Alat Laboratorium 2
Alat Laboratorium 2
OLEH:
KELOMPOK 2
PRODI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
2023
PERALATAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI NUTRISI
1. Mikroskop ( Microscope)
Mikroskop adalah alat optik yang biasa dipergunakan untuk melihat benda yang
berukuran kecil (mengamati mikroba dari spesiemen kecil). Benda-benda kecil tersebut
dilihat dengan cara diperbesar ukuran bayangan benda hingga berkali-kali lipat dari
ukuran sebenarnya sehingga bisa dilihat dengan jelas oleh mata manusia.
2. Shaker ( Pencampur)
Shaker merupakan alat yang digunakan sebagai mencampur beberapa larutan
dalam suatu wadah menjadi homogeny, misalnya zat cair dan zat padat dapat tercampuer
secara homogeny
2
Alat ini bisa digunakan untuk melakukan homogenisasi dari berbagai macam
mikroba. Mulai dari bakteri, virus, spora hingga jamur, dengan menggunakan alat ini
mikroba dapat tumbuh dan berkembang biak didalam media yang digunakan.
3. Waterbath
Water bath adalah sebuah alat laboratorium berbentuk wadah yang digunakan
untuk proses pemanasan cairan. Water bath bisa diilustrasikan sebagai sebuah alat yang
berisi air yang dapat mempertahankan suhu air dalam kondisi tertentu pada selang waktu
tertentu. Dengan alat water bath diharapkan dapat mengurangi jumlah penguapan cairan
yang sedang dipanaskan,
Fungsi utama dari water bath adalah untuk menciptakan suhu konstan air di
kisaran 30-100°C, yang kemudian digunakan pada proses pemanasan reagen atau cairan
lainnya.
3
Cara penggunakan waterbath:
Buka penutup waterbath dan isi dengan menggunakan air suling atau aquadest.
Pastikan mengisi sesuai dengan kebutuhan, tidak kurang dan tidak juga berlebihan.
Lihat indikator penunjuk jumlah air pada sisi chamber waterbath.
Tempatkan cairan yang akan di panaskan pada labu Erlenmeyer atau tabung reaksi.
Kemudian masukan kedalam chamber waterbath, pastikan labu Erlenmeyer
terendam oleh air sekitar 1 atau 2 cm.
Hubungkan waterbath ke sumber daya atau listrik, kemudian nyalakan tombol
power ke posisi on.
Lakukan pengaturan suhu sesuai dengan kebutuhan dan lakukan pula pada
pengaturan waktu pemanasan. Tekan tombol start dan biarkan proses pemanasan
berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Setelah proses berakhir, tekan tombol stop, angkat labu Erlenmeyer dengan
menggunakan capit kayu atau alat safety laboratorium lainnya.
Tambahkan air suling jika dirasa sudah melewati batas minimum.
Kosongkan waterbath jika sudah tidak digunakan. Hati-hati ketika membuang air
dari pipa outlet, dikhawatirkan masih panas dan membahayakan sekitar.
Matikan power dan cabut sumber daya pada waterbath jika tidak digunakan dalam
waktu yang cukup lama.
4
Cara menggunakan:
5. Oven laboratorium
Salah satu alat yang digunakan untuk melakukan proses sterilisasi, pemanasan, dan
pengeringan alat atau media pada kondisi kering. oven laboratorium juga dapat
melakukan sterilisasi dan pemanasan pada bahan kimia, pelarut organik, hingga
beberapa media media yang ingin dilakukan pembersihan.
5
Cara menggunakan:
Menyiapkan alat atau media yang hendak dilakukan pengeringan atau sterilisasi.
Sebelum memasukkan alat ke dalam oven laboratorium, pastikan peralatan tersebut
sudah dibungkus menggunakan aluminium foil. Hal ini bertujuan untuk
menghindari adanya kontaminasi silang antara satu alat dengan alat yang lainnya
ketika dilakukan sterilisasi.
Jika sudah, secara perlahan masukkan peralatan tersebut secara rapi ke dalam oven
laboratorium.
Lalu, hidupkan oven laboratorium dengan cara menekan tombol on, dan tunggu
hingga lampu oven tersebut kedap kedip.
Kemudian mengatur waktu dan suhu yang akan digunakan.
Ketika proses sterilisasi atau pengeringan sudah dilakukan,
biarkan beberapa menit terlebih dahulu sampai alat tersebut dingin di dalam oven.
6. Auto clave
Autoclave atau autoklaf adalah sebuah alat laboratorium yang digunakan untuk
mensterilkan alat-alat laboratorium setelah digunakan.
Dalam bidang mikrobiologi, fungsi autoclave juga memegang peranan penting.
Sebagai contoh dalam proses pembiakan mikroba dibutuhkan media, baik media cair,
media semi padat maupun media padat. Nah, bukan hanya sterilisasi di awal sebelum
penggunaan, setelah pengamatan mikroba baiknya dilakukan sterilisasi juga sebelum
media tersebut dibuang sebagai limbah.
6
Secara umum, autoklaf dijalankan pada suhu 121°C selama minimal 30 menit
dengan menggunakan uap jenuh di bawah tekanan minimal 15 psi.
Cara penggunaan:
7. Ph Meter
pH meter adalah alat laboratorium yang berfungsi untuk menentukan nilai asam dan
basa dari suatu larutan. pH sendiri memiliki pengertian sebagai suatu konsentrasi ion
hidrogen yang terdapat pada suatu larutan. Jika suatu larutan terdapat lebih banyak ion
H+ , maka larutan tersebut disebut juga larutan dengan suasana asam. Sedangkan jika
lebih banyak mengandung OH– , maka disebut juga larutan basa.
7
cara menggunakan:
8. Timbangan analitik
8
cara menggunakan timbangan analitik analog adalah seperti berikut ini:
Pertama, pastikan untuk menaruh timbangan dalam posisi yang sesuai dan di atas
permukaan yang rata. Jika sudah, jangan lupa untuk mengatur water pass sesuai
dengan petunjuk pada buku manual.
Kedua, tempatkan timbangan analitik di posisi yang jauh dari berbagai hal yang bisa
mempengaruhinya seperti suhu yang tinggi dan hembusan angina
Ketiga, nyalakan neraca dengan tekan tombol ‘power’.
Keempat, tunggu dulu sampai posisi sampai stabil atau menunjukkan angka nol.
Kelima, buka kaca pelindung sebelum zat tersebut ditempatkan pada piringan secara
perlahan.
Keenam, taruh sampel atau bahan yang hendak kalian timbang di atas piringan.
Jangan lupa untuk kembali menutup kaca pelindung di bagian pinggir. Hal ini
dilakukan agar penimbangan bisa terhindar dari debu dan juga udara.
Ketujuh, catat bobot sampel/bahan yang anda gunakan.
Jika semua sudah selesai, jangan lupa kembali matikan timbangan mode analitik dan
bersihkan seluruh bagiannya ya.
9. Gelas ukur
untuk mengukur suatu larutan baik yang berwarna maupun yang tidak berwarna dan
biasanya hanya digunakan untuk analisa kualitatif yang tidak membutuhkan ketelitian
tinggi.Gelas ukur biasanya terbuat dari bahan yang tahan terhadap panas seperti pyrex
atau kaca borosilikat, sehingga dapat digunakan untuk mengukur cairan panas atau
dingin.
Selain itu Gelas ukur memiliki skala atau tanda ukur yang tercetak di bagian luar
gelas, sehingga mudah untuk mengetahui volume cairan yang diukur.
Fungsi Gelas ukur yaitu untuk mengukur volume cairan atau larutan yang tidak
memerlukan ketelitian yang tinggi, selain itu gelas ukur juga berfungsi untuk
mempermudah analis untuk mengetahui volume cairan dan zat dengan tepat sehingga
pekerjaan analis menjadi cepat dan efisien.
9
Cara Penggunaan
Cara penggunaan :
10
11. Cawan Petri (Petridish)
Petridish atau cawan petri alat laboratorium yang sangat umum ada di
laboratorium mikrobiologi dan farmasi. Bentuk dari alat ini gepeng dan dilengkapi
penutup pada bagian atasnya. Cawan petri terbuat dari plastik dan kaca.
Sementara fungsi cawan petri di laboratorium mikrobiologi adalah untuk tempat
perkembangbiakan mikroba pada saat pengujian. Namun cawan petri juga bisa kita
gunakan untuk tempat penyimpanan dan tempat pengamatan sampel uji.
Cara Penggunaan:
Sebelum menggunakan cawan petri, pastikan bahwa cawan petri dalam kondisi
bersih, steril, dan terbebas dari benda-benda asing seperti kuman, kotoran, jamur,
dan lain sebagainya. Hal ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
Masukkan media perkembangbiakan kedalam cawan petri. Apabila ingin
melakukan perkembangbiakan bakteri, pastikan jika media yang digunakan haruslah
mengandung nutrisi, indikator, garam, serta antibiotic guna mendukung
pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme.
Setelah media dimasukkan kedalam cawan petri, langkah berikutnya yakni
menyimpan cawan tersebut kedalam refrigrafor untuk menghindari kontak dengan
benda asing lainnya.
Kemudian memasukkan sampel yang berasal dari mikroorganisme. Sampel ini
nantinya akan menjadi objek pengamatan sehingga pengambilan sampel harus
dilakukan secara hati-hati. Memindahkan sampel secara perlahan, tidak ditekan
terlalu kuat. Hal ini untuk mencegah rusak atau pecahnya media kultur.
Jika sampel mikroorganisme telah berhasil dipindahkan, tutup cawan petri lalu
simpan ke dalam tempat bersuhu 37 derajat celcius. Simpan cawan petri yang telah
berisi sampel tersebut selama beberapa hari untuk menumbuhkan mikroorganisme
yang ingin diamati.
Jika telah tumbuh, sampel di dalam cawan petri siap untuk digunakan sebagai bahan
penelitian.
11
12. Colony Counter
Colony counter adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni
bakteri yang tumbuh di media di dalam cawan petri. Ada 2 jenis colony counter yang
biasa kita temukan di laboratorium, yaitu colony counter otomatis yang dihitung
menggunakan system komputerasi dan colony counter manual yang dihitung secara
manual. Alat ini biasa digunakan dalam bidang mikrobiologi untuk mengukur
keberhasilan pembiakan mikroorganisme, menentukan jumlah mikroorganisme dalam
sampel, atau mengevaluasi efektivitas suatu proses sterilisasi.
Cara Penggunaan:
Persiapan: Pastikan bahwa alat sudah dalam kondisi yang baik dan terpasang
dengan benar. Siapkan cawan petri yang akan dihitung dengan koloni
mikroorganisme yang sudah tumbuh dengan baik.
Pengaturan: Sesuaikan lensa fokus dan pelat latar belakang sesuai dengan
kebutuhan. Pilih ukuran cawan petri yang sesuai dengan adjuster.
Penghitungan: Letakkan cawan petri di atas adjuster dan tekan tombol “start” untuk
mulai menghitung. Jika alat mengenali koloni mikroorganisme, jumlah akan
ditambahkan pada register elektronik.
Penyimpanan hasil: Setelah semua koloni dihitung, catat jumlah koloni yang
dihasilkan dan simpan dalam catatan yang sesuai.
Pemeliharaan: Bersihkan alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan lagi.
12
penanaman bakteri pada bidang mikrobiologi. Penanaman bakteri atau biasa disebut
juga sebagai inokulasia dalah proses kegiatan memindahkan bakteri ke suatu media
dengan ketelitian dan akurasi yang tinggi.
Secara umum, alat laboratorium ini digunakan untuk proses persiapan bahan
tanaman, atau inokulasi bakteri serta pemindahan tanaman dalam proses tanam
menanam dalam bidang mikrobiologi. Selain itu, salah satu fungsi dari laminar air flow
adalah untuk membuat sirkulasi udara yang ada di dalam chamber atau ruangan sampel
melewati suatu proses penyaringan atau filtrasi dengan menggunakan polyester dan
HEPA Filter. Jadi, udara yang berada di area sampel tersebut akan terbebas dari debu
yang bersifat patogen dan juga tidak terjadi kontaminasi.
Cara Penggunaan:
Bersihkan permukaan bagian luar laminar serta kabin. Untuk membersihkan bagian
kabin laminar, gunakan desinfektan atau alcohol medis, dengan kadar alkohol 70%,
Selanjutnya pastikan laminar bersih dari debu dan kotoran dengan keadaan kering.
Nyalakan lampu UV selama 30 menit. Hindari kontak dengan mata dan kulit.
Setelah 30 menit, matikan lampu UV. Lalu nyalakan blower dan buka jendela
depan kurang lebih 15 – 20cm. Dan tunggu selama 15-30 menit.
Selanjutnya Laminar Air Flow siap digunakan.
Setelah selesai menggunaan Laminar Air Flow, matikan blower,lalu bersihkan
kabin menggunakan alkohol, dengan kadar alkohol 70% (kecuali bagian atas,
karena bagian atas terdapat ULPA Filter).
Tutup jendela depan, Lalu matikan lampu penerangan dan nyalakan lampu UV
selama kurang lebih 15menit.
Selanjutnya matikan lampu UV.
13
14. Ose / Jarum Inokulum (inoculating loop)
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untukditanam/
ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome
atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat
berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan
yang berbentuklurusdisebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok
untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok
digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).
Cara Penggunaan:
Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca
preparat untuk diamati.
15. Desikator
Desikator adalah alat laboratorium yang bentuknya mirip seperti toples dan
terbuat dari bahan kaca. Alat ini tersusun dari beberapa bagian, yaitu tempat silika gel
yang berada di bawah, tempat meletakan sampel yang ada di bagian tengahnya dan
penutup yang ada di bagian atasnya.
Fungsi desikator adalah untuk menghilangkan kadar air pada sampel uji.
Desikator juga berfungsi menghilangkan kristal pada sampel pengujian. Prinsip kerja
desikator sendiri didasarkan pada pengikatan kadar air yang yang dilakukan oleh silika
gel.
14
Cara Penggunaan:
15
Cara penggunaan pipet tetes
17. Batang L
Batang L laboratorium adalah salah satu perangkat yang sering digunakan dalam
kegiatan laboratorium, khususnya dalam bidang kimia. Batang L laboratorium memiliki
bentuk seperti huruf L dengan bagian yang lebih panjang untuk menopang alat-alat
laboratorium dan bagian yang lebih pendek untuk menempelkan ke statif.
Fungsi utama dari batang L laboratorium adalah untuk menopang alat-alat
laboratorium, seperti tabung reaksi, erlenmeyer, buret, dan sebagainya. Alat-alat
tersebut ditempatkan pada batang L dan diikat dengan klem atau ring statif. Dengan
begitu, alat-alat laboratorium tersebut bisa tetap stabil dan aman digunakan, sehingga
dapat menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan saat bekerja di laboratorium.
16
Alat-alat laboratorium yang ditempatkan di atas batang L juga harus diikat dengan
klem atau ring statif dengan kuat agar tidak mudah jatuh atau bergoyang. Dalam
hal ini, keselamatan pengguna laboratorium menjadi prioritas utama.
Karet penghisap atau rubber bulb adalah peralatan laboratorium yang terbuat
dari material karet yang cukup solid. Berbeda dengan peralatan laboratorium lain yang
memiliki banyak sekali ukuran, ternyata ukuran rubber bulb hanya memiliki satu
ukuran saja.
Sebagai salah satu peralatan laboratorium, ternyata alat ini memiliki kegunaan
yang cukup vital. Kegunaan karet penghisap adalah sebagai alat yang digunakan untuk
menghisap dan mengeluarkan cairan.
Pertama kempeskan bola karet penghisap dengan menekan katup A (Aspirate) pada
ujung atas sambil menekan udaranya hingga kempes.
Kemudian pasangkan ke dalam pipet ukur atau pipet volume.
Siapkan larutan pengujian yang ingin dipipet dan masukan mulut pipet ke
dalamnya.
Tekan katup S (Suction) yang ada pada bagian tengah untuk menyedot larutan.
Larutan akan tersedot kedalam pipet secara perlahan.
Tepatkan larutan yang ada di pipet pada garis miniskus. Apabila larutan di dalam
melebihi garis miniskus, kalian bisa mengeluarkannya dengan cara menekan katup
E (Exhaust) pada pipet filler.
Jangan lupa untuk menera bagian luar pipet sebelum memindahkannya kedalam
wadah lainnya. Caranya cukup lap bagian luar pipet dengan tisu bersih.
Jika sudah tepat volume yang dipipet, keluarkan larutan dengan menekan katup E
atau bisa juga melepaskan karet penghisap dengan pipet yang digunakan.
19. Erlenmeyer
17
Labu erlenmeyer merupakan gelas laboratorium yang bagian atasnya berbentuk
kerucut. Bagian atas yang mengerucut itu berguna untuk mempermudah kita untuk
menggunakan Labu erlenmeyer ini ketika akan melarutkan zat-zat kimia.
Fungsi Labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur, dan menyimpan
cairan, umumnya Labu erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga tahan ketika
dipanaskan. Selain itu Labu erlenmeyer juga berfungsi sebagai tempat membuat larutan
dan tempat larutan titrasi saat melakukan titrasi.
20. Pinset
Pinset laboratorium adalah alat bantu yang berfungsi untuk menjepit atau
menggenggam suatu objek yang kecil atau objek lainnya yang tak bisa dipegang oleh
tangan secara langsung.
Pinset laboratorium memiliki berbagai fungsi tergantung pada bentuk dan
ukurannya. Beberapa fungsi pinset laboratorium antara lain: Membantu mengambil
sebuah preparat atau bagian tubuh dari objek yang diteliti. Mencegah kontaminasi pada
objek yang diteliti. Menjepit kassa saat menekan luka atau membersihkan sisa-sisa luka
jahitan. Menjepit jaringan yang tipis dan lunak atau memberi tanda pada permukaan
kulit sebelum proses insisi dimulai. Mengadaptasi tepi-tepi luka atau mencegah
overlapping saat menjahit luka.
18
cara menggunakan pinset:
Mengoperasikan pinset laboratorium menggunakan ibu jari dan dua atau tiga
anak jari dalam satu tangan.
Menekan bagian tengah dari kedua bilah atas dan bawah. Dengan begitu, pinset
laboratorium bisa menggenggam objek atau jaringan kecil dengan tepat.
Sebelum digunakan, pinset laboratorium harus melalui proses sterilisasi.
Dimulai dengan dekontaminasi menggunakan larutan klorin 0,5% selama
kurang lebih 10 menit.
Lanjutkan dengan proses pencucian menggunakan sabun dan sikat, bilas hingga
bersih baru disterilisasi secara panas kering atau kimiawi.
19