Anda di halaman 1dari 8

KONSEP HUNIAN BERIMBANG: MENCIPTAKAN

LINGKUNGAN HUNIAN YANG SEIMBANG DARI SEGI


EKONOMI, SOSIAL, DAN LINGKUNGAN
Tugas Makalah Kapita Selekta dengan Topik Hunian berimbang
DR. BENNY DJAJA, S.H.,M.M., M.HUM., M.KN.

Oleh :
JESSICA CALISTA
217222007

UNIVERSITAS TARUMANEGARA
JURUSAN MAGISTER KENOTARIATAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Equitable housing atau yang biasa disebut dengan hunian berimbang pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1970an di Amerika Serikat sebagai respons terhadap masalah
ketidakmerataan akses terhadap perumahan yang terjadi di sana.1 Banyak negara di dunia
termasuk Indonesia mengalami masalah ketimpangan pembangunan, dimana
pembangunan yang terjadi hanya sebagian kecil dari populasi yang terlibat. Akibatnya,
kesenjangan sosial, ekonomi, dan lingkungan semakin memburuk. Pada saat yang sama,
masalah lingkungan seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan kehilangan
keanekaragaman hayati semakin memperburuk situasi.2
Hunian berimbang menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Pemukiman menegaskan bahwa setiap warga negara berhak atas hunian
yang layak dan sehat.3 Konsep hunian berimbang menekankan pada penyediaan
perumahan yang terjangkau, beragam, dan berkualitas tinggi bagi berbagai kelompok
masyarakat, seperti pekerja berpenghasilan rendah, mahasiswa, dan keluarga muda.
Hunian berimbang juga mencakup infrastruktur dan fasilitas publik yang memadai,
seperti transportasi umum, ruang terbuka hijau, fasilitas olahraga, dan pusat
perbelanjaan.4
Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan konsep hunian berimbang yang
berfokus pada penciptaan lingkungan yang seimbang dari segi ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Konsep ini mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan masyarakat
dalam hal pembangunan dan penggunaan sumber daya alam, sehingga dapat mengurangi
kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga keberlanjutan
lingkungan. Implementasi hunian berimbang ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan
kebijakan perencanaan kota yang insklusif dan partisipatif, dengan melibatkan semua
pihak yang terkait, termasuk pemerintah, pengembang properti, dan masyarakat
setempat.5
1
Freddie Mac, Equitable Housing Finance Plan, https://www.freddiemac.com/about/pdf/Freddie-Mac-
Equitable-Housing-Finance-Plan.pdf diakses pada Juni 2022
2
Adnan Buyung Nasution, Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah Pertahanan dan Pemukiman di Kota Besar,
dalam “Eko Budiharjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota,” (Bandung: Alumni, 1992).
Drajat Tri Kartono dan Hanif Nurcholis, “Konsep dan Teori Pembangunan”
3
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, hal. 1.
4
Munawaroh, H. (2021). Konsep hunian berimbang: solusi atas masalah krisis perumahan di perkotaan. Jurnal
Kajian Kota dan Perumahan, 1(1), 23-35. hal. 24-25.
5
Ibid.
Makalah ini akan membahas secara lebih rinci tentang konsep hunian berimbang,
mengapa konsep ini penting, dan bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam
menciptakan lingkungan hunian yang berimbang dari segi ekonomi, sosial dan
lingkungan untuk mencapai tujuan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa konsep hunian berimbang dan mengapa penting untuk menciptakan lingkungan
hunian yang seimbang dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan ?
2) Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan
hunian yang berimbang dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan dalam mencapai
tujuan tersebut?
3) Apa saja contoh kebijakan atau program yang telah dilakukan di Indonesia atau di
Negara lain dalam menciptakan lingkungan hunian yang berimbang dan bagaimana
hasilnya?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Konsep Hunian Berimbang dan pentingnya dalam menciptakan
lingkungan hunian yang seimbang dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
2. Untuk mengetahui peran pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan hunian yang
berimbang dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan dalam mencapai tujuan.
3. Untuk mengetahui kebijakan atau program yang telah dilakukan di Indonesia dan
negara lain dalam menciptakan lingkungan hunian yang berimbang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Hunian Berimbang dan Pentingnya Menciptakan Lingkungan Hunian yang
Seimbang dari Segi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Konsep hunian berimbang atau equitable housing adalah konsep di mana hunian yang
tersedia di suatu wilayah atau komunitas mencakup berbagai jenis hunian dengan harga
yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat yang beragam.
Hunian berimbang mencakup beberapa jenis hunian seperti rumah susun, rumah tapak,
apartemen, dan lain-lain. Konsep hunian berimbang merujuk pada ide menciptakan
lingkungan hunian yang seimbang dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.6
Hunian yang seimbang memperhitungkan kebutuhan dan kepentingan dari seluruh
komunitas, bukan hanya beberapa kelompok atau individu saja. Hal ini dapat diartikan
sebagai menyediakan akses yang sama terhadap fasilitas dasar seperti air bersih, sanitasi,
listrik, akses transportasi, dan tempat tinggal yang layak, tanpa memandang latar
belakang sosial dan ekonomi individu. Pentingnya menciptakan lingkungan hunian yang
seimbang dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan adalah sebagai berikut:7
 Ekonomi: Hunian yang terjangkau dan berimbang dapat membantu masyarakat
dengan pendapatan yang lebih rendah atau tengah memiliki kesempatan yang
sama untuk memiliki tempat tinggal. Selain itu, dengan adanya jenis hunian yang
beragam, akan meningkatkan daya beli konsumen, yang akan membantu
perekonomian lokal.
 Sosial: Hunian yang berimbang juga dapat menciptakan komunitas yang beragam
dan inklusif. Dengan memiliki berbagai jenis hunian di suatu wilayah, maka akan
memungkinkan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda dan
kebutuhan yang berbeda-beda untuk hidup bersama dan membentuk komunitas
yang beragam dan inklusif.
 Lingkungan: Hunian yang berimbang juga dapat membantu mencegah urbanisasi
yang berlebihan di suatu wilayah. Dengan menyediakan jenis hunian yang
berbeda, seperti apartemen atau rumah susun, maka masyarakat dapat memilih
untuk tinggal di daerah yang lebih padat tanpa harus merusak lingkungan atau
meninggalkan daerah pedesaan.
Selain itu, menciptakan lingkungan hunian yang seimbang memiliki banyak manfaat,
di antaranya adalah:8
1. Menjaga keseimbangan sosial: Lingkungan hunian yang seimbang membantu
mencegah segregasi sosial dan ketidakadilan. Dengan menciptakan lingkungan yang
mengakomodasi kebutuhan seluruh komunitas, akan mencegah terjadinya
diskriminasi dan perlakuan tidak adil terhadap kelompok tertentu.
6
Yulianto, A., & Sofianto, F. (2021). Konsep Hunian Berimbang dalam Peningkatan Kualitas Hidup
Masyarakat Kota. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 9(2), hlm. 141-150.
7
Yunita, D., & Wulandari, P. (2020). Peran Masyarakat dalam Menciptakan Lingkungan Hunian yang
Berimbang dari Segi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 9(1), hlm. 5.
8
Oktaviani, R. (2017). Mengatasi Permasalahan Permukiman Kumuh Melalui Pemberdayaan Masyarakat dan
Pengembangan Ekonomi Kreatif. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 28(1), hlm. 65-74.
2. Mengurangi kemiskinan: Lingkungan hunian yang seimbang dapat membantu
mengurangi kemiskinan dengan memberikan akses yang sama terhadap fasilitas dasar,
menciptakan kesempatan yang sama untuk seluruh masyarakat, dan memfasilitasi
pengembangan ekonomi lokal.
3. Meningkatkan kualitas hidup: Dengan menciptakan lingkungan hunian yang
seimbang, akan tercipta lingkungan yang lebih aman, sehat, dan produktif bagi
seluruh komunitas.
4. Meningkatkan keseimbangan lingkungan: Lingkungan hunian yang seimbang dapat
membantu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Dengan menyediakan
fasilitas umum dan transportasi yang memadai, dapat mengurangi jumlah kendaraan
bermotor dan polusi udara. Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi hijau, seperti
energi terbarukan dan pengelolaan limbah yang lebih baik, dapat membantu
mengurangi dampak buruk pada lingkungan.

