Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kalian pernah bertemu dengan orang
yang rendah hati. Entah di lingkungan tempat tinggal, di sekolah, maupun di tempat lain.
Orang yang rendah hati bisa dirasakan dari cara dia berbicara, bersikap, dan berpendirian.
Bagaimana perasaanmu ketika bertemu dengan orang yang demikian? Tentu kita merasa
nyaman dan senang. Demikian juga ketika kita bisa menghiasi diri dengan perilaku mulia
ini, tentu orang-orang di sekeliling kita akan merasa nyaman berada dan bertemu dengan
kita. Tidaklah mengherankan bila orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan
memiliki banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan
kesuksesan.
Semoga kalian juga menjadi bagian dari orang yang rendah hati ini. Orang ini
tidak hanya disukai oleh manusia, tetapi juga sungguh sangat dicintai oleh Allah Swt.
Betapa bahagianya hidup ini ketika kita dicintai oleh Allah dan disenangi oleh orang-
orang di sekeliling kita. Seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw. beliau
merupakan manusia yang memiliki segala kelebihan. Meskipun demikian, beliau
senantiasa rendah hati, baik terhadap keluarga, para sahabat, bahkan kepada orang yang
memusuhinya. Hemat dan sederhana akan membuat kehidupan manusia menjadi lebih
tenang dan tenteram. Itulah sebabnya mengapa Rasullullah saw. sangat mementingkan
kedua sikap ini dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat disusun beberapa rumusan masalah yaitu:

a. Apa yang dimaksud dari sikap rendah hati?


b. Apa yang dimaksud dari sikap hemat?
c. Apa yang dimaksud dari sikap sederhana?

C. Tujuan penulisan
a. Menjelaskan tentang sikap rendah hati.
b. Menjelaskan tentang sikap hemat.
c. Menjelaskan tentang sikap sederhana.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Rendah Hati dan Ayat Al-Qur’an tentang Rendah Hati

Rendah hati adalah sikap merendahkan diri di hadapan Allah dan sopan santun
terhadap sesama. Orang yang memiliki sikap rendah hati tidak akan meremehkan orang
lain dan tidak akan bersikap sombong walaupun dirinya orang yang mampu dan memiliki
banyak kelebihan.

‫س َٰلَ ًما‬ ۟ ُ‫ض ه َْونًا َوإِ َذا َخاطَبَهُ ُم ٱ ْل َٰ َج ِهلُونَ قَال‬


َ ‫وا‬ ِ ‫َو ِعبَا ُد ٱل َّر ْح َٰ َم ِن ٱلَّ ِذينَ يَ ْمشُونَ َعلَى ْٱْلَ ْر‬
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”
(QS Al Furqan/25:63)

Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat
rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita
sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita.
Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridaan
Allah baik di dunia maupun di akhirat. Rendah hati disebut juga dengan tawadu’.
Pengertian tawadu’ adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang
tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata
merupakan karunia dari Allah SWT.
Dengan keyakinan yang demikian dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau
kelebihan yang dimiliki itu dibangga-banggakan. Sebaliknya segala kelebihan yang
dimiliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri.
Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Dari sini akan terlihat
sifat dan sikap kesederhanaan, jauh dari keangkuhan, langkahnya mantap, dan tampil
dengan jati diri yang dimilikinya. Orang yang rendah hati tidak suka meniru-niru gaya
orang lain. Apalagi gaya orang itu tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia. Orang
yang rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah Swt. Lawan kata

2
dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Pernahkah kamu
melihat orang yang berjalan dengan dengan penuh kesombongan dan besar kepala?
Sungguh orang semacam itu tidak sedap dipandang mata.

2. Pengertian Hemat dan Sederhana serta Ayat Al-Qur’an yang Mendasarinya


Hemat artinya hati-hati dalam menggunakan harta, khususnya dalam
mengeluarkan uang, maksudnya dalam memakai atau mengeluarkan uang harus penuh
perhitungan dan seperlunya.
Sedangkan, sederhana adalah hidup secara wajar, tidak berlebihan sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Perhatikan ayat di bawah ini:

‫ش ْي َٰطَنُ لِ َربِّ ِۦه َكفُو ًرا‬ َّ ‫ين َكانُ ٓو ۟ا إِ ْخ َٰ َو َن ٱل‬


ِ ‫ش َٰيَ ِط‬
َ ‫ين ۖ َو َك‬
َّ ‫ان ٱل‬ َ ‫إِنَّ ٱ ْل ُمبَ ِّذ ِر‬
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan
itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra: 27).

Ayat ini diturunkan Allah dalam rangka menjelaskan gaya hidup kaum Jahiliyyah
yang salah. Kaum Jahiliyyah adalah adalah bangsa Arab sebelum mendapatkan
pencerahan cahaya Islam. Mereka suka sekali berfoya-foya. Mereka beranggapan bahwa
derajat, kemasyhuran, dan kehormatan dapat dilihat dari kemampuannya dalam berfoya-
foya dan menghambur-hamburkan hartanya untuk berpesta pora.
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-
hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan.
Dengan demikian, sudah jelas bahwa tindakan semacam ini sangat dilarang oleh Allah
SWT. Sebaliknya, Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli
kepada orang lain dengan cara suka berderma.
Dengan tindakan mulia seperti ini, harta yang kita miliki akan menjadi lebih
bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sungguh
indah ajaran Islam. Perhatikan kisah berikut ini :
Waktu itu ada seorang sahabat yang bernama Sa’d sedang berwudu. Wudunya
lama dan menghabiskan banyak air. Rasulullah melihat hal ini, lalu beliau
bertanya, “Mengapa kamu berlebih-lebihan, Sa’d?” Sa’d menjawab, “Maaf ya
Rasul, apakah kalau wudu juga dilarang berlebih-lebihan?” Rasul menjelaskan,

3
“Ya, tidak boleh berlebih-lebihan, meskipun engkau berwu«u di sungai yang
mengalir sekalipun.” Sumber : Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah

Teladan Rasulullah dalam berhemat dan mencintai lingkungan ini sungguh luar
biasa. Bila kita dapat meneladaninya, insya Allah lingkungan ini akan menjadi lestari dan
terjaga. Dengan demikian manusia yang menghuni bumi ini juga akan merasa lebih
nyaman karena sikapnya yang ramah terhadap lingkungan. Allah SWT. menegaskan
bahwa berfoya-foya serta menghamburkan hamburkan harta merupakan perbuatan boros.
Boros merupakan bagian dari perbuatan setan. Kita harus membiasakan diri untuk hidup
hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara mendermakan sebagian
rezeki yang kita peroleh kepada yang membutuhkan.

3. Contoh Sikap Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Menjadi
Lebih Mulia
a. Contoh Sikap Rendah Hati
 Sebagai seorang pelajar, ketika sedang mendapatkan pelajaran di
kelas Demikian pula kepada kedua orang tua, seorang anak harus
bersikap tawadu’ kepada mereka.
 Bertutur kata dengan lemah lembut terhadap orang lain.
 Tidak membeda-bedakan teman
 Tidak menganggap dirinya lebih baik dari orang lain.
 Mau berdiskusi bersama orang-orang miskin atau orang-orang cacat.
 Mempersilakan duduk untuk orang lain terlebih dahulu.

b. Contoh Sikap Hemat dan Sederhana


 Hemat dalam menggunakan air dan listrik
 Belajar menabung mulai sekarang
 Menerima dengan lapang dada pemberian orangtua
 Peduli terhadap kelestarian lingkungan
 Rapi dan Sederhana dalam berpakaian

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari semua penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan antara lain:
1. Rendah hati disebut juga dengan Tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah sikap
diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang rendah hati
berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ia miliki adalah semata-mata
dari Allah SWT.
2. Orang yang rendah hati disukai banyak orang dan memiliki banyak kawan.
3. Hemat dan sederhana akan membuat hidup lebih tenang dan tentram
4. Berfoya-foya dan menghambur-hamburkan harta merupakan sikap yang
boros perbuatan dari setan.

B. Saran

Makalah ini sudah selesai tersusun. Dalam penyusunan makalah ini ada banyak
sekali kekurangan. Kami sebagai penulis menerima kritik dan saran untuk membentuk
makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari.

5
DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII SMP/MTs

https://www.abufadli.com/2020/08/rendah-hati-hemat-sederhana-hidup-lebih-
mulia.html

https://sites.google.com/view/mediaajarpaismpn3kotabekasi/kelas-viii/rendah-
hatihemat-dan-sederhana-membuat-hidup-lebih-mulia

https://www.guruspensaka.com/2020/10/materi-pai-kelas-8-rendah-hati-hemat.html

Anda mungkin juga menyukai