Anda di halaman 1dari 5

2 Wawancara Pedoman a.

Kelancaran menjelaskan materi


wawancara b. Kemampuan menjawab pertanyaan
Daftar cocok c. Keragaman pemberian contoh
3 Pengamatan(observasi) Lembar Data pengamatan aktivitas siswa selama
pengamatan kegiatan pembelajaran berlangsung,
Panduan observasi Siswa sudah mampu menghafal huruf
Daftar cocok
hijaiah dengan lancar
4 Tes Soal ujian soal yang diberikan kepada siswa yang
inventori berkaitan dengan materi yang telah
diajarkan. Tes digunakan untuk mengukur
mencapaian hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PAI materi Aku Tahu Huruf
Hijaiah setelah menggunakan metode SQ4R
dalam proses pembelajaran. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan tes
yaitu evaluasi
1. Tuliskan Huruf
Hijaiah dengan
baik dan benar.
2. Bacalah Huruf
Hijaiah dengan
lancar

1. PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

a) Tantangan Pengembangan Kurikulum di Sekolah

Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan bagi umat


Islam, agar ajaran Islam dapat dipelajari secara efektif dan
Konsep (Beberapa istilah efisien, maka perlu dikembangkan kurikulum pendidikan
1 agama Islam sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
dan definisi) di KB
zaman.

Perubahan yang terjadi dalam dua dasawarsa terakhir


mengalahkan kecepatan dan dimensi perubahan yang
terjadi dalam kehidupan manusia di abad-abad
sebelumnya.

Perubahan tersebut telah menjangkau


kehidupan manusia dari tingkat global, nasional, dan
regional serta dari kehidupan sebagai umat manusia,
warga negara, anggota masyarakat dan pribadi.

Kurikulum sebagai the heart of education (Klein, 1992)


harus mempersiapkan generasi bangsa yang mampu
hidup dan berperan aktif dalam kehidupan lokal, nasional,
dan internasional yang mengalami perubahan dengan
cepat.

Sebagaimana diungkapkan oleh Oliva (1982), kurikulum


perlu memperhatikan perubahan yang terjadi di
masyarakat, ilmu pengetahuan, kepemimpinan, dan politik.

Perubahan tersebut memberikan landasan kuat bagi


perubahan suatu kurikulum PAI di lingkungan sekolah.

Desain pengembangan kurikulum baru harus didasarkan


pada pengertian bahwa kurikulum adalah suatu pola
pendidikan yang utuh untuk jenjang pendidikan tertentu.

Desain ini menempatkan mata pelajaran PAI sebagai


organisasi konten kurikulum yang terbuka dan saling
mempengaruhi.

Desain kurikulum yang akan digunakan untuk


mengembangkan kurikulum baru harus mampu
mengaitkan antar konten kurikulum baik yang bersifat
horizontal maupun vertikal.

b) Landasan Pengembangan Kurikulum PAI 2013

1) Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum


menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai
kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum PAI 2013 dikembangkan menggunakan filosofi:

• Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk


membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang.

Pandangan ini menjadikan Kurikulum PAI 2013


dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan
masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan.

• Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang


kreatif.

Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di


berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik.

• Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan


intelektual dan kecemerlangan akademik melalui
pendidikan disiplin ilmu.

Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin


ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism).

• Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan


masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).

2) Landasan Teoritis

Kurikulum PAI 2013 menganut:

• Pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)


dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat

• Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-


curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik,
dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.

3) Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum PAI 2013 adalah:

• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945

• Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional

• Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional

• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan.

2. ARAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI DI


SEKOLAH

Struktur kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama


Islam dalam kurikulum dalam aspek kurikuler :

a) Pengembangan aspek Ideologis-Filosofis PAI

Idealnya, pendidikan agama Islam harus memiliki


keseimbangan dengan kemajuan teknologi yang terjadi
sejak awal transformasi teknologi oleh para intelektual dan
filosof Islam.

Kesadaran bahwa semua pengetahuan berasal dari Allah


dan harus untuk Allah sangat membantu dalam
menciptakan suasana Islami di lembaga-lembaga
pendidikan. Kondisi ini berdampak langsung pada
pembentukan karakter peserta didik guna memiliki
kesadaran beragama yang tinggi.

b) Pengembangan PAI Aspek Budaya Religius Sekolah


Dalam menciptakan kondisi yang kondusif (Islami), pihak
sekolah dapat bekerjasama dengan keluarga peserta
didik. Yang mana dalam hal ini, harus ada dukungan
penuh dari pihak keluarga terutama orang tua.

Jadi, untuk menciptakan peserta didik yang Islami, peran


guru khususnya guru PAI dan peran orang tua sangatlah
penting.
c) Pengembangan Aspek Kompetensi PAI

Dalam pengembangan PAI, perlu adanya keseimbangan


antara akal dan hati.

Agar pendidikan PAI dapat terlaksana dengan baik, perna


guru PAI sangat penting dalam hal ini.

Selain dari sisi intelektual, peserta didik juga harus


diperhatikan tata ruhaniyahnya, agar tidak terjadi
penyimpangan agama.

d) Pendekatan Multidisipliner sebagai Alternatif


Pengembangan PAI

Penggunaan ilmu dalam memecahkan masalah melalui


pendekatan ini secara jelas telah dinyatakan dalam
pembahasan atau uraian yang terdapat pada setiap
subdeskripsi.

Untuk mengetahui cara memperbaiki masalah, ciri utama


atau kata kunci dari pendekatan interdisipliner ini adalah
multi (banyak ilmu dalam satu
massa ilmu yang sama).

Anda mungkin juga menyukai