Anda di halaman 1dari 27

Review materi sebelumnya

• Perumusan model matematika


• Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
a. Pemisahan variabel
b. Faktor integrasi
c. Eksak
d. Homogen
e. Bernoulli
f. Riccati

1
Jumlah
PD Biasa
variabel
(PDB/ODE)
bebas Memiliki 1 variabel bebas
Berdasarkan jumlah variabel Contoh: 𝑑𝑄 𝑄
+ = 10
bebas yang ada dalam 𝑑𝑡 20
persamaan diferensial.
𝑑! 𝑦 𝑑𝑦
!
+ 4 + 4𝑦 = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑥

PD Orde

PD Parsial
(PDP/PDE)
Memiliki >1 variabel bebas

Contoh: 𝑑𝑇 𝑑𝑇
ρ𝐶! =
𝑑𝑡 𝑑𝑥
Linearitas

2
Jumlah
variabel
bebas

PD Orde
Orde 1
(n=1)

Berdasarkan jumlah
Orde tinggi
yang diturunkannya.
(n>1) Orde

Linearitas

3
Jumlah
variabel Linieritas PD dilihat dari linieritas
bebas variabel tak-bebas nya.

PD linier bila : Bentuk perkalian


atau perpangkatan
- Variabel tak-bebas
dan turunannya linier
Linier
PD Orde - Variabel tak-bebas bukan
dalam bentuk fungsi Bentuk logaritmik,
transenden eksponensial,
trigonometri
(sin, cos tan)
Contoh PDB dengan
y : variabel bebas dan x : variabel tak bebas

Linearitas Tentukan jenis PD-nya.


linier
linier
Tak-linier
tak-linier
tak-linier
linier 4
Apakah jenis persamaan diferensial ini?

!
𝑑𝑦 𝑑𝑦
(a) −2 +y=x −1 PDB Orde 1 Tak Linier
𝑑𝑥 𝑑𝑥

𝑑𝑦
2 + y = 𝑥! − 1 PDB Orde 1 Linier
(b)
𝑑𝑥

5
PDB Orde 1 Tak Linier Tips: KREATIF mengubah bentuk PD agar bisa
diselesaikan dengan sederhana
!
𝑑𝑦 𝑑𝑦
−2 +y=x −1
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Penyelesaian à mencari cara agar PD tak linier menjadi PD linier atau bentuk persamaan
sederhana lainnya.
!"
Buat pemisalan: P=
!#

P2-2P+y=x-1 à P2-2P+(y-x+1)=0 à persamaan kuadratik à gunakan rumus ABC


𝑃!,# = 1 ± 𝑥 − 𝑦
𝑑𝑢 𝑑𝑦
Misal u = (x-y), maka: =1− =± 𝑢
𝑑𝑥 𝑑𝑥
Apabila diintegrasi, menghasilkan solusi umum 2 𝑢 = ±x + C

Kuadratkan kedua ruas dan masukkan nilai u sehingga


4(𝑥 − 𝑦) = (𝐶 ± 𝑥)$
4𝑦 = 4𝑥 − (𝐶 ± 𝑥)$ 6
PDB Linier Orde Tinggi

Pengantar PDB Linier


Orde Tinggi
TK2104 Analisis Matematika Teknik Kimia
TB2101 Analisis Matematika Teknik Bioenergi dan Kemurgi Dr. Meiti Pratiwi
PG2101 Analisis Matematika Teknik Pangan
Tim Teaching TK-TB-PG
Fakultas Teknologi Industri - ITB
Bentuk umum persamaan diferensial linier orde n adalah :

dny d n-1 y dy
n
+ an -1 ( x) n-1 + ... + a1 ( x) + a0 ( x) y = f ( x) 3.1
dx dx dx
Forcing function

• Jika f(x) = 0 maka disebut persamaan diferensial homogen

• Jika f(x) ¹ 0 maka disebut persamaan diferensial tak homogen

8
Jika f(x)=0, persamaan diferensial disebut persamaan diferensial homogen.

dny d n-1 y dy
n
+ an-1 ( x) n-1 + ... + a1 ( x) + a0 ( x) y = 0 3.2
dx dx dx

Jika y(x) merupakan solusi dari persamaan 3.2 dan c adalah suatu konstanta
maka c.y(x) juga merupakan jawaban dari persamaan 3.2

9
Jika P merupakan operator linier:
dn d n-1 dy
P = n + an -1 ( x) n-1 + ... + a1 ( x) + a0 ( x)
dx dx dx

Untuk persamaan diferensial homogen, f(x)=0, maka :


P[ y ] = 0 Operator P dari variabel tak bebas y

P[ y ] = P[cy ] = cP[ y ] = 0 3.4

10
Persamaan diferensial linier orde n :

dny d n-1 y dy
n
+ an -1 ( x) n-1 + ... + a1 ( x) + a0 ( x) y = f ( x) 3.1
dx dx dx
Ruas kanan: f(x) = 0 + f(x)
Solusi PD Homogen Solusi PD Tak-Homogen

Maka dapat disimpulkan bahwa solusi PD Linier :


P[y] = P[yc+yp] = P[yc] + P[yp] = 0 + f(x)
penyelesaian homogen atau komplemen atau yc penyelesaian khusus atau partikulat atau yp
11
Solusi homogen atau solusi komplementer (yc)
dny d n-1 y dy
n
+ an-1 ( x) n-1 + ... + a1 ( x) + a0 ( x) y = 0
dx dx dx

Solusi khusus atau solusi partikular (dilambangkan dengan notasi yp)


dny d n-1 y dy
n
+ an-1 n-1 + ... + a1 + a0 y = f ( x)
dx dx dx
Solusi total
y = yc + y p
penyelesaian umum persamaan tak homogen terdiri dari dua bagian, yaitu
penyelesaian homogen atau komplemen yc dan penyelesaian khusus yp.
12
Rujukan
• Rice, R.G. and D.D. Do, 1995, Applied Mathematics and Modeling for Chemical
Engineers, John Wiley & Sons, New York
• Hartel, R.W., Connelly, R.K., Howell, T.A., Hyslop, D.B., 2008, Math Concepts for
Food Engineering, 2nd edition, CRC Press

• Loney, N.W., 2006, Applied mathematical methods for chemical engineers, CRC
Press

Alternatif lain:

• Kreizig, Advanced Engineering Mathematics, 10th edition


PDB Linier Orde Tinggi

Persamaan Homogen
Orde Dua
TK2104 Analisis Matematika Teknik Kimia
TB2101 Analisis Matematika Teknik Bioenergi dan Kemurgi Dr. Meiti Pratiwi
PG2101 Analisis Matematika Teknik Pangan
Tim Teaching TK-TB-PG
Fakultas Teknologi Industri - ITB
3.1. Persamaan Homogen Orde Dua
Bentuk persamaan homogen orde dua : Yc = Cerx
d2y dy Yc’ = .......
+ a1 + a0 y = 0 Yc’’ = ........
dx 2 dx 3.16
Penyelesaian komplemen (yc) :
Asumsi dalam bentuk eksponensial : yc = Ce rx 3.17
C = Konstanta integrasi
r = akar persamaan karakteristik (konstanta, eigenvalue)

substitusi 3.17 ke 3.16, didapat :

d2 d
2
Ce rx
+ a1 Ce rx + a0Ce rx = 0 3.18
dx dx
diperoleh :
C[r 2 + a1r + a0 ]e rx = 0 3.19
15
Penyelesaian persamaan homogen orde dua adalah:

pers. karakteristik (dari 3.19) :


r 2 + a1r + a0 = 0 3.20

dengan akar-akar :
2 2
r1 = 12 (-a1 + a1 - 4a0 ) dan r2 = 12 (-a1 - a1 - 4a0 )

maka penyelesaian pers. Homogen orde dua adalah:


y1 = Ce r1x dan y2 = Ce r2 x 3.22

16
Perhatikan bahwa a1 dan a2 merupakan bilangan riil, sehingga
persamaan karakteristik mungkin mempunyai :
1. Dua akar riil yang berbeda
2. Dua akar kompleks konjugat
3. Suatu akar rangkap yang riil

Masing-masing kasus di atas memiliki penyelesaian yang


berbeda untuk setiap kasusnya.

17
• Contoh:
d2y dy
+ 5 + 4y = 0
dx 2 dx

d2y dy
2
+ 4 + 4y = 0
dx dx

d2y
+ y=0
dx 2

18
Kasus 1: Dua Akar Riil berbeda
• Bila diskriminan a12-4a0 pada pers. 3.20 bernilai positif, sehingga
nilai akar kuadratnya merupakan bilangan riil
• Penyelesaian komplemen : yc = C1e r1x + C2 e r2 x

Contoh 3.1: d2y dy


+ 5 + 4y = 0
dx 2 dx
r 2 + 5r + 4 = 0
Persamaan karakteristik :
Akar-akar persamaan : -1 dan –4
Penyelesaian : yc = C1e - x + C2 e -4 x

19
• Consider a second order ODE reaction taking place in a flat catalytic pellet of thickness 2L. A balance on
the reaction becomes
d 2C
D 2 =kC
dx

• Where D is the diffusion coefficient of the reactant through the pellet and k is the reaction rate constant.
The boundary conditions are
C = C0 at x = ± L
dC
= 0 at x = 0
dx

20
Kasus 2: Akar Kompleks

• Bila diskriminan a12-4a0 pada pers. 3.20 bernilai negatif, sehingga


nilai akar kuadratnya merupakan bilangan kompleks konjugat

r1, 2 = a ± ib dimana a = - 12 a1 dan b = a0 - 14 a1


2

• Penyelesaian komplemen :
yc = eax (C1 cos bx + C2 sin bx)

Contoh 3.2: d2y


+ y=0
dx 2
r 2 +1 = 0
Persamaan karakteristik :
Akar-akar persamaan : r1=+i dan r2=-i

21
Menurut pers. 3.22 penyelesaian komplemennya seharusnya :
yc = C1eix + C2 e - ix

eix = cos x + i sin x


Menurut rumus Euler :
Maka : yc = C1[cos x + i sin x] + C2 [cos x - i sin x]
atau
yc = (C1 + C2 ) cos x + (C1 - C2 )i sin x

(Konstanta (C1+C2) dan (C1+C2)i dapat digabung dan ditulis C1 dan C2


saja)

Jadi penyelesaian komplemennya :


yc = C1 cos x + C2 sin x
22
• Suppose that the massless spring is hanging from the ceiling. When you attached object weighing 30g
and spring constant k = 15. From this position you have stretched the spring 5 cm and release. Find the
motion of the spring.

d2y
m 2 +k y =0
dt

• Answer?

23
Kasus 3: Akar Rangkap
• Bila diskriminan a12-4a0 pada pers. 3.20 bernilai nol, sehingga
diperoleh akar rangkap r1=r2=-1/2a1
• Penyelesaian komplemen :
yc = C1e rx + C2 xe rx

Contoh 3.3:
d2y dy selesaikan dengan batas
+ 4 + 4y = 0
dx 2 dx y(0)=0 dan dy(0)/dx=1
r 2 + 4r + 4 = 0
Persamaan karakteristik :
Akar-akar persamaan : r1=r2=-2

24
§ Karena hanya menghasilkan 1 jenis akar, menurut pers.3.22 penyelesaiannya :
yc = Ce -2 x
§ Penyelesaian ini hanya mengandung satu buah konstanta, sehingga tidak
memenuhi kondisi batas

§ Suatu persamaan orde ke-n harus menghasilkan n buah konstanta serta n buah
penyelesaian yang bebas secara linier

§ Pada kasus ini n=2, jadi ada 2 penyelesaian

§ Untuk menemukan penyelesaian yang kedua harus berpegang pada definisi


bebas linier, sehingga penyelesaian dapat ditulis :
y1 = C1e -2 x dan y2 = v( x)e -2 x
dengan v(x) bukan suatu konstanta

25
§ Kedua penyelesaian y1 dan y2 tidak tergantung satu sama lain (bebas
secara linier). Dengan memasukkan y1 dan y2 kedalam persamaan,
tampak:
d 2v
=0
dx 2

Kemudian diperoleh : v = C2 x + C3
maka y2 = (C2 x + C3 )e - 2 x
yc = C1e -2 x + (C2 x + C3 )e - 2 x

Konstanta C1 dan C3 digabung menjadi C1 maka :


yc = C1e -2 x + C2 xe -2 x

Dengan memasukkan syarat batas, diperoleh nilai C1=0 dan C2=1,


sehingga diperoleh penyelesaian :
yc = xe -2 x
26
Rujukan
• Rice, R.G. and D.D. Do, 1995, Applied Mathematics and Modeling for Chemical
Engineers, John Wiley & Sons, New York
• Hartel, R.W., Connelly, R.K., Howell, T.A., Hyslop, D.B., 2008, Math Concepts for
Food Engineering, 2nd edition, CRC Press

• Loney, N.W., 2006, Applied mathematical methods for chemical engineers, CRC
Press

Alternatif lain:

• Kreizig, Advanced Engineering Mathematics, 10th edition

Anda mungkin juga menyukai