Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN DIARE

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPT. BLUD
PUSKESMAS
AIK DAREK NURIDAN, S.Kep
NIP.196712311990011016
1.Pengertian Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada
umumnya 3 x
Atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari
2.Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan
Mencegah diare menjadi berat
3.Kebijakan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah melakukan penanganan atau
perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai harapan
4. Standar Tenaga Dokter, perawat, bidan
5. Standar Sarana 1. Stetoscop
dan Prasarana 2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stop Wotch
5. Lampu Senter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas ber alkohol
8. Blanko resep
6. Prosedur Tetap 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan
3. Penentuan diaganose
4. Tindakan pengobatan
5. Penyuluhan kepada orang tua
7. Cara 1. ANAMNESA
Melaksanakan Menanyakan :
a. Nama Pasien
TiapKegiatan
b. Nama Ortu
c. Pekerjaan Ortu
d. Umur
e. Alamat
f. Riwayat Penyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang
2. PEMERIKSAAN
Sebelumnya beri tahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis
pemeriksaan yang
Akan dilakukan
a. Bagaimana keadaan umum penderita :
- Baik & Sadar
- Gelisah atau rewel
- Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar.
- Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum
dgn lahap
b. Konsistensi tinja : tinja
c. Sehari berapa kali BAB
d. Sudah berapa lama diare
e. Adakah dahak / lender pada tinja.
f. Adakah penyakit lain yg menyertai diare..
g. Tanyakan makan minum apa sebelumnya (± 5 jam terakhir )
h. Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak,
sejak diare )
i. Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus)
j. Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak )
k. Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit.
l. Hitung respirasi selama satu menit.
m. Periksa suhu tubuh dgn thermometer.
n. Periksa tensi pada penderita dewasa.
o. Timbang berat badan.
p. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak.
q. Periksa apakah matanya cekung.
r. Periksa ubun-2 besar pada bayi.
s. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak
t. Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada pasien, pengantar / ibu.

3. TENTUKAN DIAGNOSA
Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi :

TABEL PENILAIAN DERAJAD DEHIDRASI

DEHIDRASI
TANPA DEHIDRASI
PENILAIAN RINGAN /
DEHIDRASI BERAT
SEDANG
Lihat K.U Baik, Sadar Gelisah, Lesu, Lunglai atau
Rewel Tidak Sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan
kering
Airmata Ada Ada Tidak ada
Mulut& Basah Kering Sangat Kering
Lidah
Rasa Haus Minum biasa Haus,ingin Tdk bisa minum
( tdk.haus ) Minum
banyak
Turgor Kembali Kembali Kembali sangat
cepat lambat lambat

4. LAKUKAN TINDAKAN PENGOBATAN


a. Diare Tanpa Dehidrasi.
Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan (dgn Oralit, air sayuran, air
tajin,) ASI tetap dilanjutkan, makan tetap.
RENCANA THERAPY A
UNTUK MENGOBATI DI RUMAH

Gunakan rencana ini untuk mengajari Ibu


- Teruskan mengobati anak diare, dirumah.
- Berikan pengobatan awal, bila terkena diare lagi

RENCANA THERAPY B
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
RINGAN /SEDANG
̶ Oralit yg diberikan 3 jam pertama,
̶ Oralit yg diberikan dgn mengalikan Berat badan penderita ( kg )
dgn 75ml.
̶ Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk
memudahkan di Lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai
dengan table dibawah ini :
Umur <1 thn 1-4 thn > 5 thn Dewasa

JmlOralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

- Amati anak dgn seksama dan bantu ibu memberikan oralit


- Setelah 3- 4 jam, nilai kembali menggunakan bagan penilaian,
kemudian pilih rencana therapy A,B,C untuk melanjutkan
therapy.

RENCANA THERAPY C
UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI
BERAT
Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan :Ya. Teruskan
kekanan.
Bila tidak, teruskan kebawah

Dapatkah Saudara Mulai diberi cairan intravena segera,


Memberikan cairan bila penderita bisa minum, berikan
Intra vena oralit
Ya. Sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100
mg / kg BB cairan RL ( NACL
fisiologis normal )
Dibagi sbb :

Pemberian I Kemudian
Tidak Umur 30ml/Kg 70ml/Kg
BB BB

Bayi<
1 jam 5 jam
1Thn

- Ulangi jika denyut nadi masih


lemah atau tidak teraba
- Nilai kembali penderita tiap 1 – 2
jam. Bila rehidrasi tidak
tercapai ,percepat tetesan iv
- Juga berikan oralit ( 5 ml / kg /
jam ), bila penderita bisa minum,
biasanya setelah 3 – 4 jam ( bayi )
atau 1 – jam ( yg lebih tua )
- Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam
( anak ) ,nilai lagi penderita
menggunakan table penilaian,
kemudian pilihlah rencana therapy
yg sesuai ( A,B & C ) untuk
Melanjutkan pengobatan

Adakah Therapy Ya. - Kirim penderita untuk pengobatan


terdekat iv
- Bila penderita bisa minum, bekali
dengan oralit dan tunjukkan cara
memberikan selama diperjalanan

Tidak

Apakah Saudara Ya. ̶ Mulai rehidrasi dengan oralit


Dapat melalui mulut. Berikan sedikit
menggunakan pipa demi sedikit (20ml/kg Bb/jam
Nasogastric / selama 6 jam (total 120 ml /kg )
orogastrik untuk ̶ Nilai penderita 1- 2 jam
rehidrasi ̶ Bila muntah atau kembung, berikan
cairan pelan- pelan.
̶ Bila Rehidrasi tidak tercapai
setelah 3 jam, rujuk penderita
untuk therapy iv.
̶ Setelah 6 jam nilai kembali, &
pilih Rencana pengobatan yg
sesuai.
Tidak

Segera rujuk anak Ya. ̶ Mulai rehidrasi dengan oralit melalui


Untuk rehidrasi mulut berikan sedikit demi sedikit
melalui 20 ml / kg / jam selama 6 jam ( total
nasogastric atau iv 120 ml / kg )
̶ Nilai penderita tiap 1-2 jam
 Bila muntah atau
kembung ,berikan cairan pelan-
pelan
 Bila Rehidrasi tidak tercapai
setelah 3 jam rujuk penderita
untuk therapy iv.

Catatan :
̶ Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah dehidrasi untuk
memastikan bahwa ibu dapat terjaga, untuk mengembalikan
cairan yg hilang dgn pemberian oralit.
̶ Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di
daerah anda pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn
cara oral, begitu anak sadar.

6 PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA


a. Cara pengobatan dan perawatan dirumah denga oralit / cairan
rumah tangga
b. Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI
c. Pemberian makanan seperti biasa pada anak
d. Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke Puskesmas
e. Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum
oralit (cara
Mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran)
f. Cara – cara pencegahan penyakit diare
 Bayi diberikan ASI eksklusif
 Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan
 Penggunan air bersih
 Cuci tangan pakai sabun
 BAB di jamban
 Membuang tinja bayi di tempat yang benar
 Bayi yang di imunisasi campak
8. Referensi 1. Buku pedoman pengendalian penyakit diare Kemenkes RI Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai