang bayi sejak lahir sampai
berumur 6 bulan.Selama periode ini ASI dianggap cukup memenuhi kebutuhan gizi
Dari grafik tersebut dapat terlihat bahwa jumlah cakupan ASI-Ekslusif dengan
sasaran 105 orang dan hanya 41 orang yang memberikan asi eksklusif pada bayi 0
sampai 6 bulan dimana semua bayi mendapatkan ASI Ekslusif yaitu hanya ASI sampai
- Budaya yang masih ada pada masyarakat desa untuk memberikan makan pada bayi
sedini mungkin
cakupan program ini terus dilakukan dengan melibatkan semua komponen masyarakat,
lintas program dan lintas sektor yang dapat memberikan kontribusi dalam menyukseskan
Program pemberian kapsul Vit.A pada bayi dan anak balita merupakan program
nasional yang dilaksanakan 2X setahun yaitu pada bulan Februari dan bulan
pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan mata bayi dan anak balita.Program ini telah
kelompok sasaran yaitu bayi 6 – 11 bulan dengan pemberian kapsul Vit.A berwarna biru
dengan kandungan Vit.A 100.000 IU dan anak balita umur 12 – 60 bulan dengan
pemberian kapsul Vit.A berwarna merah dengan kandungan Vit.A 200.000 IU. Cakupan
distribusi kapsul Vit.A di Puskesmas Kombikuno pada periode Februari dan agustus
Cakupan Vitamin A
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
DESA DESA
DESA
DESA LAHAJIDESA UMBA TANGKUMA KOMBIKUN Total
LATAWE
HO O
Sasaran 4 6 10 4 11 35
Capaian 3 6 10 3 9 31
Sasaran 71 72 83 87 79 392
Capaian 34 57 65 55 61 272
Cakupan pemberian Vit. A pada bayi (kapsul Biru) mencapai 88.6 % dengan
capaian sebanyak 31 orang dari jumlah sasaran 35 orang, sedangkan cakupan pemberian
Vit. A pada balita (Kapsul Merah) mencapai 69,4 % dengan capaian sebanyak 272
bayi dan balita belum mencapai target. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran
Meski rata-rata cakupan pemberian kapsul Vit. A tersebut belum mencapai target
namun kedepan untuk lebih meningkatan cakupan distribusi kapsul Vit.A perlu
Cakupan pemberian TTD remaja putri sebanyak 62 atau 31,4 % dengan jumlah
sasaran 200 orang. Hal itu menunjukan bahwa cakupan pemberian TTD remaja putri
belum mencapai target.Hal ini disebakan karena kurangnya pemahaman anak remaja
putri tentang pentingnya TTD.untuk itu, perlu adanya penyuluhan tentang pentingnta
SebagaimanakitaketahuibahwapenyakitTBParutelahdiupayakanpemberantasannya
dari bumi Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu.Akan tetapi akhir-akhir ini merebak
penyakit Infeksi yang menyebabkan kematian no. 1 dan menduduki urutan ke-3 sebagai
penyebab kematian setelah penyakit cardio Vaskuler dan pernapasan.Pada tahun 1999
WHO memperkirakan secara kasar bahwa setiap 100000 penduduk terdapat 130
penderita baru BTA Pos (+).Untuk diwilayah kerja puskesmas kombikuno selama than
memberat.Bila keadaan ini tidak segera mendapat pengobatan dengan antibiotika maka
Untuk itu upaya penemuan sedini mungkin kasus pneumonia terus dilaksanakan
belum ditemukannya penyakit pneumonia pada tahun 2021 namun diharapkan agar
tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit sehingga diharapkan ke depan bila didapatkan
kasus dengan pneumonia dapat tertangani sesuai prosedur yang telah ada.
sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya
dan mematikan.Sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus
HIV, namun dapat dilakukan terapi ARV (antiretroviral) yang dapat menekan
Bidang Kesehatan nomor 12 bahwa setiap orang beresiko terinfeksi HIV (ibu hamil,
pasien TB, pasien IMs, Waria/ transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga
Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan
konsistensi tinja yang melembek sampai mencair serta frekuensi berak lebih dari
disebabkan oleh peradangan usus oleh bakteri, virus dan parasit serta sebagian lainnya
Kombikuno mencapai 79 kasus. Upaya penanggulangan yang telah dilakukan selama ini
adalah penanganan kasus diare dan penyuluhan tentang diare dan pengobatannya,
penggunaan Larutan Gula Garam (LGG), promosi ASI untuk meningkatkan kekebalan,
Penyakit Kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah
yang sangat kompleks yang bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah
sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.Pada tahun 2021 tidak
ini adalah kerusakan pada kulit berupa granuloma (kelompok butir-butir) atau borok
(ulcera) yang akhirnya dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih luas.Penyakit
Rata-rata setiap bayi dan anak akan mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) sebanyak 3 – 6 kali dalam setahun. Sebagian besar ISPA bersifat ringan seperti
batuk, pilek dengan atau tanpa demam sehingga kadang tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotika.Namun bila keadaan ini menjadi berat dan tidak mendapat
tahun 2021 mencapai 153 Kasus.Selain itu ditahun 2021 pula kasus terkonfirmasi covid-
2. Polusi debu dan kotoran yang berterbangan juga dapat meningkatkan resiko Ispa
3. Menurunnya daya tahan tubuh anak Balita sehingga mudah terserang penyakit Ispa
masyarakat
Oksigen di Puskesmas.
1) Acute Flaccid Paralysis (AFP) non polio per 100.000 Penduduk<15 tahun
Tabel 8. Jumlah Kasus AFP Non Polio per 100.000 Penduduk < 15 Tahun
JUMLAH
JUMLAH KASUS AFP
DESA/KEL PENDUDUK
(NON POLIO)
<15 TAHUN
DESA LAHAJI 814 0
DESA UMBA 845 0
DESA KOMBIKUNO 732 0
DESA TANGKUMAHO 745 0
DESA LATAWE 934 0
Sumber : Puskesmas Kombikuno
Penyakit Difteri adalah salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
cukup rumit dan akan menjadi KLB bila ada kasus yang ditemukan.Pada tahun 2021
Sama dengan Difteri, Pertusis dan Hepatitis b adalah salah satu penyakit yang dapat
penyembuhan penyakit ini cukup rumit dan akan menjadi KLB bila ada kasus yang
ditemukan.Pada tahun 2021 tidak ditemukan kasus ini diwilayah kerja Puskesmas
Kombikuno.
Kombikuno di karenakan tahun 2021 tidak ditemukan kasus ini baik pada usia bayi
Campak adalah penyakit yang hanya dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk kasus
Untuk insiden rate suspek campak tidak ditemukan karena sebagian orang tua sudah
memberikan imunisasi campak pada anak untuk mencegah penyakit ini, sehingga suspek
KLB adalah kejadian kasus yang semula kasus tersebut tidak ada dan muncul yang
ditangani dengan cepat dikarenakan tenaga perawat dan bidan dibagi tugas untuk
bertugas di desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Kombikuno setelah jam pelayanan
puskesmas selesai. Namun, untuk tahun 2021 di Puskesmas Kombikuno tidak terjadi
kasus KLB.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan
nyamuk Aedes aegypti.Kasus DBD diwilayah Puskesmas Kombikuno tahun 2021 tidak
memiliki kasus per 100.000 penduduk untuk 5 desa di Kecamatan Napano Kusambi.
Rabies adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus rabies yang
ditularkan oleh hewan penular rabies terutama anjing dan kucing melalui gigitan dan
dapat pula melalui kontak kulit dengan bahan yang mengandung virus rabies.
Masa inkubasi rabies yang lama (2 minggu sampai 2 tahun), angka Case Fatality
Rate (CFR) yang tinggi (100%) menjadikan masalah ini perlu penangan yang serius dari
semua pihak. Pada tahun 2021 di wilayah Puskesmas Kombikuno tidak terdapat kasus
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (Protozoa) dan
genus plasmodium, yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles yang masa
yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil.Selain itu, malaria secara langsung menyebabkan
Kombikuno tahun 2021 pada bulan januari sampai dengan Desember 3 kali melakukan
Filariasis atau biasa dikenal dengan sebutan kaki gajah ini sangat jarang
penderita. Diwilayah kerja Puskesmas Kombikuno tahun 2021 pada bulan januari
45
40
35
30
25
20
15 LAKI-LAKI
10 PEREMPUAN
5
0
diderita oleh perempuan dibandingkan oleh laki-laki ini diakibatkan bahwa perempuan
25
20 21
15
10 11
5 7
4 4
0
DESA LAHAJI DESA UMBA DESA DESA DESA LATAWE
KOMBIKUNO TANGKUMAHO
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dari 5 desa wilayah kerja puskesmas
lainnya.
Deteksidini kanker leher rahim dan kanker payudara salah satu cara untuk
mengetahui apakah ada benjolan atau penyumbatan aliran darah. Pada tahun 2021 tidak
orang Gangguan Jiwa Berat yang berada di Desa Umba, Desa Kombikuno dan Desa
Tangkumaho. Pasien ODGJ ini selalu dipantau oleh petugas agar pasien tidak menganggu
masyarakat lainnya
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) pada dasarnya bersumber dari filosofi dan
paham yang mengakui dan melegitimasikan hak dan potensi masyarakat untuk menentukan
pilihan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya.Hal ini muncul dari
kesadaran bahwa sebagian besar masalah kesehatan timbul akibat perilaku masyarakat itu
sendiri.Naluri dari individu maupun kelompok untuk mempertahankan diri merupakan dsar
yang kuat untuk melibatkan masyarakat dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh
upaya kesehatan pada akhirnya akan menjadi tumpuan kemandirian masyarakat dibidang
perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.Dari keempat faktor tersebut yang
paling besar berpengaruh adalah faktor lingkungan dan faktor perilaku.Pada umumnya
a. Faktor Masyarakat.
sehat. Diwilayah kerja puskesmas kombikuno banyak yang pendidikannya tidak tamat
SD. Hal ini berdampak terhadap kemampuan masyarakat untuk mengenal atau
mengetahui potensi masalah kesehatan yang akan dihadapi serta tingkat pemahaman
Disamping itu, kondisi ekonomi masyarakat yang relatif rendah serta latar
belakang sosial budaya yang kurang mendukung masih tetap menghambat kelancaran
sehat-sakit, pada sebagian masyarakat masih ada yang beranggapan tentang penyakit
Faktor petugas masih dirasakan kurang dalam hal jumlah dan mutu terutama
itu, sumber daya diluar sektor kesehatan masih banyak yang belum didayagunakan.
pada tahun 2021 rata-rata 12-14 kali penyuluhan setiap bulan di setiap posyandu
dengan jumlah sasaran rata-rata 15-20 orang peserta penyuluhan setiap kali
penyuluhan.
penyuluhan telah dapat direkam dengan baik, sehingga kegiatan penyuluhan dapat
Pentingnya Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan telah diakui
oleh semua pihak.Dari hasil pengamatan, pengalaman di lapangan sampai pada upaya
peningkatan cakupan program telah dikaji secara statistik, semuanya membuktikan bahwa
kesehatan.
wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan.Kondisi ini terus
aktif masyarakat untuk hidup bersih dan sehat yang berorientasi kepada kepedulian
lingkungan yang terus dibina sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sikap dan budaya
Perkembangan UKBM di masyarakat dirasakan telah cukup berkembang. Hal ini dapat
kita amati dari kegiatan Posyandu yang selalu terlaksana 100% disemua pos. Namun hal
tersebut bukan berarti tidak ada masalah yang dihadapi. Dari berbagai program pemerintah/
kesehatan yang digalakkan masih ada sebagian yang belum dapat berjalan dengan baik.Hal
ini disebabkan oleh karena perhatian dan dukungan dari berbagai pihak terkait dirasakan
belum optimal.
a. Jamban
Penggunaan jamban sehat termaksud salah satu poin penting dalam kesehatan.
Fungsi jamban dari aspek kesehatan lingkungan antara lain mencegah berkembangnya
berbagai penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia. Namun pada kenyataan
Selain menyangkut perilaku buang air besar masyarakat yang belum semuanya
menngunakan jamban, kita juga dihadapkan pada masih banyaknya jumlah jamban yang
syarat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kombikuno tahun 2021 sudah mancapai
1183%.
jamban sehat yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan penggunaan jamban sehat
Jumlah sarana air bersih yang ada diwilayah kerja puskesmas kombikuno
yaituberasal dari sumur gali sebanyak 304 sarana dan yang telah diperiksa sebanyak 177
Grafik 26. Persentase Sarana Air minum dengan Resiko Rendah + Sedang
13%
24%
DESA LAHAJI
DESA UMBA
21% DESA KOMBIKUNO
DESA TANGKUMAHO
19% DESA LATAWE
23%
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa sarana air minum yang diperoleh dari sumur
yang dibuat masyarakat maupun bantuan desa. Desa Kombikuno memiliki 23% dari desa
lainnya dengan risiko sedang untuk terkontaminasi zat lainnya sedangkan desa Lahaji
Sarana air minum yang diperoleh masyarakat yaitu dari sumur yang dibuat baik
mandiri maupun bantuan yang mmiliki kandungan kapur yang banyak. Sehingga
masyarakat masih memasak air minum lalu disaring untuk memisahkan kapur dan air
20% 20%
DESA LAHAJI
DESA UMBA
DESA KOMBIKUNO
20% DESA TANGKUMAHO
25%
DESA LATAWE
15%
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa sebaran tempat umum yang ada didesa
dengan persentase Desa Tangkumaho sebesar 25%, Desa Umba sebesar 20%, Desa
Lahaji sebesar 20%, Desa Latawe sebesar 20% dan Desa Kombikuno sebesar 15% pada
tahun 2021.
memenuhi syarat dikarenakan masih banyak kantin yang kurang memperhatikan jualan
yang akan dijual apakah tidak ada hewan pembawa penyakit disekitarannya.
Kesimpulan
Dari seluruh uraian kegiatan program yang ada pada Puskesmas Kombikuno, akhirnya
hanya merupakan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab
utama yang sudah lama dirasakan bukan hanya petugas kesehatan dalam melaksanakan
tugas tetapi juga oleh masyarakat agar dapat dengan mudah dijangkau dan pelayanan
3. Sentuhan kebijakan dari pihak pengambil keputusan yang belum sepenuhnya dapat
2. Saran
1. Dukungan yang lebih baik dari pihak pengambil keputusan dan penentu kebijakan dalam
3. Dukungan dari berbagai pihak untuk dapat memberikan pemahaman yang baik dan benar
kepada masyarakat tentang berbagai program kesehatan yang ada sehingga partisipasi
4. Masukan saran yang membangun agar dalam melaksanakan berbagai program kesehatan
5. Masukan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki kesalahan dan kekeliruan
dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas agar kedepan menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya… atas segala masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak kami ucapkan
terima kasih.
