Anda di halaman 1dari 3

2.1.

3 Tujuan
Model kepercayaan kesehatan merupakan konsep perilaku kesehatan dari sudut pandang
psikologis yang menggunakan harapan, nilai-nilai sosial, dan keputusan yang mempengaruhi
tindakan manusia dan individu. Model kepercayaan kesehatan ini bertujuan untuk memahami
mengapa individu mengambil keputusan mengenai tindakan pencegahan. Model keyakinan
kesehatan efektif digunakan untuk menggambarkan perilaku manusia yang sehat. (Laili and
Tanoto, 2021)
2.1.4 Faktor Essensial
Ada 3 faktor essensial pada model kepercayaan kesehatan, yaitu:
1. Kesediaan individu untuk mengubah perilaku untuk mencegah penyakit atau
meminimalkan risiko kesehatan.
2. Adanya motivasi dari lingkungan individu yang membuatnya mengubah perilakunya.
3. Perilaku itu sendiri.
Ketiga faktor di atas dipengaruhi oleh faktor lain yang berkaitan dengan kepribadian dan
lingkungan individu, serta pengalaman berinteraksi dengan fasilitas dan petugas pelayanan
kesehatan.
Kesiapsiagaan individu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti persepsi kerentanan
penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk meminimalkan kerentanan penyakit, potensi
ancaman, dan keyakinan bahwa perubahan perilaku akan membawa manfaat. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan perilaku antara lain perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh
karakteristik individu, penilaian, perubahan yang ditawarkan kepada individu, interaksi
dengan tenaga kesehatan yang merekomendasikan perubahan perilaku, dan pengalaman
perubahan perilaku serupa. (Pramono et al., 2015)
2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan Model Keyakinan Kesehatan
a). Mudah digunakan
b). Bentuk intervensi praktis bagi tenaga kesehatan, khususnya untuk tindakan preventif.
Pengamatan individu yang mengubah faktor. Kemungkinan tindakan usia, jenis kelamin, latar
belakang etnis, kepribadian, sosio-ekonomi, pengetahuan risiko penyakit yang dirasakan
pedoman tindakan persepsi kerentanan/keparahan yang dirasakan kemungkinan perilaku
persepsi manfaat dikurangi hambatan yang dirasakan
c). Penganalisis Perilaku Risiko Kesehatan
2. Kerugian Model Keyakinan Kesehatan
a). Rosenstock berpendapat bahwa model HBM mungkin hanya lebih sesuai untuk
masyarakat kelas menengah.
b). Sheran dan Orbel (1995) mencatat bahwa pada penelitian sebelumnya, item-item dalam
kuesioner HBM tidak bersifat acak dan mudah dibaca oleh responden sehingga validitasnya
dipertanyakan.
c). Sebuah studi cross-sectional untuk menyelidiki hubungan antara perilaku dan keyakinan
manusia.

Laili, N. and Tanoto, W. (2021) ‘Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model)
Masyarakat Pada Pelaksanaan Vaksin Covid-19’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan,
17(3), p. 198. Available at: https://doi.org/10.26753/jikk.v17i3.625.
Pramono, A.Y. et al. (2015) ‘The Health Belief Model ( HBM )’.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai