Sosiologi Makalah Ketimpangan Sosial
Sosiologi Makalah Ketimpangan Sosial
Bab I
A. Latar Belakang
Ketimpangan sosial adalah kesenjangan atau ketidaksamaan akses untuk
mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Ketimpangan
sosial merupakan fenomena masyarakat yang bersifat global, terjadi baik di
negara maju ataupun terbelakang. Bahkan proses integrasi ekonomi global
cenderung akan mempertajam perbedaan kelompok kaya dan kelompok
miskin. Bagi negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia,
ketimpangan sosial merupakan ancaman keamanan nasional sebab
ketimpangan sosial ini akan berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai
persoalan masyarakat yang kompleks yang dapat menjadi penghambat
pembangunan negara (Rangga, 2009:3).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana ketimpangan sosia dapat terjadi?
Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi ketimpangan sosial tersebut?
Bagaimana cara menghadapi ketimpangan sosiial pada masyarakat?
C. Tujuan
Untuk mengetahui bagiamana ketimpangan sosia dapat terjadi
Untuk nengetahui faktor faktor yang mempengaruhi ketimpangan sosial
Untuk mengetahui cara menghadapi ketimpangan sosiial pada
masyarakat
BAB II
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
Faktor penyebab dari luar ini karena aturan atau hukum yang berlaku. Aturan
ini berasal dari lingkungan, daerah, atau negara.
Faktor eksternal menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengembangkan
diri. Dampaknya terjadi ketimpangan sosial seperti kemiskinan.
1. Kondisi Demografis
2. Kondisi Pendidikan
3. Kondisi Ekonomi
5. Kesehatan
6. Letak Geografi
Suatu negara memiliki geografi yang berbeda, contohnya saja Indonesia negara
kepulauan. Pulau-pulau kecil belum dikelola dengan baik sehingga terjadi
ketimpangan.
Tentu bukan hal yang mudah untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan
secara merata di negeri dengan daerah kepulauan terbesar di dunia ini. Sebagai
negara dengan penduduk terbesar ketiga di dunia, Indonesia seharusnya bisa
menjadi negara maju jika didukung juga oleh kualitas sumber daya
manusianya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan fasilitas dan juga
tenaga pendidik yang berkualitas ke tiap tiap daerah dengan adil.
Pelatihan kerja atau yang sekarang biasa kita kenal dengan istilah training
adalah seluruh kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja
pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Singkatnya,pelatihan kerja merupakan
proses mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan bekerja
(vocational) serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar.
Kesimpulan
Saran