Anda di halaman 1dari 2

Pembakaran dan Pendinginan Clinker

Proses pembentukan clinker tidak seluruhnya terjadi di rotary kiln, tetapi di dalam dua unit yaitu
Suspension Preheater (SP) dimana raw mix mengalami proses penguapan air, pemanasan awal dan
sebagian proses kalsinasi. Sedangkan pada kiln terjadi proses kalsinasi lanjutan, sintering dan
pendinginan clinker. Dengan adanya SP memberikan beberapa keuntungan diantaranya: Rotary kiln
lebih pendek, Gas panas yang keluar dari SP dapat digunakan sebagai pemanas di raw mill dan coal
mill, Penghematan bahan bakar.

A. Suspension preheater : Suspension preheater merupakan alat pemanas awal dan kalsinasi
awal dari raw mix sebelum dimasukkan ke dalam rotary kiln. Dengan adanya proses kalsinasi
di calciner, dapat meningkatkan kapasitas produksikiln, dan mengurangi kebutuhan energi
karena konsumsi panas yang kecil di kiln sehingga mengurangi beban kiln untuk membentuk
clinker.
B. Rotary kiln : Di dalam rotary kiln terjadi proses kalsinasi lanjutan dan sintering atau
pembentukan mineral-mineral pembentuk semen, yaitu C2S (Dikalsium silikat) memberikan
kontribusi pada kekuatan tekan akhir , C3S (trikalsium silikat) C3S berstruktur kristal yang
merupakan konstituen yang sangat penting yang bersifat memberikan kekuatan awal/early
strenght (kekuatan tekan 3 hari/7 hari) , C3A (trikalsium aluminat) C3A memberikan sifat
plastisitas pada adonan semen (mortar)Makin tinggi kandungan C3A dalam semen, maka
makin baik sifat plastisitas dari mortar , dan C4AF (tetrakalsium aluminat ferrite) C4AF
menentukan warna semen. Makin tinggi kadar C4AF dalam klinker maka warna semen akan
gelap. . Di dalam kiln terjadi kontak antara material dengan gas panas secara counter current
sehingga terjadi perpindahan panas yang lebih efektif. Proses di dalam kiln menyebabkan
perubahan fisik dan kimia dari material di sepanjang kiln.
C. Grate Cooler : Material dari rotary kiln kemudian dialirkan menuju grate. Pendinginan
dilakukan secara mendadak dengan menghembuskan udara dari lingkungan melalui cooling
fan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan butiran kristal yang amorf sehingga bersifat rapuh
dan mudah dihancurkan atau digiling. Pendinginanan secara mendadak juga berfungsi untuk
mencegah C3S agar tidak terkomposisi kembali menjadi C2S dan freelime yang
mengakibatkan klinker akan kehilangan ketahanannya.
Alur:
 Preheating: rawmix dari silo masuk ke sp mengalami pemanasan awal. Rawmix masuk
pada masing2 inlet cyclone yaitu A52 dan B52, kemudian material berat akan jatuh ke
switch valve. Setelah itu material dari A51 dan B51 bersamaan dengan udara panas dari
A53 dan B53 masuk ke A52 dan B52. Kemudian material dari A52 dan B52 bersamaan
dengan udara panas dari A54 dan B54 masuk ke A53 dan B53. Dari A53 dan B53 material
menuju ke B55 (calciner) yang selanjutnya akan masuk ke dalam kiln. Udara panas yg
dialirkan dri siklon berfungsi utk mengeringkan material bahan baku, material yg sudah
dikeringkan akan mengalami proses pengeringan sebelum ke tahap calciner. Udara panas
yg dialirkan dari bawah siklon akan keluar dri bagian atas siklon dengan membawa
sedikit material hasil dri proses preheating, udara panas dan sedikit material yg terikut
akan dialirkan ke ep utk di olah sebelum dibuang ke udara bebas.
 Calciner : material dialirkan menuju calciner dan mengalami proses kalsinasi. Karena
reaksi kalsinasi bersifat endotermis maka diperlukan panas yg cukup tinggi, dri calciner
material kemudian dialirkan menuju ke proses klinkerisasi yg terjadi di rotary kiln.
Material masuk dari calciner bersuhu sekitar 800-850 C kemudian dipanaskan di rotary
kiln, suhu klinkerisasi dalam rotary kiln bisa mencapai 1450C. Di suhu sebesar itu di kiln
terjadi reaksi2 logam sehingga menghasilkan mineral2 baru seperti c3s c2s c3a c4af.
Mineral2 tersebut yg kemudian membentuk klinker atau terak yg merupakan cikal bakal
dri semen.
Pd proses klinkerisasi, panas dri rotary kiln juga dimanfaatkan utk proses calciner dan
preheater juga memanfaatkan gas yg berasal dari rotary kiln. Gas buang dri rptary kiln di
kirim ke ep sebelum nnti dibuang ke udara bebas. Klinker yg dihasilkan dari rotary kiln
memiliki suhu 300-1450 C kemudian dialirkan menuju grate cooler utk didinginkan.
 Grate cooler: Di dalam grate cooler, klinker akan mengalami quencing(pemdinginan
cepat) dengan udara dari sejumlah fan grate cooler. Proses pendinginan klinker bisa
mencapai suhu 120-200C dri suhu kurang lebih 1300-1450C. Partikel halus akan masuk
ke dalam Chamber udara yang terdapat dibawah grate plate dan ditarik menggunakan
drag chain conveyor, sedangkan klinker yang berukuran besar dihancurkan oleh clinker
breaker (crusher), berupa hammer besar pada ujung grate cooler.
Atau Di dalam grate cooler, klinker akan mengalami quencing(pemdinginan cepat)
dengan udara dari sejumlah fan grate cooler. Proses pendinginan klinker bisa mencapai
suhu 120-200C dri suhu kurang lebih 1300-1450C, klinker tersebut kemudian masuk ke
dalam dome silo dan unburn silo, untuk proses finismill

Anda mungkin juga menyukai