2.2 Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Menciptakan Lingkungan Hunian yang
Berimbang dari Segi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan
hunian yang berimbang dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Berikut adalah
beberapa contoh peran yang dapat dilakukan oleh pemerintah:9
 Membuat kebijakan dan regulasi yang mendukung terciptanya lingkungan hunian
yang berimbang, seperti regulasi terkait penataan kawasan hunian, penyediaan
infrastruktur, dan standar kualitas bangunan.
 Menyediakan akses perumahan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,
terutama yang kurang mampu, melalui program-program seperti subsidi
perumahan, bantuan uang muka, dan kredit perumahan dengan bunga rendah.
 Memperkuat dan meningkatkan kerjasama antara sektor publik dan swasta dalam
membangun hunian yang berimbang, dengan memfasilitasi pertemuan antara
pengembang perumahan dan masyarakat, serta memberikan insentif yang tepat
bagi pengembang yang berinvestasi di sektor perumahan terjangkau.

9
Soemanto, B. (2019). Peran Pemerintah dalam Menciptakan Lingkungan Hunian yang Berimbang dari Segi
Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 30(1), hal. 1-10.
 Mengembangkan program-program sosial yang membantu masyarakat kurang
mampu untuk memperoleh hunian yang layak, seperti program rumah susun sewa,
dan pengadaan lahan untuk pemukiman kumuh.
 Mendorong pengembangan teknologi dan inovasi di bidang perumahan, sehingga
mampu menciptakan hunian yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan terjangkau
bagi masyarakat.
Dengan melakukan peran-peran tersebut, pemerintah dapat menciptakan lingkungan
hunian yang berimbang dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk
mendukung pemerintah dalam menciptakan lingkungan hunian yang berimbang, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berkontribusi dalam mencapai
tujuan tersebut, antara lain:10
 Menjaga kebersihan lingkungan: Masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan
sekitar tempat tinggal mereka dengan cara membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan saluran air, dan melakukan penghijauan.
 Mengurangi penggunaan energi: Masyarakat dapat mengurangi penggunaan energi
dengan cara mematikan peralatan elektronik saat tidak digunakan dan menggunakan
lampu hemat energi.
 Mengurangi penggunaan air: Masyarakat dapat mengurangi penggunaan air dengan
cara memperbaiki keran yang bocor, tidak membuang sampah pada saluran air, dan
menggunakan toilet yang hemat air.
 Menggunakan transportasi ramah lingkungan: Masyarakat dapat menggunakan
transportasi ramah lingkungan seperti sepeda, kendaraan listrik, atau transportasi
umum.
 Menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan: Masyarakat dapat menggunakan
bahan bangunan ramah lingkungan seperti kayu yang diperoleh secara legal, kaca
yang hemat energi, dan bahan bangunan daur ulang.
 Berpartisipasi dalam program lingkungan: Masyarakat dapat berpartisipasi dalam
program lingkungan seperti kampanye pembersihan lingkungan, penanaman pohon,
dan program daur ulang.

10
Yunita, D., & Wulandari, P., Op.Cit., Hal 3.
Dengan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan hunian yang berimbang,
masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan memberikan manfaat bagi
generasi mendatang.

2.3 Kebijakan atau Program yang telah dilakukan di Indonesia dan Negara lain dalam
Menciptakan Lingkungan Hunian yang Berimbang
Beberapa contoh kebijakan atau program yang telah dilakukan di Indonesia atau di
negara lain dalam menciptakan lingkungan hunian yang berimbang antara lain:
1. Program rumah susun (rusun) - di Indonesia telah dilakukan program pembangunan
rumah susun (rusun) oleh pemerintah untuk memberikan akses hunian yang
terjangkau bagi masyarakat dengan berbagai kalangan sosial dan ekonomi. Program
ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat yang tidak mampu membeli
rumah atau menyewa rumah dengan harga yang tinggi.11
2. Kebijakan pengendalian harga tanah - di Singapura, pemerintah telah melakukan
kebijakan pengendalian harga tanah yang tinggi dengan cara menerapkan pajak tanah
yang tinggi dan membatasi kepemilikan properti. Tujuannya adalah untuk mencegah
harga properti terus meningkat dan memungkinkan masyarakat dengan berbagai
kalangan sosial dan ekonomi untuk memiliki akses ke properti yang terjangkau.12
3. Program pembangunan kota baru - di Korea Selatan, pemerintah telah melakukan
program pembangunan kota baru yang mencakup pembangunan hunian terjangkau,
infrastruktur, dan fasilitas umum. Program ini telah berhasil meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih berimbang dan terpadu.13
4. Kebijakan perumahan yang terjangkau - di Amerika Serikat, pemerintah telah
memberikan insentif kepada pengembang properti untuk membangun perumahan
yang terjangkau dengan memberikan kredit pajak, subsidi, dan dukungan keuangan
lainnya. Kebijakan ini telah membantu meningkatkan akses hunian bagi masyarakat
dengan berbagai kalangan sosial dan ekonomi.14

11
BNPB, Program Rusun, https://www.bnpb.go.id/program-rusun , diakses pada 2021
12
MOF, Property Tax Rates, https://www.mof.gov.sg/tax-policies/property-tax/property-tax-rates diakses tahun
2021
13
Hyun Shim Lee, BUILDING AN AFFORDABLE HOUSING POLICY IN KOREA,,
https://koreacontentplatform.go.kr/en/100109/1460 diaskes tahun 2004
14
Buzz Roberts, The Role of Tax Incentives in Affordable Housing, https://nhc.org/the-role-of-tax-incentives-
in-affordable-housing/ diakses pada tanggal 24 Juli 2022
Hasil dari kebijakan dan program di atas sangat bergantung pada berbagai faktor
seperti implementasi kebijakan, dukungan publik, dan kondisi ekonomi. Namun, secara
umum, kebijakan dan program tersebut telah memberikan dampak positif dalam
menciptakan lingkungan hunian yang lebih berimbang dan terjangkau bagi masyarakat.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep hunian berimbang harus memperhatikan tiga aspek penting, yaitu ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Aspek ekonomi mengacu pada kemampuan masyarakat untuk
membeli dan mempertahankan rumah mereka, sementara aspek sosial melibatkan
kebutuhan akan interaksi sosial dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan
keputusan tentang lingkungan mereka. Aspek lingkungan berkaitan dengan kelestarian
lingkungan dan perlindungan terhadap sumber daya alam. Menciptakan lingkungan
hunian yang seimbang dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan bukanlah hal yang
mudah. Namun, dengan peran aktif dari pemerintah dan partisipasi masyarakat yang kuat,
maka dapat tercipta lingkungan hunian yang memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Dalam lingkungan hunian yang seimbang, individu dapat hidup dengan
nyaman dan bahagia, sambil memberikan dampak positif pada masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya.
3.2 Saran
o Hunian berimbang harus mencakup pembangunan hunian yang ramah lingkungan,
seperti menggunakan teknologi yang efisien energi, meminimalisir limbah, dan
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam.
o Diperlukan dukungan dari pemerintah dan stakeholder lainnya untuk menciptakan
lingkungan hunian yang berimbang, termasuk dengan memberikan insentif dan
fasilitas yang memadai bagi pembangunan hunian yang berkelanjutan.
o Saling berkolaborasi dan berkomunikasi antara pihak-pihak terkait, termasuk
pengembang, masyarakat, dan pemerintah, sangat penting dalam mencapai tujuan
pembangunan hunian yang berimbang.

Anda mungkin juga menyukai