Anda di halaman 1dari 2

CODE BLUE

No. Dokumen :
/SOP-MUTU/PKM.AD/
2022
SOP
No. Revisi :
TanggalTerbit : 05 Januari 2022
Halaman : 1/2
UPT. BLUD Muhamad Syapi’i, AM.Kp
PUSKESMAS
NIP. 19751011 200312 1 007
AIK DAREK

1.Pengertian Code blue adalah penanganan pasien yang jatuh pada kegawatdaruratan di
lingkungan

2.Tujuan Mengatasi kegawatdaruratan medis pasien


3.Kebijakan Surat Keputusan Pemimpin Puskesmas Nomor: / SK / PKM.AD/2022
Tentang standar pelayanan public
4. Standar Tenaga Dokter, perawat, bidan

5.Referens 1. Monangi, S., Setlur, R. and Ramanathan, R., 2018. Analysis of functioning
and efficiency of a code blue system in a tertiary care hospital.
2. Hazra, D., Nekkanti, A. and Jindal, A., 2021. Code blue Predictors of
survival. Journal of Anaesthesiology Clinical Pharmacology
6.Langkah 1. Memastikan pasien memang membutuhkan pertolongan segera demi
Langkah menyelamatkan hidupnya.
2. Petugas yang menemukan segera menghubungi operator untuk mengumumkan
status code blue dengan menyebut lokasi kejadian.
3. Tim akan dipimpin oleh dokter jaga dan perawat jaga.
4. Tm medis lain berasal dari IRD dan emergency datang dengan membawa tas
emergency.
5. Lakukan RJP pada pasien sesuai dengan ACLS.
6. Membebaskan jalan napas:
a. Membuka mulut pasien dengan teknik cross finger lihat adanya benda-
benda asing, bersihkan.
b. Posisi kepala ekstensi dengan teknik head till chin lift.
7. Melakukan observasi pernapasan dengan cara melihat, mendengar, dan
merasakan (5-10 detik, bila tidak ada tanda-tanda napas spontan lakukan
ventilasi buatan dengan 2 kali dengan ambu bag)
8. Melakukan cek nadi carotis dengan waktu 3-5 detik, bila tidak teraba denyut
nadi, lakukan compresi jantung luar dengan cara 30 kompresi dan 2 kali
ventilasi dengan kecepatan kompresi 100 kali/ menit (dengan 1 atau 2
penolong)
9. Melakukan cek nadi carotis ulang setelah 5 siklus kompresi jantung dan paru.
10. Memasang monitor EKG dan lihat nilai irama jantung, jika:
a. VT atau VF tanpa nadi, lakukan defibrilasi dengan hitungan joule: 6
joule /kg BB
b. Asistole / PEA/ EMI lanjutkan dengan kompresi
11. Melakukan evaluasi tindakan diatas, jika belum berhasil lakukan intubasi dan
pemasangan infus jika belum terpasang.
12. Jika pasien sudah terintubasi maka kompresi jantung dan ventilasi berjalan
masing-masing dengan kecepatan kompresi 100 kali/ permenit dan kecepatan
bagging 1x/6 detik atau 10x/menit
13. Member terapi sesuai dosis/ instruksi dokter adrenalin 0,1 cc/kgBB dengan
konsentrasi 1/10.000
14. Melakukan CPR/ resusitasi maksimal 30 menit, jika tidak berhasil atau setelah
ada tanda kematian, hentikan CPR, jika berhasil observasi tanda vital,
kesadaran, pupil dan warna kulit. Jika memungkinkan pasien dipindahkan ke
ICU.
15. Membereskan pasien dan alat-alat
16. Mencuci tangan
17. Mendokumentasikan dalam rekam medis pasien

7.Diagram Alir
8.Unit Terkait UGD,Poli Umum, MTBS, Rawat Inap
9.DokumenTerkait  Register UGD

10.Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan


Tgl. Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai