Anda di halaman 1dari 11

1.

Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)


Uraian dari Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) adalah Bidang akuntansi yang memiliki kegiatan
seperti mencatat semua kegiatan financial yang berkaitan dengan akuntansi atau yang sudah di
khususkan untuk memproses pencatatan ekonomi secara keseluruhan seperti pencatatan transaksi
keuangan hingga penyajian data yang sudah menjadi bentuk laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan dari Akuntansi keuangan (Financial Accounting) yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi
(R/L), Laporan perubahan modal atau Laba yang di tahan selama jangka waktu tertentu. Akuntansi
keuangan (Financial Accounting) memiliki hubungan dengan pelaporan suatu keuangan dengan pihak –
pihak yang berada di luar perusahaan yang memang sangat membutuhkan untuk memberikan informasi
yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang memiliki sifat rasional dan
relevan. Laporan yang akan di hasilkan oleh bagian akuntansi keuangan (Financial Accounting) memiliki
sifat umum atau juga sering disebut (General purpose).

Sehingga bisa di simpul kan bahwa tujuan utama dari bidang Akuntansi keuangan (Financial Accounting)
adalah untuk menyajikan suatu data dari semua transaksi keuangan yang terjadi pada suatu periode
tertentu pada perusahaan dan membuat suatu laporan keuangan (Finance statment).

Akuntansi keuangan ini juga sering disebut dengan akuntansi umum. Akuntansi Keuangan diutamakan
untuk konsentrasi dalam penyajian suatu data yang sudah di bentuk ke dalam laporan keuangan atau
Finance statement yang akan diberikan kepada pihak di luar perusahaan, seperti investor, kepada
pemegang saham, dirjen pajak, bank , ataupun pihak – pihak lainnya.

Untuk penyajian data, bidang akuntansi keuangan ini wajib untuk mengikuti suatu kaidah umum yang
berlaku yang berada di dalam standar akuntansi keuangan.

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)


Sedangkan yang dimaksud dari akuntansi pemeriksaan (auditing) adalah bidang akuntansi yang memiliki
tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan dari hasil yang telah di catat dan laporan keuangan dari
suatu badan, laporan bisa dari perusahaan dan bisa juga dari pemerintah.

Akuntansi pemeriksaan ini adalah bidang yang berhubungan langsung dengan bagian audit secara bebas
untuk mendapatkan informasi akuntansi yang akan di sajikan nanti sehingga informasi akuntansi tersebut
bisa di sajikan dan dapat di percaya tetapi juga memiliki tujuan yang lain seperti taat terhadap kebijakan
yang ada, mematuhi prosedur dan penilaian efesiensi dan efektifitas dari suatu kegiatan. Konsep dari
akuntansi keuangan atau auditing adalah objektifitas dan independensi yang berasal dari suatu
pemeriksaan dan kerahasiaan dari pengumpulan suatu bukti – bukti yang sangat relevan.
Kegiatan yang akan di lakukan oleh bagian auditing adalah memeriksa setiap pencatatan suatu transaksi
yang telah terjadi dan juga memastikan bahwa pencatatan dari setiap transaksi sudah sesuai dengan
data yang ada, sudah sesuai dengan peraturan – peraturan dalam bidang akuntansi yang berlaku.
Sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan, auditor akan menggunakan standar yang umum.

ads

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)


Akuntansi Manajemen (Manajemen Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tujuan
untuk memberikan suatu informasi yang berkaitan kepada manajemen dalam menjalankan suatu
usahanya. Banyak hal yang terdapat dalam akuntansi biaya yang semua data – datanya bisa
dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen. Akuntansi dan Akuntansi manajemen memang berbeda dalam
pencapaian suatu tujuan tetapi dalam melakukan pelaksanaannya bisa dilakukan dengan cara
bersamaan.

Disini bisa dilihat ada beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen (manajemen Accounting) yaitu
untuk mengendalikan suatu kegiatan dari perusahaan, memonitori arus kan dari perusahaan, dan juga
untuk menilai alternatif dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam pengendalian suatu perusahaan
dengan melalui aktivitas yang di jalan kan atau sering di sebut dengan activity based management yang
merupakan tren baru dari akuntansi manajemen.

