Terjemah :
“Adapun hamba-hamba Tuhan yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi
dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang
menghina), mereka mengucapkan “salam”.
b. Q.S. al-Isrā’/17 : 27
Terjemah :
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar
kepada Tuhannya.”
A. Rendah hati adalah tidak sombong dan tidak angkuh.
Rendah hati disebut juga dengan tawadu.
Pengertian tawadu adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu
berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata mata merupakan karunia dari
Allah Swt. Orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki banyak kawan. Biasanya
orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan. Sifat rendah hati ini harus
diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah Swt., maupun
terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan
mendapatkan keridaan Allah Swt. baik di dunia maupun di akhirat.
Perilaku orang yang mempunyai sifat rendah hati adalah:
a. Tidak pernah berputus asa dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah Swt. kepada kita.
b. Akan terhindar dari penyakit hati dan sifat tercela seperti, sombong angkuh, egois dan ingin selalu
menang sendiri, riya, dan lain sebagainya.
c. Selalu berlapang dada terhadap kelebihan yang dimiliki oleh orang lain.
d. Berani atau tidak malu mengakui kelemahan dan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.
e. Tidak memaksakan kehendaknya kepada orang lain
f. Selalu menanamkan pola hidup sederhana.
B. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih tenang dan
tenteram. Dengan rajin menabung, hemat dalam menggunakan listik, air, tidak berfoya-foya dan
lain sebagainya. Berfoya-foya dan menghambur-hamburkan harta, itu adalah pemborosan . Orang-
orang yang mempunyai sifat pemboros adalah bagian dari perbuatannya setan.
C. Hukum bacaan mad dibagi menjadi 2, yaitu mad tabi’i / mad asli dan
mad far’i / mad turunan.
Disebut mad thabi’i /mad asli apabila terdapat harakat fathah diikuti alif () ا
kasrah diikuti ya sukun ( )يdan dhummah diikuti waw sukun ( ) و.
Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif 2 harakat .
Yang termasuk mad far’i diantaranya adalah mad wajib muttasil, mad
jaiz munfasil, mad aridl, dan mad iwad.
TUGAS
Kerjakan dengan menulis soal dan jawaban ( Pilih yang benar saja)!
SILAHKAN DI BACA, DI PELAJARI DAN DI PAHAMI KEMUDIAN KERJAKAN TUGAS 1 (DAN DIKIRIM )
JANGAN LUPA DIBERI NAMA YANG BENAR DAN KELASNYA