Wassalam…
S E L E S A I
5039
1415
984 935 920 785 1320
262 245 207 377 229
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO JUMLAH
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75+
19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74
800
700
600
500
400
300
200
100 Laki-Laki
0 Perempuan
29
24
21
21
17
13
3 Laki-laki
2 Perempuan
Grafik 8. Cakupan D/S Posyandu Per 100 Balita Kecamatan Napano Kusambi
CAPAIAN D/S
250 228.0 229
200 179.3
166.7 161.3 162.4
141
150
93.8
100
50 52 57
50 32 30 40
24 31 29 25
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS
CAPAIAN K1
200 164.0
135.0 143
150 132
87.5 92.3
100 64 66.7
59.4
41 38
50 25 20 27 16 14 18 12
CAPAIAN K4
160 143
140 130.0
120 108.0
96
100 87.5
80 64 67.1
55.6
60
25 27 29.7
40 20 26 16 14 19 18
20 10
0
CAPAIAN K6
160 143
140
120 108.0
100
80 72
62.5 64
60 50.3
40.0 44.4
40 25 27 29.7
20 16 19 18
20 8 10 8
0
LAHAJI UMBA KOMBIKUNO LATAWE TANGKUMAHO PUSKESMAS
KUNJUNGAN NIFAS
146.7 143
160 131.6
140 115
120 100.0 94.1
100 80.4
80 61
45.9
60 28
40 24 24 19 25 15 22 17 16
20
0
CAPAIAN KB
782
800
600
400 278
220
122 130 120 132
200 3024.6 4232.3 6554.2 4114.7 4231.8 28.1
0
Cakupan Vitamin A
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
DESA DESA
DESA
DESA LAHAJIDESA UMBA TANGKUMA KOMBIKUN Total
LATAWE
HO O
Sasaran 4 6 10 4 11 35
Capaian 3 6 10 3 9 31
Sasaran 71 72 83 87 79 392
Capaian 34 57 65 55 61 272
45
40
35
30
25
20
15 LAKI-LAKI
10 PEREMPUAN
5
0
25
20 21
15
10 11
5 7
4 4
0
DESA LAHAJI DESA UMBA DESA DESA DESA LATAWE
KOMBIKUNO TANGKUMAHO
13%
24%
DESA LAHAJI
DESA UMBA
21% DESA KOMBIKUNO
DESA TANGKUMAHO
19% DESA LATAWE
23%
20% 20%
DESA LAHAJI
DESA UMBA
DESA KOMBIKUNO
20% DESA TANGKUMAHO
25%
DESA LATAWE
15%
1 2 3 4 5 6 7 9
Jumlah Tidak
No Desa/Kelurahan Terlatih
Dukun Terlatih
1 Lahaji 2 1 1
2 Umba 4 0 4
3 Kombikuno 2 0 2
4 Tangkumaho 2 0 2
5 Latawe 2 1 1
Jumlah 12 2 10
Posyandu
No. DESA
Pratama Madya Purnama Mandiri Jmlh
1 LAHAJI 1 1 0 0 2
2 UMBA 1 1 0 0 2
3 KOMBIKUNO 1 1 0 0 2
4 LATAWE 1 1 0 0 2
5 TANGKUMAHO 1 1 0 0 2
Jumlah 5 5 0 0 10
Sumber : Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021
Status
NO Jenis Tenaga Jumlah
PNS Honorer CPNS Sukarela NS
1 Dokter Umum 1 - - - - 1
2 Dokter gigi - - - - - -
3 Magister Kesehatan - - - - - -
4 Apoteker 1 - - - - 1
5 S1 Keperawatan 1 - - - - 1
6 DIII Kebidanan 6 10 - 4 - 20
7 SI Gizi 1 - - - - 1
7 SI Kesmas - 2 - 1 - 3
8 Ahli Madya Gizi 1 - - - - 1
9 D3 Farmasi - - 1 - - 1
10 D3 Keperawatan 3 6 - 2 - 10
11 D3 Keperawatan gigi 1 - - - - 1
12 D3 Kesling - 1 - - - 1
13 Analis - - - - - -
14 Supir - 1 - - - 1
15 Klining Service - 1 - - - 1
Jumlah 15 21 1 7 - 43
Sumber : Data Puskesmas Kombikuno, Tahun 2021
%
JUMLAH DESA/KELU
DESA/KELURA
DESA/KEL DESA/KEL RAHAN
HAN
URAHAN UCI
UCI
DESA LAHAJI 0 0 0,0
DESA UMBA 0 0 0,0
DESA KOMBIKUNO 0 0 0,0
DESA TANGKUMAHO 0 0 0,0
DESA LATAWE 0 0 0,0
Sumber : Puskesmas Kombikuno, 2021
Tabel 8. Jumlah Kasus AFP Non Polio per 100.000 Penduduk < 15 Tahun
JUMLAH
JUMLAH KASUS AFP
DESA/KEL PENDUDUK
(NON POLIO)
<15 TAHUN
DESA LAHAJI 814 0
DESA UMBA 845 0
DESA KOMBIKUNO 732 0
DESA TANGKUMAHO 745 0
DESA LATAWE 934 0
Sumber : Puskesmas Kombikuno