Sehingga bisa di simpul kan dari bagian akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah suatu
cabang dari akuntansi yang memiliki tugas khusus untuk memberikan bantuan pihak internal suatu
perusahaan dalam menentukan kebijakan.

Bidang akuntansi manajemen ini juga akan memberikan data yang real kepada pihak manajemen untuk
di gunakan sebagai bahan yang akan di bahas untuk menentukan arahan kebijakan perusahaan nanti
kedepan nya terutama untuk urusan finansial. Akuntansi manajemen ini tidak terlalu membutuhkan
standar yang khusus, karena biasanya hanya sesuai dengan perusahaan.

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tugas untuk
mencatat serta menghitung dan menganalisis dari suatu data yang berada pada perusahaan industri
yang dalam usahanya menentukan berapa besar dari harga pokok produksi dari suatu barang atau dari
suatu produk.

Maka dari itu dengan menggunakan akuntansi biaya maka akan mendapatkan laporan harga sehingga
bisa di gunakan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan. Dalam bidang akuntansi biaya ini maka
bisa menekankan pada penetapan dan mengontrol dari biaya. Akuntansi biaya juga telah memberikan
pengarahan pada penetapan untuk menganalisis data yang mengenai biaya, baik biaya yang telah terjadi
ataupun biaya yang baru akan terjadi.

Akuntansi biaya ini memang sangat di butuhkan di perusahaan manufaktur yang biasanya memproduksi
bahan – bahan yang masih mentah dan di proses menjadi bahan yang sudah jadi. Sehingga sangat di
perlukan efisiensi sehingga akan menghasilkan hasil yang maksimal yang akan meningkatkan laba suatu
perusahaan.

5. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bagian yang akan mempersiapkan data yang akan digunakan untuk
perhitungan pajak suatu perusahaan, salah satu bidang akuntansi yang akan menekankan pada suatu
masalah pajak yang wajib di bayar oleh perusahaan atau yang akan di bayar oleh perseorangan kepada
pemerintah.

Karena dalam perpajakan akan di bahas suatu hukum – hukum yang berkaitan serta perhitungan –
perhitungan dalam melakukan suatu usaha sehingga bisa mengetahui berapa besarnya pajak yang akan
di bayarkan. Dalam bidang akuntansi perpajakan ini yaitu menyusun surat pemberitahuan dari pajak dan
juga mempertimbangkan suatu konsekuensi perpajakan dari suatu transaksi usaha yang sudah di
rencanakan oleh suatu perusahaan.

Tujuan dari bidang akuntansi pajak ini adalah agar suatu perusahaan bisa membayar pajak sesuai
dengan peraturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah, dan juga untuk menyajikan hubungan dari
sebuah transaksi – transaksi terhadap tarif serta pajak yang sudah ada.

Akan tetapi pada dasarnya ada beberapa kasus, bagian akuntansi perpajakan bisa di gunakan untuk
meminimalisir besarnya suatu pajak yang wajib dibayar kepada pihak pemerintah akan tetapi tidak akan
melanggar peraturan perpajakan yang telah di tetapkan. Karena secara teknis bagian dari akuntansi
perpajakan ini sangat berkaitan dengan SPT, yaitu pembayaran SPT, baik pembayaran PPh atau
pembayaran PPn.

Sponsors Link

6. Peranggaran (Budgeting)
Peranggaran atau yang sering di sebut dengan anggaran (budgeting) adalah bidang dari akuntansi yang
akan melakukan suatu kegiatan dengan cara menyusun suatu anggaran, baik dari anggaran pendapatan
maupun anggaran dari biaya dasar. Peranggaran ini juga memiliki pedoman, suatu pedoman tertentu
ataupun pedoman yang standar dari suatu badan. Anggaran merupakan salah satu pedoman bagi suatu
perusahaan , perorangan atau pemerintah sendiri dalam melakukan suatu kegiatan yang finansial nya
berada di masa yang akan datang nanti.

Dalam bidang bidang peranggaran ini bisa berhubungan langsung dengan penyusunan rencana
keuangan yang mengenai kegiatan dari suatu perusahaan yang akan di gunakan dalam jangka waktu
yang tertentu bisa di juga untuk masa yang akan datang dan juga menyertai analisis dan pengawasan
nya. Anggaran sendiri adalah sarana untuk menjabarkan suatu tujuan dari perusahaan, anggaran ini bisa
berisi tentang rencana suatu kegiatan yang akan di laksanakan oleh suatu perusahaan dan juga nilai
uang di masa yang akan datang.

Sehingga bagian akuntansi peranggaran ini juga memiliki tugas yang untuk menguraikan suatu keuangan
perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang telah di dasarkan pada sistem pengawasan serta analisa.
Akuntansi peranggaran ini bisa disebut juga bagian dari salah satu akuntansi manajemen.

7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)


Akuntansi pemerintahan (Governmental Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang digunakan
untuk menerapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi pemerintahan ini memiliki tujuan untuk
menyajikan suatu laporan keuangan, pengendalian serta memberikan pengawasan keuangan pemerintah
atau keuangan negara.

Akuntansi pemerintahan ini juga di harapkan untuk bisa mengatur suatu administrasi keuangan negara
atau keuangan pemerintah dengan sebaik mungkin. Dalam bidang ini hanya di khususkan dari dalam
melakukan pencatatan dan memberikan pelaporan suatu transaksi – transaksi yang terjadi di badan
pemerintahan / negara. Akuntansi pemerintahan juga menyediakan laporan dari akuntansi tentang suatu
aspek dalam pengurusan dari administrasi keuangan pemerintahan atau keuangan negara.

Dalam akuntansi pemerintahan ini memiliki tugas untuk menyajikan suatu informasi yang sudah berupa
data akuntansi yang berasal dari berbagai aspek pengolahan keuangan pemerintah dan kemudian akan
melakukan suatu pengendalian pengeluaran anggaran.

8. Sistem Akuntansi (Accounting System)


Sistem Akuntansi adalah salah satu bidang akuntansi yang bertugas melaksanakan suatu kegiatan
dengan merencanakan terlebih dahulu cara untuk melakukan pencatatan akuntansi agar aman, efektif
dan efisien yang di mulai dari mengorganisir suatu dokumen , formulir – formulir yang ada dan juga
menyusun suatu prosedur pencatatan nya.

Pada sistem akuntansi sangat berkaitan dengan pembuatan prosedur dalam akuntansi atau alat – alat
pendukung lainnya yang akan di ikuti dengan penentuan suatu langkah yang akan digunakan kedepan
nya nanti. Yang didalam nya ada beberapa pengumpulan data serta laporan keuangan perusahaan.
Sehingga dengan adanya sistem akuntansi ini beberapa informasi akuntansi akan mudah perusahaan
untuk mengambil keputusan.

Sponsors Link

9. Akuntansi Pendidikan (Education Accounting)


Akuntansi pendidikan atau yang sering di sebut dengan education accounting adalah salah satu bidang
akuntansi yang memiliki bidang khusus yaitu yang akan diarahkan di bidang pendidikan. Akuntansi
pendidikan ini biasanya mengajar akuntansi, memberi pengetahuan tentang akuntansi, Cara penyusunan
kurikulum pendidikan, atau hal lain yang masih berhubungan dengan ilmu akuntansi.

Sehingga akuntan yang bergelut di dunia pendidikan bisa disebut dengan bagian bagian akuntansi
pendidikan atau education accounting. Dalam akuntansi pendidikan ini juga memiliki peran serta fungsi
akuntansi di dalam dunia pendidikan yaitu untuk menyediakan suatu informasi yang memiliki sifat
kuantitatif, terutama yang memiliki sifat keuangan sehingga dapat di gunakan untuk pengambilan suatu
keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan.

Siklus dari akuntansi pendidikan adalah laporan keuangan yang akan di jadikan hasil laporan yang
terakhir dalam proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan suatu data keuangan yang
akan di sajikan dalam bentuk laporan suatu keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan
sebagai alat untuk membantu dalam membuat keputusan atau pengambilan keputusan. sehingga untuk
menyusun suatu laporan keuangan yang akan dipertanggungjawabkan nantinya dan dapat di terima
secara umum, maka prinsip dari akuntansi, prosedur, metode, dan juga teknik dari semua yang
dicakupkan dalam ruang lingkup akuntansi maka bisa dinamakan siklus akuntansi.

10. Akuntansi Internasional (International Accounting)


Bagian – bagian akuntansi seperti akuntansi internasional adalah salah satu bagian yang akan mencakup
suatu masalah – masalah yang sedang terjadi dalam suatu transaksi perdagangan internasional atau
lintas negara yang sering terjadi di perusahaan – perusahaan yang sudah multi nasional. Akuntansi
internasional ini meliputi dua aspek dalam pembahasan utama yaitu deskripsi, pembandingan akuntansi
dan dimensi akuntansi dari transaksi – transaksi internasional.

Sehingga pada aspek utamanya dalam akuntansi internasional adalah untuk membahas suatu gambaran
standar akuntansi dan suatu praktek akuntansi dari berbagai negara dan juga membandingkan standar
dan praktek tersebut di masing – masing negara yang sedang di bahas. Selain yang di atas maka
akuntansi internasional juga akan membahas mengenai laporan keuangan yang terjadi, valuta asing,
perpajakan dalam perusahaan internasional, audit internasional dan juga manajemen yang dilakukan
pada bisnis internasional. Akuntansi internasional ini juga merupakan bagian akuntansi yang memiliki
tujuan untuk berorientasi nasional, sehingga memiliki arti yang luas untuk :

 Menganalisa komparatif internasional


 Untuk mengukur suatu isu – isu yang timbul dari data laporan akuntansi yang baik bagi transaksi –
transaksi suatu bisnis internasional.
 Untuk memenuhi kebutuhan bagi pasar – pasar keuangan internasional.
 Untuk harmonisasi keragaman pada pelaporan suatu keuangan yang melalui aktivitas – aktivitas politik,
organisasi , profesi serta pembuatan.

Sehingga akuntansi internasional ini hanya mencakup bidang akuntansi keuangan dan pelaporan,
akuntansi manajemen, auditing, perpajakan dan juga upaya – upaya untuk harmonisasi akuntansi yang
sedang terjadi.

11. Akuntansi Sosial (Social Accounting)


Sedangkan bagian bagian akuntansi yang termasuk kedalam akuntansi sosial adalah salah satu dari
bidang akuntansi yang memiliki kegiatan untuk pengarahan suatu masalah yang sering terjadi di
masyarakat. Sehingga bisa di contoh kan dalam bidang akuntansi sosial ini adalah pengarahan tentang
menyediakan suatu informasi yang masih berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat secara makro,
dan juga memberikan informasi tentang kepadatan penduduk yang dikaitkan dengan penghasilan suatu
penduduk.

Akuntansi sosial atau social accounting ini adalah salah satu bidang bidang akuntansi yang terbaru dan
akuntansi sosial ini paling sulit untuk di jelaskan jika di bandingkan dengan bagian bagian akuntansi yang
lainnya, karena secara menyeluruh bahwa akuntansi sosial ini akan menyangkut dana – dana
kesejahteraan suatu masyarakat.

Sehingga bisa disimpulkan dari akuntansi sosial adalah penyusunan, pengukuran serta analisis yang
dilakukan terhadap konsekuensi pada sosial dan ekonomi dari suatu perilaku yang sangat berkaitan
dengan pemerintah dan wirausahawan. Akuntansi sosial sangat fokus terhadap kinerja pemerintah
maupun pelaku bisnis dengan baik.

Berikut adalah beberapa Bidang Bidang Akuntansi yang akan membantu anda untuk mengetahui tentang
akuntansi yang akan menunjang pemahaman dalam akuntansi.

Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:


1. Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang
memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya
mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang
bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan
mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang
akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa
konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern
ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki
mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka
adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal,
menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan
masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di
kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian
dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di
perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan
Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan
gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah
berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA)
yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK
Mendikbud RI tahun 1976.

TAMBAHAN

Akuntan privat
Akuntan privat adalah akuntan yang bekerja pada perusahaan tertentu dan merupakan karyawan
perusahaan tersebut. Berikut ini jasa-jasa yang diberikan akuntan privat.
a. Penyusunan Sistem Pengawasan Manajemen (SPM), yaitu sistem yang dirancang untuk memberi
motivasi kepada para manajer pelaksana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen
teras.
b. Akuntansi keuangan, yaitu proses akuntansi yang bersangkutan dengan siklus akuntansi transaksi
keuangan, dari pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan keuangan dan mengomunikasikannya
dengan pengambil keputusan. Seorang akuntan berperan dalam pemilihan data yang perlu dicatat,
menentukan pola pencatatan data sampai penyusunan dan penafsiran laporan akuntansi, termasuk di
dalamnya merancang bentuk-bentuk laporan yang relevan.
c. Akuntansi biaya, yaitu proses akuntansi yang memantau, memilih, dan memproses data biaya,
terutama pada perusahaan manufaktur (pabrik). Informasi tentang biaya merupakan elemen penting
dalam pengumpulan harga pokok, perencanaan, dan pengendalian biaya serta untuk pengambilan
keputusan.
d. Internal Auditing. Apabila perusahaan telah mencapai kapasitas besar biasanya mempunyai staf
internal auditing. Internal auditing adalah staf yang bertugas mengevaluasi dan menginvestigasi secara
khusus dan sistematik sistem akuntansi perusahaan. Hasil evaluasi dan investigasi tersebut merupakan
masukan untuk mengadakan perbaikan atau bahkan perombakan terhadap sistem yang sedang dipakai.
Keleluasaan untuk melakukan pemeriksaan merupakan syarat keberhasilan internal auditor.
e. Penganggaran, yaitu proses menetapkan rencana aktivitas perusahaan secara menyeluruh yang akan
dilaksanakan perusahaan pada tahun mendatang, yang dinyatakan dalam satuan moneter tertentu.
Akuntan sangat besar perannya dalam proses penganggaran.

Akuntan Publik
Akuntan publik atau external accountans adalah akuntan yang bergerak dalam bidang akun publik, yakni
menyerahkan segala macam jasa akuntansi untuk organisasi bisnis ataupun nonbisnis. Atas penyerahan
jasa-jasa itu akuntan publik memperoleh kontrapretasi yang biasa disebut fee.

Jasa-jasa yang dapat diberikan akuntan publik antara lain:


a. Audit laporan keuangan (financial statement audit), yaitu menghimpun dan mengevaluasi bukti
mengenai laporan keuangan organisasi kliennya, dengan tujuan untuk memberi pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan tersebut. Suatu laporan keuangan disebut wajar jika laporan keuangan
tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.
b. Konsultasi manajemen. Dalam mengambil keputusan tertentu, manajemen sering kali membutuhkan
informasi. Informasi tersebut harus diolah dengan kemampuan profesional yang menuntut adanya
keahlian dan pertanggungjawaban. Jasa konsultasi manajemen yang dapat diberikan akuntan publik
dapat berupa penyusunan sistem akuntansi, penyusunan sistem akuntansi biaya, business forecasting,
dan konsultasi perpajakan.

Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab profesi


Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan
yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam
masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada
semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab
untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi,
memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam
mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara
dan meningkatkan tradisi profesi.
2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas
profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab
kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana
publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi
kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung
kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis
secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap
kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat
dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan
sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan
ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk
membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat
prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat
prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan
publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus
menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan
profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan
merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang
diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur
dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan
kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat
menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak
menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
4. Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang
memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan
anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau
bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota
bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas
mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi,
perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan
keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam
kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka
juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa
dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara
obyektivitas.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi
dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien
atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling
mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya,
demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada
publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya
tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka
miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat
pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan
jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi
kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau
menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung
jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan,
pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang
harus dipenuhinya.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum
untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar
profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan
mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di
mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu
diungkapkan. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi
tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang
diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota
dan klien atau pemberi jasa berakhir.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi
tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain,
staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa
selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants,
badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai